Anda di halaman 1dari 2

Kelayakan Pasar Horas Dan Dwikora Dipertanyakan

, Pemko Melakukan Pembiaran

Peranan pasar tradisional apabila dikelola dengan baik maka akan berpotensi memajukan dan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi rakyat karena menjadi lapangan pekerjaan bagi
masyarakat ekonomi lemah dan menengah yaitu terutama puluhan juta pedagang kecil dan
tenaga angkut. Namun keberadaan pasar tradisional saat ini terancam dengan pertumbuhan
pasar dan toko modern yang kian berkembang sangat pesat. Saat ini berbagai toko modern
seperti minimarket, supermarket, Hypermart kian menjamur di seluruh kota-kota bahkan
sampai ke pelosok desa kita bisa menemukan berbagai jenis minimarket. Pelayanan yang
diberikan oleh pasar dan toko-toko modern menyediakan semua kebutuhan mulai dari
fashion, makanan, kebutuhan rumah tangga dalam satu lokasi pasar modern atau toko-toko
modern.
Pasar merupakan tempat aktivitas jual-beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu .
Sedangkan Pasar Tradisional merupakan pasar yang dibangun dan dikelola baik oleh
pemerintah, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, maupun kerjasama dengan pihak swasta
berupa tenda, los, kios, dan toko dengan sistem jual-beli tawarmenawar. Lokasi Pasar Horas
dan Dwikora pada kawasan strategis kepentingan pertumbuhan ekonomi Kota Pematang
Siantar Serang wilayah utara dengan berbagai fasilitas potensial. Perencanaan pasar
tradisional yang baik harus memperhatikan aspek seperti : Standar luas untuk modul / unit
pedagang, lebar sirkulasi koridor, pemilihan material pada area basah dan kering, Penataan
Lapak Pedagang dll.
Dimana hal tersebut sudah selayaknya tercantum dalam standar pasar rakyat
pemerintah.pasar rakyat/pasar tradisional yang bersih, aman dan nyaman, Namun jika melihat
untuk kelayakan Pasar Pangan Segar Aman (PAS AMAN), kedua Pasar tersebut tidak
memenuhi standart. Karena bagian penting dari kelayakan pasar sebagai urat nadi ekonomi
dan kehidupan sehari-hari, pasar tradisional masih memiliki banyak permasalahan
lingkungan, khususnya terkait bangunan pasar, sanitasi pasar, dan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS). Jika berbicara tentang kenyamanan, kebersihan, dan keamanan berbelanja
pasar tradisional masih sangat jauh dari kelayakan, apalagi dibandingkan dengan dengan
retail modern.
Beberapa yang tidak memenuhi kelayakan adalah bangunan pasar terhadap kualitas
lingkungan di pasar tradisional, sanitasi terhadap kualitas lingkungan di pasar tradisional,
penataan para pedagang yang sudah mengganggu lalulintas (khususnya di Dwikora),
penataan parker yang juga mengganggu lalulintas di Pasar Horas dan Dwi Kora.
Dengan tingkat kebersihan lingkungan pasar yang tidak terjaga, menurunkan kunjungan
masyarakat, sehingga aktivitas perekonomian di pasar tradisional juga kalah bersaing dengan
pasar modern.Beberapa tahun terakhir, beberapa titik di Pasar Horas dan Dwikora Kota
Pematangsiantar Provinsi Sumatera Utara terlihat semrawut, langganan macet, dan butuh
penataan ulang dari Pemerintah Kota. Beberapa titik yang sering rawan kemacetan yakni
wilayah inti kota (Pasar Horas), dan wilayah Parluasan (Pasar Dwikora) Kecamatan Siantar
Utara. Kedua pusat pasar ini sering kali menjadi langganan macet kendaraan yang disebabkan
oleh banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di bahu hingga badan jalan.
Salah satunya di Jalan Patuan Nagari Kelurahan Suka Dame, Kecamatan Siantar Utara. Di
jalan kawasan Pasar Dwikora tersebut, banyak pedagang kaki lima yang berjualan di bahu
Jalan. Kasatpol PP Kota Pematang Siatar selaku penegak Perda di Kota Pematang Siantar,
tidak mampu atau pembiaran melihat situasi ini? Bagaimana peran Walikota???? Apakah
melakukan pembiaran??? di kawasan tersebut.

Robert Tua Siregar Ph.D Dosen Pascasarjana STIE Sultan Agung, Specialist
Development Area, Dosen S3 Univ Prima Indonesia

Anda mungkin juga menyukai