Anda di halaman 1dari 7

SOAL KUIS ISLAM DAN ISTEK BAB I

1. Muhammad Abduh dalam Tafsir Al-Manar,Allah Swt., menganugerahkan


"hidayah" kepada semua makhluk-Nya dalam lima bentuk, kecuali
a. hidayah al-wijdan (instink, naluri),
b. hidayah al-hawas (indera),
c. hidayah al-‘aql (akalrasio),
d. hidayahal-iman (iman)
e. hidayah al-wahyi (wahyu, agama)

2. Kebiasaan makhluk hidup mempertahan diri, melindungi diri dan kelompoknya


adalah bentuk dari hidayah
a. hidayah al-wijdan(instink, naluri),
b. hidayah al-hawas(indera),
c. hidayah al-‘aql(akalrasio),
d. hidayahal-iman (iman)
e. hidayah al-wahy(agama)

3. Manusia menjadi makhluk yang istiewa dibading makhluk lain karena manusia
diberi hidayah
a. hidayah al-wijdan dan hidayah al-‘aql
b. hidayah al-hawas dan hidayah al-iman,
c. hidayah al-‘aql dan hidayah al-wahyi
d. hidayahal-iman dan hidayah al-islam
e. hidayah al-din dan hidayah al-hawas

4. Akal berasal dari bahasa Arab `aqalaya`qilu' yang secara lughawi memiliki banyak
makna berikut, kecuali:
a. al-tanwir (tercerahkan)
b. adraka(mencapai, mengetahui)
c. fahima (memahami)
d. tadabbara watafakkara (merenung dan berfikir)
e. al-hakim (orang yang bijaksana)dan al- `alim (orang yang berilmu)

5. Berikut ini beberapa pengertian dari kata al-wahyu kecuali:


a. Firman Allah yang disampaikan kepada Nabi dan Rasul-Nya, yang berupa kitab
suci
b. Pemberian ilmudan hikmah
c. Instink atau naluri yang diberikan Allah kepada makhluknya
d. Nikmat dalam bentuk fisik dan non-fisik
e. Ilham atau petunjuk Allah kepada manusia dalam bisikan hati.
BAB 2
1. Dalam upaya memahami Islam, akal memiliki kedudukan dan fungsi sebagai
berikut, kecuali:
a. Akal sebagai alat yang strategis untuk mengungkap dan menge¬tahui kebenaran
yang terkandung dalam al-Qur'an dan Sunnah Rasul
b. Akal merupakan alat untuk mengukur kemampuan manusia sebagai khalifah di
muka bumi
c. Akal merupakan potensi dan modal yang melekat pada diri manusia untuk
mengetahui maksud-maksud yang tercakup dalam al- Qur'an dan Sunnah Rasul.
d. Akal juga berfungsi sebagai alat memecahkan persoalan umat manusia dalam
bentuk ijtihad.
e. Akal juga akan berfungsi untuk menjabarkan pesan-pesan al¬-Qur'an dan
Sunnah.

2. Kekuatan akal yang luar biasa tetap ada batasnya, oleh karena itu hasil
akhir pencapaian akal manusia bersifat
a. Relatif dan tentatif
b. Mutlak dan kekal
c. Kondisonal
d. Temporal dan global
e. Prediktif

3. Berikut ini fungsi dan kedudukan wahyu dalam memahami Islam adalah:
a. Wahyu sebagai dasar dan sumber pokok ajaran Islam.
b. Seluruh pemahaman dan pengamalan ajaran Islam harus dirujukkan
kepada al-Qu'ran dan Sunnah.
c. Wahyu sebagai landasan etik.
d. Wahyu untuk membimbing akal
e. Wahyu dan akal memiliki kedudukan yang sama.

4. Terjemahan dari ayat berikut adalah


.{147 :‫ﻚ َﻓَﻞ َﺗُﻜْﻮَﻧَّﻦ ِﻣَﻦ اْﻟُﻤْﻤَﺘِﺮْﻳَﻦ }اﻟﺒﻘﺮة‬
َ ‫ﻖ ِﻣْﻦ َرِّﺑ‬
ُّ ‫اْﻟَﺤ‬
a. Al-haq adalah tuhanmu yang Maha Menciptakan
b. Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah kalian meragukan-Nya
c. kebenaran hanya bersumber pada wahyu al-Quran
d. kebenaran dan kebatilan tidak dapat dicampurkan
e. Al-haq hanyalah milik Allah saja, maka ikutilah peritah-perintahNya (amar)

5. Mencurahkan segala kemampuan akal untuk memahami wahyu dengan


bimbingan niat ibadah dan ikhlas dan didukung dengan perangkat dan
persyaratan yang memadai adalah pengertian dari
a. Taklid
b. Ittiba’
c. Ijtihad
d. Khilafah
e. Inqiyad
BAB 3
1. Dalam konteks puncak penciptaan alam, manusia secara biologis adalah
makhluk yang paling lengkap, karena dalam diri manusia dilengkapi
a. Semua kebutuhan tercukupi dan tersedia
b. Semua unsur kosmos dan daya-dayanya yang istimewa.
c. Fisik yang sempurna dan jiwa
d. Hati, fitrah, dan akal
e. Akal dan wahyu

2. Ibn Sina, seorang pemikir Islam klasik, memperkenalkan indera-indera batin yang
diberikan Allah kepada manusia, kecuali:
a. Indera bersama (common senses, al-hiss al-musytarak)
b. Daya retentif (al-khayâl)
c. Daya imajinasi (al-mutkhayyilah)
d. Daya estimatif (al-wahmiyah) dan Daya memori (al-hâfizhah)
e. Daya memancar (al-isyraqiyah)

3. Secara fungsional, akal mengandung kemampuan kognitif atau teoritis (al-


quwwah al-`âlimah), maksudynya adalah
a. Dengan akal manusia dapat mengatur dan memperoleh keinginannya
b. Dengan akal manusia dapat menentukan pilihannya dan melaksanakan
kewajibannya
c. Dengan akal manusia dapat mengetahui sesuatu, bahkan lebih jauh dapat meraih
dan menyusun ilmu pengetahuan
d. Dengan akal manusia dapat mengetahui sesuatu, dan merencanakan semua
programnya
e. Dengan akal manusia dapat mengendalikan dorongan-dorongan jiwanya.

4. Manusia, sebagaimana diinformasikan Al-Qur’an, diciptakan dengan tujuan


untuk menjadi khalîfahdi muka bumi [QS Al-Baqarah (2): 31]. Khalifah artinya
a. Wakil atau pengganti
b. Raja atau penguasa
c. Pemilik yang mengatur
d. Memerintah dan mengelola
e. Menguasai dan mengendalikan

5. Untuk melaksanakan fungsi khalîfah, manusia diberi anugerah oleh Tuhan dengan
dua buah hadiah yang sangat istimewa, yaitu
a. Ilmu pengetahuan dan kebebasan memilih
b. Semangat dan motivasi
c. Panca indera dan akal
d. Jasad dan ruh
e. Kemampuan ijtihad dan ittiba’
6. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai khalifah manusia diberi dilengkapi di
dalam dirinya sarana atau piranti, berupa:
a. Hati dan naluri
b. Akal dan wahyu
c. Qalbu dan fitrah
d. Perasaan dan pikiran
e. Potensi kebaikan dan keburukan
BAB 4
1. Ilmu adalah pengetahuan yang dicapai dan disusun dengan memenuhi
kriteria sebagai berikut, kecuali:
a. Memiliki obyek yang jelas
b. Memiliki metode tertentu
c. Bersumber dari realitas fisik
d. Disusun secara sistematis
e. Memiliki tujuan.

2. Salah satu sifat ilmu pengetahuan adalah andal, maksudnya:


a. Masuk akal, tidak bertentangan dengan hukum-hukum logika sebagai pola
pemikiran untuk menarik kesimpulan.
b. Selalu didasarkan pada fakta dan data yang ada tanpa ada manipulasi
dari data.
c. Disusun secara rapi, seperti menyusun bata pada waktu membuat tembok.
d. Dapat dibuktikan kembali, dan untuk suatu keadaan terkendali harus
menghasilkan hasil yang sama.
e. ditemukannya ilmu tidak tiba¬-tiba, didesain lebih dahulu sebelum
melaksakan aktivitas penyelidikan.

3. Pengetahuan yang membahas tentang baik dan buruk disebut:


a. Etika
b. Logika
c. Biotika
d. Epistemologi
e. Estetika

4. Allah menciptakan manusia dalam bentuk sempurna tersusun secara rapi, indah
dan seimbang. Hal ini merupakan contoh pengetahuan:
a. Etika
b. Estetika
c. Aksiologi
d. Logika
e. Fisika

5. Dalam Islam Allah adalah pemilik mutlak ilmu pengetahuan, dan menjadi salah
satu asmaul husna:
a. Al-bashir
b. Al-khabir
c. Al-kabir
d. Al-Ghani
e. Al-Alim

6. Berikut ini adalah ilmu yang harus dipelajari oleh kaum menurut Mahdi Ghulsyani
dalam bukunya yang berjudul The Holy Qur'an and the Science of Natural, kecuali:
a. Ilmu yang dapat meningkatkan pengetahuannya akan Allah.
b. Ilmu yang efektif dapat membantu mengembangkan masyarakat Islam
c. ilmu yang sesuai dengan minat dan tujuan manusia
d. Ilmu yang dapat membimbing orang lain ke jalan yang benar
e. Ilmu yang dapat memecahkan berbagai problem masyarakat.
BAB V
BAB V
PENGTINGNYA PENGUASAAN IPTEK

1. Sebagian ulama berpandangan bahwa al-Qur'an memuat seluruh bentuk


pengetahuan termasuk disiplin-disiplinnya. Mereka antara lain, kecuali:
a. Al-Ghazali,
b. Al-Suyuthi
c. Abd. Al-Rahman al-Kawakibi
d. Abd Razaq Naufal
e. Ibnu Khaldun

2. Berikut ini alasan ulama yang berpandangan bahwa al-Qur'an itu semata-mata
sebagai Kitab Petunjuk, dan di dalamnya tidak ada tempat bagi ilmu
pengetahuan dan teknologi, kecuali:
a. Al-Quran memuat dorongan mengembangkan iptek
b. Al-Qur'an tidak diwahyukan untuk mengajari sains dan teknologi,
c. Al-Quran merupakan Kitab petunjuk ibadah.
d. Masalah Iptek di luar tujuan diwahyukan al-Qur'an.
e. Tidakb oleh menafsirkan al-Qur'an menurut teori-teori yang dapat berubah.
3. Islam secara doktrina sangat mendukung pengembangan sains. Sebagaimana
terdapat dalam Surah al-‘Alaq (96) ayat 1-5, yang berisi tentang:
a. Perintah memahami sejarah umat terdahulu
b. Perintah membaca sebagai pembuka ilmu pengetahuan
c. Perintah memperlajari alam semesta
d. Keharusan manusia menuntut ilmu
e. Kewajiban menyebarkan ilmu yang bermanfaat

4. Ibn Khaldun mengklasifikasi ilmu menjadi dua kategori, yaitu:


a. Ilmu logika dan ilmu agama
b. Ilmu naqliyah dan ilmu aqliyah
c. Ilmu aqliyah dan ilmu batinyah
d. Ilmu duniawi dan ilmu akhirat
e. Ilmu agama dan imu umum
5. Yang termasuk dalam ilmu-ilmu aqliyah
a. ilmu al-Quran, hadits, fiqh, kalam, tashawwuf dan bahasa.
b. Ilmu hadis dan ulumulquran
c. Ilmu logika, filsafat, kedokteran, pertanian, geometri, astronomi.
d. Ilmu filsafat, ilmu agama, dan ilmu tasawuf
e. Semua ilmu yang dipelajari manusia
BAB 6
1. Pembahasan tentang pengembangan ilmu dan cara memperolehnya disebut
a. Teologi
b. Kronlogi
c. Teknologi
d. Teo-antripologi
e. Epistemologi

2. Menurut epistemologi barat, hal-hal yang dapat diketahui manusia dan


menjadi ilmu pengetahuan adalah:
a. Segala sesuatu yang bersifat inderawi, empiris, fisikal, kalkulatif
b. Objek-objek non-fisik,
c. Non-material atau metafisik
d. Realitas-realitas imajinal dan spiritual
e. Obyek yang tidak dapat dijelaskan akal manusia

3. Ilmuwan Muslim mengenal klasifikasi ilmu yang komprehensif meliputi.


a. Rumpun ilmu ontologi, kosmologi, teologi, eskatologi;
b. Rumpun ilmu-ilmu metafisika, matematika, fisika.
c. Rumpun logika yang mencakup aritmatika, geometri, aljabar, trigonometri dan
musik
d. Rumpun kimia, geologi, geografi, biologi, astronomi dan optika
e. Rumpun ilmu hitam yang digunakan untuk kejahatan seperti sihir dan teluh.

5. Berikut ini adalah metode yang dikembangkan oleh para pemikir dan ilmuwan
Muslim dalam mengembangkan ilmu, kecuali
a. Metode observasi (bayânî)
b. Metode logis (burhânî)
c. Metode intuitif (`irfânî)
d. Metode filosofi (maknawi)

1. Metode ilmiah yang dikembangkan oleh para pemikir dan ilmuwan Barat.
a. Metode kombinasi
b. Metode ilmiah dan intuisi
c. Metode ilmiah observasi
d. Metode ilmu-ilmu sosial
e. Metode komparasi

2. Allah memberinya daya/sarana untuk memperoleh pengetahuan: indera,


imajinasi, akal dan hati. Sarana tersebut untuk memahami ayat-ayat Allah,
yaitu:
a. Ayat qauliyyah dan ayat nafsiyyah
b. Ayat qauliyyah dan ayat kawniyyah
c. Ayat nafsiyyah dan ayat kawniyyah
d. Ayat insaniyah dan ayat alamiyyah
e. Ayat aqliyyah dan ayat nafsiiyyah
BAB 7
1. Etos dan kode etik keilmuan disyaratkan dalam al-Quran surat al-`Alaq
(96): 1-5], yaitu
a. Kewajiban membaca dan mengamalkan
b. Semangat keilmuan dan semangat tauhid
c. Semangat belajar dan menulis
d. Semangat bekerja dan belajar
e. Etika menunutut ilmu

2. Berikut ini beberapa ungkapan yang mengandung etos keilmuan di tengah


tradisi Muslim, kecuali:
a. Mencari ilmu itu wajib bagi setiap Muslim
b. Carilah ilmu sejak dari buaian sampai ke liang lahat
c. Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina
d. Ilmu akan diperoleh karena keturunan ilmuwan
e. Para ilmuwan itu pewaris (tugas) para Nabi

3. Salah satu kode etik keilmuan adalah nilai khilâfah. Maksudnya adalah:
a. Manusia bebas melakukan pengendalian alam
b. Manusia harus bertanggung jawab untuk memelihara dan melindungi
alam
c. Manusia adalah wakil Tuhan untuk menguasai bumi dan seisinya.
d. Manusia memiliki hak eksklusif atas pengendalian alam
e. Manusia tidak berkepentingan menjaga kebiakan di bumi.

4. Kode etik larangan semua ilmu dan kegiatan yang merusak manusia dan
lingkungannya, adalah impelmentasi nilai:
a. Haram
b. Dzulm
c. Dhiya’
d. Ilmu
e. Adil

5. Pengembangan ilmu yang bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan


dan kebaikan hidup manusia merupakan implementasi nilai kode etik:
a. Ibadah
b. Khilafah
c. Istislah
d. Halal
e. Dhiya’

6. Ismail Raji Al-Faruqi mengusulkan proses islamisasi ilmu dilakukan dengan


langkah sebagai berikut, kecuali:
a. Menguasai disiplin ilmu modern
b. Menguasai warisan Islam klasik(islamic heritage)
c. Mencari cara-cara bagi melakukan sintesis yang kreatif
d. Mengembangkan pemikiran Islam yang selaras dengan ajaran Islam
e. Mengambil semua bidang ilmu dari semua kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai