TINJAUAN PUSTAKA
terapik dan diagnotik serta pengobatan yang diberikan kepada pasien dalam
Kesehatan RI, 2011). Rawat jalan dibagi menjadi dua bagian yaitu rawat
jalan tingkat pertama dan tingkat lanjutan. Rawat jalan tingkat pertama
2014:6).
pemeriksaan rawat jalan. Perekam medis rawat jalan akan memberi layanan
10
11
adalah salah satu unit kerja di rumah sakit yang melayani pasien berobat
jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan, termasuk seluruh prosedur
diagnostik dan terapeutik. Instalasi rawat jalan merupakan salah satu yang
dominan dari pasar rumah sakit serta merupakan sumber keuangan yang
(Murdani, 2007).
jalan yang baik bagi pasien tidak bergantung pada jumlah orang yang selesai
diberi pelayanan setiap harinya atau dalam jam kerja, melainkan efektivitas
terhadap para dokter dan paramedik serta tetap menjaga dan mengasah
rawat inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan jangka pendek dan
13
Menurut Permenkes No. 269 Tahun 2008 isi rekam medis pada
1. Identitas pasien.
penyakit.
5. Diagnosa.
6. Rencana penatalaksanaan.
sakit, dalam penerimaan berbagai kategori dilihat dari segi pelayanan rumah
sakit yaitu pasien yang dapat menunggu dan pasien yang segera ditolong
atau dirawat).
kesehatan.
atau dirawat).
d. Peneliti keperawatan
penyampaian jasa tersebut kepada para pemakai jasa. Kualitas jasa pelayanan
pengguna jasa bisa terpenuhi dan diterima tepat waktu sehingga para penyedia
Menurut Bustami (2011) dalam Hasan (2014) mutu pelayanan di instalasi rawat
jalan rumah sakit sangat dipengaruhi oleh kualitas sarana fisik, jenis tenaga
yang tersedia, obat dan alat kesehatan, serta proses pemberian pelayanan
profesi yang baik dengan pemanfaatan sumber daya secara wajar, efisien,
diselenggarakan secara aman dan memuaskan pelanggan sesuai norma dan etika
yang baik.
2. Reliability (Kehandalan)
pelayanan kesehatan dengan tepat waktu dan akurat sesuai dengan yang
bersifat produk jasa yang tidak standar, dan produknya juga sangat
yang bermutu yaitu budaya tidak ada kesalahan yang ditetapkan mulai dari
pasien.
3. Assurances (Jaminan)
manajemen puncak, perubahan sikap dan kepribadian staff yang positif, dan
4. Empathy (Empati)
kemudahan untuk dihubungi setiap saat jika para pengguna jasa ingin
yang tidak langsung seperti kenyamanan ruang tunggu dan tempat parkir
kendaraan pengguna jasa. Penyedia jasa layanan kesehatan perlu ada ukuran
lain yang dapat dirasakan lebih nyata oleh para pengguna pelayanan karena
sifat produk jasa tidak dapat dilihat, dipegang, atau dirasakan. Dalam hal
ini, pengguna jasa menggunakan inderanya (mata, telinga, dan rasa) untuk
tunggu pasien yang bersih, nyaman, dilengkapi dengan kursi tunggu, lantai
berkeramik, TV, peralatan kantor yang lengkap, seragam staff, menarik, dan
bersih.
(2011) dalam Hasan (2014) mengutarakan beberapa hal yang dapat dicapai
kepercayaan pasien/pelanggan.
C. Kepuasan Pelanggan/Pasien
Menurut Yazid (2004) dalam Nursalam (2013) ada enam faktor yang
memuaskan.
e. Cost terlalu tinggi, karena jarak terlalu jauh, banyak waktu terbuang dan
masyarakat.
tuntutan dan harapan yang lebih besar dibandingkan umur tua. Usia
2006).
23
kesehatan.
2. Tidak memuaskan
3. Cukup memuaskan
4. Memuaskan
5. Sangat memuaskan
Pasien akan merasa sangat tidak puas apabila hasil pelayanan yang
yang diberikan belum memenuhi harapan pasien maka pasien akan merasa
tidak puas terhadap pelayanan yang diterima pasien. Pelayanan akan cukup
F. Kerangka Teori
Petugas perhatian
Komunikasi
Penampilan
petugas Jumlah kursi cukup
memadai
Petugas
responsif
Responsiveness
Tepat
waktu
Jenis kelamin