TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Rawat Jalan
Menurut Huffman (1994) pelayanan rawat jalan adalah pelayanan yang
diberikan kepada pasien yang tidak mendapatkan pelayanan rawat inap di fasilitas
pelayanan kesehatan.
Sedangkan menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI no.
506/MENKES/SK/IV/2003 tentang tarif rumah sakit bahwa rawat jalan adalah
pelayanan pasien unntuk observasri, diagnosis, pengobatan, rehabilitas medik dan
pelayanan kesehatan lainnya tanpa menginap di rumah sakit (Andriani, 2009).
Pelayanan rawat jalan (ambulatory service) adalah salah satu bentuk dari
pelayanan kedokteran. Secara sederhana yang dimaksud dengan pelayanan rawat
jalan adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam
bentuk rawat inap. Ke dalam pengertian pelayanan rawat jalan ini termasuk tidak
hanya yang diselenggarakan oleh sarana pelayanan kesehatan yang telah lazim
dikenal seperti rumah sakit atau klinik, tetapi juga yang diselenggarakan di rumah
pasien (home care) serta di rumah perawatan (nursing homes) (Azwar,1996).
Pelayanan kesehatan rawat jalan juga merupakan pelayanan yang diberikan
kepada pasien yang tidak dirawat sebagai pasien rawat inap di rumah sakit atau
institusi perawatan kesehatan yang menjadi tempat ecounter. National
Committe on Vita and Health Statistics telah mengadopsi definisi ini untuk
pelayanan yang dilakukan diberbagai tempat perawatan jalan (Huffman K, 1999).
Outpatient is a patient who is receiving health care servise at a hospital
without being hospitalized, institutionalized, and/or admitted as an inpatient .
Artinya rawat jalan adalah pasien yang menerima pelayanan kesehatan di rumah
sakit tanpa dirawat di rumah sakit, atau terdaftar sebagai pasien rawat inap (Ray
dan tim, 1996).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bawha pelayanan rawat
jalan adalah bentuk pelayanan kedokteran yang diberikan kepada pasien baik itu
untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan
kesehatan lainnya tanpa di rawat di rumah sakit atau terdaftar sebagai pasien
rawat inap. Dengan tujuan untuk pelayani pasien dengan sebaik-baiknya hingga
pasien tersebut kembali sehat.
Bentuk pertama dari pelayanan rawat jalan adalah yang diselenggarakan oleh
klinik yang ada kaitannya dengan rumah sakit (hospital based ambulatory care).
Jenis pelayanan rawat jalan di rumah sakit secara umum dapat dibedakan atas 4
macam yaitu :
a. Pelayanan gawat darurat (emergency services) yakni untuk menangani pasien
yang butuh pertolongan segera dan mendadak.
b. Pelayanan rawat jalan paripurna (comprehensive hospital outpatient services)
yakni yang memberikan pelayanan kesehatan paripurna sesuai dengan
kebutuhan pasien.
c. Pelayanan rujukan (referral services) yakni hanya melayani pasien-pasien
rujukan oleh sarana kesehatan lain. Biasanya untuk diagnosis atau terapi,
sedangkan perawatan selanjutnya tetap ditangani oleh sarana kesehatan yang
merujuk.
d. Pelayanan bedah jalan (ambulatory surgery services) yakni memberikan
pelayanan bedah yang dipulangkan pada hari yang sama.
1) Aspek administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena
isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab
sebagai tenaga medis dan paramedik dalam mencapai tujuan pelayanan
kesehatan.
2) Aspek medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan
tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan
atau perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasien.
3) Aspek hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar
keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan
bahan tanda bukti untuk menegakkan keadilan.
4) Aspek keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena isinya
mengandung data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek
keuangan.
5) Aspek penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena
isinya menyangkut data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagai
aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dibidang
kesehatan.
6) Aspek pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena
isinya menyangkut data atau informasi tentang perkembangan
kronologis dan kegiatan pelayanan medik yang diberikan kepada pasien.
Informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan atau referensi
pengajaran dibidang profesi si pemakai.
7) Aspek dokumentasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena
isinya menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan
dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit.
c. Subsistem Indexing
Indexing adalah membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah
dibuat kedalam indeks-indeks (dapat menggunakan kartu indeks atau
komputerisai). Didalam kartu indeks tidak boleh mencantumkan nama
pasien. Jenis indeks yang biasa dibuat :
1) Indeks Pasien
2) Indeks Penyakit (Diagnosisi) dan Operasi
3) Indeks Obat-Obatan
4) Indeks Dokter
5) Indeks Kematian
2) Desentralisasi
Dengan cara desentralisasi terjadi pemisahan antara rekam medis
poliklinik dengan rekam medis rawat inap. Berkas rekam medis rawat
jalan dan rawat inap disimpan di tempat yang terpisah. Penggunaan item
sentraliasi meiliki kebaikan dan juga kekurangan.
(a) Kelebihan
(1) Efisiensi waktu
(2) Beban kerja yang dilaksanakan petugas lebih ringan.
(b) Kekurangan
(1) Terjadi duplikasi dalam pembuatan rekam medis.
(2) Biaya yang diperlukan untuk peralatan dan ruangan lebih banyak
Kelengkapan pengisian
C. Kerangka rekam medis
Konsep
Kelengkapan informed concent
Waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat inap
Gambar 2.1 Kerangka konsep penelitian hubungan rak dokumen rekam medis rawat