KARDIOVASKULAR
UNIVERSITAS YARSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UMUM
Kelompok: B11
Nama : Yasmine Mutia Rahmawati Purnama
(…………………….)
LEMBAR PENILAIAN FAKTOR RISIKO KARDIOVASKULER LANSIA
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. H
Usia : 50 Tahun 2 Bulan
Jenis kelamin : Wanita
Alamat : Jalan M. Kahfi I, Jagakarsa, Jakarta Selatan
Pendidikan : S1
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal pemeriksaan : 27 Desember 2022
2. Riwayat Penyakit Keluarga : (Uraikan riwayat penyakit pada keluarga yang berisiko
pada penyakit kardiovaskuler)
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit yang beresiko pada penyakit kardiovaskuler karena
keluarga pasien memiliki riwayat darah rendah, tetapi keluarga pasien yaitu ibu dan nenek
memiliki riwayat penyakit kanker payudara dan rahim.
6. Penyakit Penyerta : (Uraikan penyakit yang diderita oleh klien jika ada)
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit penyerta.
Penilaian Risiko Kardivaskular dengan penilaian Framingham Risk score (optional jika
ada profil lipid)
Kategori tingkat risiko rendah yaitu jika <10%, risiko sedang jika 10-19% dan risiko tinggi jika
≥20%(Lloyd-Jones et al., 2004).
• Umur : 6 poin.
• Kadar kolestrol : 2 poin (181 mg/dL) di umur 50-59 tahun.
• Kadar HDL: 0 poin (55 mg/dL)
• Tidak Perokok : 0 poin (umur 50-59)
• Tekanan darah : 2 point (130/88 mmHg) tanpa perawatan.
• TOTAL POIN : 10 ( Dengan tingkat risiko tinggi 1%) rentang rendah yaitu <10%
Berat Badan: 72 kg
Skor Barthel Index pasien yaitu A atau dalam kategori mandiri. Untuk penilaian risiko
jatuh pasien lanjut usia pasien memiliki tingkat resiko rendah yang dimana dapat melakukan
intervensi resiko rendah. Total skor yang diperoleh untuk Framingham Risk didapat 1%, dimana
ini termasuk dalam kategori tingkat risiko rendah yaitu resiko terkena kardiovaskuler untuk 10
tahun kedepan yaitu <10%. Lalu untuk perhitungan skor PKVA didapatkan <5% yang dimana ini
memiliki resiko rendah. Berdasarkan pola hidup pasien, pasien sudah menjalankan hidup sehat,
tetapi ditemukan adanya faktor risiko pencetus penyakit kardiovaskuler yaitu obesitas. Pasien
menjalani hidup sehat dengan makan makanan bergizi 3 kali sehari dan tidak merokok. Pasien
ataupun keluarga pasien tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskuler.
Dari hasil-hasil diatas dapat disimpulkan bahwa pasien memiliki resiko rendah untuk
terkena penyakit kardiovaskuler, tetapi pasien memiliki 1 faktor resiko yaitu pasien mengalami
obesitas tingkat 2 yang dimana edukasi yang baik untuk pasien yaitu untuk mengatur pola
makan, melakukan diet, dan meningkatkan aktivitas sedang maupun berat atau olahranga.
D. Dokumentasi