Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEPERAWATAN GERONTIK

“Indeks Barthel”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Anak

Dosen Pembimbing : Ns. Arjuna M. Kep.,Sp. Kom

Disusun Oleh :

Shella Anjely Suryani M Djo 18100059

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKES CITRA DELIMA BANGKA


BELITUNG TAHUN 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................2

BAB 1. PENDAHULUAN...............................................................................................3

1.1 Latar Belakang........................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................4

1.3 Tujuan.....................................................................................................................4

BAB 2. PEMBAHASAN.................................................................................................5

2.1 Definisi Indeks Barthel...........................................................................................5

2.2 Indikasi Indeks Barthel...........................................................................................8

BAB 3. PENUTUP.........................................................................................................10

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................10

3.2 Saran.....................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

2
Lanjut usia adalah suatu kejadian yang pasti akan di alami oleh semua orang
yang dikarunia usia panjang, dan tidak bisa dihindari oleh siapapun, namun manusia
dapat berupaya untuk menghambat kejadiannya. Menua (menjadi tua: aging) adalah
suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan untuk memperbaiki diri
atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normal sehingga tidak
dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Ranah,
2008).
Di Indonesia saat ini terdapat sekitar 6,8% penduduk usia lanjut dari total
penduduk, dan umur median penduduk Indonesia adalah 23 tahun. Persentase penduduk
Usia lanjut dan umur median penduduk menunjukan bahwa penduduk Indonesia tidak
dapat lagi dikategorikan sebagai penduduk muda melainkan sudah tergolong pada
penduduk "intermediate". Berdasarkan kecenderungan fertilitas dan mortalitas di masa
lalu. Indonesia diperkirakan mulai memasuki masa transisi sekitar tahun 2000-2005.
saat itu penduduk Indonesia akan mengalami pergeseran dari penduduk muda menjadi
penduduk tua.
Kemandirian bagi lansia juga dapat dilihat dari kualitas hidup. Kualitas hidup
lansia dapat dinilai dari kemampuan melakukan activity of daily living. Menurut Setiati
(2000), Activity of Daily Living (ADL) ada 2 yaitu, ADL standar dan ADL
instrumental. ADL standar meliputi kemampuan merawat diri seperti makan,
berpakaian, buang air besar/kecil, dan mandi. Sedangkan ADL instrumental meliputi
aktivitas yang kompleks seperti memasak, mencuci, menggunakan telepon, dan
menggunakan uang. Pengukuran Activity daily living pada lansia dapat diukur dengan
menggunakan instrument pengkajian indeks barthel.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari indeks barthel?


2. Apa saja indikasi dari indeks barthel?

1.3 Tujuan

1. Agar mahasiswa mampu memahami definisi indeks barthel.

3
2. Agar mahasiswa mampu mengetahui indikasi dari indeks barthel.

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Indeks Barthel

Indeks Barthel adalah suatu indeks untuk mengukur kualitas hidup seseorang
dilihat dari kemampuan melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari (Activity of Daily
Living, ADL) secara mandiri (Shafi'i, Sukiandra, & Mukhyarjon, 2016).

4
Indeks Barthel umum digunakan karena sifat pengerjaannya yang sederhana dan
tidak memerlukan keahlian khusus karena hanya mengamati kemampuan pasien
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari (Shafi'i, Sukiandra, & Mukhyarjon, 2016).

Indeks Barthel berfungsi mengukur kemandirian fungsional dalam hal perawatan


diri dan mobilitas serta dapat juga digunakan sebagai kriteria dalam menilai kemampuan
fungsional bagi pasien-pasien yang mengalami gangguan keseimbangan. Tingkat
kemandirian diklasifikasikan menjadi 10 indikator (Hermansyah, Lina, & Aminoto,
2015). 10 indikator yaitu makan, mandi, Perawatan diri (Grooming), berpakaian, buang
air besar, buang air kecil, penggunaan toilet, Transfer (Berpindah), Mobilisasi
(Bergerak), dan naik turun tangga ini diperoleh dari pengkajian dengan Indeks Barthel
(Idris & Estherine, 2016)

Tabel Pengkajian Indeks Barthel

Nama Klien : TN. A


Usia : 78
Jenis Kelamin : laki-laki

No. Kegiatan Nilai Keterangan


1. Mengontrol BAB (Bladder) 0 Inkontinensia
1 Kadang-kadang inkontinensia

5
2 Kontinensia teratur
2. Mengontrol BAK (Bowel) 0 Inkontinensia
1 Kadang-kadang inkontinensia
2 Kontinensia teratur
3. Membersihkan diri (Lap, 0 Butuh pertolongan orang lain
muka, sisir rambut, sikat gigi)

1 Mandiri
4. Toileting 0 Tergantung pertolongan orang lain
1 Perlu prtolongan pada beberapa aktivitas,
tetapi aktivitas masih bisa
dikerjakan sendiri
2 Mandiri
5. Makan (Feeding) 0 Tidak mampu
1 Butuh pertolongan orang lain
2 Bantuan minimal 2 orang
3 Mandiri
6. Berpindah tempat dari kursi ke 0 Tidak mampu
tempat tidur
1 Butuh pertolongan orang lain
2 Bantuan minimal 2 orang
3 Mandiri
7. Mobilisasi atau berjalan 0 Tidak mampu
1 Bisa berjalan dengan kursi roda
2 Berjalan dengan bantuan orang lain
3 Mandiri (kadang dibantu)
8. Berpakaian (Dressing) 0 Tergantung pertolongan orang lain
1 Sebagian dibantu
2 Mandiri
9. Naik turun tangga 0 Tidak mampu
1 Butuh pertolongan
2 Mandiri
10. Mandi 0 Tergantung pertolongan orang lain
1 Mandiri
Total Nilai
Keterangan:
0-4 : Ketergantungan total
5-8 : Ketergantungan berat

6
9-11 : Ketergantungan sedang
12-19 : Ketergantungan ringan
20 : Mandiri

Dengan
No. Kegiatan Bantuan Mandiri

1. Makan 5 10
2. Aktivitas toilet 5 10
3. Berpindah tempat dari kursi
ke tempat tidur 5-10 15

4. Membersihkan diri (Lap,


muka, sisir rambut, sikat 0 5
gigi)

5. Mandi 0 5
6. Mobilisasi atau berjalan 10 15
7. Naik turun tangga 5 10
8. Berpakaian 5 10
9. Mengontrol defekasi 5 10
10. Mengontrol berkemih 5 10
Total

Keterangan :
0-20 : Ketergantungan
21-61 : Ketergantungan berat/Sangat tergantung
62-90 : Ketergantungan sedang
91-99 : Ketergantungan ringan
100 : Mandiri

2.2 Indikasi Indeks Barthel

Indikasi pasien untuk dikaji menggunakan tabel pengkajian indeks barthel


sebagai berikut:

1. Ketika usia lanjut jatuh sakit, gejala awal dari penyakit yang baru atau eksaserbasi
akut dari penyakit kronisnya sering kali tidak berupa satu keluhan yang spesifik

7
pada sistimorgan yang terkena. Sebaliknya usia lanjut yang mengalami sakit akan
memperlihatkan keluhan yang nonspesifik, bahkan tidak jarang merupakan
manifestasi dari kemunduran fungsi. Beberapa gangguan fungsi yang dapat diamati
berupa:
1. Berhenti makan atau minum
2. Jatuh
3. Inkontinensia urin
4. Pusing
5. Kebingungan tiba-tiba
6. Demensia
7. Kehilangan berat badan
8. Kegagalan berkembang
9. Psikis

2. Immobilitas, gangguan kognitif, inkontinesia, serta nutrisi yang jelek sering kali
merupakan manifestasi awal dari penyakit. Lansia dengan penyakit yang
mengakibatkan kemunduran fungsi pada usia lanjut biasanya dapat dirawat bahkan
diperbaiki tapi deteksi dini melalui evaluasi klinis merupakan langkah penting yang
harus diambil dahulu dengan menggunakan indeks barthel.
3. Banyak cara untuk mengukur outcome pada pasien stroke baik dari segi motorik
maupun kualitas hidup, salah satunya dengan Indeks Barthel. Indeks Barthel adalah
suatu indeks untuk mengukur kualitas hidup seseorang dilihat dari kemampuan
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari (Activity of Daily Living, ADL) secara
mandiri (Shafi'i, Sukiandra, & Mukhyarjon, 2016).

4. Observasi menggunakan lembar observasi dan kuesioner kepada pasien kusta di


Rumah Sakit Kusta Kediri. Peneliti mengobservasi menggunakan lembar untuk
mengetahui tingkat kecacatan pasien kusta, sedangkan untuk mengetahui ADL pada
penderita cacat kusta peneliti memberikan kuesioner dengan melakukan wawancara
terstruktur yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh peneliti dan
untuk dijawab oleh responden. Hasil dari lembar kuesioner yang telah diisi oleh
responden kemudian dimasukkan ke dalam tabel data dan diolah dengan software

8
komputer. Lembar kuisioner tersebut menggunakan tabel pengkajian indeks barthel
(Idris & Estherine, 2016).

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Indeks Barthel adalah suatu indeks untuk mengukur kualitas hidup seseorang
dilihat dari kemampuan melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari (Activity of Daily
Living, ADL) secara mandiri. Indeks Barthel berfungsi mengukur kemandirian
fungsional dalam hal perawatan diri dan mobilitas serta dapat juga digunakan sebagai
kriteria dalam menilai kemampuan fungsional bagi pasien-pasien yang mengalami
gangguan keseimbangan.

9
Lansia dengan penyakit yang mengakibatkan kemunduran fungsi pada usia
lanjut biasanya dapat dirawat bahkan diperbaiki tapi deteksi dini melalui evaluasi klinis
merupakan langkah penting yang harus diambil dahulu dengan menggunakan indeks
barthel. Banyak cara untuk mengukur outcome pada pasien stroke baik dari segi motorik
maupun kualitas hidup, salah satunya dengan Indeks Barthel.

3.2 Saran

Setelah mempelajari dan mengetahui bagaimana konsep pengkajian kepada


lansia dengan menggunakan indeks maka sebagai seorang perawat nantinya kita harus
tepat dalam melakukan pengkajian yang menyeluruh sehingga dapat melakukan
penanganan yang tepat pada pasien lanjut usia.

10

Anda mungkin juga menyukai