DOI: https://doi.org/10.31933/jimt.v3i6
Received: 28 Mei 2022, Revised: 16 Juni 2022, Publish: 7 Juli 2022
Abstrak: Kepuasan pelanggan menjadi tolak ukur suatu perusahaan untuk menjaga loyalitas
pelanggan. Artikel ini membahas Faktor-faktor yang berdampak terhadap Loyalitas
Pelanggan, yaitu: Persepsi Harga, Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelangan, studi literature
Manajemen Pemasaran. Penelitian ini merupakan metode kuantitatif dimana objek yang
digunakan merupakan masyarakat atau konsumen yang sudah pernah berbelanja di e-
commerce Shopee. Penelitian ini dilakukan dengan teknik sampel Accidental sampling.
Jumlah sampel yang digunakan penelitian ini adalah 210 responden. Teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis structural equation modeling (SEM)
dengan alat bantu Smart PLS versi 3.0. Tujuan penulisan artikel adalah untuk membangun
hipotesis mengenai pengaruh setiap variabel yang nantinya digunakan pada riset selanjutnya.
Hasil artikel literature review ini adalah: 1) Persepsi Harga berpengaruh terhadap Loyalitas
Pelanggan; 2) Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan; dan 3)
Kepuasan Pelanggan berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan.
Kata Kunci: Loyalitas pelanggan, kepuasan pelanggan, persepsi harga dan kualitas
pelayanan
PENDAHULUAN
Internet telah menciptakan sebuah ekonomi baru. Teknologi internet menimbulkan
berbagai dampak dalam aspek kehidupan, tidak terkecuali perkembangan dunia bisnis dan
pemasaran. Internet telah banyak dimanfaatkan orang sebagai media pemasaran dan bisnis
dengan pertumbuhan jumlah pengguna internet yang pesat, internet dapat menjadi sebuah
pasar yang sangat berpeluang untuk dimasuki para pebisnis.
Menurut hasil APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) 2018, jumlah
pengguna internet di Indonesia ialah 171,1 juta naik menjadi 27,9 juta dari tahun 2017 lalu
yang berjumlah 143,2 juta. Penetrasi pengguna internet 2019-2020 196,71 juta jiwa dari total
populasi 266,61 juta jiwa penduduk indonesia.
Perkembangan teknologi dunia digital yang pesat membuat perubahan dalam perilaku
konsumen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu perubahan yang terjadi adalah
dalam transaksi pembelian. Konsumen mulai beralih kepada pembelian online yang dirasa
lebih praktis dan efektif dibandingkan dengan pembelian secara langsung. Fenomena ini
dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis untuk memperluas ranah bisnisnya pada penjualan
online.
Pertumbuhan e-commerce yang sangat kuat menyebabkan perusahaan berbasis e-
commerce bermunculan dan persaingan bisnis di dalam industri e-commerce semakin kuat.
Perusahaan e-commerce dituntut untuk semakin kreatif dan cermat dalam menentukan
strategi penjualan agar dapat terus eksis di industri ini.
Fenomena ini terjadi karena kepuasan pelanggan yang cenderung terhadap persepsi
masyarakat pada e-commerce Shopee yang dimana para pandangan masyarakat beramsumsi
bahwa harga produk di shopee lebih terjangkau dari e-commerce lainnya dan kualitas
pelayanan nya baik, namun yang menjadi permasalahannya adalah adanya review buruk
tentang kualitas pelayanan shopee dikarenakan terjadinya keterlambatan pengiriman.
Permasalahan ini akan mempengaruhi kepuasan pelanggan yang semakin cenderung
berkurang.
Harga dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan, dimana pelanggan akan
merasa puas ketika harga yang ada sesuai dengan yang diharapkan. Shopee memang berada
pada posisi sebagai E-Commerce yang memimpin pangsa pasar Indonesia, tidak menjamin
adanya kepuasan bagi pengguna. Masih banyak kasus keluhan terhadap kualitas pelayanan,
hal ini membuat konsumen kurang puas terhadap layanan yang diberikan serta dapat
berakibat pada menurunnya loyalitas pada pengguna Shopee.
Artikel ini membahas pengaruh Persepsi Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap
Loyalitas Pelanggan melalui Kepuasan Pelanggan, suatu studi literature review dalam bidang
Manajemen Pemasaran.
Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat di rumuskan permasalahan
yang akan dibahas guna membangun hipotesis untuk riset selanjutnya yaitu:
1) Apakah persepsi harga berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan?
2) Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan?
3) Apakah kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan?
KAJIAN PUSTAKA
Loyaliyas Pelanggan
Loyalitas didefinisikan oleh Dharmesta (1999:85) dalam buku (Rusydi, 2017) sebagai
loyalitas pelanggan merupakan gambaran dari kekuatan hubungan antara sikap relatif
individu dan patronase pengulangan. Artinya, loyalitas individu ditentukan oleh kekuatan
hubungan antara sikap relatif dan patronase berulang yang mewakili loyalitas individu
terhadap merek tertentu.
Sedangkan Menurut Griffin (1995) Loyalitas pelanggan ialah mesin penggerak
kesuksesan suatu bisnis. Namun usaha mempertahankan konsumen yang merupakan bagian
penting dalam menciptakan loyalitas pelanggan bukanlah merupakan hal yang sederhana,
karena perusahaan harus mengintegrasikan semua dimensi bisnis dan menentukan bagaimana
sebaiknya menciptakan nilai bagi konsumennya. Dengan menciptakan nilai bagi
konsumennya akan membangun loyalitas konsumen dan mempertahankannya.
Menurut Hurriyati (2015:130) dimensi-dimensi membentuk loyalitas konsumen:
Melakukan pembelian secara teratur (Repurhase); Membeli antar lini produk jasa (Purhase);
Merekomendasikan kepada orang lain (Referral); Menunjukan kekebalan dari produk pesaing
(Retention).
Kepuasan Pelanggan
Kepuasan konsumen adalah evaluasi purna beli terhadap alternatif yang dipilih yang
memberikan hasil yang sama atau melampaui harapan konsumen. Kepuasan keseluruhan
ditentukan oleh kesesuaian harapan yang merupakan perbandingan antara kinerja yang
dirasakan dengan harapan. Kepuasan konsumen juga dapat diartikan sebagai persepsi
pelanggan dimana harapannya telah terpenuhi atau terlampaui. Sedangkan menurut Tjiptono
(2019) kepuasan pelanggan dapat diartikan sebagai perbandingan antara ekspektasi atau
ekspektasi sebelum pembelian dengan persepsi kinerja pasca pembelian. Kesimpulan yang
dapat ditarik dari definisi di atas adalah bahwa konsep pelanggan pada dasarnya adalah
kepuasan, yang meliputi perbedaan antara harapan dan hasil kinerja yang dirasakan.
Kepuasan pelanggan inilah yang menjadi dasar tercapainya pelanggan yang loyal atau setia.
Menurut (Indrasari, 2019) indikator pembentuk kepuasan konsumen terdiri dari:
Kesesuaian harapan, Minat berkunjung kembali, Kesediaan merekomendasikan. Kepuasan
Pelanggan sudah banyak di teliti oleh peneliti sebelumnya diantaranya adalah: (M & Ali,
2017), (Limakrisna & Ali, 2016), (Ali et al., 2016), (Hasyim & Ali, 2022), (Ali et al., 2022).
Persepsi Harga
Menurut (Fadjri & Silitonga, 2019) persepsi adalah proses dimana orang memilih,
mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia yang
berarti. Sedangkan menurut (Amilia, 2017) persepsi harga ialah bagaimana cara konsumen
melihat harga sebagai yang tinggi, rendah dan adil. Hal ini memiliki pengaruh yang kuat
kepada minat beli maupun kepuasan dalam pembelian suatu produk. (Saputra & Ali, 2022)
Indikator - indikator dari persepsi harga menurut (Muharam & Soliha, 2017) persepsi
harga dapat diukur melalui beberapa indikator yang terdiri dari : 1. Daya Saing Harga, 2.
Kesesuaian Harga Dengan Manfaat Harga, 3. Harga Sesuai Dengan Kualitas Produk.
Persepsi Harga sudah banyak di teliti oleh peneliti sebelumnya diantaranya adalah:
(Ali, Narulita, et al., 2018b), (Ikhsani & Ali, 2017), (Munawar & Saputra, 2022), (Anggita &
Ali, 2017a), (Novansa & Ali, 2017), (Doan & Ali, 2021), (Fauzi & Ali, 2021).
Kualitas Pelayanan
Pelayanan mengandung pengertian setiap kegiatan atau manfaat yang diberikan oleh
suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat
kepemilikan sesuatu (Kotler, 2009). Sementara menurut Tjiptono (2011) kualitas pelayanan
adalah suatu keadaan dinamis yang berkaitan erat dengan produk, jasa, sumber daya manusia,
serta proses dan lingkungan yang setidaknya dapat memenuhi atau melebihi kualitas
pelayanan yang diharapkan. Dapat dikatakan bahwa service quality atau kualitas layanan
adalah pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk
mengimbangi harapan pelanggan.
Menurut kotler (1997) terdapat lima dimensi dari kualitas layanan, yaitu: 1. Tangibles
(Bukti Fisik), 2. Reliability (Keandalan), 3. Responsiveness (Kesigapan), 4. Assurance
(Jaminan), 5. Empathy (Empati).
Kualitas Pelayanan sudah banyak di teliti oleh peneliti sebelumnya diantaranya
adalah: (M & Ali, 2017), (Limakrisna & Ali, 2016), (Saputra, 2022b), (Yunita & Ali, 2017),
(Ali & Mappesona, 2016), (Munawar & Saputra, 2021), (Ali, Evi, et al., 2018), (Sitio & Ali,
2019), (Anggita & Ali, 2017b), (Ali et al., 2022).
pelayanan terhadap
loyalitas pelanggan melalui
kepuasan pelanggan.
9 (Zulkarnai Hasil pengujian dari penelitian Terdapat persamaan bahwa Terdapat perbedaan
n et al., ini bahwa kualitas pelayanan penelitian dan penulisan peneliti memiliki
2020) berpengaruh positif dan memiliki persamaan dalam variabel kualitas
signifikan terhadap loyalitas meneliti variabel kualitas produk.
nasabah. pelayanan terhadap
loyalitas konsumen.
METODE PENELITIAN
Metode penulisan artikel ilmiah ini adalah dengan metode kualitatif dan kajian pustaka
(Library Research). Mengkaji teori dan hubungan atau pengaruh antar variabel dari buku-
buku dan jurnal baik secara off line di perpustakaan dan secara online yang bersumber dari
Mendeley, Scholar Google dan media online lainnya.
Dalam penelitian kualitatif, kajian pustaka wajib digunakan secara konsisten dengan
pembahasan yang metodologis. Dalam arti harus diterapkan secara induktif hingga tidak
memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Salah satu alasan utama
untuk melakukan penelitian kualitatif yaitu bahwa penelitian tersebut bersifat eksploratif, (Ali
& Limakrisna, 2013).
Conceptual Framework
Berdasarkan rumusan masalah, kajian teori, penelitian terdahulu yang relevan dan
pembahasan pengaruh antar variabel, maka di perolah rerangka berfikir artikel ini seperti di
bawah ini.
Persepsi Harga
(X1) H1
H2
Kualitas Pelayanan Loyalitas Pelanggan
(X2)
H3
Kepuasan
Pelanggan (X3)
Saran
Berdasarkan Kesimpulan di atas, maka saran pada artikel ini adalah bahwa masih
banyak faktor lain yang mempengaruhi Loyalitas Pelanggan, selain dari Persepsi Harga,
Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan pada semua tipe dan level organisasi atau
perusahaan, oleh karena itu masih di perlukan kajian yang lebih lanjut untuk mencari faktor-
faktor lain apa saja yang dapat memepengaruhi Loyalitas Pelangan selain yang varibel yang
di teliti pada arikel ini. Faktor lain tersebut seperti Content Marketing, Kualitas Produk dan
Citra Merek
DAFTAR RUJUKAN
Adnyana, D. G. A., & Suprapti, N. W. S. (2018). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Persepsi
Harga Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan Gojek Di Kota Denpasar. E-
Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 7(11), 6041.
https://doi.org/10.24843/ejmunud.2018.v07.i11.p09
Ali, H. (2019a). Building Repurchase Intention and Purchase Decision: Brand Awareness and
Brand Loyalty Analysis (Case Study Private Label Product in Alfamidi Tangerang).
Saudi Journal of Humanities and Social Sciences, 04(09), 623–634.
https://doi.org/10.36348/sjhss.2019.v04i09.009
Ali, H. (2019b). Purchase Decision and Repurchase Models: Product Quality and Process
Analysis (Case Study of House Ownership Credit Financing in Permata Sharia Bank
Jakarta). Scholars Bulletin. https://doi.org/10.36348/sb.2019.v05i09.006
Ali, H., Evi, N., & Nurmahdi, A. (2018). The Influence of Service Quality , Brand Image and
Promotion on Purchase Decision at MCU Eka Hospital. Business and Management
Studies. https://doi.org/10.21276/sjbms.2018.3.1.12
Ali, H., Limakrisna, N., & Jamaluddin, S. (2016). Model of customer satisfaction: The
empirical study at Bri in Jambi. International Journal of Applied Business and
Economic Research.
Ali, H., & Mappesona, H. (2016). Build brand image: Analysis Service Quality and Product
Quality (case study at Giant Citra Raya). International Journal of Economic
Research.
Ali, H., Narulita, E., & Nurmahdi, A. (2018a). Saudi Journal of Business and Management
Studies ( SJBMS ) The Influence of Service Quality , Brand Image and Promotion on
Purchase Decision at MCU Eka Hospital. Business and Management Studies.
https://doi.org/10.21276/sjbms.2018.3.1.12
Ali, H., Narulita, E., & Nurmahdi, A. (2018b). The Influence of Service Quality, Brand
Image and Promotion on Purchase Decision at MCU Eka Hospital. Saudi Journal of
Business and Management Studies. https://doi.org/10.21276/sjbms.2018.3.1.12
Ali, H., Zainal, V. R., & Ilhamalimy, R. R. (2022). Determination of Purchase Decisions and
Abtract
This research aims to analyze the influence of quality product, price, and promotion towards purchasing decisions of
Padang cement products at PT. Sumber Niaga Interindo (Distributor). Data that used in this research is collect from
consumers who used Padang cement products at PT. Sumber Niaga Interindo by total sampling method in selecting
the sample. There are 32 sample of consumers who used cement products at PT. Sumber Niaga Interindo. Data
processing use multiple linear regression method. The results of this research shows that quality of product has no
positive and significant influence to purchasing decisions with a t-count value smaller than t-table -0.649 <2.048,
price has no positive and significant influence on purchasing decisions with a t-count value smaller than t-table
1.403< 2.048. Meanwhile, promotion has a positive and significant influence on purchasing decisions of Padang
cement products at PT. Sumber Niaga Interindo (Distributor) with a t-count value bigger than t-table 3,387>2,048.
Keywords: Quality of product, Price, Promotion.
Abtract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh produk, harga, dan promosi yang berkualitas terhadap keputusan
pembelian produk semen Padang di PT Sumber Niaga Interindo (Distributor). Data yang digunakan dalam penelitian
ini dikumpulkan dari konsumen yang menggunakan produk semen Padang di PT Sumber Niaga Interindo dengan
metode total sampling dalam memilih sampel. Ada 32 sampel konsumen yang menggunakan produk semen di PT
Sumber Niaga Interindo. Pemrosesan data menggunakan metode regresi linier berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kualitas produk tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
dengan nilai t-count yang lebih kecil dari t-table -0,649 <2,048, harga tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian dengan nilai t-count yang lebih kecil dari t-table 1,403< 2,048. Sementara itu, promosi
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk semen Padang di PT Sumber Niaga
Interindo (Distributor) dengan nilai t-count lebih besar dari t-table 3.387>2.048.
Kata kunci: Kualitas produk, Harga, Promosi.
PENDAHULUAN
Saat ini perekonomian di Indonesia mendukung berbagai kegiatan modern dalam hal peningkatan,
misalnya dalam industri semen, di mana membangun sesuatu membutuhkan struktur yang kuat.
Karena banyaknya peningkatan yang terjadi, ada banyak persaingan di antara bidang-bidang ini.
Memang, bahkan persaingan sengit terjadi di antara organisasi-organisasi pembanding. Pada
awalnya hanya ada 6 organisasi konkret yang dinamis di pasar publik sebelum tahun 2015, namun
mulai sekitar tahun 2016 baru 9 organisasi yang masuk ke pasar Indonesia. Hal ini menyebabkan
penurunan kepingan Semen Semen Indonesia (SMI) secara keseluruhan.
Di era moderen, banyak organisasi berkembang dan tumbuh dengan cepat, seperti halnya
pelanggan. Dengan berbagai macam barang, tentunya pembeli semakin pintar dan cerdas dalam
memilih barang yang tepat untuk digunakan. Semakin pintar pelanggan, semakin ekstrim
persaingan antar pembuat dengan tujuan akhir untuk memenangkan pertimbangan pembeli di pasar
untuk membeli barang mereka. Dengan demikian, organisasi harus mengikuti kualitas barang agar
menonjol.
Siklus dinamis pembelian ditutup pada fase perilaku pasca pembelian di mana pembeli merasakan
tingkat kepuasan atau kekecewaan yang dirasakan akan mempengaruhi posisi berikutnya. Jika
pelanggan terpenuhi, mereka akan menawarkan peluang besar untuk melakukan pembelian
berulang atau membeli item lain dari perusahaan serupa di kemudian hari, dan akan lebih sering
memasarkan kepada orang lain. Banyak orang berpikir bahwa pembeli yang puas berarti promosi
terbaik untuk produk tersebut (Kotler, 2017).
PT. Sumber Niaga Interindo adalah sebuah distributor khusunya Semen Padang. PT Semen Padang
menyalurkan dan membuktikan produknya kepada masyarkat dan bagaimana kualitas dan harga
yang di terima oleh masyarakat melalui distributor.
PT. Sumber Niaga Interindo sudah bnyak menjual produk semen padang kepada masyarakat kota
padang, selain masyarakat kota padang juga sudah menjual ke berbagai kota seperti jambi dan riau.
Keputusan pembelian adalah interaksi di mana pembeli memahami masalah, mencari data tentang
item atau tanda tertentu dan menilai seberapa baik setiap opsi dapat menangani masalah, yang
kemudian, pada saat itu, mendorong pilihan beli. (Amilia, 2017)
Penjualan produk per bulan tahun 2021 PT. Sumber Niaga Interindo ke berbagai daerah Sumatra:
Tabel 1
Data Penjualan Semen
PT. Sumber Niaga Interindo
No Bulan Unit / Produk Tahun 2020
1 Januari 10.500
2 Februari 10.800
3 Maret 10.300
4 April 10.200
5 Mei 10.320
6 Juni 10.250
7 Juli 11.000
8 Agustus 9.500
9 September 10.500
10 Oktober 9.250
11 November 9.000
12 Desember 8.500
13 Jumlah 110.870 zak
Sumber: PT. Sumber Niaga Inter Indo
Bisa di lihat dari tabel di atas penjualan tahun 2020. Penjualan bulan Januari sebesar 10.500 zak
semen, di bulan Februari penjualan meningkat sebesar 300 zak semen menjadi 10.800. Bulan
Maret penjualan semen mengalami penurunan sebesar 500 zak menjadi 10.300 zak semen. Di
bulan April penjualan mengalami penurunan lagi sebesar 100 zak, dan di bulan Mei terjadi
kenaikan penjualan sebesar 120 zak menjadi 10.320. Bulan Juni mengalami penurunan
penjualanan sebesar 70 zak menjadi 10.250 zak. Di bulan Juli perusahan mengalami kenaikan
penjualan dari bulan – bulan sebelumnya sebesar 11.000 zak semen, setelah itu di bulan Agustus
penjualan mengalami penurunan sebesar 1.500 zak setelah mengalami kenaikan semen di bulan
Juli. Bulan September, Oktober, November, dan Desember penjualan hanya 9.000-8.500 zak, ini
bisa kita bandingan pada bulan–bulan sebelumnya mengalami penurunan. Ini menandakan adanya
kenaikan dan penurunan penjualan yang signifikan berubah dalam satu tahun.
Menurut (Agnes Ligia Pratisitia Walukow, 2019) dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk, Harga,
Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Bentenan Center Sonder Minahasa”
Kualitas Produk, Harga, Promosi, dan Lokasi secara simultan memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Menurut (Anggraeni, 2016) Kualitas produk adalah kapasitas item untuk melakukan kapasitas dan
eksekusi yang dapat mengatasi masalah dan keinginan klien. Kualitas barang merupakan sesuatu
yang esensial yang harus dimiliki oleh suatu barang.
Menurut (Bilgies, 2017) Biaya adalah variabel yang dibatasi oleh menampilkan direktur. Pilihan
tingkat nilai sangat penting karena mempengaruhi ukuran transaksi yang dapat dicapai organisasi
dan uang yang diperolehnya.
Menurut (Sitanggang et al., 2020) Promotion/promosi adalah adopsi dari bahasa Inggris, yang juga
diadopsi dari bahasa Yunani, yaitu promovere. Secara sederhana, promosi dapat diartikan sebagai
upaya menyampaikan pesan tentang hal-hal yang kurang dikenal sehingga menjadi dikenal
masyarakat.
Menurut (Riau Rahmat Hidayat, 2018) dalam penelitian “Pengaruh Harga dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Studi kasus pada Pembeli Gula Aren Sawit di desa Simpang
Empat Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Sergai Provinsi Sumatra Utara” kualitas produk sangat
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Menurut (Riyono & Gigih Erlik Budiharja, 2016) dalam penelitian “Pengaruh Kualitas Produk,
Harga, Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Aqua” kualitas produk perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Menurut (Wahid, 2016) judul penelitian “Analisi Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Melalui Citra Merek dan Nilai Pelanggan” menghasilkan bahwa kualitas produk sangat
berpengaruh .positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
METODE PENELITIAN
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan data yang
diperoleh berdasarkan jawaban kuesioner. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah
pembelian produk semen padang melalui PT. Sumber Niaga Interindo yang berjumlah 32 orang.
Taknik yang digunakan yaitu menggunakan teknik total sampling, dimana seluruh populasi
menjadi sampel.
Penjelasan operasional dan indikator dari banyak penelitian ditemukan pada tabel seperti:
Tabel 2
Defenisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Indikator Sumber
1 Kualitas Produk adalah sesuatu 1. Kualitas Produk (Amilia,
Produk (XI) yangditawarkan dan Kesesuaian 2017)
kepasarperlu 2. Fitur
diperhatikan, 3. Ketahanan
dimiliki,di gunakan,
atau di konsumsi yang
dapat memuaskan
keinginan atau
kebutuhan dari
pengguna
2 Harga (X2) Harga adalah salah satu 1. Keterjangkauan (Bilgies,
komponen yang paling harga 2017)
utama dalam keputusan 2. Presepsi Harga
untuk membeli suatu dab Manfaat
produk yang 3. Persaingan Harga
ditawarkan. Dalam
penelitian ini harga ini
didefinisikan sebagai
kemauan dan
kemampuan seseorang
untuk menilai suatu
produk dengan satuan
alat ukur yaitu rupiah
untuk membeli produk
yang ditawarkan.
Berdasarkan tabel 3 diatas, hasil pengujian validitas variabel motivasi yang dirancang dengan 7
item pernyataan, secara keseluruhan semua item pernyataan sudah bernilai valid, hal ini ditujukkan
oleh nilai r hitung > dari r tabel, dengan r tabel sebesar 0,349.
Tabel 4
Uji Validitas Harga (X2)
Berdasarkan tabel 4 diatas, hasil pengujian validitas variabel motivasi yang dirancang dengan 7
item pernyataan, secara keseluruhan semua item pernyataan sudah bernilai valid, hal ini ditujukkan
oleh nilai r hitung > dari r tabel, dengan r tabel sebesar 0,349.
Tabel 5
Uji Validitas Promosi (X3)
Promosi R Hitung Batas Nilai Keterangan
(R Tabel)
1 0,560 0,349 Valid
2 0,427 0,349 Valid
3 0,616 0,349 Valid
4 0,768 0,349 Valid
5 0,799 0,349 Valid
6 0,846 0,349 Valid
7 0,752 0,349 Valid
Sumber: dari data primer yang diolah dengan spss tahun 2022
Berdasarkan tabel 5 diatas, hasil pengujian validitas variabel motivasi yang dirancang dengan 7
item pernyataan, secara keseluruhan semua item pernyataan sudah bernilai valid, hal ini ditujukkan
oleh nilai r hitung > dari r tabel, dengan r tabel sebesar 0,349.
Tabel 6
Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y)
Promosi R Hitung Batas Nilai Keterangan
(R Tabel)
1 0,560 0,349 Valid
2 0,427 0,349 Valid
3 0,616 0,349 Valid
4 0,768 0,349 Valid
5 0,799 0,349 Valid
6 0,846 0,349 Valid
7 0,752 0,349 Valid
Sumber: Data yang diolah dengan spss tahun 2022
Berdasarkan tabel 6 diatas, hasil pengujian validitas variabel motivasi yang dirancang dengan 7
item pernyataan, secara keseluruhan semua item pernyataan sudah bernilai valid, hal ini ditujukkan
oleh nilai r hitung > dari r tabel, dengan r tabel sebesar 0,349
Tabel 7
Uji Reliabilitas
NO Variabel Penelitian Cronbach’s Role Of Kesimpulan
Alpha Thumb
1 Kualitas Produk (X1) 0,905 0,600 Reliable
2 Harga (X2) 0,819 0,600 Reliable
3 Promosi (X3) 0,815 0,600 Reliable
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel di atas nunjukan bahwa nilai Cronbach’s Alphapada
variabel kualitas produk sebesar 0,905, harga 0,819, promosi 0,815 sedangkan kualitas produk
0.908. Kuesioner dikatakan reliable jika nilai Cronbach’s Alpha> 0,600. Dari tabel diatas
menunjukan bahwa Cronbach’s Alphalebih besar dari 0,600, sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa produk, harga, promosi dan kualitas produk merupakan variabel memiliki tingkat
kehandalan yang tinggi, sehingga dapat terus dilanjutkan kedalam tahapan pengolahan data lebih
lanjut.
Tabel 8
Uji Normalitas
One-sample kolmogorov-smirnov test
Unstandardized
Residual
N 32
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 2.40139131
Absolute .096
Most Extreme Differences Positive .059
Negative -.096
Test Statistic .096
Asymp. Sig. (2-tailed) .200
Sumber: dari data primer yang diolah dengan spps tahun 2022
Berdasarkan table 8 diatas, maka dapat disimpulakan bahwa hasil uji normalitas menunjukkan
bahwa nilai signifikan pengujian Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.200> dari 0.05 maka dapat
dikatakan berdistribusi normal dan data tersebut bisa digunakan untuk penelitian selanjutnya
Tabel 9
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance Vif Keterangan
Kualitas Produk 0,401 2,493 Tidak terjadi
multikolinearitas
Harga 0,518 1,931 Tidak terjadi
multikolinearitas
Promosi 0,658 1,519 Tidak terjadi
multikolinearitas
Sumber: dari data primer yang diolah dengan spss tahun 2022
Berdasarkan tabel 9 di atas terlihat bahwa semua variabel mempunyai nilai tolerance diatas 0,10
dan nilai VIF dibawah 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini
tidak terjadi multikolinearitas.
Tabel 10
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize T Sig.
Coefficients d
Coefficient
s
B Std. Beta
Error
Berdasarkan tabel 10 di atas maka dapat diketahui bahwa nilai dari probabilitas signifikan variabel
lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terdapat
heteroskedastistas.
Tabel 11
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 8.354 5.273 1.584 .124
Kualitas
-.130 .200 -.147 -.649 .522
1 Produk
Harga .297 .212 .279 .1.403 .172
Promosi .651 .189 .598 3.387 .002
Sumber: dari data primer yang diolah dengan spss tahun 2022
Berdasarkan hasil yang didapat dari tabel diatas, maka dapat dirumuskan persamaan regresi linear
berganda sebagai berikut:
𝑌 = 𝑎 + 𝛽1 ×1 𝛽2 ×2 𝛽3 ×3 + 𝑒
Y= 8,354 - 0,130 X1 + 0,297 X2 + 0,651 X3
a. Dari model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa nilai konstanta
sebesar 8,354 yang berarti bahwa tampa adanya pengaruh dari variabel Kualitas Produk, Harga,
dan Promosi maka Keputusan Pembelian sudah mencapai 8,354
b. Koefisien regresi X1 sebesar = -0,130 Hal ini berarti peningkatan variabel Kualitas Produk
sebesar 1 satuan, akan menurun Keputusan Pembelian sebesar 0,130, dengan menganggap
variabel lain dalam model konstanta.
c. Koefisien regresi X2 = 0,297 artinya setiap peningkatan variabel Harga sebesar 1 satuan akan
meningkatkan variabel Keputusan Pembelian sebesar 0,297 dengan menganggap variabel lain
dalam model konstanta.
d. Koefisien regresi X3 = 0,651 artinya setiap peningkatan variabel Promosi sebesar 1 satuan,
akan meningkan Keputusan Pembelian sebesar 0,651 dengan menganggap variabel lain dalam
model konstanta
Tabel 12
Hasil Uji T
Variabel T hitung T tabel Sig Ket
Sumber: dari data primer yang diolah dengan spss tahun 2022
a. Menentukan Hipotesis.
1) Hipotesis 1: pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian.
Ho: Kualitas Produk berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian.
Ha: Kualitas Produk tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian.
Berdasarkan hasil uji t di atas dapat di simpulkan bahwa nilai t-hitung lebih kecil dari
t-tabel -0,649 < 2,048 dengan nilai alpha (0,522 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
Ha ditolak yang artinya Kualitas Produk tidak berpengaruh terhadap Keputusan
Pembelian Produk Semen Padang pada PT. Sumber Niaga Interindo.
2) Hipotesis 2: Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian.
Ho: Harga berpengaruh terhadap kualitas produk.
Ha: Harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil uji t di atas dapat di simpulkan bahwa nilai t-hitung lebih kecil dari
t-tabel 1,403 < 2,048 dengan nilai alpha (0,172 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
Ha ditolak yang artinya Harga tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian
Produk Semen Padang pada PT. Sumber Niaga Interindo.
3) Hipotesis 3: pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian.
Ho: promosi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Ha: promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian
Berdasarkan hasil uji t di atas dapat di simpulkan bahwa nilai t-hitung lebih besar
dari t-tabel 3,387 > 2,048 dengan nilai signifikan lebih kecil dari nilai alpha (0,002 <
0,05). Hal ini menunjukkan bahwa Ha diterima yang artinya Promosi berpengaruh
positif terhadap Keputusan Pembelian Produk Semen Padang pada PT. Sumber
Niaga Interindo.
PEMBAHASAN
Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Semen Padang Pada
PT. Sumber Niaga Interindo.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama, ditemukan variabel kualitas produk tidak
berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada pembelian semen padang pada PT. Sumber
Niaga Interindo. Dimana nilai t-hitung kecil besar dari t-tabel (-0,649 < 2,048) dan nilai signifikan
lebih besar dari nilai alpha (0,522 > 0,05) maka hipotesis pertama (H1) dalam penelitian ini di
tolak.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya (Riau Rahmat Hidayat, 2018)
dalam penelitian yang berjudul pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian
Studi kasus pada Pembelian Gula Aren Sawit di desa Simpang Empat Kecamatan Sei Rampah
Kabupaten Sergai Provinsi Sumatra Utara dimana kualitas produk berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian (Riyono & Gigih Erlik Budiharja, 2016) dalam
penelitian yang berjudul pengaruh kualitas produk, harga, promosi terhadap keputusan pembelian
produk aqua dimana kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
Hasil penelitian ini tidak sejalan juga dengan penelitian (Wahid, 2016) dalam penelitian yang
berjudul analisis pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian melalui citra merek dan
nilai pelanggan dimana kualitas produk sangat berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Semen Padang Pada PT. Sumber
Niaga Interindo.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua, ditemukan variabel harga tidak berpengaruh terhadap
keputusan pembelian pada pembelian semen padang pada pt sumber niaga interindo. Dimana nilai
t-hitung kecil besar dari t-tabel (1,403 < 2,048) dan nilai signifikan lebih besar dari nilai alpha
(0,172 > 0,05) maka hipotesis kedua (H2) dalam penelitian ini di tolak.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya (Utami, 2018) dalam penelitian
yang berjudul pengaruh harga dan lokasi terhadap keputusan pembelian pada kedai nasi pak ahh
dimana harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hasil penelitian ini tidak sejalan juga dengan penelitian (Riau Rahmat Hidayat, 2018) dalam
penelitian yang berjudul pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian Studi
kasus pada Pembelian Gula Aren Sawit di desa Simpang Empat Kecamatan Sei Rampah
Kabupaten Sergai Provinsi Sumatra Utara dimana harga juga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian.
Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Semen Padang Pada PT.
Sumber Niaga Interindo.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga, ditemukan variabel Promosi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian pada pembelian semen padang pada PT. Sumber Niaga
Interindo. Dimana nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (3,387 > 2,048) dan nilai signifikan lebih
kecil dari nilai alpha (0,002 < 0,05) maka hipotesis ketiga (H3) dalam penelitian ini di terima.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya (Dewantoro & Farida, 2017) dengan
judul penelitian pengaruh strategi promosi, kualitas produk, dan kepuasan terhadap keputusan
pembelian dimana promosi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Komariah, 2017) dengan judul hubungan antara
promosi terhadap keputusan pembelian smartpone oppo dimana promosi berpengaruh positif dan
signifkan terhadap keputusan pembelian.
Hasil penelitian ini sejalan juga dengan penelitian (Fitantina et al., 2021) dengan judul pengaruh
bauran promosi terhadap keputusan pembelian mahasiswa memilih universitas muhammadiyah
palembang dimana promosi juga sangat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
KESIMPULAN
Jadi secara umum dapat disimpulkan bahwasanya dari ke tiga variabel yang telah diuji hanya satu
variabel yang menjadi pertimbangan dalam dalam keputusan pembelian produk Semen Padang
pada PT. Sumber Niaga Interindo yaitu variabel promosi. Sedangkan ke dua variabel lainnya, yaitu
kualitas produk dan harga tidak menjadi pertimbangan dalam keputusan pembelian produk semen
Padang pada PT. Sumber Niaga Interindo.
ketua prodi manajemen ibu Febri Susanti, SE, M.Si yang telah memberikan motivasi dan
dukungan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan penulisan jurnal ini. Selain itu
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada kepala direktur kantor distributor semen padang pada
PT. Sumber Niaga Interindo, yang bersedia memberikan data yang dibutuhkan, sehingga dapat
memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data sesuai dengan data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini. Dan pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada peneliti
dalam melakukan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Agnes Ligia Pratisitia Walukow. (2019). PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, PROMOSI
DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI BENTENAN
CENTER SONDER MINAHASA. 44(12), 2–8.
AMILIA, S. (2017). Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk terhadap Keputusan
Pembelian Handphone Merek Xiaomi di Kota Langsa. Jurnal Manajemen Dan Keuangan
Unsam, 6(1), 660–669.
Anggraeni, D., Kumadji, S., & Sunarti, S. (2016). PENGARUH KUALITAS PRODUK
TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN ( Survei pada Pelanggan
Nasi Rawon di Rumah Makan Sakinah Kota Pasuruan). Jurnal Administrasi Bisnis S1
Universitas Brawijaya, 37(1), 171–177.
Bilgies, A. F. (2017). Peran Kualitas Produk, Harga Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan
Pelanggan Billagio Skincare Clinic Sidoarjo. Ekonika : Jurnal Ekonomi Universitas Kadiri,
1(1), 78–90. https://doi.org/10.30737/ekonika.v1i1.7
Dewantoro, R., & Farida, I. (2017). Pengaruh Strategi Promosi, Kualitas Produk Dan Kepuasan
Terhadap Loyalitas Pelanggan Tas Dan Dompet Maju Jaya Promotion Home Industry.
Marketing, pengaruh strategi promosi, 13.
Fitantina, DS, Y. M., & Annanta, M. A. (2021). Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan
Mahasiswa Memilih Universitas Muhammadiyah Palembang (Ump). Motivasi Jurnal
Manajemen Dan Bisnis, 6(1).
Komariah, N. (2017). Hubungan antara promosi terhadap keputusan pembelian oppo smartphone
f1s (survey pada sanggar diklat tari taman mini indonesia indah).
Kotler, P. (2017). MANAJEMEN PEMASARAN. In Jurnal Penelitian Lanjutan dalam Sistem
Dinamis dan Kontrol (Vol. 11).
Kotler, P., & Keller, K. L. (2008). Philip_Kotler_Manajemen_Pemasaran_Edisi.pdf (p. 19).
http://docplayer.info/31435130-Bab-iii-landasan-teori-membeli-untuk-mewujudkan-
kepuasan-konsumen-maka-perusahaan-harus.html
Riau Rahmat Hidayat. (2018). Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian (Studi kasus pada Pembeli Gula Aren Sawit di desa Simpang Empat Kecamatan
Sei Rampah Kabupaten Sergai Provinsi Sumut). 1–2.
Riyono, & Gigih Erlik Budiharja. (2016). Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi Dan Brand
Image Terhadap Keputusan Pembelian Produk Aqua. Jurnal Stie Semarang, 8(2), 92–121.
Sitanggang, F., Sidebang, A., & Mirza, D. F. (2020). Pengaruh Harga, Promosi, Dan Kualitas
Produk Terhadap Keputusan Pembelian Ban Sepeda Motor Merek Swallow Pada Pt. Industri
Karet Deli Medan. Tijarah, 1(19), 135–142.
Utami, U. T. (2018). Pengaruh harga dan lokasi terhadap keputusan pembelian pada kedai nasi
oplos pak aah skripsi.
Wahid, M. A. (2016). Analisis pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian melalui
citra merek dan nilai pelanggan. 1–19.
ABSTRACK:
This research was conducted to measure the Influence
of Brand Image, Perceived Price, and E-Word of
Mouth on Purchase Decisions for Jiniso.id Fashion
Products on the Shopee Marketplace. This study uses
a quantitative approach to the determination of non-
probability sampling purposive sampling method with
JURNAL ECONOMINA 2 (3) 2023
the slovin formula. The population in this study were
Keywords: students at Bhayangkara Jakarta Raya University,
Brand Image; E-Word of Faculty of Economics and Business, Management
Mouth; Price Perception; Study Program, users of the Shopee application. The
Purchase Decision number of samples used in this study were 100
respondents. The data in this study were analyzed
using the classical assumption test and multiple linear
regression analysis to prove the hypothesis in this
study with the help of the SPSS version 25 application.
The results of this study prove that (1) brand image
partially has a significant effect on purchasing
decisions for Jiniso.id fashion products on the Shopee
marketplace; (2) price perception partially has no
effect on purchasing decisions for Jiniso.id fashion
products in the Shopee marketplace; (3) e-word of
mouth partially influences the decision to purchase
Jiniso.id fashion products in the Shopee marketplace;
(4) brand image, price perception and e-word of
mouth simultaneously influence the purchasing
decision of Jiniso.id fashion products in the Shopee
marketplace.
PENDAHULUAN
Pertumbuhan teknologi saat ini yang kian berkembang membawa banyak perubahan
termasuk dalam bidang marketing, sejak munculnya teknologi internet kampanye pemasaran
barang dan jasa kini dapat dilakukan secara online. Adanya perkembangan teknologi tersebut
kini mampu memudahkan bagi para pelaku bisnis untuk dapat menjangkau pasar menjadi
lebih luas dengan waktu dan biaya yang lebih efisien. Tidak hanya merubah pada kegiatan
pemasaran, adanya perkembangan teknologi internet ini juga memberikan perubahan pada
gaya hidup masyarakat, yang pada saat ini menginginkan untuk memperoleh segala sesuatu
kebutuhannya secara instan. Menurut website dataindonesia.id, WeAreSocial telah mendata
bahwa hingga Januari 2022 ada sekitar 205 juta pengguna internet di Indonesia, artinya
sebanyak 73,7% dari populasi Indonesia telah menggunakan internet (Annur, 2022).
Hingga pada era new normal saat ini kegiatan online shopping melalui marketplace
telah menjadi gaya hidup tersendiri bagi sebagian masyarakat Indonesia terlebih bagi
kalangan generasi muda, karena dengan berbagai kemudahan yang di tawarkan oleh
marketplace mulai dari kemudahan dalam proses pembayaran, produk beragam yang tersedia
dan tentunya dengan harga yang lebih murah dibandingkan pembelian langsung membuat
banyak orang lebih memilih tetap menggunakan marketplace di masa new normal ini.
Menurut data pada website databoks.katadata.co.id Shopee menjadi website marketplace
terpopuler di Indonesia. Dengan jumlah kunjungan sebanyak 190,7 juta pada Agustus 2022,
meningkat 11, 37% dari bulan sebelumnya yaitu bulan Juli 2022 dengan jumlah kunjungan
sebanyak 171,2 juta. (Annur, 2022). Pada marketplace Shopee tersedia berbagai macam
produk mulai dari fashion hingga kebutuhan sehari-hari.
Karena sasaran utama pengguna Shopee ialah kalangan generasi muda maka fashion
menjadi salah satu produk yang banyak dibeli oleh kalangan generasi muda. Begitu banyak
pilihan produk fashion mulai dari pakaian wanita hingga pakaian pria dengan merek, harga
dan kualitas yang berbeda tersedia pada marketplace Shopee. Berdasarkan survey yang
754
PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI HARGA DAN E-WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK FASHION JINISO.ID DI MARKETPLACE SHOPEE ... −
Lestari et al
JURNAL ECONOMINA 2 (3) 2023
dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia terkait akses media digital menyatakan bahwa
pakaian/fashion menjadi barang yang paling banyak di cari masyarakat ketika belanja online
dengan presentase sebesar 65,7% pada periode Februari hingga Maret 2022, diikuti oleh
barang elektronik pada peringkat dua dan makanan/minuman di peringkat tiga (Dihni, 2022).
Jiniso.id menjadi salah satu brand fashion dalam negeri yang telah memiliki citra
merek tersendiri di masyarakat Produknya berupa jeans dengan berbagai model yang sedang
trend pada saat ini selalu laris dan diminati oleh konsumen. Berdasarkan observasi dan
pengamatan peneliti sendiri mahasiswa di Univerisitas Bhayangkara Jakarta Raya Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen sebagian besar dari mahasiswa lebih
mengetahui brand Jiniso.id dibandingkan dengan brand jeans lainnya, karena banyaknya
rekomendasi di media sosial yang menyatakan bahwa Jiniso.id memiliki citra merek yang
baik dan harga yang terjangkau. Penjualan dari Jiniso.id tiap tahunnya selalu mengalami
peningkatan dimana pada tahun 2019 mencapai 5.665 penjualan, tahun 2020 mencapai
7.884 dan tahun 2021 mencapai 8.418 penjualan. Jiniso.id mampu menjadi top brand jeans di
kalangan generasi muda karena produk jeans dengan kualitas yang baik, model yang kekinian
tetapi tetap dengan harga yang relatif murah.
Karena banyaknya brand yang tersedia di pasaran, maka terjadi persaingan yang ketat
antar penjual. Akibatnya, pemilik bisnis harus jeli dalam menentukan apa yang dibutuhkan
dan diinginkan pelanggannya, terutama karena citra merek menjadi salah satu dari sekian
banyak faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Citra merek sangat
berpengaruh bagi kelangsungan hidup sebuah brand karena brand yang memiliki citra positif
akan selalu teringat dan menjadi pilihan utama konsumen ketika pertama kali mendengar
brand tersebut. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh (Nadiya & Wahyuningsih, 2020)
menyebutkan bahwa citra merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen, sehingga semakin kuat reputasi dari suatu brand maka semakin baik
kemampuannya untuk mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.
Selain citra merek, persepsi harga juga dapat mempengaruhi cara konsumen
memutuskan apa yang akan dibelinya. Menurut penelitian (Dzulkharnain, 2019) yang
menyatakan bahwa persepsi harga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian suatu produk. Konsumen yang telah mempercayai suatu merek dan
merasa harga yang ditawarkan terjangkau cenderung akan menyebarkan informasi tersebut
dengan electronic word of mouth.
Sebelum melakukan pembelian produk, konsumen sering melakukan penelitian
tentang produk yang hendak dibelinya. Membaca review atau komentar online adalah salah
satu cara yang sering konsumen lakukan. Karena selama ini, konsumen cenderung lebih
percaya saran atau rekomendasi dari teman atau anggota keluarga daripada iklan yang
beredar. Berdasarkan penelitian oleh (Kristiawan & Keni, 2020) yang menyatakan bahwa
variabel e-word of mouth berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Namun dengan adanya E-WOM ini banyak juga seseorang yang membagikan ulasan
terhadap suatu produk yang pada kenyataanya produk tersebut belum pernah dibeli atau
dipakainya. Hal tersebut tentu akan mencemarkan review atau ulasan positif yang
sesungguhnya sehingga konsumen akan merasa ragu ketika ingin melakukan pembelian, tak
sedikit juga pelanggan yang merasa tertipu dengan produk yang dibelinya sebab tidak sesuai
dengan apa yang disampaikan di media sosial.
Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan di atas, peneliti ingin menguji dan
menganalisis mengenai ketiga variabel tersebut dalam mempengaruhi keputusan pembelian.
Oleh karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Citra Merek,
Persepsi Harga dan E-Word of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Produk Fashion
755
PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI HARGA DAN E-WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK FASHION JINISO.ID DI MARKETPLACE SHOPEE ... −
Lestari et al
JURNAL ECONOMINA 2 (3) 2023
Jiniso.id di Marketplace Shopee (Studi Kasus Pada Pengguna Aplikasi Shopee di Universitas
Bhayangkara Jakarta Raya)”.
LANDASAN TEORI
Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen menurut Kotler dan Keller dalam (Maharani, 2019) merupakan
sebuah studi tentang bagaimana seseorang dalam memilih, membeli, memanfaatkan dan
bagaimana produk, layanan, pola pikir, atau informasi produk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen.
Berdasarkan (Kurniawan et al., 2022) terdapat tiga faktor yang berperan dalam
perilaku konsumen diantaranya yaitu variabel stimulus, variabel respons, dan variabel antara
variabel stimulus dengan variabel respon.
Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah sebuah keputusan yang ditentukan oleh konsumen yang
mencakup dua atau lebih dari alternatif pilihan yang tersedia (Arda & Andriany, 2019).
Sedangkan berdasarkan Kotler dan Keller dalam (Tanady & Fuad, 2020), keputusan
pembelian adalah proses konsumen dalam mengevaluasi berbagai pilihan yang ada lalu
memutuskan pilihan tersebut menjadi sebuah keputusan atau dapat dikatakan proses dimana
konsumen menentukan keputusan pembelian hingga konsumen tersebut benar-benar membeli.
Berdasarkan Kotler dan Keller dalam (Setyawati, 2021) terdapat beberapa indikator dalam
keputusan pembelian yaitu, pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, jumlah
pembelian dan waktu pembelian.
Citra Merek
Citra merek adalah kepercayaan dan keyakinan pelanggan ttentang suatu produk atau
jasa yang telah tertanam dibenaknya (Setyawati, 2021). Citra merek juga dapat di definisikan
sebagai kesan yang tumbuh dari suatu merek produk ataupun jasa yang digunakan dan
terbentuk berdasarkan kelebihan produk yang bersifat nyata maupun yang tidak dapat
dirasakan sebab tersusun melalui keyakinan, pemikiran dan nilai-nilai tertentu sehingga
terbentuk keunikan terhadap merek tersebut (Meutia et al., 2021).
Citra merek yang kuat akan mempengaruhi lebih banyak orang untuk melakukan
keputusan pembelian, karena merek adalah salah satu kunci keyakinan yang dapat dijadikan
alasan konsumen melakukan pembelian suatu produk. Berdasarkan Simamora dalam
(Setyawati, 2021) terdapat beberapa indikator dalam citra merek yaitu, citra perusahaan, citra
pengguna dan citra produk.
Persepsi Harga
Harga menjadi bagian yang sangat penting dalam aktivitas pemasaran suatu produk
sehingga mampu bersaing dengan produk pesaing (Meutia et al., 2021). Persepsi harga adalah
suatu asumsi atau pandangan konsumen mengenai informasi harga yang ditawarkan kemudian
di pertimbangkan dengan manfaat yang akan diterima (Dzulkharnain, 2019). Menurut
Tjiptono dalam (Anggraeni & Soliha, 2020) terdapat beberapa indikator dalam mengukur
persepsi harga yaitu, kesesuaian antara harga dengan kualitas produk, kesesuaian antara harga
dengan manfaat yang didapat, dan harga mampu bersaing.
E-Word of Mouth
WOM (Word of Mouth) adalah metode penyebaran informasi secara verbal tentang
suatu barang atau jasa di antara orang-orang (Almira & Putri, 2022). Sedangkan E-WOM
756
PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI HARGA DAN E-WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK FASHION JINISO.ID DI MARKETPLACE SHOPEE ... −
Lestari et al
JURNAL ECONOMINA 2 (3) 2023
(Electronic Word of Mouth) merupakan sebuah komentar terbuka yang dibuat oleh konsumen
masa depan, yang sudah ada, atau konsumen yang sebelumnya mengenai suatu produk atau
layanan yang dapat diakses oleh banyak orang melalui media elektronik atau media sosial
(Kristiawan & Keni, 2020). Saat ini E-WOM sangat mempengaruhi dalam menentukan
keputusan pembelian konsumen, E-WOM ialah opini dari konsumen, mantan konsumen
ataupun perusahaan terhadap suatu produk atau jasa melalui jejaring sosial media seperti
instagram, facebook atau twitter. Berdasarkan (Widyanto & Albetris, 2021), terdapat tiga
indikator dalam dalam electronic word of mouth yaitu, intensitas, valensi opini, dan konten
WOM.
Kerangka Penelitian
Hipotesis:
H1: Diduga citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian
H2: Diduga persepsi harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian
H3: Diduga e-word of mouth terhadap keputusan pembelian
H4: Diduga citra merek, persepsi harga, dan e-word of mouth berpengaruh terhadap keputusan
pembelian
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain penelitian metode kuantitatif yaitu dengan
memakai perhitungan statistika untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan. Data yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dengan kuesioner
menggunakan skala likert.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah item pernyataan yang diberikan dalam
kuesioner untuk setiap variabel konsisten atau tidak. Semua item pernyataan dapat diuji
758
PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI HARGA DAN E-WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK FASHION JINISO.ID DI MARKETPLACE SHOPEE ... −
Lestari et al
JURNAL ECONOMINA 2 (3) 2023
reliabilitasnya secara bersamaan, namun item pernyataan hanya dapat dikatakan reliabel
apabila nilai cronbach alpha nya > 0,60 (Sujarweni, 2018, p. 134). Dapat diamati uji
reliabilitas pada penelitian ini dari setiap variabel tertera pada tabel berikut:
Tabel 1.2 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha Kriteria Keterangan
Citra Merek (X1) 0,880 0,60 Reliabel
Persepsi Harga (X2) 0,763 0,60 Reliabel
Electronic Word of
Mouth (X3) 0,811 0,60 Reliabel
Keputusan Pembelian
(Y) 0,875 0,60 Reliabel
Sumber: Data diolah SPSS 25
Berdasarkan tabel 1.2 diatas dapat disimpulkan bahwa nilai cronbach’s alpha pada
tiap variabel lebih besar dari 0,60 maka dapat dikatakan semua pernyataan dalam penelitian
ini reliabel.
Berdasarkan tabel 1.3 diperoleh nilai Asymp. Sig (2 tailed) sebesar 0,200 > 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang tinggi
antar variabel independen dalam model regresi. Uji ini dilakukan dengan menggunakan
tolerance dan variance inflation factor (VIF) dengan asumsi jika nilai VIF > 10 dan nilai
tolerance < 0,10 maka terjadi multikolinearitas sedangkan jika VIF < 10 dan nilai tolerance >
0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas (Bahri, 2018, p. 168).
759
PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI HARGA DAN E-WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK FASHION JINISO.ID DI MARKETPLACE SHOPEE ... −
Lestari et al
JURNAL ECONOMINA 2 (3) 2023
Tabel 1.4 Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Variabel Keterangan
Tolerance VIF
Tidak terjadi gejala
Citra Merek 0,404 2,476
multikolinearitas
Tidak terjadi gejala
Persepsi Harga 0,276 3,618
multikolinearitas
Tidak terjadi gejala
E- Word of Mouth 0,381 2,626
multikolinearitas
Sumber: Data diolah SPSS 25
Berdasarkan tabel 1.4 diatas dapat dikatakan bahwa ketiga variabel bebas dalam
penelitian ini tidak terjadi gejala multikolinearitas karena semua nilai tolerance yang lebih
besar dari 0,10 serta nilai VIF yang lebih kecil dari 10.
Uji Heteroskedestisitas
Uji heteroskedestisitas merupakan uji yang digunakan untuk melihat apakah varians
residual dalam model regresi adalah konstan. Uji ini dapat dilakukan dengan pola Scatterplot
dengan ketentuan apabila tidak ada pola yang terbentuk atau jika titik-titik terdistribusi secara
acak di atas atau di bawah angka 0 maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Bahri, 2018, p.
180).
760
PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI HARGA DAN E-WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK FASHION JINISO.ID DI MARKETPLACE SHOPEE ... −
Lestari et al
JURNAL ECONOMINA 2 (3) 2023
Tabel 1.5 Analisis Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized Coefficients
B Std. Error
(Constant) 10,285 2,119
Citra Merek (X1) 0,396 0,110
Persepsi Harga (X2) 0,294 0,246
E-Word of Mouth (X3) 0,502 0,179
Sumber: Data diolah SPSS 25
Berdasarkan tabel 1.5 diatas dapat diperoleh persamaan regresi liniear berganda yaitu,
Y = 10,285 + 0,396 X1 + 0,294 X2 + 0,502 X3. Interpretasi persamaan tersebut ialah:
1. Konstanta
Nilai konstanta diperoleh sebesar 10,285 artinya apabila citra merek, persepsi harga
dan e-word of mouth diasumsikan memiliki nilai 0, maka angka keputusan pembelian
bernilai 10, 285.
2. Koefisien Citra Merek (X1)
Koefisien regresi citra merek yaitu 0,396 artinya apabila citra merek meningkat
sebesar satu satuan maka akan menambah keputusan pembelian sebesar 0,396.
3. Koefisien Persepsi Harga (X2)
Koefisien regresi persepsi harga yaitu 0,294 artinya apabila persepsi harga meningkat
sebesar satu satuan maka akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,294.
4. Koefisien E-Word of Mouth (X3)
Koefisien regresi e-word of mouth yaitu 0,502 artinya apabila e-word of mouth
menigkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar
0,502.
Uji Hipotesis
Uji t
Tabel 1.6 Hasil Uji t
Variabel t-hitung t-tabel Sig.
Citra Merek (X1) 3,594 1,984 0,001
Persepsi Harga (X2) 1,196 1,984 0,235
E-Word of Mouth (X3) 2,811 1,984 0,006
Sumber: Data diolah SPSS 25
Berdasarkan tabel 1.6 diatas dapat diketahui citra merek (X1) mendapatkan nilai t-
hitung = 3,594 > t-tabel 1,984, maknanya H0 ditolak dan H1 diterima. Citra merek
berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Selanjutnya, persepsi harga (X2) memiliki nilai t-
hitung = 1,196 < t-tabel 1,984, maknanya H0 diterima dan H2 ditolak. Persepsi harga tidak
berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Kemudian, e-word of mouth memiliki nilai t-
hitung = 2,811 > t-tabel 1,196, maknanya H0 ditolak dan H1 diterima atau e-word of mouth
berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
761
PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI HARGA DAN E-WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK FASHION JINISO.ID DI MARKETPLACE SHOPEE ... −
Lestari et al
JURNAL ECONOMINA 2 (3) 2023
Uji F
Tabel 1.7 Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2009,855 3 669,952 42,568 ,000b
Residual 1510,895 96 15,738
Total 3520,750 99
Sumber: Data diolah SPSS 25
Berdasarkan tabel 1.7 diatas nilai F-hitung diperoleh sebesar 42,568 > F-tabel 2,90
dan nilai sig sebesar 0,000 < 0,05. Maknanya H0 ditolak dan H1 diterima, hal tersebut
menjelaskan bahwa citra merek, persepsi harga dan e-word of mouth memiliki pengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian secara simultan.
Berdasarkan tabel 1.8 diatas nilai R square sebesar 0,571, hal tersebut menunjukkan
bahwa citra merek, persepsi harga dan e-word of mouth terhadap keputusan pembelian
sebesar 57,1%. Sedangkan sisanya 42,9% keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabel lain
yang diteliti.
763
PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI HARGA DAN E-WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK FASHION JINISO.ID DI MARKETPLACE SHOPEE ... −
Lestari et al
JURNAL ECONOMINA 2 (3) 2023
3. Secara parsial e-word of mouth berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian, karena berdasarkan jawaban responden menyatakan bahwa sebagian besar
orang mengetahui Jiniso.id dari adanya rekomendasi di media sosial.
4. Secara simultan citra merek, persepsi harga dan e-word of mouth berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian, maknanya jika Jiniso.id
mengoptimalkan citra merek, persepsi harga dan e-word of mouth secara bersamaan
maka akan meningkatkan keputusan pembelian.
Saran
1. Variabel citra merek memiliki pengaruh yang paling besar, sehingga diharapkan
Jiniso.id dapat mempertahankan citra merek positif yang telah dimilikinya dengan
tetap menjaga keunggulan dari produknya, meningkatkan kualitas produknya dan terus
melakukan inovasi dari jenis produknya.
2. Diharapkan Jiniso.id dapat lebih memperhatikan harga dari produk yang dipasarkan
dengan mempertimbangkan kualitas dari produknya, dengan begitu harga yang
ditetapkan oleh Jiniso.id nantinya mampu bersaing dengan brand kompetitor lainnya.
Karena salah satu faktor terpenting bagi konsumen saat ini ketika akan membeli suatu
produk adalah persepsi harga.
3. Diharapkan dengan meningkatkan citra merek dan persepsi harganya maka akan
meningkatkan e-word of mouth dari produk Jiniso.id di media sosial sehingga dapat
memberikan kesan yang lebih positif bagi para calon konsumen sebelum menentukan
keputusan pembelian.
4. Untuk peneliti selanjutnya yang ingin membuat penelitian dengan topik yang sejenis,
diharapkan untuk menambahkan variabel lain yang belum di bahas dalam penelitian
ini seperti kualitas produk, promosi, diskon, kepuasan konsumen dan lain sebagainya
sehingga penelitian ini dapat dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Almira, R., & Putri, A. (2022). Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Dan E-Wom Terhadap
Purchase Decision Shopee Pada Generasi Z. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 11(7),
15.
[2] Anggraeni, A. R., & Soliha, E. . (2020). Kualitas produk, citra merek dan persepsi harga
terhadap keputusan pembelian (Studi pada konsumen Kopi Lain Hati Lamper Kota
Semarang). Al Tijarah, 6(3), 96. https://doi.org/10.21111/tijarah.v6i3.5612
[3] Annur, C. (2022). Ini Situs E-Commerce dengan Pengunjung Terbanyak per Agustus
2022. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/09/20/ini-situs-e-commerce-
dengan-pengunjung-terbanyak-per-agustus-2022
[4] Arda, M., & Andriany, D. (2019). Analisis Faktor Stimuli Pemasaran Dalam Keputusan
Pembelian Online Produk Fashion Pada Generasi Z. Jurnal INTEKNA : Informasi Teknik
Dan Niaga, 19(2), 115–120. https://doi.org/10.31961/intekna.v19i2.871
[5] Bahri, S. (2018). Metodologi Penelitian Bisnis (E. Risanto (ed.)). Penerbit ANDI.
[6] Dihni, V. A. (2022). Ini Deretan Barang yang Paling Sering Dibeli Masyarakat Saat
Belanja Online. Databoks.Katadata.Co.Id.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/04/22/ini-deretan-barang-yang-paling-
sering-dibeli-masyarakat-saat-belanja-online
764
PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI HARGA DAN E-WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK FASHION JINISO.ID DI MARKETPLACE SHOPEE ... −
Lestari et al
JURNAL ECONOMINA 2 (3) 2023
[7] Dzulkharnain, E. (2019). Analisis Pengaruh Persepsi Harga, Citra Merek, Dan Kualitas
Produk Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Inovasi Daerah, 1(2), 69–80.
https://doi.org/10.56655/jid.v1i1.6
[8] Kristiawan, T. A., & Keni, K. (2020). Pengaruh packaging, social media marketing dan
electronic word of mouth terhadap keputusan pembelian busana brand lokal. DeReMa
(Development of Research Management), 15(2), 244–256.
[9] Kurniawan, A., Sumowo, S., & Puspitadewi, I. (2022). Analisis Brand Equity Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat (Studi Kasus Pada Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Jember). Jurnal Ekonomi Dan Bisnis GROWTH, 20(2),
349–360. https://doi.org/https://doi.org/10.36841/growth-journal.v20i2.2020
[10] Magdalena, S., & Muskita, W. (2021). Pengaruh Promosi Melalui Media Sosial dan
Electronic Word of Mouth (E-WOM) Terhadap Keputusan Pembelian ( Studi Kasus Pada
Online ShopThyy Thyy) di Kota Sorong. Jurnal BADATI Ilmu Sosial & Humaniora,
4(1).
[11] Maharani, S. (2019). Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Persepsi Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Pizza Hut. IQTISHADequity Jurnal MANAJEMEN, 2(1),
10–22. https://doi.org/10.51804/iej.v2i1.548
[12] Mendur, M. E. M., Tawas, H. N., & Arie, F. V. (2021). Pengaruh Persepsi Harga,
Kualitas Produk Dan Atmosfer Toko Terhadap Keputusan Pembelian Pada Toko
Immanuel Sonder. Jurnal Emba, 9(3), 1077–1086.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/35296/33013
[13] Meutia, K. I., Hadita, H., & Widjarnarko, W. (2021). Dampak Brand Image dan Harga
terhadap Keputusan Pembelian Produk Miniso. Journal of Technopreneurship on
Economics and Business Review, 2(2), 75–87. https://doi.org/10.37195/jtebr.v2i2.68
[14] Nadiya, F. H., & Wahyuningsih, S. (2020). Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Citra
Merek Terhadap Keputusan Pembelian Fashion 3second Di Marketplace (Studi Pada
Mahasiswa Pengguna Fashion 3second Di Kota Semarang). Jurnal Ilmu Dan Riset
Manajemen, 3(2), 1096–1104.
[15] Setyawati, K. E. (2021). Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Terhadap Keputusan
Pembelian Motor Honda Vario (Studi Kasus Pada Cv Kirana Motorindo Jaya). Jurnal
Online Mahasiswa (JOM) Bidang Manajemen, 3(4).
https://jom.unpak.ac.id/index.php/ilmumanajemen/article/view/1471
[16] Sujarweni, V. W. (2018). Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi Pendektan
Kuantitatif. Pustaka Baru Press.
[17] Tanady, E. S., & Fuad, M. (2020). Analisis Pengaruh Citra Merek dan Kualitas layanan
Terhadap Keputusan Pembelian Tokopedia di Jakarta. Manajemen Pemasaran, 9(2),
113–123.
[18] Widyanto, I., & Albetris. (2021). Pengaruh Citra Merek, Harga, Promosi dan Electronic
Word of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Produk Bedak Padat Wardah Pada PT
Pargon Tecnology and Inovation (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi STIE Graha
Karya Muara Bulian). J-MAS (Jurnal Manajemen Dan Sains), 6(1), 138.
https://doi.org/10.33087/jmas.v6i1.239
765
PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI HARGA DAN E-WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK FASHION JINISO.ID DI MARKETPLACE SHOPEE ... −
Lestari et al
Vol. 11, No. 1 , Maret 2023
Abstrak
Volume penjualan pelaku UMKM kelompok Mitra Mandiri semakin menurun. Volume penjualan merupakan
salah satu faktor penentu yang sangat berpengaruh terhadap pencapaian laba bersih, sedangkan
keuntungan atau laba merupakan sarana yang penting bagi kelangsungan hidup suatu usaha. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan explanatory research melalui penelitian asosiatif. Data
diperoleh dengan menggunakan a) dokumen primer berupa jawaban hasil angket dari responden, b) studi
kepustakaan yang berasal dari beberapa literature serta bacaan lain yang mendukung. Hasil penelitian ini
2
diketahui nilai koefisien korelasi R Square sebesar 0.637 dan nilai koefisien determinasi ganda R = 0.798
serta Adjusted R Square sebesar 0.630. Koefisien determinasi sebesar 0.637 menyatakan besarnya
kontribusi modal usaha (X1) dan strategi pemasaran (X2) sebesar 63.70% terhadap volume penjualan (Y)
pada pelaku UMKM Mitra Mandiri Brebes. Koefisien korelasi sebesar 0.637 tersebut menyatakan adanya
kuatnya pengaruh simultan variabel independen modal usaha dan strategi pemasaran terhadap variabel
dependen volume penjualan. Berdasarkan persamaan regresi 27.745 + 0.231 X1 + 0.451 X2. dapat diartikan
bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel modal usaha (X1) dan strategi pemasaran (X2) akan
meningkatkan variabel volume penjualan sebesar 0.231 satuan modal usaha, ditambah 0.451 satuan
strategi pemasaran, pada konstanta 27.745.
Kata Kunci : Modal Usaha, Strategi Pemasaran, Volume Penjualan
Abstract
The sales volume of MSME players in the Mitra Mandiri group is declining. Sales volume is one of the
determining factors that greatly affects the achievement of net profit, while profit or profit is an important
means for the survival of a business. This research uses a quantitative approach with explanatory research
through associative research. Data were obtained using a) primary documents in the form of questionnaire
answers from respondents, b) literature studies derived from several literature and other supporting
readings. The results of this study found the value of the correlation coefficient of R Square of 0.637 and the
value of the double coefficient of determination R2 = 0.798 and adjusted R Square of 0.630. The coefficient
of determination of 0.637 states the amount of contribution of business capital (X1) and marketing strategy
(X2) of 63.70% to the sales volume (Y) of MSME players of Mitra Mandiri Brebes. The correlation coefficient
of 0.637 states the simultaneous influence of independent variables of business capital and marketing
strategies on dependent variables of sales volume. Based on the regression equation 27.745 + 0.231 X1 +
0.451 X2. it can be interpreted that each increase in the units of the business capital variable (X1) and
marketing strategy (X2) will increase the variable sales volume by 0.231 units of working capital, plus 0.451
units of marketing strategy, at a constant of 27.745.
Keywords: Business Capital, Marketing Strategy, Sales Volume
1
Nurizki, Riono, Dumadi, Sayifulloh, Sucipto/Pengaruh Modal Usaha
Vol. 11, No. 1 , Maret 2023
2
Nurizki, Riono, Dumadi, Sayifulloh, Sucipto/Pengaruh Modal Usaha
Vol. 11, No. 1 , Maret 2023
3
Nurizki, Riono, Dumadi, Sayifulloh, Sucipto/Pengaruh Modal Usaha
Vol. 11, No. 1 , Maret 2023
tahap penyusunan laporan penelitian. Untuk korelasi antar variabel bebas (independen).
pengumpulan data menggunakan Model regresi yang baik seharusnya tidak
interview (wawancara), kuesioner (angket), terjadi korelasi di antara variabel
observasi (pengamatan) dan dokumentasi. independen[16]. Uji heteroskedastisitas
Pada penelitian ini terdapat dua variabel digunakan untuk menguji apakah dalam
bebas (independen) yaitu bimbingan orang regresi terjadi ketidaksamaan variasi dari
tua dan minat belajar dan satu variabel residual satu pengamatan ke pengamatan
terikat (dependen) yaitu prestasi belajar yang lain.
siswa. Uji determiansi digunakan untuk
Nilai validitas atau r hitung dari setiap mengukur seberapa jauh kemampuan model
butir pertanyaan yang di uji dapat dilihat dalam menerangkan variasi variabel
melalui SPSS (Corrected Item-Total dependen[13]. Nilai koefisien korelasi
Correlation) dalam setiap pengujian variabel determinasi menunjukkan goodness of fit test
penelitian. Setelah diadakan perhitungan yaitu kemampuan model persamaan regresi
koefisien korelasi pada setiap item variabel, linier berganda dalam menerangkan variasi
langkah selanjutnya adalah membandingkan variable dependen atau masukan variable X1,
antara r hitung (kolom Corrected Item-Total dan X2. Nilai koefisien determinasi
Correltion) dan r tabel yaitu bila r hitung lebih menunjukkan besarnya prosentase pengaruh
besar dari r tabel berarti data yang diuji variabel independen terhadap variabel
tersebut valid. Sebaliknya bila nilai r hitung dependen (X1, X2, terhadap Y). Analisis regresi
lebih kecil dari nilai r tabel maka data yang linier berganda bermaksud meramalkan
diuji tersebut tidak valid. Nilai reliabilitas atau bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel
r hitung dari setiap variabel yang di uji dapat dependen (kriterium), bila dua atau lebih
dilihat melalui program SPSS dalam setiap variabel independen sebagai faktor prediator
pengujian variabel penelitian. Untuk dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi
mengetahui apakah data yang diuji reliabel analisis regresi berganda akan dilakukan bila
atau tidak dilakukan dengan membandingkan jumlah variabel independennya minimal 2”.
nilai reliabilitas yang ditunjukkan oleh nilai Dengan kata lain, dapat digunakan untuk
Cronbac’h Alpha dengan nilai r tabel. Uji menjelaskan kemampuan model persamaan
reliabilitas dilakukan dengan metode regresi linier berganda Y = a + b1X1 +b2X2
Cronbac’h Alpha. Reliabilitas terpenuhi jika dalam menerangkan pengaruh variable X
nilai Cronbac’h Alpha > 0.6. terhadap Y. Selanjutnya dilakukan pengujian
Teknik analisis data yang digunakan hipotesis dengn uji F dan uji t. Dalam
dalam penelitian ini menggunakan model penelitian sebanyak tiga kali sesuai dengan
analisis regresi berganda. Analisis ini hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis
digunakan untuk menguji pengaruh beberapa dilakukan dengan uji F dan uji t.
variabel independen terhadap satu variabel Uji F bertujuan untuk mengetahui apa
dependen dengan tipe data matrik (interval sebuah variabel bebas yang dimasukan akan
atau rasio). Sebelum analisis regresi ganda memiliki pengaruh secara simultan dan
yang sesungguhnya, dilakukan uji persyaratan signifikan terhadap variabel terikat atau
analisis yaitu uji asumsi klasik. Analisis ini tidak. Uji F digunakan untuk menguji
untuk untuk memberikan kepastian bahwa pengaruh variabel independen secara
persamaan regresi yang didapatkan memiliki simultan terhadap variabel dependen atau
ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan menjelaskan kemampuan variabel
konsisten. Bahwa uji normalitas digunakan independen. Pengaruh tersebut ditunjukkan
untuk mengetahui apakah distribusi residual oleh koefisien determinasi ganda, sehingga
berdistribusi normal atau tidak. Uji hipotesis statistic yang digunakan dalam
multikolinieritas bertujuan untuk menguji penelitian ini bahwa signifikan tidaknya
apakah model regresi ditemukan adanya pengaruh variabel independen secara
4
Nurizki, Riono, Dumadi, Sayifulloh, Sucipto/Pengaruh Modal Usaha
Vol. 11, No. 1 , Maret 2023
HASIL
Hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 1. Descriptive Statistics
N Range Min Max Sum Mean
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
Modal_Usaha_X1 105 49.00 100.00 149.00 1.28E4 1.2158
Strategi_Pemasaran_X2 105 49.00 109.00 158.00 1.40E4 1.3289
Volume_Penjualan_Y 105 39.00 97.00 136.00 1.21E4 1.1570
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif bahwa variavel Modal Usaha (X1), Strategi
menunjukan dari jumlah responden sebanyak Pemasaran (X2) secara bersama-sama
105 orang nilai Modal_Usaha_X1 terendah mempunyai pengaruh terhadap Volume
adalah 100 dan nilai tertinggi 149, nilai rata- Penjualan (Y) sebesar 63.70%, sedangkan
rata 1.2158. Nilai Strategi_Pemasaran_X2 sisanya (100%–63.70% = 36.30% dipengaruhi
terendah adalah 109 dan nilai tertinggi 158, oleh variabel lain di luar persamaan regresi
nilai rata-rata 1.3289. Sementara itu dilihat atau variabel yang tidak diteliti.
dari nilai Volume_Penjualan_Y terendah
adalah 97 dan nilai tertinggi 136, nilai rata-
rata 1.1570.
Tabel 2. Koeefisien Determinasi Tabel 3. Uji F
Model Summary ANOVAb
R Adjusted Std. Error of Model df F Sig.
Model R Square R Square the Estimate 1 Regresion 2 89.512 .000a
1 .798a .637 .630 5.40711 Residual 102
a. Predictors: (Constant), Total 104
Strategi.Pemasaran.X2, Modal.Usaha.X1 a. Predictors: (Constant),
b. Dependent Variable: Volume.Penjualan.Y Strategi.Pemasaran.X2, Modal.Usaha.X1
Sumber: Hasil Penelitian b. Dependent Variable: Volume.Penjualan.Y
Dari tabel tersebut dapat diketahui. nilai R Hasil perhitungan statistik yang menggunakan
Square sebesar 0.637. Nilai R Square tersebut SPSS yang tertera pada tabel di atas,
berasal dari pengkuadratan nilai koefisien diperoleh tingkat signifikansi 0.000. Nilai
korelasi atau “R” yaitu 0.798 x 0.798 = 0.637. signifikansi yang dihasilkan tersebut lebih
Besarnya angka koefisien Determinasi (R kecil dari 0.05 atau F tabel < F hitung = 2.69
Square) adalah 0.637 atau sama dengan < 89.512. Nilai F tabel sebesar 2.69 diperoleh
63.70%. Angka tersebut mengandung arti dengan melihat tabel F dengan derajat df = 1
5
Nurizki, Riono, Dumadi, Sayifulloh, Sucipto/Pengaruh Modal Usaha
Vol. 11, No. 1 , Maret 2023
6
Nurizki, Riono, Dumadi, Sayifulloh, Sucipto/Pengaruh Modal Usaha
Vol. 11, No. 1 , Maret 2023
saat kadar modal usaha membaik, maka akan dan Biaya Produksi Kalung terhadap Laba
meningkatkan volume penjualan. Nilai β2 Pada Hidayah Shop Kuta-Badung,” J.
sebesar .097, artinya dengan asumsi strategi Pendidik. Ekon. Undiksha, vol. 9, no. 2, hal.
pemasaran bernilai tetap (tidak berubah), 462, 2019, doi: 10.23887/jjpe.v9i2.20127.
maka setiap peningkatan strategi pemasaran [3] W. Supriyatno, “Strategi Pemasaran
sebesar 1 satuan, akan meningkatkan volume Parabola di PD Purnama Mitra (Goldsat)
penjualan sebesar 0,097. Koefisien regresi Pontianak,” J. Ilm., 2012.
strategi pemasaran bernilai positif, artinya [4] Ariesanti, Analisis Harga dan Promosi
pada saat membaik strategi pemasarannya, terhadap Volume Penjualan pada Toko
maka akan meningkatkan volume penjualan. Olahraga Sport SmarT FIK UNY, 2014.
[5] S. Ba. R. Warpuah, Dwi Harini, “Analisis
KESIMPULAN Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan
Variabel modal usaha dan strategi UMKM pada Masa Pandemi Covid-19
pemasaran mempunyai pengaruh terhadap (Studi Kasus Pada UMKM Kluban di
volume penjualan sebesar 63.70%, Banjaratma),” J. Akunt. dan Bisnis, vol. 2,
sedangkan sisanya (100%–63.70% = 36.30% no. 1, hal. 49–57, 2022,
dipengaruhi oleh variabel lain di luar [6] T. Yuniarti, F. Faujiyah, M. A. Rizal, dan F.
persamaan regresi atau variabel yang tidak C. D. Bani, “Digitalisasi Pemasaran dalam
diteliti. Terdapat pengaruh positif dan Upaya Peningkatan Penjualan Produk
signifikan variabel modal usaha secara parsial Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di
terhadap volume penjualan pada pelaku Wilayah Jakarta Selatan,” J. Pustaka Mitra
UMKM Mitra Mandiri Brebes. Nilai t hitung (Pusat Akses Kaji. Mengabdi Terhadap
Modal Usaha (X1) > t tabel (6.451 > 1.98350). Masyarakat), vol. 2, no. 2, hal. 121–126,
Ditinjau dari beberapa indikator yaitu: modal 2022.
sendiri dan modal pinjaman, pemanfaatan [7] Riyanto, “Dasar-dasar Pembelajaran
modal tambahan, hambatan dalam Perusahaan,” Yogyakarta BPFE, vol. 48,
mengakses modal eksteren dan keadaan no. 1, hal. 37–45, 2010.
usaha setelah menanamkam modal. Terdapat [8] E. Wibowo, T. Topowijono, dan S.
pengaruh yang positif dan signifikan Sulasmiyati, “Pengaruh Struktur Modal
lingkungan keluarga terhadap volume dan Profitabilitas terhadap Harga Saham
penjualan pada pelaku UMKM Mitra Mandiri Perusahaan (Studi Pada Perusahaan
Brebes. Nilai t hitung Strategi Pemasaran (X2) Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bei
> t tabel (11.084 > 1.98350). Ditinjau dari Periode 2012-2014),” J. Adm. Bisnis S1
beberapa indikator yaitu: penetapan harga, Univ. Brawijaya, vol. 44, no. 1, hal. 164–
perencanaan produk, saluran distribusi, dan 170, 2017.
promosi. Terdapat pengaruh modal usaha [9] Supriyanto, “Business Plan Sebagai
dan strategi pemasaran secara bersama-sama Langkah Awal Memulai Usaha,” J. Ekon.
terhadap volume penjualan pada pelaku dan Pendidik., vol. 6, no. 1, hal. 73–83,
UMKM Mitra Mandiri Brebes. Nilai 2009, doi: 10.21831/jep.v6i1.590.
signifikansi yang dihasilkan tersebut lebih [10] Ruspriyadi, “Pengaruh Strategi
kecil dari 0.05 (0.000 < 0.05) atau F tabel < F Pemasaran terhadap Volume Penjualan
hitung = 2.69 < 89.512. Pertalite Bbm Non Subsidi di Spbu 25
Group Kabupaten Cilacap,” Skripsi, hal.
REFERENSI 1–88, 2018, [Daring]. Tersedia pada:
[1] Dumadi dan V. Hutapea, “Pengaruh Biaya http://repo.stiemuhcilacap.ac.id/12/1/C
Produksi, Harga dan Biaya Promosi [11] M. Syaifulloh et al., “Pemanfaatan
terhadap Omzet Penjualan,” J. Account. Pemasaran Online Penjualan Telur Asin
Financ., vol. 1, no. 02, hal. 36–45, 2021. di Kabupaten Brebes The use of Online
[2] F. D. Putra, “Pengaruh Volume Penjualan Marketing Sales Salted Egg in the District
7
Nurizki, Riono, Dumadi, Sayifulloh, Sucipto/Pengaruh Modal Usaha
Vol. 11, No. 1 , Maret 2023
8
Nurizki, Riono, Dumadi, Sayifulloh, Sucipto/Pengaruh Modal Usaha
Jurnal Pendidikan dan Kewirausahaan
p-ISSN: 2302-0008 e-ISSN: 2623-1964 DOI: https://doi.org/10.47668/pkwu.v9i1.281
Volume 10 Issue 1 2022 Pages 204-220
website: https://journalstkippgrisitubondo.ac.id/index.php/PKWU/index
Abstract: This study is to determine the purpose of predicting the probability of online sales
SMEs in the municipality of East Jakarta, including the feasibility of the model and the overall
model fit. The research method is carried out with a quantitative approach which uses Binary
Logistic Regression or Binary Multiple Regression. Data were collected with the main data,
namely questionnaires and supporting data, namely books and journals, for primary data using
questionnaires or questionnaires, while secondary data using data from books and journals. The
analytical tests here are Case processing summary, Simultaneous Test (Omnibus Test),
Expectation and measurement of association, Hosmer and Lemeshow model test, and Fit model
test. Data analysis techniques include the simultaneous test on the omnibus table reject H0. The
conclusion is that at least one independent variable (marketplace or eCommerce) is significantly
correlated with the response variable (sales) so that the model can be analyzed. Model summary
for the Nagelkerke R-value of 0.595, that the sales variable is explained in the form of a model
of 59.5%. The t-test output obtained by marketplace and eCommerce is statistically significant
because it has a probability below 0.05. Therefore, the regression model shown is very good in
predicting the sales of MSME online products.
Abstrak: Masa pandemik covid 19 membuat terpukul pelaku wirausahawan dimana pelaku
wirausahwan umkm di Indonesia mencapai 64,2 juta. Disinilah dibutuhkan kekreatifan dalam
melakukan usaha yang tentunya bersifat online namun oline saja tidak cukup harus lebih detail,
apakah lebih tepat menggunakan marketplace atau e-commerce.Studi ini untuk mengetahui
tujuan prediksi probabilitas dari UMKM Penjualan online di Kotamadya Jakarta Timur termasuk
dengan kelayakan model dan overall model fit. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan
kuantitatif dimana menggunakan Binary Logistic Regression atau Regresi Berganda Binari. Data
dikumpulkan dengan data utama yaitu angket dan data pendukung yaitu buku dan jurnal, untuk
data primer menggunakan angket atau kuesioner sedangkan data sekunder menggunakan data
dari buku dan jurnal. Uji analisis disini adalah Case processing summary, Uji simultan (Omnibus
Test), Ekspektasi dan pengukuran asosiasi, Uji model Hosmer and Lemeshow dan Uji model
fit. Teknik analisis data antara lain berupa Uji simultan berdasarkan tabel omnibus, hipotesis
tolak H0 minimal ada satu variabel bebas (marketplace atau eCommerce) berkorelasi signifikan,
pada variabel respon (penjualan) sehingga model dapat dianalisis. model summary untuk nilai
Nagelkerke R sebesar 0.595 bahwa variabel penjualan dijelaskan dalam bentuk model sejumlah
59.5%.dari output uji t diperoleh marketplace dan eCommerce adalah signifikan secara statistik
dikarenakan memiliki probabilitas dibawah angka 0,05. untuk itu bahwa model regresi yang
ditampilkan sangat baik dalam memprediksi penjualan produk online UMKM.
PENDAHULUAN
Data yang didapatkan dari BPS bahwa UMKM indonesia telah tembus
menjadi 64,2 juta pelaku usaha yang merupakan total keseluruhan di Indonesia.
Seiring sejalan dengan datangnya pandemik covid-19 di Indonesia mempunyai
pengaruh yang begitu kuat terpukulnya pelaku usaha UMKM di Indonesia. Secara
Mikro dan Makro tentu berpengaruh dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Tentunya sangat berkorelasi dengan UMKM karena mempunyai sumbangsih
penggerak perekonomian di Indonesia.
Pandemik covid-19 pelaku UMKM harus mempunyai inovasi yang kuat
terhadap produk yang dijual sehingga tetap bangkit walaupun penjualan tidak
sebaik sebelum masa pandemik covid-19. Pemerintah juga mendukung UMKM
untuk bangkit pada masa pandemik covid-19 ini. Slogan 5 M . Slogan tersebut
sangat baik guna mendukung perlindungan masyarakat dan pencegahan virus
covid-19. Namun ada sisi yang kurang menguntungkan salah satunya adalah
UMKM(Susanto et al., 2020), dimana UMKM adalah garis depan penjualan yang
sering bersingungan langsung dengan masyarakat, imbasnya dengan slogan 5 M
sangat berpengaruh pada penjualan UMKM. Dimana perilaku konsumen telah
berubah dari bersifat luring (offline) menjadi daring (online), secara otomatis
UMKM terpaksa untuk mengetahui, menggunakan dan menjadikan budaya dalam
melakukan transaksi penjualan. Pemerintah sangat mendorong UMKM untuk
masuk dalam ekosistem digital sehingga dapat memecahkan masalah dalam
penjualan di masa pandemik covid-19 ini(Muzdalifah et al., 2020).
Beberapa riset juga telah menguatkan bahwa mendorong go digitalisasi atau
menggunakan teknologi sangat membantu UMKM antara lain; Survei yang telah
dilakukan melalui angket dinilai oleh 115 responden. Survey telah menunjukan
formulir Google sebanyak 115 peserta yang telah mengisi. Gambaran 69% telah
diketahui jumlah survey untuk pemangku kepentingan UMKM sepenuhnya setuju
untuk lebih banyak berbisnis online dan 70% pemangku kepentingan UMKM
melaporkan medsos sebagai basis marketing dan web daring untuk jual beli
(Muzdalifah et al., 2020). pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
menjadi online membuat pertolongan usaha termasuk progress kegiatan usaha
online di Indonesia berbarengan saat virus corona mewabah saat ini (Arianto,
2020). Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dirancang untuk memecahkan
lembaga pemenrintah dan non pemerintah untuk diberikan sosialisasi dan pelatihan
agar para UMKM lincah dalam menjual, memasarkan dan promosi di dunia internet
atau maya.
Penjualan
Himayati (2008) mengatakan menjual adalah aktivitas kegiatan seseorang
dalam menjual barangnya, baik berupa barang maupun jasa di pasar, guna mencapai
tujuan yang diinginkan. Penjualan adalah transaksi mendapatkan keuntungan
sebagai salah satu tujuan dan merupakan jantung dari bisnis. dalam Prasetyo dan
Susanti (2016) beberapa teori antara lain pengertian penjualan adalah perpindahan
kepemilikan jasa atau dan barang melalui kesepakatan bersama baik seller dan
buyer dibebankan untuk jumlah tertentu kepada pembeli dalam bentuk jasa atau
barang selama periode akuntansi. menurut Santini (2017), penjualan adalah
pertemuan untuk buyer dan seller tujuan pertukaran barang dan jasa misalnya atas
dasar pertimbangan yang sah untuk pertimbangan moneter.
Marketplace
Dalam Wahana (2018) mengatakan Definisi Marketplace adalah
perkembangan perdagangan elektronik, dimana pasar menjadi perantara yang
menghubungkan penjual dan pembeli. Pasar memungkinkan pelanggan untuk
menemukan tawaran berbagai macam produk formal dan informal oleh pemasok
yang berbeda. Menurut Brunn et al. (2002) marketplace adalah platform komunitas
bisnis interaktif elektronik yang menyediakan pasar bagi bisnis untuk terlibat dalam
B2B e-commerce atau aktivitas e-commerce lainnya. Bahwa dikatakan definisi
tersebut yaitu pasar adalah wadah untuk perdagangan produk elektronik, yang
menghubungkan antara seller dan buyer melakukan bisnis satu sama lain. Menurut
Corrot, P. (2014) dalam Imam dan Nugraha (2018) marketplace atau pasar online
adalah pertemuan antara seller dan buyer dan jasa. Operasi pasar dikelola langsung
oleh manajemen pasar. Pasar menyediakan pelanggan dan pengecer dengan
manajemen pembayaran, katalog penjualan, inventaris produk, dan informasi yang
disetujui manajemen.
ECommerce
eCommerce, atau electronic eCommerce, information technology (ICT)
merupakan paradigma baru untuk bisnis usaha dalam mengubah paradigma bisnis
UMKM adalah pelayanan pasar yang kurang optimal, keberadaan toko resmi,
kesulitan dalam memilih produk dan pemasok, ekspektasi konsumen dan tenaga
kerja yang berlebihan. (SDM)(Rahman dan Mawardi, 2017). pada kelebihan E-
Marketplace UMKM, yaitu pada eksplorasi dan pemilihan produk. Penerapan
gamifikasi tersebut ditujukan untuk pembeli dan penjual, dimana dari sisi pembeli
dapat memotivasi dalam melihat-lihat produk dan dari sisi penjual termotivasi
dalam hal penyajian produknya. Gamifikasi ditujukan kepada pembeli dan penjual,
dimana mereka dapat dimotivasi oleh pihak pembeli untuk melihat produk dan oleh
pihak penjual untuk mempresentasikan produknya. Gamifikasi ini menawarkan
keunikan dan diferensiasi dari persaingan untuk meningkatkan kemungkinan
membeli produk dan, oleh karena itu, meningkatkan daya saing pasar elektronik
UMKM (Kardianawati et al., 2016).
Metode yang digunakan untuk memanfaatkan Facebook marketplace adalah
dengan melatih langsung pelaku UMKM untuk memposting, membagikan, dan
melayani pembelian konsumen. Hasil implementasi pasar Facebook memudahkan
para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya sekaligus melakukan penjualan
di smartphone untuk meningkatkan volume penjualan(Susanto et al., 2020). Hasil
pengujian yang dilakukan dengan fungsi-fungsi yang terdapat pada eMarketplace
100% dilakukan pada berbagai web browser populer. Sedangkan hasil pengujian
dengan uji penerimaan pengguna ditinjau dari tingkat penerimaan pengguna dan
fungsi sistem adalah 100%. Dari hasil pengujian sistem telah diuji menyimpulkan
yaitu sistem eMarketplace yang dibuat sesuai dengan keinginan dan harapan serta
penerimaan terhadap sistem juga sangat baik. Sehingga sistem dapat membantuk
wirausahawan untuk mengiklankan produknya secara luas (Ahsyar et al., 2020).
Hasil investigasi menemukan pasar Shopee masih belum optimal sebagai
sarana promosi UMKM Sambel Pecel dan makanan vegetarian di Kota Blitar.
Marketplace Shopee sebagai media promosi penjualan KKMU Sambel Pecel dan
GadoGado Kuncit Bumbu Kota Blitar perlu lebih ditingkatkan lagi agar pengelola
dapat melayani konsumen secara maksimal dan mengungkit potensi pembelian dari
pelanggan (Sulistiyawati dan Widayani, 2020).
Beberapa penelitian lainnya juga mendukung UMKM dengan eCommerce
antara lain: Tujuan dari riset guna mengetahui kondisi kerangka kerja yang ada,
dependen yaitu data kualitatif berupa data bentuk nominal dibagi menjadi dua
ketentuan (Agustina et al., 2017). Analisis regresi logistik digunakan untuk
menganalisis data kategorik atau peubah respon (Y) berskala biner dengan peubah-
peubah penjelasnya (X) berskala kontinu dan/atau kategorik(Sari, 2016). Teknik
analisis data yang digunakan adalah Case processing summary, Uji simultan
(Omnibus Test), Ekspektasi dan pengukuran asosiasi, Uji model Hosmer and
Lemeshow dan Uji model fit.
usaha UMKM baik disektor formal dan informal. Jenis kelamin responden lebih
didominasi oleh pihak laki-laki sebanyak 80%. Hampir rata-rata responden lebih
banyak tamat pada tingkatan sekolah menengah pertama dan sekolah dasar.
Processing Summary
Case Processing Summary merupakan deskripsi mengenai jumlah
responden, dimana dipecah atau selected cases menjadi yang dianalisis (included in
analisys), data yang hilang (missing cases) serta Unselected Cases atau kasus yang
tidak terhitung. Kemudian seluruh selected tadi diatas dijumlah dengan simbol
Total.
Hipotesis:
H0: tidak ada pengaruh variabel X1 dan X2 secara signifikan terhadap variabel Y
H1: minimal ada satu variabel X yang berpengaruh signifikan terhadap variabel Y
Hipotesis:
H0: tidak terdapat perbedaan antara klasifiksi yang diprediksi dengan klasifikasi
yang diamati.
H1: terdapat perbedaan antara klasifiksi yang diprediksi dengan klasifikasi yang
diamati.
Dari output diperoleh nilai Chi-Square sebesar 4.0202 dengan probabilitas 0.855
atau bilamana melebihi nilai 0.005 (p > 0.05). Dengan begitu H0 diterima atau tidak
terdapat perbedaan antara klasifikasi teramati atau model regresi tersebut bisa
digunakan untuk analisis berikutnya.
Pada tabel 5, menerangkan secara detail mengenai penjualan UMKM untuk Ya
dengan penjualan UMK dengan tidak dimana dinyatakan dengan observed dan
expected:
Tabel 5. Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test
Penjualan UMKM = Ya Penjualan UMKM = Tidak
Observed Expected Observed Expected Total
Step 1 1 4 3.942 0 .058 4
2 5 4.553 0 .447 5
3 3 3.324 1 .676 4
4 2 2.983 2 1.017 4
5 2 1.904 2 2.096 4
6 2 1.460 2 2.540 4
7 2 1.138 2 2.862 4
8 0 .488 4 3.512 4
9 0 .189 5 4.811 5
10 0 .021 2 1.979 2
Penurunan angka-2 log likelihood di blok kedua (blodk number = 1) senilai 22,800
dibandingkan dengan block pertama (block number = 0) yaitu 55,542. Hasil ini
memberikan kesimpulan bahwa model regresi kedua lebih baik dari pada model
regresi model pertama dalam memprediksi penjualan online UMKM.
Hipotesis
H0: Koefisien regresi tidak signifikan
H1: Koefisien regresi signifikan
uji t diperoleh output dari marketplace dan eCommerce adalah signifikan
secara statistik dikarenakan probabilitas dimiliki lebih kecil nilai sejumlah 0,05 (p
< 0,05). Untuk itu bahwa model regresi yang ditampilkan sangat baik dalam
memprediksi penjualan online UMKM melalui Marketplace dan eCommerce.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis diatas, beberapa dapat disimpulkan antara lain;
Tujuan prediksi probabilitas dari UMKM dari penjualan online telah digambarkan
dengan beberapa uji dimana uji simultan yang mana menjawab hipotesis dari
masing-masing variabel, dimana H0 ditolak dapat disimpulkan bahwa minimal ada
satu variabel prediktor atau variabel independen yaitu marketplace atau eCommerce
Agustina, C., Rudy, S. V, & Matheus, N. (2017). Identifikasi Faktor Kualitas Dan
Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Minuman Siap Saji Dalam
Kemasan Botol Plastik: Model Kuantitatif Dengan Metode Regresi Logistik
Biner. Sistem Industri, 11(1), 7–18.
Ahsyar, T. K., Syaifullah, S., & Ardiansyah, A. (2020). E-Marketplace media
pengembangan promosi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Dinas Koperasi
UMKM Kota Pekanbaru. Jurnal Ilmiah Rekayasa Dan Manajemen Sistem
Informasi, 6(1), 43–54.
Alam, M. S., Guild, P. G., & Sparkes, D. (2013). Market-Scanning Capability - A
Scale to Measure Firms ’ Ability to Sense or Respond to the Changes in the
marketplace. International Journal of Business and Management, 8(4), 10–19.
https://doi.org/10.5539/ijbm.v8n4p10
Apriadi, D., & Saputra, A. Y. (2017). E-Commerce Berbasis Marketplace Dalam
Upaya Mempersingkat Distribusi Penjualan Hasil Pertanian. Jurnal RESTI
(Rekayasa Sistem Dan Teknologi Informasi), 1(2), 131–136.
Arianto, B. (2020). Pengembangan UMKM Digital di Masa Pandemi Covid-19.
ATRABIS: Jurnal Administrasi Bisnis (e-Journal), 6(2), 233–247.
Cao, M., Zhang, Q., & Seydel, J. (2005). B2C e-commerce web site quality : an
empirical examination. Industrial Management & Data Systems, 105(5), 645–
661. https://doi.org/10.1108/02635570510600000
Fauziah, F., & Agustina, I. (2015). E-commerce Dengan Memanfaatkan Sistem
Operasi Linux. In Seminar Nasional Informatika (SEMNASIF) (Vol. 1).
RACHMA NURMASARIE
SRI SETYO IRIANI
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
Kampus Ketintang Surabaya 60231
Email: raraliciouz@yahoo.com
setiap kategori atau klasifikasi produk Hadjali, Hamid et al. 2012. Exploring
agar dapat memahami tentang Main Factors Affecting on
perilaku impuls secara spesifik Impulse Buying Behaviors.
terhadap masing-masing kategori Journal of America Science.
produk, sehingga dapat bermanfaat Vol. 8. No. 1, (Online),
untuk pengembangan strategi (www.sciencedirect.com,
promosi di dalam perusahaan. diakses Oktober 2012).`
Hendrick, Natalie, et al,. 2004. The
DAFTAR PUSTAKA Impact of Retail Salespeople
Affandi, Sofyan. 2011. Pengaruh and Store Atmospherics on
Personal Selling dan Kesadaran Patronagen Intentions, (Online),
Merek terhadap Keputusan (www.sciencedirect.com,
Pembelian pada Produk You C diakses Oktober 2012).
1000 (Studi pada Carrefour BG Http://www.bisnis-
Junction Surabaya). Skripsi indonesia.com/articles/review-
tidak diterbitkan. Surabaya: FE ritel, diakses pada tanggal 11
Unesa. Agustus 2012.
Arifianti, Ria (2009). Pengaruh Http://www.idx.co.id/Portals/0/StaticD
Promosi Penjualan terhadap ata/NewsAndAnnouncement/A
Impulse Buying pada NNOUNCEMENTSTOCK/Exch
Hypermarket di Kota Bandung, ange/PENG-00009_BEI-
(Online), PPJ_ER_02-2012.pdf, diakses
(http://rapidlibrary.com, diakses pada tanggal 7 Oktober 2012.
Agustus 2012) Http://www.marketing.co.id/2012/03/0
Aruman. 2007. Sebuah Dunia 1/karakter-dan-perilaku-khas-
(Tanpa) Promosi Penjualan. Mix konsumen-indonesia/, diakses
Marketing Xtra. Jakarta. pada tanggal 11 Agustus 2012.
Karbasivar, A. dan Yarahmadi, H.
Berry, Berman dan Joel, R. Evans. 2011. Evaluating Effective
2007. Retail Management, a Factors on Consumer Impulse
strategic approach, New Buying Behavior. Asian Journal
Jersey:Prentice Hall. of Business Management
Damayanti, Christian. 2010. Studies 2: p.174-181, (Online),
Pengaruh Strategi Diskon (www.sciencedirect.com,
terhadap Keputusan Pembelian diakses Oktober 2012).
yang Tidak Direncanakan Kotler, Philip. 2006. Marketing
(Impulse Buying) oleh Pembeli Management. 8th edition. New
(Studi di Matahari Departemen Jersey:Prentice Hall.
Store Tunjungan Plaza Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane.
Surabaya). Skripsi tidak 2009. Manajemen Pemasaran.
diterbitkan. Surabaya:FE Edisi 13. Airlangga.
Unesa. Maholtra, Naresh K. 2010. Riset
Dunne, M. dan Lusch, Robert. 2005. Pemasaran : Pendekatan
Retailing. 5th Edition. South Terapan. Klaten: PT. Indeks
Western:Thompson. Kelompok Gramedia.
novitalaraswanti123@gmail.com
Pendahuluan
Saat ini perkembangan teknologi terus meningkat, menjadikan kebutuhan dan keinginan
manusia juga meningkat. Namun sumber daya untuk memenuhi semua itu tentu sangat
terbatas. Semakin canggihnya teknologi segala sesuatu ini dilakukan menggunakan mesin.
Bahkan tidak sedikit manusia yang tidak lepas dengan teknologi. Mulai dari perkembangan
inilah muncul inovasi-inovasi yang berkembang mulai dari makanan, minuman, kesehatan,
kecantikan hingga ke perawatan tubuh. Pertumbuhan bisnis yang semakin berkembang dan
meningkat membuat perusahaan harus terus melakukan pengembangan strategi dalam
pemasaran yang bertujuan agar perusahaan mampu bertahan di tengah persaingan bisnis.
Saat ini konsumen mulai selektif dalam penentuan dan pemilihan sebuah produk untuk
digunakan. Hal ini terjadi karena perkembangan teknologi dan informasi yang berkembang
cepat membuat konsumen dapat memperoleh informasi dan pengetahuan. Perusahaan
harus mampu merancang strategi agar konsumen memberikan tanggapan yang positif
mengenai produk yang dikonsumsinya. Di masa modern seperti saat ini e-commerce atau
toko online mengalami peningkatan yang cukup pesat. Lahirnya generasi Z di era digital
mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan e-commerce. Peristiwa ini terjadi
97 | L a r a s w a n t i & S e t y a w a t i
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4(1) Februari 2022
karena banyak orang mengandalkan media sosial sebelum melakukan pembelian terhadap
suatu produk.
Tingginya pertumbuhan e-commerce produk kecantikan membuktikan tingginya minat beli
konsumen akan produk kecantikan. Apalagi di masa pandemi covid 19 masyarakat banyak
melakukan aktivitas di rumah yang digunakan untuk merawat diri. Akhir-akhir ini produk
kecantikan yang sedang viral dan digemari oleh para remaja sampai dewasa adalah produk
kecantikan dari Scarlett Whitening. Scarlett Whitening merupakan perusahaan produk lokal
perawatan kecantikan milik artis Felicya Angelista yang baru berdiri pada tahun 2017.
Scarlett Whitening diproduksi oleh PT. Motto Beringin Abadi, Bogor Indonesia. Dimiliki dan
didistribusikan oleh PT.Opto Lumbung Sejahtera. Produk yang terkenal dari Scarlett
Whitening akhir-akhir ini yaitu body lotion. Scarlett Whitening mengklaim dapat
mencerahkan, melembabkan dan meregenerasi kulit.
Strategi marketing yang dilakukan oleh perusahaan Scarlett Whitening untuk
mengkomunikasikan produknya secara efektif dan efisien adalah menggunakan celebrity
endorser untuk menarik minat beli konsumen. Banyak perusahaan rela membayar mahal
selebrity untuk mempromosikan mereknya agar menarik dan pesan yang disampaikan
mudah diingat. Minat beli konsumen merupakan keinnginan terselubung dalam benak
konsumen. Minat beli konsumen selalu terselubung dalam tiap diri individu yang mana
tidak seorang pun tahu apa yang diinginkan dan diharapkan oleh konsumen. Salah satu cara
mengembangkan minat beli adalah melalui promosi yakni komunikasi yang
menginformasikan kepada calon konsumen sebuah pendapar atau memperoleh suatu
respon.
Menurut Rahima (2018) minat beli konsumen pada dasarnya merupakan faktor pendorong
dalam pengambilan keputusan terhadap suatu produk. Tujuan dilakukan penelitian ini
untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat beli pada body lotion
Scarlett Whitening di Kabupaten Kebumen, maka peneliti melakukan presurvey terhadap 37
responden melalui kuesioner dan di peroleh hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Prasurvey yang Berminat Membeli Body Lotion Scarlett Whitening
Keterangan Jumlah Responden Presentase (%)
Berminat Membeli 37 100%
Tidak Berminat 0 0%
Total 37 100%
Sumber: Prasurvey di Kabupaten Kebumen, 2021
98 | L a r a s w a n t i & S e t y a w a t i
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4(1) Februari 2022
Berdasarkan Tabel 2 di atas hasil presurvey terhadap calon konsumen menunjukan bahwa
alasan mereka berminat membeli body lotion Scarlett Whitening karena Berdasarkan hasil
prasurvey terhadap calon konsumen menunjukan bahwa alasan mereka berminat membeli
body lotion Scarlett Whitening karena brand trust 16 responden dengan presentase 43,2%
dengan alasan bahwa body lotion Scarlett Whitening dipercaya sudah memiliki surat izin
dari BPOM dan terdapat logo halal dari MUI, celebrity endorser 8 responden dengan
presentase 21,6% dengan alasan bahwa Song Joong Ki aktor yang terkenal dan banyak
prestasi yang dimiliki, brand image 7 responden dengan presentase 18,9% dengan alasan
bahwa body lotion Scarlett Whitening memiliki citra yang baik dimasyarakat, variety of
selection 5 responden dengan presentase 13,5% dengan alasan bahwa body lotion Scarkett
Whitening memiliki berbagai varian aroma yang menyegarkan. Sedangkan price 1
responden. Dari data- data di atas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa faktor yang
paling berpengaruh adalah celebrity endorser, brand image, brand trust dan variety of
selection.
Variabel yang diduga mempengaruhi minat beli yang pertama yaitu celebrity endorser.
Penggunaan selebriti didasarkan bahwa produk yang diiklankan akan lebih mudah diingat
konsumen yang menyampaikan pesan adalah seorang yang popular dan terkenal. Scarlett
Whitening menggunakan kekuatan celebrity endorser yaitu Song Joong Ki sebagai brand
ambassadornya mulai tanggal 5 September 2021. Dengan terpilihnya Song Joong Ki
diharapkan produk Scarlett Whitening dapat dikenal lebih luas dan dapat membuka pasar
Internasional. Celebrity endorser menjadi salah satu faktor yang mempertimbangkan oleh
responden untuk mempercayai kebenaran isi pesan yang disampaikan oleh pengiklan.
Penggunaan narasumber sebagai figur penarik perhatian dalam iklan merupakan salah satu
cara kreatif untuk menyampaikan pesan kepada konsumen mengenai suatu produk.
Semakin baik atau terkenalnya celebrity endorser yang digunakan akan lebih baik untuk
penjualan suatu produk.
Variabel kedua yang diduga menjadi faktor minat beli yaitu brand image atau citra merek.
Citra merek umumnya didefinisikan segala hal yang berkaitan dengan merek yang ada di
benak ingatan konsumen, Citra merek adalah deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan
konsumen terhadap merek tertentu. Citra merek yang baik di mata konsumen akan
menjadikan prestasi dan faktor keberlangsungan hidup perusahaan. Menurut Suryani
(2013:86) citra merek memiliki peran penting dalam mempengaruhi perilaku konsumen.
Konsumen yang mempunyai citra positif terhadap suatu merek cenderung memilih merek
tersebut dalam pembelian. Citra merek Scarlett Whitening sudah mulai tertanam dalam
pemikiran masyarakat. Perusahaan Scarlett Whitening akan tetap menjaga citra merek
tersebut.
Tabel 3. Penguasa Brand Produk Prawatan Tubuh di Awal Januari 2021
Brand Presentase
Scarlett Whitening 57%
Vaselin 15%
Lifebuoy 8%
Sumber : Compas.co.id
Berdasarkan Tabel 3 di atas Scarlett Whitening kokoh di puncak penjualan dengan market
share sebesar 57%. Hal tersebut membuktikan bahwa Scarlett Whitening merek yang sudah
terpercaya dimasyarakat. Di posisi kedua ada Vaseline sebesar 15% diikuti oleh Lifebouy
sebesar 8%.
Variabel ketiga yang diduga mempengaruhi minat beli body lotion Scarlett Whitening yaitu
brand trust atau kepercayaan merek. Banyaknya brand yang mengeluarkan produk
99 | L a r a s w a n t i & S e t y a w a t i
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4(1) Februari 2022
kecantikan, sehingga membuat kaum wanita terlebih dahulu mencocokan tipe jenis kulitnya
dangan manfaat yang diberikan oleh hasil pemakaian yang produk berikan hingga sampai
memunculkan kepercayaan merek terhadap sebuah produk. Scarlett Whitening dipercaya
memiliki kandungan yang bagus untuk mencerahkan kulit karena terdapat glutathione dan
vitamin E yang mampu mencerahkan dan meregenerasi kulit. Body lotion Scarlett Whitening
telah memiliki surat lulus uji dari BPOM dan logo halal dari MUI. Perusahaan akan sulit
mempertahankan kepercayaan konsumen akan merek serta menarik konsumen baru tanpa
kokohnya sebuah citra merek. Dampak dari celebrity endorser, baiknya citra merek yang
menimbulkan kepercayaan merek dalam masyarakat. Kepercayaan merek dimana
kepercayaan ini akan mempengaruhi minat beli pada calon konsumen, apabila kepercayaan
terhadap suatu merek baik maka minat beli akan menjadi meningkat.
Variabel yang terakhir yang diduga menajadi factor minat beli yaitu variety of selection atau
variasi produk. Variasi produk tidak hanya menyangkut jenis produk dan lini produk tetapi
juga menyangkut kualitas, desain, bentuk, merek, ukuran, pelayanan jaminan dan
pengembalian yang harus diperhatikan oleh perusahaan secara seksama terhadap
keanekaragaman produk yang dihasilkan secara keseluruhan. Strategi marketing yang
dilakukan oleh Scarlett Whitening dalam variasi produk dengan memiliki lima varian
produk yang berbeda-beda aromanya seperti romansa, fantasia, charming, freshy dan jolly.
Dikutip dari scarlettwhitening.com, 2021. Setiap varian memiliki warna dan aroma rasa yang
berbeda-beda dengan desain botol pump ukuran 300 ml. Dengan adanya variasi produk
konsumen dapat membedakan, membandingkan dan memilih berbagai solusi potensi yang
sesuai dengan kebutuhannya. Jika perusahaan menyediakan produk yang beragam, akan
memudahkan perusahaan untuk menarik pelanggan. Semakin banyaknya pilihan produk
yang ditawarkan perusahaan, maka akan semakin memudahkan pelanggan untuk memilih
produk sesuai dengan keinginan
Berdasarkan latar belakang diatas konsumen semakin cerdas dan tertarik dalam memilih
produk dan muncul berbagai merek dengan keunggulannya masing-masing yang membuat
persaingan bisnis di industri kosmetik semakin sulit. Maka peneliti tertarik untuk
mengambil penelitian dengan judul “PENGARUH CELEBRITY ENDORSER, BRAND
IMAGE, BRAND TRUST DAN VARIETY OF SELECTION TERHADAP MINAT BELI BODY
LOTION SCARLETT WHITENING (Studi Pada Kabupaten Kebumen)”.
100 | L a r a s w a n t i & S e t y a w a t i
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4(1) Februari 2022
Indikator celebrity endorser menurut Wulandarai dan Nurcahya (2015) dibatasi oleh indikator
sebagai berikut:
1. Daya tarik (attractiveness)
2. Kreadibilitas (creadibility)
3. Kepopuleran (visibility)
4. Kekuatan (power)
Brand Image
Menurut Kurniawan (2020) brand image merupakan kumpulan pemahaman dan kepercayaan
konsumen sebagai alasan atau motivasi menetapkan minat konsumen dalam melakukan
pembelian.
Indikator brand image ada tiga indikator menurut Kotler dan Keller (2009) meliputi:
1. Mengenal merek
2. Merek terpercaya
3. Merek dengan citra yang kuat
Brand Trust
Menurut Warusman dan Untarini (2016: 38) kepercayaan merek merupakan suatu nilai
merek yang dapat diciptakan melalui beberapa aspek yang dapat menimbulkan kepuasan
konsumen, dimana setiap individu pada konsumen menghubungkan kepercayaan merek
dengan pengalaman pada merek tersebut.
Indikator brand trust menurut Ika dan Kustini (2011: 23) diukur melalui:
1. Kepuasan
2. Nilai
3. Kepercayaan
Variety of Selection
Menurut Kotler (2015: 72) variasi produk merupakan sebagai unit tersendiri dalam suatu
merek atau lini produk yang dapat dibedakan berdasarkan ukuran, harga, penampilan atau
suatu ciri lain.
Indikator variety of selection menurut Tjiptono (2016: 105) diukur melalui indikator sebagai
berikut:
1. Kualitas produk
2. Desain produk
3. Atribut produk
4. Aroma rasa produk
Model Penelitian
101 | L a r a s w a n t i & S e t y a w a t i
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4(1) Februari 2022
Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang paling memungkinkan yang masih harus
dicari kebenarannya. Hubungan antar variabel dalam penelitian ini memiliki hipotesis
sebagai berikut :
H1 : Celebrity endorser berpengaruh signifikan terhadap minat beli body lotion Scarlett
Whitening.
H2 : Brand image berpengaruh signifikan terhadap minat beli body lotion Scarlett
Whitening.
H3 : Brand trust berpengaruh signifikan terhadap minat beli body lotion Scarlett
Whitening.
H4 : Variety of selection berpengaruh signifikan terhadap minat beli body lotion Scarlettt
Whitening.
H5 : Celebrity endorser, brand image, brand trust dan variety of selection secara simultan
(bersama-sama) berpengaruh secara signifikan terhadap minat beli body lotion
Scarlett Whitening.
Metode Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kabupaten Kebumen yang berminat
membeli yang belum pernah membeli body lotion Scarlett Whitening. Sampel dalam
penelitian ini masyarakat sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel yang
dilakukan menggunakan teknik pengambilan sampel Non probability sampling,dengan teknik
purposive sampling yaitu teknik pengambilan data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,
2010: 85). Kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu masyarakat Kabupaten
Kebumen yang berusia minimal 17 tahun yang berminat membeli body lotion Scarlett
Whitening yang belum pernah membeli. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala likert 4 point.
102 | L a r a s w a n t i & S e t y a w a t i
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4(1) Februari 2022
Berdasarkan hasil uji reliabilitas dapat dijelaskan bahwa nilai Cronbach’s Alpha lebih besar
dari nilai Alpha (0,60), sehingga seluruh pernyataan pada masing-masing variabel
dinyatakan reliabel.
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas
Tabel 5. Hasil Uji Multikolinieritas
Coeffcientsᵃ
Collinearity Statistics
No Model
Tolerance VIF
1. Celebrity Endorser 752 1,331
2. Brand Image 517 1,934
3. Brand Trust 377 2,653
4. Variety of Selection 545 2,204
Sumber : Data primer diolah tahun, 2021
Berdasarkan tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa pada kolom collienearity statistics
bahwa angka VIF tidak lebih besar dari 10 dan tolerance lebih dari 0,1. Hasil tersebut
menunjukan bahwa model regresi tidak terdapat multikolinieritas, sehingga model
dapat dipakai.
2. Uji Heterokedastisitas
Berdasarkan gambar 2 di atas yaitu grafik dan hasil uji heterokedastisitas yang telah
dilakukan, menunjukan bahwa tidak ada pola tertentu, seperti titik-titik (poin) yang
membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit) dan tidak ada pola yang jelas, maka dapat disimpulkan model regresi
dalam penelitian ini tidak terjadi heterokedastisitas.
103 | L a r a s w a n t i & S e t y a w a t i
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4(1) Februari 2022
Berdasarkan tabel 6 di atas diketahui bahwa nilai signifikasi Asymp Sig (2-tailed) sebesar
0,187 > 0,05. Sesuai dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal.
Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 7. Hasil Uji Regresi Linear Berganda
104 | L a r a s w a n t i & S e t y a w a t i
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4(1) Februari 2022
Uji Hipotesis
1. Uji Parsial (Uji t)
Celebrity Endorser
Berdasarkan hasil uji t variabel celebrity endorser diperoleh nilai thitung sebesar – 1,078
< ttabel 1,985 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,284 > 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli, sehingga H1 tidak diterima.
Brand Image
Berdasarkan hasil uji t variabel brand image diperoleh nilai thitung sebesar 2,246 >
ttabel 1,985 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,27 < 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli sehingga H2
diterima.
Brand Trust
Berdasarkan hasil uji t variabel brand trust diperoleh nilai thitung sebesar 4,043 > ttabel
1,985 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli sehingga H3 diterima.
Variety of Selection
Berdasarkan hasil uji t variabel variety of selection diperoleh nilai thitung sebesar 1,788
< 1,985 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,077 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap minat beli sehingga H4 diterima.
2. Uji Simultan (uji F)
Tabel 8. Hasil Uji Simultan
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 195.943 4 48.986 27.665 .000b
Residual 168.217 95 1.771
Total 364.160 99
a. Dependent Variable: Minat Beli (Y)
b. Predictors: (Constant), Variety of Selection (X4), Celebrity
Endorser (X1), Brand Image (X2), Brand Trust (X3)
Sumber: Data primer diolah tahun, 2021
Berdasarkan tabel 8 di atas diperoleh nilai Fhitung sebesar 27,665 dengan tingkat
signifikasi 0,000 < 0,05 dan Fhitung sebesar 27,665 lebih besar dari Ftabel 2,47 maka
dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel celebrity endorser, brand image,
brand trust dan variety of selection berpengaruh signifikan terhadap minat beli.
3. Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 9. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 195.943 4 48.986 27.665 .000b
Residual 168.217 95 1.771
Total 364.160 99
a. Dependent Variable: Minat Beli (Y)
b. Predictors: (Constant), Variety of Selection (X4), Celebrity
Endorser (X1), Brand Image (X2), Brand Trust (X3)
Sumber: Data primer diolah tahun, 2021
105 | L a r a s w a n t i & S e t y a w a t i
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4(1) Februari 2022
Berdasarkan tabel 9 di atas menunjukan bahwa nilai Adjusted R (R2) sebesar 0,519
artinya 51,9 variabel minat beli dapat dijelaskan oleh variabel celebrity endorser, brand
image, brand trust dan variety of selection sedangkan sebesar 48,1 dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak dijelaskan dalam peneltian.
106 | L a r a s w a n t i & S e t y a w a t i
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4(1) Februari 2022
3. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebar kuesioner
online. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner kadang kala tidak
menggambarkan jawaban yang sesungguhnya karena adanya perbedaan karakteristik
responden.
Implikasi Praktis
1. Penelitian ini menunjukan bahwa celebrity endorser tidak berpengaruh terhadap minat
beli body lotion Scarlett Whitening. Hal ini terjadi karena setiap konsumen memiliki
idola masing-masing. Soong Jong Ki sebagai brand ambassador kurang mampu
mewakili produk dan keahlian yang dimiliki kurang merepresentasikan produk Scarlett
Whitening. Selain itu adanya perbedaan kebudayaan antara Korea Selatan dan
Indonesia. Di Korea Selatan body care sudah biasa digunakan wanita maupun pria
sementara di Indonesia body care identik dengan wanita sehingga kurang cocok jika
diiklan oleh seorang laki-laki. Sebaiknya perusahaan Scarlett Whitening ketika akan
memilih celebrity endorser harus memperhatikan kebudayaan tempat target pasar dan
kredibilitas celebrity endorser. Seorang celebrity endorser yang memiliki kredibilitas
dan dianggap memiliki pengetahuan dapat diandalkan untuk mewakili suatu produk
dan juga menjadi prestasi produk yang diwakilinya.
2. Penelitian ini menunjukan bahwa brand image berpengaruh terhadap minat beli body
lotion Scarlett Whitening. Hal ini berarti brand image atau citra merek yang telah
dibangun oleh Scarlett Whitening baik sehingga mampu menarik perhatian dan minat
beli konsumen body lotion Scarlett Whitening. Oleh sebab itu brand image yang
terkenal dan memiliki citra merek yang baik yang sudah melekat di benak konsumen
perlu dipertahankan dan ditingkatkan oleh perusahaan agar reputasi dan nama baik
perusahaan tetap terjaga. Suatu produk yang dimiliki citra merek yang baik dan
terkenal di kalangan masyarakat diyakini dapat membuat konsumen lebih percaya dan
yakin akan body lotion Scarlett Whitening sehingga menumbuhkan dan menarik minat
beli terhadap suatu produk.
3. Peneltian ini menunjukan bahwa brand trust berpengaruh terhadap minat beli body
lotion Scarlett Whitening. Hal ini berarti brand trust atau kepercayaan merek yang
dimiliki oleh perusahaan Scarlett Whitening baik sehingga mampu menarik perhatian
dan minat beli konsumen body lotion Scarlett Whitening. Oleh sebab perusahaan
Scarlett Whitening perlu mempertahankan agar konsumen yakin terhadap produknya.
Perusahaan Scarlett Whitening lebih meyakini konsumen bahwa produknya aman
untuk dipakai, lebih selektif menginformasikan kepada publik bahwa body lotion
Scarlett Whitening sudah memiliki surat lulus uji dari BPOM dan label halal dari MUI.
Dengan diperolehnya surat lulus uji berarti body lotion Scarlett Whitening merupakan
salah satu produk yang benar-benar aman dan halal untuk digunakan oleh orang
muslim. Hal ini bisa menghilangkan keraguan masyarakat terkait dengan status
keamanan dan bisa meningkatkan minat beli.
4. Penelitian ini menunjukan bahwa variety of selection tidak berpengaruh terhadap minat
beli body lotion Scarlett Whitening. Hal ini karena selera masing-masing konsumen
berbeda. Variasi yang dibuat oleh perusahaan Scarlett Whitening kurang banyak dan
kurang melakukan inovasi. Variasi ukuran hanya terdapat satu ukuran 300ml. Padahal
awal konsumen membeli pasti akan membeli ukuran yang kecil dahulu untuk
mencocokan dengan kulit, sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh kulit. Sebaiknya
Scarlett Whitening sering-sering melakukan inovasi dengan menambah varian aroma
dengan melihat varian apa yang diinginkan oleh konsumen dan menambah varian
ukuran dengan berbagai macam varian ukuran sehinggan dapat berdampak menarik
minat beli konsumen.
107 | L a r a s w a n t i & S e t y a w a t i
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4(1) Februari 2022
108 | L a r a s w a n t i & S e t y a w a t i
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4(1) Februari 2022
Implikasi Teoritis
1. Penelitian ini menunjukkan bahwa celebrity endoser tidak berpengaruh terhadap minat
beli. Penelitian ini tidak sejalan dengan teori yang dilakukan oleh Wenas et.al (2014)
bahwa celebrity endorser adalah sebagai semua individu yang menikmati pengenalan
publik dan menggunakan pengenalan ini untuk kepentingan produk konsumen dengan
tampil bersama produk tersebut dalam sebuah iklan. Begitu pula tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Alunat (2016) menunjukan bahwa celebrity endorser
berpengaruh positif terhadap minat beli. Dalam hal ini perusahaan harus
memperhatikan kecocokan antara budaya tempat target pasar yang dituju dan
pengetahuan yang dimiliki oleh celebrity untuk mewakili sebuah produk. Celebrity
endorser akan mendorong dalam proses minat beli apabila selalu memperhatikan daya
tarik, kredibilitas, kekuatan dan kepopuleran antara celebrity dengan produknya.
2. Penelitian ini menunjukan bahwa brand image mempunyai pengaruh terhadap minat
beli. Citra merek yang dimiliki oleh suatu produk baik maka pencitraan tersebut sudah
baik dapat menarik minat beli. Hal ini sejalan dengan teori menurut Kurniawan (2020)
brand image merupakan kumpulan pemahaman atau kepercayaan konsumen sebagai
alasan atau motivasi menetapkan minat konsumen dalam melakukan pembelian. Begitu
pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Dhefiana (2021) menunjukan bahwa brand
image berpengaruh positif terhadap minat beli. Dalam hal ini perusahaan harus
mempertahankan brand image yang dimiliki dan ditingkatkan oleh agar reputasi dan
nama baik perusahaan tetap terjaga.
3. Penelitian ini menunjukan bahwa brand trust mempunyai pengaruh terhadap minat
beli. Apabila kepercayan terhadap suatu merek baik maka minat beli akan meningkat.
Hal ini sejalan dengan teori menurut Warusman dan Utarini (2016:38) kepercayaan
merek merupakan suatu nilai merek yang dapat diciptakan melalui beberapa aspek
yang dapat menimbulkan kepuasan konsumen, dimana setiap individu pada konsumen
menghubungkan kepercayaan merek dengan pengalaman merek tersebut. Begitu pula
penelitian yang dilakukan oleh Arista dan Triastuti (2011) yang menyatakan bahwa
brand trust berpengaruh positif terhadap minat beli. Dalam hal ini perusahaan harus
mempertahankan kepercayaan yang telah dibangun dan meningkatkan lagi untuk lebih
meyakini bahwa produknya aman untuk digunakan.
4. Penelitian ini menunjukan bahwa variety of selection tidak berpengaruh terhadap minat
beli. Penelitian ini tidak sejalan dengan teori yang dilakukan oleh Marius (2015:109)
variasi produk adalah kelengkapan produk yang menyangkut kedalaman, luas dan
kualitas produk yang ditawarkan juga ketersedian produk tersebut. Begitu pula tidak
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tika dan Rose (2019) yang menyatakan
bahwa variasi produk berpengaruh positif terhadap minat beli. Produk yang tidak
memiliki variasi yang beragam cenderung membuat konsumen jenuh terhadap suatu
merek. Dalam hal ini perusahaan lebih inovasi dalam menciptakan produk dan
menciptakan lebih banyak variasi produk mulai dari ukuran, varian, harga dan lainnya.
Dengan demikian upaya untuk menawarkan produk yang bervariasi kepada konsumen
memiliki tujuan. Variasi produk dapat meningkatkan hasil penjualan dan nilai tambah
bagi konsumen.
Referensi
Afriyanti, T., & Rahmidani, R. (2019). Pengaruh Inovasi Produk, Kemasan, Dan Variasi
Produk Terhadap Minat Beli Ice Cream Aice Di Kota Padang. Jurnal Ecogen, 2(3), 270-
279.
109 | L a r a s w a n t i & S e t y a w a t i
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4(1) Februari 2022
Al Rabindra, A. N., & Saputri, M. E. (2019). Pengaruh Promosi Dan Citra Merek Terhadap
Minat Beli Produk Oleh-oleh Pesisir Di Kabupaten Pangandaran. eProceedings of
Management, 6(2).
Antoni, A., & Herianto, M. (2017). Pengaruh Brand Image dan Kepercayaan Merek terhadap Minat
Beli Konsumen pada Produk Mobil Toyota Etios Valco (Studi pada PT. Agung Automall
Pekanbaru) (Doctoral dissertation, Riau University).
Arifin, E., & Fachrodji, A. (2015). Pengaruh persepsi kualitas produk, citra merek dan
promosi terhadap minat beli konsumen ban Achilles di Jakarta Selatan. MIX: Jurnal
Ilmiah Manajemen, 5(1), 153082.
Cholifah, N., Suharyono, S., & Hidayat, K. (2016). Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Brand
Image (Survei Pada Konsumen Kosmetik Wardah Di Counter Wardah Kota Malang) (Doctoral
dissertation, Brawijaya University).
Damayanti, R., Husen, Z., & Mesar, Z. S. H. S. (2021). Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap
Minat Beli dengan Electronic Word Of Mouth Sebagai Variabel Intervening pada
Produk Skincare Emina. Jurnal Mitra Manajemen, 5(6), 390-398.
Darmawan, D., & Arifin, S. (2021). Studi Empiris tentang Kontribusi Harga, Varian Produk,
dan Kemasan terhadap Pembentukan Minat Beli Produk Sabun Mandi Batang (Studi
Kasus terhadap Pekerja Rantau di Kota Surabaya). Bisman (Bisnis dan Manajemen): The
Journal of Business and Management, 4(2), 99-116.
Dhaefina, Z., AR, M. N., Pirmansyah, P., & Sanjaya, V. F. (2021). Pengaruh Celebrity
Endorsement, Brand Image, dan Testimoni terhadap Minat Beli Konsumen Produk
Mie Instan Lemonilo pada Media Sosial Instagram. Jurnal Manajemen, 1(1), 43-48.
Hasanah, T. (2021). Pengaruh Variasi Produk dan Kemasan Terhadap Minat Beli Rokok
Sampoerna (Studi Kasus Pada PT. Sampoerna, Tbk. Pagar Alam. Ekonomika, 14(1), 31-
54.
Hidayati, N., & Yuliandani, L. (2020). Pengaruh Beauty Vlogger, Citra Merek Dan Label
Halal Terhadap Minat Beli Produk Kosmetik Wardah. JSMA (Jurnal Sains Manajemen
dan Akuntansi), 12(1), 65-76.
Lestari, A. P., Rusno, R., & Nurfarida, I. N. (2019). Pengaruh Celebrity Endorser, Brand
Image dan Harga terhadap Minat Beli Konsumen pada Geprek Bensu Kawi
Malang. Jurnal Riset Mahasiswa Manajemen, 5(1).
Nurhayati, A. (2021). Analisis Implementasi Visual Storytelling Marketing dan Brand Trust
Serta Pengaruh Terhadap Minat Beli Kosmetik Wardah pada Mahasiswa Di
Purwakarta. Eqien: Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 8(2), 108-116.
Peronika, N., Junaidi, J., & Maryadi, Y. (2020). Pengaruh Brand Image Terhadap Minat Beli
Produk Kosmetika Wardah Di Kota Pagar Alam. Jurnal Ekonomia, 10(1), 83-93.
Pradipta, H. O., & Mashariono, M. (2015). Pengaruh citra merek, periklanan terhadap minat
beli konsumen thermometer onemed di surabaya. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
(JIRM), 4(7).
110 | L a r a s w a n t i & S e t y a w a t i
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 4(1) Februari 2022
Putra, A., & Heriyanto, M. (2017). Pengaruh iklan dan kepercayaan merek terhadap minat beli
konsumen (Studi pada Texas Chicken Pekanbaru) (Doctoral dissertation, Riau University).
Putri, R. M., & Istiyanto, B. (2021). Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Celebrity Endorser
Tehadap Minat Beli Produk Scarlett Whitening (Studi Kasus pada Perempuan di
Surakarta). Jurnal Ekobis Dewantara Vol, 4(2).
Ramlawati, R. (2020). Pengaruh Celebrity Endorsement dan Citra Merek Terhadap Minat
Beli Produk Kecantikan Wardah Pada Mahasiswi HPMM Cabang Maiwa. Manajemen
Dan Organisasi Review (MANOR), 2(1), 2-1.
Salfina, L., & Gusri, H. (2018). Pengaruh citra merek, kualitas produk dan harga terhadap
minat beli pakaian anak-anak studi kasus Toko Rizky dan Afdal Pariaman. Jurnal
Indovisi, 1(1), 232801.
Savitri, N. W. (2017). Pengaruh celebrity endorser dan iklan melalui media televisi terhadap minat
beli pada Tokopedia di Denpasar (Doctoral dissertation, Udayana University).
Suhardi, D., & Irmayanti, R. (2019). Pengaruh celebrity endorser, citra merek, dan
kepercayaan merek terhadap minat beli konsumen. Jurnal Inspirasi Bisnis Dan
Manajemen, 3(1), 53-62.
Suharto, C. A. S. A., & Trang, I. (2016). Analisis Pengaruh Citra Merek, Harga, Dan Daya
Tarik Iklan Terhadap Minat Beli Konsumen Pada PT. Remaja Jaya Mobilindo
Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 4(3).
Sunjaya, F., & Eridansyah, R. (2019). Pengaruh Kesadaran Merek Dan Citra Merek Terhadap
Minat Beli Produk Dunkin’Donuts Indonesia. Prologia, 3(1), 99-104.
Susanti, F., & Zakaria, Z. (2020). Pengaruh Lokasi Toko dan Citra Merek terhadap Minat Beli
Konsumen pada Ayam Gepuk Pak Gembus Padang. Jurnal Pundi, 3(2), 151-160.
Wulandari, N. M. R., & Nurcahya, I. K. (2015). Pengaruh Celebrity Endorser, Brand Image, Brand
Trust Terhadap Keputusan Pembelian Clear Shampoo di Kota Denpasar (Doctoral
dissertation, Udayana University).
111 | L a r a s w a n t i & S e t y a w a t i
INTERNATIONAL JOURNAL OF SOCIAL AND MANAGEMENT STUDIES (IJOSMAS)
Vol. 3 No 4 (2022) e-ISSN : 2775-0809
Abstract — Advertising is one way to introduce or promote products to consumers. Advertising plays an
important role in encouraging consumers to make a purchase. Companies must be able to implement the right
marketing strategies to create products that suit the wishes and needs of consumers. The purpose of this study
was to determine the effect of advertising on the Purchase Decision of Lemonilo Noodles. This research uses
quantitative research. The data source of this research is primary data using lemonilo noodle consumers as a
sample. The data were collected using accidental sampling with 100 respondents as Mie Lemonilo buyers. This
study uses simple regression analysis. The findings of this study indicate that advertising has a significant effect
on the Purchase Decision of Lemonilo Noodles.
Keywords :Trust Advertising, Purchase Decision, Lemonilo Noodles.
I. PENDAHULUAN
Manusia memerlukan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Kebutuhan pokok tersebut bisa disebut dengan kebutuhan primer yang terdiri dari sandang, pangan
dan papan). Pangan atau makanan adalah kebutuhan manusia yang paling dasar. Setiap makhluk hidup
membutuhkan makanan untuk memperoleh energi dan mempertahankan hidup. Di Indonesia, makanan pokok
masyarakatnya bervariasi yaitu nasi, jagung, sagu, ubi dan mie. Umumnya masyarakat Indonesia mengonsumsi
nasi sebagai makanan utama, namun tidak sedikit pula yang memilih mie sebagai makanan yang sering
dikonsumsi. Bahkan, Menurut data World Instant Noodle Association (2017) Indonesia menjadi negara kedua
dengan konsumsi mie instan terbanyak di dunia setelah Tiongkok (12,6 miliar bungkus per tahun).
Pada umumnya mie mengandung karbohidrat, serat, dan vitamin B, namun tidak semua mie itu sehat. Mie
instan pada umumnya dihasilkan melalui proses penggorengan pada suhu 140 hingga 150 derajat celcius agar
mie menjadi kering, kaku, dan awet. Berangkat dari hal tersebut, Lemonilo hadir dengan mengusung positioning
sebagai mie instan sehat dan memberikan pilihan mie instan yang sehat, enak dan lebih nyaman dikonsumsi
masyarakat Indonesia.
PT Lemonilo Indonesia Sehat atau Lemonilo adalah perusahaan yang didirikan oleh Shinta Nurfauzia (Co-
CEO), Ronal Wijaya (Co-CEO), dan Johannes Ardiant (Chief Product and Technology) pada tahun 2016.
Muncul pertama kali sebagai sebuah lokapasar yang menjual produk-produk sehat dan natural dengan harga
terjangkau, Lemonilo mengusung konsep gaya hidup sehat. Pada September 2017, Lemonilo meluncurkan
produk pertamanya, Lemonilo Mie Instan Rasa Mie Goreng di platform online lemonilo.com. Seiring dengan
meningkatnya permintaan, Lemonilo mie instan kemudian dijual juga secara luring, yaitu di supermarket dan
minimarket. Pada Maret 2019, Lemonilo merilis aplikasi mobile yang tersedia di App Store dan Google Play
Store.
Mie instan Lemonilo dibuat dengan menggunakan oven serta mengandung bahan-bahan dari alam seperti
saripati bayam, kunyit, dan daun bawang. Oleh karena itu, mie instan Lemonilo memiliki periode kadaluarsa
yang lebih singkat dibandingkan mie instan pada umumnya. Mie instan Lemonilo juga tidak menggunakan
bahan-bahan tambahan seperti penguat rasa, pengawet, dan pewarna sintetis.
Selain menghadirkan mie goreng instan alami, pada tahun 2019 Lemonilo menghadirkan produk terbaru
berupa mie kuah instan alami yang juga sehat dan nyaman dikonsumsi. Terdapat dua varian rasa yaitu ayam
bawang dan kari ayam. Warna hijau dari mie kuah instan alami rasa ayam bawang berasal dari daun bawang dan
seledri, sedangkan warna kuning dari mie pada mie kuah instan alami rasa kari ayam berasal dari kunyit. Varian
baru tersebut juga tidak mengandung pengawet, pewarna, dan penguat rasa, tidak digoreng, serta 0% trans fat.
Berbagai varian mie Lemonilo tersebut menjadikan komitmen serius dari Lemonilo untuk menawarkan pilihan
produk kepada masyarakat Indonesia. Selain itu, Lemonilo juga mengedukasi masyarakat bahwa makanan sehat
bisa tetap enak, praktis, dan terjangkau.
Di tengah ketatnya persaingan bisnis mie instan di Indonesia, Lemonilo mampu menembus pasar. Adanya
persaingan ini tidak hanya menimbulkan peluang tetapi juga tantangan. Tantangan yang dihadapi oleh
perusahaan yang bersaing diantaranya yaitu selalu berusaha mencari cara terbaik untuk merebut dan
mempertahankan pangsa pasar.
Perusahaan harus dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat untuk mempertahankan pangsa pasar
dalam kondisi yang kompetitif seperti saat ini. Tidak hanya sekadar menciptakan produk yang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan konsumen, namun juga harus bisa mengkomunikasikan produknya kepada calon
konsumen atau pasar sasarannya, karena bagaimanapun bagusnya suatu produk, jika konsumen tidak
mengetahui keberadaannya di pasar maka konsumen tidak akan berminat terhadap produk tersebut (Durianto
dan Liana, 2004). Oleh karena itu, sangat diperlukan proses penyampaian informasi melalui komunikasi
pemasaran. Penyampaian informasi tentang produk tersebut dapat dilakukan melalui berbagai bentuk program
komunikasi pemasaran diantaranya yaitu advertising, sales promotions, personal selling, public relations, dan
direct marketing (Kotler, 2012).
Iklan merupakan salah satu bagian dari komunikasi pemasaran. Iklan masih diperlukan meskipun
perusahaan memiliki brand yang sudah sangat dikenal. Jika suatu brand yang sudah sangat dikenal namun tidak
beriklan sama sekali, hal tersebut dapat berpengaruh pada brand value. Dalam benak konsumen, iklan diterima
sebagai sumber pengetahuan baru tentang brand dan berpotensi meningkatkan nilai tambah brand.
Hal tersebut ditangkap oleh PT Lemonilo Indonesia Sehat atau Lemonilo untuk mengiklankan produknya
dan menarik perhatian konsumen. Pada Juli 2020, Lemonilo secara resmi memperkenalkan The Baldys sebagai
Brand Ambassador untuk produk mie instan Lemonilo. The Baldys adalah nama keluarga dari pasangan public
figure Nola ‘Be3’ dan Baldy Mulia Putra beserta ketiga anak mereka yaitu Naura, Bevan, dan Neona. Kehadiran
keluarga The Baldys dalam iklan Lemonilo disambut positif oleh masyarakat Indonesia. Kolaborasi antara
Lemonilo dan The Baldys diharapkan dapat menghadirkan banyak inisiatif baru untuk mengenalkan masyarakat
Indonesia akan pentingnya memulai hidup sehat dari lingkaran yang paling kecil seperti keluarga. Keluarga The
Baldys dapat menjadi representasi keluarga Indonesia serta rekan bagi Lemonilo untuk menyampaikan gagasan
akan pentingnya menerapkan hidup sehat sekaligus mempromosikan produk Lemonilo.
Pada Januari 2022, Lemonilo resmi mengumumkan kolaborasi dengan NCT Dream sebagai Brand
Ambassador untuk iklan terbarunya. NCT Dream merupakan boyband asal Korea Selatan yang sedang naik
daun. Kerjasama ini terjalin karena Lemonilo menyadari adanya kesamaan misi dengan NCT Dream yaitu selalu
membawa energi dan semangat anak muda, serta terus mendukung mereka untuk mewujudkan mimpi. Selain
menghadirkan produk mie instan Lemonilo dengan kemasan spesial NCT Dream, Lemonilo juga menghadirkan
berbagai campaign dan konten, termasuk iklan Lemonilo x NCT Dream yang dirilis pada 12 Januari 2022. Sejak
pertama kali ditayangkan di kanal YouTube Lemonilo, video iklan Lemonilo tersebut sudah ditonton lebih dari
tiga juta kali. Beragam iklan yang dihadirkan oleh Lemonilo dikemas dengan apik dan menarik.
Menurut Indiarto (2006), apabila suatu iklan memiliki daya tarik yang kuat akan memperbesar peluang
bahwa informasi iklan akan diperhatikan. Pesan iklan juga dibuat semenarik mungkin, informatif, dan jelas
sehingga calon konsumen dapat menilai produk berdasarkan iklan tersebut.
Laskey et al (dalam Indiarto, 2006) menyatakan bahwa efektivitas iklan dipengaruhi oleh message
strategy dan seberapa baik pesan tersebut disampaikan atau eksekusi pesan iklan. Proses periklanan akan
berjalan dengan baik jika pesan dalam iklan dapat tersampaikan dan sesuai dengan minat pemirsa. Frekuensi
iklan yang tinggi dengan penayangan pada bagian hari yang tepat akan dapat menjangkau khalayak sesuai
sasaran dari produk yang diiklankan. Menurut Kotler (2012), perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya,
sosial, pribadi dan psikologis, dimana faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam.
Informasi mengenai produk mendasari proses membeli sehingga akhirnya muncul suatu kebutuhan, disini
konsumen akan mempertimbangkan dan memahami kebutuhan tersebut, apabila penilaian pada produk sudah
jelas maka konsumen akan mencari produk yang dimaksud, kemudian akan berlanjut pada evaluasi produk dan
akhirnya konsumen akan mengambil keputusan untuk membeli atau memutuskan untuk tidak membeli yang
disebabkan produk tidak sesuai dan mempertimbangkan atau menunda pembelian pada masa yang akan datang.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh Iklan terhadap
Keputusan Pembelian Mie Lemonilo.
pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Konsumen bebas memilih produk
yang diinginkan sesuai dengan kebutuhannya, memutuskan tempat pembelian, bagaimana caranya, banyak
pembelian, kapan membeli, dan mengapa harus membeli. Konsumen membeli dan mengonsumsi produk
bukan sekadar karena nilai fungsi awalnya, namun juga karena nilai sosial dan emosionalnya.
Keputusan pembelian adalah pemilihan satu dari dua atau lebih alternatif pilihan, artinya seseorang dapat
membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan (Kotler & Armstrong, 2012). "Konsumen
melalui lima tahap dalam proses keputusan pembelian antara lain pengenalan masalah, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian" (Kotler dan Keller,
2009). Adapun dimensi keputusan pembelian:
a. Pencarian Informasi
Proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen telah tertarik untuk mencari lebih banyak
informasi.
b. Minat
Setelah memperoleh informasi, pembeli mulai menumbuhkan minat atau keinginan atas barang tersebut.
c. Evaluasi alternative
Proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen menggunakan informasi untuk melakukan
evaluasi atas berbagai pilihan.
d. Keputusan pembelian
Proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen benar-benar membeli produk.
B. Iklan
Periklanan adalah setiap bentuk komunikasi media masa (TV, radio,majalah, koran) yang dapat
mengirimkan pesan kepada sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan, mengenai suatu produk,
servis, ataupun ide. Iklan menjadi salah satu instrumen promosi yang penting khususnya bagi perusahaan
yang memproduksi barang atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat luas.
Iklan merupakan salah satu media yang paling umum bagi perusahaan dalam melakukan komunikasi
persuasif pada sasaran pembeli dan masyarakat. Pengertian iklan secara komprehensif adalah semua
bentuk aktifitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang
dibayar olehsponsor tertentu (Durianto, 2011). Iklan merupakan segala bentuk presentasi nonpribadi dan
promosi gagasan barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Iklan adalah cara yang efektif
dalam menyampaikan pesan, untuk membangun persepsi merek atau untuk mendidik orang (Kotler, 2012).
Iklan dapat memengaruhi dua parameter kepuasan konsumen. Pertama, iklan dapat membentuk perceived
quality yang kemudian akan mempengaruhi penilaian terhadap kualitas secara keseluruhan, dan pengaruh iklan
semakin besar jika konsumen tidak dapat mengevaluasi kualitas sesungguhnya. Kedua, iklan dapat
memengaruhi perceived best, yaitu keyakinan bahwa suatu produk adalah yang terbaikdi kelasnya dipengaruhi
oleh citra merek. Oleh sebab itu, banyak perusahaan menyediakan biaya iklan yang besar untuk memperkuat
citra merek dan kesadaran merek pada benak konsumen dengan tujuan membantu perusahaan mendapatkan
konsumen baru dan meningkatkan kualitas merek.
Periklanan dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan
organisasi. Menurut Shimp (2010), fungsi periklanan diantaranya yaitu:
a. Memberi informasi (informing)
Membuat konsumen sadar akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat
merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif.
b. Membujuk (persuading)
Iklan yang efektif akan mampu membujuk pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang
diiklankan.
c. Mengingatkan (reminding)
Iklan berfungsi menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen.
d. Memberi nilai tambah (adding value)
Periklanan memberi nilai tambah pada konsumen dengan memengaruhi persepsi konsumen.
e. Mendampingi upaya - upaya lain perusahaan (assisting)
Iklan sebagai pendamping yang memfasilitasi upaya- upaya lain dari perusahaan dalam proses
komunikasi pemasaran.
Setiap media dan sarana memiliki karakteristik dan keunggulan yang unik. Para pengiklan berupaya
memilih media dan sarana yang karakteristiknya paling sesuai dengan merek yang diiklankan untuk
menjangkau sasaran dan menyampaikan pesan yang dimaksud (Lee & Johson, 2007). Dalam usaha memenuhi
tujuan periklanan, perusahaan harus memilih media iklan dengan tepat. Secara umum, media yang tersedia dapat
dikelompokkan menjadi empat kelompok (Rangkuti, 2009). Kelompok-kelompok tersebut adalah:
a. Media cetak
Media cetak yaitu media statis yang mengutamakan pesan dengan sejumlah kata, gambar, foto, baik
dalam tata warna maupun hitam putih. Bentuk-bentuk iklan dalam media cetak biasanya berupa iklan
baris, iklan display, suplemen, pariwara, serta iklan layanan masyarakat. Contoh media iklan yang
temasuk dalam media cetak ialah surat kabar, majalah, tabloid.
b. Media elektronik
Media elektronik yaitu media dengan teknologi elektronik dan hanya bisa digunakan jika terdapat jasa
transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship, jingle,
sandiwara, iklan partisipasi (disisipkan ditengah-tengah film atau acara), serta pengumuman acara atau
film. Contoh media iklan yang temasuk dalam media elektronik yaitu televisi dan radio.
c. Media luar ruang
Media luar ruang yaitu media iklan yang dipasang pada tempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di
pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya seperti pada bus kota, gedung, tembok, dan lain
sebagainya. Jenis-jenis media luar ruang meliputi billboard, baliho, poster, spanduk, serta umbul-umbul.
Iklan pada media luar ruang biasanya berukuran besar.
Ketiga media diatas termasuk dalam kategori media iklan lini atas atau above-the-line. Selain
pengelompokkan ketiga media di atas, masih terdapat satu kelompok media lagi yaitu:
a. Media lini bawah
Media lini bawah atau below-the-line yaitu media-media minor yang digunakan untuk mengiklankan
suatu produk. Meskipun dianggap menjadi media minor, namun iklan lini bawah juga memiliki
peranan penting dalam suatu kampanye periklanan. Hal ini disebabkan karena media lini bawah
dalam hal-hal tertentu bisa menjadi lebih efektif, tergantung bentuk iklan dan kampanye yang
hendak dilakukan oleh pengiklan.
Menurut Rangkuti (2009) setiap media iklan mempunyai keuntungan dan kerugian sebagai berikut:
a. Iklan televisi
Iklan televisi merupakan iklan yang ditayangkan melalui media televisi dan pesan dapat
disampaikan dalam bentuk audio, visual, dan gerak. Televisi merupakan media iklan yang paling
berpengaruh dan menjangkau spectrum konsumen. Iklan televisi mempunyai kekuatan dalam
pembangunan merek. Tetapi sifat pesannya cepat berlalu dan unsur-unsur kreatif dapat
mengacaukan tujuan iklan dari produk dan jasa tersebut.
b. Iklan cetak
Iklan cetak dapat memberikan banyak informasi tentang produk dan secara efektif
mengkombinasikan penggunaan dengan gambaran penggunaan, tetapi perlu dilakukan suatu
pembuatan iklan yang benar agar mencapai tujuan yang diinginkan.
c. Iklan radio
Iklan radio relatif murah untuk diproduksi, dipasang, dan penutupan yang singkat memungkinkan
tanggapan yang tepat. Namun terdapat kerugian yaitu tidak adanya gambaran visual dari produk atau
jasa tersebut dan sifat konsumen yang relatif pasif dalam mengolah maksud utama iklan tersebut.
Shimp (2010), menyatakan meskipun pesan-pesan yang efektif penting untuk periklanan yang
sukses, pesan tersebut menjadi tidak berarti jika media periklanan yang digunakan tidak mampu
mencapai khalayak sasaran yang dimaksud.
Keterangan:
n = jumlahsampel
N = jumlah populasi
e = tingkat kesalahan atau ketidaktelitian karena pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi.
Jumlah sampel yang akan diambil dalam melakukan penelitian ini adalah 100 orang.
Teknik ini digunakan jika peneliti bermaksud memprediksikan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel
dependen, jika hanya ada satu variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan
nilainya). Analisis regresi sederhana akan dilakukan jika jumlah variable independennya hanya satu (Akdon &
Riduwan, 2009). Rumusnya sebagai berikut:
Y = a+ +e
Keterangan :
Y = Keputusan Pembelian
X1 = Variabel Iklan
a = Konstanta
b1 = Koefiesien
e = erorr
Berdasarkan hasil pengolahan data, semua item pertanyaan pada variabel dalam penelitian ini valid, karena
semua memiliki nilai r > 0,195. sedangkan hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Standar pengujian reliabilitas menggunakan nilai cronbach's alpha adalah 0,6, berdasarkan hasil perhitungan
semua hasil uji reliabilitas diatas 0,6 sehingga reliabel.
Analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel bebas
terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh X terhadap Y yang
diproyeksikan dengan model regresi berdasarkan tabel berikut:
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 3.952 2.533 1.560 .122
1
X .566 .055 .717 10.195 .036
a. Dependent Variable: Y
Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh persamaan regresi linier sederhana dari tabel di atas sebagai
berikut:
Y = 3,952 + 0,566 X
Dari hasil persamaan regresi linier sederhana di atas maka dapat diketahui bahwa :
a. Nilai konstanta 3,952, artinya jika Iklan (X), bernilai nol, maka nilai Keputusan Pembelian (Y) 3,952.
b. Koefisien regresi variabel Iklan (X) menunjukan nilai positif yaitu 0,566. Hal ini menunjukan bahwa
variabel Iklan (X) berpengaruh positif terhadap peningkatan Keputusan Pembelian (Y), artinya semakin
tinggi tingkat Iklan (X) akan menyebabkan semakin meningkatnya pula Keputusan Pembelian (Y).
Uji t merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel
independen dengan variable dependen. Uji parsial (Uji-t) digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel
X (variabel bebas) terhadap (Y). Uji parsial dapat disimpulkan berdasarkan hipotesis sebagai berikut:
a. Apabila nilai probabilitas ≥ 0.05 maka variabel X (independen) tidak memiliki pengaruh secara parsial
terhadap variabel Y (dependen) dalam artian tidak signifikan.
b. Apabila nilai probabilitas ≤ 0.05 maka variabel X (independen) berpengaruh secara parsial terhadap variabel
Y (dependen) dalam artian variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan.
Berdasarkan hasil pengujian uji t di atas diperoleh nilai 0,000 yang artinya <0,05. Terdapat hubungan yang
nyata antara X dan Y. Hal ini memperlihatkan bahwa Iklan (X) berpengaruh signifikan terhadap Keputusan
Pembelian (Y).
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh Iklan terhadap Keputusan Pembelian Mie
Lemonilo, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel Iklan mempunyai pengaruh positif terhadap
Keputusan Pembelian, karena dari hasil uji hipotesis t nilai signifikansinya 0,000 yang berarti < 0,05, adapun
saran yang dapat penulis berikan adalah:
a. Pada media elektronik, frekuensi penayangan iklan pada reguler time sebaiknya dialihkan dan diperbanyak
ke prime time.
b. Penelitian mendatang sebaiknya menggunakan subjek penelitian tidak hanya Mie Lemonilo saja, serta
variabel penelitian bisa ditambahkan variabel lain yang memperngaruhi keputusan pembelian konsumen.
REFERENCES
Akdon, dan Riduwan. (2009). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen.
Bandung: Dewa Ruci.
Alma, Buchari. (2011). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Penerbit Alfabeta.
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Durianto, Darmadi dan C. Liana. (2004). Analisis Efektivitas Iklan Televisi Softener Soft & Fresh di
Jakarta dan Sekitarnya dengan Menggunakan Consumer Decision Model. Jurnal Ekonomi Perusahaan,
Vol. 11, No. 1, 35-55.
Durianto, Darmadi. (2011). Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek,
Cetakan XX. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Indiarto, Fidelis. (2006). Studi Mengenai Faktor Kekhawatiran dalam Proses Penyampaian Pesan Iklan.
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. 5,No. 3, 243-268.
Juliansyah, Noor. (2012). Metodologi Penelitian Skripsi. Tesis. Disertasi dan Karya Ilmiah. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Kerlinger. (2006). Asas-asas Penelitian Behavioral Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Kotler, Philip and Gary Armstrong. (2012). Prinsipprinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1 Jakarta, Erlangga.
Kotler, Philip. (2012). Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing Brand Equity.
New Jersey: Prentice Hall inc.
Lee, Monle dan Carla Johnson. 2007. Prinsip Prinsip Periklanan Dalam Perspektif Global.
Diterjemahkan oleh Haris Munandar dan Dudi
Rangkuti, Freddy. (2009). Strategi Iklan yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing
Communication. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Shimp, T.A. (2010), Advertising, promotion , & other aspects of Integrated Marketing Communication,
8th Edition, South-Western, Cengage Learning.
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Yusuf, Y., & Widyastutik, W. (2007). Analisis Pengaruh Ekspor-impor Komoditas Pangan Utama dan
Liberalisasi Perdagangan terhadap Neraca Perdagangan Indonesia. Jurnal Manajemen & Agribisnis, 4(1),
46-56.
Abstract
The purpose of this study was to examine the effect of product, price, location, and promotion variables
on consumer buying interest at the Lapai Honey Donut Shop. Collecting data by distributing
questionnires to 99 respondents using total sampling technique, where the entire population is sampled,
using multiple linear regression testing with the help of the SPSS application. The result of this study
indicate that the product has a positive effect on consumer buying interest, while price, location and
promotion have no effect on consumer buying interest.
Keywords : product, price, place, promotion and consumer buying interest.
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variabel produk, harga, lokasi, dan promosi terhadap
minat beli konsumen di Toko Donat Madu Lapai. Pengumpulan data dengan mendistribusikan kuesioner
kepada 99 responden dengan menggunakan teknik total sampling, dimana seluruh populasi dijadikan
sampel, menggunakan pengujian regresi linier berganda dengan bantuan aplikasi SPSS. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa produk berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen, sedangkan harga,
lokasi dan promosi tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
Kata kunci : produk, harga, tempat, promosi dan minat beli konsumen.
PENDAHULUAN
Memasuki revolusi industri 4.0 para pelaku usaha dituntut untuk semakin kreatif dalam
menjalankan usahanya. Pada saat ini para pelaku usaha dituntut untuk lebih kreatif dalam
mempromosikan produknya guna untuk bisa bersaing dengan para kompetitor. Tujuan dari suatu
usaha tak lain dan tak bukan adalah untuk memperoleh keuntungan sebesar besarnya. Maka
dalam hal ini pelaku usaha dituntut untuk memahami apa yang dinamakan dengan marketing
mix (bauran pemasaran)
Demi menarik minat beli konsumen berbagai cara dilakukan oleh pelaku usaha, salah
satunya memperhatikan marketing mix (bauran pemasaran). Hal ini jelas bertujuan untuk
meningkatkan volume penjualan dan meningkatkan profitabilitas. Usaha yang dilakukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan salah satunya melalui kegiatan pemasaran,
yaitu proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan
yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap niali dari pelanggan sebagai
imbalannya (Abbas, 2015).
Menurut Kotler, Bowen dan Makens (1999:156), minat beli adalah suatu hal yang timbul
setelah adanya proses evaluasi alternatif dan di dalam proses evaluasi, seseorang akan membuat
rangkaian pilihan mengenai produk yang nantinya akan dibeli baik atas pertimbangan merek atau
minat sendiri. Minat beli (purchase intention) juga dapat diartikan sebagai keinginan yang
muncul dari diri konsumen terhadap suatu produk yang kemudian menimbulkan ketertarikan
hingga mengambil tindakan dengan melakukan proses pembelian terhadap produk tersebut.
Dalam penelitian ini strategi pemasaran yang digunakan adalah bauran pemasaran yang
terdiri dari 4P (Product, Price, Place, Promotion) sedangkan menurut Adhagasari (2016) bauran
pemasaran (marketing mix) yaitu cara untuk mencapai tujuan pemasaran dengan melakukan
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen melalui pertukaran barang dan jasa. Bauran
pemasaran juga dapat didefinisikan sebagai sekumpulan kegiatan yang saling berhubungan, yang
disusun untuk tujuan mengetahui kebutuhan konsumen dan seterusnya, mengembangkan barang
yang dibutuhkan, menentukan harga, mendistribusikannya, dan mempromosikannya (Sadono
Sukirno, dkk., 2004: 209).
Unsur pertama adalah product (produk). Produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki, diinginkan, ataupun dikonsumsi,
yang meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi, dan gagasan atau buah
pemikiran (Rambat Lupiyoadi, 2011: 58).
Unsur kedua dari bauran pemasaran adalah price (harga). Menurut Buchari Alma (2004:
147) harga merupakan suatu atribut yang melekat pada suatu barang yang memungkinkan barang
tersebut dapat memenuhi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan memuaskan konsumen
(statisfication) yang dinyatakan dengan uang.
Unsur ketiga adalah place (tempat atau lokasi). Lokasi merupakan faktor penting juga
yang mempengaruhi minat beli konsumen. Jika lokasi strategis dan akses mudah maka akan
menimbulkan minat beli yang tinggi dari konsumen. Apalagi pada era yang sangat canggih
sekarang pemasaran cukup dilakukan melalui sosial media seperti, instagram. Jadi dengan
kemudahan akses dan cukup melalui handphoe saja konsumen dapat melihat produk yang
ditawarkan sehingga dapat meningkatkan minat beli konsumen.
Promosi juga merupakan salah satu stategi yang harus dilakukan perusahaan guna untuk
meningkatkan minat beli konsumen. Promosi merupakan ujung tombak dari kegiatan usaha yang
merupakan bagian strategi pemasaran yang sangat berdampak terhadap perusahaan. Hal ini jelas
akan menimbulkan minat beli konsumen dan meningkatkan volume penjualan serta
meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap minat
beli konsumen pada toko donat madu yang dilatar belakangi oleh keingintahuan peneliti secara
lebih luas dan lebih menyeluruh serta pemecahan masalah melalui penelitian yang dilakukan
secara objektif, sistimatis serta menggunkan metode dan mengikuti prosedur, dan prisip-prisip
dan kaidah-kaidah pengumpulan, pengolahan data dan pembuktian secara ilmiah.
Tabel 1
Data Penjualan Donat Madu Pada Toko Donat Madu Lapai
Pada tanggal 1 September- 3 September 2021
No Jumlah
Penjualan/ Pembeli
Tanggal buah (orang)
1 1 September 2021 400 35
2 2 September 2021 500 40
3 3 September 2021 300 24
Total 1200 99
Sumber: Toko Donat Madu Padang
Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat dilihat penjualan donat madu dari tanggal 1
September 2021- 3 September 2021. Penjualan yang terjadi naik turun selama kurun waktu 3
hari. Pada tanggal 1 jumlah donat yang terjual sebanyak 400 buah dengan total pembeli 35
orang. Pada tanggal 2 jumlah donat yang terjual sebanyak 500 buah dengan total pembeli 40
orang. Pada tanggal 3 jumlah donat yang terjual sebanyak 300 buah dengan total pembeli 24
orang.
Berdasarkan latar belakang di atas serta terjadinya masalah naik turun tingkat penjualan
pada toko donat madu maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut dengan populasi dan
sampel yang lebih luas terkait minat beli konsumen terhadap donat madu.
Seseorang membeli produk bukan hanya fisik semata, melainkan manfaat yang
ditimbulkan oleh produk yang dibeli. Bernand (2009) mengatakan bahwa produk merupakan
sesuatu yang dapat memberi manfaat, memenuhi kebutuhan konsumen dan dapat memuaskan
konsumen. Maka dari itu, seorang pengusaha dituntut untuk selalu kreatif, dinamis,dan
berpikiran luas dalam menciptakan serta mengembangkan suatu produk. Menurut Tjiptono
(2007) produk yang berkualitas mempunyai hubungan sangat erat dengan sikap konsumen,
dimana produk yang memiliki kualitas memberikan suatu dorongan minat kepada konsumen
untuk membeli produk tersebut. Karena produk yang ditawarkan akan menggambarkan kondisi
perusahaan, jika perusahaan melakukan kesalahan dalam hal pemasaran kepada konsumen dapat
menurunkan tingkat minat beli konsumen, bahkan dapat berdampak pada image yang kurang
baik (E Silaningsih dan P Utami., 2018).
Penelitian sebelumnya yang mendukung teori diatas adalah penelitian yang dilakukan
oleh (Yolla Margaretha, 2011) yang menunjukan hasil terdapat pengaruh produk terhadap minat
beli. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh (Eko Purnomo, 2016) dengan hasil penelitian
kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.
H1: Produk secara parsial berpengaruh terhadap minat beli konsumen
Harga merupakan salah satu penentu pemilihan produk yang nantinya akan berpengaruh
terhadap minat pembelian. Bila suatu produk mengharuskan konsumen mengeluarkan biaya yang
lebih besar dibandingkan dengan manfaat yang diterima, maka yang terjadi adalah bahwa produk
tersebut memiliki nilai negatif. Sebaliknya, apabila konsumen menganggap bahwa manfaat yang
diterima lebih besar, maka yang terjadi adalah produk tersebut memiliki nilai yang positif
(Sundalangietal.,2014). Penetapan harga merupakan salah satu keputusan terpenting dalam
pemasaran. Harga memainkan peran strategi dalam pemasaran. Bila harga terlalu mahal, maka
produk yang bersangkutan tidak akan terjangkau oleh pasar sasaran dan minat beli konsumen
cenderung menurun terhadap produk tersebut karena dalam membeli suatu produk konsumen
tidak hanya mempertimbangkan kualitasnya saja, tetapi juga memikirkan kelayakan harga.
Teori diatas sudah dibuktikan oleh beberapa penelitian, diantaranya pertama penelitian
oleh (Ismail Razak, 2016) yang menyatakan price berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
Kedua, (Susanto,2013) hasil penelitiannya menunjukkan harga sangat berpengaruh terhadap
minat beli konsumen.
H2: Harga secara parsial berpengaruh terhadap minat beli konsumen
Tempat merupakan faktor yang penting dalam bauran pemasaran (marketing mix), karena
pada tempat yang tepat sebuah usaha dapat lebih sukses dari tempat yang memiliki tempat yang
kurang strategis, meskipun menjual produk yang sama. Tempat mempunyai hubungan yang
positif terhadap minat beli dan merupakan salah satu faktor penting dalam pencapaian tujuan
usaha.
Untuk membuktikan teori di atas, berikut peneliti paparkan beberapa penelitian terdahulu
yang konsisten dengan teori diatas. Pertama,(Andokoetal., n.d.),yang menyatakan lokasi
berpengaruh terhad ap minat beli konsumen. Kemudian penelitian oleh (Verina Onggusti &
Jovita Alfonso,n.d.) yang menyebutkan place berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
H3: Lokasi secara parsial berpengaruh terhadap Minat Beli Konsumen
Strategi pemasaran banyak berkaitan dengan komunikasi. Promosi merupakan salah satu
bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Untuk menjalankan fungsi
pemasaran, maka hal yang harus dilakukan dalam kegiatan promosi harus lebih dari sekedar
memberikan informasi kepada khalayak. Promosi harus mampu membujuk khalayak ramai agar
mampu tertarik terhadap suatu produk yang dipromosikan dan berperilaku sesuai dengan strategi
pemasaran untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan. Promosi akan membawa dan
mengarahkan konsumen membeli produk-produk yang telah dirancang oleh produsen guna
memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan tingkat kepuasan kepada konsumen.
Teori diatas konsisten dengan beberapa penelitian berikut ini, pertama (Muhammad
Fakhru Rizky Nst & Hanifa Yasin, 2014) yang menyatakan promosi berpengaruh positif
terhadap minat beli konsumen. Kedua, (Ramadhani, n.d.) yang menyebutkan promosi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.
H4: Promosi secara parsial berpengaruh terhadap minat beli konsumen
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kuantitatif dengan data yang
diperoleh berdasarkan jawaban kuisioner. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sama
dengan jumlah populasi yaitu sebanyak 99 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji
instrument penelitian yang terdiri dari uji reliabilitas dan uji validitas. Dan juga menggunakan uji
asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.
Penelitian ini juga menggunakan uji regresi linear berganda serta uji hipotesis (UJI T).
Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji instrument yang terdiri dari uji validitas
untuk menguji pertanyaan yang diberikan kepada responden dan uji reliabilitas untuk menguji
jawaban yang diberikan responden. Uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel residual terdistribusi normal, uji multikolinearitas
untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas pada variabel, dan uji heteroskedastisitas
untuk menguji apakah regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Penelitian ini juga menggunakan analisis regresi linear berganda untuk
mengolah dan membahas data yang diperoleh dan untuk menguji hipotesis digunakan uji T.
Lokasi 0,009
Promosi 0,003
Sumber : Data SPSS 21 (Data diolah tahun 2021)
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4
Y = 23,326 + 0,375 (X1) - 0,076(X2) + 0,009(X3) + 0,003(X4)
Persamaan regresi linear berganda diatas mempunyai arti sebagai berikut :
Dari model persamaan regresi diatas, dapat di interpretasikan konstanta bernilai 23,326
satuan, artinya jika variabel produk(X1), harga(X2), lokasi(X3) dan promosi (X4) diasumsikan
sama dengan nol, maka minat beli bernilai sebesar 23,326 satuan.
Koefisien regresi produk sebesar 0,375 satuan artinya setiap peningkatan variabel produk
sebesar 1 satuan berarti variabel minat beli meningkat sebesar 0,375 satuan dengan asumsi
variabel lain dianggap konstan.
Koefisien regresi harga sebesar -0,076 satuan artinya setiap peningkatan variabel harga
sebesar 1 satuan berarti variabel minat beli menurun sebesar -0,076 satuan dengan asumsi
variabel lain dianggap konstan.
Koefisien regresi lokasi sebesar 0,009 satuan artinya setiap peningkatan variabel lokasi
sebesar 1 satuan berarti variabel minat beli meningkat sebesar 0,009 satuan dengan asumsi
variabel lain dianggap konstan.
Koefisien regresi promosi sebesar 0.003 satuan artinya setiap peningkatan variabel promosi
sebesar 1 satuan berarti variabel minat beli meningkat sebesar 0,003 satuan dengan asumsi
variabel lain dianggap konstan
Uji Hipotesis
Uji Statistik (uji t)
Tabel 13
Hasil Uji T
No Variabel t-hitung t-tabel Α Sign Kesimpulan
1 produk ((X1) 3,931 1,660 0,05 0,000 H1 diterima
indikator (kualitas produk, fitur, gaya dan desai produk). Dimana nilai t-hitung lebih besar dari
t-tabel (3,931>1,660) dengan nilai signifikan lebih kecil dari nilai alpha (0,000<0,05) maka,
hipotesis pertama (H1) dalam penelitian ini dinyatakan diterima.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendrafure (2013) yang
berjudul lokasi, produk, harga, dan kualitas pelayanan pengaruhnya terhadap minat beli pada
pasar tradisional. Adapun hasil penelitian variabel produk berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat beli.
Pengaruh Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko Donat Madu Lapai
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua, ditemukan variabel harga tidak berpengaruh
terhadap minat beli konsumen pada toko donat madu lapai, dengan indikator (keterjangkauan
harga, daya saing harga, kesesuaian harga dan manfaat ). Dimana nilai t-hitung kecil besar dari
t-tabel (-1,087<1,697) dan nilai signifikan lebih besar dari nilai alpha (0,280<0,05) maka,
hipotesis kedua (H2) dalam penelitian ini ditolak.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aptaguna, A, Pitaloka, E
(2016) yang berjudul pengaruh kualitas layanan dan harga terhadap minat beli jasa gojek.
Adapun hasil penelitian variabel harga tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
beli.
Pengaruh Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko Donat Madu Lapai
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis lokasi, ditemukan variabel lokasi tidak
berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada toko donat madu lapai, dengan indikator (dekat
dengan tempat tinggal, mudah dijangkau, kenyaman terjamin,memiliki tempat parkir yang luas
). Dimana nilai t-hitung kecil besar dari t-tabel (0,108<1,697) dan nilai signifikan lebih besar
dari nilai alpha (0,915<0,05) maka, hipotesis kedua (H3) dalam penelitian ini ditolak.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Abdul Latief (2018) yang
berjudul Analisis Pengaruh Produk, Harga, Lokasi, dan Promosi terhadap minat beli konsumen
pada warung wedang jahe. Adapun hasil penelitian variabel lokasi tidak berpengaruh poistif dan
signifikan terhadap minat beli.
Pengaruh Promosi Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko Donat Madu Lapai
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis promosi, ditemukan variabel lokasi tidak
berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada toko donat madu lapai, dengan indikator
(periklanan, promosi penjualan, hubungan masarakat, pemasaran langsung dan penjualan tatap
muka). Dimana nilai t-hitung kecil besar dari t-tabel (0,046<1,697) dan nilai signifikan lebih
besar dari nilai alpha (0,963<0,05) maka, hipotesis kedua (H3) dalam penelitian ini ditolak.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Abdul Latief (2018) yang
berjudul Analisis Pengaruh Produk, Harga, Lokasi, dan Promosi terhadap minat beli konsumen
pada warung wedang jahe. Adapun hasil penelitian variabel promosi tidak berpengaruh poistif
dan signifikan terhadap minat beli.
KESIMPULAN
1. Variabel produk berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Hal ini dibuktikan dengan
nilai sig 0,000 < 0,05. Artinya variabel produk merupakan variabel yang menjadi
pertimbangan konsumen dalam membeli donat madu.
2. Variabel harga tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Hal ini dibuktikan
dengan nilai sig -1,087 < 0,05. Artinya variabel harga merupakan variabel yang tidak
menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli donat madu.
3. Variabel lokasi tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Hal ini dibuktikan
dengan nilai sig 0,108< 0,05. Artinya variabel lokasi tidak menjadi pertimbangan
konsumen dalam membeli donat madu.
4. Variabel promosi tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Hal ini dibuktikan
dengan nilai sig 0,046 < 0,05. Artinya variabel prormosi tidak menjadi pertimbangan
konsumen dalam membeli donat madu.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, Amri., Junaidi., y. (2009). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Penerapannya (edisi pert).
Bogor: ipb press.
Andoko, J., Devina, P., Perhotelan, M., & Petra, U. K. (n.d.). No Title. 55–69.
Bachriansyah, R. A. (2011). Analisis Pengaruh Kualitas Produk , Daya Tarik Iklan , Dan
Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Ponsel Nokia (Studi Kasus
Pada Masyarakat Di Kota Semarang). Universitas Diponegoro.
Calvindo, W. (2018). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Multi
Konsep Restoran 1914 Surabaya Wendy Calvindo. surabaya.
Fatihudin, D. (2015). Metodologi Penelitian Untuk Ilmu Ekonomi, Manajemen Dan Akuntansi
(Cetakan Pe). Sidoarjo: Zifatama.
Herdioko, J., Bisnis, F., Kristen, U., & Wacana, D. (2014). Pengaruh Produk Dan Harga
Terhadap Minat Beli Konsumen Dalam Berbelanja Produk Kopi Secara Daring: Studi Kasus
Pada Situs Internet Otten Coffee. 129–136.
Kotler, P. (2013). Marketing Management. NewJersey, Prentice Hall.
Kotler, P., & Keller, K.L., (2009). Marketing Management, 13 Edition. Pearson Education, Inc
Kristianto, D., Anggono, A. C., Perhotelan, M., & Petra, U. K. (n.d.). No Title. 489–501.
Latief, A. (2018). Analisis Pengaruh Produk, Harga, Lokasi Dan Promosi Terhadap Minat Beli
Konsumen Pada Warung Wedang Jahe (Studi Kasus Warung Sido Mampir Di Kota
Langsa). Jurnal Managemen Dan Keuangan, 7(1), 90–99.
Margaretha, Y. (2011). Minat Beli Pada Program Magister Manajemen Universitas Kristen
Maranatha Yolla Margaretha. 2011(65)
Marlia, R. (2019). Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Keputusan Pembelian
Konsumen Pada Swalayan Surya Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada
Swalayan Surya Cabang Jatimulyo Lampung Selatan). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung 1440.
Nst, Muhammad Fakhru Rizky., & Yasin, H. (2014). Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap
Minat Beli Perumahan Obama PT. Nailah Adi Kurnia Sei Mencirim Medan. Jurnal
Manajemen & Bisnis, 14(02), 135–143.
Purnomo, E. (2016). Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Dalam Membeli Beras Lokal (Studi
Kasus Desa Rambah Utama).
Ramadhani, A. F. (n.d.). Analisis Pengaruh Promosi , Efek Komunitas , Reputasi Perusahaan ,
Harga , Dan Kompetensi Tenaga Marketing Terhadap Minat Konsumen Mengambil
Kredit Di PT BPR Weleri Makmur Semarang.
Razak, I. (2016). Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Minat Beli. 4(2), 1–8.
Sanusi, A. (2011). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Schiffman, L.G. & Kanuk, L.L. (2004). Consumer Behavior, 8 edition. New Jersey, Prentice
Hall.
Septiani, F. (2017). Pengaruh Harga terhadap Minat Beli (Studi Kasus Pada PT Asuransi Jiwa
Recapital Di Jakarta). Jurnal Mandiri: 1(2), 274–288.
Silaningsih, E. & P. Utami (2018). Pengaruh Marketing Mix Terhadap Minat Beli Konsumen
Pada Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) ProdukOlahan Makanan Ringan
The Effect Of Marketing Mix To Consumen Willingness To Buy In Micro Small Medium
Enterprises (Msme) Snacks Product Materi Dan Metode. 9, 144–158
Sitorus, S. A. (2014). Pengaruh Promosi Dan Personal Selling Terhadap Minat Beli Konsumen
Pada PT Aras Dinamika Abad Imedan. 2(1), 51–59.
Sulistyari, I.N. Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, dan Harga Terhadap Minat
Beli Produk Oriflame. (2012). Skripsi, Semarang: Universitas Diponegoro.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulistyari, i. n. (2012). Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Dan Harga Terhadap
Minat Beli Produk Oriflame. Universitas Diponegoro.
Sundalangi, M., Mandey, S. L., Jorie, R. J., Produk, K., Produk, K., Iklan, D. T., Potongan, D. A.
N., & Terhadap, H. (2014). 3 1,2,3. 2(1), 313–324.
Susanto, P. (2013). Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Harga Terhadap Minat Beli Pada
Sepeda Fixie Di Kota Padang. 2, 59–71.