PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Ujian Kompetensi : 4
Nama Mata Kuliah: Manajemen Sumber Daya Manusia
Kode Mata Kuliah: EM210307
CPMK:
Mahasiswa mampu mengidentifikasi (P2), merembug (A4) dan menganalisis kasus (C4) Pengembangan
SDM (S2, KK1)
Sub CP MK:
Mahasiswa mampu mengidentifikasi (P2), merembug (A4) dan menganalisis kasus (C4) Pelatihan dan
Pengembangan SDM (M5)
Soal 1 : (bobot 25%)
Buatlah analisis kebutuhan pelatihan organisasi untuk karyawan bagian pelayanan dengan terlebih dahulu
menyusun standar kemampuan yang harus dimiliki oleh pekerjaan tersebut berdasarkan kemampuan yang
harus dimiliki oleh jabatan tersebut kemudian hitung KKJ, KKP, Gap antara KKJ dan KKP kemudian buat
analisis untuk menentukan kebutuhan pelatihan yang harus dilakukan organisasi.
Jawab:
Karyawan 1 2 3 4 5 6 7
1 5 2 4 3 4 1 2
2 3 3 3 2 3 3 3
3 2 2 2 4 2 2 2
4 4 4 3 3 1 4 4
5 3 5 4 2 5 3 3
6 2 3 3 1 3 5 2
7 5 2 2 4 2 4 5
8 4 1 1 5 3 3 2
9 3 3 4 3 4 2 1
10 1 2 5 2 1 2 4
Jumlah 32 37 31 29 28 29 28
Menghitung KKP
(1𝑥1)+(2𝑥2)+(3𝑥3)+(4𝑥2)+(5𝑥2)
Item 1 = 10 =3,2
(1𝑥1)+(2𝑥4)+(3𝑥3)+(4𝑥1)+(5𝑥1)
Item 2 = 10 =3,7
(1𝑥1)+(2𝑥2)+(3𝑥3)+(4𝑥3)+(5𝑥1)
Item 3 = 10 =3,1
(1𝑥1)+(2𝑥3)+(3𝑥3)+(4𝑥2)+(5𝑥1)
Item 4 = 10 =2,9
(1𝑥2)+(2𝑥2)+(3𝑥3)+(4𝑥2)+(5𝑥1)
Item 5 = 10 =2,8
(1𝑥1)+(2𝑥3)+(3𝑥3)+(4𝑥2)+(5𝑥1)
Item 6 = 10 =2,9
(1𝑥1)+(2𝑥4)+(3𝑥2)+(4𝑥2)+(5𝑥1)
Item 7 = =2,8
Item KKJ KKP GAP Rangking
1 5 3,2 1,8 5
2 5 2,7 2,3 1
3 5 3,1 1,9 4
4 5 2,9 2,1 3
5 5 2,8 2,2 2
6 5 2,9 2,1 3
7 5 2,8 2,2 2
Jawab:
1. Menganalisis kebutuhan pelatihan.
Analisis terlebih dahulu masalah pelatihan kemudian tentukan prioritas apakah masalah tersebut
mendesak ataukah penting.
2. Merancang keseluruhan program pelatihan.
Mendesain program pelatihan merupakan kegiatan awal dari persiapan penyelenggaraan pendidikan
dan pelatihan/diklat yang sangat penting.
3. Mengembangkan, menyusun dan membuat materi pelatihan.
4. Mengimplementasikan atau menerapkan program pelatihan.
menerapkan kebutuhan pelatihan, menerapkan di semua kegiatan pelatihan.
5. Menilai atau mengevaluasi efektivitas materi.
salah satu tipe evaluasi kebijakan yang menilai apakah hasil dan dampak suatu program kebijakan
sesuai yang diharapkan, apakah tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud, dan apakah dampak yang
diharapkan sebanding dengan usaha yang telah dilakukan.
CPMK:
Mahasiswa mampu mengidentifikasi (P2), merembug (A4) dan menganalisis kasus (C4)
Pengembangan SDM (S2, KK1)
Sub CP MK:
Mahasiswa mampu mengidentifikasi (P2), merembug (A4) dan menganalisis kasus (C4)
Manajemen dan Penilaian Kinerja (M5)
Soal 4: (bobot 25%)
Buatlah penilaian kinerja untuk Manajer Produksi atau Manajer Pemasaran atau Manajer IT, susun
KPI dan Kompetensi untuk manajer yang Anda pilih kemudian silahkan dinilai dan simpulkan hasil
dari penilaian tersebut.
Jawab:
Key
Bobot Penilaia n
NO performance Target Skor Skor akhir
KPI akhir taun
Indicators
Operation cost
1 ratio
10 40% 30% 75 750
Aspek Nilai
No
Kompetensi
1 2 3 4 5
Quality
1 3
Orientation
Problem
2 4
solving skills
3 Planning skills 3
4 Team work 5
Self learning
5 3
capacity
Bapak Ismanu duduk di mejanya memeriksa formulir penilaian kinerja yang baru saja ia
selesaikan untuk Ismariana, salah seorang karyawan di Yasonta Company. Yasonta company
yang bergerak dibidang elektronika telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat,
memutuskan untuk menerapkan penilaian formal. Semua pengawas telah diberi formulir penilaian
baru, yang mencakup lima subkategori berbeda sebagai tambahan pada rating keseluruhan. Para
pengawas diminta menilai rating karyawan pada tiap-tiap dimensi yang berskala 1 (tidak dapat
diterima) sampai 5 (luar biasa). Mereka juga dianjurkan mengelola arsip tiap karyawan dimana
mereka dapat membubuhkan catatan mengenai kejadian-kejadian tertentu kinerja yang baik atau
buruk sepanjang tahun itu untuk digunakan sebagai dokumentasi ketika mengisi formulir penilaian.
Mereka diberi tahu bahwa mereka hanya dapat memberi rating keseluruhan 1 atau 5 jika punya
dokumentasi yang substansial untuk mendukungnya. Ismanu tidak pernah memberikan satupun
rating ekstrem ini karena dia tidak rajin mencatat kejadian-kejadian tertentu dalam arsip karyawan,
dia yakin terlalu banyak menghabiskan waktu untuk menuliskan semua dokumen yang diperlukan
untuk mendukung rating semacam ini. Ada sepasang karyawan di bagiannya yang berhak
memperoleh rating 5, menurut pendapat Ismanu, tetapi sejauh ini tidak ada orang yang
mengeluhkan penilaian yang mereka terima dari Ismanu.
Widi adalah seorang pekerja “luar biasa” di Yasonta Company. Ismanu mempunyai tiga
atau empat contoh khusus kinerja luar biasa dalam arsip Widi, tetapi memeriksa formulir itu, dia
tidak dapat mengidentifikasi dengan jelas pada kategori mana mereka termasuk. “Oh, baiklah”,
kata Isamnu kepada diri sendiri. Saya hanya akan memberi alasan angka-angka itu, Widi tidak
pernah mengeluh sebelumnya. Salah satu kategori adalah menganalisis bahan-bahan pekerjaan.
Ismanu tidak pernah paham arti kalimat itu atau apakah kategori itu relevan bagi pekerjaan
penanggung asuransi. Dia telah memberi tanda centang pada angka 3 (memuaskan) bagi Widi,
sebagaimana dia lakukan pada semua evaluasi yang dia buat. Dia memahami makna kategori-
kategori lain: kualitas kerja, kuantitas kerja, perbaikan metode kerja dan hubungan dengan mitra
kerja meskipun bingung apa yang ditunjukkan dengan angka 3 dan 4 pada tiap kategori. Widi
mengetuk pintu Ismanu dan masuk mengucapkan salam. Ismanu memandangnya dan tersenyum
sembari menjawab salam. Silahkan duduk, Widi. Mari kita selesaikan hal ini sehingga kita bisa
kembali kerja, oke?
Pertanyaan
1. Apakah Ismanu merasa sangat senang memberi Widi penilaian kinerjanya (jawaban minimal 10
baris)?
2. Masalah apa yang anda lihat dengan system penilaian yang digunakan Ismanu?
3. Reaksi apa yang mungkin timbul dari Widi bila diberi tahu Ismanu bahwa nilainya 3 dan 4
meskipun ia merupakan salah seorang pekerja yang dikecualikan? (jawaban minimal 15 baris).
4. Saran-saran apa yang anda miliki untuk memperbaiki penilaian kinerja di Yasonta Company?
Jawab :
2. Masalah yang saya lihat pada Ismanu yaitu Ismanu mempunyai tiga atau empat contoh
khusus kinerja luar biasa dalam arsip Widi, akan tetapi ketika memeriksa formulir irtu
Ismanu tidak dapat mengidentifikasi degan jelas pada kategori mana mercka termasuk, letap
saja Ismanu memberikan rating 3 dan 4 bukan rating 5 kepada Widi.
3. Reaksi Widi bila diberi tahu Ismanu bahwa nilainya 3 dan 4 meskipun ia
merupakan salah seorang pekeria yang dikecualikan pastinya sikap dan perilakunya
akan sangat puas dengan pekerjaanya ditandai dengan adanya rasa bangga dan puas
dengan pekerjaannya. menyenangi dan mencintai pekerjaannya. Selain itu ia
merasa dalam pekerjaannya memiliki kualitas dan kuantitas yang memuaskan. Ada
kecocokan atas pekerjan yang digelutinya selama ini sehingga menumbuhkan rasa
puas terhadap dirinya. Widi merasa menemukan dirinya dari pekerjaan yang kini
ditekuninya. Dirinya merasa terpanggil dan menyatu dengan pekerjaan merupakan
sebuah panggilan yang sangat membahagiakan Panggilan jiwa atas pekerjaan yang
sangat dicintai merupakan segala-galanya bagi Widi yang menemukan dirinya
dalam pekerjaan yang sangat dicintainya. Walaupun hal tersebut belum tentu benar
dengan pikiran yang dibanyangkannya. Merasa puas atas penilaian pekerjaan
boleh. tetapi harus instropeksi diri dulu apakah hal tersebut sudah sesaui dengan
kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dimiliki dari dalam diri kita. Jangan dulu
merasa bangga atas hasil yang kita peroleh, melainkan pastikan dulu segala hal
tersebut. Kepuasan keria mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya
dan segala sesuatu yang dihadapinya dalam lingkungan kerianva