Anda di halaman 1dari 24

1

BAB I
Nama, Waktu dan Kedudukan
Pasal. 1

1) Organisasi ini bernama Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau yang disingkat dengan
LADA Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara.
2) Lembaga Adat Dayak Abay ini di dirikan sejak tanggal …………….. di Malinau untuk jangka waktu
yang tidak ditentukan.
3) Pusat Organisasi Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau berkedudukan di ibukota
Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara.

BAB II
Asas dan Tujuan
Pasal. 2

Lembaga Adat Dayak Abay (LADA) berasaskan Empat Pilar : Pancasila , UUD 1945, NKRI dan
Bhineka Tunggal Ika.

Pasal. 3

Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Terwujudnya persatuan dan kesatuan warga Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau,
dalam rangka memelihara persatuan dan kesatuan sesama warga Kabupaten Malinau
2. Memberdayakan warga Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau dalam segala aspek
kehidupan, guna terciptanya ketahanan yang mampu menjamin kesinambungan dalam
pembangunan Kabupaten Malinau.
3. Berperan aktif dalam seluruh aspek pembangunan Kabupaten Malinau dalam rangka
mempercepat tercapainya tujuan Nasional, yakni terwujudnya masyarakat Indonesia yang Adil dan
Makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
4. Memiliki wadah berhimpun khusus masyarakat Dayak Abay Kabupaten Malinau demi kemajuan
dan kesejahteraan Masyarakat Dayak Abay.
BAB III
Kedaulatan
Pasal. 4

Kedaulatan Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten malinau yang terdiri dari Kecamatan Malinau
Kota, Kecamatan Malinau Barat, Kecamatan Malinau Utara, Kecamatan Malinau Selatan Hilir,
Kecamatan Mentarang, Kecamatan Mentarang Hulu dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Musyawarah
Besar (MUBES) Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau.

BAB IV
Status, Sifat dan fungsi

Pasal. 5

Status

Status Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau adalah wadah berhimpunnya semua Lembaga
Adat Dayak Abay diwilayah Kabupaten Malinau.

Pasal. 6
Sifat

Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau bersifat terbuka dan Otonom

Pasal. 7
Fungsi

1) Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau berfungsi sebagai wadah berhimpun dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2) Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau berfungsi sebagai forum komunikasi dan penyalur
aspirasi warga Dayak Abay kepada Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan sosial.
3) Sebagai perekat warga Lembaga Adat Dayak Abay, dalam rangka meningkatkan kualitas hidup,
persatuan dan kesatuan guna mempercepat usaha pencapaian tujuan.
4) Menjunjung nilai adat istiadat untuk perdamaian kententraman dan ketertiban masyarakat.
BAB V
Usaha

Pasal. 8

Berdasarkan status, sifat dan fungsinya sebagaimana tersebut dalam pasal 3,5, 6 dan 7 maka
Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau melaksanakan usaha dan strategi sebagai berikut :
1) Memperkuat peran Ekonomi kerakyatan dari dalam Lembaga Adat Dayak Abay sendiri.
2) Melakukan konsolidasi organisasi dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan peran
Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau sebagai organisasi kemasyarakatan yang
Terpercaya, Modern dan Profesional.
3) Mengembangkan sistem kaderisasi kepemimpinan warga Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten
Malinau guna mewujudkan pemimpin yang bertaqwa dan memiliki wawasan kebangsaan,
semangat persatuan dan cinta tanah air.
4) Membangun dan meningkatkan budaya dan karakter warga Lembaga Adat Dayak Abay
Kabupaten Malinau yang mandiri, inovatif, inspiratif dan berdaya saing dengan menjunjung tinggi
nilai – nilai spiritual, intelektual dan moral.
5) Mendorong Kelembagaan warga Lembaga Adat Dayak Abay di tinagkat Kabupaten dan di masing-
masing Kecamatan untuk meningkatkan kemampuan kesejahteraan warga.
6) Meningkatkan peran warga Lembaga Adat Dayak Abay dalam menegakkan demokrasi, hukum
dan hak – hak azasi manusia guna mewujudkan Kabupaten Malinau yang bermartabat dan
beradab serta mendorong kerja sama dengan institusi terkait.
7) Mensinergikan Program lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau dengan Program
Pemerintah Kabupaten Malinau yakni mewujudkan Kabupaten Malinau yang Maju dan Sejahtera.

BAB VI
Lambang, Bendera, Lagu dan Atribut

Pasal. 9

Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau memiliki Lambang, Lagu dan atribut – atribut lainnya
yang diatur dalam ART Laumbaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinu antara lain :
1. Lambang : (Ada)
2. Bendera : (Ada)
3. Lagu : (Belum Ada)
4. Atribut : ( Belum Ada)

BAB VII
Keanggotaan

Pasal. 10
1) Pada hakekatnya seluruh warga Adat Dayak Abay yang berdomisili di seluruh Kabupaten Malinau
adalah bagian dari Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau.
2) Anggota Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau harus mengakui eksistensi Lembaga
Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau.
3) Hak dan Kewajiban anggota diatur dalam ART Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau.

BAB VIII
Organisasi dan Kedudukan

Pasal 11

1. Organisasi Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau terdiri dari Dewan Pengawas, Dewan
Pembina, Dewan Penasehat dan Dewan Pengurus Lembaga Adat Dayak Abay kabupaten
Malinau.
2. Dewan pengawas terdiri dari Warga Lembaga Adat Dayak Abay yang dinggap Tokoh karena peri
kehidupan sebagai forum Pengawas guna mengawasi Pengurus agar dapat bekerja sesuai
dengan Program Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau
3. Dewan Pembina terdiri dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Malinau dan Tokoh
Lembaga Adat Dayak Abay sebagai forum Pembina guna memberi pembinaan untuk kemajuan
Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau.
4. Dewan Penasehat dipilih dari warga Lembaga Adat Dayak Abay yang dianggap Tokoh karena
perikehidupan, sebagai forum konsultasi guna memasukan saran - saran yang konstruktif dan
strategis untuk kemajuan Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau
5. Dewan Adat dipilih dari warga Lembaga Adat Dayak Abay yang dianggap Tokoh karena
memahami Adat dan Kearifan Dayak Abay yang berguna untuk melestarikan dan
mengembangkan Adat dan istiadat Adat Abay.
6. Dewan Pengurus adalah: Personil yang terpilih untuk mengurus dan menggerakan berjalannya
Organisasi Lembaga Adat Dayak Abay kabupaten Malinau.

Pasal 12

Kedudukan Lembaga Adat Dayak Abay kabupaten Malinau diatur sebagai berikut :
1. Lembaga Adat Dayak Abay Tingkat Kabupaten Malinau terdiri dari Dewan Pengawas, Dewan
Pembina Dewan Penasehat, Dewan Adat serta Dewan Pengurus berkedudukan di Ibu Kota
Kabupaten Malinau .
2. Lembaga Adat Dayak Abay Tingkat Kecamatan terdiri dari Dewan Pembina, Dewan Penasehat,
Dewan Adat serta Dewan Pengurus berkedudukan di masing-masing Kecamatan diseluruh wilayah
Kabupaten Malinau.
3. Lembaga Adat Dayak Abay Tingkat Desa disebut Dewan Pengurus Desa berkedudukan di ibu kota
Desa.

BAB IX
PERMUSYAWARATAN

Pasal. 13
Permusyawaratan

Jenis – Jenis Permusyawaratan


1) A. Jenis - jenis Permusyawaratan Lembaga Adat Dayak Abay kabupaten Malinau :
a. Musyawarah Pimpinan Kabupaten
b. Rapat Kerja Kabupaten
c. Musyawarah Besar Kabupaten
d. Musyawarah Besar Luar Biasa Kabupaten
B. Jenis - jenis Permusyawaratan Lembaga Adat Dayak Abay Kecamatan :
a. Musyawarah Pimpinan Kecamatan
b. Musyawarah Kecamatan
c. Rapat Kerja Kecamatan
C. Jenis - jenis Permusyawaratan Lembaga Adat Dayak Abay Desa:
a. Musyawarah Pimpinan Desa
b. Musyawarah Desa
c. Rapat Kerja Desa
2). Selain jenis – jenis permusyawaratan sebagaimana dimaksud ayat (1) Dewan Pengurus menurut
tingkatannya dapat mengadakan Rapat – Rapat sesuai dengan kewenangan dan kebutuhan,
yaitu :
a. Rapat Pleno Dewan Pengurus Kabupaten.
b. Rapat Harian Dewan Pengurus Kabupaten.
c. Rapat Koordinasi Dewan Pengurus Kabupaten.
d. Rapat Komisi Dewan Pengurus Kabupaten.
e. Rapat Dewan Pengawas Kabupaten
f. Rapat Dewan Penasehat Kabupaten.
g. Rapat Dewan Adat kabupaten
h. Rapat Konsultasi Dewan Pengawas Dewan pengurus kabupaten.
i. Rapat Konsultasi Dewan Penasehat Dengan Dewan Pengurus Kabupaten.
j. Rapat Koordinasi Pengurus Kabupaten dan Pengurus Kecamatan.

Pasal. 14
Musyawarah Besar Kabupaten
1) Musyawarah Besar Kabupaten adalah Musyawarah yang merupakan pemegang kekuasaan
tertinggi Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau diadakan 5 (Lima) tahun sekali.
2) Musyawarah Besar berwenang :
a. Menilai Laporan Pertanggung Jawaban Dewan Pengurus Kabupaten dan Menetapkan
Program Kerja dalam rangka penjabaran dan pelaksanaan program kerja.
b. Memilih dan menetapkan Dewan Pengawas, Dewan Pembina, Dewan Adat, Dewan Pengurus,
dan Dewan Penasehat Kabupaten.
c. Musyawarah Besar diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Kabupaten.

Pasal. 15
Musyawarah Besar Luar Biasa Kabupaten

1) Musyawarah Besar Luar Biasa Kabupaten dapat diadakan apabila terjadi pelanggaran terhadap
AD/ART oleh Pimpinan Dewan Pengurus Kabupaten.
2) Musyawarah Besar Luar Biasa diadakan atas permintaan secara tertulis dari : 50+1 jumlah
Pengurus Lembaga Adat Dayak Abay tingkat Kecamatan.
3) Musyawarah Besar Luar Biasa diadakan atas permintaan Dewan Pengawas Kabupaten.
4) Segala ketentuan tentang Musyawarah Besar berlaku bagi Musyawarah Besar Luar Biasa.

Pasal 16
Musyawarah Kecamatan

1) Musyawarah Kecamatan adalah Musyawarah yang merupakan pemegang kekuasaan ditingkat


Kecamatan, diadakan 5 (lima) tahun sekali.
2) Musyawarah Kecamatan berwenang :
a. Menilai Laporan Pertanggung Jawaban Dewan Pengurus Kecamatan.
b. Menetapkan Program Kerja Kecamatan dalam rangka penjabaran dan pelaksaan program kerja
Kecamatan.
c. Memilih dan menetapkan Dewan Pembina, Dewan Pengurus dan Dewan Penasehat
Kecamatan.
3) Musyawarah Kecamatan diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Kecamatan.

Pasal 17
Musyawarah Desa

1. Musyawarah Desa adalah Musyawarah yang merupakan pemegang kekuasaan ditingkat Desa,
diadakan 5 (lima) tahun sekali.
2. Musyawarah Desa berwenang :
a. Menilai Laporan Pertanggung Jawaban Dewan Pengurus Desa
b. Menetapkan Program Kerja Desa dalam rangka penjabaran dan pelaksaan program kerja
Desa.
c. Memilih dan menetapkan Dewan Pembina, Dewan Pengurus dan Dewan Penasehat Desa.
3. Musyawarah Desa diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Desa.

Pasal 18
Rapat Kerja Kabupaten

1. Rapat Kerja Kabupaten diadakan untuk memusyawarahkan dan mengambil keputusan tentang
masalah – masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan keputusan – keputusan Musyawarah
Kabupaten dan masalah lainnya yang dianggap mendesak.
2. Rapat Kerja Kabupaten diadakan sedikitnya 1 (satu) kali 1 Kepengurusan.
3. Jadwal Acara Rapat Kerja Kabupaten ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kabupaten

Pasal 19
Rapat Kerja Kecamatan

1) Rapat Kerja Kecamatan diadakan untuk musyawarah dan mengambil keputusan tentang masalah
– masalah yang berhubungan dengan melaksanakan keputusan – keputusan Musyawarah
Kecamatan dan masalah lainnya yang dianggap mendesak.
2) Rapat Kerja Kecamatan diadakan sedikitnya 1 (satu) kali.
3) Jadwal Acara Rapat Kerja Kecamatan ditetapkan oleh Pengurus Kecamatan.

Pasal 20
Rapat Kerja Desa

1. Rapat Kerja Desa diadakan untuk musyawarah dan mengambil keputusan tentang masalah –
masalah yang berhubungan dengan melaksanakan keputusan – keputusan Musyawarah Desa
dan masalah lainnya yang dianggap mendesak.
2. Rapat Kerja Desa diadakan sedikitnya 1 (satu) kali.
3. Jadwal Acara Rapat Kerja Desa ditetapkan oleh Pengurus Desa.

BAB X
KEPENGURUSAN

Pasal 21
Susunan Kepengurusan

Kepengurusan Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau disusun dari atas ke bawah, sebagai
berikut :
1). Di tingkat Kabupaten oleh Dewan Pengurus Kabupaten yang berkedudukan di ibukota Kabupaten
2). Di tingkat Kecamatan oleh Dewan Pengurus Kecamatan yang berkedudukan di kota Kecamatan.
3). Di Tingkat Desa oleh Pengurus Desa yang berkedudukan di ibukota Desa.

Pasal 22
Dewan Pengurus Kabupaten

1. Dewan Pengurus Kabupaten dipilih oleh Musyawarah Besar Untuk masa jabatan 5 (lima) tahun.
2. Dewan Pengurus Kabupaten terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil Ketua, seorang
Sekretaris, beberapa orang Wakil Seketaris, seorang Bendahara, beberapa orang Wakil
Bendahara dan beberapa pengurus lainnya.
3. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Pengurus Kabupaten dibantu oleh beberapa Bidang dan
Badan Khusus.

Pasal 23
Dewan Pengurus Kecamatan

1) Dewan Pengurus Kecamatan dipilih oleh Musyawarh Kecamatan Untuk masa jabatan 5 (lima).
tahun.
2) Dewan Pengurus Kecamatan terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil Ketua, seorang
Sekretaris, beberapa orang Wakil Seketaris, seorang Bendahara, beberapa orang Wakil
Bendahara dan beberapa pengurus lainnya.
3) Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Pengurus Kecamatan dibantu oleh beberapa bidang.
4) Jumlah anggota pengurus disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan Kecamatan yang
bersangkutan.

Pasal 24
Pengurus Desa

1. Pengurus Desa dipilih oleh Musyawarh Desa Untuk masa jabatan 5 (lima). tahun.
2. Pengurus Desa terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris,
beberapa orang Wakil Seketaris, seorang Bendahara, beberapa orang Wakil Bendahara dan
beberapa pengurus lainnya.
3. Dalam melaksanakan tugasnya Pengurus Desa dibantu oleh beberapa bidang.
4. Jumlah anggota pengurus disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan Desa yang
bersangkutan.

BAB XI
Dewan Pengawas
Pasal 25
1. Anggota Dewan Pengawas Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau adalah Tokoh Lembaga
Adat Dayak Abay.
2. Dewan Pengawas adalah 5 (lima) orang warga Lembaga Adat Dayak Abay yang ditetapkan
Formatur
3. Dewan Pengawas terdiri dari seorang Ketua, seorang Sekretaris dan 3 (tiga) orang anggota

BAB XI
Dewan Pembina
Pasal 26
Anggota Dewan Pembina Lembaga Adat Dayak Abai adalah Forum Pimpinan Daerah Kabupaten
Malinau dan Tokoh Lembaga Adat Dayak Abay.

Pasal 27
Dewan Penasehat

1) Anggota Dewan Penasehat adalah unsur perseorangan yang karena ketokohannya dipilih dan
ditetapkan oleh Formatur.
2) Dewan Penasehat terdiri dari seorang Ketua, seorang sekretaris, beberapa orang anggota dari
beberapa warga Lembaga Adat Dayak Abay yang ditetapkan oleh Formatur

Pasal 28
Dewan Adat

1. Anggota Dewan Adat adalah unsur perseorangan yang karena ketokohannya dipilih dan
ditetapkan oleh Formatur.
2. Dewan Adat terdiri dari seorang Ketua, seorang sekretaris, beberapa orang anggota dari beberapa
warga Lembaga Adat Dayak Abay yang ditetapkan oleh Formatur

Pasal 29
Badan – badan Khusus

Untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam bidang khusus serta dalam rangka mencapai
tujuan organisasi, Dewan Pengurus dalam semua tingkatan dapat membentuk lembaga – lembaga,
Pusat – Pusat Studi, Yayasan, Badan Usaha Milik Organisasi dan Badan – badan lainnya yang tidak
bertentangan dengan tujuan dan usaha – usaha organisasi.

BAB XII
KEUANGAN

Pasal 30

Sumber Dana

Sumber Dana Keuangan untuk membiayai kegiatan Organisasi diperoleh dari :


1) Iuran wajib anggota yang ditetapkan oleh masing – masing tingkatan Dewan Pengurus.
2) Sumbangan sukarela anggota
3) Bantuan dari Pihak Pemerintah.
4) Bantuan dari pihak – pihak lain yang tidak mengikat.
5) Usaha – usaha lainnya yang sah, dengan melalui badan – badan khusus yang dibentuk untuk
mengacu Anggaran Dasar Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau..

Pasal. 31
Pengelolaan dan Pertanggung jawaban Keuangan

1) Dewan Pengurus setiap tingkatan bertanggung jawab atas penggunaan dana dan pengelolaan
harta organisasi sesuai dengan sistem keuangan dan akuntansi Indonesia.
2) Bendahara secara rutin setiap 6 (enam) bulan sekali memberikan Laporan Keuangan Kepada
Rapat Pleno Dewan Pengurus.
3) Laporan Pertanggungjawaban bidang keuangan harus disusun berdasarkan hasil audit oleh
akuntan publik yang ditunjuk oleh Pimpinan Dewan Pengawas Lembaga Adat Dayak Abay Kab.
Malinau
4) Khusus dalam penyelenggaraan Musyawarah Kabupaten dan Kecamatan, semua pemasukan dan
pengeluaran keuangan harus dipertanggung jawabkan kepada Dewan Pengurus Lembaga Adat
Dayak Abai sesuai tingkatan masa bakti berikutnya sesuai tingkatan organisasi.

BAB XIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 32

1) Musyawarah dan rapat – rapat tersebut dalam pasal 13 Anggaran Dasar ini sah jika dihadiri oleh
50+1 jumlah peserta.
2) Pengambilan keputusan pada dasarnya diusahakan sejauh mungkin melalui musyawarah untuk
mencapai mufakat dan apabila hal ini tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan suara
terbanyak (Voting)
3) Khusus mengenai perubahan Anggaran Dasar :
a. Untuk mengadakan perubahan Anggaran Dasar, MUBES harus dihadiri sekurang – kurangnya
50+1 dari jumlah utusan.
b. Untuk hal ini, keputusan diambil dengan persetujuan sekurang – kurangnya 50+1 dari jumlah
utusan yang hadir.

BAB XIV
PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 33
1) Pembubaran Organisasi hanya dapat dilakukan di dalam suatu Musyawarah Besar (MUBES) Luar
Biasa yang khusus diadakan dengan ketentuan quorum seperti yang diatur dalam ayat 1 (satu)
Pasal 32 Anggaran Dasar ini.
2) Kekayaan Organisasi setelah organisasi dibubarkan ditentukan lebih lanjut oleh Musyawarah
Besar (MUBES) tersebut dalam ayat 1 (satu) pasal 31 Anggaran Dasar

BAB XV
ATURAN KHUSUS
Pasal 34

1) Hal – hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
2) Hal – hal yang akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga sebagaimana dimaksud tidak boleh
bertentangan dengan Anggaran Dasar.

BAB XVI
PENUTUP

Pasal 33

1) Anggaran Dasar ini merupakan penyempurnaan dari Draft Anggaran Dasar yang ditetapkan dalam
Rapat Dewan Pengurus Lembaga Adat Dayak Abay kabupaten Malinau yang dilaksanakan di
Malinau Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara.
2) Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Malinau
Pada tanggal : 10 November 2023

PRESIDIUM SIDANG
MUSYAWARAH BESAR – III
LEMBAGA ADAT DAYAK ABAY
KABUPATEN MALINAU

KETUA, SEKRETARIS,

……………………….. ………………………………..
Anggota
1. ………………………………… ………………………………….

2. …………………………………... ………………………………….

3. …………………………………… …………………………………..

4. ………………………………….. ……………………………………..

5. …………………………………… ……………………………………...

12

ANGGARAN RUMAH TANGGA


LEMBAGA ADAT DAYAK ABAY
KABUPATEN MALINAU

BAB I
KEANGGOTAAN

Pasal 1
Syarat – Syarat Keanggotaan

1) Yang menjadi anggota Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau adalah warga Lembaga
Adat Dayak Abay yang berdomisili wilayah Kabupaten Malinau.
2) Persyaratan Umum Warga Dayak Abay untuk menjadi anggota Lembaga Adat Dayak Abay
Kabupaten Malinau adalah :
a. Menerima AD/ART dan Peraturan Organisasi Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau
b. Memiliki komitmen terhadap kemajuan Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau.
c. Mengakui Eksistensi Lembaga Adat Dayak Abay kabupaten Malinau.

Pasal 2
Dihapus

Pasal 3
Hak dan Kewajiban Anggota

1) Warga Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau sebagai Anggota mempunyai hak :
a. Memperoleh perlakuan yang sama dengan anggota lainnya.
b. Memiliki hak Bicara
c. Mengusulkan anggotanya atau diusulkan atau dipilih menjadi anggota Dewan Pengurus.
d. Berhak mengikuti pendidikan kader, penataran, pembinaan dan bimbingan serta kegiatan lain
dari Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau.
e. Memperoleh perlindungan hukum dan pembelaan hukum.
2) Warga Lembaga Adat Dayak Abay sebagai Anggota mempunyai kewajiban :
a. Tunduk dan taat terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Lembaga Adat
Dayak Abai serta seluruh perangkat Peraturan Organisasi Lembaga Adat Dayak Abay
kabupaten Malinau.
b. Menjunjung tinggi nama baik serta visi dan misi Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten
Malinau.
c. Mendukung dan mensukseskan seluruh pelaksanaan program Lembaga Adat Dayak Abay
Kabupaten Malinau.

Pasal 4
Pemberhentian Anggota

1) Pengurus Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau dinyatakan berhenti sebagai anggota
Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau apabila :
a. Meninggal Dunia
b. Pindah Tempat Tinggal diluar wilayah Kabupaten Malinau.

BAB II
KEPENGURUSAN
Wewenang dan Kriteria

Pasal 5
Dewan Pengurus Kabupaten

1. Kewenangan Dewan Pengurus Kabupaten adalah :


a. Melaksanakan kebijakan organisasi dan memberikan petunjuk kepada Pengurus Kabupaten,
Kecamatan dan Desa dalam melaksanakan program sesuai dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta kebijakan – kebijakan yang digariskan oleh Dewan Pengurus
Kabupaten.
b. Membentuk dan mengkoordinir Lembaga – Lembaga atau Badan – Badan Khusus ditingkat
Kabupaten.
c. Mengesahkan Susunan Personalia Pengurus Kecamatan
d. Membatalkan/meluruskan/memperbaiki keputusan yang diambil oleh Pengurus Kecamatan
yang bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta ketentuan –
ketentuan lainnya yang berlaku.
e. Menyelenggarakan Musyawarah Luar Biasa Kabupaten, dalam hal Dewan Pengurus
Kabupaten menilai bahwa telah terjadi kevakuman kepemimpinan organisasi ditingkat
Kabupaten.
f. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga serta keputusan Musyawarah Kabupaten.
2. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Dewan Pengurus Kabupaten, maka calon Ketua harus memenuhi
prosedur dan kriteria sebagai berikut :
a. Mendaftarkan diri secara tertulis sebagai calon Ketua LADA Kabupaten di Wilayah Kabupaten
Malinau dengan melampirkan daftar riwayat hidup dan persyaratan lainnya yang bersangkutan
dan disampaikan kepada Panitia MUBES (seksi Verifikasi) selambat - lambatnya 2 (dua) hari
sebelum pelaksanaan Musyawarah Besar.
b. Calon Ketua yang diusulkan harus memenuhi syarat–syarat sebagai berikut :
1. warga Lembaga Adat Dayak Abay yang berdomisili di Kabupaten Malinau minimal 5 tahun.
2. Menerima dan taat AD/ART Lembaga Adat Dayak Abay, Program Kerja Kabupaten dan
peraturan organisasi Lembaga Adat Dayak Abay lainnya serta mempunyai waktu yang
cukup dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan Lembaga Adat Dayak Abay
Kabupaten Malinau.
3. a. Persyaratan Umum :
 Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa
 Taat dan tunduk kepada Pancasila dan UUD 1945
 Bersedia mengakui eksistensi Lembaga Adat Dayak Abay
 Surat Keterangan sehat jasmani dan rohani
 Pendidikan minimal SMA atau sederajat
 Tidak melakukan perbuatan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
 Bersedia meluangkan waktu untuk mengelola dan mengembangkan Lembaga Adat
Dayak Abay di seluruh wilayah Kabupaten Malinau.
b. Persyaratan Khusus :
 Menyampaikan surat Permohonan bermeterai 10000 kepada Panitia MUBES
Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau perihal : Calon Ketua Lembaga
Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau masa bhakti 2023 – 2028.
 Berdomisili di Kabupaten Malinau setempat yang dibuktikan dengan Foto Copy
KTP dan KK..
 Menyampaikan Surat Keterangan Catatan Kepolisisan (SKCK)
 Mengisi Surat Pernyataan Form A1 – A3 yang disiapkan oleh Panitia MUBES.
 Menyampaikan Visi dan Misi Calon Ketua secara tertulis dan lisan pada tahapan
pencalonan.
 Menyampaikan Pas Photo berwarna ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar
Pasal 7
Pengurus Kecamatan

1. Kewenangan Dewan Pengurus Kecamatan adalah :


a. Melaksanakan kebijakan organisasi di Kecamatannya sesuai dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta kebijakan – kebijakan yang digariskan oleh Dewan Pengurus
Kabupaten.
b. Mengkoordinir anggota Lembaga Adat Dayak Abay ditingkat Kecamatan dan Desa untuk
mengembangkan minat, bakat dan potensi lainnya dalam kegiatan yang berlangsung ditingkat
Kecamatan dan Desa.
c. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga serta keputusan Musyawarah Kecamatan lainnya.
2. Untuk dapat dipilih menjadi Dewan Pengurus Kecamatan, maka calon Dewan Pengurus
Kecamatan harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut :
a. Mendaftarkan diri secara tertulis kepada Panitia Musyawarah Kecamatan dengan melampirkan
daftar riwayat hidup dan persyaratan lain yang bersangkutan dan disampaikan kepada Panitia
Musyawarah Kecamatan .
b. Calon Dewan Pengurus Kecamatan harus memenuhi syarat – syarat sebagai berikut : minimal
berusia 25 tahun, berakhlak mulia; memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap
organisasi; tidak pernah berbuat hal – hal yang bertentangan dengan ketentuan hukum yang
berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Menerima AD/ART Lembaga Adat Dayak Abay, Program Kerja Kecamatan dan peraturan
organisasi Lembaga Adat Dayak Abay lainnya serta mempunyai waktu yang cukup dan
bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten
Malinau.
d. Pendidikan minimal SMA atau sederajat.
3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Dewan Pengurus Kecamatan, maka selain memenuhi pasal 8
ayat (2) tersebut, calon Ketua harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Didukung sekurang –kurangnya 50 + 1( lima puluh plus 1) % suara peserta.
b. Mendapatkan rekomendasi dari Pengurus Kecamatan atau masyarakat Desa.
c. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup kepada seluruh peserta Musyawarah Kecamatan.

Pasal 8
Pengurus Desa

1. Kewenangan Pengurus Desa adalah :


d. Melaksanakan kebijakan organisasi di Desa sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga serta kebijakan – kebijakan yang digariskan oleh Dewan Pengurus Kecamatan.
e. Mengkoordinir anggota Lembaga Adat Dayak Abay ditingkat Desa untuk mengembangkan
minat, bakat dan potensi lainnya dalam kegiatan yang berlangsung ditingkat Desa.
f. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga serta keputusan Musyawarah Desa lainnya.
2. Untuk dapat dipilih menjadi Pengurus Desa, maka calon Ketua Pengurus Desa harus memenuhi
prosedur dan kriteria sebagai berikut :
e. Mendaftarkan diri kepada Panitia Musyawarah Desa dengan melampirkan daftar riwayat hidup
dan persyaratan lain yang bersangkutan dan disampaikan kepada Panitia Musyawarah Desa.
f. Calon Pengurus Desa harus memenuhi syarat – syarat sebagai berikut : minimal berusia 25
tahun, berakhlak mulia; memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap organisasi; tidak
pernah berbuat hal – hal yang bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku di Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
g. Menerima AD/ART Lembaga Adat Dayak Abay, Program Kerja Desa dan peraturan organisasi
Lembaga Adat Dayak Abay lainnya serta mempunyai waktu yang cukup dan bersedia
berpartisipasi aktif dalam kepengurusan Lembaga Adat Dayak Abay.
h. Pendidikan minimal SMA atau sederajat
3. Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Dewan Pengurus Kecamatan, maka selain memenuhi pasal 8
ayat (2) tersebut, calon Ketua harus memenuhi syarat sebagai berikut :
Didukung sekurang –kurangnya 50 + 1( lima puluh plus 1) % suara peserta.

BAB III
PERMUSYAWARATAN

Pasal 9
Musyawarah Kabupaten

1. Musyawarah Kabupaten dihadiri oleh Peserta dan Peninjau.


2. Peserta Musyawarah Kabupaten adalah :
1. Dewan Pengawas
2. Dewan Pengurus Kabupaten
3. Dewan Penasehat
4. Dewan Adat
5. Pengurus Kecamatan
3. Utusan tiap tingkat kepengurusan memiliki hak bicara dan hak suara, secara kolektif memiliki hak
1(satu) delegasi/utusan (satu) suara atau utusan dari pengurus tingkatan yang dibuktikan dengan
Surat Mandat.
4. Rancangan Materi Musyawarah Kabupaten disiapkan oleh Dewan Pengurus Kabupaten.
5. Sidang – sidang Musyawarah Kabupaten dipimpin oleh Pimpinan Sidang Musyawarah.
6. Setelah Laporan Pertanggung Jawaban Dewan Pengurus Kabupaten diterima oleh Peserta
Musyawarah Kabupaten, maka Dewan Pengurus Kabupaten dinyatakan Demisioner.
7. Peninjau Musyawarah Kabupaten adalah : Undangan yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus
Kabupaten.
8. Peninjau Musyawarah Kabupaten hanya memiliki hak bicara, tidak memiliki hak suara.
9. Dewan Penasehat menjadi Peninjau Musyawarah Besar.

Pasal 10
Musyawarah Kecamatan

1. Musyawarah Kecamatan dihadiri oleh Peserta dan Peninjau.


2. Peserta Musyawarah Kecamatan adalah :
a. Dewan Pengurus Kabupaten.
b. Dewan Pembina
c. Dewan Adat
d. Pengurus penasehat
e. Utusan Desa – desa.
3. Peserta Musyawarah Kecamatan yang terdiri dari : Dewan Pengurus LADA Kabupaten., anggota
Kecamatan dan utusan desa memiliki hak bicara dan hak suara, secara kolektif peserta memiliki
hak 1 (satu) orang 1 (satu) suara.
4. Rancangan Materi Musyawarah Kecamatan disiapkan oleh Pengurus Kecamatan.
5. Sidang – sidang Musyawarah Kecamatan dihantarkan oleh Pimpinan Sidang Musyawarah.
6. Setelah Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Kecamatan diterima oleh Musyawarah
Kecamatan, maka Pengurus Kecamatan dinyatakan demisioner.
7. Peninjau Musyawarah Kecamatan adalah : Undangan yang ditetapkan oleh Pengurus Kecamatan.
8. Peninjau Musyawarah Kecamatan hanya memiliki hak bicara, tidak memiliki hak suara.

Pasal 11
Musyawarah Desa

1. Musyawarah Desa dihadiri oleh Peserta


2. Peserta Musyawarah Desa adalah :
a. Dewan Pengurus Kecamatan
b. Seluruh Anggota Lembaga Adat Dayak Abay Desa setempat
3. Peserta Musyawarah Desa yang terdiri dari : Dewan Pengurus LADA Kecamatan anggota
Lembaga Adat Dayak Abay Desa setempat memiliki hak bicara dan hak suara, secara kolektif
peserta memiliki hak 1 (satu) orang 1 (satu) suara.
4. Rancangan Materi Musyawarah Desa disiapkan oleh Pengurus Desa
5. Sidang – sidang Musyawarah Desa dihantarkan oleh Pimpinan Sidang Musyawarah.
6. Setelah Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Desa diterima oleh Musyawarah Desa maka
Pengurus Desa dinyatakan demisioner.

BAB IV
RAPAT – RAPAT

Pasal 13
Rapat Kerja Kabupaten

1) Rapat Kerja Kabupaten dihadiri oleh Dewan Pengurus Kabupaten, Dewan Pengawas, Dewan
Pembina, Dewan Adat dan Dewan Penasehat.
2) Peserta Rapat Kerja Kabupaten memiliki hak bicara dan masing – masing secara kolektif
ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kabupaten.
3) Rancangan Materi Rapat Kerja Kabupaten disiapkan oleh Dewan Pengurus Kabupaten.
4) Sidang – sidang Rapat Kerja Kabupaten dipimpin Dewan Pengurus Kabupaten.

Pasal 14
Rapat Kerja Kecamatan

1. Rapat Kerja Kecamatan terdiri dari :


a. Dewan Pengurus Kabupaten

b. Dewan Pengurus Kecamatan.


c. Utusan dari Desa-desa
2. Peserta Rapat Kerja Kecamatan memiliki hak bicara dan masing – masing secara kolektif.
3. Rancangan Materi Rapat Kerja Kecamatan disiapkan oleh Dewan Pengurus Kecamatan.
4. Sidang – sidang Rapat Kerja Kecamatan dipimpin Dewan Pengurus Kecamatan.

Pasal 15
Rapat Pleno Dewan Pengurus

1) Rapat Pleno Dewan Pengurus adalah institusi pengambilan keputusan tertinggi dalam Dewan
Pengurus pada masing – masing tingkatannya.
2) Rapat Pleno Dewan Pengurus diadakan sekurang – kurangnya sekali dalam 4 atau 6 Bulan yang
dihadiri seluruh anggota Dewan Pengurus ditambah Pimpinan/Anggota Bidang dan Pimpinan
Badan Khusus menurut tingkatannya.
3) Fungsi dan wewenang Rapat Pleno :
a. Mengambil kebijakan dan keputusan yang mendasar bagi organisasi dalam bentuk peraturan
organisasi maupun kebijakan – kebijakan strategis lainnya.
b. Membahas, mengevaluasi dan mengkoordinir pelaksanaan – pelaksanaan hasil Musyawarah,
mengevaluasi dan menindaklanjuti perkembangan dan dampaknya bagi organisasi.

Pasal 16
Rapat Harian Dewan Pengurus
1) Rapat Harian Dewan Pengurus adalah rapat yang diadakan sekurang – kurangnya sekali dalam
sebulan disesuaikan dengan situasi dan kondisi, yang dihadiri oleh Dewan Pengurus Harian
menurut tingkatannya.
2) Fungsi dan wewenang Rapat Harian :
a. Mengambil keputusan – keputusan mendesak organisasi yang berkaitan dengan kebijakan
organisasi.
b. Mengambil keputusan tentang perkembangan organisasi sehari – hari baik internal maupun
eksternal.

Pasal 17
Rapat Koordinasi

1) Rapat Koordinasi adalah rapat yang diadakan sewaktu – waktu jika dianggap perlu yang dihadiri
oleh seluruh atau sebagian anggota Pengurus Harian dengan Pimpinan/Anggota bagian dan
Badan – Badan Khusus menurut tingkatannya.

2) Rapat Koordinasi diselenggarakan untuk membahas, mengkoordinir dan mengambil kebijakan


teknis pelaksaan program Badan – Badan Khusus menurut tingkatannya.

Pasal 18
Rapat Bidang

1) Rapat Bidang dan Badan – badan Khusus adalah rapat yang diadakan sekurang – kurangnya 6
(enam) bulan sekali yang dihadiri seluruh Pimpinan/Anggota masing – masing Bidang dan Badan –
Badan Khusus menurut tingkatannya.
2) Rapat Bidang dan Badan – badan Khusus diselenggarakan untuk merencanakan, membahas dan
mengkoordinir serta mengambil kebiajakan pelaksanaan pelaksaanaan program Bidang dan
Badan- badan Khusus.

Pasal 19
Rapat Dewan Pengawas

1) Rapat Dewan Penasehat Lembaga Adat Dayak Abay adalah Rapat yang diadakan sewaktu –
waktu (tentative) yang dihadiri Anggota seluruh Anggota Dewan Pengawas menurut tingkatannya.
2) Rapat Dewan Pengawas diselenggarakan untuk membahas, mengevaluasi, mengawas dan
merumuskan serta memberikan masukkan – masukkan penilaian terhadap kinerja Dewan
Pengurus Lembaga Adat Dayak Abay sesuai tingkatan serta mengawasi sesuai dengan fungsi dan
tugasnya

Pasal 20
Rapat Dewan Penasehat

1. Rapat Dewan Penasehat adalah Rapat diadakan sewaktu –waktu (tentative) yang dihadiri Anggota
Dewan Penasehat menurut tingkatannya.
2. Rapat Dewan Penasehat diselenggarakan untuk membahas, mengevaluasi dan merumuskan
serta memberikan masukkan – masukkan penilaian terhadap kinerja Dewan Pengurus LADA
sesuai tingkatan serta memberikan arahan sesuai dengan fungsi dan tugasnya

Pasal 21
Rapat Dewan Adat

1. Rapat Dewan Penasehat Adat LADA adalah Rapat diadakan sewaktu –waktu (tentative) yang
dihadiri Anggota Dewan Adat menurut tingkatannya.
2. Rapat Dewan Adat diselenggarakan untuk membahas, mengevaluasi dan merumuskan serta
memberikan masukkan – masukkan penilaian terhadap kinerja Dewan Pengurus LADA sesuai
tingkatan serta memberikan arahan sesuai dengan fungsi dan tugasnya

BAB V
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 22
Hak Suara dan Hak Bicara

1) a. Peserta / utusan pada Musyawarah Kabupaten mempunyai hak suara dan hak bicara.
b. Peninjau dan Undangan lainnya tidak mempunyai hak suara.
2) a. Peserta / utusan pada musyawarah Kecamatan mempunyai hak suara dan hak bicara.
b. Peninjau dan Undangan lainnya tidak mempunyai hak suara.
3) Peserta / utusan pada musyawarah Desa mempunyai hak suara dan hak bicara.
4)
Pasal 23
Quorum dan Persyaratan

1) Musyawarah Besar Kabupaten, Musyawarah Kecamatan dan Musyawarah Desa serta Rapat –
Rapat tersebut dalam pasal-pasal ART ini sah jika dihadiri oleh ½ (setengah) jumlah utusan.
2) Apabila ketentuan dalam ayat (1) pasal ini tidak dapat dipenuhi, maka penyelenggaraan
Musyawarah Kabupaten, Musyawarah Kecamatan, Musyawarah Desa dan Rapat – Rapat tersebut
diatas ditangguhkan selama 20 Menit dan jika dalam tenggang waktu tersebut Quorum tidak
terpenuhi, maka atas persetujuan seluruh peserta yang hadir, Musyawarah/Rapat tersebut
dinyatakan sah.

Pasal 24
Pengambilan Keputusan

1) Setiap keputusan – keputusan diambil secara musyawarah untuk mencapai mufakat.


2) Apabila musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan suara
terbanyak (Voting).

BAB VI
RANGKAP DAN MASA JABATAN, PENDELEGASIAN WEWENANG
DAN PERGANTIAN ANTAR WAKTU

Pasal 25
Rangkap Dan Masa Jabatan

1) Dewan Pengurus tidak boleh merangkap jabatan pada jenjang kepengurusan yang berbeda, baik
yang lebih rendah maupun lebih tinggi tingkatannya.

2) Ketentuan lebih lanjut ayat (1) pasal ini akan diatur dalam penjelasan Anggaran Rumah Tangga
dan atau Peraturan Organisasi LADA selambat – lambatnya 3 (tiga) bulan setelah selesainya
Musyawarah.

Pasal 26
Pergantian Antar Waktu

1) Apabila Ketua Umum berhalangan tetap dan atau karena sesuatu sebab tidak dapat menjalankan
dan atau menyelesaikan kewajibannya sampai masa jabatan kepengurusan berakhir, maka
jabatan Ketua Umum digantikan oleh salah seorang Wakil Ketua yang ditetapkan dalam
Musyawarah Besar Luar Biasa sampai dengan masa jabatannya berakhir.
2) Apabila karena sesuatu sebab terjadi lowongan dalam keanggotaan Dewan Pengurus dan atau
dianggap tidak aktif dan atau dianggap melanggar konstitusi, dan atau mendapat sanksi hukum
pidana, maka pergantian untuk mengisi lowongan tersebut dilakukan dan ditetapkan dalam Rapat
Harian Dewan Pengurus dengan mempertimbangkan secara sungguh – sungguh unsur
keterwakilan dalam kepengurusannya.

BAB VII
BADAN – BADAN KHUSUS

Pasal 27
Status

Badan Khusus Lembaga Adat Dayak Abay adalah badan pembantu Dewan Pengurus yang dibentuk
menurut kebutuhan oleh Dewan Pengurus menurut tingkatannya dan dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.
Pasal 28
Tugas dan Kewajiban

1) Badan – badan Khusus Lembaga Adat Dayak Abay bertugas melaksanakan program dan
kewajiban – kewajiban LADA sesuai dengan fungsi dan perannya bidang masing – masing.
2) Pelaksanaan Badan Khusus LADA mempunyai tugas meningkatkan keahlian khusus bagi
pengurus beserta anggota LADA melalui pendidikan dan pelatihan kerja praktis.
3) Pelaksanaan badan – badan khusus bertanggung jawab kepada Dewan Pengurus masing –
masing tingkatan dan setiap 6 (enam) bulan sekali memberikan laporan tertulis yang menyangkut
pelaksanaan kegiatan dan laporan keuangan.
4) Badan khusus baru dapat dibentuk setelah memiliki pedoman dasar yang ditetapkan oleh Dewan
Pengurus Kabupaten.

5) Hal – hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur tersendiri dalam
Pedoman Dasar Badan khusus masing – masing.

BAB VIII
KEUANGAN

Pasal 29
Pengelolaan dan Pertanggung Jawaban Keuangan

1) Dewan Pengurus setiap tingkatan bertanggung jawab atas penggunaan dana dan pengelolaan
harta kekayaan organisasi sesuai dengan sistem keuangan dan akuntansi Indonesia.
2) Bendahara secara rutin setiap 3 (tiga) atau 6 (enam) bulan sekali memberikan laporan keuangan
kepada Rapat Pleno Dewan Pengurus.
3) Laporan pertanggung jawaban bidang keuangan harus disusun berdasarkan hasil audit oleh
akuntan public yang ditunjuk oleh Pimpinan Dewan Pengawas.
4) Khusus dalam penyelenggaraan Musyawarah Musyawarah Kabupaten dan Musyawarah
Kecamatan, maka semua pendapatan dan pengeluaran keuangan harus dipertanggung jawabkan
kepada Dewan Pengurus LADA masa bhakti berikutnya, sesuai tingkatan organisasi.

BAB IX
ATRIBUT

Pasal 30

1) Lambang LADA adalah seperti yang terdapat dalam Lampiran Anggaran Rumah Tangga ini yang
selanjutnya diatur dalam Peraturan Organisasi.
2) Lambang seperti tersebut pada ayat (1) dipergunakan untuk pembuatan bendera, jaket, vandel
dan identitas LADA lainnya.
3) Bentuk, warna, penjelasan tata cara penggunaan dan pengaturan lebih lanjut jenis atribut seperti
tersebut pada ayat (2) pasal ini, diatur dalam Lampiran Anggaran Rumah Tangga ini.
4) Jenis lagu meliputi lagu Persatuan LADA (belum ada).

BAB X
TATA CARA PEMILIHAN
Pasal 31
Tata Cara Pemilihan Ketua Umum Dewan Pengurus LADA diatur dalam keputusan tata tertib pemilihan
Ketua Umum Dewan Pengurus Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau.

BAB XI
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 32
Hal – hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan ditetapkan kemudian dalam
Peraturan Organisasi (PO).

BAB XII
PENUTUP
Pasal 33

1) Anggaran Rumah Tangga ini merupakan penyempurnaan dari Anggaran Rumah Tangga yang
ditetapkan dalam Rapat Dewan Pengurus Lembaga Adat Dayak Abay Kabupaten Malinau di
Malinau.
2) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Malinau
Pada tanggal : 10 November 2023

PRESIDIUM SIDANG
LEMBAGA ADAT DAYAK ABAY KABUPATEN MALINAU
KETUA, SEKRETARIS,

............................... .......................................
Anggota

1..................................................... .......................................

2.................................................... ........................................

3.................................................... .........................................

4……………………………………….. ………………………………….

5……………………………………….. …………………………………….

Anda mungkin juga menyukai