Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, maka penjajahan dalam
segala bentuk dan manifestasinya di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
Bahwa Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah
hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia yang sejak berabad‐abad dicapai dengan korban
jiwa, raga, air mata dan harta benda yang tak ternilai.
Bahwa cita‐cita Proklamasi 17 Agustus 1945 adalah untuk mewujudkan masyarakat adil
dan makmur berdasarkan PANCASILA sebagaimana yang termaktub dalam Pembukaan
Undang‐Undang Dasar 1945.
Oleh karena itu, dengan sadar sepenuhnya terhadap panggilan sejarah dan tanggung jawab
sebagai generasi penerus perjuangan cita‐cita bangsa, kami perempuan warga Negara
Indonesia yang setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945, mempersatukan diri dalam Organisasi bernama SRIKANDI PEMUDA PANCASILA
yang berada dibawah naungan Organisasi Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA, yang diatur
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut :
BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama
Pasal 2
Waktu
Pasal 3
Kedudukan
1
BAB II
ASAS, DASAR, TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 4
Asas
Pasal 5
Dasar
Pasal 6
Tujuan
Pasal 7
Fungsi
BAB III
BENTUK, SIFAT DAN CIRI
Pasal 8
Bentuk
Pasal 9
Sifat
2
Pasal 10
Ciri
BAB IV POKOK‐
POKOK PERJUANGAN
Pasal 11
BAB V
IKRAR, TEKAD, SEMBOYAN
SALAM PERJUANGAN DAN LAGU PERJUANGAN
Pasal 12
SRIKANDI PEMUDA PANCASILA memiliki Ikrar, Tekad, Semboyan, Salam Perjuangan dan
Lagu Perjuangan, yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB VI
LAMBANG, ATRIBUT DAN KARTU TANDA ANGGOTA
Pasal 13
Lambang
3
Pasal 14
Atribut
Pasal 15
Kartu Tanda Anggota
BAB VII
KEANGGOTAAN
Pasal 16
BAB VIII
KEDAULATAN
Pasal 17
4
BAB IX
SUSUNAN DAN KEDUDUKAN
Pasal 18
Susunan dan Kedudukan SRIKANDI PEMUDA PANCASILA di setiap jenjang dan tingkatan
sebagai berikut:
Pasal 19
SRIKANDI PEMUDA PANCASILA di tingkat Kecamatan atau nama lain yang setingkat dengan
itu memiliki Unit Kerja, dan di tingkat Kelurahan atau nama lain yang setingkat dengan itu
memiliki Kelompok Kerja.
Pasal 20
SRIKANDI PEMUDA PANCASILA pada tingkat Nasional, pada tingkat Provinsi, dan pada
tingkat Kabupaten/Kota memiliki Dewan Pembina.
Pasal 21
Susunan dan Komposisi Pengurus Dewan Pimpinan Nasional, Dewan Pimpinan Wilayah,
Dewan Pimpinan Cabang, Dewan Pembina, Unit Kerja dan Kelompok Kerja diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
BAB X
UNIT KERJA
Pasal 22
SRIKANDI PEMUDA PANCASILA mempunyai Unit‐Unit Kerja yang antara lain terdiri dari :
Pasal 23
Ketentuan mengenai proses dan prosedur pembentukan Unit‐Unit Tugas diatur lebih
lanjut di dalam Anggaran Rumah Tangga.
5
BAB XI
MUSYAWARAH DAN RAPAT‐RAPAT
Pasal 24
Musyawarah dan Rapat‐Rapat SRIKANDI PEMUDA PANCASILA pada Tingkat Wilayah terdiri
dari :
Musyawarah dan Rapat‐Rapat SRIKANDI PEMUDA PANCASILA pada Tingkat Cabang terdiri
dari :
Pasal 27
Rapat‐rapat SRIKANDI PEMUDA PANCASILA pada Tingkat Unit Kerja terdiri dari:
Pasal 28
Rapat‐rapat SRIKANDI PEMUDA PANCASILA pada Tingkat Kelompok Kerja terdiri dari:
6
2) Khusus Rapat Pemilihan Pengurus Kelompok Kerja yang belum terbentuk Kelompok
Kerja, dihadiri oleh anggota pada tingkat Kelompok Kerja tersebut.
3) Rapat Pengurus Kelompok Kerja.
Pasal 29
Kekuasaan, wewenang Musyawarah dan Rapat‐Rapat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB XII
HUBUNGAN SRIKANDI PEMUDA PANCASILA
DENGAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA PANCASILA
Pasal 30
7
BAB XIII
KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 31
KUORUM
Kuorum Musyawarah dinyatakan sah apabila dihadiri oleh minimal 2/3 (dua pertiga) dari
jumlah unsur utusan.
Pasal 32
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BAB XIV
KEUANGAN DAN KEKAYAAN ORGANISASI
Pasal 33
Keuangan
2) Jumlah nominal iuran wajib pengurus ditentukan dalam Rapat Pleno Pengurus Nasional
SRIKANDI PEMUDA PANCASILA.
Pasal 34
Kekayaan
Kekayaaan SRIKANDI PEMUDA PANCASILA adalah semua barang yang bergerak dan barang
tidak bergerak, yang tercatat dan terdaftar sebagai asset dan inventaris SRIKANDI PEMUDA
PANCASILA.
8
BAB XV
PEMBUBARAN SRIKANDI PEMUDA PANCASILA
Pasal 35
2) Khusus untuk pembubaran organisasi yang dimaksud pada ayat 1) harus dihadiri oleh
3/4 (tiga perempat) dari jumlah unsur utusan.
BAB XVI
PENUTUP
Pasal 36
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 2 Mei 2015
9
ANGGARAN RUMAH TANGGA
SRIKANDI PEMUDA PANCASILA
BAB I
IKRAR, TEKAD, SEMBOYAN,
SALAM PERJUANGAN DAN LAGU PERJUANGAN
Pasal 1
Ikrar
SRIKANDI PEMUDA PANCASILA sebagai penerus perjuangan cita‐cita bangsa yang
bersemangatkan Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908, Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928,
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, mempunyai Ikrar :
‐ Bertanah Air Satu, Tanah Air Indonesia.
‐ Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia.
‐ Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia.
‐ Ber‐Ideologi Satu, Ideologi Pancasila.
Pasal 2
Tekad
Pasal 3
Semboyan
Pasal 4
Salam Perjuangan
Salam perjuangan SRIKANDI PEMUDA PANCASILA terdiri dari ; Salam Nasional dan Salam
Organisasi :
Pasal 5
Lagu Perjuangan
Lagu perjuangan SRIKANDI PEMUDA PANCASILA sama dengan lagu perjuangan Organisasi
10
Kemasyarakatan PEMUDA PANCASILA yaitu "Mars PEMUDA PANCASILA” dan ”Putra Putri
Indonesia” yang sudah dibakukan Notasi dan Liriknya.
BAB II
LAMBANG, ATRIBUT DAN KARTU TANDA ANGGOTA
Pasal 6
Lambang
2) Warna dasar lambang adalah merah darah yang mengandung arti gagah perkasa
dan ksatria.
Pasal 7
Atribut
1) Stempel
a) Bentuk bulat, di dalamnya terdapat lambang SRIKANDI PEMUDA PANCASILA
dengan diameter 4,5 cm.
b) Tinta stempel berwarna merah.
Pataka adalah Panji dengan Lambang SRIKANDI PEMUDA PANCASILA, terbuat dari
bahan bludru berwarna dasar merah darah yang di tepinya diberi rumbai, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a) Lambang SRIKANDI PEMUDA PANCASILA yang dibordir terletak simetris di
tengah ukuran pataka.
11
b) Tulisan jenjang organisasi SRIKANDI PEMUDA PANCASILA terletak di atas
lambang, dibordir dengan warna kuning emas.
c) Tulisan nama provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa, Rukun
Warga/Dusun atau nama lain yang setingkat dengan itu terletak di bawah
lambang, dibordir dengan warna kuning emas.
d) Ukuran pataka dibuat dengan perbandingan panjang dan lebar adalah 3 (tiga) :
2 (dua).
Bendera adalah Panji dengan Lambang SRIKANDI PEMUDA PANCASILA terbuat dari
bahan kain berwarna dasar merah darah, dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Lambang SRIKANDI PEMUDA PANCASILA terletak simetris di tengah ukuran
bendera.
b) Ukuran bendera dengan perbandingan panjang dan lebar adalah 3 (tiga) : 2
(dua).
c) Tulisan “SRIKANDI PEMUDA PANCASILA” terletak di bawah lambang.
Pasal 8
Kartu Tanda Anggota
1) Kartu Tanda Anggota SRIKANDI PEMUDA PANCASILA adalah sama dengan Kartu
Tanda Anggota PEMUDA PANCASILA.
2) Kartu Tanda Anggota Khusus SRIKANDI PEMUDA PANCASILA diatur dalam Peraturan
Organisasi SRIKANDI PEMUDA PANCASILA.
12
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Anggota Kader adalah anggota biasa yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan
kaderisasi serta mendapatkan Sertifikat Kader.
Pasal 12
1) Anggota Luar Biasa adalah setiap perempuan yang telah berbuat sesuatu yang luar
biasa di bidang kemanusiaan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi
yang memberikan nilai kepada peradaban serta ingin memberi pengabdian yang
tinggi melalui Organisasi SRIKANDI PEMUDA PANCASILA dimanapun.
Pasal 13
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 14
Hak Anggota
BAB V
BERHENTINYA KEANGGOTAAN
Pasal 16
Anggota dinyatakan berhenti apabila :
1) Meninggal dunia
15
2) Atas permintaan sendiri secara tertulis
3) Diberhentikan oleh Dewan Pimpinan Nasional melalui Rapat Pleno setelah
mempertimbangkan usul jenjang organisasi di bawahnya karena melanggar
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, Peraturan‐peraturan organisasi dan/atau
beberapa kali membuat kesalahan yang merugikan nama baik organisasi.
4) Berkhianat kepada Bangsa, Negara dan organisasi.
BAB VI SANKSI‐
SANKSI DAN REHABILITASI
Pasal 17
1) Bentuk Sanksi‐Sanksi :
a) Pemberhentian sementara (skors).
‐ Penarikan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan tidak diperkenankan mengikuti
kegiatan organisasi selama masa skors.
‐ Tidak diperkenankan mengenakan atribut organisasi selama masa skors.
b) Pemecatan.
‐ Pencabutan Kartu Tanda Anggota (KTA).
‐ Hilang seluruh hak keanggotaannya.
c) Pencabutan Keanggotaan Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan, apabila
dinilai dan terbukti melakukan tindakan atau perbuatan yang merugikan SRIKANDI
PEMUDA PANCASILA, Bangsa dan Negara Republik Indonesia.
5) Prosedur dan mekanisme pemberian sanksi dan rehabilitasi keanggotaan diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Organisasi.
16
Pasal 18
Sanksi Terhadap Kepengurusan
Pasal 19
Sanksi Terhadap Individu Pengurus
BAB VII
KADER
Pasal 20
2) Kader adalah kekuatan inti organisasi, selaku penggerak, pemikir, penggagas dan
pelaksana tugas organisasi yang siap menjadi kader bangsa dan pemimpin dalam
kehidupan organisasi, masyarakat, bangsa dan negara.
18
6) Penyelenggara dan Pelaksana Kaderisasi SRIKANDI PEMUDA PANCASILA adalah
Dewan Pimpinan bersama Badan Pelaksana Kaderisasi Organisasi Kemasyarakatan
PEMUDA PANCASILA
7) Ketentuan mengenai Kaderisasi akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Organisasi.
BAB VIII
PERSYARATAN DAN PEMBENTUKAN JENJANG ORGANISASI
Pasal 21
Persyaratan
Pasal 22
Pembentukan Jenjang
1) Pembentukan jenjang organisasi dilakukan oleh satu tingkat diatasnya diatur dalam
Peraturan Organisasi.
BAB IX
MASA BAKTI
Pasal 23
Masa bakti kepengurusan secara berjenjang sesuai dengan tingkatannya sebagai berikut:
19
BAB X BIDANG‐
BIDANG
Pasal 24
2) Bidang Luar Negeri hanya berada di tingkat Nasional sebagai sub ordinat yang bersifat
koordinatif dengan Bidang Luar Negeri Majelis Pimpinan Nasional PEMUDA PANCASILA
BAB XI
SUSUNAN DAN KOMPOSISI PENGURUS
Pasal 25
Pasal 26
Dewan Pimpinan Wilayah:
a) 1 (satu) orang Ketua.
b) 3 (tiga) orang Wakil Ketua dan/atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan
c) 1 (satu) orang Sekretaris.
d) 3 (tiga) orang Wakil Sekretaris dan/atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan
e) 1 (satu) orang Bendahara.
f) 3 (tiga) orang Wakil Bendahara dan/atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan
g) 11 (sebelas) orang Ketua Bidang atau sesuai kebutuhan.
h) 5 (lima) orang Anggota masing‐masing Bidang dan/atau dapat disesuaikan dengan
kebutuhan.
20
Pasal 27
BAB XII
SUSUNAN DAN KOMPOSISI DEWAN PEMBINA
Pasal 28
2) Ketua Dewan Pembina SRIKANDI PEMUDA PANCASILA adalah Ketua Majelis Pimpinan
sesuai tingkatannya.
Pasal 29
Pasal 30
Pasal 31
21
BAB XIII
PENGESAHAN KEPENGURUSAN
Pasal 32
4) Pengurus Unit Kerja dan Kelompok Kerja disahkan dengan Surat Keputusan Dewan
Pimpinan Cabang SRIKANDI PEMUDA PANCASILA.
BAB XIV
TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PIMPINAN
SRIKANDI PEMUDA PANCASILA
Pasal 33
Tugas Dewan Pimpinan Nasional
22
Pasal 34
Wewenang Dewan Pimpinan Nasional
Pasal 35
Tugas Dewan Pimpinan Wilayah
Pasal 37
Tugas Dewan Pimpinan Cabang
24
Pasal 38
Wewenang Dewan Pimpinan Cabang
BAB XV
TUGAS DAN WEWENANG
DEWAN PEMBINA
Pasal 39
Pasal 40
BAB XVI
KEKUASAAN, WEWENANG MUSYAWARAH
DAN RAPAT‐RAPAT
Pasal 41
Musyawarah Nasional
Pasal 42
Musyawarah Nasional Luar Biasa
2) Pada dasarnya wewenang peserta Musyawarah Nasional Luar Biasa sama dengan
Musyawarah Nasional sebagaimana dimaksud dalam Bab XIV, Pasal 36 ayat 2) butir
a) s/d butir h).
26
3) Terkecuali dalam hal Musyawarah Nasional Luar Biasa dilaksanakan dengan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2) butir a) atau butir b) atau butir c)
atau butir d), maka wewenangnya hanya memilih dan menetapkan Ketua Pengurus
Nasional.
Pasal 43
Musyawarah Wilayah
27
4) Rancangan materi bahasan Musyawarah Wilayah dan pendukung lainnya yang
diperlukan, disiapkan dan diadakan oleh Penyelenggara.
Pasal 44
Musyawarah Wilayah Luar Biasa
4) Muysawarah Wilayah Luar Biasa dihadiri oleh Peserta yang terdiri dari Utusan dan
Peninjau yaitu sebagai berikut :
a) Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah sebagai Utusan.
b) Pengurus Dewan Pimpinan Nasional (Ketua dan Sekretaris) sebagai Utusan.
c) MPW PEMUDA PANCASILA (Ketua Bidang Peranan Perempuan dan Sekretaris)
sebagai Utusan.
d) Pengurus Cabang (Ketua dan Sekretaris) sebagai Utusan.
e) Pembina tingkat Wilayah (Ketua dan Sekretaris) sebagai Peninjau.
f) Undangan lainnya yang ditentukan oleh Penyelenggara sebagai Peninjau.
5) Semua kebutuhan Musyawarah Luar Biasa yang diperlukan, disiapkan, diadakan oleh
Penyelenggara.
Pasal 45
Musyawarah Cabang
28
a) Menilai dan memutuskan tentang Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus
Cabang SRIKANDI PEMUDA PANCASILA sesuai dengan Periode masa baktinya.
b) Merubah atau menyempurnakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
c) Membahas dan menetapkan Program Kerja masa bakti 5 (lima) tahun ke depan.
d) Membahas dan menetapkan Pokok‐Pokok Pikiran untuk masa bakti 5 (lima)
tahun ke depan.
e) Memilih dan menetapkan Ketua Pengurus Cabang SRIKANDI PEMUDA PANCASILA
masa bakti 5 (lima) tahun ke depan.
f) Menyusun dan menetapkan Kepengurusan Cabang SRIKANDI PEMUDA
PANCASILA dan Pembina untuk masa bakti 5 (lima) tahun ke depan.
g) Menerima atau menolak Rehabilitasi anggota atau individu Pengurus yang
dipecat.
h) Menetapkan kebijakan‐kebijakan lainnya yang diperlukan dalam menghadapi
persoalan Kabupaten/Kota, Wilayah, maupun Nasional.
Pasal 46
Musyawarah Cabang Luar Biasa
Pasal 47
Musyawarah Pimpinan Paripurna
5) Utusan adalah :
a) Dewan Pembina
b) Dewan Pimpinan Nasional SRIKANDI PEMUDA PANCASILA
c) Dewan Pimpinan Wilayah SRIKANDI PEMUDA PANCASILA se‐Indonesia yang
definitif.
6) Peninjau adalah :
Lembaga, Badan, Yayasan dan Koperasi yang dibawah naungan Majelis Pimpinan
Nasional PEMUDA PANCASILA.
30
8) Musyawarah Pimpinan Paripurna dipimpin oleh Dewan Pimpinan Nasional.
Pasal 48
Rapat Kerja Nasional
1) Rapat Kerja Nasional SRIKANDI PEMUDA PANCASILA adalah forum Rapat Kerja
tertinggi di tingkat Nasional yang diselenggarakan dan dilaksanakan oleh Dewan
Pimpinan Nasional SRIKANDI PEMUDA PANCASILA minimal 1 (satu) kali dalam
periode masa bakti.
Pasal 49
Rapat Kerja Wilayah
1) Rapat Kerja Wilayah SRIKANDI PEMUDA PANCASILA adalah forum Rapat Kerja tertinggi
di tingkat Provinsi yang diselenggarakan dan dilaksanakan oleh Dewan Pimpinan
Wilayah SRIKANDI PEMUDA PANCASILA minimal 1 (satu) kali dalam periode masa
bakti.
2) Rapat Kerja Wilayah memiliki wewenang, membahas dan menetapkan Program Kerja
jangka pendek, Program Kerja jangka menengah dan Program Kerja jangka panjang.
1) Rapat Kerja Cabang SRIKANDI PEMUDA PANCASILA adalah forum Rapat Kerja tertinggi
di tingkat Kabupaten/Kota yang diselenggarakan dan dilaksanakan oleh Pengurus
Cabang SRIKANDI PEMUDA PANCASILA minimal 1 (satu) kali dalam periode masa
bakti.
2) Rapat Kerja Cabang memiliki wewenang, membahas dan menetapkan Program Kerja
jangka pendek, Program Kerja jangka menengah dan Program Kerja jangka panjang.
Pasal 51
Rapat Pleno
BAB XVII
KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 52
3) Dalam hal persyaratan Kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1) atau ayat 2)
belum terpenuhi Kuorum‐nya, maka Musyawarah‐Musyawarah dan /atau Rapat‐
Rapat serta Pengambilan Keputusannya ditunda selama 2 (dua) kali 10 (sepuluh)
menit.
4) Dalam hal setelah ditunda selama 2 (dua) kali 10 (sepuluh) menit Kuroum tidak juga
terpenuhi, maka Pimpinan Sidang Musyawarah‐Musyawarah dan /atau Rapat‐Rapat
dengan persetujuan Peserta yang hadir dapat melanjutkan acaranya dan
Pengambilan Keputusannya sah mengikat dan tidak dapat diganggu gugat.
BAB XVIII
PERATURAN TAMBAHAN
Pasal 53
Dalam hal Anggaran Rumah Tangga ini memerlukan Peraturan Tambahan dalam bentuk
Petunjuk Pelaksanaan atau Petunjuk Teknis, akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Organisasi SRIKANDI PEMUDA PANCASILA.
BAB XIX
PENUTUP
Pasal 54
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 2 Mei 2015
33