Anda di halaman 1dari 23

ab

di .
KLASIFIKASI dip erl uk an kar ena acl anya versttas , d an unruk
memberi ga mb ara n yano- 1 b'h . 1 itas tersebut
. . .1 k o e I Je as ten tan g clivers
. ·
ai ak un t .d .
Ba b 1n1 me nJe as an menoo-en ans1 an seJ um1ah negara
lap un neg ara -ne gar a ter seb ut
be rke mb an g da n. ne ga.ra ma1·u. Ac
sebagai wakil-wakil An glo
adal~ AS: Inggn~, Indi~, clan Malaysia k'l
Am en can , Pra nc. is, Ita lia , Brazil ' clan Aroo-enri·na se b aga1. wa 1 -
.
.
wakil ak un si
tan . . La tin - Ch ina , clan I n d on esi·a se baga1·
; Jepanoo'
.
clari akuntansi Nordic;
wakil ak un tan si Asia; Be lan da clan Sweclia
rm ani c; serta Polandia, clan
Jerman clan Swiss dar i ak un tan si Ge
Rusia dari Er op a Tim ur.

f/ 4. 1. A ku nt an si A ng lo -A m er ic an
em uk an di negara-negara
Akuntansi An glo -A me ric an dap at dit
h kolonial yang kuat, seperti
di mana Inggris me mp un ya i pe ng aru
stralia, Ka nad a, Ho ng ko ng , Ind ia, Irlandia, Kenya, Selandia
di Au
atan, dan Malaysia. Negara-
Baru, Nigeria, Sin gap ura , Afrika Sel
hi keb utu han investor dan
negara ini cen de run g un tuk me me nu
transparan daripada negara-
relatif ku ran g ko nse rva tif serta lebih
dkk., 2006).
negara Latin clan Jer ma n (Radebaugh

4.1.1. Am er ik a Se ri ka t
gat mirip dengan akun-
Akuntansi di Am eri ka Serikat (AS) san
bu ng an investasi dan histo-
tansi di Inggris. Ini terjadi karena hu
ar ked ua neg ara ter seb ut. Per bed aan yang ada disebabkan
ris ant
ngadopsi, tradisi aku nta nsi
karena AS me ng ada pta si, bu ka n me
gris. Me ma ng , ko nd isi lin gk un gan dan historis AS menimbu1-
Ing
ikan.
kan sejumlah fitur yan g berbeda secara signif
g di Eropa, pad a abad 20
Akuntansi yan g lah ir da n berkemban
terjadi perkembangan akun-
mengalami pergeseran. Pada aba d ini
yang disebabkan oleh per-
tansi keuangan yan g signifikan di AS
rod uk si paj ak pen gh asi lan
tumbuhan ek on om i ya ng pesat. Int
n benih utama pen gu ku ran
korporat di AS pad a 1909 me rup aka

67 ----- -- -
------------
. di AS belum terdapat regulasi
penghasilan. Tetapi pada saat it~ d terJ· adinya Great De-
ak . 0 k t yano- beruJung pa a
untansi yano ua ' . 0 akan titik awal terjadinya perubah-
p ression pada 1929 • lni merup •· A ah
. a1·
an besar yang diaw i engan d dibentuknya Secunnes
4 ct t akun
1933 dan Securities Exchange Act Tahun 193 'y~~ merup an
landasan bagi. pemennt . ah £ederal dalam meregulasi investor clan
transaksi-transaksi sekuri tas.
Dengan Secunues. . Exchange Act dibentuk Securities
. .Exchange
.
.
C ommiss10n . (SEC) deno-an
o tugas utama mehndungi investor
..
dengan menjamini ketersediaan informasi yang cukup bagi inves-
tor. Tercakup dalam tugas ini adalah penentuan standa: akun-
tansi, yang kemudian didelegasikan kepada FASB yang diben_~uk
pada 1973, dengan SEC bertindak sebagai pengawas hanya Jika
~ diperlukan. Korporasi dituntut untuk mengikuti standar-standar
, FASB, jika tidak, SEC akan menolak registrasi dan dengan de-
mikian menolak perdagangan sekuritas mereka. Hanya korporasi
listing (yang merupakan minoritas dari korporasi-korporasi AS)
yang dituntut untuk mematuhi regulasi yang sangat rinci yang
diterapkan oleh SEC.
FASB mempunyai pendekatan yang sangat terbuka dalam
penentuan standard. Semua pertemuan terbuka untuk publik,
dan berbagai opini diterima dalam suatu proses yang rinci dan
tepat dalam rangka menjamin bahwa kepentingan publik dilayani
dengan baik. Untuk membantu merumuskan standar baru dan
memperbaiki yang sudah ada, FASB mengembangkan rerangka
konseptual yang menjelaskan tujuan dan karakteristik kualitatif
pelaporan keuangan. Pernyataan FASB diterbitkan dalam State-
ment of Financial Accounting Standards (SFAS), yang pada ta-
hun 2006 telah diterbitkan lebih dari 158 pernyataan. Jumlah ini
lebih besar dan standard-standard tersebut juga lebih rind di-
banding dengan standar Inggris. Ini menyiratkan bahwa walau-
pun AS dan Inggris mempunyai banyak kesamaan, AS mempu-
nyai regulasi akuntansi yang lebih komprehensif, bahkan mungkin
paling komprehensif di dunia, paling tidak jika dikaitkan dengan
pasar sekuritas.

68 ·- -- --- - -- ----- ~ ---------


4.1.2. lnggris
Seperti di AS, akuntansi di Inggris terutama ditujukan kepada
investor. Diharapkan bahwa sebagian besar kebutuhan kelompok-
kelompok lain akan serupa dengan kebutuhan investor. Dengan
demikian, memenuhi kebutuhan investor merupakan tindakan
yang paling efisien dalam memenuhi kebutuhan semua pemakai
laporan keuangan.
Pasar sekuritas juga mempunyai pengaruh yang signifikan ter-
hadap praktik akuntansi, tetapi tidak mendominasi proses regu-
lasi akuntansi. Jika dikaitkan dengan provisi informasi akuntansi,
undang-undang perusahaan di Inggris jauh lebih sedikit diban-
ding dengan undang-undang sekuritas AS. Companies Act 1985
memuat tuntutan akuntansi untuk semua korporasi, tidak hanya
yang tercatat pada bursa efek (bandingkan dengan AS). Di sam-
ping itu, profesi akuntansi terlibat dalam proses regulatori akun-
tansi.
Implementasi Instruksi Ke Empat UE (EU Fourth Directive
1981) dan Instruksi Ke Tujuh 1989 menuntut dilakukannya re-
visi undang-undang perusahaan menjadi lebih rinci. Era sebelum
tahun 1980-an, undang-undang ini hanya memberikan sebuah
rerangka regulasi akuntansi dan profesi akuntansi dapat menetap-
kan aturan atau standar akuntansi yang lebih rinci berdasarkan
judgement. Pendekatan yang fleksibel ini masih dilestarikan dalam
persyaratan hukum yang menyatakan bahwa laporan perusahaan
harus menyajikan hasil-hasil dan posisi keuangan yang "benar
dan wajar", yang berarti tidak menentukan persyaratan yang rinci.
Prinsip ini juga diadopsi oleh UE dalam instruksi-instruksi akun-
tansinya.
Profesi akuntansi di Inggris memperoleh independensi sejak
dibentuk asosiasi profesi pada 1850-an. Pada 1970, profesi terse-
but mendirikan Accounting Standards Steering Committee (ASSC),
Yang kemudian menjadi Accounting Standards Committee (ASC).
Tujuan ASC adalah untuk menyusun Statements of Standa~d
Accounting Practice (SSAP) yang adopsi dan pelaksanaan men-
jadi tanggung jawab enam badan profesional yang terlibat. Pada

- ----- 69
·b k Accounting Standards Board (ASB), Yang
tahun 1990 d1 entu
. , FASB di AS, yang mempu nya1· k ewenangan
eku1valen dengan • S d d (FRS) p
. k Financi al Report ing tan ar s . er-
untuk menerbit an b 'k . 1
usahaan yang t1'dak mematuhi. FRS harus mem en an penJe asan
dan mendisklos akibat finans1alnya.
Pada tahun 2002, UE mengadopsi regulasi untuk mensahkan
danmewaJl"bkan penggunaan standar IASB dengan pengecualian
• · · 1h
IAS 32 dan IAS 39 yang pada saat itu sedang dir:v1s1 o e IASB.
lni menun jukkan bahwa ASB sedang mem~e rs1apk a~ konver-
gensi dengan IASB untuk laporan konsolidasian yang direncana-
kan berlaku mulai tahun 2005 sesuai dengan tuntuta n regulasi
UE. Tuntutan regulasi UE ini memerlukan revisi substansial ter-
hadap undang-undang perusahaan Inggris.

4.1.3. India
Karena warisan dari lnggris, standar akuntansi India berfokus
pada kebutuhan investor. Pada tahun 1949, dibentu k Institut e of
Charte red Accuntants in India (ICAI). Kemud ian , didirikan
Accounting Standard Board (ASB) untuk merum uskan standar-
standar akuntansi dalam memba ntu Counci l of the ICAI dalam
menciptakan serta memodifikasi standa r-stand ar akunta nsi di
India.
Dari 1947 sampai dengan akhir 1970-a n, karakte ristik eko-
nomi India adalah perencanaan gaya sosialis pemeri ntah pusat
clan industri substitusi impor. Kegagalan ekonom i memak sa pe-
merintah bergeser ke ekonomi terbuka pada 1991. Ini mendorong
lnd~a untuk melakukan konvergensi, dan pada 2006 pemerintah
India mengu mumka n niatnya untuk mengin troduk si undang-
undang perusahaan baru yang kompre hensif yang melipu ti peng-
gabungan standar-standar akunta nsi yang diterbi tkan oleh ASB
dengan IFRS (termasuk di dalamnya adalah IAS). ASB memberi-
kan · b
pertim angan IFRS yang diterbi tkan oleh ASB serta men-

------- - ---
70
coba sedapat mungki n untuk mengimplemenrasikann ya ke dalam
srandar-standar mereka, dengan memper timbang kan lingkungan
di India.

4.1.4. Malaysia
Sistem hukum Malaysia berasal dari Inggris, sehingga sistem
akuntansinya juga bertujua n untuk memenu hi kebutuh an inves-
tor. The Malaysian Institute of Accountants (MIA) didirikan pada
1967 sebagai otoritas regulatori profesi akuntansi. Malaysia mere-
strukturisasi sistem akuntan sinya pada tahun 1997 dengan Fi-
nancial Reporti ng Act, yang mencipt akan Financial Reporti ng
Foundation (FRF) clan Malaysian Accoun ting Standar d Board
(MASB). FRF mengawasi pekerjaan MASB tetapi tidak rerlibat
dalam proses penetapan standar. MASB merupakan sebuah badan
independen yang dibentu k untuk mengembangkan clan mener-
bitkan standar akuntan si di Malaysia. Rerangka baru ini men-
ciptakan sebuah proses penetap an standar yang indepen den yang
mewakili semua pihak yang relevan, termasuk penyusun, pemakai,
regulator, clan akuntan.
MASB merupa kan penduk ung kuat konvergensi internasio-
nal dan karena itu telah mengadopsi 26 dari 32 standar dari IFRS
yang sesuai sebelum dilakukan revisi oleh IASB pada tahun 2003
dan 2004. Karena kebijakannya konversi dengan IFRS, MASB
bekerja untuk secara ketat memper tahanka n kata demi kata stan-
dar-standar IFRS asli. Setiap perubah an hanya dibuat untuk me-
ningkatkan kualitas pelaporan clan bukan untuk mengub ah prin-
sip-prinsip yang mendasari standar asli. Dengan demikian, MASB
bertindak untuk melestarikan struktur clan standar asli clan dengan
jelas menyatakannya dalam setiap tambahan.

71 -------
I\ 4.2. Ak un tan si Latin

Aroma yano- khas aku ntan si Lati n dap at dite muk an


0 pad a se-
jum lah negara berk emb ang , teru tam a Brasil, Cili
, Kol umb ia,
Meksiko, Peru, dan Uruguay. Negara maj u yan g term
asuk dalam
kelotnpok ini adalah: Prancis, Portugal, Spanyol, !tali
, Belgia, dan
Argentina. Aku ntan si Lati n cen deru ng rela tif lebi
h kon serv atif
dan sekretif atau kurang transparan diba ndin g den
gan akuntansi
negara-negara Anglo-American (Ra deb aug h dkk,. 200
6).

4.2.1. Prancis

Seperti Jerman, tradisi akuntansi di Prancis memberi
kan pre-
ferensi terhadap keb utuh an informasi kred itur dan otor
itas pajak.
Tetapi, tekanan pasar internasional men doro ng untu k
lebih diguna-
kannya pendekatan berorientasi investor. Prancis mem
ang telah
mengamandemen und ang -und ang nya agar lapo ran
konsolidasian
dapat disusun dengan men ggu nak an PABU AS atau
IFRS.
Und ang -und ang Prancis merefleksi posisi klasik, yang
mewa-
jibkan untu k menyelenggarakan pem buk uan dan men
yusun lapor-
an keuangan. Yang bersifat khas adalah pen eka nan
Prancis pada
keseragaman dan aplikasinya melalui und ang -und ang
akuntansi
nasional y~ng dist and aris asi, yait u Plan Com ptab
le Genetall rj
(PCG). TuJuan und ang -und ang ini adalah unt uk men
ingkatkan ~
efektivitas perencanaan eko nom i nasional, dan diim
plementasi
melalui und ang -und ang perusahaan. Pada tahu n 198
3, diterbit-
kan sebuah und ang -und ang aku ntan si yan g baru yan
g mengim-
plementasi PCG revisian (1982), yan g disu sun untu
k merespons
In st ruksi Ke Emp at UE. Und ang -und ang beri kutn
ya diterbitkan
~ahun 1985 clan 1986 untu k men gim plem enta si Inst
ruksi Ke Tu-
Juh UE tentang laporan konsolidasian.
Profesi akuntansi di Prancis relatif kecil dan statusny
a lebih
renda_h diba ndin g profesi aku ntan si di neg ara- neg
ara Ang lo-
Amencan. Yang menarik, peran aku ntan pub lik dan
aud iting di-
Iaksanakan oleh institu si-ins titusi terpis ah yang direra pkan oleh
undan g-und ang.
Seper ti di Jerma n, pasar moda l di Pranc is juga masih relati f
kecil, yang menc ermin kan kenyataan bahwa sumb er-sum ber utama
keuan gan adala h bank, peme rintah , dan keluarga. Tetap i, pada
tahun I 967, didiri kan Comm ission des Opera tions de Bours e
(COB ) , yang ekuiv alen denga n Secur ities and Excha nge Com-
mission (SEC) di AS, sehing ga pada tahun -tahu n beriku tnya pe-
nekanan lebih diberi kan kepad a invest or. Sebagai salah satu ne-
gara UE, Pranc is meng adops i IFRS untuk korpo rasi-k orpor asi
yang terdaf tar yang diberl akuka n mulai tahun 2005.

4.2.2 . Itali
Di Irali, penga ruh undan g-und ang perus ahaan dan regulasi
perpajakan terhad ap akunt ansi adalah mirip denga n yang terjadi
di sejumlah negara Eropa Konti nenta l yang lain. Meng ingat bahwa
laporan digun akan sebagai basis perpajakan, dan ini juga terjadi
di banya k negar a Eropa Konti nenta l yang lain, maka terda pat
tradisi konservatisme untuk memi nimum kan laba kena pajak.
Dalam banya k hal, akunt ansi !tali dalam prakti k dapat diper-
bandingkan denga n akunt ansi di negara-negara Eropa tetangga-
nya walau pun Instru ksi Ke Empa t dan Instru ksi Ke Tujuh baru
diimplementasi tahun 1991. Di sampi ng itu, sejum lah MNC be-
sar menyajikan disklosur sukarela dalam merespons tekan an pasar
modal internasional. Korporasi yang terdaftar harus tundu k pada
regulasi tamba han yang teruta ma diterb itkan oleh Comm ission e
Nazionale per le Societa e la Borsa (CON SOB) , yang kuran g-
Iebih setara denga n SEC AS.
Implementasi Instru ksi Ke Empa t dan Instruksi Ke Tujuh di-
lakukan meng introd uksi konse p panda ngan yang benar dan wa-
jar dan tuntu tan bahw a lapora n konso lidasi an harus disaji kan.
Selama ini Itali lamba t dalam meng adops i instruksi-instruksi UE
karena proteksi terhadap pemegang saham belum dipan dang perlu.
Ini diperkuat oleh warisan legal abad 19 yang cende rung melin -

7~
dun gi hak perusahaan untuk merahasiakan bisnis mereka dari
pesa mg.
Badan-badan akuntansi profesional di ltali adalah Consiglio
N azionale dei DottoriCommercialisti dan Consiglio Nazionali dei
Ragioneri. Ada sebuah badan gabungan yang menerbitkan reko-
mendasi mengenai prinsip akuntansi. Badan-badan akuntansi
tersebut merekomendasi penggunaan standard-standard IASB
untuk masalah-masalah yang tidak tercakup oleh mereka. CON-
SOB merekomendasi agar korporasi yang terdaftar mengadopsi
prinsip-prinsip akuntansi profesi tersebut. Tetapi, kemudian me-
nuntut korporasi yang terdaftar untuk menggunakan IFRS, mu-
lai 2005.

4.2.3. Argentina
Secara historis, akuntansi Argentina berfokus pada pemenuh-
an kebutuhan kreditor dan otoritas pajak. Hukum dagang Argen-
tina menuntut perusahaan untuk memberikan laporan tahunan,
dan perusahaan publik juga harus menerbitkan statement kuar-
talan.
Tetapi, sistem akuntansi Argentina adalah khas bagi Amerika
Latin. Standar akuntansi ditetapkan oleh the Argentine Federation
of Expert Council on Economies (FACPCE), tetapi struktur
FACPCE berbeda dari struktur negara-negara Latin yang lain.
FACPCE terdiri 24 dewan yang berkumpul untuk menyetujui
Technical Resolution (TR), yang terkait dengan norma-norma
akun tansi mengenai subjek-subjek tertentu. Masing-masing de-
wan mewakili sebuah yurisdiksi Argentina. Sesudah TR diserujui
oleh FACPCE, masing-masing dewan secara individual menen-
-ru.kan apakah menentukan TR seperti itu atau dengan amande:
men unruk daerah mereka masing-masing. Hasilnya, konvergenst
di sel uruh negcua hanya dapat dicapai jika setiap yurisdiksi meng~
adopsi standar ta npa modifikasi. Karena sifat individualis masing~
masin g daerah , perl akuan tersebur mempunyai potensi uncuk

7-1
ngat bervariasi. Untunngnya, kebanyakan TR telah diadopsi
sa
ranpa modifikasi.
FACPCE berupaya ke arah konvergensi dengan IFRS. Meski-
pun banyak amandemen telah dibuat untuk mengeliminasi per-
bedaan, Argentina yakin bahwa masih akan tetap terdapat per-
bedaan karena ada sejumlah isu yang tidak tercakup dalam IFRS.

I 4.3. Akuntansi Asia


Banyak negara berkembang di Asia yang merupakan bekas
daerah kolonial. Negara-negara ini meliputi Indonesia (bekas
jajahan Belanda); India, Pakistan, Hong Kong, Singapura, dan
Malaysia (bekas jajahan Inggris); dan Filipina (bekas jajahan Spa-
nyol dan AS). China telah dipengaruhi oleh ide-ide Barat mau-
pun keseragaman sosialis dari bekas Uni Soviet. Pada 1997, ba-
nyak negara berkembang di Asia yang mengalami penurunan
keyakinan terhadap pasar keuangan mereka, yang diakibatkan
oleh krisis keuangan Asia. Salah satu penyembuhan terhadap
,, sakit Asia'' ini adalah dengan meningkatkan transparansi dan
kualitas akuntansi dengan mengadopsi standar-standar akuntansi
yang lebih tinggi kualitasnya (Radebaugh dkk., 2006).

4.3.1. Jepang
Pasar saham di Jepang signifikan, tetapi tradisi akuntansinya
lebih mengutamakan kebutuhan informasi kreditur clan otoritas
Pajak. Commercial Code diintroduksi tahun 1890 dengan tujuan
;empr_oteksi kreditur. Setelah Perang Dunia II, Commercial
d'~de direvisi untuk memproteksi investor juga. Pada tahun 1948,
bHntroduksi sebuah undang-undang bursa clan sekuritas yang
/ ru yang modelnya seperti undang-undang sekuritas AS tahun
933 clan 1934.
Institusi-institusi pe1nerintah terlibat langSu~g dal~m penen-
tuan srnndar akuntansi. Business Accounting Del1berauon Coun-
cil (BADC), yang menetapkan standar aku_n~ansi keu~ngan,
merupakan sebuah badan advisori dalam M1n1stry of Finance
(MOF). MOF bertanggung jawab atas undang-unda ng bursa
dan sekuritas dan regulasi akuntansi yang terkait. Di lain pihak,
Ministry of Judtice bertanggung jawab atas aplikasi Commercial
Code. Dengan sistem akuntansi yang berada di bawah yurisdiksi
dua institusi pemerintah, tidak ada pendekatan regulasi yang ter-
padu.
Profesi akuntansi di Jepang masih kecil dan kurang berpenga-
ruh dalam proses penentuan standard akuntansi, tetapi memberi-
kan rekomendasi dalam aplikasi praktis regulasi akuntansi legal.
Japanese Institute of Certified Public Accountants didirikan de-
ngan undang-undan g tahun 1948, walaupun badan sebelumnya
sudah ada semenjak tahun 1927. Pada tahun 1991, sebuah badan
baru, Co.r poration Finance Research Institute (COFRI) juga di-
dirikan dengan tujuan untuk memberikan nasihat otoritatif ke-
pada BADC di MOE Kepentingan khusus dalam aspek interna-
sional dari regulasi akuntansi menjadi sebuah motivasi penting
dalam perkembangan yang baru ini.
Banyak perusahaan yang menyusun set laporan keuangan
tambahan dalam bahasa Inggris untuk para pembaca akun asing
yang sering disebut sebagai translasi sederhana (convecience trans-
lation). Pada 2006 terdapat lebih-kurang 30 perusahaan Jepang
yang terdaftar di AS yang menyusun laporan keuangan konsoli-
dasian berdasarkan PABU AS, clan bukannya merekonsiliasi laba
dan ekui tas pemegang saham yang didasarkan pada pABU J epang.
Di Jepang juga telah didirikan dewan standard akuntansi yang
mirip dengan FASB di AS. Jepang sudah mulai terdorong untuk
lebih berpartisipasi di dalam proses penentuan standard akun-
tansi internasional.

76
4.3.2. China
Pada 1940-an, di Republik Rakyat China (RRC) diterapkan
sistem akuntansi berorientasi Barat untuk korporasi-korporasi
besar. Tetapi, berdirinya RRC pada 1949 membawa perubahan
dramatis dengan diperkenalkan nya akuntansi gaya Uni Sovyet
dan penekanan pada keseragaman serta pengendalian terpusat
terhadap perencanaan nasional.
Pada 1978, pendekatan ini mulai dimodifikasi seiring kebijak-
an "pintu terbuka'' serta program modernisasinya. Reformasi me-
nuju ekonomi yang lebih berorientasi pasar telah menimbulkan
serangkaian reformasi akuntansi. Undang-UndangAkuntansi RRC,
yang diadopsi 1985 dan direvisi 1993 dan juga 1999, menetap-
kan prinsip-prinsip umum mengenai sifat dan peran akuntansi
serta memberdayakan Ministry of Finance (MOF) untuk mener-
bitkan standar akuntansi.
Pada 1992, Standar Akuntansi Dasar untuk Perusahaan Bis-
nis, yang merupakan rerangka konseptual akuntansi RRC, diter-
bitkan. Awai 1993, disusun standar akuntansi khusus mengenai
berbagai macam topik. Tahun 1998, aturan-aturan lama untuk
perusahaan saham gabungan (joint stock companies) diganti de-
ngan Accounting System for Joint Stock Limited Enterprises.
Setelah dilakukan revisi terhadap Undang-Unda ng Akuntansi
1999, Dewan Negara RRC juga menerbitkan Financial Account-
ing and Reporting Rules (FARR) for Enterprises, yang memper-
barui definisi-definisi aset, utang, modal pemilik, pendapatan,
clan biaya. FMR juga merinci komponen-kom ponen laporan ke-
uangan, yang meliputi laporan arus kas, neraca, dan laporan hasil
usaha.
Standar akuntansi baru tersebut, mencerminka n sebuah
perubahan besar mengenai pendekatan dalam akuntansi China
dalam arti bahwa semua perusahaan sekarang dituntut untuk me-
matuhi serangkaian prinsip akuntansi yang terpadu. Tetapi, yang
paling signifika.n adalah isi standar akunta.nsi baru tersebut, yang
mencerminkan era baru dalam akun tansi Cina, yang didasarkan
pada pendekatan berorientasi-pasar Barat dan bukan lagi gaya

----· 77
dengan sisi praktik, fungsi au-
Uni Soviet. Dalam hubungannyad' . RRC baru bangkit lagi
diting yang dihapus setelah pen inan .'A d' . ah
•d' 'kannya Administras1 u it pemennt .
Pada .1983 d engan d1 in d p bl' A
. . h Ch' Institute of Certifie u ic ccoun-
Dem1kian Juga, t e inese
·d· 'kan lag1· oleh pemerintah 1988. Dengan pesatnya
tants b aru d 1 1n ·k k
. ak . akh' -akhir ini Cina mengalam1 e urangan
reformas1 untans1, ir
akuntan.

4.3.3. Indonesia
Semula, sistem akuntansi Indonesia berdasarkan pada sistem
akuntansi Belanda. Tetapi, ketika hubungan antar kedua negara
memburuk, Indonesia berpaling ke praktik akuntansi AS. Sejak
cahun 1960, pengiriman tugas belajar akuntansi untuk para ma-
hasiswa bukan lagi ke Belanda, melainkan ke AS, yang pada
awalnya terutama ke Universitas Illiois. Sampai 2011 Standar
Akuntansi Keuangan tahun 2007 masih menjadikan PABU AS
sebagai acuan yang penting.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) didirikan pada tanggal 23
Desember tahun 1957. Pengurus organisasi ini yang pertama kali
adalah akuntan hasil didikan negara Belanda dan akuntan-akuntan
alumni Universitas Indonesia yang merupakan lulusan pertama
universitas di Indonesia. Pada 1970-an, W menciptakan kode
etik dan mengadopsi standar-standar dan prinsip-prinsip akun-
tansi yang berbasis pada PABU AS (IAI, 1982). Dengan demiki-
an, sistem akuntansi Indonesia berfokus pada kebutuhan infor-
masi para investor.
Tahun 1974, IAI membentuk Komite Standar Akuntansi Ke-
uangan (KSAK) untuk menetapkan standar-standar akuntansi.
Pada tahun ini terbit Prinsip Akuntansi Indonesia yang berisi 30
prinsip akuntansi. Tiga tahun kemudian, bulan Agustus 1977,
pemerintah mengintroduksi-ulang Bursa Efek Indonesia (dulu
bernama Bursa Efek Jakarta), tetapi baru mulai aktif setelah pe-
merintah meregulasinya pada tahun 1987 dan 1988.

78 - ----
Mulai tahun 1970, Indonesia mengalami pertumbuhan eko-
nomi yang baik, bahkan luar biasa untuk sepuluh tahun terakhir
menjelang krisis keuangan 1997. Dari tahun 1970 sampai dengan
tahun 1981, rerata pertumbuhan ekonomi mencapai hampir 8%,
dengan tren yang meningkat. Tetapi, pertumbuhan ekonomi ter-
sebut tidak diiringi oleh perkembangan praktik akuntansi.
Krisis keuangan Asia tahun 1997 juga melanda Indonesia,
dan Indonesia tidak mampu untuk segera bangkit dari keterpuruk-
an akibat krisis ini. Diduga salah satu penyebab terjadinya krisis
keuangan Asia, termasuk Indonesia, adalah kroniisme antara pe-
nguasa dan pengusaha. Kroniisme ini "memberdayakan" peng-
usaha untuk melanggar aturan yang telah ditetapkan. Tetapi, se-
jak krisis, Indonesia telah melaksanakan sejumlah reformasi politik
dan sosial.
Pada 1994, KSAK direkonstitusi sebagai Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) yang lebih independen. Sekarang
ini DSAK bekerja untuk mengkonvergensi standar-standar akun-
tansi Indonesia terhadap IFRS. Sejak tahun 1994 sampai dengan
Januari 2007, DSAK telah menyusun 57 standar akuntansi de-
ngan rincian: 28 standar mengacu pada IFRS, 20 standar me-
ngacu pada PABU AS, 1 standar mengacu pada standar akuntansi
Bahrain, dan 8 standar akuntansi dibuat sendiri. Bank Pemba-
ngunan Asia pada tahun 1999 mengakui bahwa 90% PSAK sama
dengan IAS, sehingga dapat dikatakan bahwa sejak dari semula
PSAK cukup banyak mengikuti standar akuntansi internasional.

I 4.4. Akuntansi Nordic


Kelompok ini meliputi Belanda, Denmark, Swadia, dan Fin-
landia, yang semuanya anggota UE. Akuntansi di negara-negara
Nordic dalam beberapa hal mirip dengan akuntansi di negara-
negrara Anglo-Saxon, tetapi ada pengaruh Jerman, terutama yang
menyangkut perpajakan. Akuntansi Nordic cenderung kurang
konservatif dan lebih transparan daripada akuntansi Germanic

79 ---- - - - -
•• n • -nc ara Latin, tetapi belum setingka t de-
dan akun rans1 n<.: ga1 a g n Radebau h dkk., 2006 h. 65)
nga n nega ra- negara Anglo-Saxo . ( g .

4.4.1. Belanda
Dalam beberap a hal, akuntan si di Belanda mirip dengan
akuntans i di Inggris dan secara keseluru han mirip dengan pen-
dekaran Anglo-American. Undang -undang perusah aan d~n pro-
fesi akuntans i mempun yai pengaru h besar, clan walaupu n 3umlah
korporasi yang terdaftar di bursa efek relatif kecil, tetapi tradisi
kepemilikan saham oleh publik dan wawasan bisnis internasi onal
lebih baik daripada negara-n egara Eropa Kontine ntal yang lain.
Undang- undang perusaha an dimasuk kan dalam Civil-Co de
(Ki tab Undang -undang Hukum Perdata, KUHP) . Pemerin tah
bersikap agak longgar terhadap masalah komersia l. Tetapi, sejak
1970 pengaruh undang- undang perusaha an berkemb ang mantap
melalui Act of the Annual Account s of Enterpri ses (Undang -un-
dang Laporan Tahunan Perusahaan) dan impleme ntasi Instruksi
UE Ke Empat dan Ke Tujuh. Sebelum tahun 1970, tidak ada
legislasi akuntans i, sehingga Nederla nd Institut van Register
Account ants (NIVRA ), profesi akuntans i Belanda yang berpe-
ngaruh, harus menjemb ataninya .
Sebuah fitur baru regulasi di Belanda adalah pasal KUHP
yang memperb olehkan pihak-pi hak yang terkait, yang meliputi
pemegan g saham, karyawa n, dewan kerja, dan serikat dagang,
untuk mengaju kan komplain kepada Enterpri se Chambe r of the
Court of Justice di Amsterd am jika mereka yakin bahwa laporan
keuangan tidak sesuai dengan undang- undang. Ini menunju kkan
dimasuk kannya undang- undang perusaha an oleh sebuah badan
hukum int~r_pretatif Mungkin ini cara untuk mengom promika n
antara trad1s1 hukum dan budaya Eropa Kontine ntal dan Anglo-
American (Radebaugh dkk. 2006). Sebagai bagian dari UE, Be-
landa mengadopsi IFRS unruk korporasi terdaftar yang dimulai
tahun 2005.

IH l
4.4.2. Swedia
Walaupu n perkemb angan akuntans i di Swedia, begitu juga di
Prancis dan Jerman, sangat dipengar uhi tuntutan perpajak an dan
hukum, tetapi di Swedia terdapat tradisi keterliba tan akuntans i
dalam proses penentu an standar. Pengaruh bursa saham juga pen-
ting dala1n hubunga nnya dengan akuntans i dan disklosu r oleh
korporasi besar. Banyak dari korporasi ini yang merupak an kor-
porasi multi nasional clan karena itu mendap at tekanan pasar
modal internasional. Tetapi berlawanan dengan Belanda, di Swedia
menggunakan informasi ini untuk tujuan pembuat an kebijakan
dan perencan aan ekonom i makro. Sistem pajak Swedia secara
agresif mempro mosikan tujuan ekonomi makro dan dengan de-
mikian mendoro ng sebuah pendeka tan penguku ran laba yang
lebih konservati£
Undang -undang perusaha an yang mengatu r akuntans i di-
wujudkan dalam Undang- Undang Perusahaan 1975, Undang-
Undang Akuntansi 1976, dan 1981 Act on the Annual Accounts
in Certain Forms of Business Enterprise. Meskipu n Undang-
Undang Akuntansi menuntu t diikutinya PABU, prinsip-prinsip
ini tidak ditentuk an. Situasi ini berubah ketika disusun New
Accounting Act of 1995 yang mengimplementasi instruksi-ins-
truksi akuntansi UE yang hanya memberikan sebuah rerangka,
bukannya aturan rind. Fleksibilitas ini menjadikan profesi akun-
tansi Swedia, Foreningen Auktoriserade Revisorer (FAR), didiri-
kan pada tahun 1923, memainkan sebuah peran yang berpenga-
ruh dengan membua t rekomendasi mengenai masalah-masalah
akuntansi. Tetapi, pada tahun 1976 pemerintah mendirikan De-
wan Standard Akuntan si dengan tugas membua t rekomendasi
mengenai masalah akuntansi dalam rerangka undang-undang per-
usahaan.
Pada tahun1991, Accounting Council (AC) didirikan untuk
mengambil-alih peran penentuan standard yang semula dipegang
FAR tetapi dalam bentuk sebuah badan yang ·mewakili konsti-
tuen yang Iebih Iuas (misalnya: industri, pemerintah, dan profesi)
clan juga bersifat independen, seperti FASB di AS. Bursa saham

81
BFN dan me ndo ron g korporasi-kor-
men duk ung AC mau pun d" l<l' i•ncormasi tam
. d f, tuk men is os 11 bah an mengenai
P?ras~ ter a tar un . dan oal keu ang an, sert a ling kun gan
kineqa, prospek, stRratleg1 d g i yang dite rbit kan ole h AC dan
b" . erusahaan. e {omen as
1sn1s p •c
ASB tidak bers1rat d . . Ole h kar ena itu, pad a pra k t1"knya
a v1son. . . . .
pendekatan dal am penen tu an stan dar d aku ntan s1 d1 Swed1a leb1h
bersifat konsensus dan agak fleksibel, wal aup u~ d
ter apa t ~e~ga-
ruh perpaJ·akan dan huk um · Sebagai bagian dan UE , Swed1a Juga
dituntut unt uk menggunakan IFRS mulai tah un
200 5.

II 4.5. Akuntansi Germanic


Kelompok negara Germanic meliputi Jerm an dan
Austria dan
juga Israel dan Swiss. Dalam beberapa hal, kel om
pok ini berbeda
signifikan dengan kelompok Nordic dan kel om pok
Anglo-Ameri-
can. Pengaruh perpajakan dan und ang -un dan g
per usa haa n ada-
lah paling besar. Akuntansi Germanic juga mem pun
yai pengaruh
di Prancis, Jepang, dan sejumlah bekas kol oni
Ero pa di Afrika.
Akuntansi Germanic cenderung relatif kon serv
atif dan sekretif
(rahasia) dibanding dengan akuntansi Anglo-Amer
ican (Radebaugh
dkk, 2006-h. 47).

4.5.1. Jer ma n
Tradisi akuntansi di Jerman memprioritaskan keb
utu han kre-
ditor dan otoritas pajak. Studi Black dan Wh ite (20
03) membukti-
~ bahwa di Jerman item-item neraca seperti mis
alnya nilai buku
ekuitas lebih value relevant daripada laba. Di AS
yan g lebih ber-
orientasi investor, laba lebih value relevant dar
ipa da nilai buku
ekuitas. Tetapi, korporasi-korporasi terdaftar yan
g besar dan ter-
utama MN C-M NC sekarang cenderung unt uk men
yajikan lapor-
an korporasi yang lebih berorientasi investor.
Und ang -un dan g perusahaan mem pun yai pen gar
uh besar rer:
had ap aku ntan si. Sistem huk um di Jerm an san
gat dikodifikas 1

- -· - - - - - 82 -
dan preskriptif karena didasarkan atas sistem undang-undang
Roma yang bertentangan sistem hukum umum Anglo-American.
Tradisi keseragaman akuntansi mendominasi Jerman clan men-
dorong akuntansi seragam di Prancis. Undang-undang pajak Jer-
man juga mempunyai pengaruh yang kuat sehingga laporan ta-
hunan menjadi dasar laporan pajak. Pengurangan yang diklaim
untuk tujuan pajak harus dibebankan dalam laporan tahunan.
Profesi akuntansi relatifkecil, clan pernyataan profesional mem-
punyai status yang lebih rendah dibanding pernyataan profesi di
negara-negara, misalnya: AS, Inggris, clan Belanda. Pasar saham
Jerman relatif masih kecil, yang mencerminkan kenyataan bahwa
sumber keuangan selama ini adalah bank, pemerintah, clan ke-
luarga. Namun demikian, pasar saham di Jerman menjadi sema-
kin penting, clan banyak MNC Jerman terdaftar di negara Eropa
lain dan AS. Ini memengaruhi perilaku pelaporan korporasi clan
mendorong sejumlah disklosur sukarela.
Commercial Code menetapkan akuntansi rind yang meng-
atur korporasi. Ini direvisi oleh Accounting Directives Law tahun
1985 yang mengimplementasi Instruksi UE Ke Empat clan Ke
Tujuh. Dalam praktik, aturan pajak mendominasi keputusan hu-
kum mengenai isu-isu akuntansi, dan karena itu pengembangan
prinsip-prinsip akuntansi dalam rerangka hukum dapat ditelusuri
sampai di sini, clan bukan ke profesi akuntansi. German Account-
ing Standards Board didirikan mirip dengan FASB di AS, dan
Commercial Code direvisi agar laporan konsolidasian dapat disu-
sun berdasarkan PABU AS atau IFRS. Jerman mengadopsi IFRS
untuk korporasi terdaftar yang dimulai tahun 2005 sebagai bagi-
an clari regulasi UE.

4.5.2. Swiss
Traclisi akuntansi di Swiss juga lebih mementingkan kebutuh-
an kreclitor clan penguasa. Tetapi, pasar modal di Swiss semakin
tumbuh, clan banyak korporasi besar Swiss mencari modal di pa-
sar internasional. Ini mengakibatkan semakin banyak korporasi

- ------------ 83
. klosur sukarela, kon siste n den gan praktik
besar yang mem b uat d 15
yang diterima secara internasional. .
• S · man g term asuk yang pali ng konservatir
Akuntans1 w1ss me .
dan sekretif (rahasia) di dunia. Seperti di Jerm an, prak
t1k akun-
tansi Swiss didominasi oleh und ang -und ang peru saha an
dan re-
gulasi pajak yang men gatu r profesi akun tans i, yan g mas
ih. kecil
dan dalam tahap awal dalam pen entu an stan dar akuntans
1. Te-
tapi, kontras deng an Jerm an, pers yara tan huk um yan
g terkait
akuntansi adalah sederhana dan mas ih mem perb oleh kan
pem-
buatan cadangan rahasia. Di sam ping itu, hany a peru saha
an yang
terdaftar, bank, perusahaan asuransi, dan kereta-api yang
ditun-
tut untu k mengarsipkan atau men erbi tkan lapo ran tahu
nan. Ini
karena sebagian besar perusahaan adalah kecil dan dikelola
serta
dimiliki keluarga.
Tetapi, lambat laun Swiss berubah. Korporasi-korporasi
Swiss
menghadapi persaingan yang semakin men ingk at dala m
pasar ke-
uangan clan bisnis internasional. Und ang- und ang perusaha
an di-
revisi dengan perubahan yang diinspirasi oleh lnst ruks i
UE yang
ke emp at clan ke tujuh. Dewan standard akun tans i juga
telah di-
ben tuk untu k mem buat rekomendasi akun tans i dan pela
poran
untu k perusahaan-perusahaan Swiss.
Swiss Com mer cial Law mem beri kan prin sip- prin sip umu
m
praktik pem buk uan yang diikuti oleh semua perusahaan
clan juga
aturan lain teru tama yang mengenai akuntansi untu k korp
orasi.
Tetapi, aturan akuntansi ini sangat konservatif clan berfokus
pada
kepentingan kreditor. Akibatnya, mereka melembagakan
praktik
cadangan rahasia dengan mengizinkan undervaluasi terhadap
aset.
Di samping itu, disklosur kepada pemegang saha m juga
hanya
sedikit.
Pad a 1983 dibu at prop osal untu k mem perb arui unda
ng-
und ang perusahaan tetapi dalam sebuah filosofi bahwa
undang-
und ang tersebut hanya memberikan prinsip-prinsip umu
m saja.
Tetapi, baru pada tahu n 1992 disetujui sebuah undang-u
ndang
baru. Tuju an unda ng-u ndan g tersebut mel iput i perbaika
n diskl0 :
sur clan penguatan proteksi terhadap pemegang saham. Refo
rmasi

84 -··
yang didesain untuk mencapai tujuan ini meliputi antara lain
runrutan kepada semua perusahaan publik dan swasta besar un-
ruk menerbirkan Iaporan tahunan, memperbaiki tata Ietak (lay-
out) laporan tahunan, memasukkan prinsip-prinsip akuntansi
berterima umum ke dalam undang-undang, mengizinkan revaluasi
investasi pada tanah dan bangunan, menuntut disklosur pada
catatan atas laporan keuangan, dan menyajikan laporan konsoli-
dasian bagi korporasi besar yang terdaftar. Tetapi, usulan untuk
membatasi pembentukan cadangan rahasia tidak diterima.
Sejalan dengan reformasi undang-undang perusahaan, profesi
akuntansi telah mulai menyusun proses penentuan standard
akuntansi, yang sangat diilhami oleh model FASB di AS. Tahun
1984, didirikan Foundation for Accounting and Reporting
Recommendation. Lembaga ini mengawasi Accounting Standards
Board yang independen. Bagi korporasi yang terdaftar di Swiss,
IFRS merupakan keharusan sejak tahun 2005.

I 4.6. Akuntansi Eropa Timur


Akuntansi Eropa Timur secara historis didasarkan pada kon-
sep sosial mengenai ekonomi terencana. Dengan demikian akun-
tansi mereka mengarah ke kebutuhan otoritas pajak dan hanya
sedikit berfokus pada pencerminan laba perusahaan. Tetapi, pada
akhir-akhir ini, negara-negara di Eropa Timur telah mencoba un-
tuk beralih ke ekonomi pasar gaya Barat (Radebaugh dkk., 2006
h. 88).

4.6.1. Polandia
Meskipun transisi dalam menswastakan ekonomi dimulai
dengan kondisi-kondisi yang sulit, Polandia muncul sebagai salah
saru leader negara transisi. Kemiskinan dan pengangguran masih
tetap tinggi di Polandia, tetapi negara ini berkembang terus.

8 .S
.
Mun gkin catatan yang Paling pent ing adal ah mas ukn ya Polandia
ke Uni Eropa 2004.
.
Di hawah rez1m
. '-Kom ni·s akuntansi digu naka n untu k meregu-
u , .
lasi penggunaan sumber-sumber negara d'.111 mencegah pencunan
aset publ1.k. Aku ntansi Soviet diintroduks1 pad a 1953-1954, yang
mengalokasi surplus untu k men dana i kegi atan nega
ra. Dengan
demikian, akuntansi tida k digu naka n untu k men guk
ur laba atau
efisiensi, melainkan untu k mem ban tu pem erin tah
dala m meng-
alokasi kelebihan dana ke berbagai kegiatan negara.
Uku ran ki-
nerja hanya digunakan untu k men entu kan seberapa
baik perusa-
haan mencapai target negara.
Sistem akuntansi Polandia mengalami transisi dala m
3 tahap:
1991, 1994, dan 2000. Dek rit Akuntansi 1991, yang diterbitk
an
oleh Departemen Keuangan, men cerm inka n pergeser
an dari ori-
entasi pajak ke orientasi pasar.
Accounting Act tahu n 1994 diterbitkan untu k men
dekatkan
akuntansi Polandia dengan standar UE. Polandia men
gadopsi ide
mengenai "pandangan yang benar dan wajar" dan
menerbitkan
standar-standar untu k memberikan jem bata n dala m
sistemnya.
Accounting Act tersebut menghilangkan persyaratan
untu k meng-
gunakan sebuah bagan akun yang telah dite tapk an dan
membiar-
kan perusahaan untu k menyusun sendiri rencana akun
tansinya.
Di samping itu, mengotorisasi bursa sekuritas untu
k mencipta-
kan aturan-aturan untu k perusahaan yang terdaftar, teru
tam a da-
lam bida ng disklosur. Accounting Act tahu n 200 2
diterbitkan
untu k menjadikan standar-standar akuntansi Polandia
lebih seja-
lan dengan IFRS. Juga, menciptakan atur an-a tura n
pada bidang-
bidang yang semula hanya diatur dengan und ang- und
ang pajak,
Masuknya Polandia ke UE menengarai sebuah langkah
besar,
Unt uk menjadi anggota UE, sebuah negara harus men
gonvergensi
persyaratan keuangan mereka dengan persyaratan UE
dan IFRS.
Setelah men jadi anggota, sebuah negara ditu ntut
untu k segera
men giku ti aturan-aturan UE tanp a periode transisi.
Keanggotaa.O
Polandia dalam UE menggambarkan upaya negara terse
but untuk
menjadi sebuah ekonomi pasar. Meskipun perusahaan-p
erusahaa.O

--- 86
Iokal menghadapi tantangan dalam mengadopsi banyak amande-
men baru, telah tersedia struktur untuk membantu Polandia ber-
hasil dalam menciptakan ekonomi pasar. Sebagai bagian dari UE,
Polandia mengadopsi IFRS pada tahun 2005.

4.6.2. Rusia
Meskipun situasi ekonomi di Rusia relah membaik, tetapi da-
lam beberapa hal Rusia berbeda dengan negara-negara lain yang
sedang mengalami transisi ekonomi. Pertama, pangsa perusaha-
an-perusahaan baru adalah rendah. Kedua, banyak unit produksi
gaya Soviet yang merugi tetapi masih tetap eksis. Kemampuan
negara tersebut untuk melanjutkan pertumbuhan terkendala oleh
ketergantungannya pada sumber alam, terutama minyak dan gas.
Di samping itu, mereka tetap didominasi oleh monopoli-mono-
poli yang tidak direformasi.
Dalam Federasi Rusia, pemerintah memegang kendali tung-
gal atas sistem akuntansi. Standar akuntansi di Rusia diformulasi
untuk mencatat masukan dan keluaran. Jadi, standar-standar ter-
sebut tidak banyak memberikan cerminan tentang nilai dan laba.
Secara umum Departemen Keuangan Rusia menciptakan regulasi
akuntansi. Tetapi, Bank Sentral Federasi Rusia (CBRF) bertang-
gung jawab untuk menciptakan standar akuntansi dan auditing
Untuk bank dan lembaga kredit. Di samping itu, CBRF memoni-
tor kegiatan mereka serta menentukan persyaratan modal mi-
nimum.
Rencana adopsi IFRS adalah 2004. Semua laporan konsolidasi-
an oleh perusahaan dan bank harus disusun berdasarkan IFRS.
Laporan keuangan bank individual juga harus disusun berdasar-
kan IFRS, tetapi laporan keuangan perusahaan individual harus
tetap disusun berdasarkan PABU Rusia. Meskipun sebagian besar
perusahaan terdaftar di Rusia relah menyusun laporan berbasis
PABU AS atau IFRS, banyak juga yang masih menggunakan
standar akuntansi Rusia yang berbasis pada ekonomi terencana.
Konversi ke IFRS merupakan sebuah upaya untuk menarik in-

---
-- ------ - - - - 87
vestasi. Tetapi, banyak yang tidak percaya bahwa perusahaan-
perusahaan Rusia mampu untuk menyelesaikannya tepat waktu
yang disebabkan karena besarnya perubahan dan biaya yang di-
butuhkan. Lagi pula, masih belum jelas benar apakah Rusia akan
tetap menuntut penggunaan standar akuntansi Rusia dalam pe-
nyusunan laporan untuk otoritas pajak.

Anda mungkin juga menyukai