STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan, OPERASIONAL dr. Christantono Bekti Prasetyp Direktur Nama : Galih Irvan Dini, A.Md.Kep
Jabatan : Asisten Penata Anestesi Terampil
Uraian Tugas : 1. Pelayanan asuhan kepenataan anestesi dalam praanestesi
meliputi:
a. melakukan penyusunan rencana kerja harian;
b. melakukan penyusunan rencana kerja bulanan;
c. melakukan penyusunan rencana kerja tahunan;
d. melakukan penyusunan rencana kebutuhan alat
anestesi, obat, dan bahan anestesi habis pakai
harian;
e. melakukan penyusunan daftar permintaan
kebutuhan alat, obat, dan bahan anestesi habis
pakai bulanan;
f. melakukan penyusunan daftar permintaan
kebutuhan alat, obat, dan bahan anestesi habis
pakai tahunan;
g. melakukan inventarisasi alat, obat dan bahan
anestesi habis pakai yang tersedia;
h. melakukan inventarisasi penggunaan alat, obat,
dan bahan anestesi habis pakai yang telah
digunakan;
i. melaksanakan persiapan alat dan mesin anestesi;
j. mempersiapkan dokumen kebutuhan pasien dalam
pelayanan anestesi;
k. melakukan pengecekan administrasi pasien;
l. Menyiapkan emergency kit;
m. menyiapkan peralatan dan obat-obatan sesuai
dengan perencanaan teknik anestesi;
n. melakukan persiapan alat-alat untuk anestesi
regional;
o. melakukan komunikasi efektif kepada pasien
tentang tindakan anestesi yang akan dilakukan
(jika pasien sadar); dan
p. pendokumentasian semua tindakan yang
dilakukan selama proses pelayanan anestesi.
2. Pelayanan asuhan kepenataan anestesi dalam intraanestesi
meliputi:
a. melakukan monitoring tanda vital selama tindakan
anestesi;
b. pendokumentasian pemakaian obat-obatan dan
alat kesehatan yang dipakai;
c. melakukan pencatatan pelaporan selama proses
anestesi; dan
d. melakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru
(RJP).
3. Pelayanan asuhan kepenataan anestesi dalam
pascaanestesi meliputi:
a. melakukan pelayanan terapi inhalasi;
b. melakukan pemeliharaan peralatan agar siap
untuk dipakai pada tindakan anestesia selanjutnya;
Tugas Tambahan Koordinator Sub Komite Menejemen resiko :
1. Melakukan monitoring perencanaan risk manajemen
2. Melakukan monitoring pelaksanaan program
3. Melakukan pendidikan / edukasi staf tentang manajemen
risiko rumah sakit
4. Monitoring insiden/kecelakaan karena fasilitas
5. Melakukan evaluasi dan revisi program secara berkala
6. Memberikan laporan tahunan kepada pemilik RS tentang
pencapaian program
7. Melakukan pengorganisasian dan pengelolaan secara
konsisten dan terus menerus
Wewenang Melaksanakan pelayanan anestesi sesuai dengan instruksi dokter
spesialis anestesiologi;
1. pemasangan alat monitoring non invasif;
2. melakukan pemasangan alat monitoring invasif;
3. pemberian obat anestesi;
4. mengatasi penyulit yang timbul;
5. pemeliharaan jalan napas;
6. pemasangan alat ventilasi mekanik;
7. pemasangan alat nebulisasi;
8. pengakhiran tindakan anestesia; dan
9. pendokumentasian pada rekam medik.
Wewenang sub komite menejemen resiko :
1. Mengelola tim manajemen risiko RS
2. Melakukan pengawasan dan melaksanakan manajemen
risiko di seluruh unit kerja rumah sakit
3. Memberi masukan dan rekomendasi kepada Direktur
rumah sakit dengan tugas kegiatan manajemen risiko Tanggung Jawab Terlaksananya pelayanan anestesi sesuai dengan standar prosedur
operasional RSUD Petanang.
Tanggung jawab sub komite menejemen resiko :
1. Terlaksananya program manajemen risiko rumah sakit
2. Terpenuhinya prosedur – prosedur pelaksanaan dan layanan yang menjamin pelaksanaan risiko di rumah sakit 3. Terkendalinya kondisi – kondisi yang berpotensi membahayakan pasien, staf, maupun pengunjung serta mendukung pelaksanaan manajemen risiko dirumah sakit 4. Terjaganya komitmen karyawan terhadap manajemen risiko di rumah sakit