Anda di halaman 1dari 8

Lampiran : Keputusan Direktur RSU Aliyah Kendari

Nomor :
Tanggal : 05 Januari 2018
Tentang : Penetapan Panduan Penanggung Jawab Pelayanan Anastesi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anestesi dan sedasi umumnya merupakan suatu rangkaian proses yang dimulai
dari sedasi minimal hingga anastesi penuh. Oleh karena respons pasien dapat
berubah ubah sepanjang berlangsungnya rangkaian tersebut maka penggunaan
anestesi dan sedasi diatur secara terpadu.
Pelayanan anestesi, serta sedasi moderat dan dalam berada di bawah
penanggung jawab pelayanan anestesi yang memenuhi peraturan
perundang-undangan. Tanggung jawab pelayanan anestesi, serta sedasi moderat
dan dalam meliputi
a) mengembangkan, menerapkan, dan menjaga regulasi;
b) melakukan pengawasan administratif;
c) menjalankan program pengendalian mutu yang dibutuhkan.
B. Pengertian
Pelayanan anestesiologi adalah tindakan medis yang dilakukan oleh
dokter spesialis Anestesiologi dalam kerja sama tim meliputi penilaian pra
operatif (pra anestesia), intra anestesia dan pasca anestesia serta pelayanan lain
sesuai bidang Anestesiologi antara lain gawat darurat dan penatalaksanaan nyeri.
BAB II

RUANG LINGKUP

A. RUANG LINGKUP
A. Wawasan anestesiologi meliputi :
a. Penatalaksanaan yang bertujuan agar pasien tidak merasa nyeri dan
mengurangi stres emosi ketika dilakukan pembedahan dan prosedur
medis tertentu.
b. Bantuan terhadap fungsi kehidupan akibat pengaruh obat anestesi dan
manipulasi bedah.
c. Membantu penatalaksanaan klinis pasien tidak sadar.
d. Penatalaksanaan problem menghilangkan nyeri.
e. Penatalaksanaan problem resusitasi jantung, paru dan otak.
f. Penatalaksanaan klinis pada pasien kegawatan atau ancaman
kegawatan pada fungsi respirasi sirkulasi berbagai gangguan cairan,
elektrolit dan metabolisme.

B. Kegiatan pelayanan anestesiologi RSU Aliyah Kendari mencakup


antara lain :
a. Pelayanan anestesia di kamar bedah
b. Melakukan bantuan resusitasi (jantung, paru, dan otak) kasus gawat
c. Menanggulangi nyeri (nyeri akut dan nyeri kronik)
d. Pelayanan anestesiologi sekunder
e. Emergency Care
BAB III
KEBIJAKAN

1. Ada regulasi rumah sakit yang mengatur pelayanan anestesi, serta sedasi
moderat dan dalam seragam di seluruh rumah sakit (lihat PAP 1. EP 1) dan
berada di bawah tanggung jawab seorang dokter anestesi sesuai dengan
peraturan perundangan. (lihat TKRS 5). (R)
2. Ada bukti penanggung jawab pelayanan anestesi untuk mengembangkan,
melaksanakan, dan menjaga regulasi seperti butir 1 sampai dengan 4 pada
maksud dan tujuan. (DW)
3. Ada bukti penanggung jawab menjalankan program pengendalian mutu. (DW).
4. Ada bukti pelaksanaan supervisi dan evaluasi pelaksanaan pelayanan anestesi,
serta sedasi moderat dan dalam di seluruh rumah sakit. (D,W)
BAB IV

TATA LAKSANA

A. Struktur Organisasi

DIREKTUR

dr. Hj. Maryam Rufiah MR, M.Kes

Penanggung Jawab Pelayanan


Anestesi& Terapi Intensif

dr. Hery Irawan, Sp.An.

Ketua Tim Merangkap Pelaksana Ketua Tim merangkap Pelaksana


Anestesi I Anestesi II

dr. Hery Irawan, Sp.An Kompol dr. Sukardi, Sp.An

Anggota TIM

1. Hamzah Amk,SKM
2. Almuida SST

B. Pengaturan Manajemen
Kebijakan Layanan Anestesia dan Sedasi (sedang dan dalam) meliputi: Layanan
anestesia dan sedasi di RSU Aliyah Kendari, berdasarkan standar dan pedoman
pelayanan anestesiologi indonesia tahun 2008, dan PERMENKES RI no.
519/MENKES/PER/III/2011 tentang pedoman penyelenggaraan pelayanan
anestesiologi dan terapi intensif di Rumah Sakit.
1. Ketua Tim Pelayanan Anestesi
a. Tugas ketua tim adalah sebagai berikut:
1) Mengkoordinasi kegiatan pelayanan sedasi dan anestesi sesuai dengan
sumber daya manusia, sarana, prasarana dan peralatan yang tersedia.
2) Melakukan koordinasi dengan instalasi terkait.
b. Tanggung jawab ketua tim adalah:
1) Menjamin kompetensi sumber daya manusia yang melaksanakan
pelayanan sedasi dan anestesi
2) Menjamin sarana, prasarana dan peralatan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan dan standart
3) Menjamin dapat terlaksananya pelayanan sedasi dan anestesi yang
bermutu dengan mengutamakan keselamatan pasien
4) Menjamin terlaksananya program kendali mutu
5) Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi sumber daya manusia
pelayanan sedasi dan anestesi intensif secara berkesinambungan.
c. Persayaratan dan kualifikasi Ketua Tim Anestesi adalah:
1) Pendidikan dokter spesialis anestesiologi
2) Ditunjuk direktur dan telah melalui proses kredensial komite medic
3) Memiliki kemampuan leadership
4) Terlatih di bidang anestesiologi
2. Anggota medis anestesi
a. Tugas dokter anestesi adalah sebagai berikut:
1) Melakukan pelayanan anestesi sesuai prosedur
2) Mengawasi pelaksanaan pelayanan anestesi setiap hari
3) Mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan anestesi.
4) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan membuat laporan kegiatan
berkala.
b. Tanggung Jawab
1) Menjamin terlaksananya pelayanan anestesiologi dan terapi intensif yang
bermutu dengan mengutamakan keselamatan pasien.
2) Pelaksanaan pencatattan, evaluasi, dan pembuatan laporan kegiatan di
dalam rumah sakit.
3) Pelaksanaan program menjaga mutu pelayanan anestesi dan keselamatan
pasien di dalam rumah sakit.
4) Persayaratan dan kualifikasi anggota pelayanan medis anestesi adalah:
1) Pendidikan dokter spesialis anestesiologi
2) Telah melalui proses kredensial komite medik
3) Memiliki kemampuan leadership
4) Terlatih di bidang anestesiologi
3. Anggota Penata Anestesi / Perawat
a. Tugas perawat anestesi adalah sebagai berikut:
1) Melakukan asuhan keperawatan pra-sedasi dan pra-anestesi, yang
meliputi:
a) Pengkajian keperawatan pra-sedasi dan pra-anestesi;
b) Pemeriksaan dan penilaian status fisik pasien
c) Pemeriksaan tanda-tanda vital;
d) Persiapan administrasi pasien;
e) Analisis hasil pengkajian dan merumuskan masalah pasien;
f) Evaluasi tindakan keperawatan pra-sedasi dan pra-anestesia,
mengevaluasi secara mandiri maupun kolaboratif;
g) Mendokumentasikan hasil anamnesis / pengkajian.
h) Persiapan mesin anestesi secara menyeluruh setiap kali
akan digunakan dan memastikan bahwa mesin dan monitor
dalam keadaan baik dan siap pakai.
i) Pengontrolan persediaan obat-obatan dan cairan setiap hari untuk
memastikan bahwa semua obat-obatan baik obat sedasi , anestesi
maupun obat emergensi tersedia sesuai standar rumah sakit.
j) Memastikan tersedianya sarana prasarana sedasi dan anestesi
berdasarkan jadwal, waktu dan jenis operasi tersebut.
2) Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anestesi, yang meliputi:
a) Menyiapkan peralatan dan obat-obatan sesuai dengan perencanaan
teknik sedasi dan anestesi;
b) Membantu pelaksanaan sedasi dan anestesi sesuai dengan sesuai
instruksi dokter spesialis anestesi;
c) Membantu pemasangan alat monitoring non invasif;
d) Membantu dokter melakukan pemasangan alat monitoring invasif;
e) Pemberian obat sedasi dan anestesi;
f) Mengatasi penyulit yang timbul;
g) Pemeliharaan jalan napas;
h) Pemasangan alat ventilasi mekanik;
i) Pemasangan alat nebulisasi;
j) Pengakhiran tindakan sedasi dan anestesi;
k) Pendokumentasian semua tindakan yang dilakukan agar seluruh
tindakan tercatat baik dan benar.
3) Melakukan asuhan keperawatan pasca sedasi dan anestesi, yang meliputi:
a) Melaksanakan observasi pasien di ruang pemulihan (Recovery room)
b) Merencanakan tindakan keperawatan pasca tindakan sedasi dan
anestesi;
c) Pelaksanaan tindakan dalam manajemen nyeri;
d) Pemantauan kondisi pasien pasca pemasangan kateter epidural dan
pemberian obat anestetika regional;
e) Evaluasi hasil sedasi dan pemasangan kateter epidural dan pengobatan
anestesi regional;
f) Pelaksanaan tindakan dalam mengatasi kondisi gawat;
g) Pendokumentasian pemakaian obat-obatan dan alat kesehatan yang
dipakai.
h) Pemeliharaan peralatan agar siap untuk dipakai pada tindakan anestesi
selanjutnya.
b. Tanggung jawab Penata anestesi / Perawat sebagai berikut:
a) Perawat anestesi dan perawat bertanggung jawab langsung kepada dokter
penanggung jawab pelayanan sedasi dan anestesi;
b) Menjamin terlaksananya pelayanan / asuhan keperawatan sedasi dan
anestesi di rumah sakit;
c) Pelaksanaan asuhan keperawatan sedasi dan anestesi sesuai standar.
c. Persyaratan dan kualifikasi Penata Anestesi /Perawat adalah:
a) Berijazah pendidikan formal keperawatan minimal D-3 Keperawatan
b) Pengalaman kerja minimal 1 tahun sebagai perawat mahir/anestesi
c) Mempunyai sertifikat PPGD/BLS
d) Mempunyai sertifikat pelatihan anestesi
5) Telah melalui proses kredensial komite keperawatan
6) Terlatih di bidang kepenataan anestesi dan anestesiologi
BAB V

DOKUMENTASI

1. Laporan Pra Anastesi


2. Laporan Anastesi
3. Laporan Post Anastesi

Anda mungkin juga menyukai