Anda di halaman 1dari 12

Nama : Arya Dwi Nugroho

Kelas : XI IPS 3

LAPORAN KEGIATAN PRABACA

A. Kegiatan Ini Disebut Kegiatan Pembaca. Buatlah Laporan Kegiatan


Pembaca.

Judul Buku : Hujan

Pengarang : Darwis Tere Liye

Penerbit, Tahun terbit : Gramedia Pustaka Utama, 2016

Jenis buku :Novel

Tebal Buku : 13,5 cm x 20 cm x

315 halaman

No. Pertanyaan Sebelum Membaca

1 Mengapa judulnya hujan?

2 Apakah isi novel berkaitan dengan hujan?

3 Apa isi cerita ini menarik?

4 Cerita seperti apa yang ada di dalam novel ini?

5 Bagaimana awal dari masalah yang menimpa tokoh?

6 Siapa saja tokoh di novel ini?

7 Bagaimana masalah yang dialami tokoh dan bagaimana cara ia


menyelesaikannya?

6 Adakah pesan moral di dalamnya?

8 Bagaimana akhir dari nasib si tokoh utama?

B. Laporan Harian Kegiatan Membaca

Judul Buku : Hujan

Pengarang : Darwis Tere Liye

Penerbit, Tahun terbit : Gramedia Pustaka Utama, 2016


Jenis buku :Novel

Tebal Buku : 13,5 cm x 20 cm x

No. Hari, Halaman/ Informasi Penting Pertanyaan/Tanggapan


Tanggal Bab Yang
Dibaca

1 jumat 1 4-9/ I Di sebuah ruangan ukuran 4 x 4 Mengapa Lail menemui


Desember dengan teknologi tinggi , terdapat paramedis ?
2023 seorang paramedis berumur 50
tahun mengenakan pakaian warna
krem dan memegang tablet layar Bagaimana nasib
sentuh dan duduk di kursi lipat,
penumpang kereta
bersama pasiennya, yaitu seorang
setelah gunung
gadis muda dengan kemeja biru
meletus tersebut?
dan celana biru yang sedang
bersandar di sofa pendek hijau.
Paramedis itu bernama Elijah dan
mulai membuka pembicaraannnya Mengapa Lail ingin
dengan pasiennya yaitu Lail. melupakan tentang
Paramedis itu menanyakan hal hal hujan?
yang berkaitan dengan data diri
pasiennya. Di sana juga terdapat
sebuah bando, alat pemindai yang
Apa masih banyak
digunakan sebagai media untuk
penduduk kota yang
menghapusmemori tentang
selamat karena
kenangan buruk. Elijah
menanyakan apa yang ingin peristiwa tersebut?
dilupakan oleh Lail,Lail menjawab ia
ingin menghilangkan hujan.

Seorang anak perempuan bersama


ibunya sedang terburu buru untuk
berangkat ke sekolah, hari itu
adalah hari pertama Lail masuk
sekolah. Hari itu bertepatan juga
dengan peringatan hari kelahiran
bayi kesepuluh miliar, banyak berita
8 30/ I, II
yang membahas perayaan hari
tersebut, di stasiun bawah tanah
pun berita yang dibahas adalah
tentang itu. Tahun ini adalah tahun
2042. Di mana semua teknologi
telah canggih. Di dalam kapsul
kereta Lail sibuk menonton
breaking news kelahiran bayi
kesepuluh miliar, hingga tiba tiba
saat kapsul tengah melaju cepat,
salah satu gunung purba meletus
dahsyat melebihi letusan Gunung
Krakatau atau Tambora.

Cerita kembali ke ruangan


paramedis. Elijah mennyebutkan
tanggal kejadian peristiwa tersebut
dimana bencana alam itu sangat
mematikan.

Delapan tahun lalu, di dalam kapsul


tersebut ketika penumpang sedang
asyik dengan kesibukan masing
masing , kapsul berhenti mendadak
dan 12 kapsul saling bertabrakan,
terbanting menghantam lorong
bawah tanah. Suasananya sangat
mengerikan, orang orang
terpelanting berteriak dan jaringan
listrik terputus karena guncangan
gempa. Mereka tidak mendengar
dentuman gunung karena ada di
kedalaman 40 meter. Kota Lail
hanya berjarak 3200 km dari
gunung purba tersebut dengan
letusan mahadahsyat tersebut kota
Lail pun luluh lantah diterjang abu
dan lava. Lail, Ibu dan beberapa
penumpang yang selamat segera
mengikuti petugas kereta api yang
menunjukkan tangga darurat
evakuasi sebelum datang gempa
susulan karena akan sangat
berbahaya jika mereka masih di
bawah tanah. Saat menaiki tangga
darurat Lail dan seorang anak laki
laki didahulukan sedangkan ibu Lail
masih berada di bawah tangga.
Saat Lail hampir sampai di atas,
gerakan tanah meruntuhkan tangga
tersebut dan penumpang yang ada
di bawah ikut berjatuhan. Lail
menatap dan berteriak pada ibunya,
saat itu ia hendak meraih ibunya
namun seorang anak laki laki yang
tadi sudah sampai diatas menarik
dan menyelamatkan Lail. Lail
bersedih kehilangan ibunya.
Kondisi kota pun telah hancur, sejak
kecil Lail sangat suka hujan namun
hujan hari itu menyakitkan untuk
Lail.

2 sabtu 2 Sejak peristiwa itu Lail menjadi


Desember yatim piatu, Ia amat sedih. Lail
2023 dan anak laki laki yang
menolongnya mencari tempat
berteduh sebelum hujan deras.
Bangunan di kota hampir tak ada
yang masih utuh, bus terguling
dan jalan penuh bongkahan
reruntuhan. Masih ada
penduduk yang selamat. Lail
memikirkan kedua orang tuanya
dan mecoba menghibur dirinya.
Anak lelaki yang bersama Lail
memperkenalkan namanya. Ia
bernama Esok. Esok berusaha
menghibur Lail, ia bercerita
mengenai 4 kakaknya dan
mungkin mereka juga tidak
selamat saat di kapsul tadi, esok
terlihat tabah dan tegar
mengikhlaskan kepergian
kakaknya. Lalu Esok mengajak
Lail untuk melihat rumahnya.
Rumah Esok sudah hancur
seperti bnagunan lainnya namun
toko kue ibu Esok masih ada
sebagian yang utuh. Esok dan
Lail menmukan ibu Esok
tertimpa rak rak toko,mereka
menyelamatkannya.
3 sabtu 2 -71 Jaringan listrik di gedung gedung
Desember penting seperti rumah sakit
2023 dinyalakan dengan
menggunakan genset, beberapa
alat komunikasi juga bekerja
malamnya. Malam pertama Lail
dan Esok menginap di rumah
sakit darurat merawat ibu Esok.
Kemudian esok harinya mereka
menempati tempat pengungsian
yang telah disediakan oleh
pemerintah. Esok dan Lail
berada di pengungsian nomor 2
yaitu stadion sepak bola
tempatnya yang paling dekat
dengan rumah sakit. Letusan
gunung menyebabkan bumi
tertutup oleh abu vulkanik.
Semua daerah di bumi tidak
luput dari hal itu. Maka Lail
sangat terpukul saat mengetahui
bahwa ia juga telah kehilangan
ayahnya yang bekerja di luar
negeri karena kota ayahnya
telah hancur diterjang tsunami.
Lail menyukai hujan karena
banyak kejadian bahagia saat
hujan tapi sejak saat itu kejadian
buruk juga terjadi saat hujan, Lail
ingin menghapusnya.
Sejak saat itu pula Lail dan Esok
berteman. Esok sangat
perhatian kepada Lail. Ia
menemani Lail, selalu menghibur
Lail yang sedih memikirkan
ibunya, bahkan saat Lail
menghilang dari tenda
pengungsian, ia bersusah payah
mencari Lail karena saat it akan
terjadi hujan asam. Ia
mengkhawatirkan Lail.

Ibu Esok sudah siuman.mereka


mengunjungi ibu Esok di rumah
sakit. Esok memperkenalkan
Lail pada ibunya. Ibunya
menyapa Lail. Saat kembali ke
pengungsian Lail dan Esok
terkena marah petugas marinir
yang meminjami Esok sepeda
karena mereka terlambat pulang
sedangkan sepeda tersebut
akan digunakan oleh marinir itu.
Namun Lail meredakan amarah
marinir. Esoknya Esok punya
pekerjaan baru sebagai kurir Lail
juga telah beraktivitas normal,
mulai membantu di tenda
pengungsian. Esok dan Lail juga
mulai bersahabat. Setiap hari
mereka berbagi cerita.

Hari demi hari pun berlalu,


kondisi kota perlahan mulai pulih.
Esok, Lail dan anak anak
lainnya mulai bersekolah lagi.
Saat tepat 3 bulan gempa bumi
menghancurkan kota Esok
mengajak Lail ke lubang tangga
darurat kereta bawah tanah, di
sana sedang diadakan evakuasi
korban bawah tanah, Esok dan
lail menyaksikan keluarga
mereka yang mendapat
penguburan layak.

4 minggu 3 143/ 14 1 tahun telah berlalu, lail sudah


Desember duduk di kelas 8. Tempat
2023 belajarnya juga sudah di gedung
permanen baru. Di usia 16 tahun,
Esok juga sudah kelas 12 karena
ia loncat kelas. Tahun depan
Esok akan masuk universitas.
saat iu pemerintah telah
membangun panti sosial yang
dipergunakan untuk tempat
tinggal penduduk yang telah
kehilangan keluarga dan rumah.
Lail ikut pindah namun Esok
tidak karena Esok akan diangkat
menjadi anak asuh oleh keluarga
kaya, mereka juga akan
menyekolahkan Esok setinggi
mungkin. Lail menagis diam
diam, ia sedih karena tidak akan
bersama Esok lagi. Keesokan
hari Lail mengantar kepergian
Esok, Lail juga mulai bisa tegar
karena itu semua juga demi
kebahagian Esok.

Di Panti, Lail sekamar dengan


anak bernama Maryam. Karena
penampilannya yang aneh , dulu
di pengungsian Ia dan Esok
sering sekali menggunjingkan
Maryam namun sekarang Lail
sekamar dengannya.

Lail menjalani kehidupan baru di


panti. Di sana telah ada jadwal
untuk beraktivitas setiap hari.
Maryam ternyata tidak seaneh
perkiraan Lail, Ia anak yang
humoris. Akhirnya Lail dan
Maryam berteman. Suatu hari
Lail bertemu dengan Esok. Esok
baru sempat mengunjungi Lail
karena dia disibukkan belajar
untuk masuk universitas terbaik.
Mereka berdua saling bercerita
panjang lebar satu sama lain.
Esok mengantar Lail di pintu
gerbang panti. Lalu hujan turun.
Ibu Suri yaitu pengurus panti
marah melihat Lail yang pulang
dengan pakaian basah.
Akhirnya Lail dihukum oleh ibu
Suri. Maryam menggoda Lail
dengan menanyakan siapa anak
laki laki yang Lail temui tadi,
namun Lail mengelak menjawab.
Sejak saat itu Esok punya jadwal
tetap mengunjungi Lail yaitu satu
hari sebulan. Namun Lail sudah
tidak sedih karena sekarang dia
memiliki kesibukan sendiri juga.

Esok telah diterima di universitas


terbaik di ibu kota, itu artinya dia
harus pindah ke ibukota. Esok
berpamitan pada Lail. Saat
hendak pulang Lail mengetahui
bahwa ayah angkat Esok adalah
bapak Wali Kota. Lalu keluarga
angkat Esok memeperkenalkan
diri kepada Lail, ada ibu Wali
kota serta Claudia, anak mereka.

Cerita Lail membuat Elijah


penasaran, biasanya Elijah
hanya mendengarkan cerita
pasiennya untuk memetakan
peta mmori di layar tabletnya
namun cerita Lail membuat dia
penasaran.

Sebulan kemudian, Lail


mengantar Esok ke stasiun
bersama keluarga angkat Esok.
Pulangnya ibu wali kota dan
Claudia mengantar Lail ke panti.
Selama perjalanan mereka
mengajak Lail bercerita, mereka
orang baik. Di panti diadakan
kursus memasak. Namun
Maryam bosan mengikuti kursus
itu, ia mengajak Lail mencari
kesibukan yang baru. Maryam
mengajak Lail menjadi relawan
di Markas Organisasi Relawan,
sebuah lembaga penting di kota
itu. Tugasnya yaitu membantu
pemulihan kota bersamam
perawat dan dokter. Walaupun
usia Lail dan Maryam belum
mencukupi syarat relawan tapi
setelah mereka meyakinkan
petugas seleksi akhirya mereka
dapat mengikuti seleksi masuk.
Seminggu kemudian, Ibu Suri
memberitahukan kelulusan
mereka dalam seleksi relawan.
Mereka amat bahagia
mendengar hal itu. Sejak saat itu
jadwal mereka berdua berubah.
Sepulang sekolah mereka
langsung menuju markas untuk
mnegikuti pelatihan, pulangnya
bru jam 6 sore hanya 3 hari
seminggu, sisa hari mereka
diberikan waktu bebas oleh Ibu
Suri. Walau lail dan Maryam
adalah relawan baru paling
muda namun mereka dapat
menyeleaikan pelatihan dengan
baik, melebihi para senior
seniornya. Karena hal itulah
mereka berdua disenangi
seniornya di markas. Berbagai
rintangan mereka taklukkan
dengan cepat dan tepat. Mereka
Lulus pelatihan relawan baru.
Saat hari pelantikan relawan
baru, Esok menemui Lail. Seperti
biasa mereka bercerita
mengenai kehidupan maing
masing dan mengunjungi
makam ibu lail dan kakak kakak
Esok. Ibu Esok juga sudah mulai
berjualan kue lagi di tokonya.
Lail menemui ibu Esok. Esok
harinya Esok diantar oleh Lail
dan keluarga angkatnya ke
stasiun. Setealah itu Lail
berangkat bersama para
relawan ke sektor 4, memulai
tugas barunya sebagai relawan.
Lail menyukai kesibukkannya itu
membuatnya berhenti
memikirkan kesedihan
kesedihan dalam hidupnya dan
juga mampu memngusir
kerinduannya kepada Esok.

5 Minggu, 3 Penugasan kedua lail dan


Desember Maryam adalah di sektor 2 saat
2023 liburan antarsemester, hanya 6
hari. Tempat itu jauh lebih buruk
dari sektor 4, kota itu terletak di
aliran sungai besar. Karena
perubahan iklim dunia penduduk
di sana tidak dapat lagi
menamnam padi maupun bahan
makanan lainnya. Saat relawan
sedang briefing terdenar suara
bergemuruh dari atas. Itu
bendungan irigasi, dalam 10 jam
bendungan itu akan retak. Di
saat yang genting itu mereka
harus secepat mungkin
melakukan evakuasi korban,
tidak ada kendaraan yang bisa
pergi kesana, jalanan sudah
berubah menjadi kubangan
lumpur. Namun Lail dan
Maryam bertekad melakukan
evakuasi mereka berlari 50 km
pada malam hari di tengah hujan
badai dan suhu lima derajat
celcius. 8 jam kemudian mereka
telah berhasil mengevakuasi
penduduk, saat itu juga
bendungan retak. Setelah
kembali ke kota Lail dan Maryam
belajar untuk mengikuti ujian
sekolah, namun tiba tiba salju
turun di kota mereka. Hal ini
kemudian menjadi masalah
besar bagi dunia, karena salju
turun di negara tropis bukanlah
hal yang wajar. 2 hari berikutnya
para pemimpin dunia
mengadakan KTT perubahan
iklim. Lail dan Maryam telah
mengikuti ujian akhir sekolah.
Mereka juga diterima di sekolah
perawat. Lalu di markas relawan
mereka mendapat undangan
sebagai penerima penghargaan
dedikasi dan pengorbanan
tingkat pertama di markas besar
Organisasi Relawan ibukota
dalam rangka peringatan 5 tahun
berdirinya organisasi sekaligus
peringatan bencana gunung
meletus. Selama 3 hari Lail dan
Maryam tinggal di ibukota
mereka merasakan berbagai
pengalaman baru. Maryam pun
mulai mengetahui tentang jati diri
Esok dari Lail. Dan saat malam
puncak peringatan Esok datang
ke acara penghargaan itu, dia
bertemu Lail, Maryam jug

C. Laporan Harian Kegiatan Membaca

Judul Buku : Hujan

Pengarang : Darwis Tere Liye

Penerbit, Tahun terbit : Gramedia Pustaka Utama, 2016

Jenis buku :Novel

Tebal Buku : 13,5 cm x 20 cm x

Magetan, 14 Februari 2018

Anda mungkin juga menyukai