UNSUR INSTRINSIK
2 Alur Alur maju – mundur ditandai dengan ruangan 4x4 dimana ruangan itu
berfokus untuk melupakan kenangan buruk lail saat lail berumur 13 tahun
Tahap-tahap alur :
1. Perkenalan (eksposisi)
Lail, gadis di atas sofa hijau kali ini bisa menjawabnya, meski dengan suara
serak. “ Aku ingin melupakan hujan.”
(halaman 9)
2. Konfliks
Petaka besar itu tiba dalam hitungan detik. Bukan abu panasnya yang
membunuh, melainkan gempa vulkanik 10 skala Richter.
(halaman 21)
3. Klimaks
Tubuh ibunya telah jatuh bersama guguran tanah, terseret ke dalam
lorong kereta yang ambruk empat puluh meter ke bawah sana. Gelap.
(halaman 28)
4. Antiklimaks
Hari ketujuh, untuk pertama kalinya stadion kota mendapatkan cukup air
bersih untuk mandi. Sumber air permukaan tercemar berat oleh abu, tidak
bisa digunakan. Sistem air bersih yang dikelola kota selama ini sangat
terbatas. Pipa jaringan bawah tanahnya hancur, tidak bisa
mendistribusikan air ke delapan lokasi pengungsian. Mereka harus
berhemat air, hanya menggunakan air untuk minum atau keperluan
mendesak lainnya. Setelah berhari-hari bekerja keras, petugas berhasil
memompa air dari kedalaman tanah dua ratus meter. (halaman 63)
5. Penyelesaian
Hari itu tepat tiga bulan gempa bumi menghancurkan kotanya, membawa
pergi orang-orang yang dia sayangi. Setelah jasad ibunya dikuburkan
bersama korban lain dengan layak, sejak itulah Lail juga mulai menatap
kehidupan barunya, bersama sepuluh persen sisa penduduk bumi yang
selamat.
2. Siang
3. Sore
4. Malam
Latar : Suasana