Anda di halaman 1dari 5

“Menentukan Isi dan Kaidah Kebahasaan dalam Novel.

DISUSUN OLEH :Muhammad Yudha Pratama.


Kelas : XII IPA 6
ANALISIS NOVEL “HUJAN”

Judul buku : HUJAN

Pengarang : Tere Liye

Penerbit : Gramedia Pustaka Umum

Tebal buku : 318 halaman

Tema : Hujan, Penanda semua peristiwa baik dan buruk

UNSUR INSTRINSIK

No Struktur teks Penjelasan


1 Tokoh dan  Lail : Seorang gadis yang pemberani dan memiliki jiwa
penokohan sosial. Dia juga seorang gadis yang pintar dan berbakat walau
awalnya dia penakut
 Elijah : Seorang suster atau fasilitator (saya kurang paham)
yang menjalani tugasnya dengan jujur dan professional.
 Esok : Seorang yang cerdas dan disenangi banyak orang. Juga
sangat saying kepada ibu nya
 Maryam : Seorang gadis yang memiliki selera humor, dan
memiliki jiwa sosial.
 Ibunya Lail : Seorang ibu yang sangat menyayangi anaknya.
Bahkan hingga akhir hidupnya, ia masih memberikan dukungan
kepada Lail.
 Ayah Lail : Seorang ayah yang sangat perhatian kepada
anaknya.
 Wali Kota : Seorang public figur dalam keluarganya.
 Istri Wali Kota : Seorang ibu yang menganggap Lail sudah
seperti anaknya sendiri.
 Claudia : Mudah bergaul dengan orang lain dan tidak membeda-
bedakan teman.
 Ibu Suri : Seseorang yang memiliki watak tegas kepada anak-
anak panti.
 Penumpang Kapsul Kereta: Tidak mau menuruti instruksi
dari petugas atau memiliki sikap keras kepala.
 Ibu Esok : Sosok ibu yang selalu mengajarkan yang terbaik
untuk esok
 Petugas Kereta : lebih mementingkan keselamatan
penumpang daripada keselamatannya sendiri.
 Marinir : Memberikan penyuluhan terhadap pengungsi yang
berhasil selamat saat terjadinya gempa
 Petugas Relawan : Tidak egois dalam bertindak, memikirkan
keselamatan penduduk

2 Alur Alur maju – mundur ditandai dengan ruangan 4x4 dimana ruangan itu
berfokus untuk melupakan kenangan buruk lail saat lail berumur 13 tahun

Tahap-tahap alur :

1. Perkenalan (eksposisi)
Lail, gadis di atas sofa hijau kali ini bisa menjawabnya, meski dengan suara
serak. “ Aku ingin melupakan hujan.”
(halaman 9)

2. Konfliks
Petaka besar itu tiba dalam hitungan detik. Bukan abu panasnya yang
membunuh, melainkan gempa vulkanik 10 skala Richter.
(halaman 21)

3. Klimaks
Tubuh ibunya telah jatuh bersama guguran tanah, terseret ke dalam
lorong kereta yang ambruk empat puluh meter ke bawah sana. Gelap.
(halaman 28)

4. Antiklimaks
Hari ketujuh, untuk pertama kalinya stadion kota mendapatkan cukup air
bersih untuk mandi. Sumber air permukaan tercemar berat oleh abu, tidak
bisa digunakan. Sistem air bersih yang dikelola kota selama ini sangat
terbatas. Pipa jaringan bawah tanahnya hancur, tidak bisa
mendistribusikan air ke delapan lokasi pengungsian. Mereka harus
berhemat air, hanya menggunakan air untuk minum atau keperluan
mendesak lainnya. Setelah berhari-hari bekerja keras, petugas berhasil
memompa air dari kedalaman tanah dua ratus meter. (halaman 63)

5. Penyelesaian
Hari itu tepat tiga bulan gempa bumi menghancurkan kotanya, membawa
pergi orang-orang yang dia sayangi. Setelah jasad ibunya dikuburkan
bersama korban lain dengan layak, sejak itulah Lail juga mulai menatap
kehidupan barunya, bersama sepuluh persen sisa penduduk bumi yang
selamat.

3 Latar : Tempat 1. Ruangan penghapus memori 4x4 m2


2. Stasiun kereta bawah tanah
3. Kapsul kereta
4. Perempatan jalan
5. Taman kota
6. Kolam air mancur Central Park
7. Rumah Lail
8. Toko kue Ibu Esok
9. Rumah sakit
10. Tenda pengungsian stadion
11. Panti sosial tempat lail tinggal
12. Sekolah keperawatan

Latar : Waktu 1. Pagi

 Pagi hari, berita tentang penduduk yang kesepuluh miliar


tersebar dimana-mana.
 Lail terbangun pukul delapan pagi
 Pagi itu lail dan esok pergi ke toko kue ibunya

2. Siang

 Pada jam makan siang, Lail dan Maryam dipanggil mendadak


oleh Ibu suri.
 Di siang harinya, diumumkanlah kelulusan Lail dan Maryam
dari Sekolah Keperawatan.

3. Sore

 Baru kemarin sore dia menyaksikan sendiri ibunya jatuh ke


lorong kereta bawah tanah.

4. Malam

 Malam pertama, Lail dan Esok menginap di rumah sakit yang


merawat ibu Esok.
 Malam kedua. Lail dan esok tidur di tenda…
 Lail jatuh tertidur lewat tengah malam

Latar : Suasana

Anda mungkin juga menyukai