Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN NOVEL

Anggota Kelompok:

1. Aprilia Rahma Putri (04)


2. Dino Ariel Ihsan Saputra (09)
3. Isnaini Nur Hasanah (12)

Kelas : XII MIPA 3

Identitas Buku:

● Judul : Hujan
● Penulis : Darwis Tere Liye
● Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
● Cetakan: ke-26, Juli 2017
● Jumlah Halaman: 320 halaman
● Dimensi 13.5 cm x 20 cm
● Harga: : Rp 57.800

Ringkasan:

Ada seorang gadis yang bernama Lall. Dia bertemu dengan dokter yang bernama Elijah dan ingin
menghapus ingatan tentang hujan. Lail menceritakan dari awal tentang kejadian saat ia masih
berusia 13 tahun. Pada saat itu terjadi suatu bencana gunung meletus yang sangat besar. Saat itu lail
sedang berada dikereta lalu terjadi gempa. Saat Lail sudah berhasil selamat bersama 1 penumpang
lainnya, namun Ibunya dan penumpang lain tidak selamat. Lall diselamatkan oleh seorang anak laki
laki yang bernama Esok. Setelah mereka selamat hujan lun turun deras. Mereka berduapun
berteduh di taman sambil menceritakan kabar dan keluarganya masing masing Setelah itu mereka
mengecek rumah masing masing. Lail sangat terkejut bahwa rumahnya sudah hancur. Setelah itu,
mereka berdua pergi ke toko kue milik ibunya Esok. Mereka berduapun terkejut bahwa ibunya Esok
masih selamat. Setelah itu, mereka mengungsi ke tenda darurat setelah 2 hari menginap di tenda
pengungsian, tiba tiba terjadi hujan abu vulkanik. Lalu tiba tiba Lail pergi dari tenda. Esok yang
mengetahui hal tersebut, langsung pergi mencari Lall, Esok pun akhirnya bisa menemukan Lall, lalu
Esok memaksa Lall agar kembali ke tenda. Akhirnya Lall mau ikut dengan Esok agar kembali ke
tenda. Saat sedang perjalanan kembali menuju tenda tiba tiba terjadi hujan asam. Mereka pun
terpaksa berteduh dibawah rumah rumahan yang berada di taman, setelah hujan asam reda mereka
melanjutkan perjalanan kembali menuju tenda.

Setelah beberapa hari dan bulan aktivitas kota sudah mulai berjalan normal kembali. Setelah satu
tahun bersama Esok, akhirnya Esok diangkat menjadi anak angkat oleh keluarga barunya. Saat itulah
tail menahan tangisan ketika mendengar hal tersebut. Lail pun pindah ke panti sosial. Disana ia
bertemu dengan teman barunya yaitu Maryam. Di panti sosial mereka sudah melakukan aktivitas
normal seperti sekolah dan lain lain. Setelah pindah ke panti sosial, tibalah hari bebas dimana dia
bebas melakukan aktivitas apapun, saat itu Lail pergi ke taman dan tiba tiba dia bertemu dengan
Esok kembali saat Lail hendak naik bus kembali ke panti sosial. Lall sangat senang ketika bertemu
dengan tsok lagi. Namun setelah 2 tahun berlalu Esok pun bertemu dengan Lail dan menyampaikan
bahwa dia harus pergi ke ibu kota untuk melanjutkan sekolahnya:

Lail dan Esok pun berpisah setelah Esok pergi ke Universitas menggunakan kereta. Setelah itu Lail
dan Maryam yang bosan dengan aktivitas di Panti sosial memiliki ide untuk bergabung dengan
organisasi relawan. Mereka pun mengikuti organisasi relawan, disana nereka diuji oleh beberapa tes
seperti tes tertulis. Setelah tes tersebut mereka menunggu hasilnya yang akan dikirim ke panti sosial.
Mereka sangat senang karena lulus dalam tes pertama. Lalu mereka meminta izin kepada ibu suri
untuk mengikuti tes selanjutnya yaitu tes selanjutnya yaitu tes fisik. Mereka pun melakukan tes fisik
seperti naik turun tanjakan, melewati reruntuhan, merayap diatas seutas tall, mendaki bukit, dan
yang terakhir yaitu melewati kubangan lumpur. Setelah tes selesai mereka dinyatakan lulus. Lail dan
Maryam pun bergegas kembali untuk beristirahat setelah menjalani tes fisik tersebut. Esoknya Lail
terbangun kesiangan dan bergegas mengikuti upacara pelantikan. Setelah usai tiba tiba ia bertemu
dengan Esok kembali. Esok pun mengajak Lail jalan-jalan menggunakan sepeda merah yang telah
pudar warnanya. Mereka menuju ketempat yang sangat mereka kenali seperti stasiun bawah tanah,
disana mereka berdoa, merenung. mengingat kembali kejadian yang dulu pernah dialami. Lalu
mereka menuju ke toko roti ibunya Esok, disana Lal bertemu dengan ibunya Esok dan membantu
dalam membuat kue atau rot. Setelah menghabiskan waktu di toko roti mereka lanjut pergi ke
Taman Kota, disana mereka saling bercerita banyak hal baik tentang kegiatanya di sekolah masing-
masing atau hal lain, Lail pun kembali ke Panti Keesokannya Lail mengantar kembali Esok ke stasiun.
Lalu Lail pergi ke markas organisasi relawan untuk mempersiapkan barang yang akan digunakan ke
daerah yang terisolasi

Anda mungkin juga menyukai