Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Sumber data atau literatur dalam penelitian ini didapatkan dengan

cara melakukan pencarian pada Sinta, Google Scholar dan Akademia.

Dengan kata kunci yang digunakan adalah “Delayed Cord Clamping”,

“kejadian “Delayed Cord Clamping”, “pengaruh yang berhubungan dengan

Delayed Cord Clamping”, “Hb dan Bilirubin”. Hasil pencarian jurnal

penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini dari tahun 2015- 2020

terdapat 1656 publikasi. Kemudian dilakukan filterasi lebih lanjut dimulai

dari pemilihan judul, isi abstrak dan kata kunci pada artikel. Dilanjutkan

dengan membaca lengkap artikel yg belum tereliminasi pada tahapan

sebelumnya hingga didapatkan 11 publikasi yang telah dirangkum pada

tabel berikut ini.

Tabel 4.1 Tabel 4.1 Karakteristik Jurnal PEMBUATAN TABEL


DISESUAIKAN PANDUAN
Nama Desain Populasi Intervensi Hasil Penelitian dan
Penulis Penelitian dan Sampel kesimpulan
Utama, dan Lama Kesimpulan tolong
Tahun Penelitian lebih diuraiakan
Terbit, karena ini yang akan
Negara dibahas. Berbeda
Publikasi, dengan yang di
Judul keaslian penelitian.
Penelitian
Suryani, L. Posttest- Kelompok i uji Shapiro Hasil uji
(2019) only (waktu wilk menunjukkan nilai
Indonesia control penundaan p-value > 0,05 kadar hemoglobin
“Efektifitas design 3 pemotongan bayi pada
Waktu bulan tali kelompok penundaan
Penundaan pusat pemotongan tali
Pemotongan 2 menit) dan pusat 2 menit yaitu
Tali Pusat kelompok ii 16.5 gr/dl dan
(waktu kelompok 3 menit
Terhadap penundaan sebesar 18.1 gr/dl
Kadar pemotongan berarti rerata kadar Hb
Hemoglobin tali pusat penundaan waktu 3
Pada Bayi 3 menit) menit lebih tinggi
Baru Lahir di dibandingkan 2 menit,
RS namun keduanya
Anutapura memberikan kadar
Kota Palu” hemoglobin yang
normal menunjukkan
Ada pengaruh antara
kadar Hb dengan
penundaan
pemotongan tali pusat
(p= 0,000) (p<0.05)
Podungge, Y. static group 30 bayi baru lembar Hasil uji
(2019) comparison lahir di checklist, menunjukkan nilai
Indonesia wilayah lembar kadar hemoglobin
“Pengaruh kerja observasi dan bayi yang dilakukan
Penundaan puskesmas alat bantu penundaan penjepitan
Penjepitan sipatana pemeriksaan tali pusat (10 menit)
Tali Pusat Hb digital adalah 21,80 gr/dL dan
Terhadap kelompok penjepitan
Kadar tali pusat segera (≤ 2
Hemoglobin menit) adalah 17,48
Bayi Baru gr/dL. Hasil uji statistik
Lahir di menunjukkan bahwa
Puskesmas nilai p value 0,000.
Sipatana Kota Karena nilai p<0,05
Gorontalo” Secara statistik dapat
diinterpetasikan bahwa
terdapat pengaruh
penundaan penjepitan
tali pusat terhadap
kadar hemoglobin bayi
baru lahir

Carolin, BT., Quasy Semua bayi Eksperimenta Hasil uji


Suprihatin, Eksperiment yang lahir menunjukkan p=
S., & 3 bulan dari bulan 0,000u ntuk nilai
Damayanti, mei – Juli kadar Hemoglobin hal
A. (2020) 2019 tersebut menunjukan
Indonesia bahwa p≤0,05, berarti
“Pengaruh terdapat perbedaan
Delayed Cord nilai kadar Hb antara
Clamping bayi dengan tali pusat
Terhadap segera dipotong
Kadar setelah lahir dan
Hemoglobin dilakukan penundaan
(Hb) pengkleman dan
Dan pemotongan tali pusat
Hematokrit (delayed cord
(Ht) Pada clamping) selama 24
Bayi” jam. Hal itu
jugaditunjukkan
dengan nilai ratarata
(mean) pada
kelompok eksperimen
nilai kadar
Hemoglobin yaitu
sebesar 19,327g/dL
lebih besar jika
dibandingkan dengan
nilai rata-
rata(mean)pada
kelompok kontrol
yaitu sebesar 15,033
g/dL untuk nilai
Hemoglobin Hal
tersebut menunjukan
bahwa nilai kadar
antara bayi dengan di
lakukan penundaan
pengkleman dan
pemotongan tali pusat
delayed cord
clamping)selama 24
jam lebih tinggi dari
pada bayi dengan tali
pusat yang dipotong
segera setelah lahir.

Kosim, M. S., Posttest- Populasi: 36 Independent t- pada kelompok


Qodri, S., & only control bayi baru test penjepitan tali pusat 15
Sudarmanto, group lahir dan 45 detik terdapat
B. (2016) design 3 spontan di perbedaan bermakna
Indonesia bulan RSUP dr. dengan angka
“Pengaruh Kariadi signifikansiberturut-
Waktu Semarang turut p=0,048 dan
Penjepitan p=0,022. Sehingga
Tali Pusat rerata kadar Hb dan Ht
Terhadap pada kelompok
Kadar penjepitan 45 detik
Hemoglobin lebih tinggi (secara
Dan statistik bermakna)
Hematokrit dibandingkankelompok
Bayi Baru 15 detik rentang nilai
Lahir” fisiologis/normal.
Yanti, Y. E., Kuantitatif, Sampel Cheklist tarap signifikan p=
Isnaini, N., & rancangan sebanyak 30 0,000untuk nilai kadar
Yuliasari, D. analitik 7 bayi Hemoglobin dalam
(2017) bulan penelitian hal terseut
Indonesia menunjukkan bahwa
“Pengaruh p≤0,05, berarti
Penundaan terdapat perbedaan
Pemotongan nilai kadar Hb
Tali Pusat antara bayi dengan
Dengan tali pusat segera
Peningkatan dipotong setelah lahir
Kadar dan dilakukan
Hemoglobin penundaan.
Dan
Hematokrit
Dalam Darah
di Bidan
Praktik
Swasta (BPS)
Rosbiatul
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Susunan Baru
Kota Bandar
Lampung
Tahun 2017”
Rochmaedah, Posttest- Semua ibu Kuesioner Setelah dilakukan uji
S., Nugroho, only with yang statistik dengan
N., & control melahirkan menggunakan uji t-test
Hodikoh, A. group di Klinik independent, dan
(2019) design 2 Anny didapatkan hasil rata-
Indonesia bulan Rahardjo rata kadar Hb bayi
“Pengaruh sebagai untuk kelompok
Penundaan kelompok intervensi adalah 18.6
Penjepitan intervensi mg/dl dan pada
Tali Pusat dan di kelompok kontrol 16.9
Terhadap Klinik mg/dl, perbedaan rata-
Kadar Hb Annisa rata sebesar 1.74 mg/dl
Bayi Dan Ciracas & dengan signifikansi
Lama Klinik 0.029 < alpha 0.05
Pelepasan Tjakra maka secara statistik
Tali Pusat” sebagai terdapat perbedaan
kelompok yang signifikan antara
control kedua kelompok.

Astuti. (2018) True 3 kelompok Eksperimen Analisis data dengan


Indonesia experiment bayi dengan menggunakan uji t test.
“Penundaan Penundaan Diperoleh nilai p =
penjepitan penjepitan 0,013 dengan hasil
Tali Pusat tali pusat 2 penelitian Kadar
Terhadap menit, bilirubin bayi baru lahir
Kadar pada perlakuan 3-7
Bilirubin menit menunjukkan
Bayi Baru pengaruh yang
Lahir” bermakna terhadap
kadar bilirubin bayi
baru lahir dengan rerata
lebih rendah 1,22mg/dl
Sehingga kesimpulan
dari penelitian ini yaitu
Perlakuan 3-7 menit
menunjukkan pengaruh
yang bermakna
terhadap kadar
bilirubin bayi baru lahir
Syamsuddin, Cross Bayi baru Penelitian Analisis data dengan
S. D., & sectional 4 lahir 36 dilakukan uji Chi Square
Jayanti, I. bulan orang dengan didapatkan hasil p
(2019) . mengumpulkan value = 0,000 < = 0,05.
Indonesia data primer kelompok penjepitan
“Pengaruh dan sampel tali pusat segera (<2
Waktu darah bayi menit) dan tunda(≥2
Penjepitan baru lahir menit) terdapat
Tali Pusat perbedaan bermakna
Terhadap rerata Hb responden
Kadar (13,304g/dLdan 17,896
Hemoglobin g/dL. Sehingga dapat
Dan Bilirubin disimpulkan rerata
Bayi Baru kadar Hb pada
Lahir” kelompok penjepitan
≥2 menit lebih tinggi
secara statistik
bermakna
dibandingkan
kelompok <2 menit
Sedangkan pada Kadar
bilirubin analisis data
dengan menggunakan
uji Chi Square
diperoleh nilai p =
0.159 > 0.05, dengan
hasil penelitian
Responden kadar
bilirubin pada
kelompok penjepitan
tali pusat segera (<2
menit) dan tunda (≥2
menit) (3,728 mg/dL
dan 3,06 mg/dL
sehingga dapat
disimpulkan tidak
terdapat perbedaan
pengaruh kadar
Bilirubin pada
kelompok penjepitan
≥2 menit dan kelompok
<2 menit

Agustini, S., Database Journal Pubmed, Hasil penelitian ini


& Roeslani, elektronik Cochrane, Kadar bilirubin
R. D. (2016) Highwire antara bayi dengan
Indonesia penjepitan tali
“Laporan pusat tunda dan
Kasus dini tidak berbeda
Berbasis bermakna pada
Bukti usia 24 sampai 48
Penundaan jam kehidupan
Penjepitan karena setiap bayi
Tali Pusat baru lahir memiliki
pada Bayi risiko mengalami
Baru Lahir ikterik yang
Cukup membutuhkan
Bulan” terapi sinar antara
penjepitan tali
pusat tunda dan
dini tidak berbeda
secara statistik
sehinnga dalam
penelitian ini CC
tidak terlalu
bermakna terhadap
kadar bilirubin.
Mercer, J.S., Prospective 73 baby Rancangan analisis data dengan
(2016) randomized born acak menggunakan uji
Amerika controlled Chi Square
Serikat diperoleh nilai p =
“Effects of 0,28 dengan hasil
Delayed Cord penelitian untuk
Clamping on kadar bilirubin 17,3
Residual mg dl DCC
Placental sementara tidak
Blood menunjukkan
Volume, hubungan dengan
Hemoglobin peningkatan
And Bilirubin hiperbilirubinemia
Levels in atau polisitemia
Term Infants: simptomatik hingga
a randomized usia 48 jam yang
controlled berarti tidak
trial” terdapat terdapat
pengaruh DCC
terhadap Bilirubin .

B. Pembahasan

Berdasarkan tabel 4.1 dapat terlihat 11 artikel yang sudah disaring

berdasarkan variabel dalam penelitian. Sesuai yang sudah dijelaskan dalam

tujuan umum dan tujuan khusus, peneliti akan memberikan pembahasan

mengenai masing-masing variabel.

1. Pengaruh DCC terhadap kadar Hb pada bayi.

Berdasarkan 11 penelitian yang ditemukan terdapat 7 penelitian

yang sejalan dan memiliki pengaruh DCC terhadap kadar Hb.


Penelitian pertama pada tabel yang dilakukan oleh Lili Suryani

(2019) dengan desain posttest-only control design yang meneliti pengaruh

DCC terhadap kadar Hb di RSU Anutapura Palu pada bulan Agustus-

Oktober 2017. Analisis data dengan Uji Chi Square didapatkan hasil p value

= 0,000 < α = 0,05. Hasil penelitian dalam penelitian ini diperoleh rerata

nilai kadar hemoglobin bayi pada kelompok penundaan pemotongan tali

pusat 2 menit sebesar 16.5 gr/dl dan kelompok 3 menit sebesar 18.1 gr/dl

berarti rerata kadar Hb penundaan waktu 3 menit lebih tinggi dibandingkan

2 menit, namun keduanya memberikan kadar hemoglobin yang normal.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna DCC

terhadap kadar Hb.

Penelitian kedua pada tabel yang dilakukan oleh Podungge, Y

(2019) dengan desain static group comparison yang meneliti pengaruh

DCC terhadap kadar Hb di Puskesmas Sipatana Gorontalo. Analisis data

dengan uji Independent T-Test didapatkan hasil p value = 0,000 < α = 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata Hb bayi baru lahir yang

dilakukan penundaan penjepitan tali pusat (10 menit) adalah 21,80 gr/dL dan

kelompok penjepitan tali pusat segera (≤ 2 menit) adalah 17,48 gr/dL. Hal ini

berarti ada pengaruh penundaan pengkleman tali pusat terhadap kadar Hb.

Penelitian ketiga pada tabel yang dilakukan oleh Carolin, B. T.,

Suprihatin, S., & Damayanti, A. (2020) dengan desain quasy eksperiment

yang meneliti pengaruh DCC terhadap kadar Hb di Klinik Utama Anny

Rahadjo pada bulan Mei–Juli 2019. Analisis data dengan T-test independen
didapatkan hasil p value = 0,000 < α = 0,05. Hasil penelitian pada kelompok

eksperimen nilai kadar Hemoglobin yaitu sebesar 19,327g/dL lebih besar

jika dibandingkan dengan nilai rata-rata (mean) pada kelompok kontrol

yaitu sebesar 15,033 g/dL untuk nilai hemoglobin.Hal tersebut menunjukan

bahwa nilai kadar Hemoglobin antara bayi dengan di lakukan penundaan

pengkleman dan pemotongan tali pusat delayed cord clamping (DCC)

selama 24 jam lebih tinggi dari pada bayi dengan tali pusat yang dipotong

segera setelah lahir.

Penelitian keempat pada tabel yang dilakukan oleh Kosim, M. S.,

Qodri, S. & Sudarmanto, B. (2016) dengan desain posttest-only control

design yang meneliti pengaruh DCC terhadap kadar Hb di RSUP dr. Kariadi

Semarang pada bulan Agustus-Oktober 2017. Analisis data dengan uji

Independent t-test didapatkan hasil p value = 0,022 pada penjepitan tunda

45 detik. Dengan hasil penelitian pada kelompok penjepitan tali pusat 15

dan 45 detik terdapat perbedaan bermakna. Sehingga rerata kadar Hb dan

Ht pada kelompok penjepitan 45 detik lebih tinggi (secara statistik

bermakna) dibandingkan kelompok 15 detik.

Penelitian kelima pada table yang dilakukan oleh Yanti, Y. E.,

Isnaini, N., & Yuliasari, D. (2017) dengan desain kuantitatif, rancangan

analitik yang meneliti pengaruh DCC terhadap kadar Hb di Bidan Praktik

Swasta (BPS) Rosbiatul Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Lampung

selama 7 bulan. Analisis data menggunakan uji T-independent didapatkan

hasil p value = 0,000. Hasil penelitian dari 15 bayi yang dilakukan


penundaan pemotongan tali pusat, rata-rata kadar hemoglobin sebesar 13,57

gr/dl, sedangkan 15 bayi yang tidak dilakukan penundaan pemotongan tali

pusat, rata-rata kadar hemoglobin sebesar 10,59 gr/dl,yang artinya ada

pengaruh penundaan pemotongan tali pusat terhadap peningkatan kadar

hemoglobin dalam darah

Penelitian keenam pada tabel termasuk penelitian yang tidak sejalan,

penelitian yang dilakukan oleh Rochmaedah, S., Nugroho, N., & Hodikoh,

A. (2019) dengan desain posttest-only control group design yang meneliti

pengaruh DCC terhadap kadar Hb di Klinik Annisa Ciracas & Klinik

Tjakra. Analisis data dengan uji Independent t-test didapatkan hasil adanya

perbedaan rerata kadar Hb bayi rata-rata kadar Hb bayi untuk kelompok

intervensi adalah18.6 mg/dl dan pada kelompok kontrol 16.9 mg/dl dengan

p value 0.03 < 0.05 maka secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan

antara kedua kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa kadar hemoglobin bayi

baru lahir lebih tinggi secara signifikan pada kelompok yang dilakukan

penundaan penjepitan tali pusat.

Penelitian kedelapan pada tabel yang dilakukan oleh Syamsuddin,

S. D., & Jayanti, I. (2019) dengan desain cross sectional yang meneliti

pengaruh DCC terhadap kadar Hb di Rumah Sakit Umum Sawerigading

Palopo dan RS At Medika Kota Palopo pada bulan Mei-Agustus 2019.

Analisis data dengan uji Chi Square didapatkan hasil p value = 0,000 < =

0,05. kelompok penjepitan tali pusat segera (<2 menit) dan tunda(≥2 menit)

terdapat perbedaan bermakna rerata Hb responden (13,304g/dLdan 17,896


g/dL. Sehingga dapat disimpulkan rerata kadar Hb pada kelompok

penjepitan ≥2 menit lebih tinggi secara statistik bermakna dibandingkan

kelompok <2 menit

Bila dikaitkan dengan hasil penelitian diatas maka hasil tersebut

sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Arma (2016) menyatakan

bahwa kadar hemoglobin bayi baru lahir dipengaruhi oleh factor penundaan

waktu penjepitan tali pusat bayi baru lahir selain itu Kadar hemoglobin yang

tinggi memungkinkan tingkat oksigenasi yang optimal dan dapat

menyediakan sumber zat besi yang sangat bermanfaat bagi bayi.

Bila dikaitkan dengan hasil penelitian diatas maka hasil tersebut

sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa Selama periode fetus atau janin

plasenta memegang peran oksigenasi otak, setelah bayi lahir dan sebelum

plasenta dilahirkan terjadi peralihan peran oksigenasi dari plasenta ke paru

bayi. Selama masa tersebut, oksigenasi bayi melalui plasenta masih berjalan

atau berlanjut, darah masih ditransfusikan ke bayi (disebut transfusi

plasental). Hal tersebut dapat mempengaruhi hemoglobin (Hb) dengan

menambah volume darah atau eritrosit. Jumlah eritrosit dan Hb yang cukup

dapat dijadikan sumber Fe bayi (Buckley, 2015).

Pemotongan tali pusat merupakan tindakan pemutusan aliran darah

dari plasenta ke bayi baru lahir, dalam hal ini penundaan pemotongan tali

pusat dapat memberikan jeda waktu terjadinya proses tranfusi plasenta pada

bayi dimana terdapat suplai darah sekitar 50-100ml yang dibawa menuju
paru bayi yang dapat mepengaruhi penambahan volume darah dan Kadar

Hb pada bayi (Gabbe, 2015).

Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara

penundaan penjepitan tali pusat terdunda (DCC) terhadap kadar Hb

dengan rentang P value 0,000 sampai 0,022.

2. Pengaruh DCC terhadap Bilirubin pada bayi.

Berdasarkan dari 11 penelitian didapatkan 1 penelitian yang

menyatakan ada pengaruh DCC terhadap kadar Bilirubin dan 4 penelitian

yang tidak memiliki pengaruh DCC terhadap kadar Bilirubin

Penelitian ketujuh pada tabel yang dilakukan oleh Astuti (2018)

dengan pendekatan analitik kuantitatif dan menggunakan desain post test

only control group yang meneliti pengaruh DCC terhadap bilirubin di RB

Restu Bunda, Klinik Permata Ibu dan BPM Hariyati S. Analisis data

dengan menggunakan uji t test. Diperoleh nilai p = 0,013 dengan hasil

penelitian Kadar bilirubin bayi baru lahir pada perlakuan 3-7 menit

menunjukkan pengaruh yang bermakna terhadap kadar bilirubin bayi baru

lahir dengan rerata lebih rendah 1,22mg/dl Sehingga kesimpulan dari

penelitian ini yaitu Perlakuan 3-7 menit menunjukkan pengaruh yang

bermakna terhadap kadar bilirubin bayi baru lahir

Namun hal ini tidak sejalan dengan Penelitian kedelapan pada tabel

yang dilakukan oleh Syamsuddin, S. D., & Jayanti, I. (2019) dengan

pendekatan analitik kuantitatif dan menggunakan desain cross sectional

yang meneliti pengaruh DCC terhadap bilirubin di RS At Medika Kota


Palopo pada bulan Mei-Agustus 2019, analisis data dengan menggunakan

uji Chi Square diperoleh nilai p = 0.159 > 0.05, dengan hasil penelitian

Responden kadar bilirubin pada kelompok penjepitan tali pusat segera (<2

menit) dan tunda (≥2 menit) (3,728 mg/dL dan 3,06 mg/dL sehingga dapat

disimpulkan tidak terdapat perbedaan pengaruh kadar Bilirubin pada

kelompok penjepitan ≥2 menit dan kelompok <2 menit.

Penelitian kesembilan pada tabel yang dilakukan oleh Agustini, S.,

& Roeslani, R. D. (2016) menggunakan penelusuran pustaka database

elektronik yang meneliti pengaruh DCC terhadap bilirubin, analisis data

dengan menggunakan Pubmed, Cochrane dan Highwire bahwa terdapat

pengaruh DCC terhadap Bilirubin Hasil penelitian ini Kadar bilirubin antara

bayi dengan penjepitan tali pusat tunda dan dini tidak berbeda bermakna

pada usia 24 sampai 48 jam kehidupan karena setiap bayi baru lahir

memiliki risiko mengalami ikterik yang membutuhkan terapi sinar antara

penjepitan tali pusat tunda dan dini tidak berbeda secara statistik sehinnga

dalam penelitian ini CC tidak terlalu bermakna terhadap kadar bilirubin.

Penelitian kesepuluh pada tabel yang dilakukan oleh J.S Mercer

(2016) dengan pendekatan analitik kuantitatif dan menggunakan desain

prospective randomized controlled yang meneliti pengaruh DCC terhadap

bilirubin di Women and Infants Hospital (WIH), analisis data dengan

menggunakan uji Chi Square diperoleh nilai p = 0,28 dengan hasil

penelitian untuk kadar bilirubin 17,3 mg dl DCC sementara tidak

menunjukkan hubungan dengan peningkatan hiperbilirubinemia atau


polisitemia simptomatik hingga usia 48 jam yang berarti tidak terdapat

terdapat pengaruh DCC terhadap Bilirubin .

Kadar bilirubin normal pada bayi yang baru lahir jika berada di

bawah 5 mg / dL . Bila dikaitkan dengan hasil penelitian diatas ditemukan

bahwa sebagian penelitian menyatakan bahwa penjepitan tali pusat tertunda

tidak menyebabkan peningkatan kadar bilirubin dalam 24 jam pertama

kehidupan. Hal ini sejalan dengan Kohn (2013) yang menyatakan bahwa

risiko ikterus dan polisitemia pada bayi baru lahir tidak ditimbulkan akibat

penundaan pemotongan tali pusat, melainkan lebih diakibatkan oleh kondisi

maternal dan bayi setelah lahir Sehingga dapat disimpulkan kadar bilirubin

bayi dengan menunda ataupun menyegerakan waktu penjepitan tali pusat

maka kadar Bilirubin bayi belum tentu normal yang artinya tidak ada

pengaruh yang linier atau signifikan antara waktu penjepitan tali pusat

dengan kadar Bilirubin bayi.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara

DCC terhadap Bilirubin dengan rentang P value 0,007 sampai 0,28.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini menggunakan metode penelitian literature review

dimana kelemahan dari metode ini yaitu memungkinkan terjadinya

bias pada saat memilih jurnal yang direwiev, yang akhirnya

berpengaruh pada kualitas survey jurnal yang dihasilkan.

2. Sumber data atau jurnal yang ditemukan hanya 10 jurnal sehingga

kurang mewakili tiap variable yang diteliti.

Anda mungkin juga menyukai