NRP : 2391112
2
TIME FRAME
Waktu
No Oktober November Desember
Departemen 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Hari Ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
PLAN EHS T
1
AKTUAL EHS
PLAN HCGS
2
AKTUAL HCGS
PLAN CSR
3
AKTUAL CSR
PLAN CPP
4
AKTUAL CPP
PLAN QUALITY
6
AKTUAL QUALITY
PLAN SM
7
OFF
OFF
AKTUAL SM
OFF
OFF
PLAN EXPLORATION
8
AKTUAL EXPLORATION BE A PLUS
PLAN PIT GEOS
9
AKTUAL PIT GEOS
PLAN SURVEY
10
AKTUAL SURVEY
PLAN MINEPLAN
11
AKTUAL MINEPLAN
PLAN GEOTECH INFRA
12
AKTUAL GEOTECH INFRA
PLAN MOCO
13
AKTUAL MOCO
14 OPERATION
3
COMPANY PROFILE
Source : 1. Sekako
www.turanggaresources.com/id/product/coking 2. Lemo
3. Mosak
4. Pendreh
4
CORE VALUE TURANGGA RESOURCES
5
KTT/GM dan DGM
Joko Martoyo
Agung Robert S
Dept. Head Dept. Head Dept. Head Dept. Head Dept. Head
Dept. Head Operation
Engineering CPP & Quality EHS CSR HCGS
Tri Wibowo Dwi Hartanto Eko Feri Annas Aji S Dindin Suryadin Oktavian JKH
6
7
ENVIRONMENT, HEALTH
AND SAFETY
JOBDESC
Human Capital
FAT
Services SM & Subcont MGT
Budgeting
People Development Purchasing
Cost Accounting
Terminasi Inventory
Taxation
Culture Management Warehouse
Reporting
Industrial Relation Subcont Relation
Treasury
Recruitment
General Support IT
Asset Management Infrastruktur
Services = Networking
• Laundry, House Keeping
• Transportasi Security
• Dormitory Instrument
• Cathering
9
12
Source :
DASAR
1. UU Perusahaan No. 40 Tahun 2007 (Tanggung
Jawab Sosial Lingkungan)
CSR 2. Kepmen 1824 No. 18 (Pedoman Pelaksanaan
Dept. Head : Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat)
3. Perda Barito Utara No. 03 Tahun 2015 (Tanggung
Dindin Suryadin Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan dalam
Wilayah Kab. Barito Utara)
Comunity Development & Security & Goverment Security & Gov.
Land Compentation Sect. Social Sect. Social
Sect. Head : Sect. Head : COMDEV
Mengembangkan hubungan baik dengan
Ade Dwi Ivan Yuli Awan masyarakat dan pemerintahan, sehingga
dapat mendukung kelancaran kegiatan
Comdev & Land Comp operasional maupun kegiatan eksternal
Officer Security & yang mencakup seluruh
M Rizky NW Goverment Social
Kharisma Baskoro Officer
stakeholder
Kari S M. Noor Rezki
Bagus
Penentuan Area
Land Rencana Sosialisasi Hubungan OPR – CSR
Polygon dengan Pengukuran lahan
Comp Pembebasan Lahan Pembebasan Lahan
GPS
Membantu kelancaran
Operasional seperti Portal yang
Pengecekan Penentuan dilakukan warga agar tidak
Pembuatan Berkas Pembuatan Data
Berkas Prioritas mengganggu proses jalannya
pertambangan
Mengurus Izin kepolisian untuk
Pengarsipan P1, P2 dan P3 Handak
Pembayaran Lahan
Dokumen
13
9
15
ENGINEERING
Dept. Head : Dwi Hartanto
Infra : MINEPLAN :
PIT GEOS : Geotech & (MOCO) : Mine Survey:
EXP GEOS : Anhar Muslihudin A
Nuari Ibnu Hydro : Anshori Yulius Usman
Ahsanitaqwim Prakoso Satria Ade W
Jaka Azis R Dikky SR Gama Setya M. Soim
Ahmad Taufiq Aivan Anggara
Ary Pratama
Ngakan Made
Source : 16
MAPPING DRILLING MODELING
Mine Plan
Monitoring and Control (MOCO) memiliki tugas untuk memberikan support monitoring
Monitoring and Control (MOCO) memiliki tugas untuk memberikan support monitoring
pencapaian performance produksi yang dilaksanakan oleh Operation, Engineering dan CPP
pencapaian performance produksi yang dilaksanakan oleh Operation, Engineering dan CPP
dan
dancost
costreview.
review.
Daily Mine
Operation Report Cost Review
ENGINEERING
• Mine design, planning, scheduling
• Membuat WO
• Feedback actual cost activity
PRODUKSI
Mining Activity
18
9
20
CPP & QUALITY
Dept. Head : Eko Feri
Source :
CPP MAINTENANCE
QUALITY ASS & LAB
SECT. CPP OPERATION SECT.
SECT.
Sect. Head : Sect. Head : Welly Artha
Sect. Head : Rizkiawan A
Fahmi
CRUSHING PLANT
21
ALUR QUALITY
Road maintenance
26
Land Clearing Top Soil Removal Blasting OB Removal Hauling OB
27
9
LAMPIRAN
14 Aktivitas
- Simper
Suatu izin mengemudi unit diarea pertambangan dengan versality
tertentu.
High Risk
Syarat : mcu & hand finger, sim, tes praktek dan teori, kompetensi khusus
(alat berat), test fatigue 1. Cutting pohon di area land clearing
2. Aktifitas peledakan
Pengajuan : pengumpulan berkas ke admin, admin submit ke edrive smm.
3. Pekerjaan eksplorasi di area kritis
- Coal Permit
4. dumping dengan ketinggian diatas 5
Izin kerja operasional diarea khusus batubara. Biasanya tim geos pit, tim
meter
preparasi lab dsb. 5. bekerja dekat air >1 m
Syarat : Mine permit, post pretest, daftar ke admin safety. 6. Lifting beban >5 ton
- KPP (kartu pekerja peledakan) 7. Melakukan pengelasan
Internal site training baik oleh PAMA atau pun SMM. 8. penyambungan flange pipa hdpe
Syarat : laporan training hasil drill & blasting oleh pama atau smm, mine penggalian/gangguan tanah
permit. 9. bekerja diketinggian >5 m
- Hauling PASS 10. Bekerja dengan Listrik >380v
Izin akses hauling untuk melintasi haulin PT. TOP dan PT. ABB. 11. Bekerja diruang terbatas
Syarat : form pengajuan, sim & mine permit 12. Maintenance conveyor
- Competency permit : 13. Penggantian tyre unit hd dijalur aktif
Izin khusus untuk bekerja disuatu pekerjaan High risk 14. Bekerja didekat tebing / lereng rawan
longsor fk<1.3
Pelampung/Life vest
Alat Pelindung
Pendengaran
Rompi Revlektor
Helm
Safety Shoes
1. Insiden berakibat cidera terdiri dari :
• Kecelakaan fatal : insiden yang berakibat hilangnya nyawa
seseorang
• Cedera Hari Hilang : cedera yang berakibat hilangnya hari
kerja lebih dari 24 jam
• Cedera Ringan : cedera yang tidak mengakibatkan hari
hilang
2. Insiden berakibat Kerusakan harta benda : kerusakan pada
harta benda perusahaan.
3. Nearmiss : insiden yang tidak mengakibatkan cedera atau
kerusakan
1. JSA dibuat pada setiap terdapat pekerjaan kritis, baru / modifikasi yang diperkirakan
kritis
2. JSA dilakukan pada pekerjaan rutin atau non-rutin dengan potensi resiko sangat tinggi
(kemungkinan dan keparahannya), pekerjaan yang memiliki riwayat kecelakaan fatal,
pekerjaan non-rutin yang belum pernah dilakukan dan memiliki potensi resiko
kecelakaan tinggi
3. Penggunaan JSA adalah untuk orientasi karyawan/tugas baru, orientasi obyek
terencana, safety talk, investigasi kecelakaan,instruksi tugas, pelatihan keterampilan
Tidak melaporkan ke atasan terhadap kondisi fisiknya dalam keadaan fatigue 4. Metode penyusunan JSA yaitu Observasi dan diskusi, serta diskusi saja
(lelah/mengantuk) dan tetap mengoperasikan peralatan bergerak bermotor sehingga 5. Langkah Pembuatan JSA yaitu memilih pekerjaan kritis, menguraikan tahapannya,
berpotensi menyebabkan kecelakaan. Sanksi : Lubang 6 atau SP 2 mengidentifikasi bahaya, dan mengendalikan bahaya
Mengoperasikan peralatan bergerak bermotor dalam keadaan fatigue 6. Pengawas harus memastikan JSA dibuat dan disosialisasikan kepada personil yang
(lelah/mengantuk) sehingga menyebabkan kecelakaan. Sanksi Lubang 9 / PHK terkait dan mengobservasi pelaksanaannya
• Tempat peletakannya (TPS) = tempat penyimpanan
sementara, tempatnya diworkshop (PAMA) dengan
izin pemerintah seperti bupati, pemda
• Limbah diangkut vendor biasanya diangkut 2 minggu
sekali. Skala besar (maks. 100 hari) skala kecil (maks.
90 hari). Limbah dari subkon juga diletakan di TPS
Workshop PAMA. Termasuk tanah yang terkontaminasi
harus diambil ke limbah B3 karena takutnya terbawa ke
sungai masyarakat.
• Alur = pencatatan limbah b3 masuk – penyimpanan
limbah b3 – pengangkutan limbah b3 – festronik
limbah b3 – pelaporan rutin
Alat Angkut 6. Hydrolic loader
1. Fix asset = barang yang bekerja sendiri dan 1. Hand Pallet Kap. 800 kg, mengangkut flocullant
bernilai diatas 5 juta. Contoh : komputer Kap. 3 ton, untuk mengangkatGudang chemical
2. Extra comp = barang yang bekerja sendiri dan barang, Gudang SMO 7. OHC
bernilai 500 ribu – 5 juta 2. Hand Trolley Gudang kapur, kap. 3 ton
Buat ngangkat jenis tabung seperti8. Tadano
3. Consumable = barang yang dapat digunakan 1 kali
oxygen, nitrogen dsb Kap. 25 ton & 50 ton, punya pama
pakai, dan kurang dari 1 tahun Kap. 250 kg, Gudang SMO 9. Crane Truck
3. Drum loader Kap. 5 ton & 10 ton
Kap. 209 L, Gudang SMO Mengangkut barang (bongkar muat)
Mengangkut atau mindahin drum oil
4. Forklift
Mengangkut barang besar
Kap. 3 ton, Laydown
5. Stadley stacker
Gudang/warehouse SM Kap. 1 ton, BBSO
1. Gudang Gas
2. Gudang Oli Tools
3. Gudang SMO = sparepart besar contoh motor 1. Webing = kap : 2, 4, 6 & 10 ton (Gudang SMO)
4. Gudang SMI = sparepart elektrikal contoh fuel filter (sudut tumpul)
5. Gudang SMY (yard) = Gudang kapur 2. Sakle = kap. 2, 4, & 12 ton (Gudang SMO)
6. Laydown = barang – barang maintenance repair 3. Sling
7. Gudang Chemical = flocullant 4. Lifting klaim = mengangkat plat 1 ton & 3 ton
8. BBSO = banjarbaru support office (Gudang SMO)
5. Chain (weebing) = kap. 4.7 ton (sudut tajam)
Mekanik membutuhkan suatu item --- planner akan membuat
Barang inventory ---- SM di warehouse --- Bin lock, Stock Code, WR
warehouse request (keluar nomor GI dan SAP) item yang
dibutuhkan dan jumlah yang diambil --- SM mengeluarkan Non Inventory --- Langsung keuser BAST --- GR
Plan JMP Plan AMP Plan JMP Plan AMP Plan AMP
Coal Getting - 11.161,15 - 340.415,00 3.658.136
Clean Coal Ratio 0% 37% 0% 37% 30%
Crushing Clean Product - 4.009,61 - 122.293,14 1.112.914
Feeding From Dirty Coal - 5.761,48 - 175.725,00 2.401.891
Afterwash From Dirty Coal - 3.965,01 - 120.932,78 1.651.600
Yield From Dirty Coal #DIV/0! 69% #DIV/0! 69% 69%
Feeding From Discard - - - - 369.620
Afterwash From Discard - - - - 82.569
Yield From Discard 0% 0% 0% 22%
1. General Analysis test = Pengujian yang sudah diakui
internasional secara standar (ISO)
2. Rapid test = hanya inhouse (internal) kesepatakan
mayoritas semua lab untuk mempercepat proses
pengujian sehingga mempermudah mengetahui hasil
analisa yang digunakan untuk kebutuhan tim washing
maupun operation hauling.
2. mapping
1. Drill Mosac = 5.576 m2 pengambilan data geologi
2. Drill South Sekako = 9.870 m2 - Ketika ada singkapan kita ambil koordinatnya untuk dibentuk dipeta dan grab sampling
pada batuannya setiap ada singkapan masih random sesuai singkapan
3. Drill Central Sekako + - Melakukan grid sampling (spasi diatur bisa 25 50 100 meter)
North Sekako = 10.875 m2 lebih teratur dalam pengambilan batuannya & pengambilan strike dip
4. Drill West Sekako = 10.370 m2
3. post mapping
plot dipeta --- boundary
Minta gambar logging drilling stratigrafi = mengetahui kondisi bawah permukaan secara stratigrafi
Infill drilling = mengetahui kualitas, ketebalan, struktur, dsbuntuk melengkapi
data yang ada di stratigrafi
Pra Drilling
1. Pembuatan pondok camp
2. Akses jalan
3. Moving Rig
Post Drilling
1.Olah data menjadi model geologi (schema)
kirim sampel ke lab buat diuji
ke lab geoservice. dikumpulkan di msi. per seam per lokasi titik bor
pembuatan geologi model (schema) modelling = membentuk geologi berdasarkan data
yang didapat
Cara pengambilan test pit
1. Digaruk trenching oleh excavator (roof – floor)
2. Setelah itu diukur ketebalan menggunakan
Pengambilan data test pit meteran
untuk mengetahui ketebalan (roof- 3. Dicari strike dip menggunakan kompas geologi
floor), pengambilan sampel untuk 4. Dilihat seam dan parting untuk pembuatan CGI
diuji, juga bisa justifikasi seam apa
Cara pengambilan sampel di test pit
dari ketebalan.
1. Sudah mengetahui profile batubara dan
ketebalannya
2. Mengambil sampel menggunakan palu geologi
sesuai spec
3. Pisahkan sesuai spec dikantong sampel
Instruksi kerja dari pit geos untuk GL dilapangan Pembuatan Forecast Aktual Coal
Menggambarkan spec dari setiap seam di suatu lokasi. Inventory
Weekly Monthly
1. Ortho pit 1. Lidar tambang dan disposal
2. Ortho disposal 2. EOM Tambang
3. EOM disposal
Mid Monthly 4. Ortho eom CPP dan Pit
1. CPP (mr, stockpile, clean rom)
2. Paring lahung (SP 1,7,9,11) Yearly
3. Teluk timbau (SP 3, 5) 1. Patok IPPKH = 150 m
4. Monitoring jembatan dan washing plant 2. Patok PKP2B
Pemeliharaan per sudut iupnya
Probabilitas Longsor (Probability of Failure) adalah tingkat kemungkinan suatu lereng berpotensi
longsor akibat nilai dari satu atau lebih parameter geoteknik yang menyimpang dari perhitungan
faktor keamanan lereng (FK ≤1). (kepmen 1827)
Faktor yang mempengaruhi adanya kesetimbangan lereng adalah gaya penahan
dan gaya pengerak yang bekerja pada bidang gelincir.
1. Penyelidikan geotek
• Drilling (full coring)
• Dianalisa untuk keperluan geotek
2. Analisa
• Rekomendasi awal terkait slopenya seperti apa seharusnya
• Cek by desain dari mineplan (after) koreksi slope apakah aman / tidak dilapangan
3. Monitoring lapangan
• Memastikan slope sesuai plan
• Memastikan / memonitor dari penyebab longsor
Data awal :
1. Desain LOM
Titik bor direncanakan per 500 meter
Kalau banyak struktur per 250 meter
Output :
1. Lereng (slope, ketinggian)
2. FK
3. Beda tinggi
4. Struktur batuan
Data pendukung annual mine plan yang harus dikumpulkan dan
Kegiatan simulasi perhitungan cadangan untuk penentuan ultimate didokumentasikan terdiri dari:
pit limit. Optimasi dilakukan dengan pertimbangan teknis, biaya
penambangan, harga batubara dan kaidah K3LH sehingga 1.Data geological structure, batubara quality, geotechnical &
cadangan yang dihasilkan adalah mineable. Pit optimasi ini akan geochemical (AMD).
digunakan sebagai dasar/acuan untuk membuat pit desain 2. Geological structure & batubara quality models.
3. Parameter desain yang akan digunakan seperti dimensi jenjang
highwall dan lebar jalan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Penentuan lebar jalan angkut miminum menggunakan rumus
perhitungan 3,5 x lebar unit terbesar.
b. Grade jalan maksimum 8%.
Scheduling c. Tinggi jenjang maksimum 10 meter atau sesuai dengan kajian teknis
Perencanaan produksi tambang berdasarkan alat-alat tambang geoteknik
yang tersedia dengan memperhatikan kaidah-kaidah K3LH dan d. Lebar bench minimum 5 meter atau sesuai dengan kajian teknis
kemampuan alat-alat tersebut bekerja untuk periode tertentu geoteknik
e. Kemiringan jenjang secara single maupun overlall maksimum 60°
atau sesuai dengan kajian teknis geoteknik
4. Data topografi terbaru.
5. Data parameter peralatan yang akan digunakan seperti kapasitas
Revisi perencaan tahunan dapat terjadi ketika adanya kondisi unit, jenis dan jumlah yang akan digunakan, dan produktifitas alat.
sebagai berikut :
1. Adanya penambahan atau pengurangan unit loader waste
removal dan coal Output :
1. Plan summary 9. Peta – peta :
getting.
2. Ruang lingkup pekerjaan - Layout tambang
2. Perubahan area penambangan. 3. Asumsi yang digunakan - Desain rencana
3. Perubahan target penjualan. 4. Reserve penambangan pada akhir
4. Longsor yang terjadi di area penambangan. 5. Schedulling tahun
5. Banjir yang terjadi di area penambangan. Penambangan - Desain rencana
6. Terjadi force majeure. 6. Produk batubara penambangan untuk tiap
7. Water management Triwulan
8. Isu – isu yang ada
RAW COST Melakukan INVOICING
Cost aktivitas tambang
1. SR
2. Jarak Memvalidasi OB, Infrastruktur, Coal Getting, Coal Hauling, Daywork
3. Blasting Tahapan :
4. Material = TS, Blasting, ON, Mud, Ripping 1. Rekonsil penggunaan HM
5. General (daywork) 2. Rekonsil volume tonase jembatan timbang/Joint Survey
Contoh evaluasi dari moco : 3. Rekonsil Invoice PAMA vs SMM
Plan = 46 $ /ton
Aktual = 53 $ / ton REKONSIL
Maka dari itu harus dikontrol dan evaluasi kemudian memberikan rekomendasi agar 1. Volume OB = pengukuran by survey (rekonsil survey smm
cost/ton sesuai plan vs survey pama)
2. Volume Coal = Timbangan (CPP-Geos-Moco-PAMA)
PROCESSING COST 3. Volume batu BMR = pengukuran by Survey
Cost yang disebabkan dari aktivitas CPP (Coal Processing Plant)
- Maintenance cost
- ROM maintenance/management
- Sampling (Quality)
- Washing Fee (Listrik, consumable goods) dsb
Yang bisa dikontrol secara langsung oleh moco adalah ROM Management &
daywork karena ada timesheet sehingga bisa memberikan feedback
RECOVERY COST
Memastikan YIELD sesuai plan dari aktualnya (optimalkan)
- Yield from dirty
- Yield from discard
Mengontrol dan memberikan rekomendasi untuk pengoptimalan dalam kegiatan operasional
HAULING COST
1. Coal Hauling
2. Daywork
Hanya loader saja yang by HM
DT nya by VOLUME (tonase)
3. Fee TOP (Hauling TOP)
4. Fee BMAL (Hauling BMAL)
Bisa dikontrol = day work saja
1. Brushing = dozer/pc kalau ukuran <20 cm, Compact = 8 Unit
Notes : pakai ROPS = roll over protective structure Dz 85 = 13 Unit
2. Cutting = chainsaw > 20 cm PC 200 = 12 Unit
3. Grabbing = pencabutan akar dan pengumpulan kayu PC 200 Long Arm = 2 Unit
Notes : peletakan di TPK (tempat pengumpulan kayu) <1km jaraknya dari tempat PC 200 CAPIT = 1 Unit
clearingan dan tidak mengganggu dari sekuen tambang PC Wheel = 1 Unit
PC 300 = 19 Unit
HINO JMAB = 13 Unit
P360 = 10 Unit
DT Giga = 21 + 6 Unit
P380 = 13 Unit
DT SKS = 12 Unit
WP = 8 unit
WP REL = 2 unit
Dragflow = 1 unit
Loading (SP) --- hauling --- pos doket untuk mendapatkan kupon dikembalikan saat ritase
baru --- ambil kupon baru --- nimbang di timbangan 1.8 top --- dumping di SP 1,7,9,11
ASPEK KONSERVASI MINERAL DAN BATUBARA ASPEK TEKNIK PERTAMBANGAN
1. Pelaksanaan Teknik Eksplorasi
Tahapan Eksplorasi
Perencanaan : Penyusunan Rencana sesuai dengan ijin Eksplorasi
yang dimiliki
Pelaksanaan : 1. Eksplorasi Pendahuluan
2. Eksplorasi Rinci
Kewajiban IUJP
a. Mengutamakan produk dalam negeri
b. Mengutamakan subkontraktor lokal
c. Mengutamakan tenaga kerja lokal
d. Kegiatan jenis dan bidang usahanya
e. Pengelolaan lingkungan
f. Mengoptimalkan pembelanjaan lokal (barang dan jasa)
g. Melaksanakan ketentuan Keselamatan Pertambangan
h. Menyusun dan menyampaikan laporan melalui IUP atau IUPK
i. Mengangkat PJO
j. Memiliki tenaga teknis pertambangan yang kompeten
II. Larangan IUJP
a. Memiliki IUP, IUPK, IUP OP Khusus Olah/Murni & Angkut/Jual, IPR
b. Melaksanakan kegiatan yang tidak sesuai dengan IUJP