Anda di halaman 1dari 6

**Judul: “Konfrontasi Kreatif dalam Proyek Kolaboratif”**

**Pemain dan Peran:**

1. **Vera Dewi (CEO perusahaan):** Pemimpin yang mencari inovasi yang efektif.

2. **Andi Santoso (Kepala Divisi R&D):** Kreatif dan ingin membawa inovasi revolusioner.

3. **Siska Wijaya (Kepala Divisi Keuangan):** Pragmatis dan menekankan stabilitas keuangan.

4. **Rifka Aulia (Kepala Divisi Produksi):** Realistis, fokus pada aspek produksi dan efisiensi.

5. **Dino Kusuma (Kepala Divisi Pemasaran):** Visioner, berfokus pada strategi pemasaran ambisius.

**Setting: Ruang pertemuan modern perusahaan, suasana tegang.**

**Skenario:**

*Scene 1: Pembukaan Pertemuan (7 menit)*

**Vera:** (Memulai rapat) Selamat pagi, kita berkumpul untuk merancang proyek inovatif. Andi,
bagikan ide inovatifmu.

**Andi:** (Dengan antusias) Saya punya gagasan yang dapat mengubah industri ini secara radikal.
Kita perlu mengambil risiko untuk mendapatkan hasil luar biasa.

*Scene 2: Pertentangan Ide (9 menit)*

**Siska:** (Meragukan) Ide ini mungkin terlalu mahal. Apa dampak finansialnya?

**Andi:** (Bertahan) Kita butuh investasi besar untuk mendapatkan hasil besar! Saya tidak ingin ide
kreatif saya dipotong hanya karena pertimbangan keuangan!

**Rifka:** (Mencoba menengahi) Kita perlu mencari solusi yang bisa memuaskan semua pihak.
Apakah ada cara untuk mengurangi biaya tanpa mengorbankan inovasi?
*Scene 3: Perbedaan Pendekatan (8 menit)*

**Dino:** (Mengusulkan strategi pemasaran ambisius) Saya pikir kita bisa menciptakan kehebohan
besar di pasar dengan kampanye pemasaran yang agresif.

**Andi:** (Menentang) Saya tidak ingin ide inovatif saya dipotong hanya karena pertimbangan
keuangan!

**Vera:** (Mencoba meredakan) Bagaimana kita menemukan titik tengah? Bagaimana pemasaran
ambisius bisa diintegrasikan dengan efisiensi keuangan dan produksi?

*Scene 4: Konfrontasi Antar Divisi (12 menit)*

**Siska:** (Mengkritik) Pendekatan ini tidak masuk akal dari segi keuangan. Kita tidak boleh
mengorbankan stabilitas keuangan demi eksperimen inovatif.

**Dino:** (Bertahan) Kami butuh perubahan besar untuk mendapatkan perhatian pasar! Kami tidak
bisa terjebak dalam rutinitas.

**Rifka:** (Mencoba menengahi) Kita harus memahami perspektif masing-masing divisi. Bagaimana
kita bisa mencapai inovasi tanpa mengorbankan stabilitas?

*Scene 5: Kebuntuhan (7 menit)*

**Andi:** (Frustrasi) Saya merasa ide kreatif saya tidak dihargai. Kita hanya terjebak dalam birokrasi
dan pembatasan.

**Vera:** (Menjelaskan) Kami harus menemukan solusi yang mencakup berbagai perspektif.
Bagaimana kita bisa mengatasi kendala tanpa mengorbankan kreativitas?

*Scene 6: Mencari Kesepakatan (10 menit)*

**Rifka:** (Memberikan saran produksi yang efisien) Kita bisa menggabungkan inovasi dengan
efisiensi produksi untuk meminimalkan biaya.
**Dino:** (Mencoba merumuskan strategi pemasaran terukur) Mungkin kita bisa membuat
kampanye pemasaran yang mencakup langkah-langkah bertahap. Ini akan memberi kita waktu untuk
mengevaluasi tanggapan pasar.

**Siska:** (Menyetujui) Dengan begitu, kita dapat menjaga stabilitas keuangan sambil tetap
berinovasi.

*Scene 7: Penemuan Keseimbangan (8 menit)*

**Vera:** (Menghargai usaha semua pihak) Kalian punya poin yang baik. Bagus, bagaimana kita bisa
menggabungkan ide-ide ini menjadi strategi proyek yang komprehensif?

**Semua:** (Bergotong royong memberikan masukan)

*Scene 8: Kesimpulan dan Kompromi (6 menit)*

**Vera:** Terima kasih semua atas kontribusi kreatif kalian. Dengan kolaborasi ini, saya yakin kita
bisa menghadirkan inovasi yang menguntungkan perusahaan.

**Semua:** (Mengangguk) Kami berkomitmen untuk menjadikan proyek ini sukses.

*Catatan: Durasi dan detail script disesuaikan dengan kebutuhan. Drama ini mengeksplorasi tema
konfrontasi kreatif dalam proyek kolaboratif dengan mencari solusi yang seimbang.*

**Scene 6: Mencari Kesepakatan (lanjutan untuk Dino)**

*Dino Kusuma (Kepala Divisi Pemasaran):* (Mengembangkan ide) Saya memahami kekhawatiran kita
terhadap keuangan dan efisiensi produksi. Bagaimana jika kita memecah kampanye pemasaran
menjadi beberapa tahap yang dapat dievaluasi?

**Rifka:** (Bersemangat) Bagus, Dino! Apa yang kamu maksud dengan langkah-langkah bertahap?
*Dino:* Pertama, kita dapat memulai dengan kampanye teaser yang membangun rasa ingin tahu
tanpa menghabiskan banyak biaya. Kemudian, evaluasi tanggapan pasar dan lanjutkan ke tahap
selanjutnya jika responnya positif.

**Siska:** (Mengangguk setuju) Ini memungkinkan kita mengendalikan anggaran dan melihat
seberapa efektif strategi pemasaran ini sebelum melakukan investasi besar.

**Vera:** (Mengapresiasi) Ide tersebut menciptakan keseimbangan antara inovasi pemasaran dan
pertimbangan finansial. Dino, apakah kamu memiliki langkah-langkah selanjutnya?

*Dino:* Setelah tahap teaser, kita dapat melibatkan konsumen lebih lanjut dengan kampanye yang
lebih besar, menggunakan data dari tahap sebelumnya untuk memodifikasi dan meningkatkan
strategi.

**Andi:** (Menyambut) Ini juga memberikan kami di Divisi R&D waktu untuk menyesuaikan produk
dengan umpan balik dari pasar.

**Rifka:** (Setuju) Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa setiap langkah diambil secara
efisien dan efektif.

**Dino:** (Menyimpulkan) Jadi, kita akan mendapatkan inovasi yang diinginkan oleh Divisi R&D,
sambil tetap mengontrol anggaran dan menjaga stabilitas produksi.

**Vera:** (Memberikan arahan) Baik, mari rancang rencana rinci untuk setiap tahap kampanye. Saya
yakin, dengan pendekatan ini, kita bisa mencapai kesuksesan yang seimbang.

*Semua:* (Bergotong royong memulai perencanaan tahap demi tahap)

---

*Catatan: Penjelasan Dino tentang kampanye bertahap memberikan solusi yang seimbang,
menggabungkan kreativitas dengan kontrol finansial, dan memastikan kesinambungan produksi.*

**Tujuan dari Komunikasi:**


1. **Andi (Kepala Divisi R&D):** Memperkenalkan ide inovatif yang berpotensi mengubah
industri dan mengekspresikan keinginannya untuk mengambil risiko demi hasil luar biasa.

2. **Siska (Kepala Divisi Keuangan):** Menyoroti dampak finansial ide inovatif, menunjukkan
kekhawatiran terhadap biaya yang mungkin terlalu besar, dan menekankan perlunya
stabilitas keuangan.

3. **Rifka (Kepala Divisi Produksi):** Menjaga keseimbangan dengan memberikan perspektif


realistis pada efisiensi produksi dan mencari cara untuk menggabungkan inovasi dengan
keberlanjutan produksi.

4. **Dino (Kepala Divisi Pemasaran):** Mengusulkan strategi pemasaran ambisius dan


mempertahankan visi visioner, tetapi menemui perlawanan karena pertimbangan keuangan
dan produksi.

5. **Vera (CEO perusahaan):** Bertindak sebagai mediator, mencari titik tengah, dan
mendorong kolaborasi antar divisi untuk mencapai inovasi yang seimbang dan
menguntungkan perusahaan.

**Masalah dari Tema:**

1. **Perbedaan Pendekatan Inovatif:** Terjadi konfrontasi antara divisi R&D yang ingin
mengambil risiko besar untuk inovasi revolusioner dan divisi keuangan serta produksi yang
lebih pragmatis dan realistis dalam mempertimbangkan konsekuensi finansial dan efisiensi.

2. **Kesulitan Menemukan Kesepakatan:** Kesulitan dalam menemukan kesepakatan di


tengah konflik antar divisi yang memiliki tujuan dan perspektif yang berbeda, menciptakan
ketegangan dan kebuntuan dalam proyek inovatif.

3. **Tekanan Waktu dan Frustrasi:** Proses perundingan yang rumit menciptakan tekanan
waktu dan frustrasi, khususnya bagi Andi yang merasa ide kreatifnya diabaikan dan terjebak
dalam birokrasi.

4. **Mencari Solusi Seimbang:** Tantangan untuk mencari solusi yang seimbang antara
inovasi, stabilitas keuangan, dan efisiensi produksi tanpa mengorbankan kreativitas dan visi
ambisius pemasaran.
Drama ini mengeksplorasi dinamika konfrontasi dan kolaborasi dalam menghadapi perbedaan
pendekatan inovatif di sebuah proyek kolaboratif.

Anda mungkin juga menyukai