Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan dan gawat darurat (Kemenkes RI, 2019). Rumah sakit sebagai salah
satu sarana penyelenggara pelayanan Kesehatan yang dituntut untuk mampu
memberikan pelayanan terbaik dan bermutu. Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan
No. 58 Tahun 2014 disebutkan bahwa Farmasi Rumah Sakit (FRS) adalah bagian yang
tidak terpisahkan dari sistem pelayanan Kesehatan rumah sakit yang utuh berorientasi
pada pelayanan pasien, penyedia obat yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat (Depkes RI, 2014).
Upaya untuk menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu di Rumah Sakit.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit perlu melakukan evaluasi pelayanan kefarmasian di
Rumah Sakit. Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai suatu program atau kegiatan dan
merupakan suatu proses untuk menilai atau menetapkan sejauh mana tujuan yang telah
tercapai. Evaluasi membandingkan antara hasil yang telah dicapai oleh suatu program
dengan tujuan yang direncanakan (Arditawati, 2013).
Pengelolaan obat merupakan salah satu segi manajemen rumah sakit yang sangat
penting dalam pelayanan kesehatan secara keseluruhan dan direncanakan dengan baik.
Pengelolaan obat yang kurang baik dapat memberikan dampak yang kurang baik bagi
rumah sakit seperti terganggunya distribusi, kerusakan obat hingga terdapatnya obat
kadaluarsa. Pengelolaan obat berhubungan erat dengan anggaran dan belanja rumah
sakit.
Menurut Depkes RI, secara nasional biaya obat sebesar 40%-50% dari jumlah
operasional pelayanan Kesehatan. Mengingatkan begitu pentingnya dana dan
kedudukan obat bagi rumah sakit, maka pengelolaannya harus dilakukan secara efektif
dan efisien sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pasien dan
rumah sakit. Siklus manajemen obat mencakup 4 tahap, yaitu : selection (seleksi),
procurement (pengadaan), distribution (distribusi) dan use (penggunaan). Masing-
masing tahap dalam seleksi manajemen obat saling terkait sehingga harus dikelola
dengan baik agar masing-masing dapat dikelola secara optimal. Salah satu factor yang
sangat berpengaruh dalam persediaan obat di Rumah Sakit adalah pengontrolan jumlah
obat untuk memenuhi kebutuhan. Jika stok obat terlalu kecil maka permintaan untuk
penggunaan seringkali tidak terpenuhi sehingga pasien atau konsumen tidak puas
sehingga kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dapat hilang dan diperlukan
tambahan biaya untuk mendapatkan bahan obat dengan waktu cepat guna memuaskan
pasien atau konsumen. Jika stok terlalu besar maka menyebabkan biaya penyimpanan
yang terlalu tinggi kemungkinan obat akan menjadi rusak atau kadaluwarsa dan ada
resiko jika harga bahan atau obat turun (Seto, 2014)
Sistem pengelolaan obat yang efektif perlu dilakukan karena merupakan sistem
pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan berdasarkan aspek keamanan, efektif
dan ekonomis untuk mencapai efektivitas dan efisiensi pengelolaan obat. Mengingat
besarnya pengaruh persediaan farmasi terutama obat untuk kelancaran pelayanan di
rumah sakit, maka perlu adanya perhatian khusus untuk mengelolanya. Penelitian
tentang pengelolaan obat ini sangat bermanfaat baik untuk pasien maupun rumah sakit.
Maka dari itu peneliti sangat tertarik untuk meneliti tentang pengelolaan obat di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Almansyur Medika Banjarbaru.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
penelitian yaitu bagaimana gambaran pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Rumah?
1.3 Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan gambaran pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Umum Almasnyur Medika Banjarbaru.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penulisan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
a. Bagi Peneliti
Sebagai aplikasi ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam memperluas wawasan
tentang Pengelolaan obat di Rumah Sakit.
b. Bagi Instansi Kesehatan
Sebagai bahan masukan dan evaluasi untuk Pengelolaan Obat di Rumah Sakit.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan acuan dan referensi perpustakaan dan bagi peneliti selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai