Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

MODUL IV

Subneting FLSM

DISUSUN OLEH

RIFTIAN DIMAS ADRIANO (2211102138)

S1 IF-10N

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS INFORMATIKA

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO

2023
BAB I

A. Latar Belakang

Cisco Packet Tracer adalah perangkat lunak simulasi jaringan yang


dikembangkan oleh Cisco Systems. Ini merupakan alat penting dalam pendidikan,
pelatihan, dan pengembangan jaringan komputer. Packet Tracer memungkinkan siswa,
instruktur, dan profesional TI untuk memahami, merancang, dan menguji jaringan
dalam lingkungan virtual yang aman.

Di dunia digital saat ini, jaringan komputer menjadi sangat penting di berbagai
sektor. Cisco Packet Tracer memberikan platform ideal untuk memahami konsep dasar
dan teknologi jaringan. Materi pengenalan mencakup:

1. Konsep Dasar Jaringan.


2. Instalasi dan Konfigurasi Packet Tracer.
3. Desain Topologi Jaringan.
4. Konfigurasi Perangkat Jaringan.
5. Simulasi Jaringan.
6. Troubleshooting Jaringan.

Materi ini membantu individu memahami dasar-dasar jaringan dan


mengembangkan keterampilan yang relevan.

B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat memahami teknik subnetting dan fungsinya.
2. Mahasiswa dapat melakukan perhitungan subnetting dan menentukan
NetworkID, BroadcastID, Subnetmask, Range host.
3. Mahasiswa dapat membedakan metode Classfull dan Classless pada teknik
subnetting.
C. Alat dan Bahan
- Cisco Paket Tracer
- Komputer/Laptop
BAB II

A. Dasar Teori
1. Subnetting Ipv4

Subnetting berasal dari kata Sub-Net yang berarti “bagian dari sebuah
alamat network”. Subnetting adalah proses untuk memecah sebuah Alamat
network menjadi beberapa alamat network yang baru. Alamat Network, Alamat
Host, dan Alamat Broadcast dapat dilihat sebagai dua bagian kelompok bilangan.
Bagian pertama sebagai bagian Alamat Network (NetID) dan bagian kedua
sebagai bagian Alamat Host (HostID). NetID adalah bagian dari IP address yang
menunjukkan di jaringan mana komputer tersebut berada. Alamat Broadcast
adalah alamat IP yang semua bit bilangan bagian host bernilai 1. Pengelompokan
ini didasarkan pada nilai kelompok bit paling kiri dari suatu alamat IP. Untuk
menentukan kelas pada alamat IP dapat di ketahui dengan menggunakan metode
CLASSFULL ataupun CLASSLESS. Adapun tujuan dari subnetting, yaitu:

• Untuk mempercepat pengiriman data.


• Memudahkan pengaturan / management alamat.
• Membagi satu kelas netwok atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi
suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
• Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atautidak.
• Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dengan topologi fisikjaringan.
• Penggunaan IP Address yang lebih efisien.
1.1 Classfull
Class full adalah metode yang digunakan untuk pengalamatan ip yang
dibagi berdasarkan kelas. Seperti yang kita ketahui bahwa ada 5 kelas yang
tidak sama dan itu merupakan kelas yang menentukan ukuran jaringan.

Dibawah ini adalah tabeluntuk menentukan NetID dan HostID pada tiap kelas.
Pada kelas A alamat ip 127 tidak digunakan dikarenakan
127.x.x.x digunakan sebagai alamat loopback. Secara default jika bicara
classfull (tanpa CIDR) maka contoh alamat ip 172.168.0.1 adalah tergolong
pada kelas B dengan NetID 172.168.0.0 , Subnet mask 255.255.0.0

1.2 ClassLess
Classless adalah metode pengalamatan IP “tanpa kelas” atau tidak
menggunakan kelas. Pengalamatan IP dengan penentuan nilai Classless inter
Domain Routing (CIDR) atau biasa disebut dengan istilah Prefiks.
2. Subnetting
Dalam subnetting ada beberapa parameter yang harus diketahui yaitu Jumlah
subnet, Network ID, Host ID, dan Broadcast ID. Subnetting di ibaratkan seperti
perumahan yang memiliki alamat. Disetiap perumahan pastilah memiliki blok
dan nomornya masing- masing. Sehingga jalanan yang ingin menuju ke rumah
tidak rumit. Seperti itu lah fungsi dari subnetting.

3. Network Mask (NetMask)


Network Mask atau Netmask merupakan istilah yang digunakan untuk
membedakan Network ID dengan Host ID sebagai penentu porsi NetID dan
HostID pada deretan kode biner. Dengan demikianuntuk alamat IP kelas A, B
dan C dapat ditentukan netmasknya sebagai berikut:
Netmask IP kelas A = 255.0.0.0 =
11111111.00000000.00000000.00000000
Netmask IP kelas B = 255.255.0.0 = 11111111.11111111.00000000.00000000
Netmask IP kelas C = 255.255.255.0 = 11111111.11111111.11111111.00000000
Pada dasarnya Netmask dapat juga untuk menentukan jumlahHostID.
4. Jumlah Subnet
Adalah address yang digunakan untuk memecah alamat ip menjadibeberapa
subnet. Jumlah subnet ini yang menentukan alamat IP komputer berapa pada
NetID mana. Apabila dianalogikan ke suatu konsep perumahan maka, Jumlah
subnet adalah gang pada perumahan. Untuk menentukan jumlah subnet yang
dapat dibangun maka menggunakan rumus 2 x dimana X adalah jumlah binary
1 pada oktet terakhir berdasarkan klasifikasi kelasnya.

Contoh : Netmask dengan alamat IP 192.168.1.1/26.


/26 = 255.255.255.192 (subnetmask) =
11111111.11111111.11111111.11000000
= 2 maka 22 = 4 Blok subnet

5. Jumlah Host (Range IP)


Address ini digunakan untuk alamat identifikasi komputer di jaringan.
Untuk menemukan jumlah Host menggunakan rumus 2y –2, dimana y adalah
jumlah binary 0 pada oktet terakhir berdasarkan klasifikasi kelasnya.

Contoh : Netmask suatu alamat IP adalah kelas C menggunakan


/24 = 255.255.255.0 = 11111111.11111111.11111111.00000000,
28-2 = 256 - 2 = 254 Host
6. Blok Subnet
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan
Internet. Untuk menentukan Blok Subnet yaitu dengan rumus = 256 –
Alamat terakhir pada oktet kelas tersebut.

Contoh: 192.168.1.2/26 dengan Netmask 255.255.255.192 maka Blok


subnet dapat dihitung 256 - 192 = 64
7. BroadcastID
Address ini digunakan untuk mengirimkan paket kesemua alamat yang ada
di jaringan secara serentak, fungsi Broadcast yaitu untuk membantu sumber
menemukan dimana lokasi tujuan tersebut secaraspesifik. Untuk menemukan
Broadcast ID yaitu Jumlah Host + 1.

contoh Total host yang dapat digunakan /24 sebanyak 254 user, Maka
Broadcast ID adalah Jumlah Host + 1
24 + 1 = 25
8. Tabel Subnetting
8.1 Subnetting Alamat IP Kelas A
Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan
network identifier kelas A.

8.2 Subnetting Alamat IP Kelas B


Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan

network identifier kelas B.


8.3 Subnetting Alamat IP Kelas C
Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan
network identifier kelas C.
BAB III

A. Praktikum
1. Menghitung Prefix
2. Implementasi pada Cisco Packet Tracer
- Buat Topologi

- Konfigurasi IP Pada Router


- Mengkonfigurasi IP pada PC
- Tes pengepingan pada PC
BAB IV

A. Tugas
1. Jelaskan apa yang maksud Subneting dan FLSM
Subneting adalah proses membagi jaringan IP menjadi sub-jaringan lebih kecil,
sementara FLSM (Fixed Length Subnet Masking) adalah metode dalam subneting yang
memberikan jumlah host yang tetap untuk setiap sub-jaringan
2. Suatu rumah sakit memiliki 5 gedung utama (Bangsal pasien, Gedung ICU, Gedung
Bedah, Laboratorium, dan Poliklinik) dimana seorang teknisi jaringan ingin membuat
sebuah jaringan komputer dengan kebutuhan host tiap Gedung 57 host, dengan IP
19X.YZ.0.0. Tentukan :
a. Network address, gateway, broadcast, range ip , netmask yangdapat digunakan
beserta cara pengerjaannya!
b. Topologi
- Buat Topologi

- Masukan IP ke semua PC
- Konfigurasi IP Pada Router
c. Pengujian ping dari masing masing PC
- PC0 to PC1, 2, 3, 4

- PC1 to PC0, 2, 3, 4
- PC2 to PC0, 1, 3, 4

- PC3 to PC0, 1, 2, 4
- PC4 to PC0, 1, 2, 3
KESIMPULAN

Subneting adalah strategi penting dalam manajemen jaringan IP yang memungkinkan


jaringan besar dibagi menjadi sub-jaringan lebih kecil untuk meningkatkan efisiensi dan
keamanan.

FLSM (Fixed Length Subnet Masking) adalah salah satu metode subneting di mana
setiap sub-jaringan memiliki jumlah host yang selalu sama, menciptakan konsistensi dalam
ukuran sub-jaringan. Walaupun sederhana, perlu diingat bahwa FLSM dapat mengakibatkan
pemborosan alamat IP jika beberapa sub-jaringan membutuhkan lebih banyak host daripada
yang lain.

Dengan pemahaman tentang konsep ini, para pengelola jaringan dapat merancang dan
mengelola jaringan dengan lebih efisien dan aman sesuai dengan kebutuhan mereka.

Anda mungkin juga menyukai