PERTEMUAN KE 2
10
I PENDAHULUAN
1.1 Cakupan atau Ruang Lingkup Materi Pembelajaran
1.3 Manfaat,
Setelah mempelajari materi ini maka mahasiswa diharapkan mampu
merencanakan struktur baja sederhana (rangka atap, balok gelagar, dudang,
dll) sesuai dengan konsep LRFD.
11
II PENYAJIAN
12
Bagian konstruksi atap terdiri atas:
Rasuk kap yaitu konstruksi datar secara tegak, yang tegak lurus pada arah
sumbu dari pekerjaan bangunan dan mendukung atap.
Gording, yaitu gelagar yang sejajar dengan sumbu konstruksi kap dan
mendukung bidang atap
Separ atau sepur, yaitu balok yang terletak pada gording tegak lurus pada
sumbu memanjang dari konstruksi atap, utuk menempatkan penutup atap
yang sebenarnya.
Penutup atap berupa genteng, asbes atau seng gelombang, dsb.
Sambungan angin, dibentuk oleh batang yang dipasang bersilangan
dibidang yang dibentuk oleh pinggiran atas dari 2 buah rasuk dan
digunakan untuk mengakukan bidang atap.
13
2. Desain Gording
Contoh perhitungan
C
B D
2.5 m
A E
7.2 m
Berat genteng dengan balok reng dan kaso = 50 kg/m2 PPI 1983 hal 12
2. Beban Angin
Untuk jenis atap segitiga dengan kemiringan < 65, maka :
Koefisien angin tekan, C1 = 0.02 α - 0.4 = 0.29556
koefisien angin hisap, C2 = -0.4
14
3. Beban tak terduga
P P = 100 kg
Px = 100 cos 34,77 = 82.137 kg
Py Py = 100 sin 34,77 = 57.040 kg
Px
Mx = 1/4. Px. B = 61.603 kgm
My = 1/4. Py. B = 42.780 kgm
Kombinasi Pembebanan
Atap + angin + gording Mx = 50.6 + 14.7924 + 12.382 = 77.7995 kg-m
My = 35.2 + 0 + 8.59872 = 43.755 kg-m
Mx My
s = + ≤ s
Wx Wy
12461 8653.47
= + = 984.88 kg/cm2 ≤ 1600 kg/cm2 ok!
60.7 11.1
15
Lendutan yang terjadi
Jika control terhadap tegangan dan lendutan aman, maka dimensi gording dapat
digunakan.
Bahan pelapis atap (sumber: Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu, Ir. Heinz Frick +
brosur)
16
Baja SNI 03-1729-2002 dan SNI 03-1729-2013
Kombinasi Pembebanan
1. 1,4 D
2. 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (La atau H)
3. 1,2 D + 1,6 (La atau H) + (L.L atau 0,8 W)
4. 1,2 D + 1,3 W + L.L + 0,5 (La atau H)
5. 1,2 D ± 1,0 E + L.L
6. 0,9 D ± (1,3 W ATAU 1,0 E)
Keterangan;
L = beban hidup dari penggunaan gedung tidak termasuk angin dan hujan
La = beban hidup di atap
H = beban hujan
L = 0,5 (L < 5 kPa) dan L = 1 (L ≥ 5 kPa)
Batas kelangsingan
17
18