Anda di halaman 1dari 5

Lab.

Pengujian Material Beton


Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

PENGUJIAN WAKTU IKAT AWAL SEMEN


SECARA LABORATORIUM
( SM : 04 )

A. JADWAL PELAKSANAAN
Hari / Tanggal : Selasa, 16 Mei 2023
Waktu : 08.00 WIB˗ Selesai
Tempat : Laboratorium Pengujian Beton JurusanTeknik Sipil
Politeknik Negeri Padang

B. TUJUAN PRATIKUM
1. Tujuan Umum
Dapat menentukanwaktu ikat awal semen terjadi setelah dicampur dengan air.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat mengetahui dan memahami prosedur pengujian waktu ikat awal semen cara
laboratorium.
b. Dapat mengenal dan menggunakan peralatan pengujian waktu ikat awal semen
cara laboratorium dengan baik dan benar.
c. Dapat menentukan, menghitung, dan mengambil data pengujian waktu ikat awal
semen cara laboratorium dengan teliti.
d. Dapat menganalisa dan menyimpulkan hasil dari pengujian waktu ikat awal semen
cara laboratorium sesuai dengan standar yang dipakai.

C. REFERENSI
1. SNI – 03 – 6827 – 2002
2. Tri Mulyono, Ir. 2004. “ Teknologi Beton “ Andi . Yogyakarta.

D. DASAR TEORI
Waktu ikat awal adalah waktu yang diperlukan semen untuk mengeras, dari mulai
bereaksi dan menjadi pasta semen sehingga pasta semen cukup baku untuk menahan
beban.
Dalam penentuan ikat awal semen, ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu :
1. Suhu
Suhu merupakan faktor yang penting dalam keseimbangan pada waktu ikat awal, karena
apabila pada waktu perawatan benda uji suhu lembab dan kering yang berlebihan akan

KELOMPOK ALFA 1 KELAS I A


D-III TEKNIK SIPIL SM : 04
TA 2022/2023
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

mempercepat terjadinya prahidrasi semen dan ini akan mempengaruhi proses


pengikatan semen.

2. Kadar air
Kadar air yaitu jumlah air yang dibutuhkan untuk pengujian konsistensi semen, yaitu
25% dari berat semen apabila air terlalu banyak maka akan memperlambat waktu ikat
awal.
3. Kadar SO3
Kadar SO3 adalah kadar yang terkandung dalam butiran semen yang apabila kadar ini
terlalu banyak dalam semen maka akan menyebabkan semen terlalu keras dan apabila
kadarnya sedikit akan mengakibatkan semen terlalu halus.
4. Kehalusan Butiran Semen
Semen yang terlalu halus akan menyebabkan waktu ikat awal semen terlalu lama.
5. Umur Semen
a. Setelah 1 bulan pengurangan kekuatan 5 – 10 %
b. Setelah 2 bulan pengurangan kekuatan 10 – 20 %
c. Setelah 3 bulan pengurangan kekuatan 10 – 30 %
d. Setelah 12 bulan pengurangan kekuatan 30 – 40 %

Menurut SNI 03-6827-2002, waktu ikat awal dengan alat vikat akan terjadi pada
menit ke-45 dan waktu ikat ahkir akan terjadi minimal 8 jam. Pengujian waktu ikat awal
tersebut menggunakan alat vikat yang berdiameter 1 mm, untuk mendapatkan ikat awal
perlu dilakukan perawatan agar terhindar dari:
1. Pengaruh getaran yang mengakibatkan terganggunya ikatan-ikatan antar butir.

2.Pengaruh panas yang berlebihan akan mempercepat kerjanya hidrasi, dalam pengujian
ini waktu ikat awal tercapai setelah benda uji diletakan dibawah alat vikat kemudian
pengunci dilepaskan. Maka alat akan meluncur secara bebas menembus benda uji dan
dibiarkan selama 30 detik. Kemudian kunci dengan kuat kembali bila penurunan jarum
menembus benda uji 24 ± 1 ,itu menunjukan waktu ikat awal telah tercapai. Bila
penurunan jarum belum mencapai ketentuan tersebut maka benda uji dirawat kembali
dalam tempat yang ditentukan selama 15 menit.

KELOMPOK ALFA 1 KELAS I A


D-III TEKNIK SIPIL SM : 04
TA 2022/2023
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

E. PERALATAN DAN BAHAN


1. Peralatan
a. Alat vikat yang berdiameter 1 mm g. Sarung tangan
b. Mixer h. Plat kaca (15x15 cm)
c. Cincin konik i. Saringan No. 200
d. Stopwatch
e. Spatula
f. Timbangan digital ketelitian 0,01 gram

2. Bahan
a. Semen lolos saringan No. 200 sebanyak 300 gram
b. Air

Catatan :
 Semen yang diuji adalah semen PCC produksi PT. Semen Padang
 Air yang digunakan berasal dari lingkungan Politeknik Negeri Padang

F. KESELAMATAN KERJA
1. Keselamatan Umum
a. Memakai pakaian praktek selama berada di laboratorium
b. Membaca referensi sebelum pratikum
c. Kosentrasi saat pratikum
d. Mematuhi prosedur pelaksanaan dan penggunaan alat
e. Menjaga kebersihan lingkungan lokasi pratikum
2. Keselamatan Khusus
a. Menggunakan masker hidung pada saat pengadukan semen agar tidak mengganggu
saluran pernapasan.
b. Menggunakan sarung tangan pada saat memegang semen agar tidak terjadii ritasi
pada kulit.

G. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Pertama, siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.
2. Masukan air dan semen yang telah ditimbang kedalam mixer selama 30 detik.
3. Lalu mixer dihidupkan dengan kecepatan 3 rpm selama 30 detik.
4. Setelah 30 detik mixer dimatikan sambil membersihkan pasta yang berada pada dinding
tromol selama 15 detik.
5. Lalu semen diaduk kembali dengan kecepatan 5 rpm selama 60 detik.

KELOMPOK ALFA 1 KELAS I A


D-III TEKNIK SIPIL SM : 04
TA 2022/2023
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

6. Kemudian mixer dimatikan dan tromol dilepas dari mixer dan dengan menggunakan
sarung tangan karet, pasta semen dikepal dan dilempar dari tangan kiri kekanan
sebanyak 6 kali.
7. Setelah itu, pasta semen tadi dimasukkan kedalam cincin konik yang telah dialas pelat
kaca, ke lubang yang berdiameter besar dan pasta semen diratakan dengan
menggunakan spatula, setelah rata ditutup dengan pelat kaca dan lalu cincin konik
dibalik kemudian ratakan permukaan pasta semen yang berada pada lubang cincin
berdiameter kecil.
8. Setelah rata, pasta semen dirawat selama 45 menit. Setelah 45 menit, benda uji
diletakkan dibawah alat vikat dan lepaskan sekrup pengunci jarum hingga meluncur
secara bebas menembus benda uji dan biarkan selama 30 detik.
9. Setelah 30 detik sekrup pengunci dikunci kembali dan baca penurunan yang terjadi. Ikat
awal terjadi apabila penurunan jarum 25 ± 1 mm.
10. Jika ikat awal belum tercapai, percobaan diulangi lagi dengan membaca ulang skala
penurunan setelah benda uji dirawat selama 15 menit dengan posisi penjatuhan jarum
vikat yang berbeda-beda.
11. Percobaan pembacaan skala dihentikan apabila diperoleh skala pembacaan 25 ± 1 mm.

H. DATA

Waktu Penurunan ( menit ) Pembacaan ( mm )


Menit
Penurunan
WIB Selisih Pembacaan Selisih

45 12.31 38
15 9
60 12.46 29

15 4
75 13.01 25

I. DATA PEMERIKSAAN DAN HITUNGAN

KELOMPOK ALFA 1 KELAS I A


D-III TEKNIK SIPIL SM : 04
TA 2022/2023
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

Dari pengujian waktu ikat awal semen cara laboratorium terhadap semen Portland PCC
produksi PT. Semen Padang diperoleh penurunan alat vikat sebagai berikut:

Menit Penurunan Pembacaan


45 38
60 29
75 25
Cara Analitis

75−x 38−25
=
75−90 38−19
75−x 13
=
−15 19
1425−19 x=−195
1425+195=19 x
1620
x=
19
x=85 , 26

J. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN


Dari hasil pengujian waktu ikat awal semen dengan sumber material semen tipe I
produksi PT Semen Padang secara laboratorium diperoleh waktu ikat awal terjadi pada
menit 75 dengan penurunan sebesar dengan rentang 38 sampai 25.

Menurut SNI 03 – 6827 – 2002, waktu ikat awal terjadi pada menit ke-45 dan tidak boleh
lebih dari 480 menit (8 jam) dan penurunan jarum vicat berkisar antara 25 ± 1 mm.
Semen yang di uji memenuhi syarat dan dapat digunakan dalam campuran beton dan
konstruksi lainnya.

K. LAMPIRAN
1. Data kelompok
2. Skema prosedur pengujian
3. Animasi prosedur pengujian
4. Gambar peralatan pengujian
5. SNI pengujian

KELOMPOK ALFA 1 KELAS I A


D-III TEKNIK SIPIL SM : 04
TA 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai