Anda di halaman 1dari 4

Lab.

Pengujian Material Beton


Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

PENGUJIAN BENTUK AGREGAT


( AG : 09 )

A. JADWAL PELAKSANAAN
Hari/ Tanggal : Jum’at, 5 Mei 2023
Waktu : 08.00 WIB – selesai
Tempat : Laboratorium Pengujian Beton Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang

B. TUJUAN PELAKSANAAN
1. Tujuan Umum
Dapat menentukan pengujian bentuk agregat sehingga dapat mengetahui agregat
tersebut termasuk kedalam agregat bentuk apa.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat mengetahui dan memahami prosedur pelaksanaan pengujian bentuk agregat.
b. Dapat mengenal dan menggunakan peralatan pengujian bentuk agregat dengan baik
dan benar.
c. Dapat mengamati bentuk dari agregat.
d. Dapat menganalisa dan membandingkan hasil pengujian bentuk agregat dengan
mengacu kepada standar yang dipakai.

C. REFERENSI
1. AASHTO T-188-74 4.Modul Praktikum Material Beton
2. ASTM C-188-72
3. SNI 03 – 4137 - 1996

D. DASAR TEORI
Bentuk - bentuk agregat sebagai berikut:
1. Bulat
Agregat yang didapat dari penambangan sungai yang
memberikan bentuk licin dengan bentu kayak seragam berupa
bulat atau bulat telur.

KELOMPOK ALFA 1 KELAS I A


D-III TEKNIK SIPIL AG : 09
TA 2022/2023
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

2. Bersudut
Agregat ini dihasilkan dari mesin pemecah batu. Agregat ini
disebut split.

3. Pipih
Banyak terdapat pada kondisi alamiah / buatan yang mempunyai
bentuk pipih. Dinyatakan pipih bila agregat tersebut < 1/3 dari
ukuran saringan yang ditinjau.

4. Panjang
Agregat ini mempunyai panjang dan syarat yaitu panjang
¿ 3 kali ukuran saringan yang ditinjau.

5. Pipih dan Panjang


Agregat ini merupakan gabungan antara bentuk pipih dan
panjang.

Dalam SNI 03 – 4137 – 1996 disyaratkan untuk agregat pipih, panjang, dan pipih panjang
dalam pemakaian untuk campuran beton masing-masing tidak boleh lebih dari 20% karena
hal ini akan mempengaruhi beton.
Pengaruh lainnyaantara lain:
1. Beton sukar diaduk.
2. Beton sukar dialirkan.
3. Beton sukar dipadatkan.
4. Agregat akan tersangkut pada tulangan karena ukuran melebihi jarak antara tulangan.
5. Nilai kuat tekan akan dipengaruhi.

E. PERALATAN DAN BAHAN


1. Peralatan
a. Jangka Sorong
b. Saringan No. 19,5 dan No. 10
c. Wadah
2. Bahan
a. Agregat tertahan saringan no. 19,5 sebanyak 25 buah.
b. Agregat tertahan saringan no. 10 sebanyak 25 buah.
KELOMPOK ALFA 1 KELAS I A
D-III TEKNIK SIPIL AG : 09
TA 2022/2023
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

Catatan :
 Agregat kasar yang diuji merupakan agregat lami yang berasal dari sungai Lubuk
Alung.

F. KESELAMATAN KERJA
1. Keselamatan Umum
a. Memakai pakaian praktek selama berada di laboratorium
b. Membaca referensi sebelum pratikum
c. Kosentrasi saat pratikum
d. Mematuhi prosedur pelaksanaan dan penggunaan alat
e. Menjaga kebersihan lingkungan lokasi pratikum
2. Keselamatan Khusus
a. Menggunakan masker hidung pada saat pengayakan agregat agar tidak
mengganggu saluran pernapasan.
b. Menggunakan sarung tangan pada saat mengambil agregat.

G. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Persiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.
2. Lalu, ayak agregat dengan saringan no. 19,5 dan no. 10, kemudian ambil yang tertahan
pada masing – masing saringan seberat 250 gr.
3. Setelah itu, ukur setiap butir agregat dan pisahkan berdasarkan ukuran. Untuk agregat
panjang 3 kali dari ukuran maksimum analisa saringan, pipih 1/ 3 dari ukuran saringan
yang ditinjau. Pipih dan panjang gabungan dari kedua ukuran maksimum tersebut.
4. Setelah itu timbang berat masing-masing agregat.
5. Kemudian masukkan atau kelompok data pengukuran dalam tabel.

H. DATA DAN PERHITUNGAN


1. Ukuran maksimal 20 mm (tertahan saringan no 19,5)
Berat = 250 gr
 Panjang = 105
% Panjang = 42 %
 Pipih = 145
% Pipih = 58 %
 Pipih Panjang = 0

KELOMPOK ALFA 1 KELAS I A


D-III TEKNIK SIPIL AG : 09
TA 2022/2023
Lab. Pengujian Material Beton
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Padang Laporan Pengujian Material Beton

% Pipih Panjang =0%

2. Ukuran maksimal 10 mm (lolos saringan 19,5 tertahan 10)


Berat = 250 gr
 Panjang = 205
% Panjang = 82 %
 Pipih = 45
% Pipih = 18 %
 Pipih panjang =0
% Pipih panjang =0%

H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian bentuk agregat panjang, pipih, dan panjang pipih terhadap
agregat kasar yang berasal dari sungai Lubuk Alung diperoleh hasil sebagai berikut :
Agregat kasar yang tertahan pada saringan nomor 19,5 diperoleh bentuk panjang 42 %,
pipih 58 %, panjang pipih 0% dan agregat kasar yang tertahan saringan 10 dan lolos
saringan nomor 19,5 diperoleh bentuk panjang 82 %, pipih 18 % dan panjang pipih 0 %.

Menurut SNI 03 – 4137 – 1996, bentuk agregat yang diperbolehkan dalam pemakain
untuk campuran beton masing-masing untuk agregat pipiih, panjang, pipih dan panjang
masing-masing tidak boleh lebih dari 20%, sehingga dari hasil pengujian yang dilakukan
menyatakan pengujian memenuhi standar baik di tinjau dari saringan no.200 dan no.10
karena persentase panjang, pipih dan panjang pipih masing-masing tidak lebih dari 20%
dan agregat baik digunakan untuk konstruksi.

J. LAMPIRAN
1. Data kelompok
2. Skema prosedur pengujian
3. Animasi prosedur pengujian
4. Gambar peralatan pengujian
5. SNI pengujian

KELOMPOK ALFA 1 KELAS I A


D-III TEKNIK SIPIL AG : 09
TA 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai