B.Tujuan
1.Umum
Menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif
untuk petugas Puskesmas,pasien,pengunjung/ pengantar pasien,
masyarakat dan lingkungan sekitar Puskesmas.
2. Khusus
a. Terbentuknya kelompok kerja atau tim sebagai penanggung jawab
kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Puskesmas
b. Teridentifikasinya potensi bahaya/risiko dan cara
c. pengendaliannya
d. Tersusunnya rencana kerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja
di Puskesmas
e. Terlaksananya kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Puskesmas yang paripurna
f. Terlaksananya monitoring dan evaluasi kegiatan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di Puskesmas
C. Ruang Lingkup
1. Pengenalan potensi bahaya di Puskesmas dan masalah kesehatan
yang ditimbulkannya.
2. Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di
Puskesmas
3. Standard Precaution di Puskesmas
4. Indikator keberhasilan
D. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1959 Nomor 74,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara·Republik Indonesia Nomor 5063);
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2020 Nomor 245,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6573);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik (Lembaran Negara.Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1223);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 Tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1423);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Keselamatan Pasien (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 308);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 Tentang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
857);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2018 tentang
Aplikasi Sarana, Prasarana Dan Alat Kesehatan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1012);
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018 tentang
Keselamatan, Kesehatan Kerja Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 19);
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 68);
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2019 tentang
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 272);
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2019 tentang Sistem
Informasi Puskesmas (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 999);
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 1335);
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2022 tentang
Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan Tempat Praktik Mandiri
Dokter dan Dokter Gigi,Klinik, Pusat Kesehatan Masyarakat,Rumah
Sakit, Laboratorium Kesehatan, Dan Unit Transfusi Darah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 1054);
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022 tentang
Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan,
Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Mandiri
Dokter Gigi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun,2022 Nomor 1207);
BAB II
PENGENALAN POTENSI BAHAYA DI PUSKESMAS DAN
MASALAH KESEHATAN YANG DITIMBULKANNYA
A. Potensi Bahaya
Puskesmas sebagai tempat kerja mempunyai potensi bahaya yang
beragam terhadap kesehatan. Potensi bahaya tersebut terdapat disetiap
ruangan baik di dalam maupun di luar gedung yang dapat timbul dari
lingkungan tempat kerja, proses kerja, cara kerja, alat dan bahan kerja
yang dapat menimbulkan terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan
Kecelakaan Kerja(KK).
Tujuan pengenalan potensi bahaya di Puskesmas dan masalah
kesehatan yang ditimbulkannya adalah agar petugasPuskesmas dapat
melakukan pengendalian risiko dengan benar sehingga terhindar dari
berbagai masalah kesehatan yang diakibatkan dari pekerjaannya (PAK
dan KAK).
Potensi bahaya di Puskesmas dapat di kelompokkan sebagaiberikut:
1. Potensi bahaya umum yaitu potensi bahaya yang sama terdapat di
setiap ruangan seperti tabel di bawah ini:
No Potensi Masalah Kesehatan/
Jenis Bahaya
. Bahaya Kecelakaan Kerja
1 Fisik PencahayaanSuhu/ Gangguan
kelembabanVentilas mataKepanasan.
i kedinginan
·Stress
·Pengap
2 Biologi Lalat,kecoa,tikus, Diare, Pes.
nyamuk,kucing
Malaria,Demam
Berdarah,Typhoid,TORCH
3 Ergonomi Gangguan
rl Muskuloskeletal
.Posisi Duduk te al
lama(>6 jam)
· Posisi berdiri (> 4 j
ua
m)
No Potensi Masalah Kesehatan/
Bahaya Jenis Bahaya
. Kecelakaan Kerja
4 Psikososial Hubungan
sesamapetugas/int StresKerja
erpersonal.Beban Kelelahan
kerja·Shift Stres kerja
kerja · Stres kerja
· Kesejahteraan
5 Sanitasi ·Sampah non Pencemaran
medis·Air bersih lingkungan,
Jamban penularan
penyakitInfeksi
6 GayaHidup Pola Gangguan
makan·Olahraga giziPenyakit
·Merokok tidakmenular
Perilaku kerja Gangguan paruPAK,KAK
7 Kontruksib Bangunan
angunan Kecelakaan
(dinding,tangga,la akibattertimpa,tersand
ntai,atap)·Pintu ung,terpeleset
masuk/keluar·Tata Terbentur,
tertabrakKenyamananter
letak ganggu
ruanganUkuran Terbentur,
kenyamanan
ruanganListrik:
terganggu
Kabel
terkelupasInstala Luka setrum
si yang Luka bakar,
tidakstandar kebakaran
Hubungan
aruspendek. Kebakaran
Beban Kebakaran
listrikberlebihan
2. Potensi bahaya khusus yaitu potensi bahaya spesifik yang terdapat di
ruang tertentu antara lain:
Lokasi Je Bahaya
Potensi Masalah Keschatan
ni
Bahaya Dan Kecelakaan Kerja
s
Poli Umum B
e
n
d
.Kecelakaan a tajam, Tertusuk,lersayat,
a
kerja edis cidera
l
m
Biologi M organis
i me,
c bakteri
r
o
( Penularan infeksi
v Hepatitis B,C.HI,
i
infeksi bakteri,TB,
r
Cacar air, Influenza.
u
s
d
l
l
)
Kimia D
e
si
nfektan,
M ·Gangguan SSP
uri
e
r
k
Ergonomi P i janggal
· Muskuloskeletal
o
si Disorder
Poli Gigi B
e
n
t
Fisik G ran.
e
singan
t ·Renauld Syndrome.
a gangguan
K pendengaran.
e
bi
Kimia M urigam,t Gangguan SSP.
e , Ginjal, dermatitis.
r kforetil
k ,in
a
m
a
l
s
i
l
i
k
a
c
h
l
o
r
Biologi B eri, Virus Infeksi bakteri,
a Hepatitis B, Hepatitis
kt C. HIV/AIDS
·Ergonomi
P ·Muskuloskeletaldi
sorder
o
s
i
M
e si
n jangga
l,ggen
b ggamla
e ng/tit
r if
u
r
e
p
e
.Beke
rja yang
.Psikososial m Stres kerja
oton
on
Poli KIAKB B
e
n
d a tajam,
·Fisik A ·Tertusuk, tersayat
medis.
l
a
t
· Kimia .Desi
m
nfektan, Dermatitis,gangguan
e
uri SSP
r
k
Biologi Vi ,bakter
ru i,r
s C,HIVIAIDS, Infeksi
ja jamur
m
u
Ergonomi ·Posi si janggal ·Muskuloskeletal
· Psikososial ·Beba n kerja. · Stres kerja
RuangTindak ·Ben
an
d
a tajam,
· Fisik A ·Tertusuk, tersayat
medis
la
t
D
· Kimla e nfektan · Dermatitis
s
Biologi ·Virus , bakteri, .Hepatitis B, Hepatitis
bakteri
·Ergonomi ·Posi si janggal Muskuloskeletal
S
it
u
a si gawat
Psikososial .Stres kerja
d ratan
a
r
u
Ruang UGD Benda
taj
Fisik am, Tertusuk,tersayat
Alat
medis
Dermatitis.gangguan
.Kimia Desinfektan
SSP
Biologi Virus,Bakteri, Hepatitis B,Hepatitis
C.HIV/AIDS,Infeksi
bakteri
·Ergonomi · Posisi janggal ·Muskuloskeletal
·Situasi gawat
Psikososial darurat Stres kerja
RuangPersali Fisik Benda tajam,
nan Alat medis ·Tertusuk,tersayat
Desinfektan Dermatitis,gangguan
Kimia
SSP
Biologi Virus,bakteri, Hepatitis B,Hepatitis
jamur C.HIV/AIDS,Infeksi
jamur
· Ergonomi ·Posisi janggal · Muskuloskeletal
Situasi gawat
Psikososial Stres kerja
daruratan
Laborato-rium Benda tajam, Tersayat,lertusuk,
Fisik Alat medis, Api kebakaran
Desinfektan. Dermatitis,
Kimia
reagen keracunan
Jam ekto
r
ur, V · Infeksi jamur.Pes.
Biologi ecoa
(Tiku Typhoid
s, K )
· ngku
Ergonomi · Muskuloskeletal
t
Angkat a
.Psikososial .Beban ke rja · Stres Kerja
Gudang Alat .Fisik Benda
taala
Terluka,
jam,
t is,s
kecelakaan,kel
medru
angan empi elahan
kelem t,ba
basuh n/
u,pen
cahak yaan
omput ,r:
e
Virus, .Hepatitis B, Hepatitis
Biologi kteri
Ba C. Infeksi bakteri
Angka ngku Muskulosketetal
· Ergonomi
ta t Disorder
· Fisik · Kelelahan, tertusuk,
Loket
Suh em- tersayat
u/ enda
kel
bab
an,
bta
jam
- Kimia Debu Dermatitis, Iritasi
mata
·Virus,
.Biologi kteri .Infeksi virus/bakteri
Ba
ngga
· Ergonomi ·Posisi ja .Muskuloskeletal
l
·Hubung
an
·Psikososial .Stres Kerja
petug
as
RuangAdminis Fisik Kele
trasi mbak ban
ompu ,r. ·Kelelahan
tepe mata,mata
ncah yaa
atat n, kering.kelelaha
a rua n mata,benturan
leta ng
k
·
Beba
Masalah Kesehatan/
No Jenis Kegiatan aya
Potensi Bah Kecelakaan Kerja
1 PuskesmasKelili KendaraanP Kecelakaantransporta
ng eralatan dis siInfeksi(Hepatitis,
mePusling, suk HIV.dll)
tertujarum Stress kerja
sunlikGang
guanpsikos
osial
2 Taman Biologi sit, Cacingan,infeksibakt
(Parabakter eri
i)Kimia Keracunan,gangguan
(Pupuk) pencernaan
A. TAHAP PERENCANAAN
3. Perencanaan K3 di Puskesmas
Setelah adanya komitmen dan terbentuknya tim K3 di
Puskesmas, bersama Kepala Puskemas membuat rencana
kerja K3 di Puskesmas.
Dalam perencanaan K3 Puskesmas Tim sebelumnya
melakukan identifikasi atau Mapping potensi bahaya
setiapruang di Puskesmas yakni administrasi, ruang
pelayanan kesehatan dan ruangan lainnya serta tempat-
tempat lain
yang ada di lingkungan Puskesmas seperti sumur, tempat
pembuangan sampah, garasi dari berbagai golongan bahaya
potensial dibandingkan dengan perencanaan yang ada.
B. TAHAP PELAKSANAAN
1. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP),
rambu,petunjuk K3
Agar pelaksanaan kegiatan K3 di Puskesmas berjalan sesuai
dengan standar perlu disusun SOP meliputi: SOP cara
kerja/pelayanan, SOP pengelolaan alat, SOP penggunaan
APD, SOP pengelolaan limbah,dll.
2. Pembudayaan K3 melalui pemanfaatan SOP,
Sosialisasi SOP yang telah disusun pada seluruh jajaran
petugas Puskesmas sesuai dengan tempat kerjanya.
3. Penyediaan kebutuhan sarana dan prasarana yang
mendukung dan menunjang pelaksanaan K3 di Puskesmas.
4. Pelayanan kesehatan kerja dan tanggap darurat,
Pelayanan kesehatan kerja merupakan pelayanan kesehatan
berupa pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, berkala dan
khusus untuk petugas kesehatan yang paling berisiko di
Puskesmas seperti petugas Poli IGD dan laboratorium. Pelayanan
kesehatan dapat dilakukan dengan memberikan pengobatan dan
perawatan pada petugas Puskemas yang menderita sakit termasuk
peningkatan kesehatan fisik dan mental.
Mapping lingkungan tempat kerja (area yang dianggap berisiko dan
berbahaya),
Menyiapkan sarana dan prasarana tanggap darurat, membuat
rambu-rambu jalan keluar evakuasi apabilaterjadi bencana.
5. Pengelolaan alat berupa kegiatan penyediaan dan pemeliharaan
peralatan Puskesmas agar layak digunakandengan selalu di kalibrasi dan
sertifikasi.
6. Pengelolaan limbah dilakukan seperti penyediaan fasilitasuntuk
penanganan dan pengelolaan limbah padat, cair dan gas, pengelolaan
limbah medis dan non medis.
7. Peningkatan kemampuan sumber daya
Merupakan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan bagi petugas Puskesmas dalam bekerja yang sehat dan
aman antara lain dengan mengirim pegawai Puskesmas mengikuti
pelatihan tentang pencegahan infeksi, pelatihan tentang
penatalaksanaan alat.
8. Penyediaan dukungansarana dan prasaranaK3 yang
mendukungpelaksanaan kegiatanK3 di Puskesmas dengan menyediakan
alat K3 secara sederhana (APAR,APD,antiseptik, vaksin dll.)
9. Monitoring dan evaluasi yaitu kegiatan pemantaun yang berkaitan
dengan tujuan dan sasaran K3 dengan melakukan inspeksi dan pengujian
sesuai dengan objeknya sehingga perlu dilakukan identifikasi potensi
bahaya di setiap ruang administrasi, ruang pelayanan kesehatan dan
ruangan lainnya serta tempat-tempat lain yang ada di lingkungan
Puskesmas seperti sumur, tempat pembuangan sampah, garasi dari
berbagai golongan
Pengawasan dilakukan
perencanaan.
AINUDDIN,S.Kep.Ns
:Pembina
NIP :197309191993031007