REGULATION
FOR WORKER
WINARIANI K. dr., Sp.P.(K)., MARS. FCCP
Departemen Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi
FK Unair, RSUD Dr Soetomo Surabaya
TB UPDATE IX, 30 APRIL 2017
1
TB Control Regulation for Wo
Dalam Pengendalian TB di Tempat Kerja, sejala
perkembangan tehnologi dan perkembangan progra
dilakukan Program Pengendalian TB di tempat
2
Penyakit TB tidak hanya merupakan persoalan
individu tapi sudah merupakan persoalan masyar
3
Kerjasama ditingkatkan
6
Untuk menanggulangi masalah TB di Indonesia
strategi DOTS (Directly Observed Treatment, Sho
chemotherapy) yang direkomendasikan oleh WH
merupakan pendekatan yang paling tepat saat in
dilaksanakan secara sungguh-sungguh.
7
Strategi DOTS
1. Dukungan politik para pimpinan wilayah di set
5.
8
Pencatatan dan Pelaporan.
Pelaksanaan DOTS di “klinik perusahaan
merupakan peran aktif dan kemitraan yang
pengusaha dan masyarakat pekerja untuk
meningkatkan penanggulangan TB di tem
kerja.
9
Program activities
10
Program activities (cont’)
Providing directly observed therapy (DOT) and
observed preventive therapy (DOPT).
11
PENANGGULANGAN TB DI TEMPA
KERJA
14
India menempati urutan pertama dengan
persentase kasus 23 persen terhadap yang ada d
dunia
15
Pengendalian TB di tempat kerja
Strategi Directly-Observed Treatment Short- co
(DOTS) pengobatan jangka pendek dengan pe
langsung.
Keberhasilan strategis DOTS di tempat kerj
ini ditentukan oleh beberapa hal :
1. Kebijakan pengendalian TB di tempat kerja,
2. Komitmen Pimpinan Perusahaan (tempat
kerja),
3. Promosi pengendalian TB,
4. Upaya pencegahan dan pengendalian infeks
TB,
16
Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Ke
Negara RI Tahun 1970 Nomor 1,Tambahan Lembaran Negara RI N
dst
17
A. Tatalaksana & Pengendalian TB di
tempat Kerja.
Strategi pengendalian dengan pendekatan
TemPO :
20
Diagnosis TB di tempat Kerja
Tujuh langkah diagnosis PAK yang meliputi:
1. Menentukan diagnosis klinis
21
Pengobatan Pasien TB. (Pekerja)
1. Pengobatan diberikan dalam bentuk paduan OAT y
mengandung minimal 4 macam obat untuk mencega
resistensi.
23
1.
2.
3.
4.
Penentuan Status Laik Kerja (Fit to
Work).
Suatu asesmen medis untuk menentukan apakah
seseorang dapat melakukan pekerjaannya
secara efektif, tanpa membahayakan dirinya
sendiri atau lingkungannya.
24
Penilaian status kelaikan kerja untuk pekerja
dengan TB yaitu calon pekerja/ pekerja dinyataka
kesehatannya.
27
Pekerja dengan TB harus mendapat pengobat
dengan optimal sehingga pekerja dengan
pemeriksaan BTA sputum (negatif) dapat bekerja
normal karena Mereka bukan ancaman bagi p
28
Pekerja dengan TB diusahakan segera mungk
aktif kembali bekerja, gejala ikutan dan atau sque
pengobatan memerlukan kajian kelaikan kerja ya
disesuaikan dengan penyakitnya, selanjutnya bila
memerlukan tatalaksana kembali kerja (return to
ke Spesialis Okupasi (SpOk).
29
Terimakasih
Atas Perhatiannya
semoga bermanfaat
30
Worker
sejalan dengan
rogram perlu
mpat kerja.
gontrol fasilitas
n Pengendalian
TB) Control
ma
nce Drug-resistant
sability, illness,
stigma caused by
oalan
asyarakat.
nyai
salahan
, perusahaan
ional,
penyakit
f terhadap
saat seleksi
ng royong
dengan
n
masyarakat.
larkan ke teman
ya produktifitas
menurun dan pada
an tempat
ni akan
haan dan program
nesia,
, Shourtcourse
WHO
at ini dan harus
i setiap jenjang.
an
B.
at.
haan”
yang baik dari
ntuk
tempat
suspected of
ram by health
nd laboratories.
about
rug treatment is
est their
) and directly
t contacts
hat contacts are
that they do not
ing, clinical
, particularly
opment of active
MPAT
nghabiskan
ak dimungkiri
akibat kerja
an adalah
sar di dunia.
bal (2013), yang
ada 2015. jumlah
apai 1 juta per
dengan
di
u tuberkulosis
1 juta kasus per
i sebelumnya.
dengan
ni menjadi alarm
ada di seluruh
persen terhadap
gara dengan
ngkok
erja
rt- course
an pengawasan
kerja
erja,
at
nfeksi
tan Kerja(Lembaran
ra RI Nomor 2918);
Penyakit Menular
Negara Nomor 3273);
erjaan(Lembaran Negara
RI Nomor 4279);
pemeriksaan
nya
kerja
engan
n kerja lainnya serta
nyak pasien, maka
g batuk harus
pasien lainnya
sebut dalam
anan dengan
kup besar.
yang
erjaan
atau
)
OAT yang tepat
cegah terjadinya
ng cukup terbagi
ncegah
Kerja
akah
a
a
a diperkirakan
kan penilaian
n awal
tu:
nkan calon
lam pekerjaannya
bahan jenis
alon
n:
inkan calon
n.
hal ini ditandai
A sputum (+).
diberikan cuti
gobatan sampai
menular.
ah sekitar dua
dilakukan
mastikan risiko
obatan
kerja secara
agi pekerja lain.
lehkan untuk
ukan
onfirmasi tidak
ngan TB MDR
ukan rawat inap
ungkin
squele ikutan
a yang
a bila
n to work) dirujuk