Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP LOJI
Jalan Raya Loji Karawang- Kecamatan Tegalwaru Karawang, 41362
0813 8235 7788 ✉ puskesmasloji27@gmail.com puskesmasloji

KERANGKA ACUAN PROGRAM


PENANGANAN TB DENGAN STRATEGI DOTS
DI PUSKESMAS LOJI

Perangkat Daerah : UPTD Puskesmas Loji ( Rawat Inap )


Bidang / Urusan Tugas : TB dengan strategi DOTS
Program : TB
Hasil :-
Kegiatan : Penangan TB dengan strategi DOTS
Indikator Kinerja Kegitan :-
Satuan ukur dan jenis keluaran :-
Volume :-

I. Pendahuluan
Tuberkulosa Paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
mycobacterium Tuberkulosis. Sebgai kuman Tuberkulosis menyerang paru – paru
dan dapat juga menyerang organ tubuh lainnya. Oleh karena itu perlu diupayakan
Program Penanggulangan dan Pemberantasan Penyakit Paru.
Sejak tahun 1995, Program Pemberantasan penyakit Tuberkulosa paru telah
dilaksanakan dengan Strategi DOTS (Directhy Observed Treatment Short Course)
yang direkomendasikan oleh WHO.
Penanggulangan TB dengan Strategi DOTS dapat memberikan angka
kesembuhan yang tinggi, menurut BANK Dunia strategi Dots dapat memberikan
angka kesembuhan yang paling Cost Efeektif.

II. Latar Belakang


Penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan, tahun 1995 menunjukan
bahwa penyakit Tb merupakan penyebab kematian nomor 3 dan no 1 dari
golongan penyakit infeksi.
Diperkirakan setiap penduduk Indonesia terdapat penderita paru TB BTA
Positif. Penderita Penyakit TB sebagian besar kelompok usia produktif, kelompok
ekonomi lemah dan berpendidikan rendah.
Pada tahun 2016, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Karawang
23.543 jiwa, dari jumlah tersebut diperkirakansuspek sebanyak 250 orang dan TB
BTA Positif 25 orang. Target pencapaian program TB paru di Puskesmas
Karawang 80% atau 20 orang BTA Positif. Pengobatan Pasien TB BTA Positif
tahun 2016 sebanyak 16 orang dengan suspek TB 334 orang.berdasarkan data
tersebut maka dapat diperincikan sebagai berikut :
1. Penemuan suspek sudah mencapai target berdasarkan estimasi dari Dinas
Kesehatan
2. Penemuan penderita TBParu BTA Positif sudah mencapai target,tetapi pasien
BTA + yang di obati belum mencapai target karena banyaknya penemuan
BTA + luar wilayah kerja PKM Loji
3. Belum semuanya masyarakat memahami tentang penyakit TB Paru

III. Tujuan
Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat TB Paru dengan
cara memutus mata rantai penularan sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan
masalah kesehatan.

Tujuan Khusus
 Tercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita baru
BTA Positif yang ditemukan
 Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Upaya untuk mensukseskan program DOTS di UPTD Puskesmas DTP Loji
diadakan kegiatan sebagai berikut :
 Kegiatan Pokok.
Penanganan TB dengan strategi DOTS
 Rincian kegiatan
1. Pasien yang telah didiagnosis TB dan telah ditetapkan klasifikasi serta
tipenya kemudian pengobatan dengan obat anti TB, menggunakan
OAT program dengan panduan regimen yang sesuai.
2. Panduan regimen OAT :
a. Kategori – 1 : 2 ( HRZE ) / 4 ( RH ) 3.
b. Kategori – 2 : 2 ( HRZE ) S / ( HRZE ) /5 ( HR ) 3E3.
c. Kategori – Anak : 2 ( rhz)/ 4 ( rh ).
d. Kategori yang digunakan tatalaksana pasien TB resisten obat di
Indonesia terdiri dari OAT lini ke – 2 yaitu kanamicin,
Levofloksasin, Etionamide, Sikloserin, Moksifloksasin dan PAS,
serta OAT lini – 1, yaitu pirazinamid dan etambutol dengan dosis
disesuaikan berat badan.
3. Untuk pengawasan minum obat ditunjuk seorang PMO ( Keluarga /
tetangga ) yang dapat membanu melakukan pengawasan minum obat
pada pasien.
4. Perjalanan pengobatan pasien TB selain dicatat didalam rekam medik
pasien juga di catat dalam lembar pengobatan ( form TB 01 dan 03 ).
V. Cara melaksanakan kegiatan
 Merencanakan kegiatan kerja sama lintas program yaitu dengan poli
Umum, KIA, MTBS, PAL.
 Penjaringan pasien yang dicurigai menderita TB Paru Dewasa / anak yang
dapat mengeluarkan dahak harus dilakukan pemerikaan dahak sebanyak
tiga kali ( S – P – S ).
 Melaksanakan kegiatan kuunjungan rumah / kontrak serumah pada
penderita TB Paru.
 Berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan kader TB untuk
melaksanakan penjaringan suspek TB.
VI. Sasaran
Semua pasien yang tersangka suspek TB Paru

VII. JADWAL KEGIATAN

No HARI / KEGIATAN TEMPAT PELAKSANA


TANGGAL AN
1. Selasa s/d Rabu Pelayanan kasus Ruang BP Dokter/
jam 08’00 s/d pasien TB perawat
12’00 baru/penjaringan
suspek TB
2. Senindan Sabtu Jadwal pengambilan Ruang Paru Pet P2 TB
Jam 08’00 s/d obat
12’00
3. Jumat dan Kamis Kontak serumah TB Rumah Pasien Pet P2 TB

VIII. Monitoring Evaluasi pelaksanaan dan pelaporan


Monitoring dan evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan program. Kegiatan monitoring dilaksanakan secara
berkala dan terus menerus untuk dapat mendeteksi bila ada masalah dalam
pelaksanaan kegiatan. Evaluasi dilakukan untuk menilai sejauh mana pelaksanaan
kegiatan berjalan.

IX. Pencatatan dan pelaporan


1. Mengisi kartu penderita Tb – 01
2. Mengisi buku pencatatan harian penemuan penderita TB baru TB – 03
3. Mengisi Pencatatan pada sistem elektronik format SITT
4. Mengirim laporan ke DINKES

Anda mungkin juga menyukai