Materi Dasar 2
Subdit AIDS & IMS
2016
HIV AIDS
H : Human (Manusia) A : Acquired (Didapat /
I : Immunodeficiency ditularkan dari orang lain)
(turunnya sistem I : Immune (Kekebalan
kekebalan tubuh, tubuh)
sehingga tubuh gagal D : Deficiency (Penurunan /
melawan infeksi) Kekurangan)
V : Virus S : Syndrome (Kumpulan
Virus yang hanya Gejala dan Tanda )
terdapat di dalam tubuh Kumpulan gejala dan
manusia dan menyebab tanda fisik (infeksi
kan turunnya kekebalan opotunistik) karena
tubuh tubuh gagal penurunan kekebalan
melawan infeksi tubuh, akibat tertular virus
HIV dari orang lain
Gejala (symptoms) adalah keluhan yang dirasakan oleh
seseorang yang mendorongnya mencari pertolongan.
Tanda (signs) adalah tanda yang dapat diperiksa, diukur
atau diindera (diraba-rasakan) oleh pemeriksa
2
APAKAH HIV ITU?
• HIV adalah nama virus, singkatan
dari:
H = Human
I = Immunodeficiency
V = Virus
5
HIV Dapat Dicegah…
• Berperilaku seks yang aman
• Program pencegahan
penularan HIV dari ibu ke anak
• Kewaspadaan Standar
(pada tenaga kesehatan)
6
BAGAIMANA PROSES YANG TERJADI SEJAK
PAPARAN HIV HINGGA TERINFEKSI
Secara global penyebaran infeksi baru HIV melalui kontak seksual melalui mukosa genital
dan rektal bawah. Apa yang terjadi setelah paparan HIV pada mukosa genital bawah
wanita ataupun rectal LSL?
Kontribusi invasi HIV melalui mukosa terhadap infeksi HIV dewasa
Tempat invasi HIV Sublokasi Jenis Epitel Media transmisi Probabilitas Estimasi kontribusi
Anatomick transmisi per kasus HIV dunia
paparan (juta)
Saluran Genital Vagina Skuamosa semen 1:200 -1:2000 12,6
Wanita nonkeratin
Ektoserviks Skuamosa
nonkeratin
Endoserviks Kolumner selapis
Lainnya Berbagai epitel
Saluran Genital Kulit kulup Skuamosa sdkt Servikovaginal , 1:700 – 1:3000 10,2*
Pria keratin sekresi retal dan
Uretra penis Kolumner berlapis deskuamasi
Lainnya Berbagai epitel
Saluran intestinal Rektum Kolumner selapis Semen 1:20 – 1:300 3,9~
Saluran cerna atas Berbagai epitel 1:2500 1,5
* Meliputi LSL, lelaki biseksual dan lelaki heteroseksual; ~ meliputi LSL, lelaki biseksual dan wanita terinfeksi anal reseptif seks
8
Stadium Klinis HIV Dewasa WHO 2006
WHO 1
WHO 2
WHO 3
ADULTS WHO 4
9
Stadium Klinis HIV Dewasa WHO 2006
W
i
n WHO 1
d
o
w WHO 2
Ptanpa gejala
e Gejala-tanda kulit
r & konstitusi ringan WHO 3
i Gejala-tanda
o fisik berat
d WHO 4 Sangat berat & keganasan
VCT
Bumil PITC (TIPK)
10
PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS:
Tertular
VIRUS
Periode HIV +
Jendela
-ORANG TAMPAK SEHAT
-TIDAK ADA GEJALA
-AKTIVITAS MASIH NORMAL
AIDS
AIDS
Tes masih
Orang HIV (-) Virus
H I sudah
bersih, belum (+)berada
V tertular dalam
S E Tdarah,
DANpenyakit Ubisa
E /Rvirus
SN menularkan
belum P Okepada
Y A ada dlm Torang
I P .lain
S I darahnya ..
3 – 10 minggu 5 - 10 TAHUN 1 - 2 TAHUN
11
Stadium 1
Tanpa Gejala meliputi “Periode Jendela”
• Dimulai sejak saat pertama terinfeksi, tidak ada tanda khusus,
• Dapat seperti gejala flu beberapa hari/minggu yang sembuh
dengan sendirinya (flu-like syndrome), yang sering tidak disadari
• Jumlah virus meningkat sangat cepat dan sangat mudah menular
(sangat infeksius), tetapi jika diperiksa antibodi anti HIV hasilnya
negatif. Inilah yang disebut periode jendela (window period) 4-12
minggu (3 bulan)
• Setelah periode jendela, tubuh secara alamiah membentuk antibodi
anti HIV yang akan positif jika diperiksa
• Orang tsb masih merasa sehat dan terlihat sehat, sama seperti
orang sehat lainnya, tidak ada gejala;
• Masih dapat beraktivitas dan bekerja seperti biasa.
• Terdapat pembesaran kelenjar limfe (kelenjar getah bening)
persisten simetris di daerah-daerah tertentu (PGL)
• Orang tersebut tanpa keluhan apapun bisa sampai 3 thn
12
(Persistent Generalized Lymphadenopathy)
PGL pembesaran kelenjar limfe merata menetap lebih dari 3 bulan yang
kemudian menghilang dengan sendirinya, tanpa rasa sakit
Enlarged
submandibular
lymph gland
Enlarged deep
posterior
cervical lymph
glands
13
Stadium 2
HIV Positif dengan Gejala Ringan
• HIV telah berkembang
• Antibodi anti HIV telah terbentuk sehingga hasil tes darah untuk HIV
dinyatakan positif
• Orang tsb masih merasa sehat
• Kelainan kulit dan mukosa ringan seperti ketombe (dermatitis
seboroik), cheilitis angularis (ragaden, luka di sudut bibir), parotitis,
ulkus oral rekuren, infeksi folikel rambut (folikulitis), papular pruritic
eruption (PPE), jamur kuku,
• Berat badan menurun <10% dari BB semula
• Riwayat Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir
• Infeksi saluran napas bagian atas seperti sinusitis bakterial
• Masih dapat bekerja, sama seperti orang sehat lainnya.
• Stadium 1 dan 2 ini bisa tumpang tindih
• Stadium ini berlangsung selama 5 – 10 tahun
• HIV dalam tubuh dapat menular ke orang lain
14
PAROTITIS Peradangan kelenjar parotis (jw: gondongan)
15
DERMATITIS
SEBOROIK
Radang kulit yang
mengenai kelenjar
seboroika (keringat)
(jw : ketombe)
16
Cheilitis angularis
PPE
Onikomikosis
18
Moluscum
contagiosum
19
Kelainan pada mukosa mulut
Ulkus apthosa
LGV
20
Stadium 3
HIV positif Gejala Sedang-Berat (AIDS)
• Sistem kekebalan tubuh telah menurun
• Tubuh sudah ditumpangi infeksi yang hilang timbul seperti jamur
mulut, oral hairy leukoplakia, demam, keringat malam hari.
• Berat badan turun lebih dari 10% BB semula
• Mulai sering izin sakit, muncul gejala meliputi
• Diare kronis yang tidak jelas penyebabnya > 1 bulan,
• Demam tanpa sebab yang jelas yang (intermiten atau konstan) >
1 bulan
• TB paru, dalam 1 tahun terakhir
• Infeksi bakteri berat (pnemonia, pyomiositis)
• Angiomatosis basiler
• Herpes zoster yang berkomplikasi
21
ORAL HAIRY LEKOPLAKIA
22
STOMATITIS NEKROTIKANS
23
CANDIDIAS
IS
PSEUDOME
MBRAN
CANDIDIASIS ORAL
Candida albicans Hiperplastik
24
TB pd awal HIV TB milier pd HIV lanjut
25
Stadium 4
HIV positif Gejala sangat Berat (AIDS)
Sistem kekebalan tubuh rusak parah, tidak berdaya terhadap serangan infeksi penyakit apapun
• Tidak bisa bangun dari tempat tidur, tubuh tinggal tulang berbalut kulit; HIV wasting syndrome (BB
turun 10% + diare kronik > 1 bln atau demam >1 bln yg tdk disebabkan peny lain)
• Kandidiasis esofagus, trakea, bronkus atau paru
• Pneumonia Pneumocystis (PCP)
• Mikobakteriosis atipik disseminata atau di paru
• Septikemi Salmonella non-tifoid
• TB ekstra paru
• Limfoma
• Sarkoma Kaposi
• Ensefalopati HIV (Gangguan dan/atau disfungsi motorik yg mengganggu aktivitas hidup sehari hari dan
berlangsung beberapa minggu/bulan yg tidak disertai penyakit lain
• Toksoplasmosis pada otak
• Kriptosporidosis, Isosporiasis, Microsporidiosis dgn diare >1 bulan
• Kriptokokosis, ekstra paru
• Cytomegalovirus (CMV) pada 1 organ selain hati, limpa, kelenjar getah bening (mis: retinitis)
• Herpes simplex virus (HSV) mukokutaneus > 1 bulan,
• Progressive multifocal leucoenphalopathy (PML)
• Mikosis disseminata (histoplasmosis, koksidioidomikosis, penisiliosis)
• Bisa disertai Toksoplasma otak, Kandidiasis kerongkongan dan tenggorokan, serta berbagai kanker
seperti Sarcoma Kapossi
26
CANDIDIASIS OESOPHAGUS
TB ekstra paru
27
CRIPTOCOCOSIS
28
PCP Pneumonia bakterial
29
Toksoplasmosis
31
WASTING SYNDROME
32
Stadium Klinis WHO 2006
33
PERJALANAN HIV AIDS
Gambar : CD4 cells
HIV
34
Tetap SEHAT – SEKOLAH – PINTAR
35