Anda di halaman 1dari 8

KEPERAWATAN HIV-

AIDS

RISPAN ILYAS S.KEP, NS, M.KES


EPIDEMIOLOGI HIV-AIDS
• HIV adalah virus penyebab AIDS HIV yang menginfeksi manusia menyebabkan daya tahan tubuh
(Acquired Immuno Deficiency menurun karena penyerangan CD4 oleh virus. Kondisi ini
Syndrome) yang termasuk dalam
menyebabkan pasien mudah terserang penyakit infeksi menular
lainnya atau dikenal dengan infeksi oportunistik yang dapat
genus lentivirus, golongan
menyebabkan kematian Munculnya infeksi oportunitik ataupun
retrovirus. HIV memiliki RNA (Ribo munculnya sekumpulan tanda dan gejala penyakit akibat virus
Nucleic Acid) yang akan menyerang HIV inilah yang kita kenal dengan sebutan AIDS. Orang yang
limfosit CD4 (Cluster Differential telah diketahui terinfeksi HIV dan memiliki AIDS ini sering
Four) yang berperan penting dalam disebut dengan sebutan ODHA (orang hidup dengan HIV/AIDS).
sistem kekebalan tubuh Ketika seseorang terdiagnosis HIV, maka orang tersebut akan
hidup bersama dengan virus ini selama hidupnya. Setelah virus
ini masuk dalam tubuh manusia, virus akan menetap di dalam
darah meskipun keberadaan virus ini bisa tidak terdeteksi
minum obat Anti Retroviral (ARV) dengan benar. penyakit ini
tidak dapat disembuhkan, namun tanda dan gejala dapat
dikendalikan (Hutapea, 2003). Perawatan diri mencegah infeksi
menular dan patuh minum obat sangat penting dilakukan oleh
semua orang yang hidup dengan HIV
Sejarah dan Perkembangan HIV/AIDS
• Tahun 1981-1985
Juni 1981, Centers Disease Control Pada akhir tahun 1984 secara komulatif kasus AIDS di
(CDC) di Atlanta AS melaporkan A.S. dilaporkan berjumlah 9920 dan yang meninggal
berjumlah 3665 orang. Pada tahun 1985 kedua ahli
ditemukannya tanda dan gejala langka dari
bersama-sama menyandang gelar penemu virus “HIV“
radan paru (pneumonia) pada 5 orang gay.
sebagai penyebab AIDS. Predikat ini diberikan setelah
Kasus berkembang menjadi 152 dan diberi adanya persetujuan antara ketua tim Riset perancis (Luc
nama GRID (gay-related immune dificiency). Montantagnier) dan A.S. (Robert C. Gallo) yang mengaku
Pada tahun 1982 ini CDC menyebut bahwa telah berhasil juga mengisolasi virus.
GRID adalah sebuah penyakit yang menular
karena perilaku seksual. Selanjutnya CDC
melaporkan timbulnya kasus -kasus baru
pada penderita homofilia di kalangan Imigran
Haiti. Penyakit GRED kemudian diganti
menjadi AIDS (Acquired immunodeficiency
Syndrome).
Pada tahun 2021 ini total orang di dunia yang Data capaian target sampai tahun 2020 sangat penting
terinfeksi HIV mencapai kurang lebih 38,4 juta. Mayoritas digunakan untuk mengevaluasi capaian target global
sekitar 54% mereka yang terinfeksi adalah perempuan 2020. Data ini sangat berguna untuk memprediksi dan
dewasa dan anak perempuan. Angka kesakitan akibat HIV untuk menyusun strategi Global penanggunalangan
tahun 2021 ini menunjukkan peningkatan dari tahun-tahun HIV tahun 2021-030. Negara-negara di dunia telah
sebelumnya, dimana sebelumnya pada tahun 2010 mencapai diajak dan telah berkomitmen mengakhiri HIV sejak
+ 33,3 juta orang dan tahun 2020 jelah meningkat menjadi + tahun 2016, maka saat ini semua negara sedang
37,7 juta (UNAIDS, 2021). Jumlah kasus HIV maupun melangkah bersama memerangi HIV/AIDS untuk
AIDS di Indonesia juga dilaporkan secara kumulatif masih mencapai target global HIV 2025-2030 (UNAIDS,
cenderung mengalami peningkatan sejak tahun 2005 sampai 2021)
2021. Orang yang terinfeksi HIV sampai Maret 2021 di
Indonesia mencapai 427.201 atau mencapai 78,7% dari target
90% kasus baru. Sedangkan orang dengan AIDS dari tahun
1987 sampai Maret 2021 telah mencapai 131.147 orang.
Jumlah orang yang baru terinfeksi HIV di Indonesia masih
terus meningkat bila dilihat dari data sebelumnya. Orang
yang terinfeksi baru HIV ( kasus baru HIV) pada tahun 2005
sebanyak 859 orang, tahun 2010 sebesar 21.591 orang, tahun
2015 sebesar 30.935 dan tahun 2020 menjadi sebesar 41.987
orang (Ditjen P2P, 2021)
Perjalanan HIV/AIDS di Indonesia
1983 1997
Dr. Zubairi Djoerban memeriksa 30 Waria di Jakarta Pada Mei 1997 obat ARV dikirimkan dari luar negeri untuk
dan menemukan 2 responden memiliki gejala kinik pengobatan HIV/AIDS. Pada Juni 1997 ARV di Indonesia telah
dan limposit rendah. Menteri Kesehatan RI menyediakan obat: AZT, ddI, ddC, 3TC, saquinavir dan ritonavir.
mengumumkan untuk pencegahan AIDS dengan cara Namun 16 Tahun Pemeriksaan/ Temuan terkait, Tindakan/
mencegah masuknya virus melalui turis dan Penyataan mengenai AIDS harganya tidak terjangkau untuk
mengindari homoseks pada bulan November 1993. mayoritas. Prevalensi pada Waria di Jakarta didapatkan
Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (KOPAPDI) peningkatan kejadia dari o,5% tahun 1995 menjadi 6% tahun 1997.
VI melakukan konggres. Tema Hari AIDS Sedunia 1997 adalah “Anak-anak yang Hidup di
Dunia dengan AIDS (Children Living in a World with AIDS)”

1984
Pada pemeriksaan terhadap 15 orang, ditemukan 3
memenuhi kriteria minimal diagnosis AIDS dan hasil
dilaporkan pada konggres Persatuan Ahli Penyakit
Dalam Indonesia (KOPAPDI) VI pada Bulan Juli
Secara umum penularan HIV dapat terjadi bila memenuhi 4 prinsip penularan
mikroorganisme yaitu:
1. Virus dapat keluar dari tubuh; memiliki pintu 2. Virus cukup untuk menginfeksi tubuh (Sufficient).
keluar (Exit) Jumlah virus HIV diukur dengan viral load yang artinya jumlah kisaran
Virus dikeluarkan dari tubuh orang yang virus dan jumlah RNA HIV yang terdeteksi dalam darah 1 cc pada sampel darah orang
terinfeksi melalui perlukaan pada kulit, mukosa yang terinfeksi HIV. Viral load digunakan sebagai patokan untuk mengetahui tingkat
mulut, anus, liang penis maupun vagina melalui kerentanan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk bertahan hidup ataupun
perantara cairan darah, sperma ataupun cairan menularkan penyakit. Semakin tinggi Viral Load seseorang semakin tinggi risiko dapat
vagina saat melakukan aktivitas seksual maupun menularkan ke orang lain dan sebaliknya semakin rendah viral load atau bahkan
aktivitas non seksual yang dapat mengeluarkan sampai tidak terdeteksi akan semakin rendah risiko untuk dapat menularkan virusnya
cairan tersebut aktivitas tindik, injeksi/ suntik, kepada orang lain. Hasil yang berkisar kurang dari atau sama dengan (≤) 40 sampai 75
mendonor darah, operasi dll. kopi virus per 1 cc darah adalah kategori viral load “tidak terdeteksi” (undetected).
Keadaan ini dapat dicapai dengan perawatan diri yang baik dan kepatuhan dalam
minum ART. Sebaiknya kita jangan beranggapan bahkan melakukan edukasi dengan
peprnyataan “jika viral loadnya tidak terdeteksi maka kemungkinan tidak dapat
menularkan virusnya kepada orang lain”. Meski viral load tidak terdeteksi sehingga
risiko sangat rendah, namun tetap melalui kontak berisiko akan dapat menularkan
virus.
3. Virus dapat bertahan hidup (Survive) 4. Virus masuk ke tubuh penjamu; ada pintu masuk (Enter).
Setelah virus masuk ke dalam tubuh manusia Pintu masuk HIV sama dengan pintu keluar HIV yaitu
melalui beberapa tahapan: melalui perlukaan di kulit ataupun mukosa pada alat kelamin,
(1) virus masuk melalui aliran darah kemudia menempel anus, mulut, kulit seseorang yang belum terinfeksi HIV. Virus
pada permukaan CD4 (Binding) ; akan masuk dengan perantara media darah, sperma, dan cairan
(2) Virus yang menempel pada CD4 kemudian bergabung vagina dari orang yang telah terinfeksi HIV melalui aktivitas
dengan membrane sel CD4 dan berusaha seksual dan non seksual yang menyebabkan kontak fisik yang
menduplikasi gen manusia (Fusion); menyebabkan kontak cairan tubuh.
(3) Gen RNA virus berusaha menduplikasi gen DNA
manusia sehingga virus masuk ke inti sel-T dan
bergabung dengan materi genetik selnya
(Transcription Reverse);
(4) Virus melepaskan dan memasukkan DNA HIV ke
dalam sel penjamu. Ketika sel tubuh akan
memproduksi protein baru, maka sel tubuh akan
menghasilkan dan membual sel HIV yang baru.
Sehingga virus ini akan tetap ada selamanya didalam
tubuh manusia, meskipun pada pemeriksaan viral
load tidak terdeteksi
Virus ditransmisikan dari tubuh seseorang ke tubuh lainnya melalui beberapa cara

1. Kontak transeksual adalah kontak seksual baik heteroseksual maupun homoseksual.

2. Kontak horizontal adalah pertemuan langsung antar darah atau komponen darah
yang terinfeksi karena media perkembangan dan transmisi HIV. Penularan terjadi bila
cairan darah/ produk darah masuk ke dalam peredaran darah seseorang. Ludah,
muntahan, urine, faeses maupun air susu ibu belum dapat dibuktikan penularannya.

3. Kontak vertikal adalah kontak ibu yang terinfeksi ke janin atau anaknya melalui
proses: kehamilan, persalinan maupun paska persalinan yaitu menyusui.

Anda mungkin juga menyukai