Anda di halaman 1dari 20

Optimalisasi Pengambilan,

Penyimpanan, Transportasi
Spesimen pada Kasus Infeksi Kulit
dan Jaringan Lunak

dr. Ahmad Rahmat Ramadhan, Sp.MK


Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak
Infeksi kulit dan jaringan lunak
terjadi karena rusaknya skin
barrier, sehingga memungkinkan
berbagai flora mikroba
menyebabkan infeksi.

(Benjamin Silverberg, 2021)


Jenis Infeksi Kulit
Pioderma Primer

Impetigo
NCBI, 2023
Impetigo
(Nursing)
Erysipelas, Image
courtesy O.
Chaigasame

Emedicine, 2022
Cellulitis Fitezpatrick, Ed
9th
Cellulitis Ecthyma
Erysipelas
Jenis Infeksi Kulit
Infeksi Sekunder

Roos, et al. 2022

Luka Akibat Trauma disertai


Infeksi Sekunder
Luka Infeksi Kaki Diabetik Luka Infeksi yang disebabkan
oleh M. ulcerans (Buruli Ulcer)
Tantangan dalam Metode Diagnosis

(M. Malone, 2017)


Indikasi Kultur

• Infeksi rawat jalan tanpa komplikasi

seperti selulitis mungkin tidak

memerlukan kultur.

• Kultur akan bermanfaat bagi pasien rawat

inap dengan keterlibatan jaringan yang

lebih dalam atau dalam kasus kegagalan

terapi.

(IDSA, SSTIs. 2014)


Pengambilan
Spesimen

(Nelson A, 2018)
(IDSA, Guideline. 2018)
Metode Umum Transportasi Spesimen
Alat Pengambilan, Suhu, dan Waktu Ideal
Jenis Spesimen Spesimen yang Dibutuhkan
Transportasi
Kultur Bakteri Aerob Jaringan, cairan, aspirat, biopsy, dll Kontainer steril, Suhu Ruangan, Dibawa segera
Swab (pilihan kedua; flocked swabs (rekomendasi) Alat transport swab, suhu ruangan, 2 jam
Kultur bakteri aerob Jaringan, cairan, aspirat, biopsy, dll Kontaine anaerob steril, Suhu ruangan, dibawa
dan anaerob segera
Swab (pilihan kedua; flocked swabs masih efektif Anaeobic swab transport device, suhu ruangan, 2
jam
Kultur Jamur; kultur Jaringan, caira, aspirat, biopsy, dll Kontainer steril, Suhu ruangan, 2 jam
BTA
Swab (pilihan kedua) (hanya untuk kasus infeksi Alat transport swab, suhu ruangan, 2 jam
jamur dan infeksi Mycobacterium sp. superficial)
Kultur virus Jaringan, cairan, aspirate, biopsy, dll Viral transport medium, dibawa segera, dengan
keadaan dingon
Swab; flocked swabs (rekomendasi) Alat transport swab virus, suhu ruangan, 2 jam
Serology 5 mL serum Clot tube, suhu ruangan, 2 jam
NAAT 5 mL Plasma EDTA tube, suhu ruangan, 2 jam
Spesimen lainnya, mis. transport medium Kontainer tertutup, Suhu ruangan, 2 jam
Spesimen Infeksi Sekunder Luka Bakar

• Spesimen Swab min. 2 kali seminggu pada lokasi


yang sama.
• Biopsi jaringan dalam (Indikasi untuk pencangkokan)
• Metode kultur kuantitatif & pemeriksaan histopathology
(GOLD STANDAR)

RISIKO INFEKSI Pertimbangkan:


SISTEMIK • Pemeriksaan kultur darah
• Deteksi molekuler (MRSA &
VRE)

(IDSA, Guideline. 2018)


(IDSA, Guideline. 2018)
Infeksi Luka Gigitan Manusia

(Somona Santonocito,
2022)
Infeksi Luka Gigitan Hewan

(Avika R., 2020)


Infeksi Luka yang disebabkan Trauma

Indikasi Kultur
• Waktu optimal untuk memperoleh kultur adalah segera
setelah debridemen pada lokasi trauma.
• Hasil Identifikasi kultur diutamakan pada agen infeksi
yang sangat jarang terjadi.
• Pasien dengan manifestasi klinik infeksi kronik.

(IDSA, Guideline. 2018)


(IDSA, Guideline. 2018)
Infeksi Daerah Operasi

(Aroub Alkaaki, 2019)


(IDSA, Guideline. 2018)
Infeksi Jamur Kulit

Baku Emas
• Mikroskopik
• Kultur
• Kasus mikosis sistemik → Tes
serologi

(Ting-Jung Hsu, 2023)


(IDSA, Guideline. 2018)
Kunci Utama Diagnosis Laboratorium
pada Kasus Infeksi Kulit dan Jaringan Lunak

Jangan gunakan label “luka” saja. Jangan meminta


Jelaskan secara spesifik lokasi
tubuh dan jenis luka (misalnya “luka
laboratorium melaporkan
gigitan manusia, luka tusuk”). segala sesuatu yang
Spesimen pilihan adalah sampel
biopsi. Nanah saja atau swab tumbuh.

permukaan sepintas saja tidak cukup


dan tidak mewakili proses penyakit.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai