Anda di halaman 1dari 9

BAB 4.

Program Prioritas Nasional


Standar dan Instrumen Akreditasi Puskesmas Tahun 2019
Standar 4.1. Penurunan
angka kematian ibu Standar 4.2. Program Standar 4.3.
(AKI) dan angka Penanggulangan Peningkatan cakupan
kematian neonatus Tuberkulosis dan mutu imunisasi
(AKN)

Standar 4.5.
Standar 4.4.
Pengendalian penyakit
Pencegahan dan
tidak menular dan
Penurunan Stunting
faktor risikonya
Standar 4.2.
Program Penanggulangan Tuberkulosis

Puskesmas memberikan pelayanan kepada


pasien TB mulai dari penemuan kasus TB kepada
orang yang terduga TB, penegakan diagnosis,
penetapan klasifikasi dan tipe pasien TB, tata
laksana kasus terdiri dari pengobatan pasien
beserta pemantauan dan evaluasinya untuk
memutus mata rantai penularan sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundangan.
Puskesmas melaksanakan pelayanan
kepada pasien TB mulai dari
penemuan kasus TB kepada orang
yang terduga TB, penegakan
diagnosis, penetapan klasifikasi dan Kriteria 4.2.1.
tipe pasien TB, tata laksana kasus
terdiri dari pengobatan pasien
beserta pemantauan dan
evaluasinya.
Pokok Pikiran :
• Penanggulangan Tuberkulosis adalah segala upaya kesehatan yang mengutamakan aspek
promotif dan preventif, tanpa mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif yang ditujukan
untuk melindungi kesehatan masyarakat, menurunkan angka kesakitan, kecacatan atau
kematian, memutuskan penularan, mencegah resistensi obat dan mengurangi dampak
negatif yang ditimbulkan akibat Tuberkulosis.

• Program penanggulangan tuberkulosis direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan ditindak


lanjuti dalam upaya eliminasi tuberkulosis.

• Untuk tercapainya target program Penanggulangan TB Nasional, Pemerintah Daerah


provinsi dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota harus menetapkan target
Penanggulangan TB tingkat daerah berdasarkan target nasional dan memperhatikan
strategi nasional.
• Tuberkulosis merupakan permasalahan penyakit menular baik global maupun
nasional.

• Upaya untuk penanggulangan penularan tuberkulosis merupakan salah satu


program prioritas nasional bidang kesehatan.

• Pelayanan pasien TB dilaksanakan melalui


a) pelayanan kasus TB Sensitif Obat (SO), terdiri dari:
1. penemuan kasus TB secara aktif dan pasif
2. diagnosis dilakukan sesuai standar dengan pemeriksaan tes cepat molekuler,
mikroskopis, dan biakan
3. pengobatan TB sesuai standar
4. perbaikan pasien TB dilakukan melalui pemeriksaan mikroskopis di akhir bulan
2 (dua), akhir bulan 5 (lima) dan akhir pengobatan.
b) pelayanan kasus TB Resisten Obat (RO) dilakukan dengan
1. penemuan kasus TB secara aktif dan pasif
2. Puskesmas mampu melakukan penjaringan kasus TB RO dan merujuk terduga untuk
melakukan diagnosis jika diperlukan
3. Puskesmas mampu melanjutkan pengobatan pasien TB RO
4. Puskesmas mampu melakukan rujukan pemeriksaan laboratorium, follow up bagi pasien
TB RO.
c) pemberian pengobatan pencegahan TB pada anak dan ODHA
d) pemberian edukasi tentang penularan, pencegahan penyakit TB dan etika batuk kepada
pasien dan keluarga.
e) Puskesmas memberikan pelayanan pengawasan menelan obat (PMO) bagi pasien TBC SO
dan TBC RO.
f) kewajiban melaporkan kasus TBC kepada Program Nasional Penanggulangan TBC.
g) mengikuti pemantapan mutu laboratorium mikroskopis TBC sesuai ketentuan Program
TBC.
◦ Program pengendalian tuberkulosis perlu disusun dan
dikoordinasikan baik dalam upaya preventif maupun upaya kuratif
di Puskesmas melalui strategi DOTS.

◦ Penyusunan program penanggulangan tuberkulosis terintegrasi


dengan penyusunan RUK dan RPK pelayanan UKM dan UKPP (lihat
juga KMP : 1.1.2, dan UKM : 2.1.1)
1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian tuberkulosis
serta target pasien TBC yang harus diobati di Puskesmas sesuai
dengan target penemuan kasus TBC. (R, D, W)
2. Ditetapkan tim TB DOTS di Puskesmas yang terdiri dari dokter,
perawat, analis laboratorium dan petugas pencatatan pelaporan
terlatih (R)

Elemen 3. Ditetapkan program penanggulangan tuberkulosis disusun


berdasarkan analisis masalah TB yang dipimpin oleh Kepala
Puskesmas. (R, D, W)

Penilaian : 4. Program penanggulangan tuberkulosis dikoordinasikan dan


dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun (D, W)
5. Dilakukan tata laksana kasus tuberkulosis mulai dari diagnosis,
pengobatan, pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut sesuai
dengan peraturan perundangan( D, O, W).
6. Logistik baik OAT maupun non OAT disediakan sesuai dengan
kebutuhan program serta dikelola sesuai dengan prosedur (D, W

Anda mungkin juga menyukai