Anggota Kelompok 1 :

Ika Anggun Setiani (X902308422)

Putri Sisa Nurdin (X902308703)
Riya Boita (X902308774)
Rizky Pramono (X902308788)
Septi Handayani (X902308822)

HASIL DISKUSI ANTAR KELOMPOK

Topik 6

No. Nama Pertanyaan/Kritik/Saran Tanggapan

1. Alifia/ Kelompok 7 Disebutkan bahwa buku teks
berperan sebagai sumber
belajar. Bagaimana efektivitas
pendekatan ini memfasilitasi
akses beragam sumber
belajar?
Buku teks efektif memfasilitasi
akses beragam sumber belajar
dengan memberikan dasar dan
rujukan. Peserta didik dapat
menggunakan buku sebagai
sumber utama untuk kemudian
menjelajahi sumber-sumber
tambahan, mendukung
pembelajaran yang lebih luas
dan kontekstual.

2. Khhifofah Tuntutan pendidikan pendidikan kontemporer

Kelompok 7 kontemporer seperti apa? menuntut adanya manajemen
pendidikan yang berbasis pada
karakter, budaya, dan kearifan
lokal serta melibatkan
penggunaan teknologi

3. Hafidzi Nur M/ Pada kasus 2, kelompok 1 Menurut kelompok kami,

Kelompok 2 memilih ilustrasi 2 cocok untuk
peserta didik kekinian. Menurut
kelompok anda, kenapa
ilustrasi 1 kurang cocok?
ilustrasi 1 kurang cocok karena
tidak memuat penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
Ketiga penilaian tersebut harus
ada karena dalam
Permendikbud No. 23 Tahun
2016 menyatakan bahwa aspek
yang menjadi objek penilaian
pada jenjang pendidikan dasar
adalah pengetahuan, sikap,
dan keterampilan.

4. Imam/ Kelompok 3 Bagaimana solusi kelompok Kelompok kami akan mencari

anda bila di sekolah hanya solusi alternatif dengan
terdapat 1 buku pelajaran dan memanfaatkan sumber daya
tidak ada akses internet? yang ada, seperti menggali

5. Handika kelompok Apa yang dimaksud tuntutan
4 pendidikan kontemporer?
6. Mutiara kelompok Pada zaman pilahan yang
4 sering dilakukan menyebutkan
ilustrasi 1, mengapa demikian,
bukankah dalam buku teks
terdapat penomoran yang
berurutan, coba berikan alasan
lebih mengapa memilih no 1
bukan nomor 2?
7. Luluk khummaiya Apa kelebihan pembelajaran
kelompok 2 menggunakan buku teks
dengan pembelajaran
menggunakan sumber lain?
8. Kurniyanti Menurut kelompok anda,
kelompok 6 Bagaimanakah solusi jika di
suatu sekolah hanya ada
sumber buku saja?
9. Febinia Annisa R/ Bagaimana pendapat kalian
informasi dari perpustakaan,
berbagi pengetahuan yang
diperoleh antarasiswa, dan
mengoptimalkan kegiatan
diskusi untuk memperoleh
pemahaman yang
komprehensif.
Pendidikan kontemporer
mengacu pada pendidikan yang
relevan dengan tuntutan zaman
saat ini. Hal ini melibatkan
penggunaan teknologi,
pengembangan kurikulum yang
sesuai, dan penyesuaian
terhadap isu-isu pendidikan
yang sedang berkembang.
Hal ini dikarenakan dalam
penggunaan buku teks sebagai
media pembelajaran, guru akan
fokus pada materi yang akan
dipelajari tidak pada nomor
buku tersebut
Pembelajaran menggunakan
buku teks memberikan struktur
yang terorganisir, menyajikan
informasi kredibel, dan dapat
digunakan sebagai referensi
resmi. Namun, pembelajaran
dari sumber lain memperluas
wawasan, mempromosikan
keaktifan, dan menyesuaikan
dengan konteks kekinian.
Kelompok kami menyarankan
agar dapat memanfaatkan buku
dengan optimal. Guru dapat
mengembangkan strategi
pengajaran kreatif, menyusun
materi tambahan, dan
mendorong kolaborasi siswa.
Meski terbatas, buku dapat
menjadi landasan untuk
pengajaran inovatif.
Kelompok kami berpendapat
 Kelompok 7 jika masih ada guru yang
hanya menggunakan buku teks
dalam pembelajaran?
10. Eka Datik Bagaimanakan contoh
Indriyani/ penerapan dalam
Kelompok 3 pembelajaran IPA Pendidikan
kontemporer! Berdasarkan
alasan kelompok anda memilih
ilustrasi 2 (Penilaian dalam
UbD)
11. Nila/ Kelompok 3 Dalam “Penilaian dalam UbD”
yang cocok untuk peserta didik
kekinian adalah ilustrasi 2
karena tuntutan pendidikan
kontemporer. Mohon dijelaskan
lebih lanjut pendidikan
kontemporer seperti apa!
11. Sukma/ Kelompok Jika buku teks tidak digunakan
3 sebagai sumber daya utama,
apa esensi buku teks di
perkembangan teknologi?
12. Ferma/ Kelompok Adakah kekurangan dan
2 kelebihan dalam UbD yang
menggunakan buku teks? Jika
ada sebutkan!
bahwa guru perlu memperluas
pendekatan pembelajaran
dengan memanfaatkan sumber
lain. Penggunaan hanya buku
teks dapat membatasi
pengalaman belajar siswa.
Kolaborasi, teknologi, dan
variasi metode dapat
meningkatkan efektivitas
pembelajaran.
Pendidikan kontemporer
menekankan pengembangan
keterampilan abad ke-21,
seperti kolaborasi, komunikasi,
dan pemecahan masalah.
Ilustrasi 2 mencakup aspek
sikap dan keterampilan, sesuai
dengan tuntutan ini,
mempersiapkan peserta didik
kekinian untuk menghadapi
tantangan dunia modern.
Dalam pembelajaran IPA
Pendidikan Kontemporer, guru
dapat memberikan penilaian
komprehensif (Ilustrasi 2)
melibatkan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Misalnya,
mengukur pemahaman konsep,
kolaborasi dalam eksperimen,
serta menilai etika ilmiah.
Pendekatan ini mendukung
persiapan peserta didik untuk
tuntutan abad ke-21.
Kekurangan UbD dengan buku
teks meliputi keterbatasan
variasi sumber belajar.
Kelebihannya adalah struktur
yang jelas dengan fokus pada
tujuan pembelajaran. Namun,

13. Azizah (kelompok Apa kekurangan dari
4) penggunaan buku teks dalam
pembelajaran dengan UbD?
14 Nur Pertanyaan sebaiknya
Fitriana/kelompok diberikan penomoran karena
2 memang terlalu banyak
15 Ukuran font terlalu kecil,
Alfiani / Kelompok
segingga hanya bisa terlihat
5 dari jarang yang sangat dekat
16 Sependapat dengan kelompok
Dwi Kusuma
1 bahwa standar penilaian
Andini/Kelompok 4 tertuang pada permendikbud
No.25 Tahun 2016
bahwasannya aspek yang telah
menjadi objek penilaian yaitu
pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Menurut saya
penilaian tersebut sangat
penting untuk ditetapkan pada
kegiatan pembelajaran untuk
dpat mencapai tujuan
pembelajaran.
17 Bagaimana jika di sekolah
Rahmachika/Kelo
tersebut hanya berpusat pada
mpok 3 buku pegangan saja, akses
intrnet ada tapi siswa tidak
dapat kurang memenuhi
kebutuhan peserta didik
kekinian yang membutuhkan
akses beragam sumber
informasi.
Kekurangan UbD dengan buku
teks meliputi keterbatasan
variasi sumber belajar.
Kelebihannya adalah struktur
yang jelas dengan fokus pada
tujuan pembelajaran. Namun,
dapat kurang memenuhi
kebutuhan peserta didik
kekinian yang membutuhkan
akses beragam sumber
informasi.
Terima kasih atas saran dari
mba Nur fitriana untuk
kedepannya kami akan
menuliskan pertanyaan dengan
diberikan penomoran agar tidak
membingungkan
Terima kasih atas saran dari
mba Alfiani kedepannya kami
akan memperhatikan font nya
agar MMT bisa dibaca dari
jarak yang agak jauh serta
dapat dibaca dengan nyaman.
Terima kasih atas pendapat dari
mba Andini yang setuju dengan
kelompok 1. Karena memang
bahwa untuk standar penilaian
sudah tercakup pada
Permendikbud No.25 Tahun
2016
Tidak menjadi masalah jika
pembelajaran di kelas hanya
berpusat pada buku pegangan
saja dikarenakan peserta didik
 diperbolehkan membawa Hp?
Apakah pembelajaran tersebut
akan mampu membuat siswa
memiliki pengetahuan yang
luas?
18 Selain sumber belajar yang
Embun
bisa di dapat dari buku teks,
Budiarto/Kelompok apa upaya anda untuk
6 memfasilitasi proses
pembelajaran yang efektif
dalam kelas ?
19 Pada penilaian dalam UbD,
Febri
penilaian unjuk kerja
Cahyo/Kelompok 2 berdasarkan keilmuan di buku
teks jarang dilakukan,
mengapa hal itu terjadi? Dan
kapan kita dapat menggunakan
penilaian dari buku teks untuk
penilaian unjuk kinerja?
20 Mengapa pada pertanyaan
Syahnadin/Kelomp
ke-4 bagian “cocok” dikatakan
ok 7 relevan untuk peserta didik
kekinian?
tidak boleh membawa Hp.
Peserta didik akan tetap dapat
mendapatkan pengetahuan
yang luas seiring dengan
kemauannya untuk belajar dan
membaca buku yang menjadi
pegangannya, Selain itu,
walaupun peserta didik tidak
boleh membawa Hp ke sekolah
peserta didik tetap bisa
mengembangkan ilmu
pengetahuannya ketika di
rumah. Peserta didik di rumah
akan tetap dapat mengakses
internet untuk membantu
mengerjakan tugas dari guru
yang susah misalnya. Maka,
dengan adanya internet
tersebut akan membantu dalam
mengerjakan tugas siswa.
Untuk memfasilitasi supaya
pembelajaran tetap efektif yaitu
menerapkan prinsip peserta
didik sebagai peran utama
dalam pembelajaran, dimana
peserta ddik harus dapat aktif di
dalam kelas dan guru hanya
berperan sebagai fasilitator.
Hal itu terjadi karena biasanya
pada buku teks materi yang
diberikan kurang lengkap
sehingga jarang dilakukan
unjuk kerja dengan buku teks.
Kita dapat menggunakan
penilaian unjuk kinerja pada
buku teks yaitu saat magteri
pembelajaran telah selesai
diberikan oleh guru. Dengan hal
itu guru dapat memberikan
asesmen formatif yang
bersumber dari buku teks.
Karena pada saat ini
perkembangan teknologi
sedang gencar-gencarnya
berkembang sangat pesat. Tak
jarang peserta didik yang tidak
mempunyai HP, bahkan hampir

21 Di dalam buku teks terdapat
Syifa/Kelompok 5
banyak informasi dan dapat
memberikan pengalaman luas
kepada peserta didik, namun
terkadang masih terdapat
konteks yang kurang relevan
dengan kognitif pembelajaran.
Bagaimana cara
menyikapinya?
22
Orien/Kelompok 5 Pendekatan seperti apa yang
memfasilitasi akses untuk
beragam sumber
pembelajaran?
23 Apa kekurangan dan kelebihan
Ellen/Kelompok 5
penggunaan buku teks saat
anda melaksanakan PPL 1?
24 Kapan sebaiknya penilaian
Leli/Kelompok 4
unjuk kerja dilakukan? Dan
untuk tipe materi seperti
apakah yang cocok dengan
penilaian tersebut?
25. Wisma Puteri Pada pertanyaan 3 mengapa
Mustika buku teks tidak bisa digunakan
(X902308930) sebagai panduan membaca
Kelompok 6 dan diskusi?
seluruh peserta didik sekarang
memiliki HP masing-masing.
Dengan hal itu maka peserta
didik dapat memanfaatkan
perkembangan teknologi sesuai
dengan fungsinya. Misalnya
dengan adanya internet dapat
membantu peserta didik dalam
mengerjakan tugas yang sulit
yang diberikan oleh guru,
Cara menyikapinya yaitu
peserta didik tetap belajar
menggunakan buku teks,
namun di lain sisi guru bisa
memberikan materi yang lebih
lengkap dan luas lagi yang bisa
bersumber dari buku-buku lain
yang biasanya guru menulis di
papan tulis dan peserta didik
bisa menyalinnya di buku tulis.
Pendekatan TaRL salah
satunya, Pendekatan ini
memfokuskan peserta didik
untuk belajar sesuai dengan
levelnya atau bisa dikatakan
peserta didik belajar sesuai
dengan tingkap
pemahamannya.
Kekurangan: materi kurang
lengkap. Kekurangan: siswa
masih terlalu sulit untuk
memahami isi buku.
Unjuk kinerja sebaiknya
dilakukan ketika semua materi
pembelajaran sudah diberikan
oleh guru.Semua materi cocok
digunakan untuk melakukan
penilaian unuk kinerja.
Buku teks dapat digunakan
sebagai panduan membaca
dan diskusi, tetapi mengandung
risiko keterbatasan variasi dan
perspektif. Terlalu bergantung
pada buku teks dapat
 menghambat keberagaman
pendekatan pembelajaran serta
membatasi ruang bagi siswa
untuk mencari informasi dari
sumber-sumber lain.

Topik 7

No. Nama Pertanyaan/Kritik/Saran Tanggapan

1. Febri Cahyo P Bagaimana sebaiknya dalam Keanggotan Komite Sekolah

(Kelompok 2) memilih anggota komite sesuai PP Nomor 17 Tahun
sekolah? 2010, pasal 197, diatur sebagai
berikut:
Saran :
Masih terdapat typo dalam sub 1. Anggota komite
tentang orangtua/wali, sekolah/madrasah berjumlah
sebaiknya diteliti ulang untuk paling banyak 15 (lima
pengetikannya belas) orang, terdiri atas
unsur:
○ Orang tua/wali peserta didik
paling banyak 50% (lima
puluh persen). Catatan:
orang tua/wali peserta didik
yang dimaksud adalah yang
bersekolah di sekolah yang
bersangkutan.
○ Tokoh masyarakat paling
banyak 30% (tiga puluh
persen). Catatan: tokoh
masyarakat yang dimaksud
adalah tokoh formal dan
informal yang ada di
lingkungan sekolah,
diantaranya: tokoh agama,
tokoh masyarakat, pejabat
pemerintah setempat (RT,
RW, Lurah, Camat, dan
pihak terkait lainnya) serta
alumni.
○ Pakar pendidikan yang
relevan paling banyak 30%
(tiga puluh persen). Catatan:
pakar pendidikan yang
dimaksud adalah
tokoh/pegiat yang memiliki
keahlian dan kepedulian
 terhadap pendidikan. Unsur
ini bisa berasal dari
perguruan tinggi, organisasi
profesi tenaga kependidikan,
LSM, dunia usaha/industri.
2. Masa jabatan keanggotaan
komite sekolah/madrasah
adalah 3 (tiga) tahun dan
dapat dipilih kembali untuk 1
(satu) kali masa jabatan.

2. Nila Diani Saran : Terimakasih atas saran dari

(Kelompok 3) Kata-kata yang berbahasa Nila Diani kelompok 7, saran
inggris bisa dicetak miring dan kami Terima sebagai bahan
lebih teliti dalam penulisan perbaikan untuk tugas yang
karena ditemukan typo akan datang

3. Khofifah kelompok Diantara stakeholder tersebut, Menurut kelompok kami, peran

7 manakah yang memiiki peran
besar dalam
mengimplementasikan UbD
menurut kelompok anda?
Mengapa?
stakeholder dalam
implementasi UbD memiliki
peran yang sama besarnya,
karena apabila berat salah satu
tentu untuk pelaksanaannya
akan terganggu dan akan
mengalami kesenjangan.
Sehingga peran dari
masing-masing stakeholder
akan saling berhubungan dan
mendukung

4. Handika Setya Terdapat typographical error Terimakasih atas informasi

Darma (Kelompok yang sudah diberikan, tugas
4) akan segera kami perbaiki
untuk kelayakan

5. Hafidzi Nur Berapa lama waktu yang Waktu implementasi UbD di

Muhammad dibutuhkan untuk setiap sekolah dapat bervariasi
(X902308822) mengimplementasikan tergantung kompleksitas dan
Kelompok 2 kerangka UbD pada tiap penerimaan staf sekolah.
sekolah?

6. Syifa kelompok 5 Bagaimana orang tua dapat Orang tua termasuk

mendukung pelaksanaan
program pendidikan?
stakeholder eksternal pada
satuan Pendidikan. Orang tua
dapat mendukung program
pendidikan dengan cara yang
banyak seperti
mempercayakan sepenuhnya
kepada sekolah terkait program
 kegiatan yang diadakan,
mempercayakan secara penuh
putra putrinya kepada sekolah
tanpa adanya tuntutan yang
berlebihan, mendukung secara
mental dan materi untuk putra
putrinya

7. Novia Permata Saran : Terimakasih atas saran yang

(Kelompok 6) Pada bagian komite belum diberikan Novia kelompok 6,
menunjukkan solusi saran kami Terima dan akan
pemecahan masalah kami gunakan sebagai
perbaikan tugas kami.

8. Orien Meiyanti Bagaimana cara kemendikbud Kemendikbud dapat

(X902308675) mengimplementasikan mengimplementasikan UbD di
Kelompok 3 kerangka UbD di sekolah? sekolah dengan menyediakan
panduan, pelatihan, dan
dukungan teknis bagi guru.
Kemendikbud juga dapat
menetapkan kebijakan dan
sumber daya untuk
memfasilitasi penerapan UbD
di berbagai tingkat pendidikan.

9. Alfiani (Kelompok Bagaimana cara meningkatkan Menurut kelompok kami

5) pemahaman UbD terhadap berdasarkan atas tuntunan
komite? dosen, stakeholder tidak perlu
menerapkan apa itu UbD,
stakeholder hanya perlu
mendukung penuh guru untuk
menerapkan kerangka UbD
dan mendukung secara materi

10. Alifia (Kelompok 7) Bagaimana jika peran dinas
pendidikan dalam menyediakan
sarana dan prasarana tidak
merata? Apakah pembelajaran
UbD terdapat berjalan dengan
baik?
Dalam situasi tersebut, sekolah
bisa berkoordinasi dengan
dinas pendidikan untuk
mendesak penyediaan sarana
dan prasarana yang merata.
Meskipun demikian,
pembelajaran UbD dapat tetap
berjalan dengan baik jika guru
dan sekolah kreatif
menyesuaikan metode
pembelajaran dengan sumber
daya yang ada.

11. Syahnadin Pertanyaan : Dalam pemilihan komite sudah

(kelompok 7) Bagaimana cara menghadapi diatur oleh permendikbud serta
perbedaan latar belakang dalam pemilihan komite sudah
 komite?
Saran :
Besar kecil judul diperhatikan
pada bagian stakeholder dan
font pada materi juga
diperhatikan. Desain masih
biasa saja. Tolong typo
diperhatikan.
12. Sukmaissita Adakah kriteria pemilihan
(kelompok 3) komite dimana komite sekolah
juga memiliki peran dalam
perkembangan kurikulum
Saran :
Baiknya diberi ilustrasi yang
mendukung
terdapat syarat-syarat khusus
untuk menjadi komite sekolah
sehingga melalui peraturan dan
syarat tersebut akan
meminimalisir perbedaan layar
belakang antar komite sekolah
Terimakasih atas saran yang
diberikan oleh Syahnadin
kelompok 7, saran kami terima
dan akan kami gunakan
sebagai perbaikan tugas kami
Keanggotan Komite Sekolah
sesuai PP Nomor 17 Tahun
2010, pasal 197, diatur sebagai
berikut:
Anggota komite
sekolah/madrasah berjumlah
paling banyak 15 (lima belas)
orang, terdiri atas unsur:
Orang tua/wali peserta didik
paling banyak 50% (lima puluh
persen). Catatan: orang
tua/wali peserta didik yang
dimaksud adalah yang
bersekolah di sekolah yang
bersangkutan.
Tokoh masyarakat paling
banyak 30% (tiga puluh
persen). Catatan: tokoh
masyarakat yang dimaksud
adalah tokoh formal dan
informal yang ada di lingkungan
sekolah, diantaranya: tokoh
agama, tokoh masyarakat,
pejabat pemerintah setempat
(RT, RW, Lurah, Camat, dan
pihak terkait lainnya) serta
alumni.
Pakar pendidikan yang relevan
paling banyak 30% (tiga puluh
persen). Catatan: pakar
pendidikan yang dimaksud
adalah tokoh/pegiat yang
memiliki keahlian dan
kepedulian terhadap
pendidikan. Unsur ini bisa
berasal dari perguruan tinggi,
organisasi profesi tenaga

13. Ferma (kelompok Sejauh ini apakah implementasi
2) dan evaluasi UbD sudah
diterapkan pada semua
stakeholder?
14. Ellen (kelompok 5) Bagaimana langkah agar
komite memahami penerapan
UbD dalam kurikulum
merdeka?
15. Nurfit (kelompok Bagaimana cara/contoh
2) melibatkan orangtua/wali dalam
implementasi UbD?
kependidikan, LSM, dunia
usaha/industri.
Masa jabatan keanggotaan
komite sekolah/madrasah
adalah 3 (tiga) tahun dan dapat
dipilih kembali untuk 1 (satu)
kali masa jabatan
Terimakasih atas saran yang
sudah diberikan, saran akan
kami terima sebagai perbaikan
tugas kelompok kami
Menurut kelompok kami,
implementasi dan evaluasi
sedang diupayakan pada setiap
satuan Pendidikan, karena UbD
terdapat pada kurikulum baru
atau kurikulum merdeka,
sehingga kekurangannya masih
banyak sekali komponen dari
satuan Pendidikan yang belum
mengetahui apa itu UbD. Maka
dari itu pemerintah memberikan
banyak sekali program untuk
guru-guru di Indonesia seperti
program guru penggerak dan
program PPG, dengan
Kegiatan-kegiatan seperti itu
diharapkan tiap-tiap satuan
Pendidikan dapat
mengimplementasikan UbD
dengan baik
Adakan pertemuan khusus
untuk menjelaskan konsep dan
manfaat UbD dalam Kurikulum
Merdeka. Sajikan contoh
penerapan yang konkret dan
relevan dengan pendekatan
kurikulum yang baru, dan
dorong diskusi aktif dengan
anggota komite untuk
membangun pemahaman
bersama.
Orang tua termasuk
stakeholder eksternal pada
satuan Pendidikan. Orang tua

16. Kurni Yanti Menurut kelompok anda, selain
(kelompok 6) sosialisasi kepada
orangtua/wali murid adakah
solusi lain dalam menyamakan
pandangan orangtua terkait
UbD?
17. Imam Setiawan Mengapa siswa termasuk
(kelompok 3) menjadi stakeholder? Apakah
siswa dapat membuat
kebijakan di sekolah?
18. Febinia Annisa R Bagaimana jika sarana dan
(X902308341) prasarana yang diberikan tidak
kelompok 7 merata dan menjangkau setiap
sekolah? Apa solusi yang
mungkin dapat dilakukan
sekolah, apakah terus
menunggu saja?
19. Embun B Berdasarkan pemaparan yang
dapat mendukung program
pendidikan dengan cara yang
banyak seperti
mempercayakan sepenuhnya
kepada sekolah terkait program
kegiatan yang diadakan,
mempercayakan secara penuh
putra putrinya kepada sekolah
tanpa adanya tuntutan yang
berlebihan, mendukung secara
mental dan materi untuk putra
putrinya
Selain sosialisasi, dapat
diadakan workshop atau
pertemuan interaktif antara
guru dan orangtua. Melibatkan
orangtua dalam proses
pengembangan kurikulum dan
menunjukkan manfaat UbD
secara langsung dapat
memperkuat pemahaman dan
dukungan mereka terhadap
pendekatan tersebut.
Siswa termasuk stakeholder
internal yang memiliki peran
untuk mendukung pelaksanaan
UbD di sekolah, jadi siswa
memiliki peran dalam
menyukseskan kegiatan
pembelajaran yang berbasis
UbD dikelas. Jadi siswa bukan
yang membuat kebijakan di
sekolah.
Sekolah dapat melakukan
upaya advokasi ke pemerintah
untuk peningkatan sarana dan
prasarana. Sementara itu,
mereka dapat berkolaborasi
dengan komunitas lokal,
mencari sponsor, atau
memanfaatkan sumber daya
alternatif untuk memenuhi
kebutuhan mendesak dan
meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Salah satu cara yang dapat
 (X902308303) anda lakukan mengenai
kelompok 6 problematika yang dialami
stakeholder dalam penerapan
kerangka UbD dalam sekolah
jika anda dipercaya sebagai
pemangku kepentingan apa hal
yang dilakukan untuk
menyelesaikan tersebut?
20. Eka Datik I Menurut kelompok anda
(X902308292) relevansi program dari
kelompok 3 stakeholder eksternal dan
internal di Indonesia?
21. Leli Nur Menurut kelompok 1, langkah
Rizki/Kelompok 4 apa yang bisa dilakukan oleh
dinas kependidikan untuk
memeratakan guru yang
memahami pemahaman
tentang UbD?
dilakukan adalah dengan
memfasilitasi pelatihan UbD,
memperkuat kolaborasi antara
guru, siswa, dan orang tua,
serta berkomunikasi dengan
stakeholder untuk mendukung
pemahaman dan implementasi
UbD secara efektif.
Stakeholder eksternal, seperti
Kementerian Pendidikan dan
Dinas Pendidikan, dapat
mendukung pengembangan
kurikulum, sementara komite
sekolah dan orang tua/wali
murid dapat memberikan
perspektif kebutuhan lokal dan
mendukung implementasi
program pembelajaran.
Stakeholder internal, seperti
guru dan siswa, merupakan
pelaku utama yang
melaksanakan program,
sehingga dukungan dan
partisipasi aktif mereka krusial
untuk keberhasilan program
pendidikan di Indonesia.
Relevansi antara stakeholder
internal dan eksternal
menciptakan sinergi untuk
peningkatan kualitas
pendidikan.
Menurut kelompok 1, terdapat
beberapa langkah yang dapat
dilakukan oleh dinas
kependidikan untuk
memeratakan guru yang
memahami pemahaman
tentang UbD (Understanding by
Design), yaitu:
1. Mengadakan pelatihan
atau webinar
2. Pemaksimalan sarana dan
prasarana sekolah
sehingga memenuhi
standar sarana dan

22 Mutiara/Kelompok Apakah dalam mengadakan
4 webinar mengenai UbD pada
guru ini membutuhkan waktu
yang lama?
23 Dwi Kusuma Apakah langkah yang dilakukan
Andini/Kelompok 4 komite sebagai stakeholder
untuk memahami tentang UbD?
24 Rahmachika/Kelo Apakah penting oran tua
mpok 3 memehami konsep UbD?
Karena ada orang tua yang
tidak mau ribet ikut kegiatan
sosialisasi yang dirasa itu tidak
penting
prasana agar guru dapat
memaksimalkan
implementasi UbD
3. Melakukan koordinasi
antar MGPM
Dalam hal ini, dinas
kependidikan harus berusaha
untuk menjamin keterlibatan
guru dan tenaga kerja pendidik
yang berkualitas, serta
meningkatkan program
pelatihan guru untuk membantu
mereka dalam mengajar dan
mendidik anak bangsa dengan
efektif dan efisien
Durasi webinar mengenai
Understanding by Design
(UbD) untuk guru dapat
bervariasi tergantung pada
tujuan dan materi yang
disampaikan dalam webinar
tersebut
Kolaborasi dengan pihak
terkait. Dengan melakukan
kolaborasi dengan pihak-pihak
terkait, seperti guru, ahli
kurikulum, atau lembaga
pendidikan lainnya yang telah
berhasil menerapkan UbD.
Dengan berbagi pengalaman
dan pengetahuan, komite dapat
memperdalam pemahaman
mereka tentang UbD
Orang tua memahami konsep
Understanding by Design
(UbD) sangat penting karena
hal ini dapat membantu mereka
memahami pendekatan
pembelajaran yang diterapkan
di sekolah. Dengan memahami

25 Wisma Selain mengadakan pertemuan
Puteri/Kelompok 6 antar dinas pendidikan provinsi
terkait penerapan UbD, apakah
ada kegiatan lain agar
implementasi UbD dapat
sampai ke siswa, orang tua,
maupun masyarakat?
26 Azizah Apa peran komite dalam
Amalia/Kelompok peneran UbD?
4 koordinasi dan kolaborasi
UbD, orang tua dapat lebih
terlibat dalam pendidikan
anak-anak mereka dan
mendukung proses
pembelajaran di rumah. Selain
itu, pemahaman orang tua
tentang UbD juga dapat
memungkinkan mereka untuk
berpartisipasi dalam diskusi
dengan guru-guru mengenai
perencanaan pembelajaran dan
tujuan akhir yang ingin dicapai.
Oleh karena itu, meskipun ada
orang tua yang mungkin
merasa kegiatan sosialisasi
tentang UbD tidak penting,
namun pemahaman mereka
tentang konsep ini dapat
memberikan kontribusi yang
berharga dalam mendukung
pendidikan anak-anak mereka.
Mengadakan sosialisasi. Dinas
pendidikan dapat mengadakan
sosialisasi tentang UbD kepada
siswa, orang tua, dan
masyarakat. Sosialisasi ini
dapat dilakukan melalui
seminar, workshop, atau
pertemuan dengan orang tua
siswa
Komite berperan dalam
antara dinas pendidikan, guru,
dan orang tua untuk
memastikan keberhasilan
penerapan UbD. Hal ini
melibatkan komunikasi yang
transparan dan terbuka, serta
kerjasama dalam
mengembangkan dan
menerapkan kurikulum yang
berbasis UbD. Selain itu komite
juga sebagai Evaluator dan
ajustment. Mereka harus
 memantau pengembangan dan
penerapan kurikulum yang
berbasis UbD, serta membuat
ajustment yang diperlukan
untuk memastikan keberhasilan
pendidikan.

LAMPIRAN

Topik 6 Topik 7