Ilustrasi sebagai sebuah seni rupa yang memiliki peran atau tujuan dalam
menyampaikan suatu maksud tertentu untuk menerangkan peristiwa. Dewasa ini,
Ilustrasi sudah sangat berkembang dan dibuat diberbagai macam media. Remaja
sebagai generasi penerus bangsa harus mempunyai gaya hidup yang sehat dan
Positif. Namun kebanyakan dari meraka saat ini justru terjerumus kedalam
pergaulan bebas. Kampanye terhadap kehidupan positif remaja harusnya lebih di
suarakan. Ilustrasi Pop Art yang mengabil ikon-ikon Pop dan warna-warna yang
cerah dirasa menarik. Analisa terhadap Ilustrasi Pop Art ini bertujuan untuk
mencari tahu bagaimana tata cara dalam pembuatan ilustrasi Pop art. Serta
menganalisa karya Pop art dari seorang Visual Artis KOMA. Metode penelitian
yang di pakai dalam penelitian ini meliputi: (1). Wawancara mendalam dengan
Narasumber.(2). Menganalisa karya Ilustrasi Pop Art untuk kampanye karya
KOMA.(3). Meninjau Ilustrasi Pop Art untuk kampanye karya KOMA dengan
Prinsip-prinsip desain yang ada dan kesesuainnya dengan pesan yang sampaikan
guna menjawab atas permasalahan yang peneliti rumuskan. Hasil yang di
inginkan dari penelitian ini adalah teridentifikasinya unsur-unsur desain yang ada
di Ilustrasi Pop Art Kampanye untuk Remaja dan penyampaian pesan yang tepat
pada setiap kampanyenya.
DAFTAR ISI
Halaman
VI
a) Warna Primer ............................................................ 21
b) Warna Sekunder ....................................................... 21
c) Warna Tersier............................................................ 22
d) Warna Netral ............................................................ 22
D.Gelap-Terang ............................................................. 23
E.Teksture .................................................................... 24
II.2.3 Teori Warna David Webster ........................................... 20
II.2.4 Prinsip-prinsip Desain ..................................................... 24
A.Keseimbangan (Blance) ............................................ 24
B.Tekanan (Emphasis) ................................................. 24
C.Irama (Rhythm) ......................................................... 24
E.Kesatuan (Unity) ........................................................ 25
II.2.5 Kampanye .................................................................... 25
A.Unsur-usur Kampanye .............................................. 25
B.Fungsi Kampanye ...................................................... 26
C.Tujuan Kampanye ..................................................... 26
D.Jenis-jenis Kampanye................................................ 27
E.Media Kampanye....................................................... 28
F.Kampanye Sosial ....................................................... 28
II.2.6 Gaya Hidup Positif........................................................... 29
A.Bentuk-bentuk Gaya Hdidup..................................... 30
B.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Hidup ....... 32
C.Gaya Hidup Negative ................................................ 36
1.Narkoba .................................................................... 36
2.Minuman Alkohol ...................................................... 37
3.Rokok .................................................................... 37
4.Sex Bebas .................................................................. 38
II.2.7 Remaja .................................................................... 39
A.Fase-fase Remaja ...................................................... 40
1.Fase Pueral ................................................................. 40
2.Fase Prapubertas ........................................................ 40
3.Fase Pubertas ............................................................. 42
VI
4.Fase Adolsen .............................................................. 42
II.2.8 Semiotika .................................................................... 43
A.Sejarah Semiotika .................................................................. 44
B.Konsep Semiotika Ferdinand de Saussure ............................ 45
C.Fungsi Semiotika ................................................................... 47
II.2.9 Semiotika Komunikasi Visual .................................................. 47
II.2.10 Tipografi .................................................................... 48
A.Jenis-jenis Font .................................................................... 50
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN................................... 51
III.1 Tujuan Penelitian........................................................................ 51
III.2 Manfaat Penelitian...................................................................... 51
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 53
VI.1 Metode Penelitian....................................................................... 53
BAB V DATA DAN PEMBAHASAN………………… ............................. 55
V.1 Pendekatan Pengumpulan Data .................................................. 54
V.2 Analisa dan Data ........................................................................ 56
A.Profil Narasumber ................................................................. 56
B.Data Dokumentasi.................................................................. 58
C.Objek Penelitian..................................................................... 59
D.Wawancara ........................................................................ 60
E. Analisa Bentuk dan Makna Ilustrasi Pop Art....................... 61
D.Deskripsi Analisis .................................................................. 65
1.Ilustrasi ....................................................................... 65
2. Anlisis Warna ........................................................... 66
3.Analisis Tipografi ....................................................... 67
VI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Vi
DAFTAR TABEL
Halaman
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Ilustrasi banyak di pakai sebagai media untuk menambah daya tarik dari
sebuah novel,artikel, buku cerita, posters dan lain sebagainya. Di dunia yang
semakin berkembang Ilustrasi tumbuh semakin cepat dengan cakupan media yang
sangat luas.
Pop Art sebagai salah satu seni yang sangat berpengaruh di era 60-an hingga
saat ini. berkembang pesat di Amerika Hingga Inggris. Gaya seni Pop Art banyak
mengambil Ikon-ikon populer yang ada di media massa maupun masyarakat.
Serta warna-warna yang kontras yang membuat gaya seni ini cukup menarik
perhatian siapapun yang melihatnya. Para seniman Pop Art yang sangat terkenal
di era awal kemunculan gaya seni Pop Art ini di antaranya Andy Warhol dan Roy
Lichtenstein.
1
pemerintahan yang terkait. Namun sepertinya kampanye-kampanye seperti itu seperti
“numpang lewat” saja dan tidak sama sekali menarik perhatian dari Anak Muda.
2
I.2 Rumusan Masalah
3
Bab II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
Adapun masalah pergaulan anak muda yang bersifat negative yaitu salah
satunya dengan maraknya remaja yang aktif sebagai perokok. Dalam hal ini
peneliti menemukan penelitian yang di lakukan oleh Rizki Septi Nugroho (2017)
”PERILAKU MEROKO SEBAGAI IDENTITAS SOSIAL REMAJA DALAM
PERGAULAN DI SURABAYA” Dari bahasan penelitian bahwa di simpulkan,
lingkungan adalah salah satu faktor yang mendorong seorang remaja untuk
4
menjadi seorang perokok. Faktor itu sangat kuat karena seorang remaja cenderung
mengikuti pergaulan temannya agar ia bisa diterima di lingkungan tersebut.
II.2.1 Ilustrasi
Ilustrasi berasal dari kata latin illustrare yang berarti menerangi atau
memurnikan. Dalam kamus The American Heritage of The English Language,
illustrate mempunyai arti memperjelas atau memberi kejelasan melalui contoh,
analogi atau perbandingan, mendekorasi.ilustrasi adalah seni gambar atau seni
lukis yang dibadikan untuk kepentingan lain, yang memberikan penjelasan atau
mengiringi suatu pengertian, umpanya cerita pendek di majalah1 .
Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing,
lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan
subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Tujuan ilustrasi adalah
untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi
tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah
dicerna.
1
Soedarso (1990:1)
5
Tahun 1920-1950 dunia ilustrasi mengalami kemunduran dengan
berkembangnya teknologi fotografi. Industri majalah juga sempat mengalami
kemunduran dengan adanya televisi. Tahun 1970 ditandai dengan flower
generation, generasi muda saat itu memiliki semangat memberontak, ilustrasi
menjadi lebih bereksperimental, konseptual memiliki bentuk yang lebih ekspresif.
Dengan berkembangnya dunia komputer tahun 1990-an peran ilustrator sempat
mengalami kemunduran dengan adanya stock art .
Pada akhir tahun 1990 menuju tahun 2000 dunia ilustrasi kembali menjadi
populer di dunia desain dan seni rupa. Ilustrator menemukan peran baru di dunia
new media dan animasi. Ilustrator independen yang memiliki ciri khas menjadi
seperti selebriti di dunia seni rupa dan desain. Banyak ilustrator tersebut
bekerjasama dengan industri menghasilkan produk-produk yang eksklusif. Julian
Opie, James Jean merupakan beberapa nama ilustrator yang cukup dikenal karena
karakter visualnya. Julian Opie dikenal dengan gaya ilustrasi digital sederhana.
Ilustrasinya menggambarkan profil orangorang. Berawal dari mengerjakan
ilustrasi untuk cover musik sampai menjadi representasi seniman dalam
kampanye produk rokok. James Jean mengawali kariernya di industri komik.
Karakter ilustrasinya dengan tema romantik menjadi artwork untuk produk
parfum Chanel. Dunia ilustrasi akan terus berkembang dengan banyak
bermunculan ilustrator muda, perkembangan teknologi dan mediayang
memberikan ruang yang luas bagi dunia ilustrasi.
6
Di Eropa, seniman pada masa keemasan dipengaruhi oleh kelompok Pre-
Raphaelite dan gerakan-gerakan yang berorientasi kepada desain seperti Arts and
Crafts Movement, Art Nouveau, dan Les Nabis. Contohnya Walter
Crane, Edmund Dulac, Aubrey Beardsley, Arthur Rackham dan Kay Nielsen.
B. Fungsi Ilustrasi
Ilustrasi sebagai sebuah seni rupa yang memiliki peran atau tujuan dalam
menyampaikan suatu maksud tertentu untuk menerangkan peristiwa.
Demikian pula bahwa ilustrasi memiliki fungsi yang penting dalam
perkembangan dunia ilustrasi sampai sekarang. Fungsi ilustrasi inilah yang
menjadi perjalanan sejarah dan akan semakin berkembang demi sebuah
perkembangan seni. Adapun fungsi ilustrasi sebagai berikut..
Menarik perhatian orang. Sebuah buku ataupun majalah yang tidak disertai
dengan gambar ataupun gambar yang kurang menarik, akan hambar dan
kurang mengundang minat pembaca. Namun jika disertai dengan sebuah
ilustrasi, maka akan semakin mengundang minat baca.
Memudahkan untuk memahami suatu keterangan atau penjelasan sebuah
tulisan. Dengan adanya ilustrasi tersebut, memudahkan setiap orang
ataupun pembaca dalam memahami bacaan atau sesuatu itu. Tidak sedikit,
dari berbagai hal yang tertuliskan dapat kita pahami secara menyeluruh,
dan terkadang ilustrasi menempatkan posisi sebagai bentuk pemahaman
dan penjelasan serta sebuah peristiwa dalam contoh yang sederhana.
Sebagai saranan dalam mengungkapkan pengalaman terhadap suatu
kejadian yang diekspresikan dalam sebuah gambar.
7
Memberikan gambaran yang singkat terkait isi sebuah tulisan ataupun
cerita yang disampaikan.
Sebagai nilai keindahan dalam perwajahan.
C. Tujuan Ilustrasi
2
Putra dan Lakoro (2012: 2)
3
(Arifin dan Kusrianto, 2009:70)
8
D. Jenis- jenis Ilustrasi
a) Ilustrasi Naturalis
b) Ilustrasi Dekoratif
9
Gambar Ilustrasi Dekoratif adalah gambar yang berfungsi untuk menghiasi
sesuatu dengan bentuk yang disederhanakan atau dilebih-lebihkan dengan gaya
tertentu. Ilustrasi dekoratif biasanya menggunakan bentuk-bentuk yang di ulang.
c) Ilustrasi Kartun
Gambar Kartun adalah gambar yang memiliki bentuk yang lucu atau
mempunyai ciri khas tertentu. Biasanya gambar kartun banyak menghiasi majalah
anak-anak komik, dan cerita bergambar.
10
d) Ilustrasi Karikatur
e) Cerita Bergambar
11
Cerita Bergambar (Cergam) adalah sejenis komik atau gambar yang diberi
teks. Teknik gambar yang dibuat atas dasar cerita dengan sudut pandang yang
menarik.
g) Ilustrasi Khayalan.
12
Ilustrasi Khayalan. Ilustrasi khayalan adalah gambar hasil pengolahan
daya cipta secara imajinatif (khayal). Cara penggambarannya misalnya banyak
ditemukan pada ilustrasi cerita, novel, komik dan juga roman.
Pop Art merupakan kependekan dari Populer Art yang di cetuskan oleh
kritikus Inggris Lawrance Alloway untuk menemai gerakan seni rupa di ingris
yang bergerak pada tahun 1954-1995 yang menamai dirinya Independence
Group4 .
4
(Soedarso Sp, 1000:155).
13
populasi penduduk yang menginjak usia remaja dan dewasa awal tercatat
sebagai pertumbuhan populasi terbesar dalam sejarah. Situasi ini
kemudian memunculkan sebuah fenomena yang disebut Youthquake.
Sebuah fenomena yang di dalamnya sarat dengan gelombang pencarian
identitas diri kaum muda pada masa itu. Tiga ciri utama yang menonjol
dari fenomena ini adalah, (1) Resentment, penolakan terhadap nilai/ norma
yang dianggap kaku, otoriter, dan dekaden; (2) Reaction, berupa reaksi
terhadap segala bentuk kesewenangan dan kemapanan; (3) Rebelliousness,
berupa aksi pembe-rontakan5 .Melalui fenomena ini, kaum muda yang
umumnya berasal dari kelas menengah, mencoba menentukan aturan dan
nilai- nilai sendiri yang mereka anggap benar.
Popular Art atau sering disingkat menjadi Pop Art adalah sebuah
gerakan seni yang keha-dirannya banyak dipengaruhi oleh gejala-gejala
budaya populer yang terjadi di masyarakat. Pop Art memandang budaya
populer yang bersifat komersial sebagai materi mentah yang dapat di-
jadikan sumber ide dalam penciptaan karya seni. Berangkat dari
pandangan ini, maka karya-karya Pop Art banyak mengangkat ikon-ikon
yang kerap muncul di media massa atau masyarakat, seperti komik, iklan,
selebriti, dan sebagainya. Berbagai ikon yang ada tersebut kemudian di-
olah dan divisualkan di dalam kanvas ataupun seni grafis6 .Karya-karya
seni pada era Pop Art umumnya berusaha mengangkat berbagai tema
dalam kehidupan sehari-hari yang seringkali diabaikan atau terlupakan
begitu saja7 .Tema-tema yang terkesan remeh tersebut kemudian diolah
secara visual sehingga mewujud dalam bentuk baru yang seringkali tampil
secara nakal dan mengejutkan.
Dalam konsep Pop Art, kaidah seni dan keindahan yang lazim
seakan-akan dijungkirbalikkan. Lebih jauh mereka menyatakan, bahwa
nilai keindahan yang manusiawi sejatinya terletak pada berbagai bentuk
budaya yang hidup dan berkembang di masyarakat, seperti : iklan, televisi,
musik pop, komik, dan sebagainya. Dalam kacamata Pop Art, modernisme
5
(Sunarya, t.t : 75).
6
(Susanto, 2002 : 89).
7
(Iswidayati, 2008).
14
dianggap tidak sepenuhnya berhasil menjawab persoalan sosial maupun
budaya8 .
Dilihat dari bahasa rupa yang diusungnya, karya seni Pop Art
sedikit banyak dipengaruhi oleh perlawanan estetika kaum Dadaisme,
Surealisme, dan Seni Optic (Optical Art), hal ini diantaranya bisa diamati
pada tampilan warna dan garis. Pop Art memang tidak menawarkan gaya
tunggal yang dominan, namun ciri inovasi kreatif yang cukup khas pada
era Pop Art ini terletak pada semangat kebebasan, kesegeraan (instant),
dan pake buang (expendable).
Dalam seni Pop Art banyak sekali mengambil simbol-simbol dan gaya
visual yang berasal dari media massa yang populer seperti majalah, iklan, telivisi,
dan komik.
8
“Angga Kusuma Dawami ”Pop art di Indonesia”, jurnal desain,vol. 04 No.03,Mei 2017 hal. 145.
15
Warna-warna dominan yang digunakan oleh seniman Pop Art
berwarna kuning, merah dan biru. Warna-warna yang digunakan adalah
hidup. Berbeda dengan gerakan seni lainnya, warna Pop Art itu tidak
mencerminkan sensasi batin seniman ‘dari dunia. Sebaliknya, warna-
warna ini mengacu pada budaya populer. Budaya yang diilhami Amerika
seniman Andy Warhol untuk bereksperimen dengan teknik seperti
pencetakan silkscreen, yang merupakan teknik yang sangat populer
digunakan untuk produksi massal.
karya seni Pop Art adalah garis yang jelas dan representasi simbol,
orang dan benda-benda yang ditemukan dalam budaya populer dan cat
yang tajam. Gerakan Pop Art menggantikan, unsur-unsur destruktif satir
dan anarkis dari gerakan Dada (gerakan berkonsentrasi pada anti-perang
politik dan menolak standar yang berlaku dalam seni dengan menciptakan
anti-karya seni budaya dengan memiliki penghormatan terhadap
konsumerisme dan budaya massa.
Berikut adalah seniman Pop Art yang menjadi awal pergerakan seni pop
art Dunia
1. Andy Warhol
16
Andy Warhol merupakan seniman Pop yang paling terkenal. Ia memulai
kariernya sebagai seniman iklan, kemudian beralih ke seni rupa murni. Ia
menggunakan budaya populer dan dunia periklanan sebagai sumber tema
karyanya. Gambar objek-objek yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari, tetapi jarang mendapat perhatian oleh masyarakat, diangkat secara serius
sebagai karya seni rupa yang penting.
2. Roy Linchstein
17
berusaha mentransformasikan gambar komik menjadi karya seni rupa yang lebih
berharga, dengan mengubah dan mengembangkan komposisinya. Lichtenstein
juga menerapkan proses mekanik dalam seni periklanan.
3. Tom Wasselman
Tom Wesselman adalah juga seniman yang berkarya dalam gaya Pop Art
yang dingin. Seperti Warhol dan Lichtenstein, ia juga berusaha menyembunyikan
teknik manualnya dalam peros melukis. Salah satu karyanya yang terkenal berupa
karya serial yang disebut Wesselmann sebagai The Great American Nude. Dalam
karya ini figur-figur wanita telanjang tanpa wajah digambarkan dalam bentuk
datar dan impersonal.
A. Garis (Line)
garis merupakan suatu bentuk yang berukuran kecil tetapi
9
memanjang . Secara sederhana, garis dapat di maknai sebagai jejak dari
9
S Sadjiman Ebdi Sanyoto (2009: 96)
18
suatu benda.ketika menggoreskan alat tulis atau menggerakan mouse
komputer, dan gerakan itu mi maceninggakan jejak, maka jejak tersebut
bisa disebut garis. Garis tidak memiliki kedalaman (depth), hanya
memiliki ketebalan dan panjang. Oleh karena itu, garis disebut elemen satu
dimensi.
Wujud garis sangat bervariasi, memanfaatkanya sesuai kebetuhan
dan citra yang di inginkan. Garis lurus mempunyai kesan kaku dan formal.
Garis lengkung memberikan kesan lembut dan luwes. Garis zigzag
terkesan keras dan dinamis. Garis tak beraturan punya kesan fleksibel dan
tidak normal. Berbagai macam gambar tersebut dapat anda gunakan untuk
mempersentasikan citra produk, jasa, korporasi atau organisasi10 .
Arah garis juga dapat di atur sesuai dengan mood dan arah citra
yang di inginkan. Garis garis horizontal memilki kesan pasif, tenang, dan
damai, sedangkan garis-garis vertikal memiliki kesan stabil, gagah, dan
elegan, sementara garis-garis diagonal memiliki kesan aktif, dinamis,
bergerak, dan menarik perhatian.
Penggunaan garis dalam desain komunika visual berbeda fungsi
garis pada gambar teknik dan gambar kerja. Desain komunikasi visual
tidak terikat pada aturan atau ketentuan dalam pemakaian garis. Anda
bahkan tidak harus menggunakan garis bila memanag tidak perlu. Garis
adalah elemen visual yang dapat dipakai dimana saja dengan tujuan
memperjelas dan mempermudah pembaca. Bisa juga sebagai fantasi visual
agar pembaca terkesan dengan desain yang telah dibuat. Garis sering
dipakai di tepi halaman sebagai margin, sebagai pembatas kolom,
pembingkai foto (frame), atau sekedar pengisi bidang kosong.
Garis dalam pemahaman semiotika, memiliki arti lebih luas lagi,
tidak selalu yang tergores di atas kertas. Deretan tiang lampu, kerangka
jembatan, kolom-kolom arsitektur, dan deretan pohon di hutan, juga dapat
dimaknai sebagai garis. Dengan demikian, desain komunikasi visual
10
Rakhmat Supriyono,Desain Komunikasi Visual teori dan aplikasi (Yogyakarta:Penerbit
ANDI,2010), hal. 58
19
memiliki media tak terbatas. Kondisi dan situasi lingkunagan dapat anda
respons sebagai media
B. Bidang (Shape)
Bidang adalah bentuk raut pipih datar sejajar dengan dimensi
panjang dan lebar serta menutup permukaan. Bentuk-bentuk yang pipih
atau gepeng seperti, tripleks, kertas, karton, seng, papan tulis dan bidang
lainnya11 .Bidang dapat dalam bentuk geometris. (lingkaran, segitiga,
segiempat, elips, setengah lingkaran, dan lain sebagainya) dan bentuk-
bentuk yang tidak beraturan. Bidang geometris memiliki kesan formal.
Sebaliknya, bidang bidang non-geometris atau bidang tak beraturan
memiliki kesan tidak formal, santai, dan dinamis.
Pengertian bidang dalam desain grafis tidak sebatas itu. Area
kosong di antara elemen-elemen visual Space yang mengelilingi foto , bisa
pula di sebut sebagai bidang.bidang kosong (blank space) bahakan bisa
dianggap sebagai elemen desain, seperti halnya garis, warna, bentuk dan
sebagainya.
Sama seperti garis, pemerian bidang kosong di maksudkan untuk
menambah kenyamanan membaca (legibility) dan meninimbulkan minat
atau gairah membaca. Secara visual, teks atau ilustrasi yang di kelilingi
bidang kosong akan lebih nyaman dilihat dan tampak lebih menonjol12 .
C. Warna (color)
11
.(sadjiman ebdi sanyoto, (2005:117)
12
Rakhmat Supriyono,Desain Komunikasi Visual teori dan aplikasi (Yogyakarta:Penerbit
ANDI,2010), hal. 68
20
Warna termasuk salah satu unsur keindahan dalam seni dan desain selain
unsur-unsur visual yang lain13 .
1. Pembagian warna
a) Warna primer
Sumber: http://www.sebutkan.com/2016/05/sebutkan-warna-primer.ht ml
13
(Sulasmi Darma Prawira, 1989: 4).
21
b) Warna sekunder
Sumber: https://h2emcolorwheel.weebly.com/secondary-colors.html
c) Warna tersier
Sumber: https://color-wheel-artist.com/primary-colors/
22
pencampuran warna kuning dan jingga. Warna coklat merupakan
campuran dari ketiga warna merah, kuning dan biru.
d) Warna netral
Sumber:https://ron-t.com/grayscale.php
D. Gelap-terang (value)
23
E. Teksture (texture)
Ada beberapa jurus layout dalam ilmu desain komunikasi visual yang
sering disebut prinsip-prinsip desain. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai
berikut :
A. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan atau balance adalah pembagian sama berat, baik
secara visual maupun optik. Komposisi desain dapat dikatakan seimbang
apabila objek dibagian kiri dan kanan terkesan sama berat16 .
B. Tekanan (emphasis)
Informasi yang di anggap paling penting untuk disampaikan harus
ditonjolkan dengan visualisasi yang kuat. Penekanan atau penonjolan ini
dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain, dengan menggunakan
warna mencolok, ukuran foto atau ilustrasi yang dibuat lebih besar,
menggunakan huruf san serif yang besar, arah diagonal, dan dibuat beda
dari elemen-elemen lain. Informasi yang dianggap paling penting harus
merebut perhatian pertama kali audiens17 .
14
I Made Suparta, 2010: 01).
15
Rakhmat Supriyono,Desain Komunikasi Visual teori dan aplikasi (Yogyakarta:Penerbit
ANDI,2010), hal. 81
16
Rakhmat Supriyono,Desain Komunikasi Visual teori dan aplikasi (Yogyakarta:Penerbit
ANDI,2010), hal. 87
17
Rakhmat Supriyono,Desain Komunikasi Visual teori dan aplikasi (Yogyakarta:Penerbit
ANDI,2010), hal. 89
24
C. Irama (rhythm)
Irama adalah pola layout yang dibuat dengan cara menyusun visual
secara berulang-ulang. Irama visual dalma desain dapat berupa repetisi dan
variasi. Repetisi adalah penyusunan elemen berulang kai secara konsisiten.
Sementara, itu variasi adalah perulangan elemen visual disertai perubahan
bentuk, ukuran, atau posisi
D. Kesatuan (unity)
Jurus pungkasan dari desain komunikasi visual adalah kesatuan.
Desain dapat dikatakan menyatu apabila secara keseluruhan tampak
harmonis. Ada kesatuan antara tipografi, ilustrasi, warna dan unsur-unsur
desain lainya. Menciptakan kesatuan pada desain yang hanya mempunyai
satu muka, seperti poster, dan iklan, relatif lebih mudah dibandingkan
dalam bentuk buku atau folder yang memilki beberapa halaman.
II.2.5 Kampanye
A. Unsur-unsur Kampanye
18
Leslie B. Snyder (Dalam Gudykunst dan Mody, 2002)
25
Mengacu pada definisi kampanye di atas, maka semua kegiatan
kampanye ini harus memiliki empat unsur berikut:
B. Fungsi Kampanye
C. Tujuan Kampanye
26
Beberapa contoh kampanye yang ada di masyarakat adalah:
27
E. Media Kampanye
Sumber:https://ayuprint.co.id/contoh-poster-kesehatan-tentang-anti-rokok-no-smoking/
28
komersil. Tujuan dari kampanye Sosial adalah untuk menumbuhkan kesadaran
masyarakat akan gejala-gejala sosialyang sedang terjadi.
berbagai bentuk (hal ini dapat berakibat positif dan negatif, dengan
munculnya geng-geng antar remaja, biasanya bermula dari lingkungan sekolah,
tempat di mana mereka berinteraksi dengan teman sebaya).
19
Lukman;1996:437).
20
Plummer (1983)
29
Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan
dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan
diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya.Gaya hidup
menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia 21 .
Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan
bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting orang
pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang pikirkan tentang diri
sendiri dan dunia di sekitar (opini). Gaya hidup adalah perilaku seseorang yang
ditunjukkan dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan
citra diri untuk merefleksikan status sosialnya.
21
Kotler (2002, p. 192)
22
Chaney (dalam Idi Subandy,1997)
30
globalisasi informasi seperti sekarang ini, yang berperan besar dalam
membentuk budaya citra (image culture) dan budaya cita rasa (taste
culture) adalah gempuran iklan yang menawarkan gaya visual yang
kadang-kadang mempesona dan memabukkan. Iklan merepresentasikan
gaya hidup dengan menanamkan secara halus (subtle) arti pentingnya citra
diri untuk tampil di muka publik. Iklan juga perlahan tapi pasti
mempengaruhi pilihan cita rasa yang kita buat.
31
menentukan pilihannya secara bertanggung jawab, serta menimbulkan
inovasi- inovasi yang kreatif untuk menunjang kemandirian tersebut.
Gaya hidup hedonis adalah suatu pola hidup yang aktivitasnya untuk
mencari kesenangan , seperti lebih banyak menghabiskan waktu diluar
rumah, lebih banyak bermain, senang pada keramaian kota, senang
membeli barang mahal yang disenanginya, serta selalu ingin menjadi pusat
perhatian.
23
Amstrong (dalam Nugraheni, 2003 )
32
a. Sikap
Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang
dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek
yang diorganisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi secara
langsung pada perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat dipengaruhi
oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan sosialnya.
c. Kepribadian
Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan
cara berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap
individu.
d. Konsep diri
Faktor lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep
diri. Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk
menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan image
merek. Bagaimana individu memandang dirinya akan mempengaruhi
minat terhadap suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian
akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi permasalahan
hidupnya, karena konsep diri merupakan frame of reference yang menjadi
awal perilaku.
e. Motif
33
Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa
aman dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang
motif. Jika motif seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar
maka akan membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya
hidup hedonis.
f. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan
menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambar yang
berarti mengenai dunia.
a. Kelompok referensi
Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan
pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku
seseorang. Kelompok yang memberikan pengaruh langsung adalah
kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya dan saling
berinteraksi, sedangkan kelompok yang memberi pengaruh tidak
langsung adalah kelompok dimana individu tidak menjadi anggota
didalam kelompok tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut akan
menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu.
b. Keluarga
Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam
pembentukan sikap dan perilaku individu.Hal ini karena pola asuh
orang tua akan membentuk kebiasaan anak yang secara tidak
langsung mempengaruhi pola hidupnya.
c. Kelas sosial
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen
dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam
34
sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang itu
memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama. Ada dua unsur
pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalam masyarakat,
yaitu kedudukan (status) dan peranan. Kedudukan sosial artinya
tempat seseorang dalam lingkungan pergaulan, prestise hak-haknya
serta kewajibannya. Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh
seseorang dengan usaha yang sengaja maupun diperoleh karena
kelahiran. Peranan merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan.
Apabila individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai
dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan.
d. Kebudayaan
Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan
yang diperoleh individu sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan
terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku
yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan
bertindak.
35
pencapaian prestasi. Dengan demikian, pemasar dapat dengan lebih jelas
mengarahkan mereknya ke gaya hidup orang yang berprestasi.
1. Narkoba
Narkoba adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman ataubukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunanatau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeridan dapat menimbulkan ketergantungan24 .
24
Jackobus (2005)
36
f) Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan
serta menjalani kehidupan yang dilarang oleh ajaran agamanya.
2. Minuman Alkohol
. minuman keras adalah minum-minuman beralkohol yang dapat
menyebabkan si peminum mabuk dan hilang kesadarannya. Minuman
beralkohol ini dapat merusak pikiran, sehingga orang menjadi tidak
sewajarnya atau tidak normal.Di pergaulan remaja alkohol sudah menjadi
santapan wajib25 . biasanya di acara ulang tahun, pesta, atau perayaan lainya.
Hal ini cukup memprihatinkan di lihat dari banyak sekali dampak dari
alkohol tersebut antara lain:
a) Keracunan alkohol
c) Kerusakan hati
e) Pertumbuhan terhambat
f) Kecanduan alkohol
3. Rokok
Berdasarkan data dari Kesehatan Kementerian RI, hampir 80%
dari total perokok di Indonesia mulai merokok ketika usianya belum
mencapai 19 tahun26 .Kelompok usia yang paling banyak merokok di
Indonesia adalah usia 15-19 tahun. Pengertian rokok menurut Sunarno
adalah termasuk narkoba jenis zat adiktif, karena seorang perokok
biasanya ketagihan. Zat yang terkandung didalam rokok menjadi penyebab
orang merasa ketagihan. Zat tersebut yaitu nikotin. Orang yang merokok
25
Asep Subhi & Ahmad Taufik (2004: 103)
26
Sunarno (2008:45)
37
seringkali merasa nikmat dan nyaman dan juga bisa meningkatkan
produktivitas. Tetapi apabila mereka tidak merokok maka akan merasa
loyo, tidak produktif, tidak berdaya dan lemas.
Kebiasaan merokok diketahui menyebabkan sebanyak 6 juta
orang meninggal setiap tahunnya di dunia. Bahkan diperkirakan pada
tahun 2030, angka kematian yang disebabkan oleh kebiasaan merokok
mencapai 10 juta jiwa setiap tahunnya. Menurut WHO, Indonesia adalah
negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan
India.
Adapun bahaya rokok bagi remaja antara lain :
3. Kerusakan gigi
4. Sex bebas
38
Selain itu tujuan seks adalah sebagai sarana untuk memperoleh
kepuasan dan relaksasi dalam kehidupan (bagi manusia). Hubungan seks
yang dilakukan diluar pernikahan disebut seks bebas (free sex).
1. Penyakit kelamin
2. Tercemarnya nama baik keluarga
3. Damapak pada prestasi dan pendidikan sekolah
4. Berdosa
5. Mental tidak stabil
6. Munculnya sikap hedonisme
7. Kurangnya rasa percaya diri
II.2.7 Remaja
27
Kartono (2009: 225)
28
Desmita (2005)
39
Menurut Siti Sundari masa remaja adalah peralihan dari masa anak
dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek fungsi untuk
memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai
dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria .
1. Fase Pueral
Pueral, dari kata ”puer” artinya anak besar. Masa pueral merupakan
masa akhir dari masa anak sekolah. Puer adalah anak yang tidak suka lagi
diperlakukan sebagai anak tetapi ia belum termasuk golongan orang dewasa.
Perkembangan jasmani: tidak banyak yang kita ketahui tentang
perkembangan jasmani ini karena masa pueral dialami dalam tempo yang
singkat. Anak laki-laki merasa badannya bertambah kuat dari keadaannya
dimasa masa yang lalu. Pertambahan kekuatan itu diikuti tanda-tanda lebih
berani, senang beramai-ramai, suka mengganggu orang lain, menimbulkan
perselisihan dan perkelahian. Sebagian besar sifat-sifat yang tampak pada
anak laki-laki itu tidak begitu jelas kelihatan pada anak perempuan. Suatu
keistimewaan pada anak-anak perempuan ialah mereka suka tertawa riuh dan
gembira sekali.
Dalam masa pueral perasaan harga diri bertambah kuat, keberanian
melewati batas, suka menyombongkan diri, sering bertindak tidak sopan, dan
gemar akan pengalaman yang luar biasa.
2. Fase Prapubertas
40
Sebenarnya prapubertas masih termasuk kedalam masa peralihan.
Masa ini dialami anak perempuan lebih singkat daripada lamanya dialami
anak laki-laki. Kedua jenis berangsur-angsur melepaskan dirinya dari
ikatan orang tuanya untuk memungkinkan mereka dapat bertindak dan
berpikir lebih bebas. Andaikan mereka tidak dapat melepaskan dirinya dari
keterikatan itu dan merasa kemerdekaannya terancam, ada kemungkinan
mereka akan berontak atau sekurang-kurangnya tidak mau nengikuti
peritah, tidak tunduk kepada peraturan. Bila sudah sampai pada menentang
orang tua dan lingkungannya, hal ini dapat mempersukar guru dalam
melaksanakan tugasnya.
41
Dalam masa negatif mudah terjadi pelanggaran moral, khususnya
bagi mereka yang pendidikannya kurang baik dan lingkungannya tidak
turut mencegah keadaan yang kurang baik itu. Dalam keadaan seperti
inilah mereka membutuhkan bimbingan agar dapat mengerti tentang
keadaan dan tingkah lakunya. Charlotte Buhler menggambarkan keadaan
prapuber itu dengan kata-kata: ”saya sanagt bermuram hati, tetapi saya tak
tahu apa sebabnya.”
3. Fase Pubertas
4. Fase Adolesen
42
II.2.8 Semiotika
A. Sejarah Semiotika
Istilah semiotika secara etimologis berasal dari kata Yunani semeion yang
berarti “ tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar
konvesi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat mewakili sesuatu yang lain. Dan
secara terminologis, semiotika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
sederetan luas obyek-obyek, peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda 29 .
Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda.
Tanda-tanda adalah perangkat yang dipakai dalam upaya berusaha mencari jalan
di kehidupan ini, di tengah-tengah manusia dan bersama dengan manusia.
Semiotika, atau dalam istilah Barthes, semiologi pada dasarnya hendak
mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things).
Memaknai (to signify) dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan
mengkomunikasikan (to communicate). Memaknai berarti bahwa obyek-obyek
tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana obyek-obyek itu hendak
berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem berstruktur dari tand30 .
29
( Eco, 1979 dalam Sobur, 2001 )
30
(Barthes, 1988:179)
43
pun dapat dipandang sebagai fenomena arbiter dan konvensional seperti mode,
upacara, kepercayaan dan lain -lainya.
Jika ditinjau dari segi linguistik yang merupakan dasar dari konsep
semiologi Saussure, perumpamaannya bisa dianalogikan dengan kata dan benda
“pintu”. Pintu secara signifiant merupakan komponen dari kumpulan huruf yaitu
p-i-n-t-u, sedangkan secara signifie dapat dipahami sebagai sesuatu yang
menghubungkan satu ruang dengan ruang lain. Kombinasi
dari signifiant dan signifie ini yang kemudian membentuk tanda atas “pintu”,
bukan sekedar benda mati yang digunakan oleh manusia.
Konsep kedua adalah aspek dalam bahasa yang dibagi oleh Saussure
menjadi dua yaitu langue dan parole. Langue adalah sistem bahasa dan sistem
abstrak yang digunakan secara kolektif seolah disepakati bersama oleh semua
pengguna bahasa, serta menjadi panduan dalam praktik berbahasa dalam suatu
masyarakat.
31
Alex Sobur,Semeotika Komunikasi (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2003), hal. 46
44
Sedangkan parole adalah praktik berbahasa dan bentuk ujaran individu
dalam masyarakat pada satu waktu atau saat tertentu.
45
Sedangkan, associative/paradigmatic menjelaskan hubungan antar unsur
dalam suatu tuturan yang tidak terdapat pada tuturan lain yang
bersangkutan, yang mana terlihat nampak dalam bahasa namun tidak
muncul dalam susunan kalimat.
C. Fungsi Semiotika
46
simbol melibatkan tiga unsur:pertama, simbol itu sendiri. Kedua, satu rujukam
atau lebih. Ketiga, hubungan antar simbol dengan rujukan. Semuanya itu
merupakan dasar bagi keseluruhan makna simbolik. Sementara itu, simbol sendiri
meliputi apapun yang dapat kita rasakan dan kita alami32 .
Meskipun fungsi utamanya adalah fungsi komunikasi, tetapi bentuk-
bentuk komunikasi visual juga mempunyai fungsi signifikasi (signification), yaitu
fungsi dalam menyampaikan sebuah konsep, isi atau makna. Ini berbeda dengan
bidang lain, seperti seni rupa (khususnya seni rupa moderen) yang tidak
mempunyai fungsi khusus komunikasi seperti itu, akan tetapi ia memiliki fungsi
sigifikasi. Fungsi signifikasi adalah fungsi dimana penanda (signifer) yang
bersifat konkrit dimuati dengan konsep-konsep abstrak, atau makna, yang secara
umum di sebut petanda (signifed). Dapat dikatakan di sini, bahwa meskipun
semua muatan komunikasi dari bentuk-bentuk komunikasi visual ditiadakan, ia
sebenarnya masih mempunyai muatan signifikasi, yaitu muatan makna.
Obyek utama dari komunikasi visual adalah elemen-elemen visual, yaitu
garis, bidang, ruang, warna, bentuk dan tekstur, akan tetapi pada
perkembanganya, desain komunikasi visual juga melibatkan elemen-elemen non
visual, seperti tulisan, bunyi, atau bahasa verbal. Desain Komunikasi Visual dapat
dipahami sebagai salah satu upaya pemecahan masalah (komunikasi,komunikasi
visual) untuk menghasilkan suatu desain yang paling baru di antara desain yang
baru33 .
Elemen-elemen yang berperan dalam komunikasi visual yang mutakhir,
khususnya dalam media komunikasi elektronik, adalah kombinasi antara elemen-
elemen visual, suara, bunyi dan tulisan.
II.2.10 Tipografi
32
spradley (1997:121)
33
Sumbo Tinarbuko,Semeotika Komunikasi Visual,(Yogyakarta:JALASUTRA,2008), hal. 31
34
(Danton Sihombing, 2017:164)
47
kandungan nilai fungsional dan estetikanya, huruf memiliki potensi untuk
menghadirkan ekspresi yang tersirat dalam sebuah desain tipografi.
d) Huruf berwarna
Cara membedakan teks dapat menggunakan warna, meskipun tidak sekuat
bold.Penggunaan teks warna harus memperhatikan ilmu tentang warna.
48
e) Huruf capital
Huruf kapital dapat diartikan sebagai perintah atau amarah.
A. Jenis Font
a) Sans Serif
Jenis huruf Serif adalah huruf yang memiliki garis-garis kecil yang berdiri
horizontal pada badan huruf. Garis-garis kecil ini biasa disebut
juga counterstroke. Counterstroke inilah yang membuat jenis huruf serif lebih
mudah dibaca karena garis tersebut membantu menuntun mata pembaca melalui
suatu garis teks. Sangat cocok digunakan untuk teks content atau isi. Contoh font
yang dapat dikelompokkan pada jenis huruf serif adalah : Times New Roman,
Garamond, Book Antiqua, Palatino Linotype, Bookman Old Style, Calisto MT,
Dutch, Euro Roman, Georgia, Pan Roman, Romantic, Souevenir, dan lain-lain.
b) Serif
enis huruf sans serif adalah jenis huruf yang tidak memiliki garis-garis kecil
dan bersifat solid. Jenis huruf seperti ini lebih tegas, bersifat fungsional dan lebih
modern. Contoh font yang digolongkan kepada sans serif adalah : Arial, Futura,
Avant Garde, Bitstream Vera Sans,Century Gothic dan lain sebagainya.
49
BAB III
50
Penelitian ini diharapkan mampu menambahkan wawasan desain
dan menjadi referensi bisnis desain.
51
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
35
Sarwono dan Lubis (2007: 110)
36
(Mulyana, 2007: 5 )
52
nama KOMA, yang berjudul “STAY TRUE” yang telah di posting di akun Sosial
Media Instagram miliknya.
37
Singarimbun (1989:4)
53
BAB V
DATA DAN PEMBAHASAN
38
Lexy J Moleong (1991:135)
54
IV.2 Analisa dan Data
Umur : 29 Tahun
Email : komaindo@hotmail.co.id
55
B. Data Dokumentasi
56
Gambar 5.4 Situasi setelah wawancara
Sumber: Dokumentasi Pribadi
C. Objek Penelitian
Objek kajian dalam penelitian ini adalah deskripsi dari analisis visual
Ilustrasi Pop Art “STAY TRUE”.
57
Judul : “STAY TRUE”
Media : Digital Arts
Ukuran : 50x50 cm (feeds Instagram)
Software : Adobe Illustrator, Adobe Photoshop
Gaya Ilustrasi : Pop Art
Tahun : 2018
Publikasi : 27 Januari 2018 Instagram
58
Gambar 5.6 Karya Mural KOMA di kali code jakarta untuk Kampanye Suara Tanpa Rokok
Sumber: https://www.instagram.com/koma_indo/
Menurut KOMA, dalam membuat sebuah Ilustrasi Pop Art, pada dasarnya
harus memiliki konsep yang kuat. Beliau biasanya Brainstorming terlebih dahulu.
Apa yang akan di angkat disetiap karyanya. Melihat juga apa yang sedang terjadi
dimasyarakat saat ini, agar pesan yang di sampaikan terhadap ilustrasi dapat
diterima dengan baik oleh masyarakat.
Tipografi menjadi elemen yang juga tak kalah penting. Beliau biasanya
menggunakan tipografi yang tebal dan jelas. Itu dilakukan karena tipografi yang
tebal akan mempunyai tingkat keterbacaan yang tinggi, sehingga para audien
59
dapat membacanya dengan jelas walaupun dari kejauhan. Menurut Beliau juga,
apabila sebuah karya mengkombinasikan font tebal di tambah warna yang
mencolok, itu akan menambah perhatian dari audien.
60
sebuah kampanye karena penyampainya lebih mudah dicerna dan gambar
sebagai media terbaik untuk pengingat. Dari semua gambar ini, saya
sangat tertarik dengan gambar tangan monster yang sedang memegang
rokok. Tipografinya pun sudah pas menurut saya dengan Ilustrasinya.
61
seorang perokok dianalogikan dengan setan dan tangan manusia yang
menarik. kalau tipografinya menurut saya sudah sesuai.
62
Tabel 1. Analisa Ilustrasi Pop Art Kampanye karya KOMA
63
2. Tipografi yang tebal (Bold)
bermakna untuk menegaskan
pesan yang di sampaikan. agar
lebih bisa kebaca oleh audiens.
Diharap audiens langsung
fokus kepada caption yang
ditampilkan
64
5. Tangan iblis yang bermakna
Industri Rokok yang sedang
menawarkan Rokok.
Divisualisasikan
semenyeramkan iblis karena
mereka menjerat, berbohong
terhadap rokok itu sendiri yang
nyata nya memang sangat
berbahaya.
G. Deskripsi Analisis
65
1. Analisis Ilustrasi
Ilustrasi di gambarkan sebuah tangan yang menggenggam tangan yang
lainya, seakan-akan menolak apa yang diberikan oleh tangan yang satunya yang
sedang memegang rokok. Ilustrasi ini mempunyai makna yang cukup dalam
dengan visualisasi tangan iblis sebagai industri rokok. Kita semua tahu bahwa
iblis adalah mahluk yang terus mengganggu manusia dengan cara apa pun.
Memang benar, pada kenyataanya industri rokok saat ini terus menarik
konsumennya untuk tetap merokok dan terus mencari mangsa-mangsa yang
lainnya dengan cara apa pun.
Tangan yang kedua yang menggenggam dengan erat tangan iblis
tersebut, merupakan penolakan yang sangat kuat dan besar terhadap roko tersebut.
Tangan yang kedua yang memang divisualisasikan dengan tangan manusia yang
sebenarnya yang memang sangat relvan dengan keadaan saat ini, yaitu memang
masyarakatlah yang menjadi target utama dari industri roko tersebut.
Pattern budaya disini sebagai background yang bermakna, bahwa
rokok saat ini sudah menjadi budaya di kalangan masyarakat. ini pun sangat
relvan dengan dunia saat ini dimana rokok menjadi hal lumrah yang dapat dibeli
dihampir semua toko, dan dapat dibeli oleh siapa pun. Pattern budaya tidak
divisualisasikan secara spesifik dari daerah mana, agar kampanye ini tidak
spesifik di tujukan untuk daerah yang divisualisasikan patternnya.
Rokok di tampilkan secara terang-terangan disini. Ini diharap audiens
segera sadar terhadap apa sebenarnya maksud dari industri roko tersebut, yaitu
menawarkan rokok. Selain itu roko di tampilkan secara utuh beserta asapnya agar
audiens cepat menangkap tentang isi dari karya tersebut.
2. Analisis Warna
66
Tabel 2. Analisa Warna pada Ilustrasi Pop Art Kampanye
Gambar Keterangan
1. Warana Turquoise sangat dominan
di karya ini terdapat pada
background karya. Terlihat sangat
fresh dan eye catching.
67
C : 68 C :0
M :0 M : 91
Y : 33 Y : 77
K :0 K :0
C :4 C :8
M : 14 M :2
Y : 38 Y : 100
K :0 K :0
3. Analisis Tipografi
68
“STAY TRUE” merupakan caption dari karya ini. Dibuat tebal dan jelas
agar audien dapat cepat memahami isi dari karya ilustrasi ini. Terlihat font ini
terasa jelas dan mempunyai tingkat keterbacaan yang tinggi.
Tipografi yang kedua merupakan tanda tangan inisial dari sang kreator
yang menunjukan keabsahan terhadap karya yang ia buat yang bertuliskan
“KOMA”. Di buat dengan handdrawing sehingga bersifat sangat personal.
Tipografi ini pun memeliki kesan graffiti dan Street Art karena sang kreator juga
seorang graffiti artis.
Tipografi ini pun dibuat sendiri agar terasa personal dan tidak bisa ditiru
oleh Kreator lainya. Tipografi ini terlihat tipis namun dinamis dan mempunyai
tingkat keterbacaan yang sedang.
69
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1 Kesimpulan
Analisis visual ilustrasi Pop Art karya KOMA bertujuan untuk mencari
tahu bagaimana teknik pembuatan Ilustrasi Pop Art yang menarik,cara
menentukan skema warna, layout, dan tipografi pada karya ilustrasi Pop art. Serta
mendeskripsikan makna-makna yang terkandung dalam Ilustrasi Pop Art karya
KOMA untuk kebutuhan kampanye hidup positif sesuai unsur-unsur visual
Berdasarkan analisis data, dapat dijabarkan hal-hal berikut:
70
6.2. Saran
71
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Sobur, Alex. 2003. Semeotika Komunikasi Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sihombing, Danton. 2017. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi
Yogyakarta: Penerbit ANDI
Tinarbuko, Sumbo. 2008. Semeotika Komunikasi Visual Yogyakarta:
JALASUTRA
Internet
Indo, Koma (27 Januari 2018), Ilustrasi Pop Art STAY TRUE,
https://www.instagram.com/p/BecErrWl17Y/
72
http://www.indonesiastudents.com/pengertian-kampanye-sosial- menurut-ahli/
Mufidah, haifa karimah(2015), Penelitian Kualitatif Deskriptif,
https://prezi.com/pmtmgzfh8vyf/penelitian-kualitatif-deskriptif/
Sumber Lain
Mariken Lybia (29 th), Visual Artis, wawancara tanggal Tanggal 4 Desember
2018 di Goni Coffea Jl. Kemang Timur, Jakarta Selatan.
73
LAMPIRAN
A. Wawancara
1. Bagaimana Teknik Mas Kenly membuat Ilustrasi Pop Art?
Pertama biasanya Saya Brainstorming dulu, apa yang mau di
angkat di sebuah ilustrasi itu, lalu apa aja yang nyambung dengan
keadaan saat ini. setelah itu baru skecth dan langsung buat di
software digital.
74
4. Bagaimana Teknik membuat tipografi di karya Pop Art
Mas Kenly?
Lebih ambil tipografi yang bold sih biar lebih kebaca dan
orang langsung tertuju kesitu. Karna yang bold apa lagi di tambah
warna yang beda dan mencolok bakal eye cacthing banget.
75