Evip Sopia
Evipsofia@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of principal's leadership and teacher
competence on teacher performance at Cluster II State Elementary Schools,
Tanjungsasri District, Sumedang Regency. The research method uses a
quantitative approach. The population is all Cluster II State Elementary
Schools, Tanjungsari District, Sumedang Regency with 105 teachers. Data
collection techniques using a questionnaire through the distribution of
questionnaires. Analysis of research results using descriptive statistics,
correlation and simple and multiple regression using SPSS. The results of the
study prove that: 1) there is an influence of principal's leadership on teacher
performance in Cluster II SDN throughout Tanjungsari District, Sumedang
Regency. The magnitude of the influence of principal's leadership on teacher
performance is 43.2%, the remaining 56.80% is determined by other variables;
2) there is an effect of teacher competence on teacher performance in Cluster II
SDN in Tanjungsari District, Sumedang Regency, the magnitude of the
influence of teacher competence on teacher performance is 52.10%, the
remaining 47.90% is determined by other variables; and 3) there is an effect of
principal leadership and teacher competence on teacher performance together
of 75.9%, this means that principal leadership and teacher competence together
can affect teacher performance in Cluster II throughout Tanjungsari District,
District Sumedang is 75.9% and the remaining 24.10% is determined by other
variables that are not examined.
Keywords: Principal Leadership, Teacher Competence, Teacher Performance
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu proses melakukan perubahan bagi diri peserta didik
untuk mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan. Tercapainya keberhasilan
pendidikan di suatu sekolah, akan ditentukan oleh unsur - unsur yang terlibat dalam
pelaksanan pendidikan di lingkungan sekolah tersebut, antara lain adalah kepala sekolah,
guru, masyarakat dan pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Sekolah sebagai organisasi pendidikan merupakan tempat diselenggarakannya
pendidikan dan pembelajaran bagi siswa, tempat kegiatan mengajar yang dilakukan oleh
para guru dan sarana interaksi antar insan-insan pendidikan yang ada di dalamnya. Hal
tersebut sesuai dengan pendapat Martinis dan Maisah (2010:64) yang menyatakan bahwa
sekolah merupakan organisasi yang melaksanakan kegiatan pendidikan secara formal
yang sangat menentukan kualitas generasi di masa depan. Keberhasilan pendidikan di
sekolah tergantung kepada sumber daya yang ada di sekolah tersebut, seperti kepala
sekolah, guru, siswa, pegawai tata usaha serta didukung oleh sarana dan prasarana yang
memadai.
Guru adalah pendidik profesional yang memiliki tugas utama mendidik,
mengajar, mengarahkan, melatih dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Hal
tersebut tertuang dalam Undang-Undang No. 14 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat (1).
Tugas guru tersebut di atas akan berkaitan dengan visi pembangunan pendidikan nasional
yaitu Terwujudnya manusia Indonesia yang Cerdas, Produktif dan Berakhlak Mulia.
Dalam rangka mewujudkan Manusia Indonesia yang cerdas, hal ini berarti tidak terlepas
dari peran guru sebagai pendidik yang memiliki profesional tinggi. Hal ini disebabkan
profesionalitas guru merupakan salah satu indikator akan terpenuhinya seluruh kewajiban
yang telah menjadi tanggung jawab guru yang bersangkutan.
Kenyataanya di lapangan bahwa tidak semua guru memiliki tingkat kinerja yang
tinggi. Salah satunya dialami oleh Sekolah Dasar Negeri yang ada di Gugus II Kecamatan
Tanjungsari yang belum memiliki kemampuan yang optimal dalam meningkatkan kinerja
organisasi yang mampu menghadapi persaingan yang semakin kompetitif di tengah
lingkungan perubahan yang semakin dinamis terutama dalam pengembangan ujung
tombak pembelajaran di level sekolah dasar yang berada di pundak guru kelas. Adapun
data empiris kinerja guru sebagaimana terdapat pada data Table 1 dibawah ini:
Tabel 1.
Persentase Kinerja Guru di SDN Gugus 2 Kecamatan Tanjungsari
No Kegiatan Jumlah Guru Prosentase (%)
Seharusnya Membuat Membuat Tidak
Membuat
1 Pembuatan Program
Semester dan 105 100 95,24 4,76
Tahunan
2 Pembuatan Silabus 105 98 93,33 6,67
3 Pembuatan RPP 105 81 77,14 22,86%
4 Melakukan evaluasi 105 104 99,05 0,95
5 Mengadakan 105 95 90,48 9,52
remedial
6 Mengadakan 105 97 92,38 7,62
Pengayaan
7 Penggunaan Media 105 105 100 0
Pembelajaran
8 Penggunaan ICT 105 85 80,95 19,05
Sumber : Dokumen Sekolah Dasar Negeri Gugus II Kecamatan Tanjungsari
Berdasarkan Tabel 1. di atas, dapat dilihat bahwa tingkat kinerja guru belum
sepenuhnya sesuai harapan, terutama dalam hal pembuatan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dimana masih sekitar 22,86% guru yang belum membuat. Hal ini
menunjukan bahwa kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) masih belum optimal, selain itu dalam penggunaan ICT pun guru
belum sepenuhnya mampu mengoperasikan, kenyataannya masih terdapat 19,05% guru
yang tidak mampu mengoperasikan ICT. Kinerja guru yang optimal perlu didukung oleh
banyak aspek sebagaimana yang dikemukakan oleh Mulyasa (2012;178) kinerja guru
tidak terlahir begitu saja namun harus didorong oleh kepemimpinan kepala sekolah yang
berkualitas, motivasi kerja yang tinggi, kompetensi kerja guru dan kepuasan kerja guru
dalam melaksanakan tugasnya.
Pelaksanaan pendidikan di sekolah, peran dan tanggung jawab kepala sekolah
amatlah penting karena kedudukan kepala sekolah dalam organisasi persekolahan adalah
sebagai pemimpin yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk terselenggaranya
pencapaian tujuan pendidikan di sekolah tersebut. Dalam hal ini kepala sekolah tidak
hanya mengatur guru saja melainkan juga ketatausahaan sekolah, siswa, hubungan
sekolah dengan masyarakat dan orang tua siswa.
Kepala sekolah adalah tenaga fungsional guru yang diberikan tugas tambahan
untuk memimpin suatu sekolah. Organisasi sekolah adalah tempat diselenggarakan proses
belajar mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran
dan murid yang menerima pelajaran.
KAJIAN PUSTAKA
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Carudin (2011:232), mengemukakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah adalah
seorang guru yang mempunyai kemampuan untuk segala sumber daya yang ada pada
suatu sekolah, sehingga dapatdidayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan
bersama. Selanjutnya, Gusti (2012:6), bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan
kemampuan untuk mengkoordinasikan dan menggerakkan segala sumber )guru, staff,
karyawan dan tenaga kependidikan) yang ada pada suatu lembaga sekkolah, sehingga
dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, dari beberapa pendapat tersebut, disimpulkan bahwa kepemimpinan
kepala sekolah merupakan kemampuan seorang guru yang menjabat sebagai kepala
dalam suatu sekolah, untuk dapat mengorganisasikan dan mengarahkanm segala sumber
daya yang ada demi tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan.
Kompetensi Guru
Setiap organisasi, kompetensi menjadi sangat berguna untuk membantu
organisasi menciptakan budaya kinerja tinggi . Kompetensi adalah sesuatu yang
seseorang tunjukan dalam kerja setiap hari. Fokusnya adalah pada perilaku ditempat
kerja , bukan sifat- sifat kepribadian atau ketrampilan dasar yang ada diluar tempat
kerja ataupun di dalam tempat kerja (Wibowo, 2013; 323)
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, bahwa standar Standar Kompetensi
Guru Kelas SD/MI adalah sebagai berikut:
a. Kompetensi Pedagodik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik”.
Hal ini menandakan dalam peranannya sebagai pendidik, guru harus memiiki
pengetahuan dan kecakapan dalam suatu tindakan pengelolaan kelas yang maksimal.
Kompetensi pedagogik meliputi: a) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek
fisik, moral, sosial, cultural, emosional dan intelektual; b) Menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik; c) Mengembangkan kurikulum yang
terkait dengan bidang pengembangan yang diampu; d) Menyelenggarakan kegiatan
Kinerja Guru
Kinerja Guru adalah kemampuan dan usaha guru untuk melaksanakan tugas
pembelajaran sebaik-baiknya dalam perencanaan program pengajaran, pelaksanaan,
kegiatan pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran (Rachmawati,2013).
Menurut Gusti (2012:4) mengemukakan bahwa Kinerja guru adalh prestasi yang dicapai
sebagai hasil kerja seorang guru dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang
dibebankan kepadanya, sesuai kewenangan dan kemampuan yang dimiliki. Sedangkan
menurut Rabiyah, dkk (2012:4), bahwa kinerja guru pada dasarnya merupakan kegiatan
guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pengajar dan pendidik
di sekolah. Sementara, Rusman (2012:50), mengemukakan bahwa kinerja guru adalah
kegiatan guru dalam proses pembelajaran, yaitu bagaimana seorang guru merencanakan
pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan menilai hasil belajar.
Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat terlihat dalam gambar 1 berikut
ini.
Kepemimpinan
Kepala Sekolah
Kinerja
Guru
Kompetensi
Guru
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Margono,
1997) adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa
angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui
(Darmawan, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru Gugus 2 SDN se-
Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang yang berjumlah 105 orang. Metode
penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sampel jenuh, yaitu
teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan menjadi sampel.
Sedangkan, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah
kuesioner, wawancara, dan observasi, dengan menggunakan metode regresi sederhana
dan berganda. Adapun jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner langsung dan
tertutup dengan menggunakan skala likert. Untuk variabel yang digunakan dalam
penelitian ini, dapat dibagi menjadi kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi guru, dan
kinerja guru.
Untuk mengukur hasil perolehan data yang didapat dari kuesioner sendiri
digunakan alat analisis SPSS. Menurut Idris (2012:1), bahwa SPSS atau Statistical
Product and Service Solution merupakan program aplikasi yang digunakan untuk
melakukan perhitungan statistik menggunakan komputer. Kemudian, untuk pengujian
data dapalam penelitian digunakan uji validitas dan reabilitas.
Alat pengumpulan data berupa kuesioner. Kuesioner disusun dalam bentuk angket
dan disediakan dalam lima opsi pilihan dengan teknik skala penilaian. Keseluruhan
angket disusun dengan teknik self report, yakni meminta responden untuk memberikan
penilaian sesuai dengan tanggapannya. Dalam menganalisis data dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut: 1) pengeditan (editing) dan penyekoran (scoring); 2) tabulasi
data (tabulating); 3) pengolahan data melalui statistik deskriptif; dan 4) pengolahan data
melalui analisis korelasi dan regresi.
Selanjutnya proses pengolahan data dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Memeriksa seluruh angket yang telah dijadwal oleh masing-masing responden
2) Merekapitulasi jawaban angket masing-masing variabel dan selanjutnya dilakukan
statistik deskriptif, digunakan untuk mendeskripsikan variabel kepemimpinan kepala
sekolah, kompenensi guru dan kinerja guru dengan cara menghitung masing-masing
variabel penelitian.
3) Melakukan uji validitas dan reliabilitas. Tujuan pengujian validitas dan reliabilitas
adalah untuk menyakinkan bahwa kuesioner yang kita susun akan benar-benar baik
dalam mengukur gejala dan menghasilkan data yang valid. Uji validitas adalah uji
yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam
suatu mengukur apa yang diukur. Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji validitas
digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu kuesioner. Sedangkan Uji
reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur konsistensi kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2009).
4) Melakukan Uji Kenormalan, bertujuan untuk mengetahui apakah data yang
terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Apabila pengujian normal, maka
hasilperhitungan statistik dapat digenealisasikan pada populasinya. Uji normalitas
dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-smirnov, dengan bantuan SPSS.
Kriterianya adalah signifikan untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari 0,05
berarti berdistribusi normal (Widowo, 2012).
5) Melakukan uji Linieritas untuk melihat apakah ada hubungan linier yang signifikan
dari dua variabel yang sedang diteliti, uji ini merupakan pra syarat penggunaan
analisis regresi dan korelasi. Pengujian ini dengan menggunakan SPSS dapat
dilakukan dengan perangkat Test for Linearity. Dengan menggunakan taraf
signifikan 5%, maka suatu variabel memiliki hubungan linier dengan variabel
lainnya, jika nilai signifikannya lebih kecil dari 0,05.
6) Melakukan analisis korelasi sederhana dan ganda untuk mengetahui derajat
hubungan antar variabel-variabel, ukuran derajat hubungan tersebut dinamakan
koefisien korelasi (Sujana, 2009). Korelasi ini akan menggunakan metode Rank
Spearman karena nilai ini mengisyaratkan keeratan hubungan antara dua variabel
apabila skala pengukuran minimal orninal.
7) Melakukan analisis regresi sederhana dan ganda untuk memperkirakan secara
sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang
(Riduan, 2009).
8) Mencari nilai koefisien determinasi (R2), nilai ini digunakan untuk mengetahui
besarnya konstribusi variabel independen terhadap variabel dependen (Wibowo,
2012). Koefisien tersebut dapatdiartikan sebagai besaran proporsi atau presentase
keragaman variabel terikat yang diterangkan oleh variabel bebas.
item dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiono 2010 : 46). Berikut ini
adalah hasil uji validitas item pertanyaan untuk masing-masing variabel sebagai berikut:
Tabel 2
Hasil Uji Validitas Kepemimpinan Kepala Sekolah
Item Skor R Kritis Kategori
X1.1. 0,696 0,300 Valid
X1.2. 0,529 0,300 Valid
X1.3. 0,317 0,300 Valid
X1.4. 0,495 0,300 Valid
X1.5. 0,777 0,300 Valid
X1.6. 0,563 0,300 Valid
X1.7. 0,301 0,300 Valid
X1.8. 0,603 0,300 Valid
X1.9. 0,501 0,300 Valid
X1.10. 0,415 0,300 Valid
X1.11. 0,384 0,300 Valid
X1.12. 0,364 0,300 Valid
X1.13. 0,398 0,300 Valid
X1.14. 0,304 0,300 Valid
X1.15. 0,337 0,300 Valid
Hasil uji variabel tersebut memenuhi kriteria yang disyaratkan yaitu > 0,300.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan 1 sampai 15 dapat
dinyatakan valid dan benar-benar sebagai indikator Kepemimpinan Kepala Sekolah.
Tabel 3
Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Guru
Item Skor R Kritis Kategori
X2.1. 0,311 0,300 Valid
X2.2. 0,563 0,300 Valid
X2.3. 0,521 0,300 Valid
X2.4. 0,743 0,300 Valid
X2.5. 0,338 0,300 Valid
X2.6. 0,627 0,300 Valid
X2.7. 0,700 0,300 Valid
X2.8. 0,657 0,300 Valid
X2.9. 0,617 0,300 Valid
X2.10. 0,578 0,300 Valid
X2.11. 0,633 0,300 Valid
X2.12. 0,667 0,300 Valid
X2.13. 0,720 0,300 Valid
X2.14. 0,608 0,300 Valid
X2.15 0,661 0,300 Valid
Hasil uji variabel tersebut memenuhi kriteria yang disyaratkan yaitu > 0,300.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan 1 sampai 15 dapat
dinyatakan valid dan benar-benar sebagai indikator Kompetensi Guru.
Tabel 4
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Guru
Item Skor R Kritis Kategori
Hasil uji variabel tersebut memenuhi kriteria yang disyaratkan yaitu > 0,300.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan 1 sampai 15 dapat
dinyatakan valid dan benar-benar sebagai indikator Kinerja Guru.
Hasil uji reliabilitas dinyatakan bahwa semua variabel termasuk kategori reliabel,
karena skornya > 0,70. Dengan demikian instrumen penelitian yang digunakan masing-
masing variabel pada penelitian ini dapat dinyatakan reliabel dan benar-benar sebagai alat
ukur yang handal dan memiliki tingkat kestabilan yang tinggi, dalam arti alat ukur
tersebut apabila dilakukan secara berulang, hasil dari pengujian instrumen tersebut akan
menunjukkan hasil yang tetap.
Tabel uji normalitas menunjukan bahwa semua data variabel, yang terdiri dari
variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kompetensi Guru, dan Kinerja Guru mengikuti
sebaran data normal dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smimov maupun Shapiro-
Wilk dengan menunjukan nilai p-value > 0.05, sehingga menolak H1 dan menerima H0
dengan demikian sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
Pembahasan
1) Analisis Deskripsi
Analisis deskripsi bertujuan menggambarkan masing-masing variabel ke dalam
tabel distribusi frekuensi, kemudian dilakukan analisa presentasi sertra memberikan
interpretasi terhadap analisis tersebut.
Penelitian ini menjawab masalah deskriptif terhadap tiga variabel yang diteliti
adalah dengan menampilkan hasil perhitungan dengan nilai frekuensi, persentase, dan
rata-rata untuk masing-masing indikator yang mendukung variabel melalui dimensi-
dimensi. Rincian variabel dalam dukungan masing-masing indikator adalah sebagai
berikut: (1) Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah terdiri dari 15 pernyataan; (2)
variabel Kompetensi Guru terdiri dari 15 pernyataan; dan (3) variabel Kinerja Guru terdiri
dari 15 pernyataan. Berikut ini adalah hasil penelitian untuk masing-masing variabel
sebagai berikut:
Tabel 7
Distribusi Frekuensi Kepemimpinan Kepala Sekolah
Frekuensi Kepemimpinan Kepala
Indikator Sekolah TS Mean Kriteria
5 4 3 2 1
1. Memberikan pembinaan kepada guru 60 4 28 11 2 424 4,04 Baik
2. Memberikan pembinaan kepada siswa 30 31 13 23 8 367 3,50 Baik
3. Membuat visi dan misi. 32 8 33 25 7 348 3,31 Cukup Baik
4. Memberdayakan guru pada
30 15 32 16 12 350 3,33 Cukup Baik
pelaksanaan program sekolah
5. Mengawasi program sekolah.. 29 10 34 24 8 343 3,27 Cukup Baik
6. Mengadministrasikan program
32 13 24 31 5 351 3,34 Cukup Baik
sekolah
7. Mendokumentasikan pelaksanaan
9 45 20 29 2 345 3,29 Cukup Baik
program-program di sekolah
8. Membuat program supervisi kelas 27 3 27 35 13 311 2,96 Cukup Baik
9. Melaksanakan program supervisi
39 10 23 29 4 366 3,49 Baik
kelas secara rutin
10 Memberikan contoh serta keteladanan
18 29 9 37 12 319 3,04 Cukup Baik
. kepada guru-gurunya
11 Memberikan keputusan yang tepat
. dalam setiap permasalahan yang 0 25 20 41 19 261 2,49 Kurang Baik
dihadapi sekolah
12 Memberikan gagasan baru dalam
. proses Kegiatan Belajar Mengajar di 30 33 21 17 4 327 3,65 Baik
kelas
13 Memberikan penghargaan bagi guru
. yang berprestasi dan sangsi bagi guru 33 9 45 2 16 356 3,39 Cukup Baik
yang indisipliner
14 Memposisikan dirinya sebagai
27 27 11 36 4 352 3,35 Cukup Baik
. sumber motivasi bagi guru-gurunya
15 Memberikan motivasi kepada
. bawahanya untuk menyelesaikan 20 35 19 23 8 351 3,34 Cukup Baik
tugas-tugasnya
TOTAL SKOR 416 297 359 379 124 1575
3,32
PERSENTASE 26,41 18,86 22,79 24,06 7,87 100
KRITERIA Cukup Baik
Sumber: Hasil Analisis Data 2021
Kepemimpinan 0,43
Kepala Sekolah 42 ε = 0,241
0,7
59 Kinerja Guru
Kompetensi
Guru 0,52
1
Gambar 2
Hubungan Antar Variabel Penelitian
(kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi gurudan kinerja guru)
Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel-variabel yang mempengaruhi
kinerja guru tidak dapat berjalan parsial namun harus selalu bersama-sama dalam
pelaksanaanya sehingga memberikan konstribusi yang tinggi.
KESIMPULAN
1) Terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di Gugus 2
SDN se-Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Besarnya pengaruh
kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 43,20%. %. Hal ini
berarti bahwa kepemimpinan kepala sekolah dapat mempengaruhi kinerja guru
Gudus 2 SDN se-Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang sebesar 43,20%. %
dan sisanya sebesar 56,80% ditrentukan oleh variabel lain.
2) Terdapat pengaruh kompetensi guru terhadap kinerja guru di Gugus 2 SDN se-
Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Besarnya pengaruh kompetensi
guru terhadap kinerja guru sebesar 52,10%. Hal ini berarti bahwa kompetensi guru
dapat mempengaruhi kinerja guru Gudus 2 SDN se-Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang sebesar 52,10 % dan sisanya sebesar 47,90% ditrentukan
oleh variabel lain.
3) Terdapat pengaruh kompetensi guru, kompetensi guru terhadap kinerja guru secara
bersama-sama sebesar 75,9%, hal ini berarti bahwa kepemimpinan kepala sekolah
dan kompetensi guru secara bersama-sama dapat mempengaruhi kinerja guru
Gugus 2 SDN se-Tanjungsari Kabupaten Sumedang sebesar 75,9% dan sisanya
sebesar 24,10% ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abas Sunarya dan Kawan-kawan. 2011. Kewirausahaan. Yogyakarta : Andi
Carudin. 2011.Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Kerja Sekolah
Terhadap Kinerja Guru (Studi Deskriptif Analitik Pada Guru SMK Negeri se-Kabupaten
Indramayu). Jurnal Edisi Khusus, No. 2, Agustus 2011. ISSN : 1412-565X. Hal : 229-
245.
Darmawan. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ghozali, Imam. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS “. Semarang
: UNDIP.
Gusti, Messa Media. 2012. Pengaruh Kedisiplinan, Motivasi Kerja, dan Persepsi Guru
Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru SMK N 1 Purworejo
Pasca Sertifikasi. Jurnal Penelitian, Fakultas Teknik, Universitas Yogyakarta. Hal:1-
15.
Janawi. (2012). Kompetensi Guru Citra Guru Profesional. Bandung: Alfabeta.
Kusdyah, Ike. 2012. Persepsi harga, Persepsi Merek, Persepsi Nilai dan Keinginan
Pembelian Ulang Jasa Clinic Kesehatan (Studi Kasus Erha Clinic Surabaya). Jurnal
Manajemen Pemasaran, Vol. 7, No. 1, April 2012
Margono. 1997. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Mulyasa. 2012. Praktek Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2017. Manajemen &Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Idris, S .F. 2012. “Pengaruh Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Pengetahuan, dan
Persepsi Etis Terhadap Audit Judgment Studi Kasus Pada Perwakilan BPKP Provinsi
DKI Jakarta”. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Ivan Fanani Qomusuddin dan Ubun Bunyamin. 2020. Pengaruh Kepemimpinan Kepala
Sekolah Dan Kompetensi Guru Terhadap Kinerja Guru. Jurnal Pendidikan Indonesia.
p-ISSN: 27457141 e-ISSN: 2746-1920. Vol. 1 No. 2 Oktober 2020.
Pratiwi Indah Sari, Yunia Wardi. 2014. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan
Kompetensi Guru terhadap Kinerja Guru Bidang produktif Jurusan Manajemen Bisnis di
SMK Kota Jambi. Jurnal Pendidikan Ekonomi. Program Magister Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Volume 2 Nomor 2.
RA. Zubaidah. 2016. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Kompetensi Guru
Terhadap Motivasi Kerja Guru Serta Implikasinya Pada Kinerja Guru Di Smp Negeri
Kota Palembang. ISSN : 2540-816X. Volume 1 Nomor2 Edisi Agustus.
Riduwan, M. 2009. Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.