SKRIPSI
(Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar sarjana pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam)
OLEH
FADILAH PUASA
NIM: 181022202
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kinerja atau hasil kerja seorang guru dalam kaitannya dengan tugas
Oleh karena itu, upaya perbaikan apa pun yang dilakukan untuk mengatasi
bantuan para pendidik yang ahli dan berkualitas. Dengan demikian, bekerja
efisiensi kerja yang tinggi. Hal ini sangat penting untuk mencapai tujuan
sekolah. Dengan pelaksanaan kerja yang tinggi berarti para guru benar-benar
dapat berfungsi sebagai guru yang kuat dan menarik sesuai dengan tujuan
Masalah yang sering ditemui di SDN 21 Limboto yaitu masih ada guru
yang belum maksimal dalam menjalankan tugas, masih banyak guru yang
1
Kepmendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Kompetensi
2
Wahyudi, Pengembangan Pendidikan Strategis Inovatif dan Kreatif dalam Mengelola
Pendidikan Secara Komprehensif, (Jakarta:Prestasi Pustaka, 2012), h.24
belum mencerminkan guru yang professional dan memiliki kinerja yang baik,
penggunaan metode mengajar yang tidak variatif dan penggunaan alat dan
ada guru yang tidak menggunakan acuan penilain, guru tidak mau mengikuti
pilihan untuk membuat sistem otoritas yang imajinatif namun layak dengan
yang dihadapi. Kemampuan, kemauan, dan kepribadian guru tidak ada yang
persis sama antara satu guru dengan guru yang lain. Perbedaan ini secara
dituntut agar dapat memilih strategi atau gaya kepemimpinan yang tepat untuk
kinerja guru di bawah pimpinannya. Hal ini, sering terjadi dalam proses
guru. Hal ini, tentu tidak dapat dibiarkan terjadi secara berkelanjutan, sehingga
upaya peningkatan kinerja guru menjadi terhambat dan akan berdampak serius
pada kualitas proses pembelajaran. Hal inilah yang mendorong penulis untuk
5
Wibowo, Manjaemen Kinerja, (Jakarta: Raja Grafindo, 2007), h.3
Adapun penelitian ini difokuskan kepada strategi kepala sekolah
C. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
21 Limboto
2. Kegunaan penelitian
guru.
maka perlu diberikan definisi yang jelas dalam ruang lingkup pembahasan
1. Definisi Operasional
dua kata yakni kepala dan sekolah. Kata kepala dapat diartikan sebagai
7
Carwan, Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Profesionalitas Guru dan
Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 2 Cimahi Kabupaten Kuningan, Program Pasca Sarja,
Program Studi Pendidikan Agama Islam Konsentrasi Pendidikan Agama Islam, Institut Agama
Islam Negeri Syekh Nurjati Ceribon, 2012.
8
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik Dan Permasalahannya,
(Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2005), h. 82
9
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik Dan Permasalahannya,
(Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2005), h. 82
10
Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005, h. 7.
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3
berakhlak mulia.
2. Ruang Lingkup
BAB II
KAJIAN TEORI
tujuan.
Secara bahasa, strategi bisa diartikan sebagai siasat, kiat, trik, cara.
Sedangkan secara umum strategi ialah suatu garis besar haluan dalam
bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.11 Dalam hal ini,
akan dapat memilih dan menentukan strategi mana yang akan diutamakan
11
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Bandung:
Refika Aditama, 2011, h. 3.
12
Ngalimun,Femeir Liadi dan Aswan, Strategi Dan Model Pembelajaran Berbasis Paikem,
Banjarmasin: Pustaka Banua, 2013, h.8.
Sementara itu, Salusu berpendapat bahwa strategi adalah
contoh dari target, sasaran atau tujuan dan kebijakan serta rencana pokok
dalam menetapkan tujuan yang harus dicapai melalui persiapan yang tepat,
matang dan efisien. Perencanaan dalam hal ini adalah suatu pola dari
yang dasar dari suatu organisasi, dan pemilihan alternative tindakan dan
13
Salusu, Strategi Pengambilan Keputusan, Jakarta: Pressindo, 2014, h. 101
14
Akdon, Strategic Managemen For Education Managemen (Manajemen Strategik Untuk
Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2011, h. 4.
15
Winardi, Dasar-dasar Manajemen, Bandung: Mandar Maju, 2012, h. 1.
16
Ngalimun,Femeir Liadi dan Aswan,Strategi Dan Model Pembelajaran Berbasis Paikem,
Banjarmasin: Pustaka Banua, 2013, h. 6.
alokasi sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan. 17 Strategi
menekankan pada aksi untuk mencapai tujuan , dan juga pada tujuan itu
mencapai tujuan. Strategi dapat diartikan kiat, cara, atau taktik untuk
a. Kompetensi kepribadian
17
Sunarto dan Jajuk Herawati, Manajemen,Yogyakarta:Mahenoko Total Design, 2002,
h.40
18
Sunarto dan Jajuk Herawati, Manajemen,Yogyakarta:Mahenoko Total Design, 2002,
h.40
19
Ibid, h. 2013.
20
Budi Suhardiman, Studi Pengembangan Kepala Sekolah Konsep dan Aplikasi, Jakarta:
Rineka Cipta, 2012, h. 150.
b. Kompetensi manajerial
c. Kompetensi kewirausahaan
d. Kompetensi supervise
e. Kompetensi sosial21
dilakukan.
fakta yang akurat, tetapi mungkin juga justru dengan fakta yang salah
memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan atau membawa sekolah
yang dipimpinnya memperoleh mutu yang baik. Keadaan tersebut tentunya dapat
Menurut Sunarto dan Jajuk Herawati ada tiga jenis strategi umum yaitu (a)
22
Udin Syaefudin Sa’ud, Inovasi Pendidikan, Bandung: Alfabet, 2014, h. 63-68.
strategi ini dilakukan untuk mempertahankan situasi saat ini. 23 Adapun ciri-ciri
strategi
Menurut Stoner dan Sirait dikutif oleh Hasan Basri adalah sebagai berikut.
tetapi hal tersebut tidak langsung terlihat untuk jangka waktu yang
yang sempit.
mulai dari proses alokasi sumber daya sampai dengan kegiatan operasi
harian.24
23
Sunarto dan Jajuk Herawati, Manajemen,Yogyakarta: Mahenoko Total Design, 2002, h.
52-53.
24
Hasan Basri, Landasan Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2013, h. 199-200.
program yang meliputi: strategi prakondisional, akademik, non-akademik,
1. Strategi Prakondisional
2. Strategi Akademik
3. Strategi Non-Akademik
4. Strategi Pendukung
5. Strategi Evaluatif
Evaluasi umum diadakan setiap tahun dan para siswa mengisi survey
25
Raihani, Kepemimpinan Sekolah Transformatif, Yogyakarta: LKiS Printing Cemerlang,
2010, h. 184.
Dalam menentukan suatu strategi dan kebijakan organisasi.
2. Kinerja Guru
bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau
26
Anwar Prabu Mangkunegara, Managemen Sumber Daya Manusia Perusahaan
(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2015), h.56
Anwar Prabu Mangku Negara mendefinisikan kinerja (prestasi
kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
waktu tertentu.28
27
Ibid., h. 67.
28
Moh. Pabundu Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2008), h. 121.
performance sering juga diartikan penampilan kerja atau perilaku
kerja.29
29
Siti Asiah T., Efektivitas Kinerja Guru, Tadbir” Jurnal manajemen Pendidikan Islam
Volume 5 No. 2 Agustus 2016, h. 1,
http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/tjmpi/article/view/435/343,diakses 10-01-2020.
30
Laginta, Siska A., Lukman Arsyad, and Muh Arif. “Peran Guru PKN dalam meningkatkan
kesadaran lingkungan studi habituatif di kelas III SDN 1 Momalia.” (Directory Of Elementary
Education Journal) 2.2 (2021): 2
10. Guru Sebagai Suri Teladan
kebudayaan dan keilmuan”. Kinerja pengajar atau guru adalah perilaku atau
respons yang memberi hasil yang mengacu kepada apa yang mereka kerjakan
ketika dia menghadapi suatu tugas. Kinerja tenaga pengajar atau guru
menyangkut semua kegiatan atau tingkah laku yang dialami tenaga pengajar,
jawaban yang mereka buat, untuk memberi hasil atau tujuan.32 Berdasarkan
adalah prestasi yang dicapai oleh seorang guru dalam mengelola dan
2) Kompetensi Guru
tentang Guru dan Dosen pasal I, ayat 10, disebutkan “kompetensi adalah
dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas
keprofesional”.
31
Arif, H. Muh. Profesi Kependidikan: Pedoman Dan Acuan Guru Mencintai Profesinya.
Insan Cendekia Mandiri, 2020
32
Martinis Yamin dan Maisah, Standarisasi Kinerja Guru (Jakarta: Persada Press, 2010), h.
87.
Peningkatan kompetensi mengajar guru merupakan suatu upaya
mengajar guru, kualitas belajar siswa maupun kesesuaian bahan dan cara
1. Kompetensi Pedagogik
33
Undang-Undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005, h. 7.
Menurut Asmani, kompetensi pedagigik adalah kemampuan
mendidik.
dialogis.
kepentingan.
didik.
pembelajaran.
34
Jurnal Ma’mur Asmani, 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional,
(Yogyakarta: Power Books, 2009), h.69
j. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran35.
2. Kompetensi Kepribadian
stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik, dan
dan berwibawa.
siswa
3. Kompetensi Sosial
37
Jurnal Ma’mur Asmani, 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional,
(Yogyakarta: Power Books, 2009), h.118
38
Farida Sarimaya, Sertifikasi Guru, (Bandung: Yrama Widya, 2009), h.72
kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan
yang dalam kehidupannya tidak bisa lepas dari kehidupan sosial masyarakat
dan lingkungannya. Oleh karena itu guru agama dituntut untuk memiliki
pendidikan.
4. Kompetensi Profesional
e. Mengelola kelas
39
Mansur Muslich, Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik, (Jakarta : Bumi
Aksara, 2010),h.7-8
m. Memahami dan melaksanakan konsep pembelajaran individual.40
meningkatkan prestasi kea rah yang lebih baik dan mampu mengadakan
membawa guru kea rah kemajuan dan mampu mengiringi perubahan yang
memiliki kompetensi, termasuk guru dalam mengajar dan mendidik, tidak bisa
40
Jurnal Ma’mur Asmani, 7 Kompetensi Guru Menyenangkan dan Profesional,
(Yogyakarta: Power Books, 2009), h.118
Mutu pembelajaran merupakan bagian dari mutu pendidikan secara
berikut:
1. Penampilan Guru
41
Kemendikbud, Petunjuk Peningkatan Mutu di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kemendikbud,
2014), h.7
pengajaran sangat menentukan terhadap mutu pembelajaran. Keadaan
dicapai.
2. Penguasaan Materi/Kurikulum
kompetensi siswa42.
Guru.
sehingga bila diterapkan pada pekerja maka bagaimana dia bekerja akan
dipengaruhi oleh dua hal, yaitu faktor indivdu itu sendiri seperti motivasi,
keterampilan, dan juga pendidikan dan faktor situasi, seperti iklim kerja,
kinerja organisasi ditentukan oleh empat faktor antara lain yaitu: (1)
42
Kemendikbud, Petunjuk Peningkatan Mutu di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kemendikbud,
2014), h.10-12
karakteristik pekerjaan.43 Dengan demikian, kinerja pegawai sangat
a. Faktor Motivasi
b. Faktor Kemampuan
43
Supardi, Kinerja Guru, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013, h. 50.
44
Uhar Saputra, Administrasi Pendidikan, Bandung: PT Refika Aditama, 2013, h. 172-173
Berdasarkan penapat diatas, sudah jelas faktor kemampuan dapat
rendah atau tidak sesuai dengan keahliannya maka kinerja pun tidak akan
tercapai. Begitu juga dengan faktor motivasi yang merupakan kondisi yang
maksimal.
berikut:
yang baik bagi anak didiknya ataukah akan menjadi perusak atau
penghancur bagi hari depan anak didik. Kepribadian adalah cerminan
dari citra seorang guru dan akan memengaruhi interaksi antara guru
dan anak didik. Oleh karena itu , kepribadian merupakan faktor yang
2) Pengembagan Profesi
penerapan.
3) Kemampuan Mengajar
kompetensinya.
oleh manajer; 3) faktor tim, kepercayaan terhadap anggota tim, kekompakan dan
keeratan anggota tim; 4) faktor system, meliputi system kerja, fasilitas dalam
45
Baharuddin dan Umiarso, Kepemimpinan Pendidikan Islam, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2012, h. 447-456
46
Muwahid Shulhan, Metode Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan
Kinerja Guru, Yogyakarta: Teras, 2013, h. 103.
47
Budi Suhardiman, Studi Pengembangan Kepala Sekolah Konsep dan Aplikasi, Jakarta:
Rineka Cipta, 2012, h. 35.
Dari beberapa pendapat diatas jika dikaitkan dengan kinerja guru, maka
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru secara umum adalah 1) Faktor dari
ditetapkan oleh lembaga pendidikan atau sekolah 2) faktor dari luar diri individu
seperti keadaan ekonomi, dorongan dan arahan pimpinan, kebijakan sekolah atau
kependidikan.
kinerjanya. Selain itu, institusi ini merupakan tempat bagi guru untuk
bagi guru.
Kepala sekolah adalah orang yang diberi tugas dan tanggung jawab
sekolah mengenai apa saja yang menyimpang dari kinerja guru dan apa
d. Mendatangkan motivator
motivasi kepada orang lain. Ada tiga fungsi motivasi yaitu sebagai
pendorong, pengarah, dan sekaligus penggerak prilaku seseorang untuk
dari kejenuhan dan mendapatkan energi baru serta siap untuk tugas-tugas
ekonomi saat itu. Jadi guru tidak perlu mencari penghasilan tambahan di
luar tugasnya demi memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya. Hal ini
dapat meningkatkan kinerja guru dalam dunia pendidikan. Sehingga, guru dapat
1. Tesis yang di tulis oleh Mahmudi, yang berjudul Upaya Kepala Madrasah
Madrasah adalah salah satu faktor yang dapat mendorong suatu sekolah
kerja sama intern dengan kepala madrasah dan guru. (3) Hambatan yang
profesional guru dan evaluasi PBM guru serta alokasi dana yang terbatas
evaluasi terhadap kinerja guru serta tenaga kependidikan. (2) kendala yang
mengajar, keluar lebih cepat dari waktu yang ditentukan oleh sekolah,
3. Jurnal yang ditulis oleh Mukhtar, dengan judul Strategi Kepala Sekolah
Masjid Raya Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2015. Hasil penelitian ini
49
M. Syaifi, M. S. Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan kinerja
guru di SMAN 3 Dusun Selatan Kabupaten Barito Selatan. Diss. IAIN Palangka Raya, 2017.
guru yaitu: a) Menegakkan kedisiplinan guru, b) Meningkatkan standar
kinerja guru, dilaksanakan dalam rapat kerja di sekolah pada awal tahun
dalam meningkatkan kinerja guru pada Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri
D. Kerangka Berfikir
kinerja pendidik dan membina SDM yang seharusnya ada dalam iklim
atau strategi yang telah dibuatnya. Teknik yang dapat dilakukan oleh
kurangnya penghayatan pada ilmuan yang dimiliki, faktor usia dan dan
faktor senior yang membuat para guru tidak bersemangat lagi dalam
Pembinaan
Kinerja Guru
Strategi Kepala
Sekolah
Pembinaan
Disiplin Guru
Kurangnya fasilitas Peningkatan
Kinerja Guru Pengawasan
Kurang Optimis Kinerja
Motivasi
Kinerja Guru
Penghargaan
Tidak disiplin
Lemah Pengawasan
waktu
Bagan I Kerangka Berfikir
Berdasarkan bagan diatas salah satu komponen yang sangat penting dalam
sekolah harus memiliki strategi yang tepat dalam meningkatkan kinerja guru
yang telah menjalan tugas belajar mengajar dengan baik, sehingga tujuan
BAB III
METODE PENELITIAN
akan tetapi berupa kata-kata atau gambaran. Data yang dimaksud berasal dari
wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi dan lainnya 53. Oleh karena
fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari subjek yang berupa
individu, organisasional atau prespektif yang lain. Adapun tujuannya adalah untuk
menjelaskan aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati dan menjelaskan
53
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2010), h. 11
karakteristik fenomena atau masalah yang ada. Menurut Bogdad dan Taylor,
menghadirkan data deskriptif beberapa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
informasi tentang apa yang mereka lakukan dan yang mereka alami terhadap
fokus penelitian, yang bekaitan dengan strategi yang dilakukan kepala sekolah
pengelolaan data, yang dilanjutkan dengan penyajian data dari bab I hingga
bab V.
adalah:
a. Observasi
54
Ibid, h.4
Menurut Burhan dalam Darwiyansah observasi adalah
perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari suatu
dengan teknik yang lain. Dalam kegiatan observasi ini dilakukan yaitu
b. Wawancara/Interview
55
Darwiyansyah, Metode Penelitian kualitatif dan kuantitatif (Jakarta ; Haja Mandiri
2017), h.48
melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang yang
diperolehnya.
adalah mengenai;
kinerja guru.
g) Topuksi guru.
c) Kinerja guru
kinerja guru.
c. Dokumentasi
penulisan laporan.57
1. Data Penelitian
sumber yang merupakan kunci utama (key informasi), yang dipilih dan di
kinerja guru.
57
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2009,
h. 150.
Menurut Lofland dan Lofland yang dikutip oleh Lexy J. Moleong
lainnya.58
dokumentasi yang ada di SDN 21 Limboto, meliputi dokumen yang ada pada
dengan fokus penelitian. Data primer dan sekunder dimaksudkan untuk dapat
58
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009,
h. 157.
Analisa yang di gunakan dalam penelitian ini adalah model penelitian
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan
conclusion drawing/verification59
perlu dicatat secara rinci. Data yang diperoleh harus segera dianalisis
pokok, memfoku skan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
naratif.60
59
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. (Bandung : Alfabeta
2009), h.270
60
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. (Bandung : Alfabeta
2009), h.249
3. Penarikan Kesimpulan (Conclution drawing/verification)
langkah akhir dalam menganalisis dari reduksi data, display data sehingga
masukan.
1. Kredibilitas
member check.61 Jika data kurang lengkap dan dianggap perlu penelitin
Sugiyono:
semakin tumbuh rasa saling percaya dan terbuka, sehingga informasi yang
diperoleh peneliti cenderung lebih luas dan dalam, dan peneliti bukan
61
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2010, h. 121.
62
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2010 h. 122-123
Kemudian untuk meningkatkan keabsahan data penulis
kepada sumber data. Jika data penelitian yang diperoleh disepakati oleh
2. Transferabilitas
secara Transferabilitas yaitu tanpa ada interfensi terhadapa data. Hal ini
peneliti harus membuat laporan yang rinci, sistematis, jelas, dan dapat
3. Dependabilitas
66
Ibid, h. 130
67
1Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2010 h. 131
68
Ibid, h.132
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Sekolah (NIS) yaitu 100130, dan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN)
Merah.
yang terdiri dari : 1 orang Kepala Sekolah, 6 orang PNS, 1 orang kontrak
turut 2016 dan 2017, kemudian juara 2 dan 3 tingkat Provinsi pada tahun
yang sama. SDN 21 Limboto memiliki Nilai Akreditasi B pada tahun 2015
1) Visi
2) Misi
3) Tujuan
warga sekolah
lingkungan
d. Sekolah memiliki prestasi dalam bidang literasi (bercerita)
perkebuna.
Dari visi, misi dan tujuan diatas tergambar bahwa kepala sekolah
mempunyai visi, misi dan tujuan yang kuat yaitu unggul berkarakter dan
3. Identitas Sekolah
nomor pokok 40500597, jenjang pendidikan SD, status sekolah Negeri, alamat
Tabel.1
Keadaan Kepemilikan Tanah
Luas Tanah (m2) Menurut Status
Sertifikat
No. Status Kepemilikan
Belum
Bersertifikat Total
Sertifikat
1. Hak Milik Sendiri 7.110 - 7.110
2. Wakaf - - -
3. Hak Guna Bangunan - - -
4. Sewa/Kontrak - - -
5. Pinjam/Menumpang - - -
kepemilikan milik sendiri yang sudah bersertifikat 7.110 Meter dan jumlah Total
dari tanah yang sudah memiliki sertifikat yaitu berjumlah 7.110 Meter.
Tabel.2
Sarana dan Prasarana pendukung pembelajaran
Kondisi kursi dan meja siswa yang masih layak digunakan berjumlah
162 buah, kursi guru dan meja guru, papan tulis, lemari di ruang kelas yang
masih bisa digunakan yaitu berjumlah 7 buah. Komputer yang msih bisa
Tabel.3
Keadaan peserta didik SDN 21 Limboto
Banyak Siswa
No Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 1 9 12 21
2 2 9 11 20
3 3 10 13 23
4 4a 10 12 22
4b 8 12 20
5 5 12 15 27
6 6 11 18 29
Jumlah 69 93 162
Sumber Data: Daftar keadaan peserta didik SDN 21 Limboto, 2022
Jumlah seluruh siswa di SDN 21 Limboto Tahun2021-2022 adalah
162. Dan merupakan gugus yang memiliki siswa terbanyak. Siswa laki-
berjumlah 23 orang siswa, kelas 4 terbagi atas dua kelas yaitu kelas 4a
barikut:
Tabel.4
Keadaan Tenaga Pendidik SDN 21 Limboto
Tahun Ajaran 2022
Pengatur
6 Wulanda safitri Pilowani, S. Pd P Guru Kelas 4 A Muda Tkt.I
III/A
7 Marlian Naue, S. Pd P Guru Kelas 2 Kontrak
8 Maryam Lakiya, S. Pd P Guru Kelas 4 B GTT
9 Nurhayati M. Inunu, S.Pd P GMP GTT
10 Lutvian Z. Husain, S.Pd P GMP GTT
Sumber Data: Daftar Tenaga Pendidik SDN 21 Limboto, 2022
barikut:
Tabel.5
Keadaan Tenaga Kependidikan SDN 21 Limboto
Tahun Ajaran 2022
Operator
1 Upik Arham, S.Pd L GTT
sekolah
Operator
2 Ferlin Mobonggi P GTT
sekolah
Sumber Data: Daftar Tenaga Pendidik SDN 21 Limboto, 2022
sekolah dan guru kelas 3 serta Operator sekolah, perempuan berjumlah 9 orang
dan yang berstatus PNS berjumlah 6 orang dan GTT berjumlah 4 orang serta guru
Limboto
gerakan yang ada di sekolah. Kewajiban kepala sekolah tidak hanya dalam
kehidupan sekolah, tetapi juga dalam hubungannya dengan masyarakat sekitar
sekolah.
lebih lanjut pelaksanaan pendidik dengan memberikan arahan yang tiada henti
keseluruhan, agar supaya lebih mengerti serta lebih efektif dalam mewujudkan
belajar mengajar yang lebih efektif dan sangat membangkitkan semangat kerja
guru.
Data-data yang dapat digali dalam penelitian ini yaitu yang berkenaan
21 Limboto.
ini kepala sekolah akan membangun dan menegakkan disiplin kerja, serta
a. Penegakan disiplin
harus memiliki disiplin kerja yang tinggi dan bertanggung jawab terhadap
sebagai berikut :
Limboto bahwa ia berusaha agar membuat para guru selalu datang tepat
pada waktunya atau datang lebih awal seperti atau apa yang telah di
69
Wawancara dengan Kepala Sekolah bapak Suparman Pilomonu, S.Pd, M.Pd., rabu,
15/06/2022 pukul 09.27
proses belajar mengajar pada siswa. Konsisi ini sebagaimana yang
diungkapkan oleh:
pasti ada, disini pun saya tidak bia mengelak. Ya ada,.. tetapi hanya
beberapa saja seperti halnya kedatangan dalam sekolah, yaa kadang ada
yang tidak tepat waktu, mungkin dirumah atau diluar rumah ada keperluan
kembali atau dikasih teguran dengan bahasa yang halus atau tidak
berikut:
70
Wawancara dengan Guru Kelas VI ibu Berty S. Alinti, S.Pd., Senin, 13/06/2022, pukul
08.15
71
Wawancara dengan Guru Kelas V ibu Hamira Djafar, S.Pd., Jumat, 03/06/2020, pukul
10.09
72
Wawancara dengan Guru Kelas IV ibu Maryam Lakiya, S.Pd, Senin, 13/06/2022, pukul
09.17
Selain melakukan wawancara dengan para pihak terkait di SDN 21
menghargai waktu dengan baik adalah hal yang sangat penting, meski
dengan demikian peneliti cermati masih ada sebagian guru yang tidak
hadir ke sekolah, ada juga sebagaian guru yang selalu datang tepat waktu
dan ada juga guru yang datang tepat waktu namun tidak mengabsen.
kendala.
c. Observasi Langsung
kepala sekolah SDN 21 Limboto bahwa guru-guru yang masih belum bisa
menciptakan suasana belajar yang aktif. Saat ini guru perlu menggunakan
ceramah saja.
74
Wawancara dengan Kepala Sekolah bapak Suparman Pilomonu, S.Pd, M.Pd., rabu,
15/06/2022 pukul 09.35
dengan mengajak para siswa untuk mengamati dan mencoba menalar
Limboto baik kepala sekolah, guru kelas 6 (Berty S. Alinti, S.Pd), guru
kelas 5 (Hamira Djafar, S.Pd) dan guru kelas 4 (Maryam Lakiya, S.Pd)
75
Wawancara dengan Kepala Sekolah bapak Suparman Pilomonu, S.Pd, M.Pd., rabu,
15/06/2022 pukul 09.37
76
Wawancara dengan Guru Kelas VI ibu Berty S. Alinti, S.Pd., Senin, 13/06/2022, pukul
08.17
77
Wawancara dengan Guru Kelas V ibu Hamira Djafar, S.Pd., Jumat, 03/06/2020, pukul
10.11
78
Wawancara dengan Guru Kelas IV ibu Maryam Lakiya, S.Pd, Senin, 13/06/2022, pukul
09.18
berpandangan yang sama ada pengontrolan dan pengamatan tentang
baik Kepala Sekolah SDN 21 Limboto, Guru kelas 6 dan 5 serta guru kelas
mengajar, dengan saling bahu membahu mengontrol antara guru yang satu
dengan yang lainnya dalam hal take and give (memberi dan menerima)
ke dalam kelas, untuk mengamati dan memantau guru dalam proses belajar
mengajar serta selalu mengecek kondisi guru yang tidak masuk mengajar
pihak terkait:
sekolah SDN 21 Limboto, guru kelas 6 dan 5 serta guru kelas 4 menyatakan
kinerja guru di SDN 21 Limboto baik kepala sekolah, guru kelas 4,5 dan 6
83
Wawancara dengan Kepala Sekolah bapak Suparman Pilomonu, S.Pd, M.Pd., rabu,
15/06/2022 pukul 09.42
84
Wawancara dengan Guru Kelas V ibu Hamira Djafar, S.Pd., Jumat, 03/06/2020, pukul
10.15
85
Wawancara dengan Guru Kelas VI ibu Berty S. Alinti, S.Pd., Senin, 13/06/2022, pukul
08.21
86
Wawancara dengan Guru Kelas IV ibu Maryam Lakiya, S.Pd, Senin, 13/06/2022, pukul
09.21
b. Cara Kepala Sekolah Mengatasi Kendala Dalam Peningkatan
berikut:
87
Wawancara dengan Kepala Sekolah bapak Suparman Pilomonu, S.Pd, M.Pd., rabu,
15/06/2022 pukul 09.45
88
Wawancara dengan Guru Kelas IV ibu Maryam Lakiya, S.Pd, Senin, 13/06/2022, pukul
09.22
menambah pengetahuan dan melanjutkan studi dengan pengajuan
beasiswa dari pemerintah.89
kendala dalam peningkatan kinerja guru di SDN 21 Limboto antara lain dengan
pihak terkait dalam meningkatkan disiplin kerja dan menambah wawasan dengan
cara menfaatkan IT, melanjutkan pendidikan guru melalui izin belajar. Selain itu
kekurangan guru terutama guru bidang studi dengan mengankat guru honor,
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
89
Wawancara dengan Guru Kelas VI ibu Berty S. Alinti, S.Pd., Senin, 13/06/2022, pukul
08.23
90
Wawancara dengan Guru Kelas V ibu Hamira Djafar, S.Pd., Jumat, 03/06/2020, pukul
10.16
antara lain pengawasan, penilaian dan evaluasi terhadap kinerja guru
belajar.
B. Saran