LAPORANPENGALAMANBELAJARLAPANGAN Fix...

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL)

DI RT 06 RW 02 DUSUN 1 PANTAI CERMIN KAB.KAMPAR TAPUNG


TAHUN 2023

EDUKASI DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN MASYARAKAT


TENTANG PENTINGNYA MENGKONSUMSI BUAH DAN SAYUR
|

Di Susun oleh:
Kelompok 6

Dewi Gustina Wati :20401008


Nova Oktavia :20401019
Tiara Prameswari :20401028
Wita fadilla :20401031

DosenPembimbing :Roza Asnel,M.Kes

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


STIKes PAYUNG NEGERI PEKANBARU
TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadhirat TuhanYang Maha Esa karena


berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan “Pengalaman
Belajar Lapangan” di Dusun 1 Pantai Cermin.
Dalam kegiatan PBL ini terdapat salah satu kegiatan diantaranya
adalah pengelolaan limbah sampah, dalam penyusunan laporan PBL ini,
kami menyadari akan banyaknya kendala-kendala yang kami hadapi
dilapangan. Namun berkat bimbingan Dosen pembimbing dalam
pelaksanaan PBL sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan laporan
PBL. Disamping itu kami turut mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Ketua STIKes Payung Negeri Pekanbru Ns.Deswinda,S.Kep,M.Kes
2. Kepala Kades Bapak Muklis,S.Sos
3. Ketua Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat (S1) Dr. Suryani, SKM, MKL
4. Dosen Pembimbing Roza Asnel, M. Kes
5. Penguji Pembimbing Belajar Lapangan
6. RW 02, Dan RT 06 Dusun 1 Pantai Cermin
7. Panitia pelaksanaan PBL Dan semua pihak yang telah turut membantu
baik secara langsung maupun tidak dalam pembuatan laporan ini.
8. Teman – teman mahasiswa yang telah membantu mensukseskan
kegiatan PBL ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan PBL, Oleh karena itu dengan kerendahan hati kami mengharapkan
semoga hasil laporan PBL ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan
mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat umumnya. Serta kritikan dan saran
yang membangun agar penyusunan laporan PBL ini untuk kedepan nantinya
dapat ditingkatkan lagi.

Pekanbaru, Januari 2023

i
Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................1
B. Tujuan..............................................................................4
C. Manfaat Penulisan..........................................................4
BAB II TINJAUAN TEORITIS...........................................................................5
A. Definisi Kesehatan Masyarakat......................................5
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan
Masyarakat 5
C. Pengertian Gerakan Masyarakat Sehat..........................9
D. Kesehatan Lingkungan.................................................10
BAB III TINJAUAN KASUS..............................................................................12
A. Tahapan Persiapan........................................................12
B. Tahap Pelakasanaan Pengkajian.................................13
C. Sejarah desa pantai cermin...........................................13
BAB IV HASIL.....................................................................................................16
A. Identifikasi Masalah......................................................39
B. Daftar Prioritas Masalah..............................................40
C. Alternatif Pemecahan Masalah....................................41
BAB V PENUTUP................................................................................................44
A. Kesimpulan....................................................................44
B. Saran..............................................................................44
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................45
LAMPIRAN..........................................................................................................46

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu bidang yang menjadi prioritas bagi


pemerintah dalam usaha mensejahterakan masyarakatnya. Upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat menjadi hal yang sangat penting
untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik. Salah satu strategi untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat adalah dengan memberikan pemahaman,
pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan
sehat yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan sekolah dan masyarakat
luas. Sejalan dengan strategi pembangunan kesehatan untuk mewujudkan bangsa
yang sehat tahun 2025 ini meningkatkan derajat kesehatan menjadi salah satu
fokus pembangunan dibidang kesehatan mewujudkan masyarakat yang sehat,
pembangunan bidang kesehatan diarahkan kepada semua lapisan masyarakat.
Dalam mewujudkan Visi Indonesia Sehat 2025 telah ditetapkan misi
pembangunan yaitu menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan,
mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, memelihara dan
meningkatkan pelayanan yang bermutu, merata dan terjangkau, serta memelihara
dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya.
Berdasarkan paradigma sehat ditetapkan pula visi Indonesia sehat 2025,
dimana ada tiga pilar utama yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu
lingkungan sehat, perilaku sehat serta pelayanan bermutu, adil dan merata. Untuk
perilaku sehat bentuk konkritnya yaitu perilaku proaktif dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, melindungi diri dari
ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam upaya kesehatan. Sarana
pembangunan kesehatan adalah perilaku hidup sehat, manajemen pembangunan
kesehatan dan derajat kesehatan masyarakat pada saat ini.
Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang
penduduknya hidup dalam lingkungan sehat dengan perilaku yang sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan

1
merata serta memilliki derajat kesehatan yang setinggi- tingginya. Keadaan
masyarakat di masa depan atau visi pembangunan kesehatan ini dirumuskan
sebagai visi Indonesia Sehat 2025. Untuk dapat mewujudkan visi tersebut,
ditetapkan empat misi pembangunan kesehatan yaitu :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan,
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat,
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata
dan terjangkau,
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungan

Sampai saat ini, bangsa Indonesia masih tetap berjuang memerangi berbagai
macam penyakit infeksi dan kurang gizi yang saling berinteraksi satu sama lain,
yang menjadikan tingkat kesehatan masyarakat Indonesia tidak kunjung
meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, semua pihak baik pemerintah,
swasta, lembaga pendidikan maupun masyarakat harus bekerja cerdik dan
memperkuat networking untuk menuntaskan masalah kesehatan diatas, agar
supaya visi Indonesia Sehat 2025 dapat terwujud.
Prodi Kesehatan Masyarakat STIKes Payung Negeri Pekanbaru yang
merupakan sebuah institusi pendidikan kesehatan mempunyai komitmen moral
untuk mendukung pencapaian Indonesia Sehat 2025 melalui proses pembelajaran
di masyarakat dengan kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) yang akan
dilakukan upaya pemberdayaan masyarakat dengan cara pembelajaran yang
terorganisasi dengan baik melalui proses fasilitasi dan pendampingan kepada
masyarakat dalam rangka mengantar masyarakat untuk mampu mandiri dan
kemudian dilepas untuk mandiri, meskipun dari jauh tetap dipantau agar tidak
jatuh lagi, yang dilakukan melalui pemeliharaan semangat kondisi dan
kemampuan secara terus menerus supaya tidak mengalami kemunduran.
5. Pengidentifikasian masalah dan sumber daya.
6. Diagnosis dan perumusan pemecahan masalah.
7. Penetapan dan pelaksanaan pemecahan.
8. Pemantauan dan evaluasi program.

2
Keadaan kesehatan masyarakat saat ini secara umum belum dapat mencapai
target yang diharapkan dalam mencapai Indonesia Sehat 2025, hal ini dikarenakan
masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, kesehatan
lingkungan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara keseluruhan
terutama dipedesaan. Dalam kegiatan PBL ini, mahasiswa Kesehatan Masyarakat
STIKes Payung Negeri Pekanbaru langsung terjun ke lapangan dan ditempatkan
di tengah-tengah masyarakat di Dusun I Pantai Cermin Kab. Kampar, Tapung
untuk mencari pemasalahan kesehatan yang ada di lingkungan masyarakat.
Pengalaman Belajar Lapangan berlangsung dari tanggal 23 Januari 2023
sampai dengan 4 Februari 2023 yang dilaksanakan di Dusun I Pantai Cermin Kab.
Kampar, Tapung. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan
pengaplikasian Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan mengarahkan kepada
peningkatan Kesehatan. Kegiatan Pengalaman belajar Lapangan ini diawali
dengan kegiatan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan di di Dusun I Pantai Cermin Kab. Kampar,
Tapung. Selanjutnya masalah kesehatan akan diatasi bersama.
Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan mulai 23 Januari 2023 sampai
dengan 4 Februari 2023 ditemukan beberapa masalah kesehatan diantaranya
seperti adanya keluarga yang tidak mengkonsumsi buah dan sayur, adanya
keluarga yang merokok, adanya masyarakat yang membuang sampah dengan cara
dibakar, adanya masyarakat yang tidak membersikan got, dan adanya masyarakat
yang tidak melakukan penggecekan kesehatan 6 bulan sekali, hal ini tergambar
dari hasil tabulasi data yang dikumpulkan. Dalam upaya penyelesaian masalah
kesehatan masyarakat yang ditemukan diatas, mahasiswa akan melakukan
penyuluhan bersama-sama dengan masyarakat. Dengan demikian, mahasiswa
akan melaporkan hasil pengalaman belajar lapangan yang telah dilakukan selama
2 minggu, mulai dari pengkajian sampai evaluasi dan melakukan tindak lanjut dari
masalah yang ditemukan di masyarakat.

3
2. Tujuan

A. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu meningkatkan kesadaran masyarakat dan


memberikan edukasi kesehatan di Dusun I Pantai Cermin Kab. Kampar,
Tapung.

B. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu melakukan analisis situasi status kesehatan


masyarakat dengan mengumpulkan data dan penyebaran kuesioner
di Dusun I Pantai Cermin Kab. Kampar, Tapung.
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah hasil pengumpulan
data di Dusun I Pantai Cermin Kab. Kampar, Tapung.
c. Mahasiswa bersama masyarakat mampu menentukan prioritas
masalah yang berkaitan dengan bidang kesehatan masyarakat di
Dusun I Pantai Cermin Kab. Kampar, Tapung.
d. Mahasiswa bersama masyarakat mampu merencanakan kegiatan
untuk menyelesaikan masalah yang diprioritaskan lalu
diseminarkan dilokasi masing-masing di Dusun I Pantai Cermin
Kab. Kampar, Tapung.

3. Manfaat Penulisan

1. Untuk pihak terkait baik lintas sektoral (Dinas Kesehatan, Puskesmas dan
Kelurahan) diharapkan laporan kegiatan ini dapat dijadikan bahan
ataupun data untuk menyusun data program kerja dibidang kesehatan
yang akan datang.
2. Untuk kader kesehatan, diharapkan hasil kegiatan ini dapat menjadi acuan
dalam melaksanakan rencana kegiatan pada masing-masing unit.
3. Untuk Institusi Pendidikan, diharapkan hasil kegiatan laporan ini menjadi
bahan perbandingan untuk Pengalaman Belajar Lapangan berikutnya dan
menjadi bahan evaluasi untuk berikutnya dan menjadi bahan evaluasi

4
terhadap program atau kurikulum Ilmu Kesehatan Masyarakat yang telah
ditetapkan.
4. Untuk masyarakat, diharapkan hasil laporan kegiatan ini berguna bagi
kegiatan dimasa mendatang.

5
BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi Kesehatan Masyarakat

Sudah banyak para ahli kesehatan membuat batasan kesehatan


masyarakat ini. Secara kronologis batasan-batasan kesehatan masyarakat
mulai dengan batasan yang sangat sempit sampai batasan yang luas seperti
yang kita anut saat ini dapat diringkas sebagai berikut. Batasan yang paling
tua, dikatakan bahwa kesehatan masyarakat adalah upaya-upaya untuk
mengatasi masalah-masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. Dengan
kata lain kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Upaya untuk
memperbaiki dan meningkatkan sanitasi lingkungan adalah merupakan
kegiatan kesehatan masyarakat.
Kemudian pada akhir abad ke-18 dengan diketemukan bakter-bakteri
penyebab penyakit dan beberapa jenis imunisasi, kegiatan kesehatan
masyarakat adalah pencegahan penyakit yang terjadi dalam masyarakat
melalui perbaikan sanitasi lingkungan dan pencegahan penyakit melalui
imunisasi. Pada awal abad ke-19, kesehatan masyarakat sudah berkembang
dengan baik, kesehatan masyarakat diartikan suatu upaya integrasi antara ilmu
sanitasi dengan ilmu kedokteran. Sedangkan ilmu kedokteran itu sendiri
merupakan integrasi antara ilmu biologi dan ilmu sosial. Dalam
perkembangan selanjutnya,kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi
dan kegiatan terpadu antara sanitasi dan pengobatan (kedokteran) dalam
mencegah penyakit yang melanda penduduk atau masyarakat.
Oleh karena masyarakat sebagai objek penerapan ilmu kedokteran dan
sanitasi mempunyai aspek sosial ekonomi dan budaya yang sangat kompleks.
Akhirnya kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi keterpaduan antara
ilmu kedokteran, sanitasi, dan ilmu sosial dalam mencegah penyakit yang
terjadi di masyarakat.

6
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Masyarakat

Menurut Hendrik L. Blumm, terdapat 4 faktoryang mempengaruhi derajat


kesehatan masyarakat, yaitu: faktor perilaku, lingkungan, keturunan dan
pelayanan kesehatan.

1.Faktor Genetik

Faktor ini paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan perorangan


atau masyarakat dibandingkan dengan faktor yang lain. Pengaruhnya pada
status kesehatan perorangan terjadisecara evolutif dan paling sukar di deteksi.
Untuk itu, perlu dilakukan konseling genetik.Untuk kepentingan kesehatan
masyarakat atau keluarga, faktor genetik perlu mendapat perhatian dibidang
pencegahan penyakit. Misalnya: seorang anakyang lahir dari orangtua
penderita diabetes melitus akan mempunyai resiko lebihtinggi dibandingkan
anak yang lahir dari orang tua bukan penderita DM. Untuk upaya
pencegahan, anak yang lahir dari penderita DM harus diberi tahu dan selalu
mewaspadai faktor genetik yang diwariskan orangtuanya. Oleh karenanya, ia
harus mengatur dietnya, teratur berolahraga dan upaya pencegahan lainnya
sehingga tidak ada peluang faktor genetiknya berkembang menjadi faktor
resiko terjadinya DM pada dirinya. Jadi dapatdi umpamakan, genetik adalah
peluru (bullet)tubuh manusia adalah pistol (senjata), dan lingkungan/perilaku
manusia adalah pelatuknya (trigger).
Semakin besar penduduk yang memiliki resikopenyakit bawaan akan
semakin sulit upaya meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karenaitu perlu
adanya konseling perkawinan yang baik untuk menghindari penyakit bawaan
yang sebenarnya dapat dicegah munculnya. Akhir-akhir ini teknologi
kesehatan dan kedokteran semakin maju. Teknologi dan kemampuan tenaga
ahli harus diarahkan untuk meningkatkan upaya mewujudkan derajat
kesehatan yang setinggi- tingginya.

2,Faktor Pelayanan Kesehatan

Ketersediaan pelayanan kesehatan,dan pelayanan kesehatan yang

7
berkualitas akan berpengaruh terhadap derajat kesehatan
masyarakat.Pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan yang
diimbangi dengan kelengkapan sarana/prasarana,dan dana akan menjamin
kualitas pelayanan kesehatan.Pelayanan seperti ini akanmampu mengurangi
atau mengatasi masalah kesehatan yang berkembang di suatu wilayah atau
kelompok masyarakat.Misalnya,jadwal imunisasi yang teratur dan
penyediaan vaksin yang cukup sesuai dengan kebutuhan,serta
informasitentang pelayanan imunisasi yang memadai kepada masyarakat
akan meningkatkan cakupan imunisasi.Cakupan imunisasiyang tinggi akan
menekan angka kesakitan akibat penyakit yang bisa dicegah dengan
imunisasi.
Saat ini pemerintah telah berusaha memenuhi3 aspek yang sangat terkait
dengan upaya pelayanan kesehatan, yaitu upaya memenuhi ketersediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dengan membangun Puskesmas, Pustu, Bidan
Desa, Pos Obat Desa, dan jejaring lainnya. Pelayanan rujukan juga
ditingkatkan dengan munculnya rumah sakit-rumah sakit baru di setiap
kab/kota.

3.Faktor Perilaku Kesehatan

Faktor ini terutama di negara berkembang paling besar pengaruhnya


terhadap munculnya gangguan kesehatan atau masalah kesehatan di
masyarakat. Tersedianya jasa pelayanan kesehatan (health service) tanpa
disertai perubahan tingkah laku (peran serta) masyarakat akan
mengakibatkan masalah kesehatan tetap potensial berkembang di
masyarakat. Misalnya : penyediaan fasilitas dan imunisasi tidak akan
banyak manfaatnya apabila ibu ibu tidak datang ke pos-pos imunisasi.
Perilaku ibu-ibu yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan yang sudah
tersedia adalah akibat kurangnya pengetahuan ibu-ibu tentang manfaat
imunisasi dan efek sampingnya. Pengetahuan ibu-ibu akan meningkat
karena adanya penyuluhan kesehatan tentang imunisasi yangdi berikan oleh
petugas kesehatan.
Perilaku individu atau kelompok masyarakat yang kurang sehat juga

8
akan berpengaruh pada faktor lingkungan yang memudahkan timbulnya
suatu penyakit.Perilaku yang sehat akan menunjang meningkatnya derajat
kesehatan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penyakit berbasis perilaku
dan gaya hidup. Kebiasaan pola makan yang sehat dapat menghindarkan diri
kita dari banyak penyakit, diantaranya penyakit jantung, darah tinggi,
stroke, kegemukan, diabetes mellitus dan lain-lain. Perilaku/kebiasaan
memcuci tangan sebelum makan juga dapat menghindarkan kita dari
penyakit saluran cerna seperti mencret-mencret lainnya.

a.Faktor Lingkungan

Lingkungan yang mendukung gaya hidup bersih juga berperan


dalam meningkatkan derajat kesehatan. Dalam kehidupan di sekitar kita
dapat kita rasakan, daerah yang kumuh dan tidak dirawat biasanya banyak
penduduknya yang mengidap penyakit seperti : gatal-gatal, infeksi saluran
pernafasan, dan infeksi saluran pencernaan. Penyakit demam berdarah juga
dipengaruhi oleh factor lingkungan. Lingkungan yang tidak bersih,
banyaknya tempat penampunganair yang tidak pernah dibersihkan
memyebabkan perkembangan nyamuk aedes aegypti penyebab demam
berdarah meningkat. Hal inimenyebabkan penduduk di sekitar memiliki
resiko tergigit nyamuk dan tertular demam berdarah.
Untuk menganalisis program kesehatan dilapangan, paradigma H.L.
Blum dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan
masalah sesuai dengan faktor faktor yang berpengaruh pada status kesehatan
masyarakat.Analisis ke-4 fator tersebut perlu dilakukan secara cermat
sehingga masalah kesmas dan masalah program dapat di rumuskan dengan
jelas.Analisis ke-4 faktor ini adalah bagian dari analisis situasi (bagian dari
fungsi peren8cnaan)untuk pengembangan program kesehatan di suatu
wilayah tertentu.

C. Pengertian Gerakan Masyarakat Sehat

GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden

9
RI yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa
mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh
komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat. Untuk
menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor
kesehatan saja. Peran Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga turut
menentukan, dan ditunjang peran serta seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari
individu, keluarga, dan masyarakat dalam mempraktekkan pola hidup sehat,
akademisi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi profesi
dalam menggerakkan anggotanya untuk berperilaku sehat ; serta Pemerintah
baik di tingkat pusat maupun daerah dalam menyiapkan sarana dan prasarana
pendukung, memantau dan mengevaluasipelaksanaannya.
Sebuah pembelajaran berharga di era jaminan kesehatan nasional (JKN),
anggaran banyak terserap untuk membiayai penyakit katastropik, yaitu : PJK,
Gagal Ginjal Kronik, Kanker, dan Stroke. Selain itu, pelayanan kesehatan
peserta JKN juga didominasi pada pembiayaan kesehatan di tingkat lanjutan
dibandingkan di tingkat dasar. Fakta ini perlu ditindaklanjuti karena
berpotensi menjadi beban yang luar biasa terhadap keuangan negara.
Meningkatnya PTM dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia,
bahkan kualitas generasi bangsa. Hal ini berdampak pula pada besarnya beban
pemerintah karenapenanganan PTM membutuhkan biaya yang besar. Pada
akhirnya, kesehatan akan sangat mempengaruhi pembangunan sosial dan
ekonomi.
Penduduk usia produktif dengan jumlah besar yang seharusnya
memberikan kontribusi pada pembangunan, justru akan terancam apabila
kesehatannya terganggu oleh PTM dan perilaku yang tidak sehat, tutur
Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moeloek, dalam sambutannya dalam rangka
Hari Kesehatan nasional (HKN) ke-52 tahun 2016 di Jakarta (14/11). Oleh
karena itu, Kementerian Kesehatan RI secara khusus mengingatkan
masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat
(GERMAS) guna mewujudkan Indonesia sehat.
Mengenai Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis

10
dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen
bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai
darikeluarga, arena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang
membentuk kepribadian.
GERMAS dapat dilakukan dengan cara: Melakukan aktifitas fisik,
Mengonsumsi sayur dan buah, Tidak merokok, Tidak mengonsumsi
alkohol, Memeriksa kesehatan secara rutin, Membersihkan lingkungan, dan
Menggunakan jamban. Pada tahap awal, GERMAS secara nasional dimulai
dengan berfokus pada tiga kegiatan, yaitu: 1) Melakukan aktivitas fisik 30
menit per hari, 2) Mengonsumsi buah dan sayur; dan 3) Memeriksakan
kesehatan secara rutin.
Tiga kegiatan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga,
dilakukan saat ini juga, dan tidak membutuhkan biaya yang besar, tutur
Menkes. GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh
Presiden RI yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa
mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif.

D. Kesehatan Lingkungan

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling
berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan sendiri. Banyak
faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun
kesehatan masyarakat seperti :
Lingkungan
Perilaku
Pelayan kesehatan
Heriditas (keturunan)
Secara umum kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi
atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif
terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal. Ruang lingkup

11
kesehatan lingkungan antara lain mencakup : perumahan, pembuangan
kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah,
pembuangan air kotor (air limbah), rumah hewan ternak (kandang), dan
sebagainya.
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)
kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu
menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan
lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang
sehat dan bahagia.

12
BAB III TINJAUAN KASUS
PELAKSANAAN BELAJAR LAPANGAN
DI DUSUN 1 PANTAI CERMIN KAB. KAMPAR, TAPUNG
TANGGAL 23 JANUARI – 4 FEBRUARI 2023

Pelaksanaan Pengalaman Belajar Lapangan di Dusun 1 pantai cermin


Kab.Kampar,Tapung dari tanggal 23 Januari-4 Februari 2023 dilakukan dalam
beberapa tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan pengkajian, tahap
penyampaian hasil pengkajian, identifikasi masalah, analisa situasi, prioritas
masalah, alternatif pemecahan masalah, tahap perencanaan, tahap implementasi,
dan tahap evaluasi.
Tahap persiapan dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2023, tahap berangkat
ke lokasi PBL tanggal 23 januari 2023 sekaligus tahap pembukaan.pada tanggal
24-28 Januari 2023 selanjutnya dilakukan tahap pendataan .pada tanggal 29-30
Januari 2023 dilakukan tahap tabulasi data. Pada tanggal 31 Januari 2022
dilakukan persiapan LOKMIN yang sekaligus melakukan penyusunan rencana
kegiatan yang akan dilakukan. Pada tanggal 02 Februari 2023akan dilaksankan
LOKMIN di kantor desa dusun 1 pantai cermin.Pada tanggal 03 februari 2023
dilaksanakan MMD dan sekaligus kegiatan PBL 1 ditutup.
Adapun pelaksanaankegiatanPelayanan Kesehatan Masyarakat di RT 06
Dusun 1 pantai cermin adalah sebagai berikut :
A. Tahapan Persiapan

Pada tahap ini dilakukan beberapa persiapan sebelum dilakukan kegiatan


Kesehatan Masyarakat diantaranya pendataan kesehatan dimasyarakat Winshield
Survey yaitu mengobservasi secara langsung keadaan wilayah untuk melihat
secara garis besar situasi dan keadaan wilayah di RT 06 Dusun 1 Pantai Cermin.
Setelah survei dilakukan selanjutnya dilaksankan penyusunan angket untuk
mengetahui masalah kesehatan yang terjadi di wilayah di dusun 1 pantai cermin.
Sebelum dilakukan penyebaran angket, mahasiswa/i membina hubungan
saling percaya dan menjelaskan tujuan dari kedatangan mahasiswa/i serta
menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan di RT 06 Dusun 1 Pantai Cermin
diharapkan mendapat dukungan serta bantuan untuk kelancaran pelaksanaan

13
kegiatan mahasiswa/i.

B. Tahap Pelakasanaan Pengkajian

Tahap ini dimulai dari memperbanyak angket yaitu sebanyak 42 angket, dan
kemudian disebarkan pada masyarakat dengan mendatangi setiap rumah dan
melakukan wawancara langsung pada setiap keluarga yang bertujuan untuk
mendapatkan data yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat.Jumlah
penduduk berdasarkan KK di RT 06 Dusun 1 Pantai Cermin 42 Kepala Keluarga
(KK). Jumlah angket yang berhasil dikumpulkan mahasiswa/i berjumlah 42
angket.Berdasarkan hasil pengumpulan data di RT 06 Dusun 1 Pantai Cermin
didapatkan data-data sebagai berikut:
C. Sejarah desa pantai cermin

Pantai Cermin merupakan salah satu desa tertua yang ada di kecamatan
Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Indonesia. Pantai cermin adalah
kampung yang sering disebut dalam Sejarah Kerajaan Siak, terutama Sejarah
Senapelan, Pekanbaru, serta terbentuknya perkampungan baru Payungsekaki.
Pantai cermin adalah wilayah pemukiman masyarakat asli Melayu Riau, namun
saat ini sudah banyak warga pendatang yang bermukim di daerah tersebut. Salah
satu cagar budaya yang terdapat di Pantai cermin yakni makam Syeh Said Abdul
Hamid bin Syeh Abdurrahman. Syeh yang turut mengembangkan agama Islam di
sepanjang sungai Siak hingga hulunya sungai Tapung kiri dan kanan.
Awal terbentuknya Desa Pantai Cermin ditandai dengan adanya kehidupan
masyarakat yang berkelompok dipinggir sungai tapung sebagai pusat aktivitas
masyarakat untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari. Dengan
perkembangannya dari masa ke masa terbentuklah Pemerintahan Desa Pantai
Cermin, perkembangan terasa cepat dirasakan masyarakat lantaran adanya
program nasional Transmigrasi pada tahun 1984 tersebut pantai cermin dijadikan
salah satudesa yang memilikiwilayah luassehinggadijadikanperusahaan BUMN
PTPN V pengembangan kelapa sawit. Dari program tersebut lahirlah Desa-desa
Transmigrasi lebih dari 10 Desa sekarang menjadi desa tetangga. Dan pada tahun
2000 dimekarkan dusun karya indah dan sekarang menjadi Desa Karya Indah dan
pada tahun 2006 ada juga pemekaran dusun II bencah kelubi yang sekarang

14
menjadi Desa Bencah Kelubi.

Data Geografi RT 06 Dusun 1 Pantai Cermin

Batas Wilayah RT 06 Dusun 1 Pantai Cermin


Sebelah Timur : RT 05
Sebelah Barat : RT 08
Sebelah Selatan : RT 029
Sebelah Utara : RT 03

Luas Wilayah RT 06 RW 02 Dusun 1 Pantai cermin


Luas Wilayah : 300 x 300 m2

Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin


Kepala Keluarga : 42 KK
Laki-laki : 34 orang
Perempuan : 8 orang
Masjid : 0 Masjid
Musholla : 0 Musholla
Pemakaman Umum : 0 Pemakaman Umum
Data Demografis
Jumlah Kepala Keluarga : 42 KK
Jumlah Jenis Pekerjaan
Tidak Bekerja : 80 orang
Sekolah : 26 orang
PNS/Polri/BUMN/BUMD : 1 orang
Pegawai Swasta : 10 orang
Wiraswasta/Pedagang/Jasa : 17 orang
Petani : 12 orang
Nelayan :1
Buruh :3
Lainnya : 13

15
Jumlah Kepala Keluarga : 42 KK
Jumlah Jenis Kelamin
Laki-laki : 77 orang
Perempuan : 86 orang
Jumlah Agama
Islam : 163 orang
Kristen :-
Khatolik :-
Hindu :-

Jumlah Pendidikan
Tidak Pernah Sekolah : 20 orang
Tidak Tamat SD/MI : 23 orang
Tamat SD/MI : 49 orang
Tamat SLTP/MTs : 26 orang
Tamat SLTA/MA : 34 orang
Tamat D1/D2/D3 : 11 orang
Tamat PT :-
Lainnya :-
Usia 0-<12 bulan : 1 orang
Usia 12-59 bulan : 9 orang
Usia 5-12 Tahun : 21 orang
Usia 12-18 Tahun : 20 orang
Usia 19-60 Tahun : 103 orang
Usia >60 Tahun : 9 orang

16
BAB IV HASIL
Analisis Situasi

DIAGRAM 1
DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN SARANA AIR BERSIH
DUSUN 1 DESA PANTAI CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

tidak tersedia tersedia

100%

Berdasarkan diagram diatas, dari 42 Kepala Keluarga dapat diketahui yang


tersedia sarana air bersih sebesar 100%.

DIAGRAM 2
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA BERDASARKAN
KETERSEDIAAN SUMBER AIR BERSIH DUSUN 1 DESA PANTAI
CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

Terlindungi Tidak Terlindungi

100%

Berdasarkan diagram diatas, dari 42 Kepala Keluarga dapat diketahui warga


yang mempunyai sarana air bersih terlindungi sebesar 100%.

17
DIAGRAM 3
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA BERDASARKAN
KETERSEDIAAN JAMBAN KELUARGA DUSUN 1 DESA PANTAI
CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

9.52

90.48

Jamban tidak ada

Berdasarkan diagram diatas, dari 42 Kepala Keluarga dapat diketahui


warga yang tidak mempunyai jamban sebesar 9, 52%.

DIAGRAM 4
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA BERDASARKAN
AKTIVITAS FISIK KELUARGA DUSUN 1 DESA PANTAI CERMIN RT
06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

ya tidak

100%

Berdasarkan diagram diatas, dari 42 Kepala Keluarga dapat diketahui warga


yang melakukan aktivitas fisik sebesar 100%.

18
DIAGRAM 5
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA BERDASARKAN
KONSUMSI SAYUR DAN BUAH KELUARGA DUSUN 1 DESA PANTAI
CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

28.57

71.43

makan sayur dan buah tidak ya

Berdasarkan diagram diatas, dari 42 Kepala Keluarga dapat diketahui warga


yang tidak mengkonsumsi buah dan sayur sebesar 28, 57%.

DIAGRAM 6
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA BERDASARKAN
PEMERIKASAAN KESEHATAN KELUARGA 6 BULAN SEKALI
DIDUSUN 1 DESA PANTAI CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

75

65

55

45

35

25

15

5
1 2 3
pemeriksaan kesehatan min 6 bulan NaN NaN NaN
sekali
tidak 1 31 73.8095238095238

ya 2 11 26.1904761904762

Berdasarkan diagram diatas, dari 42 Kepala Keluarga dapat diketahui warga


yang tidak melakukan pemeriksaan kesehatan keluarga 6 bulan sekali sebesar
73,81%.

19
DIAGRAM 7
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA BERDASARKAN
KELUARGA YANG MEROKOK DIDUSUN 1 DESA PANTAI CERMIN
RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

42.86

57.14

merokok di keluarga TIDAK YA

Berdasarkan diagram diatas, dari 42 Kepala Keluarga dapat diketahui warga


yang merokok sebesar 57, 14%.

DIAGRAM 8
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA BERDASARKAN
MENGKONSUMSI ALKOHOL DIDUSUN 1 DESA PANTAI CERMIN RT
06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

100.00

konsumsi alkohol di keluarga TIDAK YA

Berdasarkan diagram diatas, dari 42 Kepala Keluarga dapat diketahui warga


yang yang tidak mengonsumsi alkohol sebesar 100%.

20
DIAGRAM 9
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA BERDASARKAN
PENGELOLAAN STRESS KELUARGA DI DUSUN 1 DESA PANTAI
CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

30.95

69.05

Pengelolaan stress tidak ya

Berdasarkan diagram diatas, dari 42 Kepala Keluarga dapat diketahui warga


yang tidak melakukan pengelolaan stres sebesar 30,95%.

DIAGRAM 10
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA BERDASARKAN
BUANG AIR BESAR PADA TEMPATNYADI DUSUN 1 DESA PANTAI
CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

4.76

95.24

BAB pada tepatnya tidak ya

Berdasarkan diagram diatas, dari 42 Kepala Keluarga dapat diketahui ada


warga yang tidak BAB pada tempatnya 4, 76%.

21
DIAGRAM 11
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA BERDASARKAN
JENIS KELAMINDI DUSUN 1 DESA PANTAI CERMIN RT 06 RW 02
KAB.KAMPAR 2023

19.05

80.95

Jenis Kelamin Kepala Keluarga Perempuan Laki laki

Berdasarkan diagram diatas, dari 42 Kepala Keluarga dapat diketahui


mayoritas warga berjenis kelamin laki laki 80, 95%,.

DIAGRAM 12
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA BERDASARKAN
HUBUNGAN DENGAN KEPALA KELUARGADI DUSUN 1 DESA
PANTAI CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023
90
81
80

70

60
49.69
50
41 41
40

30 25.15 25.15

20

7 8 9
10 5 6
2 3 4
1 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
0
Kepala Suami/ istri anak menantu cucu orang ta famili lain pembantu lainnya
keluarga

Keterangan Frekuensi Persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 42 orang Kepala Keluarga dapat diketahui


hubungan terbesar yaitu berstatus anak 49,69%.

22
DIAGRAM 13
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA BERDASARKAN
PEKERJAAN KEPALA KELUARGADI DUSUN 1 DESA PANTAI
CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

90
80
80
70
60
50
40 49.08

30
20 26
10 15.95 17
10 10.43 12 13
6 7.36 7 8 9 7.98
0 4 6.13 5

D
a

2 3 10.61 31.84

g
1 10.61
rg

ta
rja

an

a
an
h

ni

uh
ua

ny
U
la

as

ag
ke

ta

ay

ur
el

/B
ko

Sw

in
Pe
ed

el
K

B
k

La
se
da

N
/p
h

ta
ru

Pe
Ti

as
lu

w
Se

ri/

s
ira
ol
an

W
rja

I/
ke

TN
Pe

S/
PN

keterangan frekuensi persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 163 seluruh keluarga dapat diketahui


pekerjaan seluruh keluarga terbesar yaitu tidak bekerja 49,08%

DIAGRAM 14
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA BERDASARKAN
PENDIDIKAN DI DUSUN 1 DESA PANTAI CERMIN RT 06 RW 02
KAB.KAMPAR 2023

keterangan frekuensi presentase

50
45.24
45

40

35

30

25
21.43
19 19.05
20

15

10 9 8
7.14 6 7.14 7
4 5
5
1 0 0.00 2 3 3 3
0 0.00
0
Pendidikan Tidak pernah tidak tamat tamat sd/ mi tamat SLTP/ Tamat Tamat Tamat PT
Kepala sekolah ds/ mi MTS SLTA/MA D1/D2/
Keluarga D3

Berdasarkan diagram diatas. Dari 42 Kepala Keluarga dapat diketahui


pendidikan kepala keluarga terbesar yaitu tamat SD sebesar 45,24%.

23
DIAGRAM 15
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA BERDASARKAN
STATUS PERKAWINAN DI DUSUN 1 DESA PANTAI CERMIN RT 06
RW 02 KAB.KAMPAR 2023

keterangan frekuensi persentase

100
92.86
90

80

70

60

50
39
40

30

20

10 7.14
2 3 4 3
1 0 0.00 0 0.00
0
Status Perkawinan Kawin Belum Kawin Cerai hidup Cerai Mati
Kepala Keluarga

Berdasarkan diagram diatas, dari 42 Kepala Keluarga dapat diketahui


kepalakeluarga yang berstatus terbanyak yaitu kawin sebesar 92,86%.

DIAGRAM 16
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA BERDASARKAN
AGAMA DUSUN 1 DESA PANTAI CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR
2023

120

100.00
100

80

60

42
40

20
4 5 6
1 2 0 0.00 3
0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
0
Agama Kepala Islam Kristen Katolik Hindu Budha Konghucu
Keluarga

keterangan frekuensi presentase

Berdasarkan diagram diatas, dari 42 Kepala Keluarga dapat diketahui agama


kepala keluarga terbesar adalah islam sebesar 100%.
DIAGRAM 17

24
DISTRIBUSI FREKUENSI KEPALA KELUARGA BERDASARKAN
JKN DIDUSUN 1 DESA PANTAI CERMIN RT 06 RW 02
KAB.KAMPAR 2023

23.81

76.19

JKN Kepala Keluarga Ya Tidak

Berdasarkan diagram diatas, dari 42 Kepala Keluarga dapat diketahui kepala


keluarga yang memiliki JKN sebanyak 76,19%.

DIAGRAM 18
DISTRIBUSI FREKUENSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DAN USIA
SEKOLAH (5-<12 TAHUN) BERDASARKAN SIKAT GIGIDI DUSUN 1
DESA PANTAI CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

< 2 kali sehari ≥ 2 kali sehari

100%

Berdasarkan diagram diatas, dari 42 Kepala Keluarga dapat diketahui anak


usia pra sekolah dan usia sekolah yang sikat gigi >2 kali sehari sebesar 100%.
DIAGRAM 19

25
DISTRIBUSI FREKUENSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DAN USIA
SEKOLAH (5-<12 TAHUN) BERDASARKAN KONDISI GIGIDI DUSUN 1
DESA PANTAI CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

8.70

91.30

Kondisi Gigi Tidak sehat Sehat

Berdasarkan diagram diatas, dari 42 Kepala Keluarga dapat diketahui anak


usia pra sekolah dan anak usia sekolah yang kondisi giginya yang tidak sehat
sebesar 8,70%.
DIAGRAM 20
DISTRIBUSI FREKUENSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DAN USIA
SEKOLAH (5-<12 TAHUN) BERDASARKAN MENCUCI TANGAN
SETELAH DAN SEBELUM MAKAN DI DUSUN 1 DESA PANTAI
CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

Tidak Iya

100%

Berdasarkan diagram diatas, dari 42 Kepala Keluarga dapat diketahui anak


usia pra sekolah dan usia sekolah yang mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan sebesar 100%.
DIAGRAM 21

26
DISTRIBUSI FREKUENSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DAN USIA
SEKOLAH (5-<12 TAHUN) BERDASARKAN CUCI TANGAN SETELAH
KELUAR KAMAR MANDIDI DUSUN 1 DESA PANTAI CERMIN RT 06
RW 02 KAB.KAMPAR 2023

Tidak Iya

100%

Berdasarkan diagram diatas, dari 42 Kepala Keluarga dapat diketahui anak


usia pra sekolah dan usia sekolah yang mencuci tangan sesudah keluar kamar
mandi sebesar 100%.
DIAGRAM 22
DISTRIBUSI FREKUENSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DAN USIA
SEKOLAH (5-<12 TAHUN) BERDASARKAN PENGGUNAAN ALAS
KAKI MANDI DI DUSUN 1 DESA PANTAI CERMIN RT 06 RW 02
KAB.KAMPAR 2023

30.43

69.57

Menggunakan Alas Kaki Tidak Iya

Berdasarkan diagram diatas, dari 42 Kepala Keluarga dapat diketahui anak


usia pra sekolah dan usia sekolah yang tidak menggunakan alas kaki sebesar
30,43%.
DIAGRAM 23

27
DISTRIBUSI FREKUENSI PENDUDUK SEHAT BERDASARKAN
KEGIATAN REMAJA DI WAKTU LUANG DI DUSUN 1 DESA PANTAI
CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

120

100 95.45

80

60

40

21
20

2 4.55 3 4
1 1 0 0.00 0 0.00
0
Kegiatan Remaja di Membantu orang tua Olah raga Bermain bersama Lainnya
waktu luang teman

keterangan frekuensi presentase

Berdasarkan diagram diatas, dari Kegiatan remaja di waktu luang diketahui


yang membantu orang tua terbesar adalah sebesar 95,45%.

DIAGRAM 24
DISTRIBUSI FREKUENSI PENDUDUK SEHAT BERDASARKAN
RESPON TERHADAP MASALAH REMAJA DI DUSUN 1 DESA PANTAI
CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

70

59.0909090909092
60

50
40.9090909090909
40

30

20
13
9
10
3 4
1 2
0 0 0 0
0
1 2 3

Respon thdp masalah Mengurung diri Marah


Mencari teman bicara Lainnya

Berdasarkan diagram diatas, dari respon terhadap masalah remaja dapat


diketahui yang mengurung diri terbesar adalah sebesar 59,09%.
DIAGRAM 25

28
DISTRIBUSI FREKUENSI PENDUDUK SEHAT BERDASARKAN
KETERBUKAAN REMAJA DENGAN ORANG TUA DI DUSUN 1 DESA
PANTAI CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

45.45

54.55

Keterbukaan dengan orang tua Tidak Ya

Berdasarkan diagram diatas, dapat diketahui ada remaja yang tidak


terbukaan dengan orang tua sebesar 45,45%.

DIAGRAM 26
DISTRIBUSI FREKUENSI PENDUDUK SEHAT BERDASARKAN
PEMENUHAN KEINGINANAN REMAJA SAAT ITU JUGA DI DUSUN 1
DESA PANTAI CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

31.82

68.18

Pemenuhan keinginan pada saat itu juga Ya


Tidak

Berdasarkan diagram diatas, dari Pemenuhan keinginan pada saat itu juga
dapat diketahui yang YA adalah sebesar 68,18%.
DIAGRAM 27

29
DISTRIBUSI FREKUENSI JUMLAH LANSIA DI DUSUN 1 DESA
PANTAI CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

95

85

75

65

55

45

35

25

15

5
Jumlah Lansia di rumah 1 2 > 2 orang
Jumlah NaN 7 1 0
Persentase NaN 87.5 12.5 0

Jumlah Persentase

Berdasarkan diagram diatas, dari respon terhadap jumlah lansia di rumah


dapat diketahui yang 1 adalah sebesar 87,50%.

DIAGRAM 28
DISTRIBUSI FREKUENSI PENYAKIT DEGENERATIF LANSIA
JUMLAH LANSIA DI DUSUN 1 DESA PANTAI CERMIN RT 06 RW 02
KAB.KAMPAR 2023

50.00 50.00

Penyakit degeneratif lansia Tidak Ya

Berdasarkan diagram diatas, dari respon Degeneratif lansia dapat diketahui


yang Ya adalah sebesar 50%.

DIAGRAM 29

30
DISTRIBUSI FREKUENSI PENDUDUK SEHAT BERDASARKAN
PENGOLAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI DUSUN 1 DESA
PANTAI CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

Di bakar, dibuang, dikubur di ambil petugas

100%

Berdasarkan diagram diatas, dari respon terhadap masalah pengelolaan


sampah dapat diketahui yang di bakar,di buang,di kubur adalah sebesar 100%

DIAGRAM 30
DISTRIBUSI FREKUENSI PENDUDUK SEHAT BERDASARKAN
MEMBERSIHKAN GOT/PARIT DI DUSUN 1 DESA PANTAI CERMIN
RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

35.71

64.29

Membersiahkan Got/ parit jk tersumbat saj/ tdk ada parit/ jika macet
1 x seminggu

Berdasarkan diagram diatas, dari respon terhadap Membersihkan got/parit


jika tersumbat saja dapat diketahui 64,29%.
DIAGRAM 31

31
DISTRIBUSI FREKUENSI PENDUDUK SEHAT BERDASARKAN
SALURAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH MEMBERSIHKANDI DUSUN
1 DESA PANTAI CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

9.52

90.48

Saluran pembuangan air limbah TIDAK IYA

Berdasarkan diagram diatas, dari respon terhadap Pembuangan air limbah


dapat diketahui yang tertutup dan lancar adalah sebesar 90,48%.

DIAGRAM 32
DISTRIBUSI FREKUENSI PENDUDUK SEHAT BERDASARKAN
KONDISI PEMBUANGAN AIR LIMBAH DI DUSUN 1 DESA PANTAI
CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

terbuka, tidak lancar tertutup dan lancar

10%

90%

Berdasarkan diagram diatas, dari respon terhadap Kondisi tempat air limbah
diketahui yang tertutup dan lancar adalah sebesar 90%.

DIAGRAM 33

32
DISTRIBUSI FREKUENSI PENDUDUK SEHAT BERDASARKAN
KETERSEDIAAN JAMBAN DI DUSUN 1 DESA PANTAI CERMIN RT 06
RW 02 KAB.KAMPAR 2023

TIDAK IYA

14%

86%

Berdasarkan diagram diatas, dari respon terhadap Ketersediaan Jamban


dapat diketahuiyang memiliki jamban adalah sebesar 86%.

DIAGRAM 34
DISTRIBUSI FREKUENSI PENDUDUK SEHAT BERDASARKAN
JENIS JAMBAN DI DUSUN 1 DESA PANTAI CERMIN RT 06 RW 02
KAB.KAMPAR 2023

16.67

83.33

Jenis jamban keluarga WC Cemplung/ tdk ada WC Leher angsa, WC duduk

Berdasarkan diagram diatas, dari respon terhadap Jenis jamban dapat


diketahui yang Leher angsa, Wc duduk adalah sebesar 83,33%.
DIAGRAM 35

33
DISTRIBUSI FREKUENSI PENDUDUK SEHAT BERDASARKAN
JARAK AIR DAN PENAMPUNGAN KOTORAN DI DUSUN 1 DESA
PANTAI CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

7.14

92.86

Jrak air dan penampungan kotoran < 10 meter > 10 meter

Berdasarkan diagram diatas, dari respon terhadap jarak air dan


penampungan kotoran dapat diketahui yang >10 meter adalah sebesar 92,86%.

DIAGRAM 36
DISTRIBUSI FREKUENSI PENDUDUK SEHAT BERDASARKAN
KONDISI PENAMPUNGAN AIR BERSIH DI DUSUN 1 DESA PANTAI
CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

19.05

80.95

Kondisi penampungan air bersih Terbuka Tertutup

Berdasarkan diagram diatas, dari respon terhadap penampungan air bersih


dapat diketahui yang terbuka adalah sebesar 19,05%.
DIAGRAM 37

34
DISTRIBUSI FREKUENSI PENDUDUK SEHAT BERDASARKAN
JENIS BANGUNAN RUMAH DI DUSUN 1 DESA PANTAI CERMIN RT
06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

16.67

83.33

Jenis Bangunan Rumah Semi permanen, non permanen Permanen

Berdasarkan diagram diatas, dari respon terhadap jenis bangunan rumah


dapat diketahui yang semi permanen, non permanen adalah sebesar 16,67%.

DIAGRAM 38
DISTRIBUSI FREKUENSI PENDUDUK SEHAT BERDASARKAN
KEPADATAN HUNIAN RUMAH DI DUSUN 1 DESA PANTAI CERMIN
RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

9.52

90.48

Kepadatan Hunian dalam rumah < 8 m2 ≥ 8 m2

Berdasarkan diagram diatas, dari respon terhadap kepadatan hunian jenis


dapat diketahui yang >8m2 adalah sebesar 90,48%.
DIAGRAM 39
DISTRIBUSI FREKUENSI PENDUDUK SEHAT BERDASARKAN

35
KETERSEDIAN PEKARANGAN RUMAH DI DUSUN 1 DESA PANTAI
CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

2.38

97.62

Pekaranagn Rumah Tidak Ya

Berdasarkan diagram diatas, dari respon terhadap kesediaan perkarangan


rumah dapat diketahui yang Ya terbesar adalah sebesar 97,62%.

DIAGRAM 40
DISTRIBUSI FREKUENSI PENDUDUK SEHAT BERDASARKAN
LUAS VENTILASI RUMAH DI DUSUN 1 DESA PANTAI CERMIN RT 06
RW 02 KAB.KAMPAR 2023

7.14

92.86

Ventilas Rumah Ad, < 10% luas lantai Ada dengan luas 10-15%

Berdasarkan diagram diatas, dari respon terhadap ventilasi rumah dapat


diketahui yang ada, dengan luas 10-15% adalah sebesar 92,86%.
DIAGRAM 41
DISTRIBUSI FREKUENSI PENDUDUK SEHAT BERDASARKAN
SINAR MATAHARI MASUK KE RUMAH RUMAHDI DUSUN 1 DESA

36
PANTAI CERMIN RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

4.76

95.24

Sinar Matarari masuk kerumah Tidak Ya

Berdasarkan diagram diatas, dari respon terhadap sinar matahari masuk ke


rumah dapat diketahui yang YA adalah sebesar 95,24%.

DIAGRAM 42
DISTRIBUSI FREKUENSI PENDUDUK SEHAT BERDASARKAN
KONDISI LANTAI RUMAH DI DUSUN 1 DESA PANTAI CERMIN RT 06
RW 02 KAB.KAMPAR 2023

4.76

95.24

kondisi lantai rumah tanah/ papan ubin, semen, keramik

Berdasarkan diagram diatas, dari respon terhadap jenis lantai rumah dapat
diketahui yang ubin, semen, keramik adalah sebesar 95,24%.
DIAGRAM 43
DISTRIBUSI FREKUENSI PENDUDUK SEHAT BERDASARKAN
KEADAAN SUMBER AIR MINUM DI DUSUN 1 DESA PANTAI CERMIN

37
RT 06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023
berasa, berwarna, berbau tidak berwarna, berasa dan berbaui

100%

Berdasarkan diagram diatas, dari respon terhadap sumber air minum dapat
diketahui yang Tidak berwarna, berasa dan tidak ada endapan adalah sebesar
100%.

DIAGRAM 44
DISTRIBUSI FREKUENSI PENDUDUK SEHAT BERDASARKAN
LAMA AIR MENDIDIH JIKA DI DUSUN 1 DESA PANTAI CERMIN RT
06 RW 02 KAB.KAMPAR 2023

33.33

66.67

Lama di masak langsung di matikan di tunggu 10-15 menit

Berdasarkan diagram diatas, dari respon terhadap Lama air mendidih dapat
diketahui yang Langsung di matikan adalah sebesar 33,33%.

A. Identifikasi Masalah

38
Tabel 4.1 Identifikasi Masalah
Persentase
No . Daftar Masalah
(%)
Ada keluarga yang membuang sampah dengan
1. 100%
cara dibakar, dan di buang diselokan
Keluarga yang tidak melakukan cek kesehatan 6
2. 73,81%
bulan sekali
Keluarga yang membersihkan parit/got jika
3. 64,29%
tersumbat saja

4. Keluarga yang merokok 57,19%

Ada keluarga yang tidak melakukan pengelolaan


5. 30,95%
stress
Anak yang tidak menggunakan alas kaki usia
6. 30,43%
prasekolah dan usia sekolah
Keluarga yang tidak mengkonsumsi buah dan
7. 28,57%
sayur setiap hari

8. Keluarga yang tidak memiliki JKN 23,81%

Kondisi pembuangan air limbah yang terbuka,


9. 10%
tidak lancar

10. Keluarga yang tidak memiliki jamban 9,52%

Kondisi gigi anak yang tidak sehat usia pra


11. 8,70%
sekolah dan usia sekolah
12. Keluarga yang BAB tidak pada tempatnya 4,76%

39
B. Daftar Prioritas Masalah

Metode CARL merupakan suatu metode yang digunakan untuk menentukan


prioritas dari beberpa masalah jika data yang tersedia dari masalah-masalah tersebut
adalah data kualitatif. CARL adalah singkatan dari beberapa kriteria yang digunakan
dalam menentukan prioritas masalah yang terdiri dari:

C = Capability yaitu ketersediaan sumber daya (dana, sarana dan peralatan)


A = Accessibility yaitu kemudahan, masalah yang ada mudah diatasi atau tidak.
Kemudahaan dapat didasarkan pada ketersediaan metode / cara / teknologi serta
penunjang pelaksanaan seperti peraturan atau juklak.
R = Readiness yaitu kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran, seperti
keahlian atau kemampuan dan motivasi.
L = Leverage yaitu seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam
pemecahan masalah yang dibahas.

Adapun langkah-langkah untuk menetapkan prioritas masalah dengan menggunakan


metode CARL ini adalah sebagai berikut:

1.Tulis atau daftarlah masalah yang didapat dari kegiatan analisis situasi.
2.Tentukan skor masing-masing kriteria, misalnya disepakati 1 - 10. (penetapan skor
berdasarkan kesepakatan bersama anggota kelompok).
3.Berikan skor atau nilai untuk setiap masalah berdasarkan kriteria CARL
( C x A x R x L ).
4.Menentukan prioritas berdasarkan hasil ranking.
5.Urutkan pemecahan masalah menurut prioritasnya berdasarkan hasil yang telah
diperoleh.

Tabel 4.2 Daftar Prioritas Masalah


Total
No. Daftar Masalah Urutan Prioritas
C A R L Nilai
Keluarga yang tidak
1. mengkonsumsi buah dan 5 6 8 7 1.680 I
sayur
Keluarga yang
2.. membersihkan parit/got 5 5 7 7 875 II
jika tersumbat saja

Keluarga yang membuang


3. sampah dengan cara dibakar, 5 4 7 6 840 III
dan dibuang diparit

4. Keluarga yang tidak 5 6 5 5 750 IV

40
melakukan pengelolaan stress

Keluarga yang tidak


5. 4 5 5 5 500 V
mempunyai JKN

Anak yang tidak


6. menggunakan alas kaki usia 4 4 3 4 192 VII
prasekolah dan usia sekolah

Keluarga yang kondisi


7. pembuangan air limbah 5 4 3 3 180 VIII
terbuka, dan tidak lancar

Kondisi gigi anak yang tidak


8. sehat usia pra sekolah dan usia 4 4 3 3 144 IX
sekolah
Keluarga yang tidak memiliki
9. 3 4 4 3 144 X
jamban
Keluarga yang BAB tidak
10. 3 3 4 3 108 XI
pada tempatnya

C. Alternatif Pemecahan Masalah


Tabel 4.3 Alternatif Pemecahan Masalah

No. Masalah AlternatifPemecahanMasalah


1. 1. Melakukan Komunikasi, Informasi dan edukasi
melalui kegiatan penyuluhan mengenai
pentingnya mengkonsumsi buah dan sayur dan
Keluarga yang tidak manfaatnya bagi kesehatan.
mengkonsumsi buah dan 2. Membuat WhatsApp Grub dengan KK binaan
sayur setiap hari untuk bertukar informasi terkait konsumsi buah
dan suyur, serta rekomendasi olahan makanan
yang mengandung sayur dan buah.
3. Memberdayakan masyarakat untuk

41
memanfaatkan perkarangan rumah seperti
membuat tabulampot, hidroponik, maupun
aeroponic.
4. Melakukan kegiatan demo dengan tema dan
teampilan yang unik untuk memberikan daya
tarik kepada warga agar mengkonsumsi buah dan
sayur.
1. Melaukan KIE melalui kegiatan penjuluhan
mengenai pentingnya membersihkan parit atau
got.
2. Keluarga yang 2. Membuat kegiatan gotong royong bersama
membersihkan parit dan masyarakat untuk membersihkan parit atau got.
got ketika tersumbat saja 3. Memberikan informasi mengenai kebersihan
parit atau got melalui grup WA.
4. Menutup bagian atas parit atau got agar tidak
ada yang membuang sampah kesaluran air.
1. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya
memiliki JKN.
2. Memberikan poster mengenai JKN ke
masyarakat dusun 1 pantai cermin RT 06.
3. Memberdayakan masyarakat yang tidak
Ada keluarga yang tidak
3 mempunyai JKN agar bisa mengajukan diri
memilikki JKN
untuk mendapat iuran dengan mengikuti cara
daftar BPJS Kesehatan.
4. Melakukan kerja sama dengan pihak desa dan
puskesmas mengenai keluarga yang tidak
memiliki JKN.

1. Melakukan KIE melalui kegiatan penyuluhan


Ada keluarga yang buang
tentang dampak dari membakar sampah dan
sampah dengan cara
4. membuang sampah ke parit bagi lingkungan
dibakar, dan dibuang ke
dan kesehatan.
parit
2. Membagikan brosur tentang dampak dari

42
membakar sampah dan membuang sampah ke
parit bagi lingkungan dan kesehatan.
3. Membuat Grub Whatsapp di KK binaan untuk
memberikan informasi rutin.
4. Memberdayakan masyarakat untuk mengelola
sampah untuk dijadikan kerajinan yang berguna
dan bermanfaat di RT 06 di Dusun 1 Pantai
Cermin, Kec Tapung, Kab Kampar.

1. Melakukan KIE melalui kegiatan penyuluhan


tentang pentingnya pengelolaan stress melalui
media poster di RT 06.
2. Melakukan kegiatan rutinitas yang positif seperti
Ada keluraga yang tidak senam aerobic,bermain voli, dan wirid.
5. melakukan pengelolaan 3. Memberikan informasi mengenai pengelulaan
stress stress melalui grup whatsapp RT 06.
4. Melakukan konseling bersama warga RT 06,
disalah satu rumah warga.
5. Mengajak warga RT 06 untuk berkebun bersama
seperti menanam bunga dan sayur.

43
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

RT 06 terletak di Dusun 1, Desa Pantai Cermin, Kecamatan Tapung,


Kabupaten Kampar, dengan batas wilayah sebelah timur RT 05, sebelah barat RT
08, sebelah selatan RT 029, sebelah utara RT 03, dan data yang kami dapat
berjumlah 42 KK.
Berdasarkan data dari RT 06 terdapat 42 KK yang kami data, dari data yang
kami dapat kami melakukan identifikasi masalah dan menentukan prioritas
masalah Adapun prioritas masalah yang didapat yaitu : 1. Ada keluarga yang
tidak mengkonsumsi buah dan sayur, 2. Ada keluarga yang tidak memiliki JKN,
3. Ada keluarga yang hanya membersihkan got ketika tersumbat saja, 4. Ada
keluarga yang membuang sampah dengan cara dibakar dan dibuang diprit, 5. Ada
keluarga yang tidak melakukan pengelolaan stress. Setelah ditemukan prioritas
masalah oleh kelompok 6, mahasiswa program studi S1 Kesehatan Masyarakat
Angkatan 20 STIKes Payung Negeri Pekanbaru, membuat alternatif penyelesaian
masalah untuk prioritas masalah kelompok kecil.

B. Saran

1. Untuk pihak terkait lintas sektoral (Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Desa)
diharapkan laporan kegiatan ini dapat dijadikan bahan ataupun data untuk
menyusun data program kerja dibidang kesehatan yang akan datang.
2. Untuk kader kesehatan, diharapkan hasil kegiatan ini dapat menjadi acuan
dalam melaksanakan rencana kegiatan pada masing-masing unit.
3. Untuk institusi pendidikan, diharapkan hasil kegiatan laporan ini menjadi
bahan perbandingan untuk pengalaman belajar lapangan berikutnya dan
menjadi bahan

44
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI, 2004. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2003. Jakarta.


Depkes RI, 2005. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2004. Jakarta.

45
LAMPIRAN
Kuesioner
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN

No Keluarga :
PROVINSI :
KABUPATEN/ KOTA :
KECAMATAN :
PUSKESMAS :
KELURAHAN :
RW :
RT :
No Urut Bangunan :
Rumah/ No Rumah
Alamat Rumah :

46
PROGRAM STUDI
ILMU KESEHATAN
MASYARAKAT

Kuesione
r PBL
DATA UMUM
N SARANA JU DOKUMEN KETERANGAN
o. DAN PRASANA MLAH TASI
1 TK/PLAY
. GRUP
2 SEKOLAH
. DASAR
3 SEKOLAH
. MENENGAH
PERTAMA
(SMP)/MTS
4 SEKOLAH
. MENENGAH
ATAS (SMA)/MA
5 PERGURUA
. N TINGGI
6 MESJID
.
7 MUSHALLA
.
8 GEREJA
.
9 POSYANDU
.
1 POSKESDES
0.
1 POLINDES
1.
1 BALAI
2. PENGOBATAN

Kuesione
r PBL
1 KLINIK
3. BIDAN
1 PUSKESMA
4. S
1 RUMAH
5. SAKIT
1 PABRIK
6.
1 PERKANTO
7. RAN

I. Keterangan PengumpulData
1 Nama Pengumpul :
Data
2 Nama Pembimbing :
3 Tanggal Pendataan : (tgl/
bulan/ tahun)

II. Indeks Keluarga Sehat


1 Nama Kepala Keluarga
2 Jumlah Anggota Keluarga
Jumlah Anggota Keluarga di
Wawancara
Jumlah Anggota Keluarga Usia
0-< 12 bulan
Jumlah Anggota Keluarga Usia
12-59 bulan
Jumlah Anggota Keluarga Usia
5-< 12 tahun

Kuesione
r PBL
Jumlah Anggota Keluarga Usia
12-18 tahun
Jumlah Anggota Keluarga Usia
19-60 tahun
Jumlah Anggota keluagra > 60
Tahun
3 Apakah tersedia sarana air 1. Tidak>>P5
bersih 2. Ya
di lingkungan rumah
4 Bila ya, apa jenis sumber 1. Tidak (Sumur Terbuka, air sungai, danau/telaga,
airnya terlindung? (PDAM, Sumue dll)
Pompa, Sumur Gali Terlindung, 2. Ya
mata air terlindung)
5 Apakah tersedia Jamban 1. Tidak
Keluarga 2. Ya

III. Germas
N Kegiatan Germas Ya Ti
o dak
1 Apakah keluarga anda melakukan aktivitas fisik minimal 30
menit dalam 1 (satu) hari
2 Apakah dalam menu keluarga sehari hari mengkonsumsi sayur
dan Buah
3 Apakah keluarga anda memeriksakan kesehatan setipa 6 bulan
Sekali

Kuesione
r PBL
Cek tekanan darah
Cek kadar gula darah
Cek kolesterol
Cek lingkar perut
Tes darah lengkap di laboratorium
Untuk Perempuan deteksi dini kanker leher Rahim
4 Apakah ada anggota keluarga anda yang merokok
5 Apakah ada anggota keluarga yang mengkonsumsi alkohol dan
zat adiktif lainnya
6 Apakah keluarga anda melakukan pengelolaan stress dengan
baik
7 Apakah keluarga anda buang air besar (BAB) di pada
tempatnya

Kuesione
r PBL
IV. DATA KELUARGA
H Sta
N N J ub. Pekerj Pendidik BB U tus Aga JK
o ama K dengan aan an /TB sia Perkawin ma N
KK an
( ( (4) (5) (6) ( ( (9) (1 (
1) (2) 3) 7) 8) 0) 11)

Kode Kode Kode Kode Kode Kode K


Kolom 4 Kolom 9 Kolom 10 Kolom 11 Kolom 6 Kolom 3 e Kolom
Hubungan Status 1= Islam JKN Pendid Jenis P
Dengan Perkawinan 2= 1= Ya ikan Kelamin rjaan
Keluarga 1= Kristen (BPJS-PBI, 1= 1= 1
1= Kepala Kawin 3= BPJS-Non Tidak Pernah Perempuan Tidak
Keluarga 2= Katolik BBI,Non Sekolah 2= Bekerja
2= 4= 2= 2
Istri/Suami Belum Kawin Hindu BPJS) Tidak tamat Laki- Laki Sekolah
3= Anak 3= Cerai 5= 2= SD/MI 3
4=Menant Hidup Budha Tidak 3= PNS/TN
u 4= Cerai 6= Tamat SD/MI olri/BU
5=Cucu Mati Konghucu 4= BUMD
6=Orangt Tamat 4
ua SLTP/MTS Pegawa
7=Famili 5= Swasta
Lain Tamat 5
8= SLTA/MA Wirasw
Pembantu 6= /Pedaga
9=Lainny Tamat asa
a D1/D2/D3 6
7= Petani
Tamat PT 7
Nelayan
8
Buruh
9
Lainny
H Sta
N N J ub. Pekerj Pendidik BB U tus Aga JK
o ama K dengan aan an /TB sia Perkawin ma N
KK an
( ( (4) (5) (6) ( ( (9) (1 (
1) (2) 3) 7) 8) 0) 11)

Kode Kode Kode Kode Kode Ko Kod


Kolom 4 Kolom 9 Kolom 10 Kolom 11 Kolom 6 de Kolom Kolom 5
Hubungan Status 1= Islam JKN Pendid 3 Pek
Dengan Perkawinan 2= 1= ikan Jen n
Keluarga 1= Kristen Ya (BPJS- 1= is Kelamin 1= T
1= Kepala Kawin 3= PBI, BPJS- Tidak Pernah 1= Bekerja
Keluarga 2= Katolik Non Sekolah Perempua 2=
2= Belum Kawin 4= BBI,Non 2= n Sekolah
Istri/Suami 3= Cerai Hindu BPJS) Tidak tamat 2= 3=
3= Anak Hidup 5= 2= SD/MI Laki- Laki PNS/TNI/P
4=Menant 4= Cerai Budha Tidak 3= BUMN/BU
u Mati 6= Tamat SD/MI 4=
5=Cucu Konghucu 4= Pegawai
6=Orangt Tamat Swasta
ua SLTP/MTS 5=
7=Famili 5= Wiraswast
Lain Tamat dagang/Jas
8= SLTA/MA 6=
Pembantu 6= Petani
Tamat 7=
9=Lainny D1/D2/D3 Nelayan
a 7= 8=
Tamat PT Buruh
9=
Lainnya
1. Anggota keluarga yang meninggal 6 bulan terakhir:

2. Penyebab kematian:

3. Usia saatmeninggal:

4. Apakah ada anggota keluarga yang sedangsakit:

Jika adasebutkan

N S
o atus
Gizi
Berat Badan Panjang Badan menurut Berat badan
menurut umur umur (PB/ U) menurut panjang
(BB/U) badan
(BB/PB)
1 (1) GiziBuruk (1) SangatPendek (1) SangatKurus
(2) GiziKurang (2) Pendek (2) Kurus
(3) GiziBaik (3) Normal (3) Normal
(4) GiziLebih (4) Tinggi (4) Gemuk
2 (1) GiziBuruk (1) SangatPendek (1) SangatKurus
(2) GiziKurang (2) Pendek (2) Kurus
(3) GiziBaik (3) Normal (3) Normal
(4) GiziLebih (4) Tinggi (4) Gemuk
3 (1) GiziBuruk (1) SangatPendek (1) SangatKurus
(2) GiziKurang (2) Pendek (2) Kurus
(3) GiziBaik (3) Normal (3) Normal
(4) GiziLebih (4) Tinggi (4) Gemuk

V. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT BALITA (12-59 bulan)

N Na Jenis Umur L Status Status VI Kepe


(bulan)
o ma kelamin ila Gizi Gizi TA milikan KMS
BB/ BB /
umur TB
1 (1) Gizi (1) Sangat ( ( ) Ada
Bur Kuru )
uk s Dapa ( ) tdk

(2) Gizi (2) Kurus t ,( ) ada, Alasan :

Kur (3) Normal Belu Hilang /

ang (4) Gemuk m rusak, Tidak

(3) Gizi da pernah ke

Bai pat, nakes/posya

k alasan n du, Kurang


(4) Gizi : Informasi,
Lebi Bayi lain-
h Sakit, lain:........
Kurang
Inform
asi,
Fasilita
s
Keseha
tan
Jauh,
Tidak
ada
biaya,
.....
.......
2 (1) Gizi (1) ( ) ( ) Ada
Bur Sangat Dapat , ( ) tdk
uk Kuru ( ) ada,
s Belum
(2) Gizi (2) Kurus dapat, Alasa
Kur (3) Normal alasan n : Hilang /
ang (4) Gemuk : Bayi rusak, Tidak
(3) Gizi Sakit, pernah ke
Bai Kurang nakes/posy
k Informasi, an du,
(4) Gizi Fasilitas Kurang
Lebi Kesehatan Informasi,
h Jauh, Tidak lain-
ada biaya, lain:....
............ ....

VI. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT ANAK USAI PRA SEKOLAH DAN USIA
SEKOLAH (5-<12 TAHUN)
N Uraian 1 2 Nilai
o
1 Berapa kali anak melakukan < 2 kali sehari ≧2 kali sehari
kebersihan gigi dalam sehari/
2 Bagaimana kondisi gigi anak saat Tidak Sehat Bersih, Sehat
ini?
3 Apakah anak mencuci tangan Tidak Ya
sebelum dan setelah makan
4 Apakah anak mencuci tangan Tidak Ya
setelah
keluar dari kamar mandi?
5 Apakah anak memakai alas kaki Tidak Ya
saat
bermain?

VII.BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT ANAK REMAJA (12-18 TAHUN)


N Uraian 1 2 Nilai
o
1 Kegiatan yang dilajukan remaja (1) Membantu orangtua
di luar jam sekolah (2) Olahraga
(3) Bermain bersamateman
(4) Lainnya,sebutkan…
2 Apa yang dilakukan remaja jika (1) Mengurungdiri
ada masalah? (2) Marah
(3) Mencari temanbicara
(4) Lainnya,sebutkan…
3 Apakah remaja terbuka dengan Tidak Ya
orang
tua?
4 Apakah saat menginginkan sesuatu Tidak Ya
harus di penuhi saat itu juga?

VIII. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT LANSIA (>60Tahun)


N Uraian 1 2 Nilai
o
1 Berapa jumlah lansia yang (1) 1
dalam rumah saat ini? (
2) 2 (3)
>2
2 Adakah penyakit degeneratif yang Tidak Ya
sedang diderita?
IX. KESEHATAN KELUARGA
No Uraian 1 2 Nilai
A. Kesehatan Lingkungan
1 Bagaimana Dibakar, Diambil
pengelolaan sampah rumah dibuang kebelakang oleh petugas
tangga? rumah, di buang
dimana
.saja, dikubur
2 Berapa kali keluarga Jika tersumbat 1 x seminggu
membersihkan parit/got? saja/ tidak punya
parit/ >
2 minggu sekali
3 Apakah keluraga mempunyai Tidak Iya
saluran pembuangan air limbah?
4 Bagaimana kondisi Terbuka, tidak Tertutup dan
pembuangan air limbag kelurag lancar lancar
anda?
5 Apakah keluarga mempunyai Tidak Iya
jamban
6 Apakah jenis jamban yang WC Cemplung, Leher angsa,
dimiliki tidak WC
keluarga? punya WC duduk
7 Jarak penampungan kotoran < 10 meter >10 meter
(septi
tank) dengan sumber air
minum?
8 Bagaimana kondisi Terbuka Tertutup
penampungan air bersih?
9 Bagaimana jenis bangunan Semi permanen, Permanen
rumah? non
permanen
10 Bagaimana kepadatan < 8m2 ≧8m2
hunian dalam rumah / penghuni?
11 Apakah ada perkarangan di Tidak Ya
rumah
saudara?
12 Apakah ada ventilasi Ada Ada dengan
di rumah termasuk pintu kurang dari 10% luas 10-15% luas
dan jendela luas lantai, lantai
tidak ada atau lebih
13 Apakah sinar matahari masuk Tidak Ya
ke
dalam rumah pada pagi hari?
14 Bagaimana kondisi lantai Tanah/ papan Ubin/ semen/
rumah keramik
saudara?
B. Sumber Air Minum
1 Bagaimana kedaan air Berasa, Tidak berasa,
pada sumber air di rumah? berbau, berwarna tidak berbau, tidak
dan ada endapan berwarna dan
tidak ada endapan
2 Jika sumber air minum di Langsung di di tunggu
masak, berapa lama ketika air matikan setelah mendidih 10-15
mendidih di matikan? mendidih menit
A. Kegiatan pendataan RT 06
B. Kegiatan aktivitas fisik

Anda mungkin juga menyukai