Tugas 3 Nova (21-021)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nova Oktavia

Npm : 20401019

Tugas Dasar dasar psikologi

1.Hakikat Kesadaran

Beberapa penelitian terdahulu mengungkapkan bahwa rasa kesadaran dapat membantu


seseorang untuk dapat memiliki hidup yang lebih sehat dan tidak mudah cemas, tidak mudah
depresi, memandang hidup lebih baik, meningkatkan hubungan positif dengan orang lain,
meningkatkan harga diri, dan meningkatkan fungsi ketahanan tubuh manusia (Kabat-Zinn dkk
dalam West, A.M, 2008).

Kajian lainnya yang dilakukan oleh Baer, et al (2006) juga menemukan bahwa rasa
kesadaran memiliki hubungan yang signifikan dan positif dengan kesejahteraan psikologis.
Dapat dikatakan bahwa tingkat rasa kesadaran merupakan salah satu faktor yang memprediksi
perkembangan psikologis yang baik. Melalui rasa kesadaran, individu dapat melihat
permasalahan dengan objektif serta sadar dengan apa yang mereka rasakan sehingga
membantunya memiliki kesejahteraan psikologis yang baik. (Awaliyah et al., 2017).

Pada konteks kehidupan mahasiswa, rasa kesadaran tentunya juga diharapkan membantu
mahasiswa untuk bisa mencapai kesejahteraan psikologis yang optimal. Apabila mahasiswa
memiliki rasa kesadaran yang baik, ia akan sadar dan memberikan perhatian penuh tanpa
menghakimi terhadap pengalaman di dalam maupun di luar dirinya. (Awaliyah et al., 2017)

Kesadaran adalah keinsafan, keadaan mengerti, hal yang dirasakan atau dialami oleh
seseorang, selain itu dalam psikologi “ kesadaran didefinisikan sebagai tingkat kesiagaan
individu pada saat ini terhadap rangsangan eksternal dan internal, artinya terhadap persitiwa-
peristiwa lingkungan dan suasana tubuh, memori dan pikiran. (Putra, n.d.)

2.Pentingnya Kesadaraan

Kesadaran memang telah menjadisatu konsep yang sering digunakanpsikologi,


namun kesadaran merupakankonsep yang membingungkan dalamilmu pengetahuan mengenai
pikiran(Chalmers, 1995a). (Hastjarjo, n.d.)

Kesadaran merupakan hal yang terpenting untuk manusia, bagaimana tidak?? Tanpa
kesadaran apa bisa manusia mengetahui dan mengingat hal terpentingyang terjadi dalam
hidupnya. Bagaimana bisa kita menjalani hidup yang teratur tanpa adanya sebuah kesadaran,
semua pasti memerlukan adanya kesadaran.Terutama mengenai kesadaran diri, banyak diantara
manusia tidak bisa melihat akan kesadaran diri, padahal itu merupakan satu kesatuan yang
terpenting juga dalam hidup manusia. Dengan adanya sebuah kesadaran diri manusia bisa
mengevaluasi atas apa yang terjadi atau apa yang selama ini ia perbuat, dari yang kurang baik
akan menjadi baik bahkanjauh lebih baik.

Pertama, dengan adanya kesadaran diri kita akan benar-benar memahami apa yang ada
dalam diri kita, sebarapa jauh hal yang baik dan buruk dalam diri kita, ketika kita sudah bisa
mengevaluasi dengan kesadaran diri yang kita miliki ketika kita sedikit saja berbuat hal yang
memang kurang baik pasti kita akan termenung dan segera memperbaikinya. Dan ketika kita
melihat diri kita sudah melakukan hal yang baik, pasti kita akan mencoba melakukan hal yang
lebih, dan lebih baik lagi. Seperti dalam sebuah kata bijak “ orang sukses tidak pernah puas
dengan apa yang dperoleh atau yang dilakukannya”. Ketika orang itu pun mempunyai jiwa yang
sperti itu meskipun ia sudah melakukan hal yang baik pasti tidak akan cukup dan melakukan hal
yang lebih baik lg. seperti yang sudah saya jelaskan diatas.

Selain itu, dengan adanya kesadaran diri kita bisa mengetahui yang ada dalam diri kita,
baik potensi atau pun kekurangan, sehingga kita pun lebih bisa menerima keadaan diri kita. jadi
meskipun manusia tidak bisa menumukan sebuah jati diri tapi dengan adanya kesadaran diri
manusia bisa mnejadikan hiduplebih baik dan bermakna, bahkan bisa membentuk kepribadian
yang baik pula karena dengan adanya sebuah kesadaran diri manusia mampu berperilaku lebih,
lebih dan lebih baik. (Hastjarjo, n.d.)

3.Cara Meningkatakan Kesadran

Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan hanya mungkin terwujud dalam praktik nyata
apabila ada perantara sosial, terutama ada perantara hukum, yang merupakan mekanisme kontrol
secara ketat dan adil yang mendukung dan terwujudnya prinsip demokrasi dalam kehidupan
nyata.

beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran, yaitu:

 Mengembangkan keterampilan di dalam tindakan sosial

Dalam hal ini sekolah, ruang-ruang kelas juga difungsikan sebagai tempat
pelatihan untuk menjadi warga negara yang aktif dan mempunyai keterampilan di dalam
kehidupan sosial. Para siswa antara lain diajarkan bagaimana mengemukakan pendapat
pendapat yang sehat, bagaimana mengambil kesimpulan yang dapat diterima oleh orang
banyak, bagaimana mencapai kesepakatan dan bagaimana menerima keputusan yang
disepakati oleh mayoritas. Sikap-sikap demokratis tersebut haruslah merupakan bagian
dari proses belajar di ruang ruang sekolah dan tempat-tempat pelatihan

 Mengembangkan sikap saling pengertian


Di dalam hal ini, para siswa diajarkan bagaimana mencapai saling pengertian
antar ras, antara stratifikasi sosial, gender, untuk berbagai problem bersama serta
bagaimana menciptakan keadilan. (Tabah et al., n.d.)

4.Mimpi Dan Tidur

Tidur adalah salah satu aktivitasterpenting manusia. Bila aktivitas ini dapat
dijalani seseorang dengan baik, maka efeknyaakan mengenai berbagai dimensi
kehidupanseseorang di waktu terjaga. Maas (2002)mengungkapkan bahwa tidur
memiliki pengaruh terhadap kewaspadaan, energi,konsentrasi, dan seterusnya. Senada
denganpandangan di atas, hasil penelitian penulismenunjukkan bahwa kualitas
tidurberpengaruh terhadap prestasi belajar(Nashori, 2004c) dan kendali diri
(Nashori,2004b). (Nashori & Rachmy Diana, n.d.)

Begitu juga dengan mimpi yangberkualitas. Ia dapat memberikan implikasiterhadap


mood seseorang. Hal ini sebagaimanadiungkapkan oleh Kramer (Purnamaki, 1999)yang
menunjukkan hasil penelitian bahwa tidurdan mimpi seseorang berpengaruh terhadapmood
orang tersebut di pagi hari. Tidur danmimpi yang positif menjadikan mood yang adadalam
diri seseorang dalam keadaan positif,yang menjadikannya dapat mengatur ataumengelola
emosinya secara optimal. (Nashori & Rachmy Diana, n.d.)
Fungsi tidur

Tidur adalah sesuatu yang normal, tidak hanya untuk mengembalikan keadaan
fisik tubuh namun juga untuk fungsi mental. Tidur diperlukan untuk proses adaptasiTidur
diperlukan untuk proses adaptasi dan pertahanan diri (teori Presevasi dan Proteksi). Tidur
juga mungkin dibutuhkan untuk konsolidasi ingatan

5. Hypnosis Dan Obat obatan Psikoaktif


Menurut Kirsch & Lynn (1995), hypnosis adalah sebuah prosedur di mana
seorang praktisi mengsugestikan perubahan sensasi, persepsi, pikiran, perasaan, atau
perilaku dari subjek.
Hipnosis menurut psikoanalisis adalah keadaan regresi sebagian dimana subjek
kekurangan kendali dalam kesadaran yang nyata dan karenanya bertindak secara
impulsive dan terlibat dalam pembuatan fantasi (Gill,1972). (Ginintasasi & Si, n.d.)
Kata "hypnosis" pertama kali diperkenalkan oleh James Braid, seorang dokter ternama di
Inggris yang hidup antara tahun 1795 - 1860. Sebelum masa James Braid, hypnosis dikenal
dengan nama Mesmerism atau Magnetism. Di Indonesia, hypnosis disebut dengan hipnotis,
hipnotisme atau hipnosis. Anda tidak perlu bingung. Semua kata tersebut merujuk pada arti yang
sama. (E-BOOK MEMAHAMI HYPNOSIS Daycho X265, n.d.)
Hypnosis berasal dari kata "hypnos" yang merupakan nama dewa tidur orang Yunani.
Namun perlu dipahami bahwa kondisi hypnosis tidaklah sama dengan tidur. Orang yang sedang
tidur tidak menyadari dan tidak bisa mendengar suara-suara disekitarnya. Sedangkan orang dalam
kondisi hypnosis, meskipun tubuhnya beristirahat (seperti tidur), ia masih bisa mendengar dengan
jelas dan merespon informasi yang diterimanya.
(E-BOOK MEMAHAMI HYPNOSIS Daycho X265, n.d.)

Teori Teori Mengenai Hipnosis


1. Teori Disosiasi

Teori ini menyatakan bahwa hipnosis, seperti mimpi yang jelas dan bahkan distraksi
sederhana, melibatkan disosiasi (dissociation), yaitu terpisahnya kesadaran di mana satu bagian
pikiran bekerja sendiri dan terlepas dari kesadaran lainnya.
2. Teori Sosiokognitif

Teori ini menyatakan bahwa efek hypnosis merupakan hasil interaksi antara pengaruh
sosial yang dimiliki penghipnosis (bagian “sosio”) dan kemampuan, kepercayaan, serta harapan
subjek. (Kirsch, 1997)

Obat obatan psikoaktif

Zat psikoaktif adalah segala bentuk zat kimia yang memiliki efek spesifik terhadap susunan
syaraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Sebagaimana diketahui bahwa syaraf pusat merupakan
pusat kendali utama tubuh sehingga segala bentuk kerusakan yang terjadi dapat membawa dampak buruk
terhadap tubuh secara keseluruhan. Ketergantungan/kecanduan/adiksi merupakan dampak dari
penggunaan zat psikoaktif secara teratur dan merupakan gangguan otak yang sifatnya kronis dan
kambuhan.

Penggunaan zat adiktif adalah penggunaan obat psikoaktif untuk mengubah keadaan sadar
untuk kesenangan, dengan mengubah persepsi, perasaan, dan emosi penggunanya. Ketika obat psikoaktif
memasuki tubuh si pengguna, obat akan memberi pengaruh terhadap perilaku seseorang.

Daftar Obat Psikoaktif

 Ganja.
 Kokain.
 Methylphenidate (Ritalin)
 Efedrin.
 MDMA (ekstasi)
 Peyote (mescaline)
 Tinta LSD.
 Jamur psilocybin (Psilocybe cubensis)
DAFTAR PUSTAKA

(Ariesanti (2015) 2014; Bahri 2017; Bucher 2004; Hayati, Neviyarni, and Irdamurni 2021; Sakerebau
1994; Sugiyanto n.d.; Yeni Tri Nur Tahmawati 2018).
Bahri, Syamsul. 2017. “Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya.” Jurnal Ilmiah Islam Futura
11(1): 15.
Bucher, H. U. 2004. “Ethische Probleme Bei Extrem Unreifen Frühgeborenen.” Gynakologisch-
geburtshilfliche Rundschau 44(1): 25–30.
Hayati, Fitri, Neviyarni Neviyarni, and Irdamurni Irdamurni. 2021. “Karakteristik Perkembangan Siswa
Sekolah Dasar : Sebuah Kajian Literatur.” Jurnal Pendidikan Tambusai 5(1): 1809–15.
https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/1181.
Sakerebau, Junier. 1994. “22-32-1-Sm.” 1(1): 96–111.
Sugiyanto. “Psikologi Pendidikan Diagnostik Kesulitan Belajar.” Psikologi Pendidikan Diagnostik
Kesulitan Belajar 2: 116.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/
pendidikan/sugiyanto-mpd/26-bab-
6.pdf&ved=2ahUKEwj459XA7_73AhUxH7cAHfn_BkYQFnoECA4QAQ&usg=AOvVaw3X06B7I
o0nNJiUfytOU_hM.
Yeni Tri Nur Tahmawati, Suheri. 2018. “Islamic Akademika : Jurnal Pendidikan & Keislaman.” Jurnal
Pendidikan & Keislaman 3(1): 77–87.

Anda mungkin juga menyukai