Anda di halaman 1dari 7

Nama : Puja Puspa Rinjani

NIM : 210110201092

Mata Kuliah : Kearsipan

Nama pelaku seni Yudha Kelana sudah menekuni seni desain grafis sejak
2018. Menggunakan aliran Neo – Romantisme. Aliran Romantisisme adalah salah satu
aliran seni rupa yang berupaya untuk menampilkan sebuah lukisan yang indah dan
fantastik. Umumnya, aliran Romantisisme akan melukiskan mengenai suatu hal yang
bersifat romance, seperti sebuah sejarah, tragedi, ataupun pemandangan alam dan
menyajikan sebuah lukisan dengan fantastik. Tokoh inspirasi si pelaku seni adalah
Theodor Kittelsen (27 April 1857 – 21 Januari 1914)
seorang seniman Norwegia . Dia adalah salah satu artis paling populer di
Norwegia. Kittelsen menjadi terkenal karena lukisan alamnya , serta
ilustrasi dongeng dan legendanya , terutama troll. Gaya Kittelsen memiliki unsur
lukisan Neo-Romantis dan naif . Sebagai seniman nasional ia sangat dihormati dan
terkenal di Norwegia, namun kurang mendapat perhatian internasional, itulah
sebabnya namanya seringkali tidak masuk dalam daftar pelukis dan seniman yang
diakui secara internasional

Ketika membuat karya si seniman mengusung issue maupun tema tertentu


salah satunya ialah tentang mental health yang menggambarkan kompleksitas dan
perjuangan dalam kaitannya dengan kesehatan mental. Untuk pembuatan karya
biasanya tidak tentu dalam proses penggarapan, terkadang satu tahun, satu bulan
bahkan satu hari tergantung kondisi dan mood seniman.

Setelah lukisan karya si seniman sudah jadi output selanjutnya yaitu si


seniman memperjual belikan beberapa karyanya dalam bentuk CD dan cover album
metal yang bertema Eropa. Segmen pasar lokal terutama Jember sendiri sangat jarang
bahkan tidak ada sama sekali, kebanyakan Internasional seperti Inggris, Norwegia,
Swedia. Si seniman menjual desainnya dengan kisaran range harga sekitar 20 dolar
satu karya.

Harapan untuk seniman di era yang saat ini adalah para pemuda lebih aware
lagi dan lebih antusias terhadap karya seni. Apalagi di era teknologi yang semakin
berkembang yang di mana pula platform AI (artificial intelligence) bisa menjiplak
dengan mudah karya si seniman. AI seperti ini bisa memproduksi gambar atau
lukisan hanya melalui beberapa perintah seperti "dengan gaya dari" atau
"oleh" bersama dengan beberapa nama pelukis atau seniman. Hasil karya AI
ini tak main – main. Kekhawatiran serupa juga disuarakan Tara McPherson, seniman
asal Pittsburgh yang karyanya ada di mainan, pakaian, serta film Juno yang telah
memenangkan Oscar. Tara mengaku kecewa karyanya masuk menjadi basis data dari
Stable Diffuson, tanpa sepengetahuannya. “Gara – gara pengaruh AI pada saat ini,
saya takut di labeli sebagai seniman yang copy paste karya di platform AI, yang di
mana AI tersebut yang bisa menirukan karya saya” Ucap Yuda. Meski sangat
membantu untuk mencari beberapa referensi seniman yang akan segera meluncurkan
karya terbarunya itu mengatakan untuk tetap berpegang teguh terhadap integritas
seorang seniman. Di mana ia hanya menggunakan AI sebagai alat pembantu, bukan
menggantikan posisinya.

Berikut adalah karya arsip si seniman :

Anda mungkin juga menyukai