Uni Eropa sedang menghadapi isu keimigrasian terbesar sepanjang sejarah, dimulai
sejak usainya Perang Dunia II. Hal ini ditandai dengan meningkatnya angka para pencari
suaka yang datang ke Benua Eropa. Benua Eropa sendiri dipandang sebagai tanah yang
menjanjikan oleh para korban konflik di negaranya masing-masing karena keadaan ekonomi
Eropa yang stabil yang dibuktikan melalui integrasi negara negara kedalam Eropean Union.
Krisis pencari suaka di Eropa sendiri juga menimbulkan gesekan antar negara anggota EU.
Mayoritas negara negara lebih memilih memberikan dana sumbangan dibandingkan harus
menampung para pengungsi. Pada tahun 2015, sebanyak 1,3 juta pengungsi datang ke daratan
Eropa. Berikut adalah presentasi jumlah pengungsi yang ditampung oleh Eropa.
Swedia merupakan
J u m l ah P e n gu n gsi yan g d i t am p u n g d i Be n u a Ero p a
(2 0 1 5 ) negara penampung
Jerman Hungaria Swedia Lain lain (EU)
pengungsi urutan ketiga
terbesar di Eropa setelah
39%
35% Jerman dan Hungaria.
Pada tahun 2015 Swedia
Sumber : MD.net menerima sebanyak
12% 14% 156.100 pengungsi.
Adanya kebijakan ramah
pengungsi menyebabkan Swedia menjadi salah satu destination oleh para pengungsi. Lalu
apakah yang menyebabkan Swedia memiliki kebijakan ramah pengungsi? Essay ini akan
mencoba menjelaskan mengenai alasan dibalik kebijakan ramah pengungsi yang dianut oleh
Swedia dan respon Swedia terhadap jumlah pengungsi yang setiap tahun selalu mengalami
pertambahan.
Berdasarkan pandangan realis, negara merupakan aktor yang paling penting dalam
hubungan internasional. Semua negara dalam sistem yang ada merupakan aktor tunggal yang
bersifat rasional. Artinya, dalam setiap tindakan yang diambil melalui kebijakan yang
dilakukan, negara selalu berfikir rasional dengan memikirkan untung dan ruginya. Pada
dasarnya, negara cenderung mengejar kepentingan pribadi. Begitu halnya dengan Swedia
yang mempunyai kebijakan terbuka terhadap pengungsi.
Swedia merupakan bagian dari negara skandinavia, dimana negara negara skandinavia
merupakan negara negara Eropa bagian utara yang terkenal dengan kemakmuran,
perdamaian, dan toleransi yang tinggi. Swedia juga merupakan negara anggota European
Union yang mempunyai aturan Common European Asylum System. Namun bukan karena
adanya identitas Swedia sebagai negara skandinavia atau rezim European Union yang
menyebabkan Swedia memiliki kebijakan ramah pengungsi bahkan menjadi negara terbesar
ketiga yang menampung pengungsi dibandingkan negara negara di Eropa lainnya. Hal ini
dibuktikan melalui jumlah pengungsi yang ditampung oleh negara negara skandinavia pada
tahun 2015 yaitu Norwegia sebanyak 2.131 orang, Denmark sebanyak 15.000 orang,
sedangkan Swedia mencapai angka 156.100 orang (Republika 2015). Sedangkan diantara
negara negara anggota Eropean Union, Swedia menjadi negara terbesar ketiga penerima
pengungsi. Namun bukan karena dibawah rezim EU, Swedia mempunyai kebijakan ramah
pengungsi. Hal ini dibuktikan melalui jumlah pengungsi pada tahun 2015 di beberapa negara
besar seperti Inggris menampung sebanyak 20.000 orang, Prancis sebanyak 24.000 orang,
dan Belanda sebanyak 58.000 orang.
Jumlah
180,000
160,000
140,000
120,000
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
0
2012 2013 2014 2015
Jumlah
berikut :
Referensi :