Krisis pengungsi pada beberapa tahun terakhir menjadi masalah yang patut diberi
perhatian internasional. Tren dunia internasional yang mengaitkan pengungsi dari zona konflik
sebagai sumber kriminalitas dan terorisme menyebabkan banyak negara yang merampingkan
kuota penerimaan pengungsi dan bahkan menutup batas negara agar tidak dilintasi oleh
pengungsi yang mencari tempat perlindungan. Namun, Kanada justru menaikkan kuota untuk
menerima pengungsi secara signifikan dan menjadi sorotan internasional. Menggunakan konsep
identitas dengan pendekatan konstruktivisme untuk menganalisis fenomena yang unik di
Kanada, Kanada telah mengalami internalisasi norma internasional terkait perlindungan
pengungsi secara kuat dari sisi sosial, politik, maupun legal, sehingga norma tersebut tidak hanya
meregulasi Kanada sebagai negara, namun membentuk identitas Kanada. Selain itu, sejarah
Kanada sebagai negara sendiri juga menjadi bagian dari pembentukan corporate identity. Dalam
intersubjective identity, Kanada juga telah dipandang sebagai percontohan negara-negara lain
dalam program resettlement bagi pengungsi yang mereka lakukan.
Kanada seperti halnya AS dan Inggris merupakan aktor terdepan dalam penanganan
pengungsi global. Bahkan Kanada dalam beberapa tahun terakhir dianggap sebagai negara
dengan perlindungan terbaik dalam hal pengungsi dan pencari suaka. Negara ini telah
menandatangani Konvensi Jenewa 1951 dan memiliki panduan yang jelas terkait dengan
pengungsi perempuan (Amnesty, 2020). Di tahun 2018, Kanada tercatat sebagai negara kedua
dengan jumlah pengungsi yang mendapatkan kewarganegaraan baru (Global News, 2019). Selain
itu, Perdana Menteri Kanada mengambil jalan berbeda dengan yang dilakukan oleh Donald
Trump dengan membuka Kanada terhadap pengungsi dan pencari suaka muslim (Tempo, 2017).
Justin Trudeau mengatakan bahwa Kanada terbuka terhadap siapa saja karena keberagaman
adalah kekuatan negara tersebut (Tempo, 2017). Kanada sendiri memiliki Canadian Refugee
Protection Program yang berfokus kepada penanganan pengungsi dan pencari suaka.
Bekerja sama dengan UNHCR, pemerintah Kanada memastikan bahwa pengungsi dilindungi
hak-haknya. Keterlibatan lembaga swasta dan NGO juga sangat krusial di Kanada. Ada berbagai
fasilitas dan subprogram yang ditawarkan oleh Pemerintah Kanada mulai dari childcare, akses
tempat tinggal dan berbagai hal lainnya
Setiap tahun Kanada memberikan tempat tinggal permanen kepada sekitar 30.000 pengungsi di
bawah proses perlindungan pengungsi yang rumit yang terdiri dari dua komponen utama,
Program Pengungsi dan Pemukiman Kembali Kemanusiaan yang dikelola di luar Kanada dan
perlindungan adalah orang di Kanada yang secara pribadi akan menghadapi bahaya penyiksaan,
risiko nyawa, atau risiko perlakuan atau hukuman yang kejam dan tidak biasa jika mereka
pada tahun 2017 militer kanada membangun pemukiman sementara yang bisa
yang sangat terdampak akibat kebijakan kebijakan amerika serikat dimana daerah ini
kesusahan akibat dari ledakan angka pengungsi yang menyebrangi perbatasan secara
provinsi dan kota dapat metembangun dan melakukan pergantian fungsi tempat
tempat umum seperti rumah sakit, asrama sekolah, stadion, dan fasilitas umum
lainnya,
2. Membesarnya anggaran negara didalam penampungan pengungsi
(RAP) (Government Of Canada, n.d.) dimana didalam program ini para pengungsi
wajib negara serta provinsi, dan juga pembiasaan untuk hidup di komunitas Kanada,
seperti pengenalan sistem negara, pengenalan kota dimana mereka akan tinggal,
hukum dan budaya,dll. Program ini juga memberikan para pengungsi keahlian
keahlian dasar untuk pengungsi, serta membantu ddidalam sistem keuangan para
pengungsi.
Program ini menghabiskan sekitar 14.000 Dollar Canada atau sekitar 150 juta
sekitar 400juta Dollar Canada. Dimana biasanya dana yang dibutuhkan sekitar
173juta Dollar Canada untuk 5 ribu hingga 8ribu pengungsi, dan pada tahun 2018 saja
pemerintah kanada menerima 23 ribu pengungsi. Hal ini menyebabkan banyak kota di
Kanada keberatan seperti halnya kota Toronto yang meminta 64,5 juta Dollar Kanada