Anda di halaman 1dari 15

“ PERADABAN ISLAM DI KANADA”

Oleh : Hardianti Anhar Kautsar ( 2001792 )

Abstrak

Kanada termasuk kedalam negara maju, karena memiliki pendapatan yang cukup tinggi. Negara ini terletak di
Kawasan utara benua Amerika, salah satu benua besar yang ada di bumi. Jadi, ketenaran kanada sudah tidak
diragukan lagi oleh penduduk di seluruh penjuru dunia. Begitupun dengan ajaran Islam yang masuk ke Kanada
(Hassan, 2020). Islam di Kanada adalah agama terbesar kedua setelah Kristen. Menurut sensus
nasional Kanada pada tahun 2011, 1.053.940 warga Kanada atau 3.2% dari total populasi adalah pemeluk Islam.
Menurut sensus tahun 2001, jumlah muslim di Kanada adalah 579.740 orang atau sekitar 1% dari
populasi Kanada. Namun, jumlah ini mengalami pertumbuhan. Pada tahun 2006, diperkirakan mencapai
800.000 atau 2.6% dari populasi Kanada. Hal ini terjadi karena beberapa faktor. Diantaranya, Kanada adalah
negara yang strategis dan terkenal. Ketika ada pelayaran di teluk Meksiko, dan isunya ada seorang muslim yang
dijadikan budak di Kawasan Amerika Utara. Para analis dalam laporan yang diterbitkan oleh StatsCan
menuliskan, bahwa lanskap keagamaan di Kanada telah mengalami perubahan signifikan. Dari sudut pandang
sosiologis, studi tentang evolusi agama memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang beberapa perubahan
yang dihadapi masyarakat modern (Ahmad, 2017). Ada sekitar 1.053.945 Muslim di Kanada. Ada sekitar
1.053.945 Muslim di Kanada. Hal ini terbukti meningkat setiap sensus (10 tahun). Mayoritas Muslim di Kanada

menganut Islam Sunni, dan sebagian kecil menganut Islam Syiah . Namun, Islamofobia tetap ada ditengah-
tengah perkembangan Islam di Kanada, akibatnya banyak serangan yang ditujukan pada wanita muslim. Tidak
hanya itu, bahkan kebencian mereka pun berlanjut ke daring , atau lewat internet dan social media (Hassan,
2020).

Kata kunci : Islam, Kanada, Amerika Utara

i
DAFTAR ISI

COVER

ABSTRAK......................................................................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................................2

1.DEMOGRAFI NEGARA KANADA..................................................................................................2


2.SEJARAH ISLAM MASUK KANADA.............................................................................................3
3.JEJAK PERADABAN ISLAM DI KANADA....................................................................................5
4.TOKOH DAN ORGANISASI ISLAM DI KANADA.......................................................................6
5.KEHIDUPAN UMAT ISLAM KONTEMPORER KANADA..........................................................8
a. KESEHARIAN UMAT ISLAM..............................................................................................8
b. PROBLEMATIKA KEHIDUPAN UMAT ISLAM................................................................9

BAB III PENUTUP ........................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

ii
ii
A. PENDAHULUAN

Minoritas adalah sekelompok yang jumlahnya lebih sedikit. Begitupun yang


terjadi di Kanada, kondisi muslim di Kanada adalah minoritas, yang dimana jumlah
umat yang menganutnya lebih sedikit dari pada agama lainnya, bekisar kurang dari
30%. Dibeberapa Negara umat Islam memang menjadi mayoritas, seperti halnya di
Asia Tenggara. (Amrullah, 2021 )

Di Amerika Utara , khususnya di Kanada umat Islam menjadi minoritas.


Pembawa Islam ke Negara ini adalah para imigran yang datang ke Negara ini, yaitu
sekitar abad ke-19. Yang pada mulanya ada seorang muslim dijadikan budak ketika
pelayaran di Teluk Meksiko . (Amrullah, 2021 )

Namun, kondisi Islam di Kanada lama kelamaan membawa perubahan dan


berkembang sedikit demi sedikit, walaupun tentunya pasti banyak pertentangan juga
pro- kontra dari masyarakat Kanada itu sendiri . (Ahmad, 2017)

Meskipun begitu, tapi setidaknya ada kurang lebih 90 masjid di Kanada.


Masyarakatnya pun semakin terbuka dengan adanya Islam di Kanada, mereka
menjalin toleransi yang cukup tinggi. Bahkan, ada beberapa masyarakat non- Islam
yang menggalangkan dana untuk pembangunan masjid. (Ahmad, 2017)

1
B. PEMBAHASAN

1. Demografi Negara Kanada

Kanada merupakan salah satu dari tujuh Negara industri maju didunia, yang
terletak di Amerika Utara dengan luas wilayah 9.976.186 kilo meter persegi. Kanada
juga merupakan Negara kedua terluas setelah Uni Soviet. Ibu kota Kanada adalah
Ottawa, bahasa nasionalnya adalah resmi bahasa Inggris, bentuk pemerintahannya
monarki konstitusional, kepala Negara Ratu Inggris yang diwakili gubernur jendral,
kepala pemerintahan perdana menteri, lagu kebangsaannya O Canada. (Harahap,
2020)

Secara geografis Kanada berbatasan dengan samudera Atlantik di timur,


samudera pasifik utara di timur, samudera Arktik di utara dan Amerika Serikat di
selatan. penduduk asli Kanada adalah orang Inuit dan penduduk asli Amerika lainnya.
(Harahap, 2020)

Menjadi kaum minoritas bukanlah suatgu hal yang mudah, sama seperti yang
dirasakan oleh muslim Indonesia yang berada di Kanada, karena mayoritas
masyarakatnya beragama Kristen. Namun, hal ini tidak menjadikan para muslim
Indonesia mundur atau lebih memililih pulang ke kampung halaman, melainkan tetap
melanjutkan kehidupannya di Kanada, sembari memperkenalkan ajaran Islam sedikit
demi sedikit kepada masyarakat kanada. Respon mereka tentunya tidak langsung
menerima, karena bagaimanapun juga, muslim Indonesua hanya dianggap sebagai
imigran yang tersesat. (Azizah, 2015)

Seperti halnya imigran di negara lain, muslim di Kanada juga banyak yang
tinggal di daerah perkotaan, karena beberapa faktor, diantaranya akses yang mudah,
totalnya hampir 97 %. Menurut persentase, jumlah mereka para imigran muslim ini
hanya 2% dari jumlah semua imigran yang datang ke Kanada. Pendidikan di Kanada
pun tergolong baik, yakni diatas rata- rata sosial, dan selalu mengikuti perkembangan
pemerintah, bahkan Pendidikan di dunia. (Khatimah, 2020)

2
Selain di bidang Pendidikan, politik di kanada berpengaruh pada
keminoritasan muslim pada saat itu, karena pemerintah membebaskan kewenangan
beragama untuk rakyatnya, sehingga dampaknya pun muslim Indonesia ikut
merasakan kebebasan demokrasi, dan tidak terkekang. Mereka juga bebas dalam
keragaman alam serta budaya disana. (Azizah, 2015)

Kehadiran umat Islam juga disambut baik oleh masyrakat Kanada, walaupun
memang ada beberapa yang kontra terhadap kehadiran Islam. Namun, tidak jarang
juga ada masyarakat non- Islam yang menyanyangi, melindungi bahkan menghormati
muslim Indonesia. Seperti Ketika tragedy kebakaran masjid di Ontario, warga non
Islam memberi dukungan kepada muslim Indonesia, baik dari segi tenaga, maupun
materi. Seperti menggalang dana untuk memperbaiki kerusakan- kerusakan masjid
tersebut . (Azizah, 2015)

2. Sejarah Masuknya Islam ke Kanada

Kanada adalah negara yang cukup strategis dan terbilang negara maju, maka
dari itu sudah tidak asing lagi namanya ketika diucapkan oleh beberapa orang.
Kanada juga merupakan negara yang cukup tinggi pendapatan pertahunnya. (Khalik,
2015)
Walaupun muslim Indonesia termasuk minoritas di Kanada, namun ajaran
Islam dapat berkembang pesat, dan muslim Indonesia nya pun mudah berbaur dengan
masyarakat Kanada. Agama Islam dibawa oleh para imigran yang datang ke Kanada
pada tahun 1880 M. Terutama dari Syiria yang menyebutkan bahwa jumlah muslim
Indonesia pada saat itu berjumlah 13 orang. Kemudian, dari imigrasi pertama ini
diikuti oleh imigrasi dari Albania dan Yugoslavia setelah perang dunia I. Jumlah
muslim meningkat sangat pesat setelah terjadinya perang dunia ke II, bahkan
termasuk di daerah minoritas sekalipun, seperti Trinidad, Afrika Selatan dan Fiji.
(Khalik, 2015)
Pada tahun 1980-an, Kanada menjadi tempat pelarian warga Lebanon,
dikarenakan adanya perang saudara. Begitupun terjadi lagi pada tahun 1990-an, umat
Islam Somalia dan Bosnia melarikan diri ke Kanada dikarenakan adanya perang
saudara. Selain itu ada juga beberapa imigran selanjutnya yang datang dari berbagai

3
negara, diantaranya adalah dari Irak, Albania, Yaman, dan Bangladesh. (Khalik,
2015)
Kemudian, populasi Islam di kanada semakin meningkat dan menyebar,
dikarenakan banyaknya Imigran dari berbagai negara. Jumlah mereka berkembang
pesat. Pada Mei 2001, terdapat 579.645 Muslim di Kanada atau sekitar dua persen
dari total populasi. Populasi Muslim mengalami peningkatan paling signifikan selama
1991-2001, Yaitu dari 253.265 jiwa pada tahun 1991 menjadi 579.000 jiwa pada
tahun 2001 atau sekitar 2,0% dari total jumlah penduduk Kanada. Pada tahun 2006,
populasi muslim diperkirakan 0,8 juta atau sekitar 2,6%. Di tahun 2010, Pew
Research Center memperkirakan ada sekitar 0,9 juta Muslim di Kanada.  tahun 2010,
Pew Research Center memperkirakan ada 0,9 juta muslim Sekitar di
Kanada. Kemudian di tahun 2013 menurut survey rumah tangga nasional, populasi
muslim mencapai 3,2 %. (Barus, 2019)
Adapun masjid pertama di Kanada didirikan di Alberta pada tahun 1938
dengan nama masjid Ar-rasyid. Masjid ini dibangun oleh oleh para imigran asal
Libanon. Kemudian masjid dibangun pula dibeberapa kota di  Ontario seperti Otawa
dan Toronto lalu menyusul di kota-kota lainya. Kepengurusan masjid-masjid yang
didirikan tersebut dipilih oleh masing-masing  jamaahnya. (Barus, 2019)
Namun begitu ada pula masjid  yang dikelola oleh organisasi yakni masjid
Fatima. Masjid ini dikelola oleh organisasi The Muslim Community of Quebec
(MCQ) pada tahun 1979. Masjid ini lebih bersifat kemasyarakatan, ada beberapa
ruang untuk kuliah umum, kelompok diskusi dan kegiatan belajar anak–anak, dan bisa
juga dipakai untuk perkumpulan atau musyawarah diantara sesame muslim. Masjid
ini bisa dibilanh sebagai majlis yang serba guna. (Zebar, 2019)

Selanjutnya, terdapat 20 sekolah berlabel Islam di Kanada antara lain


sebagai berikut. Pertama, the Jamiah Aishah Siddiqah Islamic Institute terletak
di Bowmanville, Ontario, Kanada. Ini adalah Sekolah Islam untuk anak
perempuan Muslim. Terletak di kampus seluas 105 acre, Institut ini juga
menawarkan purna waktu pendidikan sekuler sampai kelas 12 yang terakreditasi
oleh Departemen Pendidikan Ontario.Kedua, Dar UlArqam adalah sekolah Islam
Sabtu. Sekali seminggu, disewakan sebuah pusat komunitas untuk keluarga Muslim,
untuk membawa anak-anak mereka untuk menghafal Alquran dan mempelajari

4
islamic studied yang terdiri 5 tingkatan, dengan guru relawan yang berkualitas.

(Najib, 2021)

3. Jejak Peradaban Islam di Kanada

Jejak masuknya Islam ke kanada memang masih simpang siur adanya.


Beberapa ahli mengatakan karena perbudakan, sebagian lagi mengatakan orang Islam
di Kanada sudah ada sebelum kedatangan Chrisptopher Columbus pada 1492.
Namun, banyak yang lebih mempercayai teori masuknya Islam ke Kanada itu
dikarenakan perdagangan budak, ketika Amerika melakukan pelayaran dari Teluk
Meksiko ke Sungai Mississipi. (Hanif, 2021)
Berkenaan dengan muslim Afrika yang mencari kebebasan di Kanada,
Mahommah Baquaqua bisa dijadikan salah satu contohnya. Terlahir dari keluarga
Muslim yang taat di Afrika Barat, Mohammah Baquaqua diperbudak sejak masih
muda di Brazil. Ia kemudian dikirim ke Amerika Serikat hingga akhirnya
mendapatkan peluang emas untuk meraih kebebasan di Kanada. Pada saat itu
Baquaaqua memutuskan untuk menetap beberapa waktu di Chatam, Ontario. (Hanif,
2021)
Disinilah ia menuliskan otobiografi yang membuatnya terkenal hingga saat ini.
Dalam bukunya, diceritakan bahwa pada tahun 1854, sudah ada 3 orang muslim yang
tinggal disana. Dua orang lainnya adalah seorang muslim muda dari Skotlandia pada
tahun 1851. Keduanya tercatat sebagai muslim pertama di Kanada. (Arifin, 2021)
Walaupun hanya dimulai dari segelintir orang, setidaknya para muslim yang
berada di Kanada ini turut menjadi bagian penting dalam sejarah Islam di Kanada.
Mulai dari Klondika Gold Rush, pembangunan Kanada Pacific Railway. Kemudian,
pada 2017 lalu, Kanada merayakan hari jadinya, atau hari kemerdekaan bangsanya,
sekaligus menandakan kehadiran muslim di Kanada yang sudah ada sejak 166 tahun
silam. (Arifin, 2021)
Selain itu, Masjid Kanada pertama dibangun di Edmunton di tahun 1938, saat
itu diperkirakan sudah ada sekitar 700 muslim di negara tersebut. Bangunan masjid
tersebut kini menjadi bagian dari musium di Fort Edmonton Park yang sangat dikenal
di Kanada. Muslim Kroasia dari Bosnia yang merupakan pendahulu dan salah satu

5
dari arus muslim utama dalam pendirian semua masjid pertama di Toronto. Masjid
pertama selain tiga masjid tertua di Toronto dibangun oleh muslim Kroasia dari
Bosnia dan Albania di tahun 1968. Masjid pertama diberi nama Jami Mosque (berada
di 56 Boustead Ave. Toronto). (Bachtiar, 2017)
Pada tahun 1971, Ketika populasi muslim sudah membengkak di Kanada,
kemudian mereka merenovasi masjid tertua di Toronto dengan menara tertua di
Ontario dibangun dalam gaya Usmani, salah satunya berada di Etobicoke, yang
merupakan bagian dari Croatian Islamic Centre, bangunan yang sebelumnya
merupakan sebuah gedung tua sekolah Katholik. (Bachtiar, 2017)

4. Tokoh dan Organisasi Islam di Kanada

Komunitas Islam mulai terbentuk di sekitar wilayah barat, Ketika masjid


pertama sudah di bangun di Edmonton. Pada tahun 1983. Langkah selanjutnya,
setelah komunitas muslim berkembang, maka umat muslim di Kanada membutuhkan
wadah organisasi yang dapat menampung berbagai kegiatan- kegiatan islami,
sekaligus menyalurkan aspirasi muslim Kanada. Namun ternyata, muslim di Kanada
ini memiliki 2 wadah organisasi. Pertama, Canadian Islamic Congress (CIC) yang
merupakan Islam Kanan. Organisasi ini merupakan perkumpulan kelompok
tradisional, selain itu organisasi ini banyak di dukung oleh masjid di Kanada. (Najib,
2018)
Organisasi kedua, Muslim Canadian Congress (MCC). Organisasi ini
merupakan organisasi yang bersifat progresif – liberal , atau bisa disebut sebagai
Islam Kiri. Organisasi ini dianggap sebagai organisasi muslim terbesar di Kanada,
bahkan organisasi ini mengklaim mewakili muslim di Kanada sebanyak 70 %. Selain
dua diatas, ada beberapa organisasi umat muslim lainnya yaitu, The Canadian
Council for American-Islamic Relations (CAIR-CAN). Organisasi ini didirikan pada
tahun 2001, dan organisasi ini banyak berkiprah terhadap pembelaan hak asasi
manusia. (Najib, 2018)
Selanjutnya, Canadian Societyof Muslim (CSM). Organisasi ini, bertempat
di Ontorio, dan sudah ada sejak tahun 1960-an, tetapi baru menjadi organisasi
resmi pada tahun 1980. Tujuan dari organisasi ini adalah untuk
mempromosikan suatu pengertian budaya Islam, dengan pendekatan ilmiah
melalui riset dan kegiatan lain. Selanjutnya ada The Canadian Muslim Lawyers

6
Association. Organisasi ini terbentuk karena, faktor kesamaan profesi. Canadian
Muslim Women. Yaitu organisasi yang terbentuk karena, faktor kesamaan
gender. (Najib, 2018)
The Islamic Circle of North America (ICNA). ICNA adalah organisasi
Islam yang secara formal berdiri pada 1971, namun telah mulai beraktivitas
sejak 1968. ICNA dibentuk oleh imigran Muslim dari Asia Selatan-Pakistan dan
India. Organisasi ini lebih konservatif dibandingkan ISNA. Organisasi ini,
didirikan untuk mendukung masyarakat Muslim di Amerika Utara. . (Najib, 2018)
Terakhir, ada Naseeha yaitu, Sebuah kelompok pemuda minoritas Islam di
Kanada melakukan manuver yang baik sekali, untuk turut berkiprah
memperbaiki problematika sesama mereka yang hidup di tengah budaya hedonis
di negaranya.Mereka meluncurkan program dengan nama1-866-Nasheeha, berisi
bantuan bagi kaum Muslimin di Barat yang menghadapi kesulitan dalam
mengimplementasikan nilai Islam di masyarakat Barat. (Najib, 2018)
Adapun tokoh- tokoh Islam di Kanada yang masyhur ada 5, diantaranya
adalah:

- Tarek Fatah. Lahir pada tahun 1949, ia adalah seorang jurnalis dan penulis di
Pakistan – Kanada. Salah satu bentuk tulisannya, ia meng-advokasika tentang hak
LGBT, pemisahan agama dan negara, penentangan terhadap hukum syari’ah dan
bentuk liberal dan progresif Islam. (Rahim, 2019)

- El Farouk Khaki. Lahir pada tahun 1963, ia adalah seorang muslim Kanada
kelahiran Tanzania, dan keturunan India, yang menjadi pengungsi dan pengacara
imigrasi, dan aktivis hak asasi manusia terhadap hak kesetaraan gender, orienrtasi
seksual, dll. (Hussain, 2015)

- Faisal Kutty. Adalah seorang pengacara, akademisi, penulis, jurubicara publik


dan aktivis HAM. Ia membuat blog di Huffington Post. Artikel-artikelnya muncul
dalam publikasi lainnya di seluruh belahan dunia, yang meliputi The Globe and
Mail, Toronto Star, Arab News, Counterpunch, The Indian Express, The Jakarta
Post, Al-Ahram Weekly dan Al Jazeera. (Thomas, 2010)

- Irshad Manji. Beliau lahir pada tahun 1968, ia adalah seorang penulis Kanada,
wartawan dan advokat dari interpretasi "reformasi dan progresif" Islam. Manji
7
adalah direktur Proyek Keberanian Moral di Sekolah Robert F. Wagner
Pascasarjana Pelayanan Publik di Universitas New York, yang bertujuan untuk
mengajarkan para pemimpin muda untuk "menantang kebenaran politik,
kesesuaian intelektual dan sensor diri." Dia juga pendiri dan presiden Proyek
Ijtihad, sebuah organisasi amal mempromosikan "tradisi berpikir kritis,
perdebatan dan perbedaan pendapat" dalam Islam, di antara jaringan "dari
reformis Muslim dan sekutu non-Muslim. (Clifford, 2009)

- Ingrid Mattson, (lahir tahun 1963) adalah aktivis, profesor, dan mualaf Muslim
Kanada dan juga mantan presiden Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA). Dia
lahir dan dibesarkan di Kitchener, Ontario, dan belajar filsafat dan seni rupa di
Universitas Waterloo, Ontario. Dibesarkan sebagai seorang Katolik, ia akhirnya
meninggalkan agama selamanya selama tahun-tahun remajanya, pada tahun
terakhirnya kuliah, ia pergi ke Paris dan berteman dengan beberapa Muslim
Senegal, dan dalam satu tahun masuk Islam dan mulai memakai jilbab. Dia
awalnya belajar seni, tetapi kemudian mulai menerima representasi non-visual
dari individu. (Swara, 2013)

5. Kehidupan Umat Islam Kontemporer di Kanada


a. Keseharian Umat Islam

Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa keadaan muslim di Kanada pada saat
itu, sebagai kaum minoritas. Namun, ternyata tidak semua masyarakat Kanada
menentang hal tersebut, sebagian dari mereka tidak masalah dan tidak
mendiskriminasi soal keagamaan. Muslim dan non- Muslim di Kanada, mereka
dapay hidup berdampingan dengan damai dan harmonis. Kebebasan dalam
memilih dan meng- eskpresikan negara juga menjadi sebuah jaminan dalam
piagam hak asasi manusia, kaum muslimah pun bebas mengenakan hijab mereka
ketika sekolah, kerja, atau bepergian kemanapun mereka mau. (Setiawan, 2019)
Adapun mayoritas muslim Kanada bekerja di bidang jasa dan
perdagangan. Namun ada juga yang bergelut di bidang ekonomi, bisnis,
administrasi, manajemen. Kaum Muslim di sana dalam mempelajari Islam
biasanya tergabung dalam organisasi Islam seperti Kongres Islam Kanada (CIC)
berbasis di Kitchener, Asosiasi Muslim Kanada (MAC) berbasis di Ottawa,
8
Kongres Muslim Kanada (MCC) dan Lingkar Islam Amerika Utara (ICNA).
(Setiawan, 2019)
Adapun perhatian pemerintah Kanada memberikan perhatian memadai
terhadap warga Muslim, adalah Perdana Menteri Justin Trudeau yang seringkali
menghadiri pertemuan Muslim. Seperti terkini saat Trudeau menghadiri
Konferensi Muslim Kanada Jalsa Salana ke-43, pada 5 Juli 2019 lalu di Toronto.
(Harahap A. , 2018)
Tidak ketinggalan, digelar pula serangkaian pameran, dengan
menghadirkan pameran Al-Qur’an yang menampilkan lebih dari 70 terjemahanan
berbagai bahasa. Tokoh Komunitas Muslim Kanada, Daood Hassan Hamdani
menegaskan, peran umat Islam Kanada sangat penting dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Hal ini dapat dilihat dari dinamika masjid dan
organisasi-oraganisasi Islam di negara itu. Dua jenis institusi keislaman tersebut
bergerak di berbagai bidang, utamanya mendidik umat Islam menuju masyarakat
yang religius, terbuka, dan dinamis. (Harahap A. , 2018)

b. Problematika Kehidupan Umat Islam

Walaupun masyarakat Kanada dapat hidup damai berdampingan dengan


muslim, namun hal ini bukan berarti tidak ada islamofibia di Kanada. Hal tersebut
tetap terjadi. Seperti Penembakan di Quebec City Islamic Cultural Center
merupakan momentum tertinggi adanya isu identitas yakni diskiriminasi pada
suatu kelompok masyarakat di Kanada. Peristiwa tersebut di hubungkan dengan
meningkatnya isu Islamophobia di Kanada. (Afadlal, 2016)
Tidak berhenti disitu, merekapun kembali melontarkan aksinya, awal Juni
lalu, serangan kekerasan mengejutkan komunitas Muslim di Kanada. Sebuah
keluarga di London, Ontario, menjadi korban kejahatan rasial, atau tepatnya
bernuansa agama. Sebuah mobil dengan sengaja menabrak sebuah keluarga
Muslim. Ayah, ibu, dan nenek, dan seorang anak remaja tewas dalam tragedi itu,
sementara seorang anak lainnya, yang berusia 9 tahun terkapar akibat terluka
parah. Apa yang menimpa keluarga Kanada keturunan Pakistan ini bukan kejadian
pertama yang mengguncang komunitas Muslim Kanada. Mereka diserang hanya
karena mereka jalan-jalan sore sambil mengenakan pakaian tradisional Muslim.
(Afadlal, 2016)

9
Kemudian pada musim panas tahun lalu, sejumlah staf sebuah masjid di
Toronto terpaksa memperbaiki jendela kaca tempat ibadah itu untuk kedua kalinya
dalam beberapa hari. Beberapa bulan kemudian, seorang pria Muslim berusia 58
tahun ditikam dan dibunuh di luar sebuah masjid lain. Sebulan kemudian, masjid
ketiga menerima ancaman bahwa jemaahnya akan menjadi sasaran penembakan
massa. Apa yang terjadi di Ontario dan Toronto, sebetulnya juga terjadi di
berbagai penjuru Kanada. (Afadlal, 2016)

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sendiri mengecam keras tragedi


tanggal 6 Juni 2021 itu. Dalam pidatonya, yang menanggapi peristiwa itu, secara
gamblang ia mengatakan Islamophobia eksis di Kanada. Rania Lawendy, Direktur
Asosiasi Muslim Kanada, organisasi yang membangun masjid Toronto yang
dirusak enam kali selama pandemi COVID-19, mengatakan banyak Muslim
termasuk dirinya, menghadapi berbagai bentuk kebencian di Kanada. Orang-orang
pernah menyuruhnya meninggalkan Kanada dan pulang ke negara asalnya.
Sejumlah lainnya dengan sengaja merenggut jilbabnya. Ia mendengar banyak
cerita serupa dari Muslim lain, terutama perempuan. (Rahayati, 2016)
Komunitas Muslim dan para pendukungnya menyerukan para politisi
untuk mengambil sikap yang lebih keras terhadap Islamofobia yang terbuka dan
terselubung, dengan mengatakan bahwa RUU dan kebijakan yang menarget
orang-orang memiliki keyakinan agama harus segera dihentikan karena memicu
kebencian dan ketakutan. (Rahayati, 2016)
Begitulah kerasnya hidup dikelilingi dengan kaum mayoritas, namun
mereka yang menyeranag muslim Kanada, gagal untuk mengusir pasukan Islam,
muslim di Kanada mencoba untuk terus bertahan, dan menyebarluaskan ajaran
Islam. Sungguh sebuah perjuangan dan pengorbanan.

3. PENUTUP

10
Kesimpulan

Menjadi kaum minoritas di sebuah wilayah bukanlah hal mudah, sekalipun


negara dan pemerintah sudah menjamin hak asasi manusianya, namun tetap saja harus
tetap waspada dan berhati- hati, karena tidak semua manusia selalu suka dengan apa
yang dimiliki kita. Dan harus sadar bahwa musuh berada dimana- mana. Muslim
Kanada tetap mengencangkan iman dan menyebarluaskan agamanya. Hal ini menjadi
sebuah panutan untuk muslim di berbagai negara yang tidak memiliki ancaman
apapun dari sekitarnya, harus lebih bersyukur dan bertambah taat tentunya. Jangan
mau kalah semangat dari orang muslim diluar sana, yang seringkali mendapatkan
ancaman.

Kanada memang sempat kritis muslim, namun bukan berarti tidak ada masjid
atau tempat ibadah bagi umat Islam, adapun masjid pertama diberi nama Ar- Rashid,
masjid ini dijadikan sebagai tempat utama berkumpul, mengajar dan belajar, dan
berbagai aktivitas islami lainnya. Seiring berjalannya waktu, umat Islam di Kanada ini
semakin berkembang pesat, hingga pada akhirnya mereka membutuhkan sebuah
wadah organisasi untuk menyalurkna aspirasi mereka.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bibliography
Afadlal, A. (2016). Problematika Minoritas Muslim di Kanada dan Prancis.

Ahmad, M. (2017). Ath- Thariqoh . Riau: UIR PRESS.

Amrullah, N. (2021 ). Islam di Kanada . Kalimantan Selatan .

Arifin, I. (2021). PEMBAHARUAN PEMIKIRAN ISLAM DI BENUA AMERIKA UTARA . Jakarta .

Azizah, L. (2015). ISLAM DI TENGAH MASYARAKAT MULTIKULTURAL INDONESIA (STUDI ATAS


KONSEP MULTIKULTURAL ABDUL AZIZ SACHEDINA). Pekanbaru.

Bachtiar, D. T. (2017). Pertarungan Pemikiran Islam di Barat . Jakarta Timur : Pustaka Al-Kautsar.

Barus, M. I. (2019). BERGURU ISLAM KE BARAT. medan .

Clifford. (2009). An Unlikely Promoter of an Islamic Reformation.

Hanif, N. A. (2021). ISLAMIC STUDIES DALAM KONTEKS GLOBAL. Buleleng, Bali.

Harahap, A. (2018). Realitas Kontemporer Islam dan Keberagaman Amerika Utara di Kanada.

Harahap, A. (2020). keberagaman penduduk di kanada .

Hassan, R. (2020). Requirements for the Success of Islamic Finance in Canada. Malaysia .

Hussain, S. A. (2015). Negotiating Pakistan: A Genealogy of a Post-colonial Islamic State. University


of Toronto (Canada).

Khalik, S. (2015). Sejarah Perkembangan Islam di Benua Amerika Utara. Sulawesi Selatan .

Khatimah, H. (2020). Demografis Islam kanada . Bekasi.

Najib. (2018). Canadian Islamic Education.

Najib. (2021). Pendidikan Islam di Kanada . Banjarbaru.

Rahayati, R. (2016). Minoritas Muslim di Kanada menjadi Islamofobia .

Rahim, A. (2019). Canadian Immigration and South Asian Immigrants.

Rahim, A. (n.d.). Canadian Immigration and South Asian Immigration.

Setiawan, S. (2019). Muslim Di Amerika Utara dan Amerika Latin. Madaniyah.

Swara. (2013). How Did Dr. Inggrid Mattson become Muslim.

Thomas. (2010). The Myth and Reality of Shari'a Courts in Canada: A Delayed Opportunity for the
Indigenization of Islamic Legal Rulings. Canada .

Zebar, A. (2019). Perkembangan Islam di Amerika Utara . Bengkulu.

Anda mungkin juga menyukai