Anda di halaman 1dari 7

RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Kation dan Anion?

2. Analisa apa yang digunakan?

3. Penggolongan dalam Kation dan Anion?

4. Bagaimana skema analisisnya?

2.1 Pengertian Kation dan Anion

Kation dan Anion adalah istilah yang berlawanan adalah bidang kimia, secara konsep
membedakannya di antara konsep mereka sangat mirip dengan proton dan elektron atau
katoda dan anoda. Dalam kimia, unsur bereaksi satu sama lain untuk membentuk
senyawa baru, dan untuk mendapatkan stabilitas, mereka kehilangan atau memperoleh
elektron.

Unsur-unsur dalam bentuk aslinya disebut atom, dan ketika mereka kehilangan atau
mendapatkan elektron untuk menjadi stabil yang disebut ion. Ketika kehilangan atau
perolehan elektron terjadi tidak pernah tetap netral, ia memiliki muatan positif atau
negatif di atasnya tergantung pada apakah ia telah kehilangan dan elektron atau telah
mendapatkan elektron. Ion bermuatan positif dikenal sebagai kation, sedangkan ion
bermuatan negatif disebut anion.

Ketika sebuah atom kehilangan satu atau lebih elektron untuk mendapatkan lebih
banyak stabilitas, ia menjadi ion bermuatan positif (Kation) dan memiliki tanda positif di
atasnya yang menunjukkan kemampuannya untuk menyumbang. Di sisi lain, ketika
sebuah atom mendapatkan satu atau lebih elektron untuk mendapatkan lebih banyak
stabilitas, ia menjadi ion bermuatan negatif (Anion) dan memiliki tanda negatif yang
menunjukkan kemampuannya menerima elektron untuk mendapatkan stabilitas.

1. Kation

Kation adalah sebuah atom atau molekul yang bermuatan positif, dengan kata lain
memiliki jumlah proton lebih daripada electron dan tertarik kepada anion yang memiliki
muatan negative. Contoh/ Sodium (Na+), besi (Fe2+), dan timbal (Pb2+)

2. Anion

Anion adalah sebuah atom atau molekul yang bermuatan negative, dengan kata lain
memiliki jumlah electron lebih daripada proton. Contoh/ (O2-), sulfida (S2-), fluorida
(F-), khlorida (Cl-), bromide (Br-), iodide (I-), nitride (N3-), dan hidrida (H-)
2.2 Analisi kualitatif dan kuantitatif

1. Analisa kualitatif

Suatu pekerjaan yang bertujuan untuk menyelidiki dan mengetahui kandungan


senyawa-senyawa yang terdapat dalam suatu sampel uji. Analisa kualitatif ini dilakukan
dengan menggunakan teknik-teknik pengujian standard di dalam laboraturium.

Cara yang digunakan dalam melakukan uji analisa kualitatif ini dapat berupa cara-
cara klasik maupun menggunakan instrumen canggih. Metode pengujian klasik yang
paling sering yaitu analisa warna atau reaksi warna. Dengan membakar senyawa uji
kemudian melihat warna nyala spesifik yang dihasilkan maka dapat diketahui senyawa
yang terkandung di dalamnya. Kedua metode itu merupakan uji pendahuluan.

Cara ini dapat digunakan untuk senyawa anorganik baik itu kation, anion, ataupun
juga untuk senyawa organik seperti teknik skrining fitokimia dalam pemilihan metabolit
sekunder tumbuhan. Metode analisa kualitatif lainnya yang dapat digunakan untuk
mengetahui kandungan zat ialah uji warna nyala.

2. Analisa Kuantitatif

ialah pekerjaan yang dilakukan untuk untuk mengetahui kadar suatu senyawa
dalam sampel, dapat berupa satuan mol, ataupun persentase dalam gram. Teknik ini
membutuhkan ketelitian yang tinggi karena kesalahan dalam pengukuran akan
menghasilkan kesalahan data dalam penelitian. Analisa kuantitatif pada umumnya
dilakukan setelah analisa kualitatif.

Metode klasik analisa kuantitatif yang paling sering digunakan yaitu titrasi atau
metode volumetri dan metode gravimetri. Ini juga menjadi praktikum wajib di
Universitas.

2.3 Pengolongan dan skema

1. Kation

Kation adalah ion-ion yang bermuatan positif, untuk tujuan analisis


kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan
sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagensia. Reagen golongan yang dipakai
untuk klasifikasi kation yang paling umum digunakan adalah HCl , H 2S ,
(NH4)2S , (NH4)2CO3 . Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi
dengan reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak.

a) Golongan 1
Kation yang membentuk endapan jika diberi reagen HCl
 Pb2+ , Hg+ , Ag+
b) Golongan 2
Kation yang membentuk endapatn jika diberi reagen H2S
 Hg2+ , Cu2+ , Bi3+ , As3+ , As5+ , Sb3+ , Sb5+ , Sn2+ , Sn4+
c) Golongan 3
Kation yang membentuk endapan jika diberi reagen (NH4)2S
 Co2+ , Fe2+ , Fe3+ , Al3+ , Zn2+ , Mn2+
d) Golongan 4
Kation yang membentuk endapan jika diberi reagen (NH4)2CO3
 Ca2+ , Sr2+ , Ba2+
e) Golongan 5
Kation yang tidak bereaksi dengan reagensia golongan sebelumnya
Mg2+ , Na+ , K+ , NH4+
Percobaan X
KATION
Al3+, Zn2+, Pb2+, Mg2+, Ca2+, Ba2+, NH4 +, Cu2+, Hg 2+, Fe 2+, Fe 3+, Ag +

Khas ↓Putih
↓Putih →larut →tdklarut
Cu → biru Tidak berx
Al,Zn,Pb Mg, Ba, Ca
Hg → kuning NH4
Fe2+ → hijau
kotor S + HCl S + H2SO4(e)
Fe3+ → merah
coklat
Ag → coklat ↓Putih Tdk ↓ ↓Putih Tdk ↓
Pb2+ Al, Zn Ba2+ Mg, Ca

S + K2Fe(CN)6
S +(NH4)2C 2O4
tdk ↓
↓Putih
Al3+ tdk ↓
Zn2+ ↓Putih
Mg2+
Ca2+

2. Anion

Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya


kenaikan jumlah elektron. Misalnya : atom klorin (Cl) dapat memperoleh
tambahan satu elektron untuk mendapat ion klorida (Cl-). Natrium klorida (NaCl),
yang dikenal sebagai garam dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound)
karena dibentuk dari kation dan anion. Atom dapat kehilangan atau memperoleh
lebih dari satuelektron. Contoh ion-ion yang terbentuk dengan kehilangan atau
memperoleh lebih dari satu elektron adalah Mg 2+, Fe3+, S22-, dan N3-, Na+ dan Cl- .
Ion-ion ini disebut ion monoatomik karena ion-ion ini mengandung hanya satu
atom.
Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion
relatif lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada
dalam larutan minimal (dapat diabaikan).

Pada umumnya anion-anion dapat digolongkan sebagai berikut :


1. Golongan sulfat:
 SO42- , SO32-, PO43- , Cr2O42-, BO33-, Cr2O42-, As43- ,AsO33-
Anion-anion ini mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.
2. Golongan halida :
 Cl-, Br -, I, S2-
Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3)
3. Golongan nitrat :
 NO3- , NO2- , C2H3O2-
Semua garam dari golongan ini larut NO3-, NO2- , CH3OO-
Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja pada
analisis anion tidak memiliki metode yang sistematis seperti analisis kation. Uji
analisis anion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya
gas, dan kelarutannya.

Skema analisis anion :


Percobaan XI
ANION
Cl-, Br-, I-, CO32-, PO43-, S2O32-, CNS-, NO3-, BO32-, SO42-

↓Putih ↓Putih → Tdk ↓


Kuning
Cl,CO3,CNS Hitam NO3, BO3,
SO4 Br-, I-,PO43-
S2O32-
S + FeCl3 S+
BaCl2 S + Rx
Mera Tdk ↓ Chloroform
Tdk ↓Putih
h
darah Cl-,CO32- SO42- NO3, BO3
Orang Ung Tdk
CNS- S+ e u PO43-
S+ Difenilamin Br- I-
HCl
↓Biru tdk ↓
Tdk Gas NO3- BO32-
Cl- CO32-
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjb2-
771ojlAhVMMo8KHVAqBccQFjADegQIAhAB&url=https%3A%2F%2Fapaperbedaan.com
%2Fanion-dan-kation%2F&usg=AOvVaw2TcPH8Wnu_qUXw6lefkSgY

https://usaha321.net/pengertian-kation-dan-anion-dan-contohnya.html

Anda mungkin juga menyukai