A. Pendahuluan
Perkembangan kognitif adalah sebuah proses mental yang mengacu kepada
proses mengetahui sesuatu. Perkembangan kognitif mengacu kepada
kemampuan yang dimiliki seorang anak untuk memahami sesuatu. Bahasa juga
membantu anak untuk mengungkapkan perasaan, pikiran dan keinginannya
kepada orang lain yang merupakan sintesis dari kemampuan berpikir seorang
anak. Perkembangan psikomotorik anak merupakan perkembangan yang paling
sering diidentifikasi oleh orang tua.
Kemampuan motorik kasar biasanya ditentukan oleh gerak otot dan fisik.
Sementara kemampuan motorik halus lebih merupakan gerak koordinasi. Sektor
ini merupakan parameter yang dipakai dalam menilai perkembangan anak.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan struktur fungsi tubuh yang
lebih kompleks dan merupakan interaksi antara kematangan susunan saraf pusat
dengan organ yang dipengaruhinya.
B. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari upaya membangun
manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak
yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih di dalam kandungan. Upaya ini
ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan
kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental,
emosional dan sosial serta memiliki intelegensi majemuk sesuai potensi
genetiknya.
Proses perkembangan pada anak di usia 0-3 tahun pertama terjadi sangat
cepat dan merupakan masa yang paling sensitif kerena masa tersebut dikaitkan
dengan the golden age atau masa pesat perkembangan otak.
Jumlah balita sangat besar yaitu sekitar 10 % dari seluruh populasi. Sebagai
calon penerus bangsa, kualitas tumbuh kembangnya harus mendapatkan
perhatian serius. Pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan
berkualitas diselenggarakan melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini
penyimpangan tumbuh kembang balita.
Kegiatan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita dan
Anak Pra Sekolah bisa dilakukan di semua lini dan masyarakat. Termasuk
diantaranya yaitu di Posyandu, Kelompok Bermain/ Play group, Tempat Penitipan
Anak, PAUD, dan TK. Pada tahun 2019, sesuai dengan Standar Pelayanan
Minimum (SPM) bidang kesehatan terutama pelayanan kesehatan balita. Capaian
Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita di Puskesmas
Sungai Melayu yaitu 74,5 %.
Dalam rangka mempertahankan capaian pelayanan Stimulasi Deteksi
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Balita dan Anak Pra Sekolah, perlu dilakukan
kegiatan tersebut di Posyandu, Kelompok Bermain/ Playgroup, Tempat Penitipan
Anak, PAUD, dan TK.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar semua balita umur 0-5 tahun tumbuh dan berkembang secara optimal
sesuai dengan potensi genetiknya sehingga berguna bagi nusa dan bangsa
serta mampu bersaing di era global melalui kegiatan stimulasi, deteksi dan
intervensi dini.
2. Tujuan Khusus
a. Terselenggaranya kegiatan stimulasi pertumbuhan-perkembangan pada
semua balita di wilayah kerja puskesmas.
b. Terselenggaranya kegiatan deteksi dini penyimpangan pertumbuhan-
perkembangan pada semua balita di wilayah kerja puskesmas.
c. Terselenggaranya intervensi dini pada semua balita dengan penyimpangan
pertumbuhan-perkembangan.
d. Terselenggaranya rujukan terhadap kasus-kasus yang tidak bisa ditangani di
Puskesmas.
F. Sasaran
1. Balita (3-12 bulan)
2. Anak balita (12-71 bulan)
Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des
DDTK di
Posyandu
DDTK di
TK&Paud