Anda di halaman 1dari 8

6-3.

Mu lti Point Injection (MPI)


MPI merupakan kepanjangan dari Multi Point Injection. Merupakan sebuah sistem
penyemprotan bahan bakar yang dikontrol secara elektronik untuk mendapatkan
akurasi udara dan bahan bakar yang tepat sesuai kebutuhan engine agar didapcampuran
at ng optimal serta gas
daya
buang yang bersih. Dalamengine
kehidupan sehari hari na ya
ma MPI telah dipakai oleh merek Mitsubishi, sedangkan merek lain mempunyai nama
nama yang berbeda, akan tetapi prinsip dari semua sistem tersebut adalah sama.
Dalam MPI, setiap silinder mendapatkan satu pengontrolan injector yang akan
menyemprotkan bahan bakar di dalam intake manifold.

Ilustrasi MPI system


a. Kelebihan MPI
MPI system memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah:
1. Engine performance sangat baik.
2. Injeksi bahan bakar sangat akurat, emisi lebih bersih.
3. Lebih cepat dan lebih halus saat akselerasi dan deselerasi.
4. Engine lebih mudah dihidupkan terutama dalam kondisi dingin.
5. Terjadi fuel cut saat deselerasi maupun max speed sehingga lebih ekonomis dan
aman.
6. Sangat baik dipakai untuk jalan yang kasar dan menanjak.

b. Komponen-komponen MPI
MPI system terdiri dari komponen-komponen yang memiliki keterkaitan antara satu
dengan y ang lainnya. Komponen-komponen tersebut dikelompokan menjadi 3 bl ok yang
berbeda sesuai dengan fungsi utamanya.

Blok diagram MPI system

Diagram konstruksi MPI system


1. Sensor
Suatu komponen yang mende eteksi nilai-nilai fisik menjadi nilai listr
strik sehingga ECU
menerima nilai tersebut sebagaii data masukan.
a. Air Flow Sensor (AFS)
Mengukur volume udara masuk
ma dan dipasang di aliran (jalan)
udara masuk. Semakin banyak udara
uda yang masuk maka semakin
banyak pula bahan bakar yang dibutuhkan.
d
b. Intake Air Temperature Sens
sor (IATS)
Mengukur temperatur udara masuk
ma dengan sebuah thermistor.
AFS dan IATS
Semakin kecil temperatur uda ara yang masuk maka semakin
banyak bahan bakar yang dibutuh
uhkan.
c. Manifold Absolute Pressure
e Sensor (MAP)
Sama seperti AFS, MAP sen ensor berfungsi untuk mengukur
banyaknya udara yang masuk dengan
d cara menerima perubahan
tekanan pada intake manifold ked
dalam bentuk tegangan.

MAP Sensor
d. Crank Angle Sensor (CAS)
Mendeteksi sudut putaran setiap
s silinder. Crank Angle Sensor
merupakan komponen yang berfungsi
be mengukur kecepatan putaran
engine.

e. Cam Position Sensor (CPS)


Mendeteksi langkah kompreesi setiap silinder. Pada umumnya
CAS dan CPS
bentuk komponen CAS dan CPS adalah sama..

f. Barometric Pressure Sensor


nsor
Mengukk ur tekanan udara yan
ang berbeda-beda yang biasanya dipenga
aruhi oleh ke
tinggan suatu tempat.
g. Coolant Temperature Sensor
nsor (CTS)
(
Mengukur temperatur air pe endingin yang ada di dalam engine.
Semakin kecil temperature air pe
endingin maka semakin banyak bahan
bakar yang dibutuhkan. CTS

h. Detonation Sensor
Mendeteksi getaran cylinde
nder block untuk
mencegah terjadinya knock
cking dengan
menggunakan piezoelectric.
Detonation Sensorr
i. Acceleration Pedal Sensor (APS)
Acceleration Pedal Sensor berfungsi untuk mendeteksi
sudut dari pedal gas pada saat pedal gas di injak.

Acceleration Pedal Sensor


j. Throttle Position Sensor (TPS)
Berfungsi untuk mengukur sudut pembukaan dari throttle valve. Jenis TPS ada yang
menggunakan variabel resistor maupun hall IC.

k. Oxigen Sensor
Mendeteksi kepadatan gas oksigen yang dihasilkan oleh sisa gas pembuangan engine.
Dengan demikian akan terdeteksi apakah campuran bahan dan udara terlalu ka ya atau
terlalu miskin.

2. Engine Control Unit (ECU)


Engine Control Unit yaitu pengendali kerja mesin yang
bekerja berdasarkan input dari sensor dan mengeluarkan
output ke actuator. Sebagai otak pengendali engine, ECU
terdiri dari bermacam-macam komponen electronik seperti
transistor, resistor, dioda maupun capasitor.

ECU
3. Actuator
Actuator adalah suatu komponen yang bekerja berdasarkan sinyal yang dikeluark an oleh
ECU. Beberapa actuator yang ada di dalam MPI adalah sebagai beri kut:

a. Injector
Injector mempunyai tugas untuk menyemprotkan
bahan bakar sesuai dengan perintah dari ECU.
Injector
b. Electronic Throttle Valve (ETV)
Electronic Control Valve adalah komponen actuator yang
berfungsi untuk menggerakan throttle valve. ETV bergerak
berdasarkan sinyal APS yang kemudian diproses oleh
ECU.

Electronic Control Valve


c. Ignition Coil
Ignition Coil memiliki fungsi sebagai
pembangkit arus bertegangan tinggi yang
dikirimkan ke spark plug sehingga dapat
memercikan bunga api. Tegangan yang
dihasilkan oleh ignition coil dapat mencapai 40
kV.

Ignition Coil
d. Stepper Motor

Stepper Motor

Stepper motor memiliki tiga fungsi utama, yaitu:


➢ Penstabil Putaran Idle
Yaitu bila terjadi perubahan jumlah aliran udara yang mengalir maka ECU akan
memerintahkan ISC Servo untuk lebih membuka atau menutup agar dicapai puta ran idle
yang optimum.

➢ Sebagai Idle Up
Yaitu bila terjadi perubahan beba kerja saat idle dan adanya electrical load maka ECU akan
memerintahkan ISC Servo untuk membuka lebih lebar lagi (membuka celah udara) agar
putaran engine tidak drop (misalkan : AC – ON).

➢ Sebagai Dashpot System


Yaitu pada saat engine berakselerasi, ECU memerintahkan stepper membuka penuh. Pada
saat deceleration ECU memerintahkan stepper menutup secara bertahap, yang fungsinya
agar tidak terjadi penurunan putaran engine yang mendadak hingga didapatkan target posisi
yang sesuai dengan putaran idle.

- 204 -
c. Kontrol Utama MPI
MPI system memiliki 4 kontrol utama diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Fuel Injection Control
Sistem penginjeksian bahan bakar pada MPI system dikontrol langsung oleh ECU. ECU
akan mengatur waktu penyemprotan (timing) dan jumlah (quantity) penyemprotan
berdasarkan data-data yang diterima dari sensor. Actuator yang berperan dalam fuel
injection control adalah injector. Banyak sedikitnya bahan bakar yang disemprotkan diatur
dengan cara menambah atau mengurangi durasi waktu terbukanya injector.
2. Ignition Control
Ignition control merupakan pengontrolan pengapian pada engine. Ignition Control
diperlukan untuk memperoleh pengapian yang tepat dan kuat agar engine dapat running
dengan normal. Actuator yang berperan di dalam ignition control adalah Ignition Coil.

3. Idle Speed Control


Idle spe ed control diperlukan untuk menjaga putaran engine pada saat idling. Pa da saat
idling putaran engine biasanya di atur pada kisaran 650-700 rpm. Dengan adanya idl e speed
kontrol, putaran engine akan selalu terjaga walaupun kendaraan berpindah tem pat dari
dataran tinggi ke dataran rendah maupun pada saat menghidupkan AC. Actuat or yang
berperan adalah stepper motor.
4. Emission Control

Diagram Emission Control

Dalam MPI system, emission control diperlukan untuk menekan kadar emisi yang dihasilkan
oleh engine. Aturan tentang batas emisi yang ketat mengharuskan setiap engine memiliki
gas buang yang lebih ramah lingkungan. Actuator yang berperan dalam hal ini adalah EGR
(Exhaust Gas Recirculation) Solenoid Valve dan Purge Control Solenoid Valve. EGR
berfungsi menyalurkan kembali gas buang ke dalam intake manifold. Sedangkan Purge

- 205 -
Control Solenoid Valve berfungsi menyalurkan gas HC hasil penguapan bahan bakar di
dalam fuel tank ke intake manifold.

- 206 -
- 207 -

Anda mungkin juga menyukai