PELAKSANA
I. IKHTISAR JABATAN
Ikhtisar Jabatan Melakukan kegiatan penataan bahan dan pemeriksaan di
bidang keuangan
A. Manajerial
1. Integritas 1 Mampu bertindak 1.1.Bertingkah laku
sesuai nilai, sesuai dengan
norma, etika perkataan; berkata
organisasi dalam sesuai dengan fakta.
kapasitas pribadi.
1.2.Melaksanakan
peraturan, kode
etik organisasi
dalam lingkungan
kerja sehari-hari,
pada tataran
individu/pribadi;
1.3.Tidak
menjanjikan/memberi
kan sesuatu yang
bertentangan dengan
aturan organisasi.
B. Sosial Kultural
1.2.Terbuka, ingin
belajar tentang
perbedaan/kemajemu
kan Masyarakat;
1.3.Mampu bekerja
Bersama dengan
individu yang
berbeda latar
belakang dengannya.
C. Teknis
2.Pelatih
an sesuai
jabatan
2. Teknis Diklat
Penata
Keuanga
n
3. Fungsional -
D. Pangkat -
Menerapkan Standar Kompetensi Jabatan (SKJ) secara konsisten membawa beberapa manfaat bagi
suatu instansi atau organisasi. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh:
1. Peningkatan Produktivitas:
SKJ membantu memastikan bahwa setiap individu di dalam organisasi memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab jabatannya. Dengan demikian, setiap
karyawan dapat bekerja secara efisien dan produktif dalam posisinya.
2. Pengembangan Karyawan:
SKJ dapat menjadi dasar untuk program pengembangan karyawan. Dengan menilai kompetensi yang
diperlukan untuk setiap jabatan, organisasi dapat merancang pelatihan dan pengembangan yang tepat
untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan.
SKJ menyediakan standar yang jelas untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Ini membantu dalam
melakukan penilaian kinerja yang objektif dan memberikan dasar yang adil untuk pengambilan
keputusan terkait penggajian, promosi, dan pengembangan karir.
Dengan menentukan SKJ yang diperlukan untuk setiap jabatan, organisasi dapat mengidentifikasi
kebutuhan spesifik dan mencari karyawan yang memenuhi kriteria tersebut. Ini dapat menghasilkan
proses rekrutmen yang lebih efisien dan akurat.
SKJ membantu memastikan bahwa personel yang menangani tugas-tugas tertentu memiliki
keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Hal ini dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas
pelayanan yang diberikan oleh organisasi.
SKJ dapat diperbarui dan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Ini memungkinkan organisasi untuk
tetap relevan dan bersaing dengan perubahan lingkungan eksternal atau kebutuhan internal yang
berkembang.
Ketika karyawan merasa bahwa standar kompetensi dan penilaian kinerja adil, mereka cenderung lebih
puas dengan pekerjaan mereka. Hal ini dapat meningkatkan retensi karyawan dan motivasi untuk
bekerja dengan baik.
8. Kepatuhan Hukum dan Etika:
Menerapkan SKJ secara konsisten membantu organisasi mematuhi peraturan dan standar hukum
terkait ketenagakerjaan. Selain itu, hal ini dapat membantu mencegah praktek-praktek diskriminatif
atau tidak etis dalam manajemen sumber daya manusia.
Standar Kompetensi Jabatan (SKJ) dan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) memiliki hubungan
yang erat dalam konteks pengelolaan organisasi dan tenaga kerja. SKJ berperan sebagai kerangka
kerja yang menetapkan standar kompetensi yang diperlukan untuk setiap jabatan di dalam suatu
organisasi. Sementara itu, MSDM adalah disiplin ilmu dan praktik manajemen yang fokus pada
pengelolaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi. Standar Kompetensi Jabatan
(SKJ) dan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) membentuk hubungan yang saling melengkapi
dalam pengelolaan organisasi dan tenaga kerja. SKJ berfungsi sebagai kerangka kerja yang
menetapkan standar kompetensi yang diperlukan untuk setiap jabatan di dalam organisasi. Dalam
konteks Manajemen Sumber Daya Manusia, SKJ menjadi alat penting dalam berbagai aspek. Misalnya,
dalam proses rekrutmen dan seleksi, MSDM menggunakan SKJ sebagai dasar untuk menentukan
kriteria seleksi yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab jabatan yang bersangkutan. Selanjutnya,
SKJ menjadi pedoman dalam merancang program pengembangan karyawan, memastikan bahwa
pelatihan yang disediakan sesuai dengan kebutuhan kompetensi yang telah ditetapkan. Proses
penilaian kinerja juga sangat terkait, dimana SKJ menyediakan landasan untuk evaluasi, dan MSDM
menggunakan hasilnya untuk pengambilan keputusan terkait karir, promosi, dan penggajian.
Pentingnya SKJ dan MSDM juga tercermin dalam perencanaan sumber daya manusia, dimana SKJ
membantu merencanakan pengembangan karyawan sesuai dengan kebutuhan organisasi. Secara
keseluruhan, integrasi antara SKJ dan MSDM memberikan pandangan yang lebih holistik dan terarah
dalam manajemen sumber daya manusia, memastikan bahwa organisasi dapat mengoptimalkan
potensi karyawan sesuai dengan tujuan strategisnya.
1. Ketidakjelasan Standar:
Terkadang, standar kompetensi mungkin tidak cukup jelas atau spesifik, menyebabkan
interpretasi yang bervariasi. Hal ini dapat memengaruhi konsistensi dalam penilaian karyawan
dan pengelolaan sumber daya manusia secara keseluruhan.
Instansi pemerintah sering kali menghadapi keterbatasan sumber daya, baik dalam hal
anggaran maupun personel. Ini dapat menghambat pelaksanaan SKJ secara optimal, termasuk
dalam penyusunan dan pemeliharaan standar kompetensi serta pelaksanaan program
pengembangan karyawan.
Budaya organisasi yang resisten terhadap perubahan atau kurangnya dukungan dari tingkat
kepemimpinan dapat menjadi kendala dalam menerapkan SKJ secara efektif. Penerimaan dan
dukungan dari seluruh organisasi sangat penting.
Karyawan dan manajer mungkin belum sepenuhnya paham atau menerima SKJ. Kurangnya
pelatihan dan kesadaran dapat menghambat penerapan standar kompetensi dan
penggunaannya dalam manajemen kinerja.
5. Perubahan Kebijakan:
Instabilitas kebijakan atau perubahan yang terus-menerus dapat menghambat implementasi SKJ
yang berkelanjutan. Konsistensi kebijakan sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang
SKJ.