Anda di halaman 1dari 11

SOAL FINAL

STANDAR KOMPETENSI JABATAN


BIROKRASI ASN

Nama: Muhammad Hafizh Pramata


NIM: 22091377095
Kelas: 2022C
Prodi/Angkatan: D4 Administrasi Negara/2022
Email:
muhammadpramata.22095@mhs.unesa.ac.id
1. Buatlah satu contoh Dokumen Standar Kompetensi Jabatan Pelaksana
berdasarkan Peraturan MENPAN-RB Nomor 38 Tahun 2017.

FORM STANDAR KOMPETENSI JABATAN (SKJ)

JABATAN ANALIS RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

Nama Jabatan : PENATA KEUANGAN

Kelompok Jabatan : PELAKSANA


KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
Urusan Pemerintah :
SUMBER DAYA APARATUR
Kode Jabatan :

PELAKSANA
I. IKHTISAR JABATAN
Ikhtisar Jabatan Melakukan kegiatan penataan bahan dan pemeriksaan di
bidang keuangan

II. STANDAR KOMPETENSI

Kompetensi Level Deskripsi Indikator Kompetensi

A. Manajerial
1. Integritas 1 Mampu bertindak 1.1.Bertingkah laku
sesuai nilai, sesuai dengan
norma, etika perkataan; berkata
organisasi dalam sesuai dengan fakta.
kapasitas pribadi.
1.2.Melaksanakan
peraturan, kode
etik organisasi
dalam lingkungan
kerja sehari-hari,
pada tataran
individu/pribadi;
1.3.Tidak
menjanjikan/memberi
kan sesuatu yang
bertentangan dengan
aturan organisasi.

2. Kerjasama 1 Berpartisipasi 1.1.Berpartisipasi


dalam kelompok sebagai anggota tim
kerja. yang baik,
melakukan
tugas/bagiannya, dan
mendukung
Keputusan tim;
1.2.Mendengarkan dan
menghargai masukan
dari orang lain dan
memberikan
usulanusulan bagi
kepentingan tim;
1.3.Mampu menjalin
interaksi sosial untuk
penyelesaian tugas.
3. Komunikasi 1 Menyampaikan 1.1.Menyampaikan
informasi informasi (data),
dengan jelas, pikiran atau pendapat
lengkap, dengan jelas, singkat
pemahaman yang dan tepat dengan
sama. menggunakan
cara/media yang sesuai
dan mengikuti alur
logis;
1.2.Memastikan
pemahaman yang
sama atas intruksi
yang
diterima/diberikan.
1.3.Mampu melaksanakan
kegiatan surat
menyurat sesuai tat
naskah organisasi.
4. Orientasi pada Hasil 1 Bertanggung jawab 1.1.Menyelesaikan tugas
untuk memenuhi dengan tuntas; dapat
standar kerja diandalkan;
1.2.Bekerja dengan teliti
dan hati-hati guna
meminimalkan
kesalahan dengan
mengacu pada
standar kualitas SOP.
1.3.Bersedia menerima
masukan, mengikuti
contoh cara bekerja
yang lebih efektif,
efisien di lingkungan
kerjanya.

5. Pelayanan Publik 1 Menjalankan 1.1.Mampu mengerjakan


tugas mengikuti tugas-tugas dengan
standar pelayanan. mengikuti standar
pelayanan yang
objektif, netral, tidak
memihak, tidak
diskriminatif,
transparan dan tidak
terpengaruh
kepentingan
pribadi/kelompok/par
tai politik.
1.2.Melayani kebutuhan,
permintaan, dan
keluhan pemangku
kepentingan
1.3.Menyelesaikan
masalah dengan tepat
tanpa bersikap
membela diri dalam
kapasitas sebagai
pelaksana pelayanan
public.
6. Pengembangan Diri dan 1 Pengembangan diri 1.1.Mengidentifikasi
kebutuhan
orang lain
pengembangan diri
dan menyeleksi
sumber serta
metodologi
pembelajaran yang
diperlukan
1.2.Menunjukkan usaha
mandiri untuk
mempelajari
ketrampilan atau
kemampuan baru dari
berbagai media
pembelajaran
1.3.Berupaya
meningkatkan diri
dengan belajar dari
orang-orang lain
yang berwawasan
luas di dalam
organisasi.

7. Mengelola Perubahan 1 Mengikuti 1.1.Sadar mengenai


perubahan dengan perubahan yang
arahan terjadi di organisasi
dan berusaha
menyesuaikan diri
dengan perubahan
tersebut.
1.2.Mengikuti
perubahan secara
terbuka sesuai
petunjuk/pedoman.
1.3.Menyesuaikan cara
kerja lama dengan
menerapkan
metode/proses baru
dengan bimbingan
orang lain.
8. Pengambilan Keputusan 1 Mengumpulkan 1.1.Mengumpulkan dan
informasi untuk mempertimbangkan
bertindak sesuai informasi yang
kewenangan. dibutuhkan dalam
mencari Solusi.
1.2.Mengenali
situasi/pilihan yang
tepat untuk bertindak
sesuai kewenangan.
1.3.Mempertimbangkan
kemungkinan Solusi
yang dapat diterapkan
dalam pekerjaan rutin
berdasarkan
kebijakan dan
prosedur yang telah
ditentukan.

B. Sosial Kultural

9. Perekat Bangsa 1 Peka 1.1.Mampu memahami,


memahami dam menerima, peka
menerima terhadap perbedaan
kemajemukan individu/kelompok
Masyarakat;

1.2.Terbuka, ingin
belajar tentang
perbedaan/kemajemu
kan Masyarakat;

1.3.Mampu bekerja
Bersama dengan
individu yang
berbeda latar
belakang dengannya.

C. Teknis

10. Meneliti Buku kas umum 1 Mampu 1.1. Memahami dalam


belanja langsung Memahami dalam Meneliti Buku kas umum
Meneliti Buku kas belanja langsung
umum belanja
langsung
Supaya lebih efektif dan
efisien untuk keperluan
masyarakat.

11. Menyediakan SPP 1 Mampu 1.1. Memahami


belanja langsung Memahami penyediaan SPP belanja
penyediaan SPP langsung.
belanja langsung

12. Menyediakan SSP Pajak dan 1 Mampu memahami 1.1.Memahami dalam


membayar pajak Menyediakan SSP Menyediakan SSP Pajak dan
Pajak dan membayar pajak .
membayar pajak
13. Membantu bendahara 1 Mampu memahami 1.1. Memahami dalam
meregister nomor SPP, SPM, Membantu Membantu bendahara
dan SP2D bendahara meregister nomor SPP,
meregister nomor SPM, dan SP2D
SPP, SPM, dan
SP2D

14. Melakukan pengecekan 1 Mampu memahami 1.1. Memahami dalam


terhadap berkas pengajuan dalam Melakukan Melakukan pengecekan
pencairan dana sebelum pengecekan terhadap berkas pengajuan
diberikan kepada bidang terhadap berkas pencairan dana sebelum
akuntansi dan perbendaharaan pengajuan pencairan diberikan kepada bidang
dana sebelum akuntansi dan perbendaharaan
diberikan kepada
bidang akuntansi
dan perbendaharaan

15. Melaksanakan tugas 1 Mampu memahami 1.1. Memahami


kedinasan lain yang Melaksanakan tugas Melaksanakan tugas
diperintahkan oleh pimpinan kedinasan lain yang kedinasan lain yang
baik secara tertulis maupun lisan diperintahkan oleh diperintahkan oleh
pimpinan baik pimpinan baik secara
secara tertulis tertulis maupun lisan
maupun lisan

III. PERSYARATAN JABATAN


Jenis Persyaratan Uraian Tingkat pentingnya thd jabatan

Mutlak Penting Perlu

A. Pendidikan 1. Jenjang S-1 (Strata-Satu)/ D-4 (Diploma-Empat) bidang


Akuntansi/ Studi Pembangunan/ Manajemen atau bidang
lain yang relevan dengan tugas jabatan
2. Bidang Ilmu bidang Ekonomi/ Sosial/ Administrasi Negara/
Pemerintahan/ Kebijakan Publik atau bidang lain yang
relevan dengan tugas jabatan

B. Pelatihan 1. Manajerial 1.Pelatih 


an Diklat
Kepemi
mpinan.

2.Pelatih 
an sesuai
jabatan

2. Teknis Diklat 
Penata
Keuanga
n
3. Fungsional -

C. Pengalaman Kerja 1 tahun 


dalam
bidang
tugas
yang
terkait
dengan
jabatan

D. Pangkat -

E. Indikator Kinerja Jabatan Kualitas laporan penyusunan kebijakan bahan-bahan kerja


kerja sesuai dengan prosedur yang berlaku untuk kelancaran
tugas.
2. Jelaskan manfaat yang diperoleh instansi apabila telah menerapkan SKJ
secara konsisten.

Menerapkan Standar Kompetensi Jabatan (SKJ) secara konsisten membawa beberapa manfaat bagi
suatu instansi atau organisasi. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh:

1. Peningkatan Produktivitas:

SKJ membantu memastikan bahwa setiap individu di dalam organisasi memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab jabatannya. Dengan demikian, setiap
karyawan dapat bekerja secara efisien dan produktif dalam posisinya.

2. Pengembangan Karyawan:

SKJ dapat menjadi dasar untuk program pengembangan karyawan. Dengan menilai kompetensi yang
diperlukan untuk setiap jabatan, organisasi dapat merancang pelatihan dan pengembangan yang tepat
untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan.

3. Penilaian Kinerja yang Objektif:

SKJ menyediakan standar yang jelas untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Ini membantu dalam
melakukan penilaian kinerja yang objektif dan memberikan dasar yang adil untuk pengambilan
keputusan terkait penggajian, promosi, dan pengembangan karir.

4. Rekrutmen yang Lebih Efektif:

Dengan menentukan SKJ yang diperlukan untuk setiap jabatan, organisasi dapat mengidentifikasi
kebutuhan spesifik dan mencari karyawan yang memenuhi kriteria tersebut. Ini dapat menghasilkan
proses rekrutmen yang lebih efisien dan akurat.

5. Peningkatan Kualitas Pelayanan:

SKJ membantu memastikan bahwa personel yang menangani tugas-tugas tertentu memiliki
keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Hal ini dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas
pelayanan yang diberikan oleh organisasi.

6. Penyesuaian dengan Perubahan:

SKJ dapat diperbarui dan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Ini memungkinkan organisasi untuk
tetap relevan dan bersaing dengan perubahan lingkungan eksternal atau kebutuhan internal yang
berkembang.

7. Peningkatan Kepuasan Karyawan:

Ketika karyawan merasa bahwa standar kompetensi dan penilaian kinerja adil, mereka cenderung lebih
puas dengan pekerjaan mereka. Hal ini dapat meningkatkan retensi karyawan dan motivasi untuk
bekerja dengan baik.
8. Kepatuhan Hukum dan Etika:

Menerapkan SKJ secara konsisten membantu organisasi mematuhi peraturan dan standar hukum
terkait ketenagakerjaan. Selain itu, hal ini dapat membantu mencegah praktek-praktek diskriminatif
atau tidak etis dalam manajemen sumber daya manusia.

3. Jelaskan hubungan antara SKJ dengan MSDM.

Standar Kompetensi Jabatan (SKJ) dan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) memiliki hubungan
yang erat dalam konteks pengelolaan organisasi dan tenaga kerja. SKJ berperan sebagai kerangka
kerja yang menetapkan standar kompetensi yang diperlukan untuk setiap jabatan di dalam suatu
organisasi. Sementara itu, MSDM adalah disiplin ilmu dan praktik manajemen yang fokus pada
pengelolaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi. Standar Kompetensi Jabatan
(SKJ) dan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) membentuk hubungan yang saling melengkapi
dalam pengelolaan organisasi dan tenaga kerja. SKJ berfungsi sebagai kerangka kerja yang
menetapkan standar kompetensi yang diperlukan untuk setiap jabatan di dalam organisasi. Dalam
konteks Manajemen Sumber Daya Manusia, SKJ menjadi alat penting dalam berbagai aspek. Misalnya,
dalam proses rekrutmen dan seleksi, MSDM menggunakan SKJ sebagai dasar untuk menentukan
kriteria seleksi yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab jabatan yang bersangkutan. Selanjutnya,
SKJ menjadi pedoman dalam merancang program pengembangan karyawan, memastikan bahwa
pelatihan yang disediakan sesuai dengan kebutuhan kompetensi yang telah ditetapkan. Proses
penilaian kinerja juga sangat terkait, dimana SKJ menyediakan landasan untuk evaluasi, dan MSDM
menggunakan hasilnya untuk pengambilan keputusan terkait karir, promosi, dan penggajian.
Pentingnya SKJ dan MSDM juga tercermin dalam perencanaan sumber daya manusia, dimana SKJ
membantu merencanakan pengembangan karyawan sesuai dengan kebutuhan organisasi. Secara
keseluruhan, integrasi antara SKJ dan MSDM memberikan pandangan yang lebih holistik dan terarah
dalam manajemen sumber daya manusia, memastikan bahwa organisasi dapat mengoptimalkan
potensi karyawan sesuai dengan tujuan strategisnya.

4. Menurut anda, apakah pelaksanaan SKJ pada instansi pemerintah sudah


berjalan optimal? Jelaskan alasannya.
Beberapa alasan yang mungkin menyebabkan pelaksanaan SKJ pada instansi pemerintah tidak
berjalan optimal melibatkan aspek berikut:

1. Ketidakjelasan Standar:

Terkadang, standar kompetensi mungkin tidak cukup jelas atau spesifik, menyebabkan
interpretasi yang bervariasi. Hal ini dapat memengaruhi konsistensi dalam penilaian karyawan
dan pengelolaan sumber daya manusia secara keseluruhan.

2. Keterbatasan Sumber Daya:

Instansi pemerintah sering kali menghadapi keterbatasan sumber daya, baik dalam hal
anggaran maupun personel. Ini dapat menghambat pelaksanaan SKJ secara optimal, termasuk
dalam penyusunan dan pemeliharaan standar kompetensi serta pelaksanaan program
pengembangan karyawan.

3. Tantangan Budaya dan Organisasi:

Budaya organisasi yang resisten terhadap perubahan atau kurangnya dukungan dari tingkat
kepemimpinan dapat menjadi kendala dalam menerapkan SKJ secara efektif. Penerimaan dan
dukungan dari seluruh organisasi sangat penting.

4. Kurangnya Pelatihan dan Kesadaran:

Karyawan dan manajer mungkin belum sepenuhnya paham atau menerima SKJ. Kurangnya
pelatihan dan kesadaran dapat menghambat penerapan standar kompetensi dan
penggunaannya dalam manajemen kinerja.

5. Perubahan Kebijakan:

Instabilitas kebijakan atau perubahan yang terus-menerus dapat menghambat implementasi SKJ
yang berkelanjutan. Konsistensi kebijakan sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang
SKJ.

Anda mungkin juga menyukai