(LOKOMOSI)
PASIF
Rawan
Serabut/Fibrosa
8
PERTUMBUHAN KARTILAGO
• Kartilago pertama kali muncul pada embrio yang berumur lima minggu.
• Pertumbuhannya kartilago terjadi melalui 2 macam proses:
1. Pertumbuhan Interstisial:
mesenkim berkondensasi, menghasilkan pusat kondrifikasi (chondrification centre)
Sel-sel mesenkim berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi kondroblas.
kondroblas mensekresikan serat-serat kolagen dan substansi dasar matriks
kondroblas yang dikelilingi sekretnya ini berkembang menjadi kondrosit,
bermitosis
9
PERTUMBUHAN KARTILAGO
2. Pertumbuhan aposisional:
Sel-sel mesenkim yang letaknya di tepi (perifer) akan berdiferensiasi
menjadi fibroblas
Fibroblas akan membentuk jaringan ikat kolagen yang padat:
perikondrium
kondroblas di perikondrium akan memperlebar diameter (pertumbuhan
ke arah perifer) dari kartilago
10
TULANG KERAS (OSTEON)
SEL OSTEOPROGENITOR/OSTEOGENIK:
• Berperan untuk memelihara populasi osteoblas dan massa tulang.
• Berlokasi dalam periosteum dan endosteum, akan berdiferensiasi
menjadi osteoblas.
OSTEOBLAS:
• Merupakan sel induk tulang.
• Memiliki penjuluran sitoplasma yang pendek.
OSTEOSIT:
Sel tulang dewasa, badan selnya terdapat dalam lakuna.
Saluran-saluran sitoplasma antar osteosit terdapat dalam kanalikuli.
OSTEOKLAS:
Sel besar multinukleat (6 –50), terbentuk dari fusi monosit/
makrofag & berperan mereabsorbsi tulang.
mendegradasi kalsium dan menyerap tulang untuk perbaikan.
memfagositosis serat kolagen dan osteosit mati.
Memiliki banyak saluran sitoplasma dan mengandung banyak lisosom. 11
TULANG KERAS (OSTEON)
Ada 2 macam jaringan tulang keras:
1. Tulang kompak
2. Tulang spons
TULANG
13
TULANG KOMPAK
• Terletak di bagian eksternal (sebagai
pembungkus eksternal).
• Tulang kompak tersusun
dalam unit-unit yang disebut
osteon atau sistem Haversian.
• Osteon tersusun teratur
pada garis sejajar
• Garis-garis ini dapat berubah perlahan
seiring tingkat kekerasan pada tulang.
• Di tengah osteon terbentuk kanal
Haversian/kanal sentral, yang
mengandung pembuluh
darah, pembuluh limfe, dan saraf.
• Kanal Havers berhubungan satu sama
lain melalui kanal melintang
(Volkman/perforasi) yang membentang
sepanjang sumbu tulang, dan
menghubungkan pasokan darah dan
saraf pada periosteum dengan kanal
sentral dan rongga meduler.
14
TULANG KOMPAK
• Di sekeliling kanal Haversian,
terdapat lingkaran konsentris,
disebut lamela.
• Lamela terdapat di sekeliling
perifer (lamela
sirkumferensial), di antara
osteon (lamela interstisial),
dan pada osteon (lamela
konsentris)
• Di antara lamela-lamela
terdapat lakuna yang berisi
osteosit.
• Lakuna adalah osteosit
bersama-sama dengan matriks
terkalsifikasi (mengapur).
• Osteosit berkomunikasi
melalui kanalikuli dengan
cairan ekstraseluler yang
menghubungkan satu sel
dengan sel lainnya. 15
TULANG SPONS
• Berada di bagian dalam
tulang kompak.
• Tulang spons (cancellous)
tidak tersusun dalam
osteon, melainkan trabekula
yang mengelilingi sumsum
merah, memenuhi &
membentuk sebagian besar
struktur tulang:
• Epifisis tulang pipa
• Tulang pendek
• Tulang tidak beraturan
• Tulang pipih, misalnya:
tulang pinggul, tulang-
tulang kepala, tulang
dada & tulang rusuk).
• Jaringan tulang spons lebih
ringan, mengandung sumsum
merah.
BENTUK-BENTUK TULANG
• ada 4 bentuk
osteon:
1) Tulang pipa
2) Tulang pipih
3) Tulang
pendek
4) Tulang tak
beraturan
17
TULANG PIPA
• Diafisis – tengah.
• Epifisis – ujung distal atau proksimal.
• Cakram epifisis (tulang rawan hialin)
menyatu pada bagian metafisis.
• Tulang rawan artikular (rawan hialin).
melindungi epifisis.
• Periosteum membungkus
tulang, berupa jaringan ikat padat
→Terdiri dari 2 lapisan:
• Di bagian luar berupa lapisan fibrosa
(jaringan ikat padat beraturan-
fibrosa).
• Di bagian dalam mengandung sel-sel
prekusor tulang dan pembuluh darah.
• Rongga medular mengandung sumsum,
dibatasi oleh endosteum.
• Endosteum – lapisan tipis jaringan ikat
(di bagian dalam menghadap rongga
medular/sumsum).
18
PEMBENTUKKAN TULANG (OSIFIKASI)
• Skeleton fetus (di dalam rahim) pada
awalnya dibentuk dari kartilago
(kecuali klavikula & kranium).
• Kartilago merupakan hasil dari
spesialisasi jaringan ikat embrionik
mesenkim.
• Sejalan dengan proses pertumbuhan,
sel-sel kartilago mati dan dikalsifikasi
menjadi tulang, prosesnya disebut
osifikasi (osteogenesis).
• Ada dua tipe osifikasi:
• Osifikasi Intramembran
merupakan formasi tulang secara
langsung berasal atau di dalam
membran jaringan ikat fibrosa.
• Osifikasi Endokondral merupakan
formasi tulang berasal dari 19
kartilago hialin.
OSIFIKASI INTRAMEMBRAN
▪ Merupakan proses pembentukkan
tulang secara langsung (osifikasi
primer) dan tidak akan terulang
lagi.
▪ Proses pembentukkannya dengan
cara mengganti jaringan ikat
padat dengan garam-garam
kalsium.
▪ Disebut juga osifikasi dermal
karena secara normal terjadi
pada lapisan paling dalam dari Sel mesenkim memadat
jaringan ikat dermis kulit. menghasilkan osteoblas,
yang menghasilkan
▪ Tulang dibentuk di dalam
matriks osteoid.
mesenkim dalam lapisan-lapisan Osteoblas ini tersusun di
(intramembran). sepanjang daerah
▪ Terjadi pada proses matriks yang
pembentukan seluruh tulang pipih terkalsifikasi. Osteoblas
pembentuk tengkorak: tulang yang terjebak dalam
frontal, parietal, oksipital, matriks tulang menjadi20
temporal, mandibula, klavikula osteosit.
PROSES OSIFIKASI INTRAMEMBRAN
embrio
Fetus
Anak-anak
24
PROSES PENEBALAN TULANG
• Selain pertumbuhan memanjang, tulang pipa juga mengalami
pertambahan diameter melalui pembentukan osteon-osteon.
• Pembentukkan osteon baru dimulai dari INVAGINASI (pelekukan)
ke arah luar periosteum pada zona lamela SIRKUMFERENSIAL.
• Sel-sel pada periosteum berdiferensiasi menjadi osteoblas yang
mensekresi serat kolagen dan molekul organik untuk membentuk
matriks ekstraseluler baru.
• Kumpulan matriks berfusi sehingga periosteum berubah menjadi
endosteum.
• Endosteum membentuk lamela konsentris yang baru.
• Pembuluh darah tertutup & membentuk osteon baru.
• Ostetoblas di bawah periosteum baru membentuk lamela
sirkumferensial.
26
PROSES PEMBENTUKKAN DAN PERTUMBUHAN TULANG
27
RANGKA TUBUH MANUSIA
- Rangka tubuh manusia, terdiri dari :
^skeleton aksial : membentuk
badan/sumbu tubuh
^skeleton apendikular: membentuk
anggota gerak lengan (tungkai atas) & kaki
(tungkai bawah). Dari struktur tulang
pinggulnya, manusia berpostur bipedal :
berdiri di atas 2 tungkai, lengannya bebas
untuk memegang. Mamalia lainnya yang
berstruktur kuadripedal: berdiri diatas 4
tungkai .
28
RANGKA TUBUH MANUSIA
DEPAN
29
BELAKANG
Tulang Kepala (Os.Cranium) &
Tulang Wajah (Os.Splanchocranium)
• Os Cranium (Tulang Kepala)
1 Tulang dahi (Os.Frontale)
2 Tulang ubun-ubun (Os.Parietale)
1 Tulang kepala belakang
(Os.Occipitale)
2 Tulang tapis (Os.Ethmoidale)
2 Tulang baji (Os.Sphenoidale)
2 Tulang pelipis (Os.Temporale)
• Os Splanchocranium (Tulang Wajah)
2 Tulang rahang atas (Os.Maxilla)
2 Tulang rahang bawah (Os.Mandibula)
1 Tulang lidah (Os.Hyoideum)
2 Tulang pipi (Os.Zygomaticum)
2 Tulang langit-langit (Os.Pallatum)
2 Tulang hidung (Os.Nasale)
2 Tulang air mata (Os.Lacrimale)
2 Tulang rongga mata (Os.Orbitale)
30
2 Tulang mata (Os.Laximale)
Tulang Belakang (Os.Vertebrae)
31
Badan (Os.Trunca)
• Tulang Dada (Os.Sternum)
Tulang hulu
(Os.Manubrium Sterni)
Tulang badan
(Os.Corpus Sterni)
Taju pedang
(Os.Proccesus Xyphoideus)
32
Tulang Gelang Bahu (Os.Humerum)
& Panggul (Os.Pelvis Verilis)
• Tulang Gelang Bahu
(Os.Humerum):
2 Tulang belikat (Os.Scapula)
2 Tulang selangka
(Os.Clavicula)
33
Tulang Lengan (Os. Extremitas Superior)
2 Tulang belikat (Os. Scapula)
2 Tulang selangka (Os. Clavicula)
2 Tulang lengan atas (Os. Humerus)
2 Tulang pengumpil (Os. Radius)
2 Tulang hasta (Os. Ulna)
2 X 8 Tulang pergelangan tangan
(Os. Carpal)
2X5 Tulang telapak tangan
(os. Metacarpal)
2 X 14 Ruas tulang jari tangan
(ossa. Phalanges Menis)
34
Tulang Tungkai (Os.Extremitas Inferior)
2 Tulang paha (Os.Femur)
2 Tulang tempurung lutut
(Os.Patella)
2 Tulang kering (Os.Tibia)
2 Tulang betis (Os.Fibula)
2 Tulang tumit (Os.Calcaneus)
2 X 7 Tulang pergelangan kaki
(Os.Tarsal)
2 X 5 Tulang telapak kaki
(Os.Metatarsal)
2 X 14 Ruas tulang jari kaki
(Os.Digiti Phalanges Pedis)
35
Faktor Pertumbuhan Tulang
1. Hereditas
2. Hormon
3. Mineral
Mineral
4. Vitamin Kalsium Membuat matriks tulang mengeras.
5. Latihan Hipokalsemia: rendahnya kadar
kalsium darah.
Hiperkalsemia: tingginya kadar kalsium
darah.
Fosfor Membuat matriks tulang mengeras
Magnesi Defisiensi bersifat menghambat
um aktivitas osteoblas.
Boron Bisa menghambat kehilangan kalsium,
meningkatkan kadar estrogen.
44
Diarthrosis–Sendi Peluru (Ball and socket joint)
memungkinkan untuk gerakan
radial hampir ke segala arah,
berporos tiga.
Permukaan sendi pertama
berbentuk bongkol (bola) masuk
ke permukaan sendi kedua yang
berbentuk seperti mangkuk
(asetabulum)→ Gerak yang lebih
bebas → memutar, menjauhi atau
mendekati sumbu tubuh.
Contoh:
Persendian antara tulang lengan
atas dengan tulang belikat.
Persendian antara tulang
panggul dengan tulang paha
45
Kerusakan dan Gangguan pada Tulang
Patah tulang/Fraktura dan Retak tulang/Fisura
Terjadi akibat benturan keras, ada berbagai tipe:
Tertutup: tulang yang patah tidak keluar, tidak merobek otot
dan kulit
Terbuka: tulang yang patah mencuat ke luar dari kulit.
Partial (greenstick)
Dislokasi: bergeser dari tempat asalnya
Sederhana, majemuk, melintang, spiral
Fraktura tertekan (Depressed Fracture), tulang rusak dan
dipaksa ke dalam.
Depressed 46
Perbaikan Kerusakan Tulang
47
Kelainan pada Tulang
Penyakit Paget
Terbentuknya titik-titik pelemahan tulang, akibat
remodeling berlebihan dan abnormal.
48
Kelainan pada Tulang
Osteoporosis
Rapuhnya tulang terutama pada
ruas tulang belakang dan tulang
paha, tulang mengecil dan tubuh
menjadi bungkuk.
Reabsorpsi tulang yang melebihi
deposit tulang; sehingga tulang
menjadi lebih ringan dan lebih
mudah patah.
Kehilangan garam tulang &
serat kolagen.
52
Kelainan pada Tulang
Ricketsia (Rakhitis)
Pelunakan dan melemahnya tulang
pada anak-anak, biasanya
karena kekurangan vitamin D
yang ekstrim dan
berkepanjangan.
Kadang anggota badan
membungkuk,
tengkorak melembek.
Beberapa kelainan bentuk tulang
yang disebabkan oleh rakhitis
mungkin memerlukan
pembedahan korektif.
Osteomalasi
Penipisan dan pelunakan tulang
pada orang dewasa, mineralisasi
tidak memadai dalam tulang,
kekurangan vitamin D.
53
Kelainan pada Persendian
Osteoarthritis
Penyakit sendi degeratif:
Degenerasi tulang rawan
dan jaringan ikat padat di
sendi sinovial.
Sclerosis.
Kehilangan tulang rawan
artikular.
Pertumbuhan tulang/tulang
rawan di dalam sendi.
Peradangan selaput sinovial.
54
Kelainan pada Persendian
Rheumatoid arthritis
Rheumatik adalah rasa sakit pada alat gerak
otot, tulang dan sendi. Rheumatik sendi
dikenal sebagai arthritis.
Radang sendi, ditandai oleh sendi yang
bengkak, merah, panas dan rasa sakit pada
sendi, dapat disebabkan oleh penimbunan
asam urat pada sendi, infeksi
mikroorganisme, beban yang terlalu
berat pada sendi, & proses penuaan.
Reaksi autoimun.
55
Kelainan pada Persendian
Gout
Suatu tipe arthritis akut
karena akumulasi kristal asam
urat dalam cairan sinovial.
Penyakit yang disebabkan oleh
sangat berlebihnya asam urat
dalam tubuh & membentuk
kristal halus yang mengendap
dalam jaringan khususnya sendi.
Saat kristal merusak &
menyebabkan inflamasi
(peradangan) sendi
(disebut arthritis).
Gout kronik mengarah pada
penimbunan menyebabkan
penurunan fungsi ginjal, atau
membentuk batu ginjal. 56
Kelainan pada Tulang & Persendian
Osteomyelitis
Infeksi bakteri Staphylococcus aureus yang
menyebabkan patah tulang majemuk.
Bisa menyebar melalui aliran darah.
Biasanya diobati dengan pembedahan dan
antibiotik.
Keseleo
Terjadi bila sendi terklir, dapat disertai dengan lepasnya sendi
atau tidak, biasanya disertai dengan pembengkakan dan
pecahnya pembuluh darah sehingga kulit memar dan rasa sakit.
Lepas (urai) sendi
Bila sendi terlepas dari tempatnya disertai oleh robeknya
ligamen.
Kram
Disebabkan oleh kontraksi otot terus menerus yang menimbulkan
rasa sakit. Dapat terjadi karena kelelahan pada waktu
berolahraga, atau kedinginan. 57
Kelainan & Gangguan pada Persendian
Catatan Tambahan
• Ankilosis: sendi tidak dapat digerakkan, seakan-akan bersatu.
• Artritis: radang sendi disertai bengkak, kaku, sakit bila
bergerak. Terdiri dari:
o Osteoartritis: rusaknya tulang rawan hialin pada bantalan
sendi. Disebabkan karena proses penuaan, cedera,
penggunaan sendi yang berlebihan, dan kelemahan tulang.
o Artritis reumatoid: radang sendi, autoimun
o Artritis gout: tingginya kadar asam urat, sehingga menumpuk
dipersendian.
o Artritis sika: berkurangnya minyak sendi, sehingga
menimbulkan bunyi dan sakit saat bergerak.
o Artritis eksudatif: terbentuknya getah radang (nanah) pada
rongga sendi.
o Artritis psoriatik: radang sendi pada penderita penyakit
psoriasis kulit/kuku (kelainan kulit menahun).
o Artritis septik: radang sendi karena adanya infeksi bakteri.