Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM HISTOLOGI

HISTOLOGI SISTEM MUSKULOSKELETAL

Oleh:
PJ PRAKTIKUM HISTOLOGI
Nit, Mel, Mir

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
TULANG RAWAN HIALIN

1. Kondrosit (sel tulang rawan)


Sitoplasma sel basophil. Semakin ke tengah, sel kondrosit semakin gemuk. Fungsi
utama dari kondrosit adalah memelihara matriks tulang rawan. Sel kondrosit berada
dalam lacuna.
2. Kondroblas
Merupakan hasil diferensiasi dari sel mesenkim primitif yang nantinya akan
berkembang menjadi sel kondrosit.
3. Perikondrium
Merupakan jaringan ikat yang membungkus tulang rawan.
4. Cell Nest
Merupakan kelompok kondrosit (lebih dari satu kondrosit) yang terdapat dalam satu
lacuna.

4 2 3

1
1

4
4
TULANG RAWAN ELASTIS
1. Kondrosit (sel tulang rawan)
Sitoplasma sel basophil. Semakin ke tengah, sel kondrosit semakin gemuk. Fungsi
utama dari kondrosit adalah memelihara matriks tulang rawan. Sel kondrosit berada
dalam lacuna.
2. Kondroblas
Merupakan hasil diferensiasi dari sel mesenkim primitif yang nantinya akan
berkembang menjadi sel kondrosit.
3. Perikondrium
Merupakan jaringan ikat yang membungkus tulang rawan.
4. Serat elastic
Terdapat dalam matriks intraselular, sehingga tidak begitu terlihat jelas di preparat ini.
Adanya serat elastic menyebabkan kelenturan tulang rawan jenis ini. (Bentukannya
seperti garis-garis di matris intraselularnya).

2
1

3 3

1
TULANG RAWAN FIBROUS
1. Kondrosit
Sitoplasma sel basophil. Semakin ke tengah, sel kondrosit semakin gemuk. Fungsi
utama dari kondrosit adalah memelihara matriks tulang rawan. Sel kondrosit berada
dalam lacuna. Pada tulang rawan fibrous, sel kondrosit umumnya tersebar berderet,
(tidak acak seperti pada tulang rawan hialin) dan terlihat seperti terjepit serat kolagen.
Kondrosit pipih, terjepit di antara sabut-sabut kolagen, jarang ditemukan cell nest.
2. Serat kolagen
Terlihat tersusun sejajar yang mengisi matriks.

1
1

Tulang Rawan Hialin

Tulang Rawan Fibrous

Tulang Rawan Fibrous = Tidak ada


perikondrium, selalu berdampingan
dengan ligamen, jaringan ikat padat,
tendon, atau tulang rawan hialin.
TULANG MUDA (IMMATURE BONE)
1. Sel Osteoblast
Berada di permukaan trabekula
2. Sel Osteosit
Terbenam di dalam matris, ada di dalam lakuna
3. Sel Osteoklast
Berada dalam lacuna Howship
4. Trabekulae
Di antaranya terdapat jaringan mesenkim yang vaskuler
5. Sabut kolagen kasar, arah tidak teratur

Trabekula tulang

Osteosit

Osteoblast pada
permukaan trabekula
tulang
TULANG DEWASA (MATURE BONE)
Ciri-ciri:
1. Jaringan tulang hasil perombakan jaringan tulang muda.
2. Tidak didapatkan banyak sel:
• banyak osteosit, sedikit osteoblast, jarang osteoklast.
3. Sabut kolagen halus, tersusun teratur.
4. Sistem Havers (+).
5. Periosteum tipis.
Sistem Havers
- Kanalis
havers
- Lamela
- Lakuna

6.
OSIFIKASI PRIMER (INTRAMEMBRANOSA)
→ Penulangan langsung dari sel-sel mesenkim menjadi jaringan tulang, tanpa
membutuhkan cetakan tulang rawan
→ Pembentukan tulang pipih tengkorak, mandibula, maksila, clavicula
→ Proses osifikasi primer ini diawali dari diferensiasi sel-sel masenkim yang sangat
vaskuler menjadi sel-sel osteoblast. Sel osteoblast menghasilkan enzim fosfatase yang
digunakan untuk pengapuran bahan dasar. Lalu osteoblast mengalami dua proses yang
berbeda, yaitu:
1. Sel osteoblast terkurung dan menjadi osteosit dalam lacuna. Lalu, juluran
sitoplasma sel osteosit ditarik kembali ke badan sel untuk membentuk saluran
halus (kanalikuli)
2. Sel osteoblast membelah diri dan menjauhi pusat osifikasi. Lalu osteoblast
menghasilkan enzim alkaline fosfatase untuk pengapuran matriks dan memulai
proses penulangan
OSIFIKASI SEKUNDER/ ENDOKONDRAL/ INTRAKARTILAGENOUS
→ Penulangan dari sel-sel mesenkim yang berdiferensiasi menjadi tulang rawan,
kemudian digantikan menjadi jaringan tulang. Contohnya terjadi pada pembentukan
tulang pipa/panjang
→ Terdiri atas 7 zona:
1. Zona istirahat → kondrosit belum aktif, masih putih, kecil, tidak rapat, banyak
B.A.S.
2. Zona proliferasi → kondrosit membelah diri, rapat, berdekatan, pipih, berbaris
sejajar sumbu panjang model tulang rawan, sedikit B.A.S.
3. Zona maturasi → kondrosit besar-besar kaya glikogen, menghasilkan enzim
alkaline fosfatase, bahan dasar tulang pucat
4. Zona kalsifikasi → proses pengapuran, perbatasan antara zona maturasi dengan
zona retrogresi ditandai daerah yg lebih gelap.
5. Zona retrogresi → kondrosit mati, awal timbulnya lubang-lubang sarang lebah
= ruang sumsum primer
6. Zona osifikasi → terbentuknya trabekula-trabekula, osteoblast masuk ke ruang
sumsum primer, meletakkan diri secara epitelial di tepi sisa-sisa tulang rawan
hialin yang hancur
7. Zona resorbsi → terbentuknya ruang sumsum sekunder disekitar trabekula

1.
2.
on 3.
dr
os 4.
it 5.

6.

7.
OTOT SKELETAL

Cirri-ciri:
1. Sel-sel otot memanjang
2. Inti di tepi
3. Terdapat pita gelap terang  filamin aktin dan myosin yang saling bertautan
Jaringan pembungkus otot bergaris:
1. Epimisium (terluar)  jaringan ikat padat tidak teratur
2. Perimisum  jaringan ikat kurang padat tidak teratur (memisahkan otot menjadi
fasikulus)
3. Endomisisum (terdalam)  selapis tipis jaringat ikat reticular (membungkus tiap serat
otot)
Bentukan khas:
1. Muscle spindle  pada fasikulus otot skeletal potongan melintang

(Otot skeletal potongan membujur)

Epimisium

Perimisium
Muscle spindel

(Otot skeletal potongan melintang)


OTOT POLOS

Cirri-ciri:

1. Bentuk gelendong
2. Inti di tengah
3. Letak antar sabut otot rapat (tidak terlihat jaringan ikat)

Inti di tengah

Bentuk gelendong

(Otot polos potongan membujur)

OTOT POLOS

Potongan melintang Potongan membujur


OTOT JANTUNG

Ciri-ciri:

1. Garis gelap terang


2. Inti di tengah
3. Sabut otot bercabang
4. Intercalated disk  garis melintang

Intercalated
disk

Inti di
tengah

Intercalated
disk
(Otot jantung potongan membujur)

(Otot jantung potongan melintang)


PERSENDIAN SINARTHROSIS

Sindesmosis = persendian fibrosa:


• Kedua tulang dihubungkan oleh jar. ikat fibrous.
• Sutura, sendi radioulnaris & tibio fibularis,
gomfosis (antara tulang rahang & gigi).

Sinchondrosis:
• Persendian simfisis pubis, persendian manubriosternalis,
Kedua tulang dihubungkan oleh tulang rawan.
• Persendian antara dua korpus vertebrae
→ di antaranya terdapat diskus intervertebralis, berisi nukleus pulosus.

Sinostosis:
• sindesmosis yg mengalami penulangan (sutura orang tua) atau sinkondrosis yg
mengalami penulangan (epiphyseal disc yg mjd epiphyseal lines).

JARINGAN IKAT
FIBROUS

GIGI

TULANG RAHANG
PERSENDIAN DIARTHROSIS

Kapsula persendian:
• Lapisan dalam → membrana synovial.
• Lapisan luar → lapisan fibrous.

Membrana synovial:
• T.a. sel-sel synovial:
• derivat perikondrium, membentuk lipatan untuk memperluas permukaan →
gerakan menjadi mudah.
• Menghasilkan cairan synovial yg berfungsi melumasi sendi dan nutrisi tulang rawan
sendi.
• Membrana synovial tipe fibrous:
• melekat pada jaringan ikat fibrous (jaringan ikat padat).
• Membrana synovial tipe areolar:
• melekat pada jaringan areolar (jaringan ikat kendor).
• Membrana synovial tipe adiposa:
• melekat pada jaringan lemak.

TULANG

TULANG RAWAN
HIALIN

JOINT CAVITY

MEMBRANA
SYNOVIAL

Anda mungkin juga menyukai