Anda di halaman 1dari 40

Praktikum

Lokomotor
Tulang rawan hyalin
B.A.S.B. t.a. sabut-sabut kolagen halusmatriks homogen
Perikondrium Tulang rawan hyalin
lapisan 1: outer fibrous layer
lapisan 2” kondrogenik layer
Matriks Tulang Rawan Hyalin
Perikondrium Tulang rawan elastis
lapisan 1: outer fibrous layer
lapisan 2” kondrogenik layer
Tulang rawan firboelastis
sediaan : diskus intervertebralis
 B.A.S.B.: sabut-sabut kolagen (lebih
kasar daripada tulang rawan hyalin),
tersusun sejajar.
 Kondrosit pipih, terjepit di antara sabut-
sabut kolagen, jarang ditemukan cell
nest.
 Tidak ada perikondrium, selalu
berdampingan dengan ligamen,
jaringan ikat padat, tendon, atau tulang
rawan hyalin.
Pertumbuhan tulang rawan
Proses di tepi tulang rawan.

Sel-sel lapisan kondrogenik di


Appositional growth bagian dalam perikondrium
bertambah banyak &
berdiferensiasi menjadi
kondrosit.
Proses di tengah tulang rawan.
Interstitial Mitosis kondrosit, terbentuk
sel Nest, disertai
growth penambahan matriks
(B.A.S.).
Sel- sel tulang : osteoblas
Sel- sel tulang : osteoblas
Sel- sel tulang : osteosit
Sel- sel tulang : osteoklas
Pertumbuhan tulang
Osifikasi Intramembranous
 Sel mesenkim pada tempat tertentu berdiferensiasi menjadi sel fibroblast yg akan membentuk kolagen.
Jaringan yg terbentuk merupakan jar.ikat kendor berupa membran.

 Sel mesenkim berdiferensiasi mjd osteoblast*


(tempat osteoblast timbul=pusat osifikasi).

 Osteoblast memproduksi alkaline fosfatase  pengapuran matriks  osteoblast terkurung  mjd


osteosit*dalam lakuna.

 Sebagian osteoblast membelah diri, menjauhi pusat osifikasi* & menghasilkan alkaline fosfatase 
terjadi pengapuran matriks  seluruh membran mengalami pengapuran  trabekula tulang muda yang
meluas dari pusat osifikasi ke perifer dengan ruang sumsum
Proses osifikasi daerah diafisis...2
 Perubahan model jar. tulang rawan: kondrosit hipertropi &
menghasilkan alkaline fosfatase yg mengakibatkan
pengapuran matriks T.R.

 Difusi tidak bisa berlangsung, kondrosit kekurangan nutrisi.


Tulang rawan hancur  terbentuk ruang sumsum primer di
sekitar tulang rawan hyalin yg hancur.
Proses osifikasi daerah diafisis...3
 Periostal bud (pembuluh darah & sel-sel osteoblast yg
berasal dari periosteum) masuk ke ruang sumsum primer.
 Sel-sel osteoblast meletakkan diri secara epitelial di tepi T.R.
hyalin yg hancur  terbentuk jar. tulang muda mengelilingi
T.R. hyalin yg hancur.
 Jar. tulang muda ini makin meluas  mjd tebal sbg jar.
tulang muda yang kuat.
 Bag. tengah jar. tulang muda tsb diresorbsi, terbentuk ruang
sumsum sekunder.
Osifikasi endocondral (Diafisis plate/
Primer)1); diafisis; 2)epifisis ;3) perikondrial; 4) periosteum
Osifikasi endocondral (Epifisis plate/
sekunder )
Resting zone
Proliferative zone
kondrosit membelah diri;
rapat, berdekatan, pipih,
berbaris sejajar sumbu
panjang model tulang rawan,
sedikit B.A.S..
Hypertrophy zone(Maturasi)
kondrosit besar, kaya glikogen &
menghasilkan enzym alkaline
fosfatase, bahan dasar tulang
pucat.
Calcification zone
 bahan dasar tulang menjadi
lebih gelap karena terjadi
pengapuran
1. Zona resting

2. Zona proliferasi
 Zona retrogresi/degenerasi  kondrosit
mati hancur karena kurang nutrisi 
sebagian diresorbsi  timbul lubang seperti
sarang lebah = ruang sumsum primer.
3. Zona maturasi
 Zona osifikasi  osteoblast masuk ke ruang
sumsum primer, meletakkan diri secara
epitelial di tepi sisa-sisa tulang rawan hyalin
yg hancur.
5. Zona retrogresi
Dibentuk jar. tulang muda dg kerangka sisa2
tulang rawan hyalin yg tidak diresorbsi.

 Zona resorbsi  jar. tulang muda yg


dibentuk makin luas, tengahnya diresorbsi
 terbentuk ruangan besar yg disebut ruang
sumsum sekunder yang dikelilingi oleh
tulang muda.

8. Zona osifikasi
7. Zona resorbsi
Jaringan tulang muda
Jaringan tulang dewasa
 Saluran Havers:
 jaringan ikat kendor & pembuluh
darah, berbentuk tabung, dinding
tebal, lumen sempit
 Lamel-lamel Havers:
 mengelilingi saluran Havers secara
konsentris, 5-20 lamel.
 Lamel-lamel:
 Lamel Havers:

melingkupi saluran Havers secara


konsentris.
 Lamel Interstitial:

antara sistem Havers satu dengan


yang lain; sistem Havers
yang telah rusak.
 Lakuna:
 ruang berisi osteosit, di
sela-sela lamel-lamel
Havers.
 Kanalikuli:
 saluran halus yg
menghubungkan
lakuna-lakuna, lakuna-
saluran Havers, lakuna-
permukaan tulang
Diarthrosis pergerakannya lebih bebas, memiliki kapsula persendian, tulang rawan
persendian, & cairan synovial

Tulang rawan hyalin


Tulang

Joint cavity

Synovial membran type areolar


Sinchondrosis
Persendian antara dua
korpus vertebrae.
diantaranya terdapat diskus
intervertebralis, bagian
tengahnya berongga berisi
nukleus pulosus.
Synovial membrane - areolar
Menghasilkan cairan synovial yg
berfungsi melumasi sendi dan nutrisi
tulang rawan sendi.
T.a. sel-sel synovial:
derivat perikondrium, membentuk
lipatan untuk memperluas permukaan
 gerakan menjadi mudah.

Membrana synovial tipe fibrous:


melekat pada jaringan ikat fibrous
(jaringan ikat padat).
Membrana synovial tipe areolar:
melekat pada jaringan areolar (jaringan
ikat kendor).
Membrana synovial tipe adiposa:
melekat pada jaringan lemak.
SyndesmosisKedua tulang dihubungkan oleh jar. ikat fibrous.
Sutura, sendi radioulnaris & tibio fibularis, gomfosis (antara tulang rahang & gigi).

Jaringan ikat
periodontal membran
Gigi Tulang alveoler
(dentin dan sementum)
Otot
ototBergaris
 Jaringan terdiri atas sel-sel memanjang:
 Sitoplasma: sarkoplasma.
 Membran: sarkolema.
 Inti: terletak di tepi.
 Setiapsarkoplasma serat otot mengandung beberapa ratus-ribu
miofibril yang berdampingan:
 terdiri atas 3000 filamen aktin & 1500 filamen miosin.
Otot Bergaris
 Filamen
aktin & miosin sebagian saling bertautan
 miofibril memiliki pita terang & gelap.
 Pita terang hanya mengandung filamen aktin (pita I).
 Pita gelap mengandung filamen miosin & ujung-
ujung filamen aktin tempat bertumpang tindih
dengan filamen miosin (pita A).
Otot bergaris
Otot polos
Otot jantung

Anda mungkin juga menyukai