A. Struktur Makroskopik :
Bagian diaphysis tulang panjang yang berbentuk sebagai pipa dindingnya merupakan tulang
padat, sedangkan ujung-ujungnya sebagian besar merupakan tulang berongga yang dilapisi
oleh tulang padat yang tipis. Ruangan dari tulang berongga saling berhubungan dan juga
dengan rongga sumsum tulang. Berikut merupakan gambar dari struktur makroskopik
jaringan tulang.
B. Struktur Mikroskopis :
PERIOSTEUM
Bagian luar dari jaringan tulang yang diselubungi oleh jaringan pengikat pada fibrosa
yang mengandung sedikit sel. Pembuluh darah yang terdapat di bagian periosteum luar akan
bercabang-cabang dan menembus ke bagian dalam periosteum yang selanjutnya samapai ke
dalam Canalis Volkmanni. Bagian dalam periosteum ini disebut pula lapisan osteogenik
karena memiliki potensi membentuk tulang. Oleh karena itu lapisan osteogenik sangat
penting dalam proses penyembuhan tulang. Berikut gambar perosteum.
Gambar 2. Perosteum
ENDOSTEUM
Dalam pembentukan tulang atau juga dalam proses penyembuhan kerusakan tulang,
maka tulang yang tumbuh tersebut bersifat muda atau tulang primer yang bersifat sementara
karena nantinya akan diganti dengan tulang sekunder. Jaringan tulang ini berupa anyaman,
sehingga disebut sebagai woven bone. Woven bone terbentuk pada saat osteoblast
membentuk osteoid secara cepat. Jaringan tulang primer nantinya akan mengalami
remodeling menjadi tulang sekunder (lamellar bone) yang secara fisik lebih kuat dan resilien.
Adapun ciri-ciri dari jaringan tulang primer:
Dikenal juga sebagai lamellar bone karena jaringan tulang sekunder terdiri dari ikatan
paralel kolagen yang tersusun dalam lembaran-lembaran lamella. Ciri khasnya : serabut-
serabut kolagen yang tersusun dalam lamellae(lapisan) setebal 3-7µm yang sejajar satu sama
lain dan melingkari konsentris saluran di tengah yang dinamakan Canalis Haversi.
Dalam Canalis Haversi ini berjalan pembuluh darah, serabut saraf dan diisi oleh
jaringan pengikat longgar. Keseluruhan struktur konsentris ini dinamai Systema Haversi atau
osteon. Sel-sel tulang yang dinamakan osteosit berada di antara lamellae atau kadang-kadang
di dalam lamella. Di dalam setiap lamella, serabut-serabut kolagen berjalan sejajar secara
spiral meliliti sumbu osteon, tetapi serabut-serabut kolagen yang berada dalam lamellae di
dekatnya arahnya menyilang. Di antara masing-masing osteon seringkali terdapat substansi
amorf yang merupakan bahan perekat. Susunan lamellae dalam diaphysis mempunyai pola
sebagai berikut :