Anda di halaman 1dari 46

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM RANGKA

DEASY VIRKA SARI,S.FIS.,M.FIS


PENDAHULUAN
 Rangka manusia dewasa
tersusun dari tulang-tulang
(sekitar 206 tulang) yang
membentuk suatu
kerangka di sebagian
tempat.
 Di lengkapi dengan
kartilago.
 Untuk kepentingan ilmu
pengetahuan rangka
kemudian digolongkan
menjadi rangka aksia,
rangka apendikular, dan
persendian.
RANGKA AKSIA
 Terdiri dari 80 tulang yang membentuk aksis
panjang tubuh dan melindungi organ-
organ pada kepala, leher, dan torso.
1. Kolumna vertebra (tulang belakang) terdiri
dari 26 vertebra yang dipisahkan oleh
intervertebra.
2. Tengkorak diseimbangkan pada kolumna
vertebra.
3. Kerangka toraks (rangka iga) meliputi
tulang-tulang iga dan sternum yang
membungkus dan melindungi organ-organ
toraks.
RANGKA APENDIKULAR
 Terdiridari 126 tulang yang
membentuk lengan, tungkai, dan
tulang pektoral serta tonjolan pelvis
yang menjadi tempat melekatnya
lengan dan tungkai pada rangka
aksia.
FUNGSI SISTEM RANGKA
1. Tulang memberikan topangan dan bentuk
pada tubuh.
2. Pergerakan. Tulang berartikulasi dengan
tulang lain pada sebuah persendian dan
berfungsi sebagai pengungkit. Jika otot-
otot (yang tertanam pada tulang)
berkontraksi, kekuatan yang diberikan
pada pengungkit menghasilkan gerakan.
3. Perlindungan. Sistem rangka melindungi
organ-organ lunak yang ada dalam tubuh.
LANJUTAN…
 Pembentukan sel darah (hematopoiesis), sumsum
tulang merah, yang ditemukan pada orang
dewasa dalam tulang sternum, tulang iga, badan,
vertebra, tulang pipih pada kranium. Dan pada
bagian ujung tulang panjang, merupakan tempat
produksi sel darah merah, sel darah putih, dan
trombosit darah
 Tempat penyimpanan mineral. Matriks tulang
tersusun dari sekitar 62% garam anorganik,
terutama kalsium fosfat dan kalsium karbonat.
Dengan jumlah magnesium, klorida, florida, sitrat,
yang lebih sedikit. Rangka mengandung 99%
kalsium tubuh
KOMPOSISI JARINGAN TULANG

• Osteosit
• Osteoblas
• Osteoklas
Ada dua jenis tulang :

1. Tulang cancellus
(Berongga)
2. Tulang Kompak
TULANG CANCELLUS

Tersusun dari batang-


batang tulang halus
dan ireguler yang
bercabang dan saling
bertumpang tindih
untuk membentuk
jaringan-jaringan
spikula tulang dengan
rongga-rongga yang
mengandung sumsum.
TULANG KOMPAK

Jaringan yang tersusun


rapat dan terutama
ditemukan sebagai
lapisan diatas jaringan
tulang cancellus.
Perioritasnya bergantung
pada saluran
mikroskopik(kanakuli)
yang mengandung
pembulu darahn yang
berhubungan dengan
saluran havers.
ANATOMI TULANG PANJANG TIPIKAL

Diafisis (batang)
tersusun dari tulang
kompak selindir tebal
yang membungkus
medula atau rongga
sumsum sentral yang
besar.
Lanjutan ...
• Rongga sumsum berisi
sumsum tulang kuning
(adiposa) atau
sumsum
merah,bergantung
usia individu.
• Endosteum melapisi
rongga sumsum.
Jaringan ini terdiri dari
jaringan ikat areolar
vaskuler.
• Periosteum
membungkus diafisis
EPIFISIS
 Ujung-ujung tulang yang
membesar sehingga rongga-
rongga sumsum dengan
mudah bersambung.
• Epifisis tersusun dari tulang
cancellus internal, yang
diselubungi tulang kompak
dan dibungkus kartilago
artikular (kartilago hialin).
• Kartilago artikular, yang
terletak pada ujung-ujung
permukaan yang beartikulasi,
dilumasi dengan cairan
sinovial dari rongga
persendian. Kartilago ini
memungkinkan terjadinya
pergerakan sendi yang
lancar.
OSTEOGENESIS

• Nama lainnya adalah


pertumbuhan dan
perkembangan tulang.
• Osteogenesis merupakan suatu
proses pembentukan tulang
dalam tubuh.
• Ada dua jenis pembentukan
tulang yaitu osifikasi
intermembranosa dan osifikasi
endokondral (intrakartilago).
OSIFIKASI INTRAMEMBRANOSA
 Osifikasi intramembranosa terjadi secara
langsung dalam jaringan mesenkim janin dan
melibatkan proses penggantian membran
(mensenkim) yang sudah ada.
• Pada area tempat tulang akan terbentuk,
kelompok sel mesenkim yang terbentuk bintang
berdiferensiasi menjadi osteoblas dan
membentuk pusat osifikasi (pusat paling pertama
yang terbentuk pada minggu ke-8 masa
kehidupan janin)
• Osteoblas mensekresi matriks organik yang belum
terkalsifikasi disebut osteoid
• Kalsifikasi massa osteoid dilakukan melalui
pengendapan garam-garam tulang yang
mengikuti dan menangkap osteoblas serta
prosesus sel osteoblas. Osteoblas akan berubah
menjadi osteosit bila mana oteoblas sdh
terbungkus matriks.
Lanjutan ...
• Prosesus osteoblas meninggalkan saluran
menjadi kanalikuli.
• Pulau-pulau pertumbuhan tulang atau
spikula, menyatu dan membentuk
percabangan untuk membuat jaring-jaring
tulang cancellus berongga, atau trabekula.
• Hasil osifikasi intermembranosa secara dini
adalah pembentukan vaskuler, tulang tulang
primitif, yang dikelilingi mesenkim
terkondensasi dan kemudian akan menjadi
periosteum. Karena serat-serat kolagen
tersebar kesemua arah, maka tulang baru ini
disebut tulang woven.
OSIFIKASI ENDOKONDRAL

 Terjadi melalui pergangantian model kartilago.


• Rangka embrionik terbentuk dari tulang-tulang
kartilago hialin yang terbungkus perikondrium.
• Pusat osifikasi primer terbentuk pada pusat
batang (diafisis) model kartilago tulang panjang.
• Sel-sel kartilago (kondrosit) pada area pusat
osifikasi jumlahnya meningkat (berproliferasi) dan
ukurannya membesar (hipertrofi).
• Matriks kartilago disekitarnya berkalsifikasi melalui
proses pengadapan kalisum fosfat.
• Perikondrium yang mengelilingi diafisis di pusat
osifikasi berubah menjadi periosteum.lapisan
osteogenik bagian dalam membentuk kolar
tulang (klavikula).
Lanjutan...
• Kondrosit, yang nutrisinya diputus kolar tulang
dan matriks terkalsifikasi, akan berdegenerasidan
kehilangan kemampuannya untuk
mempertahankan matriks kartilago.
• Kuncup periosteal. Mengandung pembuluh
darah dan osteoblas yang masuk ke dlam spikula
kartilago terkalsifikasi melalui ruang yang
dibentuk osteoklas pada kolar tulang.
• Jika kuncup mencapai pusat, osteoblas
meletakan zat-zat tulang pada spikula kartilago
terkalsifikasi, dan memakai spikula tersebut
sebagai suatu kerangka kerja. Pertumnbuhan
tulang menyebar kedua arah menuju epifisis.
Lanjutan ...
• Setelah lahir, pusat osifikasi sekunder
tumbuh dalam kartilago epifisis pada
ke dua ujung tulang panjang
• Ada dua areakartilago yang tidak di
ganti tulang keras. Yaitu kartilago
artikular dan lempeng epifisis
• Semua elogasi tulang yang terjadi
selanjutnya adalah dari pembelahan
sel-sel kartilago dalam lempeng epifisi
kartilago.
PERBAIKAN FRAKTUR

 Sel dan matriks tidak mampu memperbaiki diri


sendiri secara langsung tanpa bantuan dari
jaringan yang berhubungan.
• Jika tulang mengalami fraktur, reaksi pertama
adalah pembentukan hematoma (gumpalan
darah yang besar). Pembuluh darah pada aera
yang cidera mengalami hemoragi dan
pembekuan.
• Hematoma kemudian diinvasi dengan cara
meregenerasi pembuluh darah, osteoblas dan
oteoklas dari periosteum dan endosteum.
• Makrofag dalam darah mengeluarkan bekuan
dan fargmen jaringan mati (debris).
• Osteoblas mengeluarkan matriks tulang yang
rusak
Lanjutan...
• pembelahan sel yang cepat dari periosteum dan
endosteum mengisi dan mengeliling fraktur serta
membentuk kalus eksternal (melingkari cedera)
dan kalus internal (dalam rongga sumsung
tulang) kartilago hialin.
• Fraktur kemudia diperbaiki melalui proses osifikasi
endokondrinal dan osifikasi intramembranosa
yang berlangsung pada fragmen kartilago kecil
dalam kalus eksternal dan internal.
• Kalus tulang yang terbentuk kemudian
mengalami reorganisasi dan diganti
dengantulang lamela kompak.
• Dengan demikian, tulang sembuh dan kembali
ke struktur tulang aslinnya.
KLASIFIKASI TULANG MENURUT BENTUKNYA

• Tulang panjang
• Tulang pendek
• Tulang pipih
• Tulang ireguler
• Tulang sesamoid
TULANG PANJANG

• Ditemukan di tungkai
• Tulang berelongasi
dan berbentuk silinder
• Terdiri dari diafisis dan
epifisi
• Fungsi tulang ini
adalah menahan
berat tubuh dan
berperan dalam
pergerakan
TULANG PENDEK

• Tulang pergelangan
tangan (karpal) dan
pergelangan kaki (tarsal)
• tulang tersebut berstruktur
kuboidal atau bujut.
• Biasanya ditemukan
berkelompok untuk
memberikan kekuatan dan
kekompakan pada aera
yang pergerakannya
terbatas.
• Sebagian besar tulang
pendek adalah tulang
cancellus, yang dikelilingi
lapisan tipis tulang
kompak.
TULANG PIPIH

• Pada tulang tengkorak,


iga, dan tulang dada
• Struktur tulang mirip
lempeng ini memberikan
suatu permukaan yang
luas untuk perlekatan
otot dan memberikan
perlindungan.
• Dua lempeng tulang
kompak (dikenal
sebagai tabula luar dan
tabula dalam pada
kranium) membungkus
lapisan berongga
(diploe).
TULANG IREGULER

• Bentuknya tidak
beraturan
• Meliputi tulang
vertebra dan tulang
osikel telinga
• Strukturnya sama
dengan tulang
pendek yaitu tulang
cancellus yang
ditutupi lapisan tulang
kompak yang tipis
TULANG SESAMOID

• Tulang kecil bulat


yang masuk ke
formasi persendian
dan bersambungan
dengan kartilago
ligamen atau tulang
lainnya
• Contohnya patela
(tempurung lutut),
yang merupakan
tulang sesamoid
terbesar.
KARAKTERISTIK PERMUKAAN TULANG

• Karakteristik permukaan tulang


dapat terlihat karena permukaan
tulang merupakan tempat
perlengketan otot, ligamen, atau
tendon, atau berungsi sebagai
jalur pembuluh darah atau saraf.
• Karakteristik permukaan tulang
dapat dilihat lebih jelasnya pada
induvidu berotot dibandingkan
pada anak atau kebanyakan
wanita.
TENGKORAK

Kranium membungkus dan melindungi


otak.
TULANG ETMOID

tulang etmoid adalah struktur penyangga penting dari


rongga nasal dan berperan dalam penbentukan orbita
mata.
VERTEBRA

Kolum Vertebra
 Menyangga berat tubuh dan melindungi
medula spinalis.
 7 tulang vertebra serviks
 12 vertebra toraks
 5 vertebra lumbal
 5 tulang vertebra sakrum
 Ke-31 saraf spinal keluar melalui foramen
inter vertebralis di antara vertebra yang
letaknya bersebelahan.
7 Tulang Vertebra Servikal
12 Vertebra Toraks
5 Vertebra Lumbal
5 Vertebra Sakrum
Gangguan Pada Vertebra

 Diskus terherniasi (keluar) Diskus


intervertebral terletak diantara dua
badan tulang vertebra yang
berdekatan dan bertindak sebagai
peredam stres di antara kedua
tulang tersebut.
 Spina Bifida adalah suatu defek
kongenital (kondisi tidak normal)
yang didalamnya dua lamina
pada lengkung vertebra gagal
menyatu di garis tengah.
Persendian
klasifikasi struktural persendian
 Persendian fibrosa tidak memiliki rongga sendi dan
diperkokoh dengan jaringan ikat
 Persendian kartilago tidak memiliki rongga sendi
dan diperkokoh dengan jaringan kartilago
 Persendian Sinovial memiliki rongga sendi dan
diperkokoh dengan kapsul dan ligamen artikular
yang membungkusnya.
Klasifikasi Fungsional Persendian

 Sendi sinartosis atau sendi mati. Secara struktural, persendian


ini dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa atau kartilago
 Amfiartorsi adalah sendi dengan pergerakan terbatas yang
memungkinkan terjadinya sedikit gerakan sebagai respons
terhadap torsi dan kompresi
 Diartorsi adalah sendi yang dapat bergerak bebas, disebut
juga sendi sinovial. Sendi ini memiliki rongga sendi yang berisi
cairan sinovial, suatu kapsul sendi yang menyambung kedua
tulang dan ujung tulang pada sendi sinovial dilapisi kartilago
 Bursa kantong tertutup yang dilapisi membran sinovial, di
temukan diluar rongga sendi.
Klasifikasi Persendian Sinovial

 Sendi sferoidal terdiri dari sebuah tulang dengan kepala


berbentuk bulat yang masuk dengan yang pas kedalam
rongga berbentuk cangkir pada tulang lain.
 Sendi engsel permukaan konveks sebuah tulang masuk
dengan pas pada permukaan konkaf tulang kedua
 Sendi kisar tulang berbentuk kerucut yang masuk dengan
pas cekungan tulang kedua, dan dapat berputar ke smua
arah.
 Persendian kondiloid terdiri dari sebuauh kondilus oval suatu
tulang yang masuk dengan pas kedalam rongga berbentuk
elips ditulang kedua
Lanjutan...
 Sendi pelana
permukaan tulang
yang beratikulasi
berbentuk konkaf
disatu sisi dan
konveks pada sisi lain
 Sendi peluru adalah
salah satu sendi
permukaan kedua
tulang yang
berartikulasi
berbentuk datar.

Anda mungkin juga menyukai